Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pendidikan, antara lain: guru, siswa, sarana dan prasarana,
lingkungan pendidikan, kurikulum. Dari berbagai factor tersebut,guru dalam
kegiatan proses belajar mengajar di kelas menempati kedudukan yang paling
penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang lain, guru sebagai subyek
pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Hasil
penelitian yang dilakukan Nana Sudjana (2002:42) menunjukkan bahwa76,6%
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja guru, dengan rincian: kemampuan
guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%,penguasaan materi pelajaran
memberikan sumbangan 32,38% dan sikap guru terhadap mata pelajaran
memberiakan sumbangan 8,60%.
Peningkatan prestasi belajar siswa akan dipengaruhi oleh kualitas
proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa, proses pembelajaran dikelas harus berlangsung dengan baik,
berdaya guna dan berhasil guna. Proses pembelajaran akan berlangsung
dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kompetensi dan
kinerja tinggi, karena guru merupakan ujung tombak dan pelaksana terdepan
pendidikan anak-anak di sekolah (Depdikbud, 1991/1992), dan sebagai
pengembang kurikulum. Guru yang mempunyai kinerja baik akan mampu
menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang lebih baik, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Melihat begitu pentingnya peran guru dalam peningkatan dan


pengembangan prestasi belajar siswa, maka dalam makalah ini saya mencoba
mengangkat judul tentang “Ciri-Ciri Guru yang Baik”.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana dan apa saja ciri-ciri seorang guru yang baik?”

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis
mempunyai tujuan antara lain:
 Untuk mengetahui ciri-ciri seorang guru yang baik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Guru yang Baik

Guru adalah profesi yang sangat mulia. Karena gurulah yang membuat
seseorang bisa menjadi presiden, jadi politisi, jadi profesor, jadi pengusaha,
tidak bisa dipungkiri semua orang-orang besar terlahir dari seorang guru.
Terlebih lagi guru SD, sungguh sangat besar jasanya bagi kita semua. Tanpa
beliau, tidak sedikit orang yang buta huruf dan kehilangan etika. Karena,guru
SD lah yang mengajari kita membaca dan menulis. Kemudian, guru SD juga
yang mengenalkan kita budi pekerti luhur, sopan santun, dan saling
menyayangi sesama.

Begitu mulianya tugas seorang guru. Mengajari anak didik supaya


bisa membaca dan menulis serta memperoleh ilmu pengetahuan, kemudian
mendidik anak didik supaya menjadi manusia yang baik dan bermanfaat untuk
orang banyak. Dengan demikian, sungguh berat sebenarnya tugas seorang
guru. Guru mengajar dan mendidik siswa dalam rangka mencetak generasi
penerus bangsa yang berkualitas, berakhlak mulia, serta mampu melakukan
perubahan-perubahan di tengah masyarakat . Bisa dikatakan bahwa gurulah
tolak ukur keberhasilan dunia pendidikan di negeri ini. Di tangan gurulah masa
depan generasi muda ini ditentukan. Oleh karena itu, menjadi guru harus selalu
berhati-hati dalam menjalankan tugas mulianya ini. Jika guru salah dalam
mendidik anak didik, maka akan salah pula nanti produk pendidikan yang
dihasilkan. Ingat, bahwa yang guru cetak ini adalah manusia. Jadi, butuh kerja
keras dan kesabaran ekstra. Lain halnya dengan mencetak kue. Ketika kita
ingin membuat kue bolu, tinggal siapkan bahan, diadon, masukkan ke cetakan,
terus di masak. Jadilah kue bolunya. Namun, meskipun demikian, kita pun
perlu hati-hati dalam membuatnya. Karena, jika salah dalam mengadon
bahannya, bisa jadi kue kita jadi bantat dan jika tidak dikontrol apinya, bisa
jadi kue kita gosong.

3
Nah, dalam pendidikan, yang akan guru cetak itu adalah manusia.
Bukan tepung terigu dan telur yang tidak pernah protes meskipun dicampur
aduk dengan bahan apapun. Kalau yang dicetak adalah makhluk hidup, guru
harus lebih banyak belajar dan terus meningkatkan keterampilan dalam
mencetaknya. Agar output yang dihasilkan juga sesuai dengan yang
diharapkan.

Mengajar yang baik bukan sekedar persoalan teknik-teknik dan


metodologi belajar saja. Untuk menjaga disiplin kelas guru sering bertindak
otoriter, menjauhi siswa, bersikap dingin untuk menyembunyikan rasa takut
kalau dianggap lemah.

Dalam pendidikan, output yang diharapakan tentunya adalah siswa


yang bukan hanya baik saja, tetapi juga harus benar. Oleh karena itu, baik
sebagai pencetaknya, juga harus melakukan pengajaran dan pendidikan dengan
cara yang baik dan benar. Baik saja belum cukup. Sesuatu yang baik, belum
tentu benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita
mengajar dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus
menjadi satu kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak ada
yang boleh tertinggal.

Berikut diuraikan beberapa pendapat tentang ciri-ciri guru yang baik:

2.1.1 Haerul Anam

Beberapa kriteria guru yang baik dan benar menurut Haerul Anam
antara lain:

1. Mempunyai niat yang ikhlas menjadi guru.


Banyak guru yang menjadi guru hanya sekedar pelarian saja.
Karena tidak dapat pekerjaan lain, karena kebutuhan PNS guru
lebih besar dibandingkan dengan PNS lainnya, dan karena banyak
hal yang lain. Jika begini, maka guru tidak akan pernah memiliki
target dan visi yang jelas menjadi guru. Mungkin cenderung hanya

4
berorientasi pada materi semata, bukan keberhasilan
pendidikannya.
2. Memiliki akhlak yang mulia
Istilah “guru”, sering kita kenal dengan ”digugu dan ditiru”. Nah,
ini berarti bahwa guru merupakan suri tauladan bagi murid-
muridnya. Segala gerak-gerik, perkataan, dan tingkah laku guru
sedikit banyaknya akan dicontoh oleh murid-muridnya. Oleh
karena itu, guru harus mencontohkan akhlak yang mulia bagi
murid-muridnya. Agar mereka juga bisa menjadi manusia yang
berakhlak mulia.
jadi hindarilah sifat-sifat tercela seperti membenci, marah yang
berlebihan, mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor, mencaci maki
murid, dendam terhadap murid, dan berlaku tidak sopan terhadap
murid. Guru harus menghargai murid terlebih dahulu sebelum
meminta murid untuk mengahargai guru.
3. Senantiasa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik
Jika sekarang seorang guru sudah baik, berusahalah terus untuk
menjadi lebih baik dihari-hari berikutnya. Jika seorang guru belum
baik, maka perbaiki diri dan terus ditingkatkan untuk hari-hari
berikutnya. Yang jelas, semuanya itu proses belajar. Jika hari ini
seorang guru salah dalam memperlakukan murid, maka belajarlah
untuk memperbaikinya di lain waktu. Dengan demikian, murid juga
akan mencontoh kebiasaan guru, yakni senantiasa belajar untuk
menjadi lebih baik.
4. Memandang murid sebagai manusia yang telah memiliki potensi
masing-masing.
Jangan pandang murid sebagai gelas kosong yang siap dituangi air
sampai penuh, bahkan meluber. Setiap manusia pasti memiliki
potensi, guru tinggal menggali dan mengembangkannya saja.
Dengan demikian, proses belajar akan lebih bermakna dan
memperoleh hasil yang maksimal.
5. Tidak merasa diri selalu benar.

5
Setiap manusia tidak ada yang sempurna. Meskipun seorang guru,
tetap saja berpeluang untuk salah. Dan murid, meskipun lebih muda
dan mungkin ilmuya belum sebanyak gurunya. tetap berpeluang
untuk lebih benar dari gurunya. Guru ataupun murid sama-sama
manusia, yang memiliki peluang yang sama untuk berbuat salah.

2.1.2 Prof. Dr. Saroj Buasri

Prof. Dr. Saroj Buasri (1970) dalam Siswandi (2009)


berpandangan bahwa guru-guru yang baik hendaknya mempunyai tiga
kualitas besar, yaitu:
1. Guru yang baik harus mengajar dengan baik.

Pengajaran yang baik berasal dari pengetahuan tentang teknik-teknik


pengajaran yang sifatnya ilmiah. Ada komitmen untuk mempersiapkan
bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya memadukan
moralitas dengan pengajaran.

2. Guru baik harus terus belajar dan melakukan penelitian untuk


pengembangan dan pengetahuannya.

3. Guru-guru yang baik harus membantu siswa untuk


mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan,
untuk membantu orang atau masyarakat yang memerlukannya.

2.1.3 Soemanto Wasty

Menurut Soemanto Wasty (1998) dalam Siswandi (2009), bahwa


ciri-ciri guru yang baik adalah :

6
1. Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu
mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah mereka
sendiri dengan baik.

2. Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah


dan bersahabat dan bersifat ingin berkembang.

3. Guru yang cenderung melihat orang lain sebagai orang yang


sepatutnya dihargai.

4. Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada


dasarnya berkembang dan melihat orang-orang itu mempunyai
kreatifitas dan dinamika.

5. Guru yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan


meningkatkan dirinya; bukan menghalangi, apalagi
mengancam.

2.1.4 Soedijarto
Profil guru SD yang baik menurut Soedijarto (1993) yaitu:
1. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang disiplin ilmu
pengetahuan sebagai sumber bahan ajaran.
2. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang
peserta didik dengan latar belakang kemampuan karakteristik
lainnya.
3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai teknik
pendidikan.
4. Memilki pengetahuan yang memadai tentang berbagai model
belajar dan proses perubahan tingkah laku manusia pada
umumnya dan peserta didik khususnya.

7
5. Memiliki pengetahuan tentang berbagai media dan sumber
belajar dengan berbagai potensinya untuk menunjang
pencapaian tujuan pendidikan.
6. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang teknik evaluasi
pada khususnya dan sistem evaluasi pada umumnya.
7. Memiliki karakteristik seorang pemimpin dan pendidik yang
mampu menerapkan moto “ing ngarso sung tulodo, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani” secara memadai dan kreatif.
8. Memiliki kemampuan mensintesiskan semua pengetahuan
secara kreatif, imajinatif dan inovatif dalam menghadapi situasi
pendidikan, terutama dalam lingkungan belajar di sekolah.
9. Berkepribadian pancasila.

2.1.5 Syaiful Bahri

Syaiful Bahri (2005) mengemukakan bahwa guru yang baik


adalah guru yang berpedoman pada kode etik guru dalam setiap
tindakannya. kode etik guru Indonesia sebagai hasil rumusan kongres
PGRI XIII pada tanggal 21 sampai 25 November 1973 di Jakarta,
terdiri dari Sembilan poin, yaitu:

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk


membentuk manusia pembangunan yang ber-pancasila
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum
sesuai kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh
informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala
bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua anak didik sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.

8
6. Guru sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru,
baik berdasarkan lingkungan kerja maupun dalam hubungan
keseluruhan.
8. Guru secara hukum bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana
pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Kode etik guru ini merupakan suatu yang harus dilaksanakan


sebagai barometer dari semua sikap dan perbuatan guru dalam berbagai
segi kehidupan, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang diuraikan iatas dapat ditarik


beberapa kesimpulan yaitu:

1. Guru merupakan faktor yang menempati kedudukan yang paling penting


dan tanpa mengabaikan faktor penunjang lain dalam kegiatan proses
belajar mengajar di kelas, guru sebagai subyek pendidikan sangat
menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

2. Guru dalam melakukan pengajaran dan pendidikan dengan cara yang baik
dan benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita
mengajar dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus
menjadi satu kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak
ada yang boleh tertinggal.

3. Guru yang baik aalah guru yang memiliki kemampuan akademik dan
moral yang balance dan mampu mengembangkannya secara serasi dan
seimbang.

4. Ciri-ciri guru yang baik yaitu mempunyai niat yang ikhlas menjadi guru,
memiliki akhlak yang mulia, senantiasa belajar untuk menjadi pribadi yang
lebih baik, memandang murid sebagai manusia yang telah memiliki
potensi masing-masing, dan tidak merasa diri selalu benar.

3.2 Saran

10
Berdasarkan rumusan simpulan yang diuraikan di atas, penulis dapat
memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Guru harus melakukan pengajaran dan pendidikan dengan cara yang baik dan
benar. Mengajar adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita mengajar
dengan cara yang benar. Oleh karena itu,baik dan benar harus menjadi satu
kesatuan yang utuh, yang berjalan bersama-sama dan tidak ada yang boleh
tertinggal.

2. Untuk menjadi guru yang baik harus mempunyai niat yang ikhlas menjadi
guru, memiliki akhlak yang mulia, senantiasa belajar untuk menjadi
pribadi yang lebih baik, memandang murid sebagai manusia yang telah
memiliki potensi masing-masing, dan tidak merasa diri selalu benar.

3. Seorang guru harus yang memiliki kemampuan akademik dan moral yang
balance dan mampu mengembangkannya secara serasi dan seimbang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Barizi, Ahamad. 2009. Menjadi Guru Unggul. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta

Soedijarto, 1993. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru.

Anam, Haerul. 2010. Menjadi Guru yang Baik dan Benar. Kreasi Putra Ciamis,
(online), (http://haerul-anam.com diunduh Maret 2010).

Nugroho, Siswandi Adi. 2009. Ciri-Ciri Guru yang Baik dalam Mengelola
Pembelajaran. Berbagai Informasi, Ilmu dan Penelitian, (online),
(http://nazwadzulfa.wordpress.com diunduh Maret 2010).

12

Anda mungkin juga menyukai