Abstrak : Untuk mengetahui sifat kekerasan dapat dilakukan pengujian secara Non
Destruction Test (NDT) . Pengujian ini menggunakan gelombang ultrasonic yang dihasilkan oleh
kristal piezoelektrik sebagai transduser.Penggunaan analogi listrik untuk simulasi pembangkitan
gelombang dan perambatan pada ultrasonik transduser telah berhasil dibuktikan dengan
PSPICE. Simulasi dibuat untuk 5 bahan logam dengan range frekuensi transduser 0,5 – 25 MHz.
Dari hasil simulasi berupa tegangan output dapat diketahui besarnya tekanan akustik yang
menyebabkan terjadinya perubahan pada ketebalan transduser yang dianalogikan sebagai
kedalaman indentasi pada bahan untuk mengetahui angka kekerasannya. Pendekatan simulasi
dibuat dengan mengacu alat uji Sono Hard 75 A. Simulasi ini berhasil dibuat dengan adanya
perubahan antara tegangan input ( Vin ) sebesar 180 Volt yang diberikan dengan tegangan
output yang dihasilkan untuk setiap bahan uji yang berbeda Untuk Baja : 0,248 volt,Nikel :0,088
volt,Besi : 0,160 volt,Alumunium : 0,794 volt,Magnesium : 0,997 volt.
______________________________________________________________________
1
JURNAL INDUSTRI FTI-ITS 2005
2P C (V + V2 ) 2
HBN = ( 2.1 ) P= ( 2.6 )
πDt 2 A( d − η)
2
JURNAL INDUSTRI FTI-ITS 2005
Tegangan
No Material uji Maksimum
( V2 )
1. Baja 0,248 volt
Gambar 4.2 Tegangan pada node ( 3 ) antara Sedangkan besar tegangan antara transduser
transduser dengan intan dengan intan untuk semua bahan uji sama yaitu
179,169 Volt.
= 1 um, diperoleh harga tekanan akustik pada Tabel 4.6 Perbandingan Kekerasan antara Hasil
node (5) {dengan melakukan perhitungan,yang Simulasi dengan referensi
sama pada node ( 3 ) }dengan perubahan No. Bahan Uji HBN HBN
tegangan ( V5 + V6 ). ( Hasil (Referensi
Simulasi ) )
Tabel 4.3 Tekanan Akustik ( P5 ) Semua 1. Baja 305,855 300
Bahan Uji pada node ( 5) 2. Nikel 97,953 100
No. Bahan uji P node ( 5 ) 3. Besi 97,732 82 – 100
1. Baja 2.360 4. Alumunium 15,499 16
2. Nikel 2.308 5. Magnesium 9,409 10 – 32
3. Besi 2.272
4. Alumunium 1.555 Dari tabel 4.6 diatas terdapat perbedaan
5. Magnesium 1.181 nilai yang dihasilkan oleh simulasi dengan data
referensi. Dari hasil simulasi yang dilakukan
3.Perhitungan Tekanan Akustik (P2) yang dengan program PSPICE diperoleh tingkat
Merupakan Selisih Antara Tekanan Akustik penyimpangan lebih kecil dari 2 %.
(P3 ) dengan Tekanan Akustik ( P5 ) untuk
Semua Bahan Uji 5. KESIMPULAN
Dari pengujian dan analisis diatas dapat
Tabel 4.4 Tekanan Akustik ( P2 ) untuk disimpulkan :
semua Bahan Uji ●Tegangan listrik & tekanan akustik
No. Bahan Uji P2=(P3-P5) maksimum terjadi pada bahan uji yang
1. Baja 15.879 mempunyai kerapatan rendah .
2. Nikel 15.931 ●Nilai Angka kekerasan hasil simulasi
3. Besi 15.967 terhadap referensi masuk dalam range yang
4. Alumunium 16.684 distandarkan dengan penyimpangan < 2 %.
5. Magnesium 17.058
6. DAFTAR PUSTAKA
4.Perhitungan η (perubahan/defkeksi
membran pada transduser ) dengan persamaan [1] Ir. Sriati Djaprie, M.E,M.Met,
( 2.12 ) sebagai kedalaman indentasi untuk Lawrence.H.VanVlack, “ ILMU dan
menghitung kekerasan bahan dengan TEKNOLOGI BAHAN ( ILMU LOGAM
persamaan ( 2.1 ). dan BUKAN LOGAM ) “ , Erlangga,1989.
[2] E.J.Bradbury, “ DASAR METALURGI
Tabel 4.5 Kekerasan Bahan Uji dari hasil untuk REKAYASAWAN “ , Gramedia,
Simulasi Jakarta, 1991.
No. Bahan Uji η HBN [3] William D , Callister . Jr , “ MATERIAL
( um ) SCIENCE and ENGINEERING , AN
1. Baja 0,833 305,855 INTRODUCTION “ , John WILEY &
2. Nikel 2,601 97,953 Sons, Inc. 1985.
3. Besi 2,808 90,732 [4] Štefan Kočiš, Zdenko Figura, “
4. Alumunium 18,873 13,499 ULTRASONIC MEASUREMENT and
5. Magnesium 27,078 9,409 TECHNOLOGIES “ , Chapman & Hall ,
1996.
[5] John P.Bentley, “ PRINCIPLES of
Analisa Kekerasan Bahan Uji
MEASUREMENT SYSTEMS “ , third
Pengujian validitas dilakukan dengan
Edition, 1995.
membandingkan hasil simulasi dengan data
[6] William Sinnema, “ ELECTRONIC
sekunder / referensi [10].
TRANSMISSION TECHNOLOGY
LINES WAVES and ANTENNAS “ ,
Prentice Hall, Inc. New Jersey , 1979.
5
JURNAL INDUSTRI FTI-ITS 2005