Anda di halaman 1dari 3

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Share 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin
besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak
berhubungan langsung dengan kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah pemasar, koasumen,
konsumeris, dan peneliti perilaku konsumen.

Persaingan yang semakin ketat, di mana semakin banyak produsen yang teriibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hat im tercermin dari
semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelang-an
dalam pernyataan misinya, Man. maupun public relations release. Dewasa ini semakin diyakini
bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan
kepada pelanggan melaiui lenyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga pesaing.

Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka
konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar-menawar
konsumen semakin besar. Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar muncul
aktivitas-akiivitas kaum konsumerisme yang memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis, serta
kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Para peneliti perilaku konsumen juga semakin banyak
yang tertarik dan menekuni topik kepuasan pelanggan dalam rangka mengupayakan pemecahan
yang maksimum daii pemenuhan kepuasan para pelanggan.

Menurut Tjiptono (1997 : 24) pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk
menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat
memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya
menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi peabelian ulang dan terciptanya loyalitas
pelanggan, dan rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi
perusahaan. Ada beberapa pakar yang memberikan def~nisi mengenai kepaasan/ketidakpuasan
pelanggan adalah resgon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (discon.!irmation) yang
dirasakan setelah pemakaiannya. Kepuasan peianggan nmupakan evaluasi purnabeli di mana
alternatif yang dipilih sekurangkuraiwnya sama atau melampaui harapan pelanggan. Kepuasan
pelanggan adalah tinokat oerasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia
rasakan dibandingkan dengan harapannya.

Meskipun umumnya definisi yang diberikan di atas menitik beratkan pada


kepuasan/ketidak puasan terhadap produk atau jasa, pengertian tersebut jaga dapat diterapkan
dalam penilaian kepuasan/ketidakpuasan terhadap suatu perusahaan i~ctentu karena keduanya
berkaitan erat. Faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu
produk manufaktur, antara lain :

1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produki inti (core product) yang
dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah pelanggan yang dapat
diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi, dan sebagainya.

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau


pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound
system, door lock system, power steering, dan sebagainya.

3. Keandalan (realibility), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.

4. Kesesuaian dengan spesiftasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana


karasteristik desain dan operasi mememuhi standar-standar yang telah sebelumnya.
Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk
tentunva harus lebih besar daripada mobil sedan.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan
mobil. Umumnya daya tahan buatan Amerika atau Eropa lebih baik daripada mobil
buatan Jepang.
6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; serta
penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya
sebeium penjuaian, tetapi juga selama proses penjualan hingga puma juul yang juga
mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan komnonen yang dibutuhkan.

7. EStetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik mobil yang
menarik, modeUdesain yang artistik, warna, dan sebagainya.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citi-a da~i reputasi produk serta
tanggung jawab pe.-usahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan
membeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli
mempersepsikannya kualitasnya dari aspek harga, nama merek, Man, reputasi
perusahaan, maupun negara pembuatnya.

Anda mungkin juga menyukai