H. SOEKIMIN
SINONIM
Alveolar Adenokarsinoma, ALveolar Karsinoma, lrabekular KarsInoma
Malignan Adenoma, Metastasis Goiter, Angioinvasif Adenoma Dan Langhans
wuchernde Struma (4)
DEFENISI
Suatu karsinoma kelenjar yang membentuk foliker (2.4)
ETIOLOGI
- Radiasi
Merupakan salah satu faktor etiologi karsinoma tiroid. Banyak kasus karsinoma
pada anak-anak yang sebelumnya dapat radiasi pada kepala dan leher karena
penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5 -25 tahun dan rata-rata 10,9
tahun.
- Stimulasi TSH
Stimulasi TSH yang lama merupakan salah satu faktor etiologi karsinoma tiroid.
Pemberian diet tanpa garam Jodium pada binatang percobaan, pemberian zat
radioaktif atau sub total tiroidektomi berakibat stimulasi STH meningnkat dan
dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi karsinoma tiroid. (4)
INSIDEN
Tumor ini ditemukan 20% dari tumor ganas tiroid (6), dan nomor dua paling
sering dari karsinoma tiroid (2). Karsinoma folikuler murni jarang dijumpai, sering
campuran dengan gambaran lain dan Karsinoma tiroid sepertl Papilari atau
Undifferentiated (4).
Wanita lebih sering dari pada laki-laki (1,4,6) dan dapat terjadi pada semua
umur, biasanya pada usia lanjut (45-60 tahun) dan insiden bertambah dengan
bertambanya umur (1,2,4,6)
STADIUM
- Stadium Schulz (6)
Stadium Interpretasi
Ia Tidak teraba tumor ataupun KGB dan tidak ada
metastasis jauh
Ib Teraba tumor ataupun KGB dengan diameter dibawah
5 cm dan tidak ada metasstasis jauh
II Teraba tumor ataupun KGB dengan diameter 5 cm
atau lebih dan tidak ada metastasis jauh
III Tumor dengan infiltrasi langsung kejaringan
sekitarnya dan tidak ada metastasis jauh
IV Setiap tumor dengan metastasis jauh
TIPE
1. Clear Cell Ca
Sel selnya mirip clear cell dari kelenjar paratiroid. Sel-sel dengan sitoplasma
jernih karena penumpukan glikogen, lipid, mucin a tiroglobulin (1,4,5)
2. Oxyphilic Ca (Oncocytic Ca, Eosinophilic cell Ca, Hurthele cell Ca) .
Sel selnya berasal dari sel oxyphilic yaitu sel-sel dengan sitoplasm bergranul dan
acidophilic. Biasanya melihat gambaran folikular atau trabekular (1,4,5)
GEJALA KLINIS
Sebagian besar karsinoma Folikuler tumbuh lambat, kadang-kadang berpuluh
tahun(2,3,4), sering berasal dari adenoma jinak (4).
Gejala klinis dari karsinoma Folikuler yaitu (6)
MAKROSKOPIS
Massa tumor tidak teratur(3,6) sering berupa nodul putih abu-abu padat
seperti daging berbaras jelas (2,4,6). Mempunyai kapsul, solitair, diameter 1-10 cm
arau lebih besar (2). Gambaran kapsul jelas menyerupai suatu adenoma (2). Bila
tumor besar, dijumpai pendarahan dan infark, bagian tengah mengalami fibrosis (4).
Pada pemotongan tampak gumpalan daging berwarna kemerah-merahan atau
coklat karena mengandung koloid (6). Beberapa karsinoma folokuler pada
mikroskopis tidak menunjukkan seperti adenoma jinak (4). Tumor ini tumbuh
perlahan lahan tetapi dapat menyebabkan kematian (2,3,4,6). Penulisan lain
mengatakan, massa tumor mirip Adenoma Folikular (1).
MIKROSKOPIS
Karsinoma folikuler, secara mirkoskopis menggambarkan Adenoma Follkuler,
beberapa solid dan bentuk hanya foliker kecil atau abortif dan dapat dijumpai bentuk
trabekular atau folikuler. Beberapa lrsinoma adalah bentuk Well Differentiated yang
masih seperti Adenoma atau tiroid normal dan lebih banyak mengandung koloid
(1,4,6).
Gambaran mikroskopis terdiri dari mikrofolikel dengan sel-sel epitel pelapis,
inti sedikit pleomorfik dan jarang mitosis, lumen berisi sedikit massa koloid, kadang-
kadang dijumpai Psammona bodi bila terjadi perubahan oxipilik(4). Dapat terlihat
invasi ke kapsul, pembuluh darah. Limfatik dan jaringan sekitarnya (4,3,2)
Kapsul mengandung pembuluh darah yang besar (dilatasi) & dinding yang
tipis (1)
PENYEBARAN
Karsinoma folikuler biasanya menyebar melalui hematogen, sehingga sering
menyebabkan metastase jauh (25%) pada waktu diagnosa (1), jarang limfogen
yaitu ke parau, tulang, hati, ginjal, dan otak (1,2,5,6) pada tulang terutama, bahu,
tulang dada, tulang tengkora & tulang iliaca (5).
Siliphant Dkk menemukan metastase ketulang hati, atau otak 17%, keparu
56%, limfoid 83% (4). Karsinoma folikuler dapat menginvasi jaringan sekitarnya
seperti trakea, otot, kulit, pembuluh darah dan n. Laringeus Recurren serta jaringan
lemak (2,3,4).
DIAGNOSA (6)
1. Anamnese
Penderitaan karsinoma tiroid tidak mempunyai keluhan khusus, terutama
pada keadaan tumor berdiferensiasi baik. Pembengkakan kelenjar tiroid sering
diketahui insidentil pada waktu berdandan dimuka cermin atau terlihat keluarga,
teman atau tetangga. Pada tumor yang berdiferensiasi baik yang berlangsung lama
dapat juga timbul suara parau.
2. Pemeriksaan fisik
Berdasarkan pemeriksaan fisik, sering sulit dibedakan antara struma
disebabkan karsinoma stadium dini dengan struma disebabkan penyakit lain.
3. Pemeriksaan Laboratorium.
Uman Thyroglobulin (HTG) tera dapat dipergunakan sebagai thmor marker
dari karsinoma tyroid differensiasi baik. Walaupu pemeriksaan ini tidak khas untuk
kasinoma tiroid, namun peningkatan HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan
indikator tumor residif adalah tumbuh kembali.
4. Radiologis.
- Foto X-ray: untuk melihat obstruksi trakea karena penekanan tumor dan
melihat klasifikasi pada massa tumor. Juga untuk melihat metastase keparu
dan tulang.
- Barium Meal: Bila ada disfagi
- USG: Untuk membedakan tumor solid dan Kistik
- CT Scan: Untuk melihat perluasan tumor
- Scintigrafi: dengan menggunakan radio isotop dapat membedakan hotnodul
dan coldnodul, daerah coldnodul dicurigai tumor ganas.
5. Baja
Pada dekade terakhir ini biopsi aspirasi banyak dipergunakan sebagai
prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid.
6. Histopatologi
Pemeriksaan histopatologi dapat dilakukan dengan:
- Potongan beku
- Pemeriksaan histopatologi jaringan operasi (6)
Pada pemeriksaan secara mikroskois dijumpainya invasi ke pembuluh darah
atau kapsul (4)
TERAPI
- Bedah yaitu lobektomi totalis beserta ismus dan KGB regional, pengangkatan
KGB bersifat preventif (4,6)
- Tiroidektomi lokal (diseksi leher radikal)
PROGNOSE
Tergantung pada luasnya invasi pada waktu pembedahan. Prognase untuk
tumor dengan invasi minimal adalah sangat baik. Dengan invasi yang lebih luas
secar progresif menjadi jelek. (4)
KEPUSTAKAAN
Kumar Vinay, Cotran Ramzi S, Robbins Stanley. Basic Pathology, Fifth Edition, 1992,
p. 661.
Marwoto J.W Linggananda M,J. : Susunan Endokrin Patologi, Bagian PA FK UI, 1973,
p. 358-359.
Meissner William A, Waren Shields, Atlas Of Tumor Patology Tumors Of The Thyroid
Gland, Armed Forces Instit Te Of Patology, Second Serie, 1969, p. 55-56,84-
95.
Rosai Juan: Ackerman's Surgical Pathology, Eighth Edition, 1989, Vol. one, p. 525-
28, 531.
Tambunan Gani W Rpof, Diagnosis Dan Tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker terbanyak
di Indonesia, 1991, p. 170-18.