Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI KASUS

STROKE HARMORHAGIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


TRISAKTI
KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI
PERIODE 19 – 21 FEBRUARI 2009
RSUP. FATMAWATI
JAKARTA 2009
PEMBAHASAN

ILUSTRASI KASUS
 Pasien operasi tanggal 2 Februari 2009 pukul 20.00 – 24.00 WIB
  

IDENTITAS PASIEN
No. RM : 907498
Nama: Ny. M
Kenis kelamin : Perempuan
Usia : 26 th
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
 
 Tanda Vital : Tekanan darah: 122/46 mmHg
 Nadi : 110 x/mnt
 Pernafasan : 23x/mnt
 Suhu : 36,7 oC
  
STATUS ANESTESI

PRE OPERASI
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Tangan kanan terkena kaca sejak 1 jam SMRS.
 
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan tangan kanan terkena kaca lemari sejak 1
jam SMRS. Menurut Os darah memancar kuat ± 2 botol air mineral 600ml.
Os ditolong oleh suaminya dan segera dibebat dengan kain seadanya. Os
tidak mengalami muntah pada saat kejadian karena os menyangkal adanya
benturan kepala. Os merasa lemas dan pusing berputar, Os dalam keadaan
sadar lalu dibawa ke rumah sakit Setya Mulya. Karena kurangnya peralatan
medis, os dirujuk ke RSUPF untuk penanganan selanjutnya.
Di IGD Os masih sadar kemudian dipasang infus dan dilakukan penjepitan
pembuluh darah sementara sehingga darah tampak berhenti mengalir.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Alergi (-)
 Riwayat operasi (-)
 Riwayat gangguan pembekuan darah (-)
 Asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


 DM (-)
 Hipertensi (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Tinggi Badan : 158 cm


 Berat badan : 60 kg
 Status gizi : baik

Hasil Laboratorium tgl 2 Februari 2009 pukul 14.00


 Hb : 10, 9
 Ht : 34
 Lekosit : 8200
 Trombosit : 329.000
 Eritrosit : 4,04 juta
 Na : 139
 K : 3,4
 Cl : 110
  

Hasil Laboratorium tgl 2 Februari 2009 pukul 16.00


 Hb : 6,8
 Ht : 20
 Lekosit : 20.300
 Trombosit : 243.000
 Eritrosit : 2,32 juta
 Masa perdarahan : 2 menit
 Masa pembekuan : 5 menit
Penatalaksanaan di IGD
 1 IV line TaKi  RL.
 TT i.m dan ATS 20.000 unit.
 Pukul 1800 WIB 1 IV line di kaki  RL
(kecepatan tetesan maksimal).
 Total cairan RL di IGD 4000 cc plus 1 kolf
FimaHes.
 Pukul 2000 ke ruang operasi  Repair
Pada saat di OK ( 19.00 )
Keadaan umum : Sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah: 122/46 mmHg
Nadi : 110 x/mnt
Pernafasan : 23x/mnt
Suhu : 36,7 oC
Status generalis :
Mata : CA +/+, SI -/-
Thorax : C/ : BJ I-II reguler, M (-), G (-)
P/ : SN ves, rh -/-, wh -/-
Abdomen : datar, supel, bising usus (+)
Ekstremitas: akral dingin +/+
Diagnosa pra bedah :
Ruptur fleksor zone V+N. Medianus + suspt. Ruptur A. Radialis dan A. Ulnaris dx
Jenis operasi : Repair A. Radialis & A. Ulnaris dx
ASA : IV E
Jenis anestesi : general anestesi
Lama operasi : 3,5 jam
Lama anestesi : 4,5 jam
Anestesi dengan : Propofol
Ketamin
N 2 O + O2
Relaksasi dengan: Esmeron
Teknik anestesi : Induksi IV
Relaksasi dengan esmeron
Intubasi ETT no. 7,5, cuff (+), kingking
Maintenance dengan O2 + N2O + Halotan
Respirasi : kontrol
Posisi : supine
Infus : tangan kiri dan kaki kiri
Premedikasi : Fentanyl 100 µg
Jalannya Operasi
Pasien dipindahkan ke meja operasi,
 Tensi, elektrode EKG, finger sensor.
 Tangan Kiri : kanul vena 20 G Asering
 Asering  HAES  Asering 3 kolf
(kecepatan penuh)  Asering (maintenance)
 NaCl  whole blood.
 Kaki Kiri : kanul vena 18 G  selang infus
blood  RL  NaCl 0,9%  whole blood.
 Premedikasi : fentanyl 100 µg
Miloz 1 mg
 Induksi : ketamin 25 mg
propofol 40 mg (123/48 mmHg,
110x/mnt)
 Muscle Relaxant : esmeron 30 mg + O2
 ETT no. 7,5, O2 2 ltr + N2O 2 ltr + Halotan 2
vol%
 21.00 (94/58 mmHg, 70x/mnt)
 21.10 (80/35 mmHg, 70x/mnt) diberikan
efedrin 25 mg
 21.25 (80/35 mmHg, 70x/mnt)  efedrin 10 mg
 21.40 (113/67 mmHg, 71x/mnt)
 21.55 diberikan esmeron 10 mg
 (100/50 mmHg, 80x/mnt)
 22.00 – 22.35 tensi stabil 123/73 mmHg, 75x/mnt
 22.40 tensi turun (95/38 mmHg, 67x/mnt)
 23.15 tensi turun (77/22 mmHg, 72x/mnt) 
efedrin 10mg & notrixum 10 mg
 00.00 diberikan ondancentron 4 mg dan
ketorolac 30mg
 (105/60 mmHg, 100x/mnt)
Operasi selesai.
 Setelah operasi selesai, dan saat dilakukan
suction, pasien muntah. Muntah tidak proyektil,
muntah berisi makanan. Lalu di lakukan suction.
Setelah ektubasi, PO2 pasien tidak menurun.

Selama anestesi dan pembedahan pasien


diberikan infus berupa :
 Asering 5 kolf 2500 ml
 NaCl 750 ml
 HAES 250 ml
 whole blood 500cc
 Perdarahan selama operasi ± 1000 cc, urin
1200 cc/5jam
 Pasien keluar ruang operasi dengan :
 Kesadaran delirium
 Aldrette Score 9
 Tensi 130/65 mmHg, nadi 120x/mnt, sianosis
(-), muntah (+)
 Pasien dibawa ke ruangan.
Analisa Kasus

Diagnosa : syok hemoragik et kausa ruptur a.radialis berdasarkan


data-data yang kami dapat berikut ini:
Dari anamnesa:
 Trauma tajam pergelangan tangan kanan
 Darah memuncrat sebanyak 2 botol mineral 600ml.
 Dalam 1 jam perjalanan ke RSUPF darah tetap keluar walau
sudah dibalut
 Di IGD dipasang infus dan dihentikan sementara perdarahannya

Dari Pemeriksaan Fisik (Di IGD jam 17.00) :


 * Kesadaran/Keadaan Umum: CM/Sakit berat
 * Tanda Vital : TD : 90/50mmHg, takikardi, pulse nadi lemah.
 * 1jam kemudian (18.00) : - kesadaran : somnolen
 - akral dingin, CA +/+, pucat
Keadaan di ruang operasi :
 Durante operasi  penurunan tensi 77/22
mmHg, nadi 72x/mnt.
Hal-hal diatas sesuai dengan teori dibawah ini :
 Tanda klinis syok hemoragik, yaitu :

A. Status Mental
 Ansietas
 Penurunan kesadaran
 Perfusi cerebral
B. Tanda Vital
 Tekanan darah, nadi menurun.
 Takikardi
 Volume nadi berkurang
 Pernafasan takipnoe

C. Kulit
 Terasa dingin
 Pucat
 Vena kolaps

D. Gejala subjektif
 Mual, lelah, haus.
Analisa :
1. Jenis anestesi : General Anestesi
 pada pasien dipertimbangkan dengan GA.
 pilihan lain, yaitu dengan blok
2. Pemakaian Ketamin dan Propofol
 Propofol menimbulkan depresi
pernafasan
 sebaiknya pada pasien ini, induksi hanya
dengan ketamin saja
3. Pemakaian N2O + O2 + Halotan
Penatalaksanaan :
Di IGD
 1 IV line TaKi : RL.
 TT I.M dan ATS 20.000 unit.
 1800 WIB : IV line di kaki dengan RL
(kecepatan tetesan maksimal) karena terlihat
tanda-tanda syok.
 Total pemberian cairan RL di IGD sebanyak
4000 cc plus 1 kolf Haes.
 Pukul 2000 pasien dimasukkan ke ruang
operasi untuk dilakukan operasi.
Di Ruang Operasi
 Pasien posisi supine di GA
 Premedikasi dengan Fentanyl 100 microgram,
Midazolam 1mg.
 Induksi dengan propofol 40mg , ketamin 25mg
 Inhalasi dengan Halotan 2vol % (maintenance
N2O, O2)
 Intubasi, fasilitasi atrakurium (ett 7.5, cuff +).
 Terpasang 2 IV line :
 tangan kiri : Asering-HAES-Asering-Asering-
Asering-Asering-NaCl-Wholeblood
 kaki kiri : RL-NaCl 0,9%-Whole blood
 Analisa Cairan:
1. EBV : 60 X 65 = 3900
 Perdarahan OK: 1000cc
 Perdarahan di IGD : 800cc
  perdarahan lebih dari 40%  syok berat
 Untuk terapi resusitasi dengan kristaloid + transfusi darah
  cairan keluar : pemberian cairan = 1:3
 1800cc X 3 = 5400cc
  

2. Terapi cairan maintenace operasi:


 JO : 8 X 60 = 480
 Maintenance : 100cc
 Puasa : 300
 Untuk maintenance : 2.620cc
 Jam 1 : 100 + 480 + 150 = 730cc
 Jam 2 : 100 + 480 + 75 = 655
 Jam 3 : 655cc
 Jam 4 : 580cc
Balance cairan selama dari IGD sampai selesai
operasi :
Cairan masuk : IGD + OK= 4500cc + 4500cc =

9000cc
Kebutuhan cairan : Resusitasi + Maintenance +
Urin
5400cc + 2620cc + 1700cc = 9.720cc
Jadi, kebutuhan cairan tidak terpenuhi = 720cc
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai