PENDAHULUAN
Aktifitas bisnis dalam suatu perusahaan digerakan oleh tenaga kerja yang memiliki
pemahaman terhadap pengolahan bisnis tersebut. Sumberdaya manusia dalam hal ini tenaga
kerja menjadi syarat utama dalam mengoprasikan perusahaan. Pengolahan sumberdaya
manusia yang tepat, menjadi bagian yang sangat penting dan bahkan proses prerkrutan tenga
kerja yang tidak tepat akan menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan. Setiap perusahaan
berupaya untuk menyusun format yang tepat tentang manajemen sumberdaya manusianya
(mulai dari proses prekrutan, pendidikan, dan pelatihan, job description yang jelas, sistem
upah atau gajih yang tepat, adanya jenjang karir atau pengembangan staf, dan lainya).
Rekrutmen dan seleksi karyawan baru merupakan salah satu titik kritis dalam
manajemen sumber daya manusia. Orang baru masuk yang kemudian akan mewarnai
kehidupan organisasi. Tidak hanya untuk 1 – 2 tahun ke depan, tapi bisa jadi sampai 10 – 15
tahun ke depan. Adanya keputusan yang salah pada proses ini akan berakibat perlu tindakan
untuk melakukan perbaikan, yang tentunya akan membuang energi dan waktu tersendiri.
Persiapan yang matang dan proses yang tepat sangat diperlukan agar sumber daya
manusia yang direkrut, efektif untuk menempati posisi saat ini sekaligus mendukung
pengembangan organisasi di masa depan.
Seiring dengan hal itu setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang
mempunyai kompentensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai. Dengan
kata lain perusahaan tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
para pelanggan – pelanggannya (customer satisfaction) namun juga harus berorientasi pada
nilai (customer value). Sehingga organisasi tidak semata-mata mengejar pencapaian
produktifitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam proses pencapaiannya. Kinerja
setiap kegiatan dan individu merupakan kunci pencapaian produktivitas. Karena kinerja
adalah suatu hasil dimana orang-orang dan sumber daya lain yang ada dalam organisasi
secara bersama-sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar
yang telah ditetapkan. Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat
memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan dengan standar kinerja
yang telah disepakati & ditetapkan bersama. Kompentensi menyangkut kewenangan setiap
individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannnya dalam
organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kompetensi yang dimiliki karyawan secara individual harus mampu mendukung pelaksanaan
strategi organisasi dan mampu mendukung setiap perubahan yang dilakukan manajemen.
Dengan demikian kompentensi yang dimiliki individu dapat mendukung system kerja
berdasarkan tim.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan rekruitmen serta hal-hal apa saja yang berpengaruh dalam
rekrutmen?
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS JABATAN
Analisis Jabatan merujuk kepada suatu proses pengumpulan informasi atau fakta
secara sistematik mengenai suatu pekerjaan.
Satu konsep yang penting dalam analisis jabatan adalah bahwa analisis dilakukan
terhadap jabatan (the job), bukan terhadap orang (person). Produk yang menjadi hasil analisis
jabatan adalah berupa uraian jabatan (job description) atau spesifikasi jabatan (specifications
of the job), bukan suatu uraian tentang orang (description of the person).
Adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja
yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan,bagaimana suatu jabatan dilakukan dan
alasan-alasan mengapa pekerjaan itu dilakukan hubungan antara suatu posisi tertentu dengan
posisi lainnya ruang lingkup pekerjaan.
Analisis
Kebutuhan Pegawai
Formasi
Pegawai
Rekrutmen
REKRUTMEN KARYAWAN
Perencanaan
SDM
1. Jumlah Produksi
Bahwa jumlah produksi yang akan dihasilkan menentukan banyaknya karyawan yang
dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Semakin banyak produksi yang akan dihasilkan
maka akan semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan/direkrut.
2. Ramalan-ramalan Usaha
Hal ini meliputi perkiraan mengenai situasi perekonomian, siklus usaha yang
menyangkut ketidakpastian di masa yang akan datang, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
3. Perluasan Perusahaan
Perencanaan tenaga kerja juga dipengaruhi oleh rencana perluasan perusahaan di
masa yang akan datang. Jika perusahaan akan diperbesar maka perekrutan/penarikan
tenaga kerja akan semakin banyak pula.
4. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi juga akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan alat-alat canggih,
maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit. Hal inilah yang harus
diperhitungkan agar dikemudian hari tidak terjadi PHK.
5. Pasaran Tenaga Kerja
Pasaran tenaga kerja haruslah diperhatikan sebab jika penawaran lebih besar dari
permintaan maka tingkat upah akan cenderung rendah. Dalam hal ini perusahaan
harus menghitung manakah yang paling menguntungkan, apakah dengan labor
intensive atau capital intensive. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi
kebijaksanaan kebutuhan tenaga kerja.
6. Perencanaan Karier Tenaga Kerja
Kemungkinan promosi di kemudian hari akan ikut mempengaruhi kebutuhan tenaga
kerja. Jika promosi akan dilakukan di kemudian hari, maka calon karyawan/tenaga
kerja yang dibutuhkan harus dengan spesifikasi yang lebih banyak lagi.
Berapa banyak jumlah tenaga kerja & tenaga kerja dengan skill yang bagaimana yang
akan dibutuhkan di masa depan itu banyak digantungkan kepada informasi mengenai keadaan
di masa lampau, keadaan saat ini dan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa depan.
Asumsi yang biasa digunakan adalah dengan melihat trend di masa lampau, sedangkan
hubungan antara variabel dianggap tetap. Tetapi pada kondisi bisnis yang dinamis dan selalu
berubah maka asumsi-asumsi tersebut mungkin akan tidak berlaku, sehingga perubahan-
perubahan pada perencanaan mungkin dibutuhkan.
Proses perekrutan karyawan yang baik adalah sebagai berikut:
1. Penentuan Dasar Perekrutan
Dasar perekrutan calon karyawan harus terlebih dahulu ditetapkan agar para pelamar
yang memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang akan dijabatnya.
Dasar perekrutan harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk
menjabat jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara terinci & jelas, agar para
pelamar dapat mengetahui kualifikasi-kualifikasi yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut.
Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin, kesehatan, dll. Jika spesifikasi pekerjaan
dijadikan dasar & pedoman perekrutan, maka karyawan yang diterima akan sesuai dengan
uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan tersebut.
Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari
dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau pemindahan karyawan yang
memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu baik yang bersifat
vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang
memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam
perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan
kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.
Kebaikan-kebaikan sumber internal
a. Meningkatkan moral kerja & kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan pomosi.
b. Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.
c. Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
d. Waktu perekrutan relatif singkat.
e. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
f. Kestabilan karyawan semakin baik.
Kelemahan-kelemahan sumber internal
a. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
b. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.
Bila tidak ada karyawan yang dapat memenuhi kualifikasi-kualifikasi jabatan yang lowong
tersebut, maka kita merekrutnya dari sumber eksternal.
Sumber Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong dilakukan
perekrutan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan, yaitu:
a. Kantor penempatan tenaga kerja.
b. Lembaga-lembaga pendidikan.
c. Referensi karyawan atau rekanan.
d. Serikat-serikat buruh.
e. Pencangkokan dari perusahaan lain.
f. Nepotisme dan leasing.
g. Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media massa.
h. Sumber-sumber lainnya.
Metode Tertutup
Metode tertutup yaitu dimana perekrutan itu hanya diinformasikan kepada para karyawan
atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif sedikit,
sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan semakin sulit.
Metode Terbuka
Metode terbuka adalah dimana perekrutan itu diinformasikan secara luas dengan
memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke
masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang akan masuk,
sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified menjadi lebih besar.
1. Kendala-kendala Perekrutan
Agar proses perekrutan berhasil maka perusahaan perlu menyadari berbagai kendala
yang bersumber dari “organisasi, pelaksana perekrutan dan lingkungan eksternal”. Kendala-
kendala yang dihadapi setiap perusahaan tidak sama, tetapi pada umumnya kendala-kendala
itu adalah:
a. Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi
Berbagai kebijaksanaan organisasi merupakan cermin utama atas berhasil atau
tidaknya perekrutan calon pegawai. Kebijaksanaan organisasi yang akan mempengaruhi
perekrutan itu adalah:
Kebijaksanaan Kompensasi dan Kesejahteraan.
Jika perusahaan dapat memberikan kompensasi dan kesejahteraan yang cukup
besar serta adil maka pelamar yang serius akan semakin banyak, tetapi sebaliknya jika
gaji dan kesejahteraan rendah maka pelamar menjadi sedikit.
Kebijaksanaan Promosi
Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup luas maka pelamar yang
serius semakin banyak, tetapi sebaliknya jika kesempatan untuk promosi sangat
terbatas maka pelamar akan menjadi sedikit. Promosi merupakan idaman setiap
karyawan, karena dengan promosi berarti status dan pendapatan akan bertambah
besar.
b. Persyaratan-persyaratan jabatan
Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka pelamar akan menjadi
sedikit, sebaliknya jika jumlah persyaratannya sedikit maka pelamarnya akan semakin
banyak.
e. Soliditas perusahaan
Soliditas perusahaan dapat diartikan sebagai besarnya kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan, misal; besarnya perusahaan tersebut. Jika soliditas perusahaan besar
maka pelamar akan semakin banyak. Sebaliknya jika soliditas perusahaan rendah maka
pelamarnya akan semakin sedikit.
Pengertian Seleksi
Seleksi adalah proses pencarian karyawan untuk menyeleksi calon tenga kerja yang
dianggap memenuhi kriteria yang sesuai dengan karakter pekerjaan yang dilamar. Sasarannya
membuat suatu rekomendasi untuk menolak atau menerima calon tenga kerja berdasarkan
suatu dugaan tentang potensi-potensi dari calon tenaga kerja untuk berhasil dalam bekerja.
Dalam proses managerial ada suatu aktivitas kerja membuat suatu rekomendasi untuk
menolak atau menerima calon tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang potensi-potensi
dari calon tenaga kerja untuk berhasil dalam bekerja. Kegiatan ini dikenal sebagai
penempatan, seleksi, rekomendasi tenaga kerja, penilaian calon tenaga kerja dan penyaringan
tenaga kerja. Tugasnya adalah mengevaluasi sebanyak mungkin kandidat untuk menyaring
dan memilih seseorang atau beberapa orang yang paling memenuhi syarat kerja.
Perbedaan Individual
Adanya perbedaan individual : pengetahuan, karakter kepribadian dan fisik, motivasi dsb.
Perbedaan sering dikaitkan dengan : jenis kelamin, budaya, pendidikan dan keahlian.
Aplikasinya : wanita atau pria, kebiasaan, latar belakang pendidikan, berpengalaman atau
fresh grade. Perbedaan ini digunakan untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja pada
temapat yang tepat.
Strategi seleksi
Statistikal murni : data dikumpulkan dan diolah secara mekanikal. Skor dari berbagai hasil tes
digambarkan dalam suatu persamaan regresi ganda, untuk meramalkan prestasi kerja.
Klinikal murni : pengumpulan dan pengolahan data dilakukan secara klinikal. Didasarkan
pada permalan yang didapatkan melalui wawancara dan observasi perilaku.
Pemeringkatan perilaku : pengumpulan secara klinikal dan diolah secara mekanikal. Data
didapatkan melalui obeservasi dan wawancara kemudian dibuat rating nilainya berdasarkan
kualifikasi yang didapatkan melalui wawancara atau observasi.
Gabungan klinikal : pengumpulan data dilakukan secara mekanikal dan klinikal dan diolah
secara klinikal. Merupakan strategi yang sering digunakan. Hasil wawancara, observasi dan
skor-skor tes dipadukan secara klinikal untuk meramalkan perilaku.
Gabungan Mekanikal : data dikumpulkan secar mekanikal dan klinikal data diolah secara
mekanikal. Berusaha untuk mendapatkan persamaan regresi antara data mekanikal dan data
klinikal.
Peranan tes psikologi dan wawancara dalam proses seleksi
Tradisional terdiri dari beberapa langkah yaitu pertama analisis pekerjaan yang
meliputi data-data tentang sasaran pekerjaan, tugas-tugas yang harus dijalankan, cara-cara
yang digunakan dalam bekerja, bahan-bahan dan alat yang digunakan dalam bekerja.Yang
kedua adalah penentuan alat prediksi beserta alat ukurnya ; meliputi tindak lanjut atas data-
data analisis pekerjaan dengan menentukan ciri-ciri yang diperlukan agar karyawan berhasil
dalam bekerja (prediktor) dan menentukan alat ukur yang akurat untuk menggali aspek
kemampuan yang dimiliki karyawan (kriterion). Ketiga menentukan kriteria keberhasilan dan
alat ukurnya yang meliputi mentapkan seperangkat kriteria yang menandakan bahwa
karyawan tersebut berhasil menjalani pekerjaannya yang dilihat dari segi perilaku yang
diharapkan dan juga hasil kerjanya. Keempat keabsahan peramalan yang meliputi tentang
keakuratan dari prediktor yang ditentukan dengan melihat arah hubungan antara prediktor
dengan kriterionnya. Kelima adalah keabsahan silang yang meliputi meyakinkan keakuratan
prediksi dari alat ukur. Keenam adalah rekomendasi untuk seleksi yang meliputi penentuan
skor minimum atau kombinasi skor minimum untuk dijadikan sebagai pedoman untuk
menyeleksi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat dua aspek yang paling penting dalam pengisisan jabatan suatu organisasi,
yaitu perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen. Rekrutmen merupakan proses,
menarik pelamar untuk posisi yang diperlukan. Proses ini harus terintegrasi penuh dengan
proses perencanaan SDM dan aktivitas-aktivitas manajemen SDM lain, dimana didalam
perekrutan itu sendiri menggunakan tiga metode antara lain, metode penilaian, metode
matematika sederhana, maetmatika kompleks.
Langkah-langkah yang digunakan dalam rekrutmen antara lain yaitu Jumlah produksi,
ramalan-ramaln usaha, perluasan usaha, perkembangan teknologi, pasar tenaga kerja dan
perencanaan karier tenaga kerja. Dalam proses perekrutan terdapat tiga metode pilihan yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk memprediksi kebutuhan tenaga kerja yaitu metode
penilaian, metode matematika sederhana dan metode matematika kompleks. Sedangkan
dalam perekrutan tenaga kerja ada dua macam metode antara lain metode terbuka dan metode
tertutup, dalam penggunaan kedua metode ini perusahaan harus melihat berbagai macam
aspek perusahaan terlebih dahulu barulah dapat menentukan metode apa yang akan dipakai
perusahaan dalam perekrutan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke-7, Jilid 1 dan 2,
Jakarta: PT. Prenhallindo
http://prasasto.blogspot.com/2008/10/paper-rekrutmen-pns-pada-instansi-di.html
http://www.geoities.com/reni_rosari/msdm/SESI4-REKRUTMEN.pdf
Mathis & Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi X, Salemba Empat,
Jakarta, 2005;