Struktur organisasi mengidentifikasikan tanggungjawab dari
masing-masing jabatan yang ada dalam perusahaan dan hubungan diantara jabatan-jabatan itu. Untuk itu diperlukan rantai komando, yakni sebuah rantai yang menghubungkan posisi jabatan-jabatan itu guna memberikan petunjuk kemana setiap karyawan melaporkan hasil pekerjaannya.
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda yang
disesuaikan menurut :
a) Rentang kendali, yang akan menentukan jumlah karyawan yang
dipimpin oleh masing-masing manajer.
b) Ketinggian Organisasi, yang menentukan jumlah lapisan atau
tingkatan dari bagian atas hingga bawah bagian struktur organisasi.
c) Penggunaan posisi lini ( pengambil keputusan ) terhadap posisi staf
( pendukung posisi lini )
B. Akuntabilitas dalam Struktur Organisasi
Akuntabilitas adalah pertanggungjwaban dari masing-masing
posisi yang ada dalam struktur organisasi. Salah satu tugas dari setiap manajer adalah mengevaluasi karyawan dan membuat mereka bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
Dewan direksi perushaan bertanggungjawab dalam atas pengawasan
keputusan-keputusan yang dibuat oleh CEO dan manajer di atasnya. Namun dewan yang terdiri atas banyak anggota yang merupakan manajer perusahaan mungkin tidak bisa mendisiplinkan CEO karena tingkat kompensasi direktur itu dapat didekte oleh CEO. Oleh karena itu, dewan direksi akan lebih efektif jika terdiri dari orang eksternal perusahaan.
Perusahaan juga harus mempunyai pengendalian internal.
Tujuanya untuk memastikan akuntabilitas dengan jalan mengharuskan seringnya pelaporan data keuangan dan data lain yang akurat guna mengawasi dan mengevaluasi kinerja masing-masing divisi perusahaan. Selain itu juga dapat digunakan untuk referensi dalam mengambil keputusan dan kebijakan baru.
C. Menditribusikan Wewenang di antara Posisi-posisi Jabatan
Ada dua jenis penditribusian wewenang yaitu ;
Sentralisasi
Wewenang kebanyakan dipegang oleh manajer tingkat atas.
Desentralisasi
Wewenang disebar kepada beberapa divisi atau manajer otonomi
sehingga mereka dapat mengambil keputusan sendiri dan bertindak secara mandiri dan independen.
D. Struktur yang Memungkinkan Lebih Banyak Masukan Karyawan
Perusahaan biasanya mengandalkan masukan karyawan dari
berbagai devisi guna mengambil keputusan untuk kondisi-kondisi tertentu. Perusahaan dapat memperoleh gambaran tentang ide-ide dan keinginan karyawan untuk kemajuan perusahaan . Dilain pihak karyawan harus mendapat umpan balik dari perusahaan.
Untuk mendapatkan umpan balik, perusahaan dapat menerapkan hal-
hal berikut :
• Organisasi Matriks, memperbolehkan karyawan dari berbagai
divisi untuk berinteraksi.
• Intrapreneurship, mendorong karyawan berfikir seperti pengusaha
dengan memberi mereka tanggungjawab mengajukan saran mengenai peningkatan produk tertentu atau bagian dari proses produksi. • Struktur Organisai Informal, memaksa terjadinya interraksi antar karyawan dan manajer dari tingkat berbeda sehingga karyawan mempunysi kesempatan unuk menawarkan umpan balik kepadda manajer dalam basis informal
E. Metode Departementalisasi Pekerjaan
Departementasi pekerjaan adalah memberikan pekerjaan dan
tanggungjawab ke berbagai departemen yang berbeda.dengan menggunakan metode departementalisasi, pekerjaan dan tanggungjawab terjalankan lebih efisien dan perusahaan dapat meminimalkan pengeluaran serta sekaligus memeksimalkan nilainya.
Ada empat metode departementalisasi, yaitu :
Menurut Fungsi
Disini pekerjaan dipisahkan menurut fungsi-fungsi karyawan
Menurut Produk
Pekerjaan dipisahkan menurut produk yang dihasilkan
Menurut Lokasi
Pekerja dikonsentrasikan padda suatu divisi khusus untuk melayan
wilayah tertentu
Menurut Pelanggan
Pekerjaan dibagi menurut jenis pelanggan yang membeli produk