BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(2000: 189)
antara data keuangan dan data non keuangan, meliputi perbandingan jumlah –
tersebut.
(2001:329.1)
pengujian dan penyelesaian (review akhir). Selain itu tujuan prosedur analitis
analitis, ada tiga waktu penggunaan prosedur analitis yaitu pada tahap
Tahap Perencanaan
menyatakan bahwa :
adanya salah saji atau hal yang tidak biasa seperti transaksi atau peristiwa
Tahap Pengujian
(2001:329.3)
atas asersi yang kemungkinan salah sajinya tidak akan tampak dari
pemeriksaan bukti rinci atau bila bukti yang rinci tidak langsung tersedia.
ke pengambilan kesimpulan yang salah. Maka dari itu, seorang auditor harus
data serta pengetahuan lain yang mungkin dimiliki auditor mengenai data
a. Apakah diperoleh sari sumber yang independen di luar entitas atau dari
pengendalian memadai.
d. Apakah data menjadi sasaran pengujian dalam tahun berjalan atau tahun
sebelumnya.
berbagai sumber.
akan teridentifikasi untuk diaudit oleh auditor. Ketika harapan menjadi lebih
jika terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil prosedur analitis dengan
harapan.
terakhir atas laporan keuangan yang telah diaudit. Serta dapat pula
(2001:329.6)
memilih prosedur yang paling layak. Kelima jenis prosedur analitis tersebut,
adalah :
sebelumnya
berjalan dengan saldo tahun lalu, atau membandingkan rincian total saldo
dengan rincian serupa pada tahun sebelumnya. Selain itu dapat juga dengan
tahun sebelumnya.
jenis ini, auditor membuat estimasi berapa seharusnya saldo akun dengan
cara mengaitkan dengan beberapa akun lain di neraca atau di laporan rugi
jumlah kamar, tarif untuk setiap kamar, dan tingkat hunian. Dengan
tercatat.
Kontemporer, yaitu :
Subjective Evaluation
menerangkan bahwa :
auditor.”
(2000:218)
sifat subjektifnya dan sulit melukiskan secara objektif hasil yang sama
yang berbeda terhadap hasil yang dapat dipercaya dari prosedur analitis.
Rules of Thumb
menerangkan bahwa :
(2000:218)
perkiraan audit tahun berjalan. Membuat suatu prediksi tentang nilai audit,
menerangkan bahwa :
tahun lalu.”
(2000:218)
audit yang lalu. Nilai audiot yang lalu yang tidak biasa dan kesalahan
lalu.
Regression Models
menerangkan bahwa :
(2000:219)
Definisi Efektivitas
(2000:798)
(2002:817)
yang akan dicapai oleh suatu organisasi dengan menetapkan standar kelayakan
Definisi Audit
(2000:9)
merupakan proses audit yang dilaksanakan oleh orang yang kompeten dan
objektif atas kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh objek yang diperiksa.
Bukti-bukti tersebut harus sesuai dengan kriteria atau standar audit yang telah
ditetapkan.
Standar Audit
audit dan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit serta dalam
penyusunan laporan.
harus ditaati untuk semua audit. Bagi masyarakat, standar audit memberikan
Tujuan Audit
laporan keuangan kliennya. Hal ini seperti dinyatakan oleh Ikatan Akuntansi
(2001:110.1)
Dalam audit ada tujuan umum yaitu untuk membantu auditor menilai
milik perusahaan.
yang wajar.
tepat.
6. Cut off, transaksi yang dekat dengan tanggal neraca dicatat dalam periode
yang wajar.
angka buku besar tambahan, dijumlah dengan benar dalam perkiraan dan
keuangan.
adalah :
the evidence gathered is both sufficient and competent, and that all
(2000:168)
(2000:143)
perselisihan dengan klien. Tahap ini terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan Awal
(2003:188)
(2003:190)
menunjuk staf yang akan ditugaskan, maka harus ada pemahaman yang jelas
yang terkait.”
(2003:190)
audit, penelaahan, konsultasi, atau jasa lain. Selai itu juga harus dinyatakan
memperoleh catatan dan dokumen, serta daftar rincian yang perlu disiapkan
oleh auditor.
disana.
adalah memahami bidang usaha dan industri klien, serta bagaimana operasi
maka auditor harus memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk
audit.”
(2000:177)
audit, dokumen yang akan dipilih untuk diperiksa dan penentuan waktu
mencapai tujuan audit. Bila tujuan audit telah tercapai, maka auditor dapat
(2003:285-286)
Selanjutnya adalah pengujian transaksi. Pengujian ini mencakup
(2003:319-320)
transaksi.
(2003:134)
serta mereview kertas kerja. Tahap terakhir dari seluruh proses audit adalah
mengevaluasi bukti audit, selain itu yang menjadi dasar keputusan auditor
bukti akan kompeten jika memenuhi kriteria. Menurut Arens and Loebbecke
1. Relevansi, bukti harus berhubungan dengan tujuan yang sedang diuji oleh
auditor.
bukti.
prosedur audit yang tepat unutk mencari bukti-bukti yang sesuai dengan
(2003:153)
e. Tanya jawab dengan klien, yaitu mendapatkan informasi tertulis atau lisan
Setelah mendapatkan bukti audit yang sesuai dengan kriteria dan jenis
bukti audit, maka auditor harus membuat dan memelihara kertas kerja.
(2001:339.2)
(2001:339.1)
3. Bukti audit yang telah diperoleh, prosedur audit yang telah diterapkan, dan
Audit oleh Hiro Tugiman mengenai tolak ukur dalam melakukkan evaluasi
atas efektivitas audit yang dilakukan oleh auditor. Dalam buku tersebut
menerangkan :
Tolak ukur ini untuk melihat apakah suatu temuan dari rekomendasi dari
auditor dapat memberikan nilai tambah bagi auditor dan apakah dapat
2. Profesional auditor
a. Independensi
3. Program pemeriksaan
4. Peringatan dini
5. Biaya pemeriksaan
nilai tambah yang dihasilkan, maka audit sudah efektif bila ditinjau dari
6. Pengembangan personil
yang tinggi bila peran auditor dalam audit keuangan cukup menonjol.
melakukan audit.
Umpan balik Dario para manajemen lainnya beersifat subjektif dan sangat
9. Jumlah pemeriksaan
Tolak ukur ini berisikan tentang laporan yang disusun oleh auditor yang
memadai.
audit selanjutnya akan lebih baik atau lebih buruk. Sedangkan kinerja dari
standar ini memakan waktu dan biaya yang besar serta memerlukan banyak
keahlian tapi standar ini mungkin sangat efektif dalam memecahkan masalah
operasional.
terlibat dalam proses ini, yang meliputi manajemen kesatuan yang diperiksa,
Untuk mencapai fungsi audit yang efektif, ada lima faktor yang harus
langsung.
sendiri.
merasakan realitas seperti apa adanya. Hal tersebut dapat dicapai melalui
auditor untuk menyatakan sesuatu yang diketahuinya tanpa rasa takut akan
dari dalam diri auditor sehingga dapat dipengaruhi untuk menjadi lebih
baik.
bagi auditor selama proses audit, yaitu dalam tahap perencanaan audit, tahap
(2003:256)
terciptanya audit yang efektif. Suatu audit dikatakan efektif apabila auditor
dapat mencapai tujuan audit, dengan melaksanakan proses audit yang baik,
didukung oleh bukti – bukti audit yang telah diperiksa, dan memenuhi kriteria-