PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana dan apa saja ciri-ciri seorang guru yang baik?”
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis
mempunyai tujuan antara lain:
Untuk mengetahui ciri-ciri seorang guru yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Guru adalah profesi yang sangat mulia. Karena gurulah yang membuat
seseorang bisa menjadi presiden, jadi politisi, jadi profesor, jadi pengusaha,
tidak bisa dipungkiri semua orang-orang besar terlahir dari seorang guru.
Terlebih lagi guru SD, sungguh sangat besar jasanya bagi kita semua. Tanpa
beliau, tidak sedikit orang yang buta huruf dan kehilangan etika. Karena,guru
SD lah yang mengajari kita membaca dan menulis. Kemudian, guru SD juga
yang mengenalkan kita budi pekerti luhur, sopan santun, dan saling
menyayangi sesama.
3
Nah, dalam pendidikan, yang akan guru cetak itu adalah manusia.
Bukan tepung terigu dan telur yang tidak pernah protes meskipun dicampur
aduk dengan bahan apapun. Kalau yang dicetak adalah makhluk hidup, guru
harus lebih banyak belajar dan terus meningkatkan keterampilan dalam
mencetaknya. Agar output yang dihasilkan juga sesuai dengan yang
diharapkan.
Beberapa kriteria guru yang baik dan benar menurut Haerul Anam
antara lain:
4
berorientasi pada materi semata, bukan keberhasilan
pendidikannya.
2. Memiliki akhlak yang mulia
Istilah “guru”, sering kita kenal dengan ”digugu dan ditiru”. Nah,
ini berarti bahwa guru merupakan suri tauladan bagi murid-
muridnya. Segala gerak-gerik, perkataan, dan tingkah laku guru
sedikit banyaknya akan dicontoh oleh murid-muridnya. Oleh
karena itu, guru harus mencontohkan akhlak yang mulia bagi
murid-muridnya. Agar mereka juga bisa menjadi manusia yang
berakhlak mulia.
jadi hindarilah sifat-sifat tercela seperti membenci, marah yang
berlebihan, mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor, mencaci maki
murid, dendam terhadap murid, dan berlaku tidak sopan terhadap
murid. Guru harus menghargai murid terlebih dahulu sebelum
meminta murid untuk mengahargai guru.
3. Senantiasa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik
Jika sekarang seorang guru sudah baik, berusahalah terus untuk
menjadi lebih baik dihari-hari berikutnya. Jika seorang guru belum
baik, maka perbaiki diri dan terus ditingkatkan untuk hari-hari
berikutnya. Yang jelas, semuanya itu proses belajar. Jika hari ini
seorang guru salah dalam memperlakukan murid, maka belajarlah
untuk memperbaikinya di lain waktu. Dengan demikian, murid juga
akan mencontoh kebiasaan guru, yakni senantiasa belajar untuk
menjadi lebih baik.
4. Memandang murid sebagai manusia yang telah memiliki potensi
masing-masing.
Jangan pandang murid sebagai gelas kosong yang siap dituangi air
sampai penuh, bahkan meluber. Setiap manusia pasti memiliki
potensi, guru tinggal menggali dan mengembangkannya saja.
Dengan demikian, proses belajar akan lebih bermakna dan
memperoleh hasil yang maksimal.
5. Tidak merasa diri selalu benar.
5
Setiap manusia tidak ada yang sempurna. Meskipun seorang guru,
tetap saja berpeluang untuk salah. Dan murid, meskipun lebih muda
dan mungkin ilmuya belum sebanyak gurunya. tetap berpeluang
untuk lebih benar dari gurunya. Guru ataupun murid sama-sama
manusia, yang memiliki peluang yang sama untuk berbuat salah.
6
1. Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu
mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah mereka
sendiri dengan baik.
2.1.4 Soedijarto
Profil guru SD yang baik menurut Soedijarto (1993) yaitu:
1. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang disiplin ilmu
pengetahuan sebagai sumber bahan ajaran.
2. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang
peserta didik dengan latar belakang kemampuan karakteristik
lainnya.
3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai teknik
pendidikan.
4. Memilki pengetahuan yang memadai tentang berbagai model
belajar dan proses perubahan tingkah laku manusia pada
umumnya dan peserta didik khususnya.
7
5. Memiliki pengetahuan tentang berbagai media dan sumber
belajar dengan berbagai potensinya untuk menunjang
pencapaian tujuan pendidikan.
6. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang teknik evaluasi
pada khususnya dan sistem evaluasi pada umumnya.
7. Memiliki karakteristik seorang pemimpin dan pendidik yang
mampu menerapkan moto “ing ngarso sung tulodo, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani” secara memadai dan kreatif.
8. Memiliki kemampuan mensintesiskan semua pengetahuan
secara kreatif, imajinatif dan inovatif dalam menghadapi situasi
pendidikan, terutama dalam lingkungan belajar di sekolah.
9. Berkepribadian pancasila.
8
6. Guru sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru,
baik berdasarkan lingkungan kerja maupun dalam hubungan
keseluruhan.
8. Guru secara hukum bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana
pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
2. Guru dalam melakukan pengajaran dan pendidikan dengan cara yang baik
dan benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita
mengajar dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus
menjadi satu kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak
ada yang boleh tertinggal.
3. Guru yang baik aalah guru yang memiliki kemampuan akademik dan
moral yang balance dan mampu mengembangkannya secara serasi dan
seimbang.
4. Ciri-ciri guru yang baik yaitu mempunyai niat yang ikhlas menjadi guru,
memiliki akhlak yang mulia, senantiasa belajar untuk menjadi pribadi yang
lebih baik, memandang murid sebagai manusia yang telah memiliki
potensi masing-masing, dan tidak merasa diri selalu benar.
3.2 Saran
10
Berdasarkan rumusan simpulan yang diuraikan di atas, penulis dapat
memberikan beberapa saran, yaitu:
1. Guru harus melakukan pengajaran dan pendidikan dengan cara yang baik dan
benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita mengajar
dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus menjadi satu
kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak ada yang boleh
tertinggal.
2. Untuk menjadi guru yang baik harus mempunyai niat yang ikhlas menjadi
guru, memiliki akhlak yang mulia, senantiasa belajar untuk menjadi
pribadi yang lebih baik, memandang murid sebagai manusia yang telah
memiliki potensi masing-masing, dan tidak merasa diri selalu benar.
3. Seorang guru harus yang memiliki kemampuan akademik dan moral yang
balance dan mampu mengembangkannya secara serasi dan seimbang.
11
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Anam, Haerul. 2010. Menjadi Guru yang Baik dan Benar. Kreasi Putra Ciamis,
(online), (http://haerul-anam.com diunduh Maret 2010).
Nugroho, Siswandi Adi. 2009. Ciri-Ciri Guru yang Baik dalam Mengelola
Pembelajaran. Berbagai Informasi, Ilmu dan Penelitian, (online),
(http://nazwadzulfa.wordpress.com diunduh Maret 2010).
12