BAB I
PENDAHULUAN
diminati dalam menegakkan diagnosa berbagai macam penyakit. Para ahli pendahulu
mencari hubungan antara penyakit tertentu dengan penampilan urine yang sangat tepat.
(Frances K. Widmann,1995).
Urine normal jumlahnya rata-rata 1-2 liter perhari, tetapi berbeda-beda sesuai
dengan asupan air yang dikonsumsi tiap hari. (Evelin C. Pearce, 2006). Kekurangan minum
batu kalsium yang terdapat di dalam urin sebesar 80%, dengan bentuk terbesar yaitu
kalsium oksalat dan terkecil kalsium fosfat. (Andrean, Crishye, Dhedy, 2008)
Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali, beberapa
gas seperti sulfur dioksida (SO2), hydrogen sulfide (H2S), dan karbon monoksida (CO)
selalu dibebaskan oleh udara sebagai produk sampingan dari proses-proses alami seperti
disebabkan oleh polutan alami, polusi udara juga dapat disebabkan oleh aktifitas
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia.
Kira-kira 99% kalsium terdapat di jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. 1% kalsium
terdapat pada darah dan jaringan lunak. Tanpa kalsium yang ini, otot akan mengalami
gangguan kontraksi. Darah akan sulit membeku, transmisi saraf tergangu dan sebagainya.
(Herisman.blogspot.com, 2008)
merupakan lokasi yang memiliki banyak pabrik kapur. Industri kapur disana
menghasilkan polutan berupa asap yang mengandung partikel-partikel kasar dan halus
dari batu kapur (CaCO3) Selain itu menghasilkan pula gas-gas berupa karbon monoksida
dan sulfur dioksida yang dikeluarkan sebagai efek dari pemakaian batu bara dan kayu
bakar yang digunakan pada proses pembakaran batu kapur. Polutan yang ada di udara
masuk ke dalam tubuh terutama melalui system pernafasan. Sedangkan partikel yang ada
di air akan masuk melalui mulut dalam bentuk makanan atau minuman.
sering dipakai oleh berbagai laboratorium. Pemeriksaan untuk mengetahui kadar kalsium
dalam urine yang dikeluarkan oleh ginjal, dengan menggunakan reagen sulkowitch
(asam oxalate, aluminium oxalate, asam asetat glacial, dan aquadest). Untuk pemeriksaan
ini diperlukan urine 24 jam. Reagent Sulkowitch ini mengendapkan kalsium dalam
bentuk kalsium oksalat tanpa kalsium fosfat oleh pH reagens itu. (R.Gandasoebrata,2009).
Dari uraian diatas penulis akan membuat eksperimen dari reagent tersebut dengan
mendapatkan pH yang tepat, efektif dan efisien untuk pemeriksaan kalsium urine.
3
1.2.1. Apakah terdapat kalsium urine yang terjadi dengan mengunakan reagent
1.2.2. Apakah terdapat perbedaan yang terjadi setelah mengunakan reagent Sulkowitch
reagent.
1.2.4. Dapatkah ditentukan pH yang optimal dalam penentuan kadar kalsium urine
metode Sulkowitch.
1.3.1. Analisis berasal dari kata “anulisis” dari bahasa Yunani. Istilah tersebut kemudian
diserap kedalam bahasa latin yang mempunyai arti yaitu “ana” = kembali dan
“luein” = melepas. Berdasarkan kata itulah maka analisis kini diartikan sebagai
upaya pemisahan atau penguraian suatu kesatuan materi bahan menjadi komponen
lebih lanjut.Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain
bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan
otot.
1.3.2. Kalsium urine adalah kalsium yang terdapat dalam air seni.
4
1.3.3. pH (keasaman) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai
kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
1.5.3. Dapat menentukan pH (keasaman) yang tepat untuk pemeriksaan kalsium urine
Urine yang digunakan dalam penelitian ini adalah urine 24 jam, yaitu urine yang
dikumpulkan selama 24 jam. Diperlukan botol besar bervolume 1,5 liter atau lebihyang
dapat ditutup dengan baik. Botol itu harus bersih dan biasanya memerlukan zat pengawet.
pada reagent Sulkowitch. Normalnya komposisi asam asetat glacial pada reagent tersebut
adalah 5,0 ml. Pada eksperimen kali ini, penulis mencoba menggunakan penambahan asam
asetat glacial : Sulkowitch I = 3,0 ml ; II = 4,0 ml ; III = 5,0 ml dan IV = 6,0 ml.
penambahan Sulkowitch I, II, III, dan IV dengan mengamati kekeruhan yang terjadi.
6
Pre analitis :
- Persiapan alat
- Persiapan reagent
- Uji kualitas reagent
ANALISIS
- Persiapan data
- Pengambilan sampel
SULKOWITCH I
URINE SULKOWITCH II
SULKOWITCH III
SULKOWITCH IV
PENGAMATAN HASIL
PENCATATAN
PELAPORAN
1.7.2. Dapat menentukan pH optimal pada reagent Sulkowitch untuk dapat digunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi
metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
Mengaktifkan saraf
Melenturkan otot
Setelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium
sebanyak 1% per tahun. Dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh
akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70
Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak
napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia,
Kadar kalsium urine dapat mencerminkan asupan diet kalsium, kadar kalsium
serum dan efek keseluruhan penyakit (hipo atau hiperparatiroidisme, myeloma multiple,
kanker tulang, dsb.) Hiperkalsiuria atau peningkatan kalsium dalam urine biasanya
menyertai kadar pemeriksaan kalsium dalam serum.Ekskresi kalsium berfluktuasi dan yang
paling rendah berlangsung pada pagi hari, sementara kadar yang tertinggi terjadi setelah
makan. Pada hiperparatiroidisme, dan gangguan osteolitik, ekskresi kalsium urine biasanya
Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 – 400 mg setiap
hari. Sebaliknya pada wanita pascamenopause kalsium yang dibutuhkan tinggi, berkisar
10
antara 1200 – 1500 mg setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya absorpsi
kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. (Robert E. Olson, 1998). Menurunnya absorbsi kalsium
mengakibatkan kalsium dari aliran darah larut dalam urine, dan dapat mempengaruhi berat
jenis urine. Berat jenis urine tergantung dari jumlah yang larut didalam urine atau terbawa
didalam urine. Berat jenis plasma (tanpa protein) adalah 1,010. Bila ginjal memekatkan
urine (sebagaimana fungsinya) maka berat jenis urine diatas 1,010. Daya pemekatan ginjal
diukur menurut berat jenis tertinggi yang dapat dihasilkan yang seharusnya dapat lebih dari
Pengukuran berat jenis urine dipengaruhi oleh adanya zat-zat bermolekul besar
yang terlarut dalam urine. Zat-zat tersebut dapat berasal dari dalam tubuh (endogenous)
misalnya glukosa, protein atau kalsium atau yang senaja dimasukkan dari luar (exogenous)
yang nantinya akan keluar bersama urine, misalnya kontras X (ray atau dextran).
(Pusdiknakes, 1998).
Pria dan wanita yang sudah lanjut usia adalah orang yang rentan terhadap
osteoporosis, kalsium yang berkurang dari tulang semakin meningkat, dan biasanya
kalsium dalam urine menjadi tinggi. Peningkatan kalsium urine biasanya disebabkan
atau peristiwa lain yang mengurangi penyerapan tulang. Sehingga penyerapan tulang
seperti istirahat dalam waktu panjang, yang dapat meningkatkan pelepasan kalsium ke
aliran darah yang kemudian dikeluarkan melalui urine. (Nancy E. Lane, 1999).
menjadi pekat. Pekatnya urine memberikan kesan bahwa berat jenis urine tersebut tinggi.
2.3. pH (keasaman)
11
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma
aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat
Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0.
Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH
lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting
dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti
oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai
dengan aH adalah aktivitas ion hidrogen. Alasan penggunaan definisi ini adalah bahwa aH
dapat diukur secara eksperimental menggunakan elektroda ion selektif yang merespon
terhadap aktivitas ion hidrogen ion. pH umumnya diukur menggunakan elektroda gelas
yang mengukur perbedaan potensial E antara elektroda yang sensitif dengan aktivitas ion
12
hidrogen dengan elektroda referensi. Perbedaan energi pada elektroda gelas ini idealnya
temperatur dalam kelvin, F tetapan Faraday, dan n adalah jumlah elektron yang
hidrogen.
Definisi ini pada dasarnya tidak praktis karena aktivitas ion hidrogen merupakan hasil
kali dari konsentrasi dengan koefisien aktivitas. Koefisien aktivitas ion hidrogen tunggal
dan kemudian ukur gaya elektromotif ES sel galvani yang berbeda hanya pada
penggantian larutan X yang pHnya tidak diketahui dengan larutan S yang pH-nya
potensial dengan elektroda yang dikalibrasikan terhadap satu atau lebih pH standar. Suatu
pH meter diatur sedemikiannya pembacaan meteran untuk suatu larutan standar adalah
sama dengan nilai pH(S). Nilai pH(S) untuk berbagai larutan standar S diberikan oleh
rekomendasi IUPAC. Larutan standar yang digunakan sering kali merupakan larutan
penyangga standar. Dalam prakteknya, adalah lebih baik untuk menggunakan dua atau
lebih larutan penyangga standar untuk mengijinkan adanya penyimpangan kecil dari
hukum Nerst ideal pada elektroda sebenarnya. Oleh karena variabel temperatur muncul
Pengukuran nilai pH yang sangat rendah, misalnya pada air tambang yang sangat
asam, memerlukan prosedure khusus. Kalibrasi elektroda pada kasus ini dapat digunakan
menggunakan larutan standar asam sulfat pekat yang nilai pH-nya dihitung menggunakan
berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah.
14
Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter
konsentrasi ion hidrogen. Definisi ini telah lama ditinggalkan dan diganti dengan definisi
pH. Adalah mungkin untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen secara langsung apabila
elektroda yang digunakan dikalibrasi sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen. Salah satu
caranya adalah dengan mentitrasi larutan asam kuat yang konsentrasinya diketahui
dengan larutan alkali kuat yang konsentrasinya juga diketahui pada keberadaan
konsentrasi elektrolit latar yang relatif tinggi. Oleh karena konsentrasi asam dan alkali
diketahui, adalah mudah untuk menghitung ion hidrogen sehingga potensial yang terukur
menggunakan plot Gran. Kalibrasi ini akan menghasilkan nilai potensial elektroda
dari pengukuran eksperimental E. Faktor gradien biasanya lebih kecil sedikit dari satu.
Untuk faktor gradien kurang dari 0,95, ini mengindikasikan bahwa elektroda tidak
berfungsi dengan baik. Keberadaan elektrolit latar menjamin bahwa koefisien aktivitas
ion hidrogen secara efektif konstan selama titrasi. Oleh karena ia konstan, maka nilainya
dapat ditentukan sebagai satu dengan menentukan keadaan standarnya sebagai larutan
15
yang mengandung elektrolit latar. Dengan menggunakan prosedur ini, aktivitas ion akan
pOH
OH−. pOH tidaklah diukur secara independen, namun diturunkan dari pH. Konsentrasi
ion hidroksida dalam air berhubungan dengan konsentrasi ion hidrogen berdasarkan
persamaan :
[OH−] = KW /[H+]
Sehingga, pada suhu kamar pOH ≈ 14 − pH. Namun hubungan ini tidaklah selalu berlaku
1. 2. 3.
3. 4.
17
5. 6.
7. 8.
saluran urin, tetapi juga mengenai faal pelbagai organ dalam tubuh seperti : hati ,
Dalam memilih sampel urin, penting sekali untuk memilih sampel sesuai
A. Urin sewaktu
yaitu urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan dengan
khusus.
18
B. Urin pagi
Urin pagi ialah urine yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari
setelah bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin yang dikeluarkan siang
hari, jadi baik untuk pemeriksaan sediment urin, berat jenis, protein, dan lain-
lain dan baik juga untuk test kehamilan ( HCG = Human Chorionic
Gonadoptropin ).
C. Urin postprandial
merupakan urin yang pertama kali dilepaskan 1½ - 3 jam sehabis makan. Urin
D. Urin 24 jam
metabolic dalam badan. Agar analisa dapat diandalkan, biasanya dipakai urin
1 ½ liter atau lebih yang dapat ditutup dengan baik. Botol itu harus bersih dan
urine ini dibuang. Semua urine yang dikeluarkan kemudian, termasuk urine
jam 7 pagi esok harinya, harus ditampung dalam botol urine yang tersedia dan
isinya dicampur.
19
Demikian dikenal juga time specimen jenis lain. Seperti urin siang 12 jam,
urin malam 12 jam, urin 2 jam, dan sebagainya. Urin siang 12 jam
urin malam 12 jam ialah yang dari jam 7 malam sampai jam 7 pagi. Cara
dengan maksud tertentu. Hal itu dapat dilakukan pada diabetes mellitus untuk
santapan berikutnya. Sampel pertama ialah urin dari makan pagi sampai
makan siang, sampel kedua dari makan siang sampai makan malam pagi esok
harinya.
2.4.1. Makroskopis
a. Kejernihan
pendapat dengan salah satu dari : jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh.
Sebab-sebab urin keruh dari awal : Fosfat amorf dan karbonat dalam
ringan ang terjadi karena lendir), urat-urat amorf, fosfat amorf dan karbonat, dan
karbonat.
b. Berat jenis
20
tujuan itu. Berat jenis urin sangat erat berhubungan dengan dieresis, makin besar
dieresis, makin rendah berat jenis dan sebalikna. Berat jenis urin normal biasanya
berkisar antara 1,016 – 1,022 ( lazim ditulis 1016 – 1022 saja dengan meniadakan
koma ). Tingginya berat jenis urin memberi kesan pekatnya urin. Jadi bertalian
c. Bau urin
diperhatikan dan dilaporkan jika ada bau abnormal. Bau urin yang normal
d. Derajat keasaman
dapat memberi kesan tentang keadaan dalam tubuh, apalagi jika disertai
penetapan jumlah asam ang diekskresikan dalam waktu tertentu, jumlah ion NH 4,
dan sebagainya.
e. Carik celup
f. Protein
21
g. Glukosa
penyaring. Diantara banyak macam reagens yang dapat dipakai untuk menyatakan
adanya reduksi yang mengandung garam cupri lah yang banyak digunakan.
h. Zat-zat keton
Zat-zat keton atau benda-benda keton dalam urin ialah aceton, asam aceto-
terpenting diantara benda-benda keton bersifat mudah menguap, maka urin yang
diperiksa harus segar. Kalau urin dibiarkan asam aceto-acetat berubah menjadi
aceton, begitu pula asam beta hidroksibutirat yang lebih dulu menjadi asam aceto-
i. Bilirubin
Jika urin dibiarkan sebagian kecil daripada bilirubin itu berubah menjadi
biliverdin oleh oksidasi, perubahan itu bertambah cepat oleh adanya sinar
matahari.
22
j. Urobilinogen
Urobilinogen dan beberapa macam zat lain yang mungkin terdapat dalam
urin bereaksi dengan reagens Ehrlich menyusun zat warna yang merah. Bilirubin
mengganggu percobaan ini karena akan membentuk zat hijau dengan reagens
Ehrlich, jika ada, ia harus dibuang dulu dengan cara mengocok urin dengan
pemeriksaan urobilinogen.
k. Urobilin
Dalam urin segar, praktis tidak ada urobilin. Zat itu kemudian timbul oleh
oxidasi urobilinogen. Jika ada bilirubin dalam urin zat itu harus dibuang dulu
l. Darah samar
memecah hydrogen peroksida dan mengoksidasi benzidin atau guajac menjadi zat
berwarna biru.
m. Calsium
23
menurut Sulkowitch ini berguna dalam kelainan faal ginjal, parathyreoidea dan
n. Chlorida
menurut Fantus. Pada cara ini dilakukan titrasi memakai perak nitrat dengan ion
2.4.2. Mikroskopis
informasi berharga bgi dokter untuk membuat diagnosis yang lebih spesifik
atau penilaian terapi yang tidak bisa didapat hanya dengan pemeriksaan
object + cover glass., dan sarana untuk memastikan bahwa prosedur QA yang
ketat telah diikuti. Konstituen dalam sedimen bisa bervariasi, dan interpretasi
5 menit dan gaya sentrifugal relatif (RCF) 400 sampai 500 (4.000-5.000 rpm)
sediment yang diperoleh dicampur dengan air kencing sehingga alikuot dapat
dituang dan dilihat dengan mikroskop Sebagai contoh, jika volume awal urin 12
mL dan volume supernatan yang tersisa setelah sentrifugasi urin adalah 1 mL,
volume konstan urin yang digunakan, unsur-unsur sedimen yang dilihat dapat
dihitung berdasarkan volume (yakni, angka per mililiter) bukan sebagai angka per
sedimen terkonsentrasi di mana semua unsur dapat dengan mudah ditemukan dan
tidak terdistorsi. Centrifuge modern dapat menyesuaikan putaran per menit (rpm)
tapi tidak untuk RCF. Rumus berikut mempertimbangkan radius kepala centrifuge
rpm 2)
Pengamatan sedimen tergantung pada "mata yang baik," tahu apa yang
ada dalam urin normal, dan bisa mendefinisikan secara akurat dan membandingkan
elemen dalam urin mungkin normal. Ini dapat berupa sel-sel darah, sel-sel yang
melapisi saluran kencing, sekresi kelenjar lendir, partikel protein silinder yang telah
25
terbentuk di nefron (gips), kristal yang terbentuk dalam urin, dan sel asing
Ammonium biurate
Kalsium karbonat
Sel darah
Eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih) dapat ditemukan dalam
jumlah kecil di sedimen normal. Sel-sel ini dapat melewati glomerulus dan masuk ke
aliran urin. Penghitungan sel-sel ini selama periode waktu, misalnya 12 jam, sekarang
jarang dilakukan karena perbedaan ekskresi selular dari orang ke orang dan adanya
sebanyak 750.000 1.750.000 sel darah merah dan leukosit melalui urine dalam 12 jam.
Pada sedimen urin normal sejumlah 0 - 5 sel eritrosit per LP dapat ditemukan
Jumlah lebih besar dari lima per LP harus diselidiki secara menyeluruh dan penyebab
hematuria harus dicari. Mikroskopik sel darah merah terlihat mirip dengan yang
ditemukan dalam darah perifer, yaitu dobel disk cekung yang memiliki warna oranye
samar pucat yang menyatakan kadar hemoglobin mereka ( Gambar .2. ). Dalam urin
hipertonik, sel darah merah mungkin crenated dan dalam urin hipotonik mereka
mungkin membengkak, menjadi bola, dan, pada waktunya, pecah, hanya menyisakan
membran atau sel "hantu" yang terlihat seperti tetesan kecil minyak. Tetesan minyak
dapat dibedakan dari sel darah merah berdasarkan ukurannya yang bervariasi, tidak
27
GAMBAR 9. sel darah merah. (Sel darah merah) dan bakteri dalam sedimen urin. Tampak sebaran sel
darah merah dan bentuk bacillary. Dua leukosit juga tampak di tengah lapangan pandang.
GAMBAR 10. Neutrofil PMN dan sel-sel darah merah dalam urin. Tampak jelas sel darah merah
bikonkav dan inti multilobe serta sitoplasma granular dari neutrofil. Beberapa sel darah merah sedikit
Leukosit
Leukosit sering ditemukan pada sedimen urin normal, tetapi sedikit dan tidak boleh
melebihi lima per LP Walaupun semua jenis WBC yang muncul dalam darah perifer juga dapat
ditemukan dalam urin (yaitu, limfosit, monosit, eosinofil), saat ini sel yang paling umum adalah
PMN. PMN memiliki fungsi fagositosis, motil secara aktif, dan bergerak secara ameboid dengan
28
pseudopodia. Leukosit ukuran diameter 10 sampai 20 pM, . PMN dalam urine dapat segera
Pewarnaan sedimen memungkinkan pengamat untuk mengidentifikasi PMN lebih mudah karena
inti multilobe tampak jelas dan dapat mengurangi kebingungan dengan sel nonleukocytic,
seperti sel-sel RTE. Pewarnaan Wright atau Giemsa merupakan sarana akurat mengidentifikasi
Sel epitel
Urin normal berisi tiga varietas utama sel epitel: tubular ginjal, transisi (urothelial), dan
skuamosa Sel-sel ini melapisi saluran kemih, tubulus dan nefron. Beberapa fitur yang
kemih, pekencingan
proksimal
Bulat
tubulus proksimal
Sel RTE jarang ada dalam sedimen urin orang normal (nol sampai satu per lima LP). Bila
ada, biasanya dalam bentuk tunggal tetapi juga dapat ditemukan berpasangan. Jika ada batas
pewarnaan fosfatase asam dapat dilakukan bila diperlukan, karena sel-sel RTE memiliki
kandungan enzim intraselular yang tinggi. Bentuk paling sering adalah polyhedral, tetapi
mungkin agak datar, menunjukkan bahwa mereka berasal dari lengkung Henle. inti mereka
biasanya eksentrik tetapi mungkin sentral; tampak jelas seperti bola dengan nukleolus jika
RTE sel biasanya ditemukan dalam air seni karena proses pembaharuan dan regenerasi
sel tubular. Pada biopsi ginjal, sel-sel lapisan tubular sering menunjukkan aktivitas mitosis, sel-
sel yang lebih tua lepas ke aliran urin dan dapat dilihat dalam sediment. Jenis regenerasi sel
Sel ini (juga disebut sel urothelial) merupakan lapisan epitel pada sebagian besar saluran
kemih dan sering tampak di sedimen (nol sampai satu per LP). Bentuknya bertingkat-tingkat dan
biasanya beberapa lapisan sel tebal. Ada tiga bentuk utama: bulat ( Gambar 3. ), polyhedral,
dan "kecebong." , sel Transisi memiliki karakteristik yang khas yaitu mudah menyerap air dan
dengan demikian membengkak sampai dua kali ukuran aslinya.. Sel transisi Polyhedral sulit
dibedakan dari sel RTE jika mereka tidak memiliki permukaan microvillus dan memiliki inti di
pusat. Sitoplasma sel transisional tidak mengandung jumlah besar fosfatase asam. Sel urothelial
berbentuk kecebong sering tampak dalam urin. Mereka mungkin berasal dari lapisan
pertengahan epitel transisi. Sel Transisi kecebong muncul dalam kelompok-kelompok atau
pasangan, serta tunggal, inti biasanya di pusat, dan mereka memiliki sitoplasma berbentuk
fusiform Peningkatan jumlah sel Transisi dalam urin biasanya menandakan inflamasi pada
saluran kemih.
31
GAMBAR 11. Sel Transisi. (panah) dan sel darah putih serta sel darah merah dalam urin. Perhatikan
bentuk bola dan inti di pusat sel ini. ( mikroskop cahaya, × 160.)
Sel epitel skuamosa adalah yang termudah dari semua sel epitel, dan mudah dikenali
dan sering dijumpai dalam urin karena bentuknya yang besar, datar, ( Gambar 4. ). Spesimen
urine porsi tengah paling baik digunakan. Sejumlah sel skuamosa dalam urin dari seorang
GAMBAR 12. Sekelompok sel epitel skuamosa dalam urin. Sel-sel yang besar dan datar dan memiliki
beberapa butiran dalam sitoplasma mereka. Inti di pusat besarnya sekitar ukuran limfosit .
Kristal
Pembentukan kristal berkaitan dengan konsentrasi berbagai garam di urin yang
berhubungan dengan metabolisme makanan pasien dan asupan cairan serta dampak dari
perubahan yang terjadi dalam urin setelah koleksi sampel (yaitu perubahan pH dan suhu, yang
mengubah kelarutan garam dalam air seni dan menghasilkan pembentukan kristal). Karena
ginjal memainkan peran utama dalam ekskresi metabolit dan pemeliharaan homeostasis,
produk akhir dari metabolisme ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam urin, dan ini
cenderung untuk mengendapkan kristal ( 10 ). PH urin normal bervariasi dan beberapa kristal
dikaitkan dengan pH asam dan basa. atau netral, dan siswa dengan baik disarankan untuk
menyadari berbagai bentuk morfologis dan karakteristik mereka. Beberapa jenis kristal ada
Asam urat, suatu produk metabolisme dari pemecahan protein, ada di urin dalam
konsentrasi yang tinggi dan umumnya menghasilkan berbagai macam struktur kristal. Amorf
urate dapat digambarkan sebagai granular, birefringent, kristal tidak berwarna sampai kuning
mereka tampak sebagai butiran halus ketika diamati dengan pembesaran 10 x atau 40 ×
( Gambar 5. ). Kristal ini sering terjadi ketika urin didinginkan. Kristal ini membentuk sedimen
33
warna merah muda di bagian bawah tabung centrifuge. Kebanyakan amorf urate larut ketika
ditambahkan larutan alkali ke sedimen atau bila urin dihangatkan setelah pendinginan.
GAMBAR 13. Kristal Amorf urat dalam urin. ( mikroskop cahaya, × 160.)
Kristal asam urat adalah pleomorfik dibanding semua kristal urin, mereka ada dalam
berbagai bentuk, seperti batang, kubus ( Gambar 6. ), mawar enam sisi, piring, rhombi, dan
seperti batu asahan. Mereka sangat birefringent dan bervariasi dalam ukuran. Kristal asam urat
larut dalam larutan alkali dan tidak larut dalam asam. Mereka biasanya tidak berwarna sampai
berwarna kuning pucat, pink atau coklat. Kristal asam urat sering dikaitkan dengan batu ginjal,
GAMBAR 14. Kristal asam urat (panah) dan sel skuamosa. Dalam gambar, kristal urat bentuk genjang (a)
dan tampak anisotropism di bawah sinar terpolarisasi (B). (mikroskop cahaya, × 80)
Dalam garam asam urat mungkin membentuk kristal lain , yaitu natrium dan kalium
urate. Hal ini dapat dilihat sebagai tidak berwarna, berbentuk kristal jarum dan spherules
Kalsium Oksalat
Kristal kalsium oksalat yang paling sering diamati pada urine asam dan netral (
Gambar 7. ). Varian yang umum adalah bentuk dihidrat, sebuah oktahedral, kristal
berwarna mirip bentuk amplop. Kristal jenis ini ditemukan dalam urin normal,
35
terutama setelah menelan asam askorbat dalam dosis besar atau makanan yang kaya akan
asam oksalat seperti tomat atau asparagus. Bentuk lainnya adalah monohidrat, berbentuk
seperti halter atau elips tergantung pada apakah posisi datar atau miring ( Gambar. 8 ).
GAMBAR 15. Kristal kalsium oksalat , bentuk dihidrat. berbentuk persegi seperti "bintang," atau
"envelope ", penampilan yang khas. ( mikroskop cahaya, × 160.)
36
GAMBAR .16. Kristal kalsium oksalat, bentuk monohidrat. Catatan penampilan oval ketika berbaring
datar, bentuk halter ketika miring. Dari urin pasien penyakit kuning. ( mikroskop cahaya, × 160.)
Kristal asam hippuric terkait dengan pH netral. Kristal ini biasanya tidak
berwarna, prisma memanjang dengan ujung piramida, juga bisa tipis dan berbentuk
jarum. Mereka birefringent dan terkait dengan diet tinggi buah-buahan dan sayuran yang
Kristal fosfat adalah kristal yang paling sering diamati terkait dengan urin alkali.
Yang paling sering dijumpai adalah kristal amorf fosfat., ini tidak dapat dibedakan dari
kristal amorf urat dalam urin asam. Kristal menghasilkan endapan putih di dasar
tabung centrifuge. .
mirip sebuah "peti mati-tertutup" ( Gambar 9 ), birefringent dan sangat bervariasi dalam
ukuran. Kristal juga dapat ditemukan dalam urin netral dan larut dalam asam asetat.
38
GAMBAR .17. kristal Fosfat Triple dalam urin dengan latar belakang Gips hialin (panah) . (
mikroskop cahaya, × 160)
Kristal Amonium biurate memiliki bentuk "duri apel" ( Gambar 10. ) Berwarna
coklat kekuningan dan sering menunjukkan striations radial atau konsentris di pusat
seperti "senjata" atau spikula. Mereka biasanya ditemukan di dalam urin dengan pH
netral dan larut dalam natrium hidroksida. Mereka jarang ditemui pada urin normal.
39
GAMBAR 18. kristal Amonium biurate dalam urin.Berbentuk "kepiting ", spiculated kristal
merupakan ciri khas dan berkaitan dengan urin alkali. ( mikroskop cahaya, × 400.)
basa ( Gambar. 11 ). Karena ukurannya yang kecil, mereka sering disangka bakteri.
Gambar 19. berbentuk halter kalsium karbonat. Kristal yang ditampilkan di sini dengan kristal triple
fosfat kecil (mikroskop, × 160 ).
CAST / SILINDER
distal dan terjadi dalam urin normal ataupun bila ada penyakit. Protein spesifik ini
berbentuk "silinder" yang diproduksi hanya di tubulus distal dan duktus colleductus
nefron, protein ini larut dan membentuk pita protein tipis yang kemudian menyatu
atau menjadi gips. Dalam keadaan normal, hanya ada dua varietas gips muncul dalam
sedimen urin: hialin gips dan granular cast. Setiap bentuk baru harus dianggap
"abnormal" dan terkait dengan penyakit ginjal metabolik umum atau intrinsik. Setiap
41
Aselular Cellular
Normal Normal
Abnormal Abnormal
Granular Leukosit
Berlemak Bakteri/jamur
RBC, sel-sel darah merah, WBC, sel darah putih; RTE, epitel tubular ginjal.
Pada orang normal, sejumlah kecil hialin atau granular satu atau dua per 10 LP
(obyektif 10 x) pada urin sering ditemukan dan tidak selalu berarti terkena penyakit
ginjal. Kedua bentuk gips memiliki indeks bias rendah dan karena itu agak sulit untuk
dilihat dengan mikroskop cahaya biasa kecuali kontras ditingkatkan. Menutup diafragma
iris sambil menurunkan kondensor dan mengatur intensitas cahaya akan menghasilkan
kontras yang optimal untuk pengamatan. Scan slide mikroskopik secara menyeluruh
untuk menemukan adanya Hialin atau Granular, dan jika ditemukan, lakukan identifikasi
Cast hialin
Ini adalah yang paling sering diamati dalam urin. Bentuknya yang transparan
(indeks bias yang rendah) menyebabkan agak sulit untuk dilihat. Bila diteliti tampak
perimeter luar halus dan sebuah matrik yang halus atau bergelombang ( Gambar .12. )
Sesekali butiran inklusi mungkin ada dalam matriks, dan kadang-kadang sel satu atau
dua juga mungkin terlihat. Cor mungkin memiliki bentuk "ekor" atau titik.
Di masa lalu, gip dengan ekor disebut cylindroid, istilah ini dianggap kuno dan tidak
GAMBAR .20. Hialin cast, struktur protein bening (panah) sering ditemukan pada
GAMBAR 21. Urine cylindroid, gip hialin dengan ekor. Cylindroid, istilah kuno.
( mikroskop, × 160.)
Ketika seorang pasien mengalami stres fisik atau emosional dalam 24 jam
sebelumnya, ditemukannya cylindruria tidak harus dianggap patologis., jika situasi stres
atau latihan fisik telah berhenti urin kembali ke keadaan normal dalam waktu 24 hingga
48 jam.
Granular Cast
Cast ini juga dapat diamati dalam jumlah meningkat di urin jika pasien telah
terlibat dalam situasi stres emosional atau telah menjalani latihan fisik berat
Dibandingkan dengan gips hialin, granular gips ditemukan dalam rasio sekitar empat
hialin per satu granular. Pada penghentian stres atau latihan, jumlah butiran gips di urin
kembali normal dalam waktu 24 hingga 48 jam. Alasan peningkatan produksi terkait stres
44
atau latihan tidak diketahui. Juga tidak diketahui alasan mengapa granular gips kadang
muncul dalam urin pasien pada pola makan yang kaya karbohidrat.
Granular memiliki indeks bias lebih tinggi daripada hialin dan karena itu lebih mudah
ditemukan. Mereka juga silindris, walaupun beberapa mungkin memiliki "ekor," dan
memiliki perimeter. Umumnya, pada orang normal, butir menutupi permukaan cor kecil
dan teratur ( Gambar. 14 ). Asal-usul butiran dalam orang normal sebagian berasal dari
partikel lisosomal intraseluler yang dikeluarkan ke dalam urin sebagai produk metabolik
dari epitel tubular ginjal . Ketika dalam aliran urin, butiran lisosomal masuk ke dalam
matriks cast hialin dan dengan demikian mengubah dari yang sebelumnya mulus ( cast
.
GAMBAR ,22. Granular cast Dalam contoh yang ditunjukkan di sini (panah), butiran-
butiran tidak menutupi seluruh permukaan cor tetapi relatif merata. ( mikroskop cahaya,
× 160.)
45
Lendir
Studi imunologi baru-baru ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa lendir di urin
sebenarnya THP, sebuah immunoprotein tertentu secara eksklusif disekresi oleh tubulus
distal dan lapisan sel-sel duktus ke nefron Signifikansi klinis THP dalam urin tidak
karena koalesensi pita pada kesan pertama muncul sebagai objek silinder. Lendir
memiliki indeks bias yang rendah dan tidak birefringent. Kadang-kadang sel-sel atau
Metode : Sulkowitch
Prinsip : Kalsium yang terdapat dalam urine akan diendapkan oleh reagent sulkowitch
reagent tersebut.
pendapat itu dipertalikan denganhypocalsemia yang kurang dari 7,5 mg%. Pada
BAB III
METODE PENELITIAN
urin dalam endapan/sedimen dari reaksi antara urin dengan reagens Sulkowitch
Perlakuan Hasil
Kelompok Eksperimen :
Sulkowitch I (standar). pH Kalsium urin
- Sulkowitch I yang terbentuk diukur dengan yang terbentuk
- Sulkowitch II pHmeter. Sulkowitch II, III, akan memiliki
- Sulkowitch III IV, sebagai kelompok jumlah dan
- Sulkowitch IV eksperiment ditambahkan bentuk yang
sejumlah asam asetat glacial berbeda setelah
yang berbeda sehingga direaksikan dan
menghasilkan pH yang diamati dibawah
berbeda mikroskop
3.2.1. Populasi dalam penelitian ini adalah kalsium urin yang terbentuk dari reaksi
antara urin dengan reagens Sulkowitch, pada seluruh karyawan yang bekerja di
3.2.2. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 sampel urine pada penduduk di sekitar
Majalengka.
3.5.1. Alat-Alat :
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Pipet volume
49
3.5.2. Bahan-Bahan :
- Urine karyawan yang bekerja di pabrik kapur di tampung dalam botol besar yang
- Bawa urine dalam tabung reaksi dengan menggunakan tas yang berisi coolpack ke
laboratorium.
selama 2 – 3 menit.
Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan menggunakan metode one-way-
ANOVA.
1. Pembuatan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Penelitian
4. Penyusunan Skripsi
5. Sidang Tugas akhir
BAB. I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
51
2. Perumusan Masalah
3. Definisi Operasional
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
6. Kerangka Konsep
7. Hipotesa Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Desain Penelitian
5. Instrumen Penelitian
6. Cara Kerja
7. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
GanongW.F (1997). Fisiologi Kedokteran Edisi Sepuluh. Jakarta : EGC Buku Kedokteran
Guyton Arthur C (1997). Fisiologi Kedokteran Edisi Lima. Jakarta : EGC Buku Kedokteran
http://imantri.wordpress.com/2009/11/20/pentingnya-metabolisme-kalsium-htm
Pearce, EC, (1997). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sacher, Ronald A & Mc Pherson, Richard A. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Penerjemah : Dr. Peter Anugerah. (1995).
Kedokteran.
Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 9. Jakarta : EGC Buku
Kedokteran
http://id.wikipedia.org/wiki/kalsium
(online). Tersedia :
http://info.g-excess.com/page/id/5/475.info
(5 Desember 2009)