PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses menjadikan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu. Dengan
memperoleh pendidikan yang baik seseorang dapat mengetahui banyak hal, bahkan mampu “menciptakan”
hal-hal baru. Kemampuan seseorang juga ditentukan oleh cara dalam mendidik yang diterimanya. Banyak
cara dalam mendidik yang dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia. Pendidikan juga di pengaruhi
oleh ideologi yang dianut oleh para pelaku pendidikan itu. Maka ada pendidikan sekuler, pendidikan adat,
pendidikan sosialis, dan pendidikan islam. Salah satu sistem pendidikan yang akan dibahas adalah sistem
pendidikan islam. Sistem ini bersumber dari alquran dan al hadist yang menjadi pedoman bagi umat
A. Latar belakang
menyatakan bahwa ”salah satu persoalan pelik yang dihadapi masyarakat, selain persoalan ekonomi
dan politik, adalah persoalan pendidikan”. Pendidkan menjadi hal terpenting dalam kehidupan
manusia. Dan bagi indonesia yang mayoritas penduduknya muslim masih merasa asing dengan
pendidikan islam. Bahkan akhir-akhir ini muncul stigma negatif terhadap pendidikan islam yang
dianggap menyebarkan paham terorisme melalui paham jihad. Kedua tentang masalah moral.
“banyak kerusakan moral menimpa kalangan remaja. Kasus pengguna narkoba, gaya hidup bebas,
free sex,…dan aborsi remaja kian menigkat. Rata-rata
setiap tahun terjadi 2,6 juta kasus aborsi” (glaudia, 2009). Pendapat senada telah sering kita dengar
melalui media massa atau seminar-seminar dan banyak pula solusi ditawarkan. Salah satu solusi
yamng diberikan oleh yusanto (2009) adalah kita harus mengubah sistem pendidikan yang hanya
berorientasi sekuler materialistik dengan sistem yang lebih berorientasi pendidikan akhlak.
Kurangnya penggetahuan tentang agama islam telah menyebar di seluruh lapisan kaum muslimin.
Kenyataan ini menjadikan masyarakat sering melanggar aturan agama yang berujung pada
kemerosotan moral masyarakat itu sendiri. Dari ketiga persoalan tersebut maka diperlukan suatu
solusi kongkret dan mendesak.
B. Rumusan masalah
Berangkat dari bebagai fakta yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, banyak persoalan yang
dapat digali dan dicari solusinya. Diantara persoalan yang timbul antara lain:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pendidikan islam kepada masyarakat
terutama bagi setiap muslim, memberikan solusi bagi masalah moral remaja, dan menyampaikan
fungsi pendidikan islam bagi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian pendidikan
Definisi pendidikan adalah usaha sadar dan reencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam undang-undang nomor 2 tahun 1989 dinyatakan ”pendidikan adalah usaha sadar untuk
mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan, dan atau latihan bagi peranannya
yang akan datang”. Dari pengertian tentang pendidikan diatas dapat diambil pengertian bahwa pendidikan
mengandung usaha atau kerja yang berupa kegiatan belajar-mengajar yang bertujuan menjadikan peserta
2. Pendidikan sekuler
Pendidikan yang dilaksanakan di indonesia merupakan sistem pendidikan warisan belanda yang
masih kental dengan unsur sekulerisme (yusanto: 2009). Sehingga dapat dikatakan pendidikan indonesia
. Pendidikan islam
Islam sebagai agama samawi mempunyai aturan dan konsep yang jelas dan menyeluruh dalam
mengatur kehidupan manusia. Sehingga islam juga mengatur masalah pendidikan yang menjadi
sendi dasar kehidupan beragama. Menurut Mujib (2008: 27) ”pendidikan islam dapat dirumuskan
sebagai berikut ’proses internalisasi pengetahuan dan nilai islam kepada peserta didik melalui upaya
pengjaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan dan pengenbangan potensinya, guna
mencpai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat’ “. Syaibani (1979: 399)
menyatakan bahwa ”pendidikan islam adalah proses mengubah tingkah laku individu pada
kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya dengan cara pengajaran sebagai suatu
aktivitas... dan sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat. Pengertian diatas
lebih menekankan pada perubahan tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik dan
perubahan itu terjadi terus-menerus hingga tercapai kehidupan masyarakat yang madani.
“pendidikan islam adalah proses mendekatkan diri kepada tingkat kesempurnaan dan
mengembangkan kemampuan” (Sahlani dalam Majid, 2008: 26). Pengertian menurut Sahlani
tersebut mengandung arti bahwa pendidikan islam merupkan proses belajar yang terus-menerus
hingga tercapai kesempurnaan dan pengembangan bakat peserta didik. Berdasarkan beberapa
pengertian tentang pendidikan islam maka pendidikan islam dapat dirumuskan sebagai berikut
“pendidikan islam merupakan usaha untuk memperbaiki akhlak yaitu mengembangkan akhlak yang
baik dan mereduksi bahkan menghilangkan akhlak yang buruk yang berlangsung terus-menerus
(pendidkan sepanjang hayat
•Sumber pendidikan
Pendidikan islam bersumber dari alquran, alhadits, perkataan sahabat rosul, kemaslahatan umat,
adat masyarakat yang baik danihtihad (Mujib, 2008: 31
di dalam masyarakat”. Singgih dalam Mangusdin (2004: 2) berpendapat bahwa kenakalan remaja
dapat digolongkan menjadi dua yaitu kenakalan yang tidak diatur dalam undang-undang sehingga
tidak dapat dikenakan sanksi hukuman serta kenakalan yang bersifat melanggar hukum dan akan
mendapat sanksi hukum bila dilanggar. “dalam bakolak inpres no. 6/1977 buku pedoman 8,
dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku…melanggar norma sosial, agam
serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat” (Mangusdin, 2004). Dari pendapat para ahli
pengertian kenakalan remaja dapat dirumuskan sebagai tingkah laku remaja yang menyalahi norma
yang berlaku dalam msyarakat bahkan melanggar hukum dan cenderung merugikan diri sendiri dan
orang lain.
Setiap permasalahan pasti mempunyai faktor pemicu. Begitu juga dengan kenakalan remaja yang
mempunyai banyak faktor pemicu. Habie (2008: 1) berpendapat bahwa kenakalan remaja
disebaakan pengaruh teman sebaya, tingkat pendidikan, penggunaan waktu luang, kemampuan
fnasial, dan perilaku seksual. Manopo (2009: 1) menyatakan bahwa kenakalan remaja dapat
disebabkan oleh kurangya kasih sayang, pengawasan dari orang tua, pergaulan, peran serta
teknologi, kurangnya bimbingan kepribadian dari sekolah, kurangnya pengetahuan agama, tidak
adanya media peyalur hobi atau bakat, berlebihan dalam kebebasan dan adanya masalah pribadi
yang dipendam. Faktor kenakalan remaja dapat ditinjau dari empat faktor yaitu faktor pribadi, faktor
keluarga, faktor sekolah atau pendidikan dan faktor lingkungan (Yuda, 2009). Kenakalan remaja
dapat terjadi karena beberapa hal yang dapat kita sarikan dari berbagai pendapa
kenakalan remaja. Sebagai contoh, kasus remaja pengguna narkoba yang mula-mula mencoba
narkoba karena ajakan temen se-geng atau sepermainan.
sehingga diharapkan peserta didik dalam hal ini remaja dapat menimbang baik buruk tindakannya
dari kaca mata agama sehingga mereka dapat terhindar dari melakukan kenakalan remaja yang
merupakan dosa dalam agama.
Pendidikan mempunyai suatu tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik. Demikian juga
pendidikan islam, ia juga mempunyai tujuan. Al Abrasyi dalam Mujib (2008: 79) menyatakan bahwa
tujuan pendidikan islam adalah pembentukan moral yang tinggi tanpa mengabaikan pendidikan
jasmani, akal, dan ilmu praktis. Menurut Ibnu Taimiyah dalam Mujib (2008: 78) tujuan pendidikan
islam mencangkup empat hal yaitu: tercapainya pendidikan tauhid, mengetahui ilmu allah swt
melalui pemahaman terhadap makhluk-nya, memahami kekuasan allah swt, dan mengetahui sunnah
allah yang berlaku pada alam semesta. Dari kedua pendapat tersebut tujuan pendidikan islam dapat
kita ringkas menjadi tiga aspek yaitu tercapainya pendidikan tauhid, pendidikan moral dan
memberikan pemahaman tentang sains atau ilmu praktis.
Setelah memahami tujuan pendidikan islam maka dapat dirumuskan fungsi pendidikan islam.
Menurut Mujib (2008: 68) ”fungsi pendidikan islam adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat
memungkinkan tugas-tugas pendidikan islam tersebut tercapai dan berjalan lancar”. Kurcid Ahmad
dalam Mujib (2008: 69) menyatakan bahwa fungsi pendidikan islam dapat dibagi menjadi dua yaitu:
enerasi ke generasi.
Maka fungsi pendidikan islam bagi masyarakat adalah sebagai penjaga kebudayaan, alat perubahan
masyarakat menuju masyarakat madani, melakukan inovasi pengetahuan yang berguna bagi
masyarakat, dan sebagai sarana mencapai tujuan pendidkan islam itu sendiri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan pengertian, tujuan dan, fungsi pendidikan islam dapat
disimpulkan bahwa:
mengembangkan yang akhlak baik dan menghilangkan yang buruk, pendidikan sepanjang hayat yang
disertai pengembangan ilmu pengetahuan dan potensi peserta didik.
•Pendidikan islam berfungsi sebagai alat penjaga kebudayaan yang baik dan
sebagai alat perubahan atau inovasi ilmu pengetahuan serta sebagai sarana
B. Saran
Saran ditujukan kepada para pelaku pendidkan agar dapat menjadikan pendidikan islam sebagai
pengganti pendidikan yang ada yang terbukti gagal mewujudkan masyarakat yang baik.
Al-Syaibani, Omar Mohammad Al Toumy. Tanpa tahun. Falsafah Pendidikan
Islam. Terjemahan oleh Hasan Langgulung. 1979. Jakarta: Bulan Bintang
Antok. 2009. Definisi Pendidikan, (online), (http://definisi.net/story.php?
title=pendidikan-2, diakses 17 November 2009)
Glaudia. 2009. Keprihatinan Moral Remaja, (online),
(http://quantumillahi.wordpress.com/2009/10/14/prihatin-moral-remaja/,
diakses 11 November 2009)
Habie. 2008, Hal-hal yang mempengaruhi timbulnya kenakalan remaja, (online),
(http://H4bI3.wordpress.com/2008/01/14/hal-hal-yang-mempengaruhi-
timbulnya-kenakalan-remaja/, diakses 11 november 2009).
Manopo, Edward. 2009. Faktor-faktorpenyebab kenakalan remaja dan cara
menangulanginya, (online),
(http://www.wikimu.com/news/displaynews.appx?id=12915, diakses 11
November 2009)
Masngudin. 2004. Penelitian tentang kenakalan remaja, (online),
(http://www.depsos.go.id/balatbang/puslitbang
%20UKS/2004/masngudin.htm, diakses 11 November 2009)
Mujib, Abdul dan Jusuf mudzakkir. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group