Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR

Kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan, pendidikan akademik dan pendidikan profesional
keahlian teknik didasarkan atas keperluan jabatan dan kedinasan dalam rangka pengembangan karir pegawai
yang bersangkutan dan penghargaan atas pengabdian sebagai pegawai.

1. Dasar Hukum

 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
 Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 193/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Umum
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
 Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 236/KPTS/M.2003 tetang Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah;
 Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor. 168/KPTS/M/2004 tentang Penetapan Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah;
 Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Kimpraswil Nomor 16/SE/SJ/2002 tetang Pedoman
Pelaksanaan Administrasi Penugasan ke Luar Negeri;

2. TUGAS BELAJAR
 Tugas belajar adalah bentuk penugasan yang diberikan oleh pimpinan Kementerian kepada pegawai untuk
mengikuti diklat bidang atau tingkat tertentu yang diselenggarakan oleh Departemen atau Instansi lain
baik dalam maupun luar negeri;

 Ketentuan Pemberian Tugas Belajar:


- Pegawai Negeri Sipil yang telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebagai
Pegawai Negeri Sipil;
- Diusulkan oleh Pimpinan Unit Kerja (Eselon II);
- Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam 2 (dua) tahun terakhir sekurang-kurangnya
bernilai baik;
- Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
- Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
- Pendidikan yang akan ditempuh sesuai dengan pengetahuan atau keahlian yang dipersyaratkan dalam
jabatan pada organisasi;
- Usia maksimum 35 tahun untuk Program Diploma III dan Program Strata 1 (S1), usia 45 tahun untuk
Program Strata II (S2) dan Program Strata III (S3) atau setara;
- Biaya pendidikan ditanggung oleh Pemerintah, Pemerintah Negara lain, Badan Internasional, atau
Badan Swasta Dalam Negeri maupun Luar Negeri;
- Program pendidikan di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapat persetujuan Menteri yang
membidangi pendidikan;
- Pegawai Negeri Sipil tidak berhak untuk menuntut penyesuaian ijasah ke dalam pangkat apabila
formasi belum memungkinkan.

Artikel/adm.diklat/aulia/2010
 Administrasi Pelaksanaan Tugas Belajar:

 Diklat Luar Negeri


- PNS–peserta diklat jangka panjang/ pendidikan tinggi wajib menandatangani pernyataan/
perjanjian bermaterai yang diketahui/ disetujui oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri
Pekerjaan Umum serta Sekretaris Satminkal yang bersangkutan. (master surat perjanjian
download)
- Selanjutnya, Biro Kepegawaian dan Ortala menerbitkan SK Menteri Pekerjaan Umum tentang
Penetapan Peserta Tugas Belajar yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas nama
Menteri.
- Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal nomor 16/SE/SJ/2002 perihal
Pemberlakuan Pedoman yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Administrasi Penugasan ke Luar
Negeri, PNS–peserta diklat juga harus menyampaikan permohonan ijin secara tertulis dengan
mengisi formulir Ijin ke Luar Negeri (ILN) melalui Biro Perencanaan dan KLN.
- Hasil kemajuan belajar peserta didik selama mengikuti pendidikan wajib dilaporkan kepada
Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala dan Sekretaris Satminkal/Kepala
Pusat/Kepala Biro/Pejabat Eselon II;
- Peserta yang telah menyelesaikan pendidikannya wajib melaporkan hasil pendidikan kepada
Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala, Sekretaris Satminkal/Kepala
Pusat/Kepala Biro paling lambat satu bulan setelah dinyatakan lulus oleh Lembaga Pendidikan
tempat yang bersangkutan mengikuti pendidikan.

 Diklat Dalam Negeri


- Wewenang Sekretaris Jenderal sebagaimana dimaksud pada butir a dapat dilimpahkan kepada
Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala. Dengan demikian, peserta diklat jangka panjang/ pendidikan
tinggi wajib menandatangani pernyataan/ perjanjian bermaterai yang diketahui/ disetujui oleh
Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala atas nama Menteri Pekerjaan Umum serta Sekretaris
Satminkal yang bersangkutan. (master surat perjanjian download)
- Selanjutnya, Biro Kepegawaian dan Ortala menerbitkan SK Menteri Pekerjaan Umum tentang
Penetapan Peserta Tugas Belajar yang ditandatangani oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala
atas nama Menteri Pekerjaan Umum.
- Hasil kemajuan belajar peserta didik selama mengikuti pendidikan wajib dilaporkan kepada
Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala dan Sekretaris Satminkal/Kepala
Pusat/Kepala Biro/Pejabat Eselon II;
- Peserta yang telah menyelesaikan pendidikannya wajib melaporkan hasil pendidikan kepada
Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala, Sekretaris Satminkal/Kepala
Pusat/Kepala Biro paling lambat satu bulan setelah dinyatakan lulus oleh Lembaga Pendidikan
tempat yang bersangkutan mengikuti pendidikan.

 Untuk diklat jangka pendek baik di luar maupun dalam negeri, Pejabat Pembina Kepegawaian
Satminkal setingkat Eselon II dapat menerbitkan surat perintah bagi PNS yang menjadi binaannya
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Satminkal masing-masing dengan tembusan kepada Kepala
Biro Kepegawaian dan Ortala. Khusus untuk diklat jangka pendek luar negeri, PNS–peserta diklat juga
harus menyampaikan permohonan ijin secara tertulis dengan mengisi formulir Ijin ke Luar Negeri
(ILN) melalui Biro Perencanaan dan KLN.

Artikel/adm.diklat/aulia/2010
3. IJIN BELAJAR
 Ijin belajar adalah bentuk ijin yang diberikan oleh Pimpinan Unit Kerja kepada pegawai atas dasar
permohonan tertulis yang bersangkutan untuk mengikuti / melanjutkan pendidikan dalam bidang atau
tingkat tertentu tanpa meninggalkan tugas sehari-hari.

 Ketentuan Pemberian Ijin Belajar:


- Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik;
- Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
- Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
- Pendidikan yang akan ditempuh sesuai dengan pengetahuan yang mendukung tugas ;
- Biaya pendidikan ditanggung oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan;
- Pendidikan diikuti diluar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas sehari-hari;
- Tidak menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan perkuliahan;
- Mempertimbangkan kualifikasi pendidikan (Program/ Bidang Studi/ Jurusan) yang ditetapkan dengan
formasi yang tersedia dan dibutuhkan unit kerja yang bersangkutan;

- Program pendidikan di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapat persetujuan menteri yang
membidangi pendidikan, sesuai dengan ketentuan Ditjen Dikti-Kementerian Diknas, perguruan tinggi
yang dipilih harus memenuhi persyaratan akreditasi minimal B untuk perguruan tinggi dalam negeri.
(akses pada link: http://ban-pt.depdiknas.go.id/hasil-akreditasi/newest/cari-hasil-kred.php)
- Pegawai Negeri Sipil tidak berhak untuk menuntut penyesuaian ijasah kedalam pangkat apabila
formasi belum memungkinkan.

 Administrasi Pelaksanaan Ijin Belajar:


Pejabat Pembina Kepegawaian Satminkal setingkat Eselon II dapat menerbitkan surat keterangan ijin
belajar bagi PNS yang menjadi binaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Satminkal masing-
masing dengan tembusan kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Ortala.

Artikel/adm.diklat/aulia/2010

Anda mungkin juga menyukai