Anda di halaman 1dari 2

Inilah Armada Perang NATO di Libia

Liputan6.com, Tripoli: Pesawat tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO yang
tergabung dalam koalisi pimpinan Prancis dan didukung oleh negara-negara Arab, sudah
diluncurkan untuk menghadang pasukan pemimpin Libia Muammar Khadafi. Pasukan Koalisi
juga berencana menyerang kota yang dikuasai pemberontak, Benghazi.

Seperti dikutip Reuters, Ahad (20/3), sebelumnya, kapal tempur dan kapal selam milik militer
Amerika Serikat dan Inggris juga telah menembakkan lebih dari 110 peluru kendali atau rudal
Tomahawk ke Libia untuk mengambil alih pertahanan udara mereka. Kendati demikian, tidak
ada pesawat AS yang terbang di atas Libia.

Berikut ini adalah aset-aset militer yang sedang digunakan pasukan koalisi dalam aksi
perlawanan terhadap pasukan militer Libia:

Prancis

Prancis mengerahkan sebanyak 20 jet tempur dalam operasi awal di Libia, termasuk pesawat
tempur multirole Rafale, jet tempur Mirage dan satu pesawat mata-mata tak berawak AWACS.
Daerah sasaran mereka sekitar area 62-93 kilometer di sekitar kota yang dikendalikan
pemberontak, Benghazi. Operasi Prancis saat ini memiliki pangkalan udara di Solenzara di Pulau
Mediterania Corsica, sekitar satu jam penerbangan dari Libia dengan sebuah jet tempur.

Kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, berada di Pantai Mediterania, Prancis dan akan menuju
Libia pada tengah hari Ahad ini. Dan diperkirakan akan mencapai mencapai pantai Libia pada
Senin malam dengan membawa 15 jet tempur. Pertempuran ini juga melibatkan tiga fregat,
sebuah kapal pasokan bahan bakar, dan kapal selam.

Prancis juga memiliki basis angkatan udara di dekat kota-kota mediterania Marseille dan Istres,
sekitar satu jam setengah dari Libia. Pesawat udara khusus tanker pengisian bahan bakar juga
sudah siap sejak Jumat lalu untuk menyebarkan bahan bakar dari Istres. Adapun Prancis
bergabung kembali dengan komando militer NATO pada 2009, setelah empat dekade mengalami
pengasingan.

Inggris

Pihak militer Inggris sudah berpartisipasi dalam serangan terkoordinasi pada Sabtu kemarin
untuk melawan sistem pertahanan udara Libia dengan menggunakan rudal Tomahawk, yang
diluncurkan dari salah satu kapal selam kelas Trafalgar. Departemen Pertahanan Inggris (MoD)
juga menegaskan Stormshadow rudal diluncurkan dari sejumlah jet Tornado GR4 yang
diterbangkan dari basis Royal Air Force, sekitar 3.000 mil jauhnya di daerah timur Norfolk di
Inggris. Operasi ini juga didukung oleh pesawat VC10 dan pesawat pengisian BBM Tristar,
seperti E3D Sentry dan pesawat Sentinel surveilans. Kementerian Pertahanan juga mengatakan
pesawat jet Topan akan dikerahkan untuk memberikan dukungan.

Inggris memiliki dua fregat di lepas pantai Libia, HMS Cumberland dan HMS Westminster,
yang juga dipanggil untuk mendukung operasi. Sumber di pemerintah Ingfris juga sebelumnya
mengatakan kapal tersebut memang akan dikerahkan.

Amerika Serikat

Amerika Serikat memulai aksi militer terbatasnya di Libia beberapa jam setelah Prancis, yang
meluncurkan serangan di sepanjang pantai Libia dengan menargetkan pertahanan udara Libia.
Militer AS turut mengerahkan pesawat tempur, rudal dan serangan elektronik.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan Angkatan Laut AS memiliki tiga kapal selam dilengkapi
dengan rudal Tomahawk di Mediterania siap untuk berpartisipasi, termasuk serangan kapal
selam Newport News dan Providence. Mereka bergabung dengan dua kapal Angkatan Laut.
Rudal Tomahawk itu dapat melumpuhkan pesawat biasa atau sejenis pesawat anti-pertahanan
dalam operasi larangan terbang.

Secara keseluruhan, Angkatan Laut AS juga sudah mengerahkan lima kapal tempur di
Mediterania, termasuk satu pesawat penghancur pemandu rudal. Namun tidak ada kapal induk
AS yang berada didekat Libia. USS Enterprise, yang baru-baru ini ditempatkan di Laut Merah,
telah bergerak ke arah timur. Menjauh dari Libia, untuk bergabung dengan USS Carl Vinson, di
Laut Arab buat mendukung operasi Afghanistan.

Kanada

Kapal perang Kanada HMCS Charlottetown telah bergabung dengan angkatan laut, termasuk
memblokade laut, yang berlangsung di Libia. Jet tempur Kanada juga sudah mencapai wilayah
tersebut, tetapi pesawat itu membutuhkan satu atau dua hari persiapan sebelum mereka dapat
bergabung dengan misi itu.

Italia

Italia telah mengirimkan puluhan pesawat tempur di pangkalan Trapani, di Sisilia Barat dengan
kesiapan untuk keterlibatan dalam serangan udara di Libia. Para tentara Tornado yang dapat
digunakan untuk menghancurkan pertahanan udara musuh dan radar, seperti F-16 dan
Eurofighters, digunakan untuk pertahanan udara ke udara yang kemudian dipindahkan ke
Trapani dari pangkalan di Piacenza di Italia utara, Gioia del Colle di Apulia.

Italia juga menawarkan penggunaan markas NATO dekat Napoli untuk pusat komando
gabungan dalam operasi bersama. Negara ini ikut berpartisipasi di kemudian hari dalam kegiatan
militer.(JAY/ANS)

Anda mungkin juga menyukai