9
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vii
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 2
BAB II MANAJEMEN PEKERJAAN
2.1 Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan 3
2.2 Lingkup Pekerjaan 3
2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan 3
2.4 Struktur Organisasi 4
2.5 Tugas dan Fungsi Elemen dan Unit Organisasi 6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Peta (Laut) Kertas 9
3.2 Penentuan Batas Perairan Pedalaman 14
3.3 CARIS GIS 4.4a 25
3.4 Latihan Praktek STTAL 29
BAB IV METODOLOGI PEKERJAAN
4.1 Alat dan Bahan 33
4.2 Spesifikasi Alat 33
4.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 38
4.4 Jadwal Pekerjaan 38
4.5 Pelaksana Pekerjaan 42
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1 Pengambilan Data Pekerjaan 43
5.2 Pelaksanaan Pekerjaan 43
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan 59
6.2 Saran 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Abstrak
1.2 Tujuan
Adapun tujuan kerja praktek dari penentuan,
penegasan dan pemetaan batas wilayah laut adalah:
1. Mengenalkan alat dan software yang digunakan pada
pembuatan peta laut.
2. Mengetahui fungsi dari alat dan software yang yang
digunakan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari kerja praktek penentuan, penegasan dan
pemetaan batas wilayah laut adalah:
1. Memudahkan dalam membuat peta kertas menjadi peta
digital.
2. Memudahkan dalam proses updating peta laut.
3. Menghasilkan data dengan tingkat akurasi yang lebih
baik.
BAB II
MANAJEMEN PEKERJAAN
2.5.1 Tugas
Dishidros bertugas menyelenggarakan pembinaan
fungsi dan pelaksanaan kegiatan Hidro-Oseanografi
yang meliputi survey, penelitian, pemetaan laut,
publikasi, penerapan linkungan laut dan keselamatan
navigasi pelayaran baik untuk kepentingan ABRI
maupun untuk kepentingan umum.
2.5.2 Fungsi
Dishidros mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut :
1. Merumuskan kebijakan teknis Kasal dalam
bidang Hidro-Oseanografi.
2. Merencanakan program dan kegiatan Dishidros
dalam bidang Hidro-Oseanografi secara Berlanjut.
3. Mengembangkan, merumuskan dan menyiapkan
petunjuk-petunjuk dalam bidang survey, penelitian dan
pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut
serta keselamatan navigasi pelayaran.
“ Halaman ini sengaja dikosongkan “
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tahap persiapan
· menyiapkan personil survey, mempelajari rencana
operasi, pengumpulan data referensi dan informasi
serta membuat jaringan atau net peta. Menyiapkan
kesiapan kapal termasuk personil untuk menjamin
kelancaran survey dan penyiapan analisa daerah
operasi.
· Menyiapkan peralatan khusus survey yang meliputi
peralatan geodesi pengukur kedalaman laut, penentu
posisi (GPS), alat ukur garis pantai, alat ukur arus
dan pasang surut, alat ukur kontak vertikal, alat ukur
meteorologi, komputer pengolahan data dan
sebagainya.
· Veranautikas melaksanakan kalibrasi peralatan
survey sehingga memiliki standart ketelitian yang
ditentukan serta penyiapan material survey.
· Menyiapkan peralatan tulis lapangan, blangko
pengamatan, alat gambar, alat bangunan dan
perambuan, kertas pendukung peralatan,
perlengkapan akomodasi lapangan dan peralatan
kemawilan tim pesisir.
3. Tahap pelaksanaan
· pengiriman Tim aju untuk memperlancar tahap
pelaksanaan operasi nantinya.
· Komandan KRI atau Kepala Unit Survey bersama
timnya melaksanakan pengumpulan data hidrografi,
data oseanografi, data meteorologi dan data geografi
maritim. Selanjutnya dilaksanakan pengolahan data
awal. Semua data yang masih mentah diuji
keakuratannya sebelum dapat digunakan sebagai
data acuan hasil survey.
· Setelah data mentah diolah dan dinyatakan
memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka data
tersebut ditampilkan dalam penyajian data awal
berupa format, buku-buku laporan lapangan, lembar
lukis lapangan dan lembar sekoci serta foto
dokumentasi.
· Selanjutnya data lapangan diuji ulang (wash up) dan
dievaluasi apakah data yang diperoleh benar atau
laik untuk diproses.
· Selanjutnya dilaksanakan pengolahan data
hidrografi dan dilaksanakan kaji ulang. Setelah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan baik oleh
Janhidros atau IHO menjadi lembar lukis lapangan
dan buku laporan lapangan.
· Tahap pengolahan data oseanografi, meteorologi
dan geografi maritim meliputi pengolahan data
fasilitas count . Data arus pasang surut diperiksa dan
diolah hasilnya adalah informasi tentang arus
pasang surut perairan yang disurvey. Data geografi
maritim diperiksa dan diolah serta hasilnya
dipergunakan untuk perbaikan buku Kepanduan
Bahari.
4. Tahap pengakhiran
· meliputi proses kartografi dan pemutakhiran data
kelautan.
· Pada proses kartografi lembar proses teliti yang
telah disahkan oleh pemimpin Janhidros dijadikan
sumber data untuk pembuatan peta laut baru
maupun perbaikan peta laut yang telah ada.
· Selanjutnya dilaksanakan proses pemutakhiran data
kelautan antara lain merangkum berbagai data dan
informasi kelautan meliputi lembar lukis lapangan,
buku laporan survey sebagai basis data
penyempurnaan dan penambahan informasi nautis
dan berbagai produk nautical serta naskah kelautan
lainnya. Selanjutnya dilaksanakan penyusunan data
sistem informasi Janhidros, pengolahan data,
mengkompilasi dan menyiapkan bank data
hidrografi dan oseanografi serta pemeliharaan data
hidrografi dan oseanografi.
· Peta yang telah diproses dan disahkan oleh
pemimpin Janhidros dicetak di percetakan Janhidros
untuk pembuatan peta laut edisi baru maupun
perbaikan peta laut yang sudah ada.
· Selanjutnya dilaksanakan pencetakan buku-buku
nautical dan publikasi lainnya.
9
3.2 Penentuan Batas Perairan Pedalaman
0 0 T
0 0 0 0
0 0 0
0 0
0 0
0 0 0
Gambar 3.2. Garis Dasar Normal
(Normal Baseline)
A
Garis Air
S S
T
T T
Gambar 3.3 Garis Dasar Lurus
(Straight Baseline)
Garis Dasar
Lurus Kepulauan
Gambar 3.5. Penarikan Garis Dasar Lurus Kepulauan
3.3.1 Transformasi
3.3.2 Simbolisasi
BAB IV
METODOLOGI PEKERJAAN
1. Hardware
· 1 unit Personal Computer (PC)
Vandisk
DTIU3/ 2GB
5 Volt
1GB capacity,
Runs U3 software,
Pocket-sized design,
Password protection,
USB 2.0 connection,
For Windows 2000/XP
High Productivity
Image quality
Intelligent printing
•Web-file submitter provides easy connectivity in
multi-platform environments.
•The direct PDF, JPEG, and TIFF printing path
simplifies any workflow environment.
•Remote printer management through HP
Designjet WebAccess increases efficiency.
•New production print modes provide high speed
and professional image quality.
•Smaller margin requirements (5 mm) to support
CAD applications
•Support for 7 printer languages: Adobe PDF 1.32,
PostScript 32, TIFF 6.0, JPEG, CALS/G4, HP
RTL, & HP-GL/2
2. Software
· CARIS GIS 4.4a
· Adobe Illustrator 10
Minggu Ke
No. Kegiatan
1 2 3 4
1 Pengenalan Instansi
2 Studi Literatur
3 Observasi dan pelaksanaan tugas
4 Penulisan Laporan
No Tanggal Kegiatan
Kamis, 10 Juli
1 2008 Lapor Kedatangan
Pembagian Tugas
Scanning peta raster ke CARIS
Selasa, 15 Juli
3 2008
Pembuatan Border
Jum’at, 18 Juli
6
2008 Digitasi Peta Laut
No Tanggal Kegiatan
- Pemilahan Dalam User Number
- Pembagian Feature Code
- Simbol dan Singkatan
9
Rabu. 23 Juli 2008 Digitasi text, label, symbol
Kamis, 24 Juli Compass Rose
10
2008 Finishing digitasi
Check Error
21 Jum’at, 8 Agustus
2008 Revisi
2. Import Peta
Setelah klik dobel icon CARIS GIS 4.4a
pada desktop dan muncul menu bar, pilih CARIS
Editor. Selanjutnya, pilih CARIS Tools > Import
files > TIFF > Enter untuk mengubah peta scan
(raster) ke dalam CARIS file.
3. Register
Sebelum memulai pendigitan peta,
dilakukan register terlebih dahulu, yaitu
melakukan setting dalam hal :
- Batas (border)
- Ellipsoid
- Skala
- System koordinat (CHMR untuk peta ini)
Untuk memulai, klik CARIS Tools > MCM
> Create a new map > save nama file (folder) >
Execute
4. Pembuatan Border
Border merupakan batas tepi suatu peta laut
yang berisi lintang, bujur, dan garis-garis kecil
yang masing-masing menggambarkan 1 mil laut
(nautical mil).1 nautical mil = 1,802 km.
Cara Pembuatan border dengan CARIS GIS
4.4a yaitu dengan klik Tools pada toolbar >
Cartographic > Add geographic border, kemudian
isi data agar border sesuai dengan yang
diinginkan.
7. Pelabelan (Topology)
Setelah itu, diberikan label untuk tiap objek
berwarna (Opun1000). Caranya klik Extended
menu > Tools > cartographic > add border.
Kemudian isi user number 1000 > process >
close.
Setelah itu, hanya objek pada opun1000 saja
yang muncul, kita berikan label di dalam tiap
objek :
- Lndare : pulau
- 0_5 M : kontur dangkal
- -2_0 M : Karang
8. Error Checking
Setelah dilakukan pelabelan, langkah
selanjutnya adalah pengecekkan, apakah ada
error. Karena jika ada error (misal, garis untuk
opun warna tidak menutup sempurna), akan
berpengaruh pada tahap berikutnya. Maka jika
ada error yang tidak bisa diabaikan, error tersebut
harus dihilangkan penyebab errornya dan
diperbaiki.
9. Pewarnaan
Langkah selanjutnya adalah pewarnaan. Set
labelnya kemudian atur warna untuk tiap label
yang ada. Untuk daerah tidak berwarna diberi
tanda “null”.
11. Printing
Hasil akhir yang kita peroleh yaitu
berupa peta (laut) kertas atau peta digital.
Untuk memperoleh peta (laut) kertas, kita
print peta tersebut dari bentuk digitalnya.
Gambar 5.21 Hasil Akhir Peta
1. Peta Digital
Sebelum memulai penentuan batas wilayah laut
secara kartometrik dengan CARIS GIS 4.4a, terlebih
dahulu sediakan peta digital dalam bentuk CARIS
file. Dalam kegiatan ini yang saya gunakan adalah
peta laut digital no. 293 yaitu antara Lombok dan
Sumbawa (Selat Alas).
Gambar 5.22 Peta Digital no.293
6. Pembuatan Lingkaran
Buat lingkaran dengan pusat titik-titik dasar dan
titik pertemuan garis siku-siku sepanjang 4 mil laut
(untuk kabupaten) dan 12 mil laut (untuk provinsi).
Gambar 5.26 Pembuatan Lingkaran
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
PALEM I (DTS 1)
PALEM I (DTS 2)
Tanggal : 24 – 27 Juli 2008
Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S
Stasion : Dermaga Putri Duyung Resort
Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem
Palem (m) (F) x Faktor
00 00 1790 1 1790
01 00 1720 0 0
02 00 1660 1 1660
03 00 1659 0 0
04 00 1580 0 0
05 00 1620 1 1620
06 00 1640 0 0
07 00 1670 1 1670
08 00 1720 1 1720
09 00 1730 0 0
10 00 1740 2 3480
11 00 1780 0 0
12 00 1780 1 1780
13 00 1790 1 1790
14 00 1950 0 0
15 00 2040 2 4080
16 00 2020 1 2020
17 00 2110 1 2110
18 00 2110 2 4220
19 00 2115 0 0
20 00 2030 2 4060
21 00 2050 1 2050
22 00 1990 1 1990
23 00 1900 2 3800
00 00 1785 0 0
01 00 1800 1 1800
02 00 1650 1 1650
03 00 1600 0 0
04 00 1570 2 3140
05 00 1580 0 0
06 00 1570 1 1570
07 00 1650 1 1650
08 00 1670 0 0
09 00 1700 1 1700
10 00 1720 0 0
11 00 1750 0 0 DTS II = ∑F/∑PF
12 00 1790 1 1790 = 1834.67
13 00 1800 0 0
14 00 1900 1 1900 DI ATAS NOL PALEM
∑F = 30 ∑PF = 55040
PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA
PALEM I (DTS 3)
Tanggal : 24 – 27 Juli 2008
Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S
Stasion : Dermaga Putri Duyung Resort
Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem
Palem (m) (F) x Faktor
00 00 1785 1 1785
01 00 1800 0 0
02 00 1650 1 1650
03 00 1600 0 0
04 00 1570 0 0
05 00 1580 1 1580
06 00 1570 0 0
07 00 1650 1 1650
08 00 1670 1 1670
09 00 1700 0 0
10 00 1720 2 3440
11 00 1750 0 0
12 00 1790 1 1790
13 00 1800 1 1800
14 00 1900 0 0
15 00 1920 2 3840
16 00 1980 1 1980
17 00 2060 1 2060
18 00 2020 2 4040
19 00 2140 0 0
20 00 2130 2 4260
21 00 2100 1 2100
22 00 1990 1 1990
23 00 1982 2 3964
00 00 1968 0 0
01 00 1952 1 1952
02 00 1390 1 1390
03 00 1390 0 0
04 00 1360 2 2720
05 00 1400 0 0 DTS III = ∑F/∑PF
06 00 1400 1 1400 = 1803.70
07 00 1500 1 1500
08 00 1600 0 0 DTS RATA-RATA
09 00 1690 1 1690
10 00 1780 0 0 1811.96 m
11 00 1800 0 0
12 00 1860 1 1860
13 00 1960 0 0
14 00 2000 1 2000 DI ATAS NOL PALEM
∑F = 30 ∑PF = 54111
PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA
PALEM II (DTS 1)
Tanggal : 24 – 27 Juli 2008
Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S
Stasion : Dermaga Kolam Bebek
Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem
Palem (mm) (F) x Faktor
00 00 1145 1 1145
01 00 1100 0 0
02 00 1120 1 1120
03 00 910 0 0
04 00 900 0 0
05 00 880 1 880
06 00 830 0 0
07 00 840 1 840
08 00 880 1 880
09 00 800 0 0
10 00 900 2 1800
11 00 940 0 0
12 00 960 1 960
13 00 1030 1 1030
14 00 1080 0 0
15 00 1090 2 2180
16 00 1100 1 1100
17 00 1210 1 1210
18 00 1240 2 2480
19 00 1260 0 0
20 00 1255 2 2510
21 00 1195 1 1195
22 00 1010 1 1010
23 00 940 2 1880
24 00 1040 0 0
01 00 920 1 920
02 00 860 1 860
03 00 795 0 0
04 00 815 2 1630
05 00 820 0 0
06 00 840 1 840
07 00 870 1 870
08 00 910 0 0
09 00 960 1 960
10 00 950 0 0
11 00 1030 0 0 DTS I = ∑F/∑PF
12 00 1110 1 1110 = 1018.00
13 00 1110 0 0
14 00 1130 1 1130 DI ATAS NOL PALEM
∑F = 30 ∑PF = 30540
PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA
PALEM II (DTS 2)
Tanggal : 24 – 27 Juli 2008
Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S
Stasion : Dermaga Kolam Bebek
Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem
Palem (m) (F) x Faktor
00 00 1040 1 1040
01 00 920 0 0
02 00 860 1 860
03 00 795 0 0
04 00 815 0 0
05 00 820 1 820
06 00 840 0 0
07 00 870 1 870
08 00 910 1 910
09 00 960 0 0
10 00 950 2 1900
11 00 1030 0 0
12 00 1110 1 1110
13 00 1110 1 1110
14 00 1130 0 0
15 00 1260 2 2520
16 00 1330 1 1330
17 00 1340 1 1340
18 00 1365 2 2730
19 00 1380 0 0
20 00 1385 2 2770
21 00 1270 1 1270
22 00 1220 1 1220
23 00 990 2 1980
00 00 980 0 0
01 00 800 1 800
02 00 880 1 880
03 00 780 0 0
04 00 760 2 1520
05 00 780 0 0
06 00 790 1 790
07 00 870 1 870
08 00 920 0 0
09 00 870 1 870
10 00 930 0 0
11 00 1000 0 0 DTS II = ∑F/∑PF
12 00 1040 1 1040 = 1055.33
13 00 1050 0 0
14 00 1110 1 1110 DI ATAS NOL PALEM
∑F = 30 ∑PF = 31660
PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA
PALEM II (DTS 3)
Tanggal : 24 – 27 Juli 2008
Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S
Stasion : Dermaga Kolam Bebek
Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem
Palem (m) (F) x Faktor
00 00 980 1 980
01 00 800 0 0
02 00 880 1 880
03 00 780 0 0
04 00 760 0 0
05 00 780 1 780
06 00 790 0 0
07 00 870 1 870
08 00 920 1 920
09 00 870 0 0
10 00 930 2 1860
11 00 1000 0 0
12 00 1040 1 1040
13 00 1050 1 1050
14 00 1110 0 0
15 00 1120 2 2240
16 00 1120 1 1208
17 00 1208 1 1303
18 00 1303 2 2680
19 00 1340 0 0
20 00 1320 2 2640
21 00 1300 1 1300
22 00 1180 1 1180
23 00 1000 2 2000
00 00 860 0 0
01 00 720 1 720
02 00 690 1 690
03 00 590 0 0
04 00 500 2 1000
05 00 580 0 0 DTS III = ∑F/∑PF
06 00 670 1 670 = 995.37
07 00 680 1 680
08 00 820 0 0 DTS RATA-RATA
09 00 900 1 900
10 00 1000 0 0 1022.90 m
11 00 1025 0 0
12 00 1070 1 1070
13 00 1100 0 0
14 00 1200 1 1200 DI ATAS NOL PALEM
∑F = 30 ∑PF = 29861
PERHITUNGAN RATA – RATA DTS SELAMA 3 X 39 JAM
DTS Palem I digunakan dalam penentuan muka surutan pada area pantai utara Ancol dan
DTS Palem II digunakan untuk menentukan muka surutan di perairan kolam bebek Ancol.
Zo PETA = 6 ( Dm )
= Zo ( Dm ) x 100
= 600 mm
MUKA SURUTAN / MSL = DTS – Zo PETA
= 1811 – 600 (mm)
= 1211 mm
= 12,1 Dm
SEKOLAH HIDRO-OSEANOGRAFI
DIKSPESPA HIDROS Lampiran C.5
BM
( TB.09 )
202.4 CM
DUDUK TENGAH
PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA (VALEPORT)
( MSL )
438.6 CM
Zo = 60 CM
121,1 CM
MUKA SURUTAN
176.2 CM
TANGGAL : 14 - 15 Februari 2008
POSISI : 06° 07' 14,79950" - 106° 49' 50,34756"
STATION : PEMANCINGAN ANCOL
ALAT TIDE GAUGE TYPE VALEPORT
DTS I = 2,6
DTS II = 2,4
DTS III = 2,5
Zo PETA = 6 ( Dm )
= Zo ( Dm ) x 10
= 60 Cm
HASIL LEVELLING
LATTEK STTAL 2008
LOKASI : DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL TANGGAL : 14 FEBRUARI 2008
ALAT UKUR : NAK2 WAKTU : 15.00 - 16.00 CUACA : CERAH
PENGAMAT : KAPTEN M. FIRDAUS YUSUF PENCATAT : SERTU RIDWAN
TB 9 - PALM PALEM - TB 9
TITIK PEMBACAAN JARAK TITIK PEMBACAAN JARAK
MUKA BELAKANG (m) MUKA BELAKANG (m)
834 33,5 1185 18,5
TB 9 666 0 PALEM 1092 0
499 0 1000 0
1360 0 1220 0
T-1 1190 T-3 1130
1020 34 1040 18
1156 33 945 19
T-1 991 T-3 850
826 0 755 0
1190 0 1070 0
T-2 1020 T-2 980
850 34 890 18
970 18 1162 33,6
T-2 880 T-2 994
790 0 826 0
845 0 1134 0
T-3 0 750 T-1 0 965
655 19 796 33,8
1212 18 1655 33
T-3 1122 0 T-1 1490 0
1032 0 1325 0
1175 0 1133 0
PALEM 0 1085 TB-9 0 966
995 18 799 33,4
0 0
0 0 0 0
0 0
JUMLAH 3659 4045 207,5 JUMLAH 4426 4041 207,3
BEDA TINGGI : 386 K1 : 0,2075 Km BEDA TINGGI : 385 K2 : 0,207 Km
MISCLOSE : 1 mm BEDA TINGGI RATA-RATA : 386
ALLOWABLE MISCLOSE : 12 x V(K1 + K2)/2 : 5,46
DIHITUNG OLEH : KAPTEN TRIJOKO. DIPERIKSA OLEH : KAPTEN M. ANDRI W
LEVELLING (BEDA TINGGI)
HASIL LEVELLING