Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1 Definisi
Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-
zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus
yang terjadi setelah infeksi primer.

2 Epidemiologi
Penyebarannya sama seperti varisela. Penyakit ini seperti yang diterangkan
dalam definisi, merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah penderita mendapat
varisela. Kadang-kadang varisela ini berlangsung subklinis. Tetapi ada pendapat
yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari pasien yang
sedang menderita varisela atau herpes zoster.

3 Patogenesis
Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepid an ganglion
kranialis. Kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan
daerah persarafan ganglion tersebut. Kadang-kadang virus tersebut juga menyerang
ganglion anterior, bagian kranialis sehingga memberikan gejala-gejala gangguan
motorik.
BAB II
PRESENTASI KASUS

Nama pasien : Tn. B


Alamat : Bantul
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
No RM : 345641

a. Anamnesa
• Keluhan utama : gatal-gatal dan bengkak pada hidung bagian kanan

• RPS : Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada hidung


sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu, isertai sedikit nyeri. Pasien sudah ke puskesmas
dan dan salep dan antibiotik, namun setelah dari puskesmas pipi kanan malah
membengkak. Dan tampak ada gelembung-gelembung kecil berisi cairan bening.
Pasien sempat memberi betadin pada pipi kanan, sebelumnya pasien sempat merasa
demam, pusing -, pegal-pegal-, nyeri tulang-.

a. Riwayat penyakit dahulu


Waktu kecil pasien pernah mengalami cacar air
b. Riwayat keluarga
Asma-, biduran-,

c. Pemeriksaan fisik
R. maxila dextra : tampak edema eritematosus dengan papul dan vesikel
berkelompok berisi cairan bening, sudah tampak oosing dan krusta
d. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Tzank

e. DD
Herpes Zoster - Herpes simplek
Varisela

f. DX
Herpes Zoster

g. Terapi
Analgetik
Anti viral
Kortikosteroid oral

h. Saran/nasehat
• Istirahat yang cukup
• Kompres terbuka

BAB III
PEMBAHASAN
a) Gambaran klinis
Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal, walaupun daerah-
daerah lain tidak jarang. Frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita sama,
sedangkan mengenai umur lebih sering pada dewasa. Sebelum timbul gejala kulit
timbul gejala prodormal baik sistemik (demam, pusing, malese), maupun gejala
prodormal lokal (nyeri otot-tulang, pegal, gatal dsb). Setelah itu timbul eritema
yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit
eritematosa dan edema. Vesikel berisi cairan jernih dan kemudian menjadi keruh,
dapat menjadi pustul dan krusta, kadang vesikel berisi darah.
Masa tunas 7-12 hari. Masa aktif penyakit ini berupa lesi-lesi baru yang tetap
timbul berlangsung kira-kira seminggu, sedang masa resolusi berlangsung kira-
kira 1-2 minggu. Lokasi penyakit ini unilateral dan bersifat dermatomal sesuai
dengan tempat persarafan. Pada susunan saraf tepi jarang timbul kelainan
motorik, tetapi pada kelainan susunan saraf pusat kelainan ini lebih sering karena
struktur ganglion kranialis memungkinkan hal tersebut
b) Terapi
Terapi bersifat asimptomatik, jika nyeri diberi analgetik, jika terjadi
infeksi sekunder diberi antibiotik.
Indikasi obat antiviral ialah herpes zoster oftalmikus dan pasien dengan
defisiensi imunitas mengingat komplikasinya.
c) Prognosis
Umumnya baik, pada herpes zoster oftalmikus prognosis bergantung pada
tindakan perawatan secara dini.

Anda mungkin juga menyukai