Anda di halaman 1dari 4

BAGIAN I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Perubahan iklim telah menjadi isu internasional sejak terjadinya ketidakseimbangan

ekosistem diseluruh permukaan di dunia. Hal itu disebabkan adanya peningkatan dan

konsumsi ‘fossil fuel’ sebagai bagian perkembangan teknologi industri yang menciptakan

pencapaian kepuasaan dengan efisiensi tetapi tanpa meninjau lebih terhadap efek yang

diberikan terhadap lingkungan.

Sejak adanya revolusi industri (peralihan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga

mesin) di Eropa tidak bisa dibantah bahwa negara-negara lain pun semakin meningkatkan

kemampuan teknologinya agar dapat bersaing diantara negara-negara maju. Ini

mengakibatkan sektor perindustrian diberbagai negara meningkat, seperti di Amerika Serikat,

China, dan negara-negara Uni Eropa.

Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat , berbagai negara telah

banyak menyumbang berbagai jenis gas-gas, zat-zat, polutan. emisi, serta segala apapun yang

sifatnya dapat mencemari bahkan merusak atmosfer planet kita ini. Pada kasus pemanasan

global, gas pembuangan sisa industri dan transportasi kita ketahui telah menjadi faktor utama

penyebabnya.

Dalam bidang industri misalnya, saat ini masih banyak yang menggunakan batu bara

sabagai bahan bakar utama yang sisa pembakarannya jelas memiliki kandungan-kandungan

berbahaya bagi lapisan ozon bumi. Kemudian pada bidang transportasi penggunaan

kendaraan bermotor yang saat ini grafiknya menanjak di hampir semua negara jelas makin
memperburuk keadaan atmosfer bumi ini dengan emisi yang dibuangnya (walaupun di

berbagai negara maju sudah dianjurkan penggunaan alat transportasi ramah lingkungan) .

Amerika serikat sebagai negara maju telah mengeluarkan politik luar negerinya dalam

mengatasi pemanasan global ini, namun dalam realitasnya tidak sama. Selama beberapa

dekade telah jelas bahwa Amerika cara memproduksi dan mengkonsumsi energi yang tidak

berkelanjutan. Kecanduan Amerika untuk minyak asing dan bahan bakar fosil menempatkan

ekonomi Amerika, keamanan nasional dan lingkungan beresiko. Untuk mengambil negara ini

ke arah yang baru, Presiden bekerja sama dengan Kongres untuk lulus energi yang

komprehensif dan undang-undang iklim untuk melindungi bangsa Amerika dari risiko

ekonomi dan strategis serius yang berhubungan dengan ketergantungan pada minyak asing,

untuk menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi polusi karbon yang berkontribusi

terhadap dampak destabilisasi perubahan iklim. Namun dalam KTT Lingkungan Hidup yang

diadakan di Kopenhagen, Denmark. Amerika menolak hasil KTT tersebut yang menyatakan

bahwa negara maju harus mengurangi emisi karbon mereka.


I.II Kerangka Teori

Teori yang digunakan dalam menganalisis mengapa Amerika menolak hasil dari KTT

lingkungan hidup di Kopenhagen adalah kepentingan nasional.


BAB II

POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA DALAM ISU LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMERINTAHAN PRESIDEN BARACK OBAMA

Anda mungkin juga menyukai