405100175
LO 1 : histologi kulit
Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi
permukaan tubuh,
yang terdiri atas 2 lapisan :
1. Epitel yg disebut epidermis( berasal dari ectoderm)
2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium
(berasal dari mesoderm)
Dibawah kulit terdapat lapisan jaringan pengikat yang
lebih longgar disebut hypodermis yang pada beberapa
tempat banyak mengandung jaringan lemak.
1.Epidermis
Terdiri atas epitel pipih berlapis yang bertanduk, memiliki
lima lapis utama yakni :
Stratum basale / stratum germinativum : lapis paling
bawah terdiri atas epitel kubis /silindris sebaris rendah.
Lapisan ini bersifat mitosis aktif untuk menggantikan lapis
diatasnya yang mati . Pigmen juga bisa ditemukan pada
lapis ini selain pada lapis spinosum.
Stratum spinosum : sel penyusunnya berbentuk poligonal
terdiri atas beberapa lapis, semakin keatas semakin pipih.
Pertautan antar sel yang cukup kuat ditunjang oleh
desmosoma, sel memiliki tenofibril yang berakhir pada
desmosoma. Lapis ini juga bisa bermitosis.
Stratum granulosum : Satu sampai tiga lapis, sel
berbentuk elip dan mulai menunjukkan tanda bertanduk
(cornification). Sel tersebut mengandung kerantobilia.
Stratum lusidum : Beberapa lapis sel yang telah mati,
karenanya beraspek homogen. Inti dan organoida tidak
jelas tapi desmosoma masih jelas terlihat, sedangkan butir
kerato-hyalin nya sudah lenyap berubah menjadi eledin.
Stratum korneum : lapis sel yang paling luar, selnya
bertanduk dan mengandung keratin yang diduga hasil
perubahan eledin. Lapis ini pada beberapa tempat tebal
dan bila kering akan mengelupas membentuk stratum
disjunktum. Khususnya untuk stratum lusidum hanya
ditemukan pada daerah yang tidak berambut, misalnya :
planumnasale atau bantalan kaki.
2. Dermis / Korium
Sering disebut Kutis vera, merupakan bagian utama kulit,
disusun oleh serabut kolagen padat sedangkan serabut
elastis dan jaringan ikat lain sedikit.
Korium dibedakan atas dua bagian, yakni :
Stratum papillare : membentuk jalinan dengan epidermis
pada kulit tidak berambut. Tampak papil, dan sering
terdapat ujung saraf pembuluh darah serta saluran
kelenjar peluh.
Stratum retikulare : Antara stratum papillare dengan
stratum retikulare sebenarnya mempunyai batasan yang
tidak jelas. Hanya serabut kolagen pada stratum ini lebih
padat dan anyamannya mengarah horisontal terhadap
permukaan kulit. Didalam ilmu bedah mengetahui arah
anyaman serabut kolagen ini sangat penting karena dalam
operasi yakni memberikan proses kesembuhan yang lebih
cepat.
c. Hipodermis
Hipodermis atau sub kutis terdiri atas jaringan ikat
longgar yang banyak mengandung serabut elastis. Dalam
keadaan patologis akan membentuk beberapa rongga yang
berisi cairan (edema) atau udara (emphysema). Daerah ini
juga merupakan tempat perlindungan lemak terutama
pada babi. Pada hewan yang gemuk sel lemak dapat
menyusup lebih dalam dan terdapat diantara otot. Daerah
tubuh yang sedikit terdapat sub kutis adalah : metakarpus
kuda, oleh sebab itulah kulit sulit digerakkan karena
melekat kuat.
reseptor
Bulbus terminalis
Reseptor jenis ini berbentuk oval dengan selubung
jaringan pengikat tipis sebagai jaringan pengikat tipis
sebagai selubung. Bagian dalam dinamakan Bulbus
internus terdapat sebuah atau lebih ujung saraf yang
telah kehilangan selubung mielinnya. Kadang-kadang
ujung saraf tersebut bergulung membentuk
glomerulus. Reseptor jenis ini terdapat dalam jaringan
pengikat misalnya : bibir, lidah, pipi, langit-langit,
rongga hidung, alat kelamin, seperti ujung clitoris dan
penis yang semuanya dinamakan sebagai Bulbus
terminalis Krause. Apabila terdapat dalam kulit
reseptor tersebut berfungsi menerima rangsangan
dingin
Corpusculum tactilum Meissneri.
Corpusculum Ruffini
4. Medulla Spinalis
Histologis SSP
1. Neuron.
Pada medula spinalis terletak di kolumnar berbentuk
huruf H (di Subs.Grisea).
Pada otak, terletak di lapisan permukaan korteks
serebri (Subs.Grisea).
2. Neuroglia.
3. Serat saraf.
Umumnya merupakan akson yang panjang dengan atau
tanpa mielin.
4. Struktur tambahan
(pembuluh darah, cairan serebrospinal, selaput otak).
Bagian-bagian pelindung SSP
Tengkorak.
Meningen (duramater, araknoidmater
dan piamater).
Cairan serebrospinal (CSF).
Sawar darah otak.
Medula Spinalis
Potongan melintang terdiri atas Subt. Alba (sebelah luar)
dan Subt. Grisea (sebelah dalam) berbentuk huruf H atau
kupu-kupu.
Bagian tengah terdapat kanalis sentralis.
Subt. Alba berisi akson dengan fungsi khusus yaitu
motorik & sensorik yang disebut funikulus. Ada 3
funikulus: dorsal, ventral, lateral.
Subt. Grisea berisi perikarion, banyak terdapat sinaps
neuron.
Sel saraf motorik merupakan sel saraf multipolar.
SISTEM SARAF TEPI
Membawa Informasi
aferen ke SSP.
Membawa perintah
eferen ke otot.
Terdiri dari 12 pasang
serabut saraf otak dan 31
pasang serabut saraf
sumsum tulang
punggung Hole, Human Anatomy & Physiology,
10th ed
Sistem saraf tepi (perifer):
sistem saraf yg membawa informasi antara sistem saraf
pusat dan bagian tubuh lainnya (efektor)
Terdiri dari: aferent dan eferent
aferent: bagian dari saraf tepi yg membawa informasi
ke SSP serta memberitahu SSP tentang rangsangan
eksternal dan internal.
eferent: bagian sarf tepi yg membawa informasi dari
SSP ke organ efektor
Selubung saraf tepi
Jaringan ikat yang
membungkus saraf tepi
adalah:
1. Epineurium (jaringan
ikat fibrosa)
2. Perineurium (Jaringan
ikat padat kolagen)
3. Endoneurium (Jaringan
ikat longgar)
Lo 3: gerak sadar
Gerak sadar mempunyai mekanisme yang
berbeda dengan gerak refleks. Mekanisme
gerak sadar dimulai dari diterimanya
rangsang oleh reseptor kemudian
diteruskan melalui saraf sensoris ke otak.
Oleh otak rangsang akan diteruskan
melalui saraf motoris ke efektor.
Gerak reflek
Mekanisme refleks dimulai dari diterimanya
rangsang oleh reseptor yang kemudian
diteruskan melalui saraf sensoris ke sumsum
tulang belakang. Dari sumsum tulang
belakang rangsang diteruskan melalui saraf
motoris ke efektor sehingga terjadi gerak
refleks.
REFLEKS
jawaban tubuh untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan dari luar dan dari dalam tubuh
yg melibatkan SSP dalam memberikan respon
terhadap rangsang pada reseptor,
dapat berupa peningkatan maupun penurunan
kegiatan ( contoh: kontraksi / relaksasi oto)
kesatuan dasar kegiatan saraf terintegrasi
Respon apapun yg terjadi secar aotomatis tanpa usaha
sadar
Gerak Refleks
2 Neuron mendeteksi 3 Neuron sensorik 4
membawa impuls menuju Di sumsum tulang belakang impuls
rangsangan pada
sumsum tulang belakang. diteruskan ke neuron motorik atau melalui neuron
dengkul.
penghubung untuk ditanggapi
Neuron
penghubung
Neuron Sensorik
Neuron Motorik
1 Gerak refleks
Neuron Penghubung
adalah gerak
cepat yang
tidak disadari.
LO 4: proses impuls saraf
Impuls saraf adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam
bentuk gelombang listrik.
Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron yang lain melalui sinapsis.
Vesikel Neuro-
sinapsis Membran transmitter
mengandung paska
neurotransmitter sinaps Membran
neuron
Ligan
Celah sinaps