Anda di halaman 1dari 26

Himpunan istilah mengenai

TERMINOLOGI
salah satu pokok bahasan

DALAM STATISTIK

Populasi : kumpulan dari semua elemen


yang sedang dipelajari.
Contoh:
Jika akan diteliti berapa pengeluaran rata-
rata Mahasiswa T.LXTRO selama sebulan,
maka Populasinya adalah semua mahasiswa
T.LXTRO
Jika ingin diketahui berapakah rata-rata penghasilan dosen
T.LXTRO sebulan, populasinya adalah ……………………
• Sampel:
Bagian dari polulasi
Dari contoh diatas: bisa 10 mahaiswa T.LXTRO
atau 100 mahasiswa T.LXTRO, atau 25
dosen T.LXTRO dsb.

Populasi

Sampel 2

Sampel 1
Sampel diadakan bertujuan
untuk:
penghematan waktu
biaya, dan
tenaga.
D A T A

INFORMASI YANG BERSIFAT


NUMERIK (ANGKA),

MEMBANTU UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN YANG


LEBIH INFORMATIF TENTANG SUATU HAL

Dalam statistik hanya bisa diproses dalam bentuk angka atau


sesuatu yang bersifat kuantitatif.

Perasaan tertarik pada sesuatu  skala Likert  skor


TIPE DATA
1. Data kuantitatif
Hasil observasi (pengamatan) atau sesuatu hal yang
bisa dinyatakan dalam angka (numerik)
Contoh: data penjualan barang, jumlah mahasiswa,
dsb.
2. Data kualitatif
Hasil pengamatan yang outputnya hanya bis
dimasukkan dalam suatu katagori.
Contoh: Sikap mahasiswa terhadap cara mengajar
dosennya. Kepadanya akan diberi pilihan, Puas –
Ragu-ragu – Tidak puas
Dalam hal tersebut responden akan hanya memilih satu
pendapat, dan tidak bisa lebih dari satu
Pengukuran Data

Ada 4 jenis data berdasarkan tingkat


pengukuran (level of measurement)

1.Data Nominal
2.Data Ordinal
3.Data Interval
4.Data Rasio
Data Nominal
Data yang diukur dengan skala nominal
adalah data kualitatif yang bersifat setara
(sama) antar data yang satu dengan data
yang lain. Tidak ada urutan diantara data
yang ada.

Contoh:
Kota tempat tinggal, Tempat kuliah,
Gender, Pekerjaan seseorang, dsb.
Data Ordinal
Pada dasarnya sama dengan data nominal, hanya
disini kedudukan data tidak setara, ada urutan
(order) antara data satu dengan data lainnya.

Contoh:
1. Sikap seseorang: sangat setuju, setuju,
cukup setuju, dan tidak setuju
2. Rating acara TV: ****, ***, **, dan *
3. Tingkat kelulusan: A, B, C, dan D
Data Interval
Data yang diukur dengan skala interval
adalah data kuantitatif, mempunyai
perbedaan antara data satu dengan yang
lain, dan perbedaan tersebut jelas terukur
Tidak mempunyai angka nol
Cotoh:
Temperatur Udara, 0o C artinya suhu
udara tidak nol, tidak sama dengan 0oF,
dsb.
Data Rasio
Pada dasarnya sama dengan data interval,
yakni data kuantitatif, perbedaan antara
data bisa diukur dengan jelas
Data Rasio mempunyai angka nol (zero)
yang mutlak.

Hasi pengukuran untuk nilai sesungguhnya

Berat, tinggi badan, dsb


PEMBAGIAN DATA HIRARKI DATA

DATA
DATA RASIO

DATA
DATA DATA INTERVAL
KUALITATIF KUANTITATIF

DATA
DATA DATA DATA DATA ORDINAL
NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO

DATA
NOMINAL
PROSES PENGOLAHAN DATA MENJADI
INFORMASI

DATA
STATISTIK DISKRIPTIF
•Diorganisasikan dalam kriteria tertentu
•Diringkas angka-angkanya
•Ditampilkan dalam gambar dan tabel

STATISTIK INDUKTIF
•Uji hipotesa
•Uji hubungan antar variable, dll

INFORMASI / KESIMPULAN
CAKUPAN STATISTIK DESKRIFTIF
PENYAJIAN DATA
Tabel, grafik

RINGKASAN DATA
Central tedency, Variasi data,
Bentuk data
DATA Ada dimensi waktu
STATISTIK
ANGKA INDEKS
Indeks Laspeyers,
Indeks Fisher, dll

TIME SERIES
Trend,
Dekomposisi data time series
Pembagian data di atas tidak berarti bahwa masing-masing bagian berdiri
sendiri, keempatnya justru saling berkaitan.

Contoh: Deskrifsikan data produksi beras di kota X pada


periode 1990 – 2007.

1. Menyusun data produksi beras dalam sebuah distribusi frekuensi yang


memudahkan pembacaan dan pengertian. Jika perlu data dapat
ditampilkan dalam bentuk tabel (penyajian data)
2. Menghitung rata-rata produksi beras setiap kecamatan atau desa pada
periode tersebut, kemudian mencari standar deviasi produksi beras dari
rata-rata totalnya (karakteristik data)
3. Memperkirakan trend produksi beras di masa mendatang (tahun 2008,
2009, 2010, …)  time rise
TABEL KONTINGENSI/KATAGORI
JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DSB
MELIPUTI DATA DENGAN PENGUKURAN NOMINAL ATAU ORDINAL

CIRI KHAS DARI DATA INI:


DATA BERBENTUK BILANGAN INTEGER (BULAT)
TIDAK MENGANDUNG DESIMAL
Contoh:
Tabel 1. Pemancar radio di Jawa

Jenis gelombang Kota di Jawa


Total
Radio Jakarta Surabaya Bandung Bogor
AM 4 14 5 2 25
FM 34 11 21 3 69
Total 38 25 26 5 94
DISTRIBUSI FREKUENSI
Menyusun dan Mengatur data kuantitatif mentah kedalam beberapa
kelas data yang sama, sehingga setiap kelas bisa menggambarkan
karakteristik data yang ada.
Contoh: Nilai ujian Matakuliah dari 50 mahasiswa pada sebuah PT
62.5 40 17.5 4 80
61.7 45 17.5 90 87
70 40 66 67.5 79.6
71.5 65 80.2 61.8 79.2
80.6 40.3 95.8 5.5 94.3
4 45.9 94 4 97
5 78 39.5 23 78.9
15 79 58.2 25 23
25 85.2 59 24.8 5
98 43 75 23.9 10.5

Skor terendah nilai ujian adalah 0 dan tertinggi 100


Membuat ARRAY (mengurutkan data)
Ascending = dari kecil ke besar
Descending = dari besar ke kecil
Bila data di atas dilakukan pengurutan secara ascending, maka tabel tersebut
menjadi:

No. NILAI No. NILAI No. NILAI No. NILAI No. NILAI
1 4.0 11 23.0 21 43.0 31 67.5 41 80.2
2 4.0 12 23.0 22 45.0 32 70.0 42 80.6
3 4.0 13 23.9 23 45.9 33 71.5 43 85.2
4 5.0 14 24.8 24 58.2 34 75.0 44 87.0
5 5.0 15 25.0 25 59.0 35 78.0 45 90.0
6 5.5 16 25.0 26 61.7 36 78.9 46 94.0
7 10.5 17 39.5 27 61.8 37 79.0 47 94.3
8 15.0 18 40.0 28 62.5 38 79.2 48 95.8
9 17.5 19 40.0 29 65.0 39 79.6 49 97.0
10 17.5 20 40.3 30 66.0 40 80.0 50 98.0
No. NILAI No. NILAI No. NILAI No. NILAI No. NILAI
1 4 21 23 41 45 61 70 81 80.2
2 4 22 23.9 42 45.9 62 70 82 80.6
3 4 23 23.9 43 45.9 63 71.5 83 80.6
4 5 24 24.8 44 58.2 64 71.5 84 85.2
5 5 25 24.8 45 58.2 65 75 85 85.2
6 5.5 26 25 46 59 66 75 86 87
7 5.5 27 25 47 59 67 78 87 87
8 6 28 25 48 61.7 68 78 88 90
9 7 29 25 49 61.7 69 78 89 90
10 10.5 30 39.5 50 61.8 70 78.9 90 90
11 10.5 31 39.5 51 61.8 71 78.9 91 94
12 15 32 40 52 62.5 72 79 92 94
13 15 33 40 53 62.5 73 79 93 94.3
14 17.5 34 40 54 65 74 79.2 94 94.3
15 17.5 35 40 55 65 75 79.2 95 95.8
16 17.5 36 40.3 56 66 76 79.6 96 95.8
17 17.5 37 40.3 57 66 77 79.6 97 97
18 23 38 43 58 67 78 80 98 97
19 23 39 43 59 67.5 79 80 99 98
20 23 40 45 60 67.5 80 80.2 100 98
Coba deskripsikan data tersebut di atas

1. Sebagian besar mahasiswa mendapat nilai


berapa ?
2. Berapa jumlah mahasiswa yang mendapat nilai
antara 40 sampai 60 ?
3. Berapa jumlah mahasiwa yang mendapat nilai
dibawah 50 ?
4. Berapa jumlah mahasiswa yang mendapat nilai
diatas 50 ?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu
dibuat DISTRIBUSI FREKUENSI
(MENGUMPULKAN DAN MENGATUR DATA SECARA NUMERIK)

PROSES PEMBUATAN DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Menentukan jumlah kelas


2. Menentukan interval kelas
3. Menyusun Distribusi Frekuensi
4. Perbaikan distribusi frekuensi (bila
dianggap perlu)
5. Memasukan frekuensi pada distribusi
frekuensi
1. Menentukan jumlah kelas

H.A. Sturges (1926)  k = 1+3,322 log n


k = jumlah kelas
n = jumlah data

Untuk contoh nilai mahasiswa diatas:


k = 1+3,322 log 100 = 7.644 dibulatkan 8
Dengan demikian, 100 data nilai mahasiswa akan dibuat
distribusi frekuensi dengan jumlah kelas adalah 8

Catatan: Rumus diatas hanyalah sebuah alternatif, tidak harus


digunakan pada setiap kasus
2. Menentukan interval kelas

• Rumus
I = interval kelas
range = nilai maximum - nilai minimum
k = jumlah kelas

Dari data diatas interval kelas adalah:

98  4
i Dibulatkan menjadi 12
8
94
  11,75
8
3. Menyusun Distribusi Frekuensi
k=8 Maka tabel distribusi frekuensinya
menjadi
I = 12
Nilai ujian mahasiswa Frekuensi
0 - 12 *Karena nilai ujian
12 - 24 adalah 100, pada
24 - 36 tabel hanya sampai
36 - 48 angka 96, untuk itu
48 - 60 kelas harus
ditambah, yakni
60 - 72
dimulai dari angka
72 - 84
84 - 96 96 - 108
96 – 108*
4. Perbaikan Tabel
Nilai ujian Nilai ujian
Frekuensi Frekuensi
mahasiswa mahasiswa

4 - 14 3,99 – 13,99

14 - 24 13,99 – 23,99

24- 34 23,99 – 33,99

34 - 44 33,99 – 43,99

44 - 54 43,99 – 53,99

54 - 64 53,99 – 63,99

64 - 74 63,99 – 73,99

74 - 84 73,99 – 83,99

84 - 94 83,99 – 93,99

94 - 104 93,99 – 103,99


5. Memasukan frekuensi pada distribusi frekuensi
Nilai ujian
Frekuensi
mahasiswa

3,99 – 13,99 11
13,99 – 23,99 12
23,99 – 33,99 6
33,99 – 43,99 10
43,99 – 53,99 4
53,99 – 63,99 10
63,99 – 73,99 11
73,99 – 83,99 19
83,99 – 93,99 7
93,99 – 103,99 10
Latihan 1.

1. Jelaskan pengertian tentang statistik


2. Apa yang dimaksud dengan statistik deskriftif dan statistik Inferensial
3. Jelaskan perbedaan soal 2
4. Uraikan kegunaan statistik bagi peneliti
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan distribusi frekuensi
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan grafik
7. Sebutkan macam-macam grafik.
8. Jelaskan perbedaan antara skala pengukuran: Nominal, ordinal, interval dan rasio
9. Bagaimana hubungan antara skala pengukuran dengan teknik analisis statistik?
10. Gambarlah grafik untuk data berikut
Jenis gelombang Kota di Jawa
Total
Radio Jakarta Surabaya Bandung Bogor
AM 4 14 5 2 25
FM 34 11 21 3 69
Total 38 25 26 5 94

Anda mungkin juga menyukai