Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting dalam aktvitas suatu
enzim. Sampai pada suatu titik, kecepatan suatu reaksi enzimatik meningkat sejalan
dengan meningkatnya suhu, sebagian disebabkan karena substrat akan bertubrukan
dengan dengan tempat aktif lebih sering ketika molekul itu bergerak lebih cepat.
Namun demikian, di luar suhu itu kecepatan reaksi enzimatik akan menurun drastis.
Agitasi termal pada molekul enzim itu akan mengganggu ikatan hydrogen, ikatan
ionic, dan interaksi lemah lainnya yang menstabilkan konformasi aktifnya, sehingga
enzim mempunyai suhu optimal di mana laju reaksinya berjalan paling cepat.
Sebagian besar enzim manusia memiliki suhu optimal sekitar 35oC sampai 40oC
(mendekati suhu tubuh manusia). Enzim juga mempunyai pH optimal untuk bekerja
paling aktif. Nilai pH optimal untuk sebagian besar enzim adalah sekitar 6 sampai 8.
Akan tetapi, terdapat pengecualian. Misalnya, pepsin yaitu enzim pencernaan dalam
lambung yang bekerja paling baik pada pH 2. Lingkungan asam seperti itu
mendenaturasi sebagian besar enzim, akan tetapi konformasi aktif pepsin
diadaptasikan dengan lingkungan asam lambung tersebut. Sebaliknya, tripsin yaitu
enzim pencernaa yang tinggal dalam lingkungan usus yang bersifat basa, memiliki pH
optimal 8.
2. Kofaktor