3-9-2011

KETENTUAN DASAR
™Waktu Kuliah :  Selasa 11.00 
Selasa 11.00 –– 12.00 (dialokasikan untuk Praktikum)
Rabu 07.00 
Rabu 07.00 –– 09.00
GD 3203 –
3203 – SIG 1 ™Sistem Penilaian :  UTS 
UTS –– 40 %
UAS –– 40 %
UAS 
Semester II –– 2010/2011
Semester II  Tugas, Quis & Praktikum –– 20 %
Tugas, Quis & Praktikum 
Tugas & Praktikum harus lengkap
™Kehadiran :  Minimum 85 % (
Minimum 85 % (±± 14 pertemuan termasuk UTS & UAS)
Kehadiran pada kuliah harus tepat waktu
Kehadiran pada kuliah harus tepat waktu
™Kostum
K t :  B
Berpakaian rapih & bersepatu (
Berpakaian rapih & bersepatu 
k i ih & b t (sandal … no
sandal … no)
d l )
™Ketua kelas :  NIM Ganjil  ‐
D. Muhally Hakim
Deni Suwardhi NIM Genap  ‐‐
NIM Genap  
™Buku referensi :  ‘Banyak sekali’

Research Division: Remote Sensing & Geographical Information Science
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung WHY NOT THE BEST

BASISDATA –– PETA DIGITAL 
BASISDATA  PETA DIGITAL ‐‐ SIG WHAT IS GIS?

• A technology
• Sekarang ini Peta (Data Geospasial
Data Geospasial)  ) baik
baik topografi maupun
– hardware & software tools
tematik dalam bentuk model yang disajikan
model yang disajikan di atas kertas
(peta cetak
cetak)  ) dapat
dapat (harus
harus) 
) dikonversi
dikonversi ke dalam sistem digital  • An information handling strategy
(komputer
komputer),  ), dan
dan dikenal sebagai Peta Digital;
Digital; • The objective: to improve overall decision making
• Peta Digital tiada
Digital tiada lain 
lain adalah
adalah sistem pemetaan dengan
penyimpanan data (
data (spasial
spasial & non
& non‐‐spasial
spasial) ) dalam
dalam bentuk
basisdata, , dikenal
basisdata dikenal sebagai Basisdata Spasial;
Spasial; • Formal definition:
• Sistem Informasi Geografis (SIG) atau
(SIG) atau Geographical  A system for capturing, storing, checking, integrating,
Information Systems (GIS) 
(GIS) berbasiskan
berbasiskan Peta Digital (Basisdata
Digital (Basisdata manipulating, analysing and displaying data which are
Spasial).
Spasial ). spatially referenced to the Earth. This is normally
considered to involve a spatially referenced computer
database and appropriate applications software”

1
 3-9-2011

WHY IS GIS UNIQUE?

WHAT IS GIS?
• GIS handles SPATIAL information
– Information referenced by its location in space
GIS definition: • GIS makes connections between activities based on spatial
proximity
… a special case of information system where the
database consists of observation son spatially
p y
distributed features, activities or events, which are K
Konsep GIS bukan
b k hal
h l yang baru
b !
baru!
definable in space as points, lines or area. A
geographic information systems manipulates data • Epidemi kolera di London tahun 1854
about these points, lines and areas to retrieve data for
ad hoc queries and analyses Soho
+ Kematian
Sumur air

TUJUAN PENGEMBANGAN SIG
GIS: HISTORICAL BACKGROUND
• Dipakai untuk memberikan informasi geografis yaitu :
o Informasi tentang dimana lokasi sesuatu di muka bumi. Teknologi SIG dibangun dari dua komponen dasar:
o Pengetahuan tentang apa yang ada di suatu lokasi. – Digital cartography and CAD
Negara apakah  – Data Base Management Systems
Dimanakah 
ini?
Indonesia?
Indonesia
( , )
Di Koord. (L,B) ID XY
X,Y ID ATTRIB
1 1 1
2 2
• Secara umum digunakan untuk merepresentasikan real world
Secara umum digunakan untuk merepresentasikan  real world (dunia nyata).
• Maksud SIG ini ialah :
2
3 + 3 3
= Tekn. SIG
o Mengijinkan unsur geografis, dalam arti lokasi nyata, untuk 

direpresentasikan secara digital sehingga dapat ditampilkan dalam  CAD System Data Base Management System

bentuk peta (analog).
o Menyediakan representasi digital real world
Menyediakan representasi digital real world untuk dipakai dalam operasi 
management, pengambilan keputusan dan pengetahuan

2
 3-9-2011

KONFIGURASI SIG PENGERTIAN ‘S’ DALAM SIG 

(Briggs, 1999)

• System: teknologinya
System: teknologinya
– Technology for the acquisition and management of spatial information
• Science
Science: konsep & teori
: konsep & teori
– Comprehending the under
Comprehending the under‐‐laying conceptual issues of representing data 
and process in space‐time.
and process in space‐
– The science (or theory and concepts) behind the technology
Sistem Informasi Geografik (SIG) • Studies
St di : aplikasi (untuk membantu kehidupan manusia) 
Studies: aplikasi (untuk membantu kehidupan manusia) 
lik i ( t k b t k hid i )
Basisdata SSpasial
Basisdata 
– Understanding the social, legal and ethical issues associated with the 
application of GISy and GISc. 
Data masukan (input)
Data masukan (input) Keluaran (output)
peta, foto udara, data peta, laporan,
gambar 3D, dsb.
dsb.
statistik, tabel, dsb DBMSS ¾ Dalam konteks  ilmu (science
Dalam konteks  ilmu (science): yang akan dibicarakan adalah ilmu yang dapat 
): yang akan dibicarakan adalah ilmu yang dapat 
Penyimpanan ƒManipulasi diaplikasikan agar sistem mampu bekerja secara  benar, memahami 
(storage) ƒAnalisis
ƒPemodelan kemampuan dan keterbatasan sistem. Contoh: sistem geo‐‐referensi, kualitas 
kemampuan dan keterbatasan sistem. Contoh: sistem geo
(modeling) data masukan (input), dsb.

MENGAPA SIG DIPERLUKAN? 
CROSS--DISCIPLINARY NATURE OF GIS
CROSS (Briggs, 1999)

• 80% aktivitas dari pemerintah daerah berhubungan dengan persoalan 
lokasi (geographically based
lokasi (geographically based) : rencana tata ruang, zoning, pekerjaan 
) : rencana tata ruang, zoning, pekerjaan 
Digital umum (jalan, air minum, pembuangan), sampah, kepemilikan tanah, 
Mapping penilaian harga tanah, dsb
Computer Photo--
Photo • sebagian besar pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber 
Aided grammetry
Design
daya alam,  sumber daya lahan, transportasi memiliki komponen lokasi 
(yang
(yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat)
menjadi tanggung jawab pemerintah pusat)
GIS – adanya aktivitas business yang memanfaatkan teknologi SIG:
Databases Surveying – site selection, costumer analysis, logistics (vehicle tracking & 
routing), eksplorasi sumber daya alam (minyak), pekerjaan teknik 
routing ), eksplorasi sumber daya alam (minyak), pekerjaan teknik 
Remote sipil & rekayasa.
Sensing • penelitian ilmiah yang memanfaatkan SIG: geodesi, geografi, geologi, 
antropologi, sosiologi, ekonomi, politik, epidemi, dll 

3
 3-9-2011

AKTIVITAS/FUNGSI PADA SIG INFRASTRUKTUR/KOMPONEN SIG
Mengelola, menganalisis, berkomunikasi  • Organisasi yang memiliki sdm yang kompeten
dengan data geografik dan menggunakannya  dan terorganisir serta arah pengembangan
untuk tujuan‐‐tujuan, antara lain:
untuk tujuan aplikasi SIG yang jelas (proyek dan/atau
– Otomatisasi (
Otomatisasi (automation
automation) dalam:
) dalam: riset).
– Produksi peta, menghitung (luas,  • Metodologi yang berkenaan dengan prosedur,
jarak, panjang rute), mengukur  teknik dan cara penggunaan SIG yang baik
kelerengan (slope
kelerengan ( slope), sudut pandang 
), sudut pandang  untuk mengerjakan aplikasi.
(aspect & 
& view)
& view
view) • Data sebagai jantung dari operasi SIG yang
– Integrasi (data dari berbagai macam  disimpan dan dikelola dalam suatu basis data.
sumber) • Software merupakan program komputer untuk

– Memecahkan persoalan spasial yang  menjalankan SIG yang perlu dipilih

berdasarkan kebutuhan penggunaan dan
cukup kompleks
harga yang dipasarkan
– Memenuhi permintaan (
Memenuhi permintaan (queryquery) ) 
• Hardware adalah mesin yang mengoperasikan
pengguna SIG, seperti komputer, printer/plotter, digitizer
– Pemodelan (
Pemodelan (modelling
modelling)) dsb yang umumnya dipilih sesuai
karakteristik software yang dipakai

PETA CETAK –– PETA DIGITAL ‐
PETA CETAK  PETA DIGITAL ‐ SIG PETA CETAK –– PETA DIGITAL 
PETA CETAK  PETA DIGITAL ‐‐ SIG
• CAD : Computer Aided Design/Drafting
• 1960
1960‐‐an perintisan awal untuk 
– First graphic database
menggambarkan kondisi bumi memakai basis  – Utilize computer graphic technology to automate the traditional drafting
data komputer, menampilkan dan 
mencetaknya. • AM/FM : Automated Mapping/Facilities Management
– AM 
AM ÆÆ similar to CAD to produce map
• 1970
1970‐‐an beberapa perusahaan  – FM 
FM ÆÆ Automated systems that utilize DBMS technology to allow the 
mengembangkan
mengembangkan dan menjual sistem 
dan menjual sistem manipulation and query of information on facility installation, 
p q y f f f y ,
maintenance, type, capacity, manufacturer/supplier, and so on (1960s, 
komputer untuk pemetaan dan analisis.
1970s and 1980s) without having related graphic database information 
stored in digital map form.
stored in digital map form.
• Awalnya hanya pemerintah yang memakai 
– AM/FM 
AM/FM Æ Æ
karena faktor biaya yang mahal.
• combaine facility location information (AM) with facility record 
• 1980
1980‐‐an terus berkembang dan banyak  information (FM).
digunakan oleh berbagai pihak dimana biaya  • Have strong linear/network graphic capabilities.
Have strong linear/network graphic capabilities.

sudah lebih murah.
sudah lebih murah • GIS : 
GIS : Geographic Information System
Geographic Information System

4
 3-9-2011

MODEL REAL WORLD
MODEL REAL WORLD
REAL WORLD (PEMROSESAN DENGAN KOMPUTER)

• Merupakan kondisi/fenomena yang terjadi sebenarnya dan  Data harus dikonversi menjadi bentuk yang dikenal oleh komputer (bentuk 
dijital). Contoh untuk data topografi: 
dapat bersifat kompleks sesuai persepsi dari pengamat (yang 
mengamati).
Dunia nyata Obyek terlihat
(real world) seperti
apa adanya
• Persepsi tentang jalan dari pengamat: Sumur bor Jalan raya Kawasan lindung

– Surveyor?
– Sipil? Luasan
Sebagai 2 sisi Model Obyek
Titik Garis
(areal)
visialisasi: diterjemahkan
yang perlu menjadi
disurvei elemen gambar

Permukaan aspal
Poligon
yang perlu Komputer:
Elemen gambar +3
menjadi file
dipelihara komputer
Titik/point Garis / line
simpul/node Segmen garis / arc

MODEL REAL WORLD
MODEL  REAL WORLD PROSES PEMODELAN
• Real world dapat dideskripsikan hanya dalam bentuk 
dapat dideskripsikan hanya dalam bentuk Model
Model
• Model ini akan membatasi konsep‐
Model ini akan membatasi konsep‐konsep dan prosedur
konsep dan prosedur‐‐prosedur dalam  Bangunan
menterjemahkan hasil pengamatan real world
menterjemahkan hasil pengamatan  real world menjadi data yang dapat  kategori yang mungkin : rumah, bangunan industri
terletak di : no rumah/no. bidang
berguna dalam SIG. direpresentasikan oleh: titik
akurasi geometrik : ± 10 m
• Proses menginterpretasikan realitas dengan memakai model real world dan  Real World Vegetasi
model data disebut pemodelan data.  kategori yang mungkin : cemara, oak
cakupan/luas : hektar
direpresentasikan oleh: luasan (poligon)
akurasi geometrik : ±2m
Reliatas Fisik Model Real Model Data Basis Data
Fenomena aktual:
aktual: World Objek: Objek:
No_Ruma
• Properti Entittas: • Tipe • Tipe ID Jenis h X Y Akurasi
• hubungan • Tipe • Attribut • Attribut 1 Rumah 44 113 350 575 ± 10
2 Industri 45 6 375 600 ± 10
• Attribut • Relasi • Relasi
3 Rumah 45 11 345 630 ± 10
• Relasi • Geometrik • Geometrik
• Kualitas • Kualitas ID Jenis Luas Koordinat Akurasi
10 cemara 100 250,400;250,455; 370,475 ±2
Peta/Laporan
20 oak 50 360,420;370,475;425,395;425,420 ±2
Simbol, garis, Peta dengan simbol
teks

5
 3-9-2011

DATA DAN INFORMASI
WHAT MAKES DATA SPATIAL?
• Datum: 
Datum: a single number or 
a single number or 
fact; a single entry in the 
database. Correctly used as 
a aingular of data, but it is  Grid co
Grid co‐‐ordinate Placename
not commonly used this 
way..
way
• Data
Data: 
: a collection of facts in 
a collection of facts in  Latitude / 
the database; multiple
the database; multiple  Longitude
entries. Usually used as both 
the singular and plural form. Postcode
• Data set
Data set: : a collection of 
a collection of 
related data, usually 
associated with specific  Description
topic, such as population.
• Information
Information: the meaning or 
: the meaning or  Distance & bearing
interpretation of data

DATA SPASIAL DATA SIG
• Model data 
Model data sesuai
sesuai dengan Real World
• Bentuk penyimpanan data SIG ialah
data SIG ialah data spasial
data spasial (grafis) 
grafis) dan
dan data 
data attribut
attribut
(tekstual).
tekstual).
• Struktur data 
data spasial
spasial bergantung pada format data raster 
format data raster atau
atau vektor (dibahas
kemudian))
kemudian
Sumur (grafis/
grafis/spasial)
spasial) Sumur (attribut)
ID_Sumur DEPTH SALINITY
2 1 100 156
1 4 2 210 134
3 135 600
4 155 474
5 225 319
3 5

Unsur (feature) 
Unsur (feature ) 
data spasial, secara 
• Data 
Data spasial
spasial (where is it?) • Data atribut 
Data atribut (what is it?)
(what is it?)
digital ataupun  • Tentang lokasi • Deskripsi lokasi
analog
Diskusi : Apakah perbedaannya data SIG ini dengan peta
peta??

6
 3-9-2011

CONTOH DATA SIG (T. Lukman Aziz) KOMPONEN  APLIKASI  SIG
Data / obyek  SIG
1. Data grafis: elemen gambar 
dalam komputer   (titik, 
Data spasial/grafis
garis, poligon) Data
Peta kadaster (referensi spasial) 2. Data atribut: dalam bentuk 
text atau angka, sesuai   
Spasial
234 dengan karakteristik   
Jalan Kelinci ID 234: kode 
ID 234: kode  obyeknya; contoh:
komputer untuk  nama  jalan: teks
nama  jalan:  teks
menghubungkan  nomor rumah, panjang dan 
rumah (data grafis)
rumah (data grafis)  lebar jalan: angka
lebar jalan: angka
lebar jalan: 
Jalan Oncom N
Jalan Oncom  No,. 10 
dengan informasi 
(data atribut) tentang  
kemampuan jalan
(menahan beban): 
(menahan beban): teks
teks SIG
?
Informasi tentang pemilik sertifikat (obyek): rumah tsb. Kedua jenis data tersebut 
biasanya dalam bentuk tabel akan dihubungkan oleh 
No ID Nama Alamat No. sertifikat perangkat lunak (software) 
perangkat lunak  (software) 
1. 234 DOEL Jl. Kelinci 10 109972 melalui kode / identifier 
2.
3.
123
345
MAUN
TINO
Jl.Macan 24
Jl.Bali 5
345678
567483
(ID). Perangkat Aplikasi 
keras/lunak
keras/ spesifik/pengambilan 
Data atribut komputer keputusan

KARAKTERISTIK  DATA SPASIAL KARAKTERISTIK  DATA SPASIAL

• Posisi/Lokasi
Geometri
• Deskripsi : Institut Teknologi Bandung, Jl.Jl.
• Bentuk of 
of sebuah
sebuah
Ganesha 10 bangunan atau bantuk
• Kode Pos : 40133 Kabupaten
• Titik Referensi : 518106.
518106.72 168530.
168530.37 • Arah aliran sungai
sungai, , 
• Lintang/Bujur : 0° 21
21’’ 55.
55.38
38”W,
”W, 49
49°° 36
36’’ 17.
17.62
62”N
”N rute sebuah jalan
• Bentuk bentang alam, 
alam, 
relief

7
 3-9-2011

KARAKTERISTIK  DATA SPASIAL DATA  SPASIAL: BEBERAPA CONTOH

• Topologi • Data Socio
Data Socio‐‐ekonomi
• Connected to
– Data kesehatan regional
• Within
– Profil konsumer / gaya
Profil konsumer / gaya‐‐hidup
• Adjacent to
• North of . . . – Geo
Geo‐‐demografi

• Within the Royal Borough of Kingston‐
Within the Royal Borough of Kingston‐upon
upon‐‐ • Data lingkungan
Thames – Data Topografi
• Opposite the Surrey County Council building
– Data tematik, soil, geologi, dsb.
• North of Surbiton station
• Adjacent to Penrhyn
Adjacent to Penrhyn Road
29

DATA MODELLING ‐‐ STEP 1
DATA MODELLING  DATA MODELLING ‐‐ STEP 2
DATA MODELLING 

• Features
– Buildings
Point
– R d
Road centrelines
li Line
Li
– Lamp columns
– Gas pipes Polygon
– CTV Access covers
– Road surfaces

32

8
 3-9-2011

DATA MODELLING ‐‐ STEP 3
DATA MODELLING  ATTRIBUT

Name : Next
Address : 5 Market Place
Town : Kingston
Owner : Ms J Shore
Tel. No : 0181 547 1245
Floor space : 1300 sq m
Feature : Building
Object : Polygon
Entity : Tourist Information
Bureau

SPATIAL DATA STORAGE 
SPATIAL DATA STORAGE 
• important in determining the potential applications of the 
7,10 system 
5,9
10

4,7
9,8
• model may also affect the type of analysis work that can be 
polygon
1,6 8,6 achieved
Vector model 5 2,5

line
6,6

5,4
as geometric objects: • hybrid approach to storing graphical and attribute 
point
points, lines, polygons information
2,2
, 4,1
,

• Attribute information often stored within standard relational 
5 10
database
• Graphical information is stored in a proprietary file system
as image files  – optimised tools for data handling  
Raster model composed of grid‐
composed of grid‐cells – although non
although non‐‐standard proprietary system will be difficult to 
(pixels) integrate with other systems, it will tend to be very efficient at 
handling large graphics files. 

9
 3-9-2011

VECTOR DATA MODEL RASTER DATA MODEL
• Advantage of the vector data format: allows precise representation  • Good for representing indistinct boundaries
of points, boundaries, and linear features. 
– Useful for analysis tasks that require accurate positioning, 
– thematic information on soil types, soil moisture, 
– For defining spatial relationship (ie the connectivity and  vegetation, ground                       temperatures
adjacency) between coverage features (topology), important  • As reconnaissance satellites and aerial surveys use 
for such purposes as network analysis (for example to find an 
p p y ( p raster‐‐based scanners, the information (i.e. scanned 
raster based scanners, the information (i.e. scanned
optimal path between two nodes in a complex transport 
images) can be directly incorporated into GIS 
network)
• Main disadvantage of vector data is that the boundaries of the  • The higher the grid resolution, the larger the data file 
resulting map polygons are discrete (enclosed by well‐defined  is going to be
boundary lines), whereas in reality the map polygons may 
represent continuous gradation or gradual change, as in soil maps.

RASTER DATA MANIPULATION AND ANALYSIS
• What would happen if . . . 
A chemical leaked into a river?
• Where does . . . 
The Green Belt exist in relation to the City?
• Has . . . 
Population changed over the last ten years?
• Is there a spatial pattern related to . . . 
Car ownership in our area?

39

10
 3-9-2011

DATABASES  GIS
GEO‐‐RELATIONAL DATA MODELS
GEO
Spatial data

• At a simple level a GIS 
may just form the 
graphical interface to 
Linked tables based on the relational model, but storing 
a database geographical information such as:
– Geometry
• The majority of GIS  – Topology
applications follow  – Attributes
this example
MapInfo

Linked database table SQL Query Manager

GIS & ANALYSIS SIMPLE QUERY
• The identification of objects and their attributes either by 
• In the context of GIS, analysis is... location or attribute query.
“Deriving new information from existing data”
• It is also the manipulation of data to solve a problem
e.g. identify all areas within 500m of a lake
e.g.  identify all areas within 500m of a lake

• Increasing
Increasing use is made of the analytical capabilities of GIS, BUT
use is made of the analytical capabilities of GIS BUT
• many GIS projects only use the software to store and manage 
geographical data

• Yet analysis often relies on many simple basic GIS techniques

MapInfo

11
 3-9-2011

BUFFERING COOKIE CUTTING
• Creation of an area of interest around an object • Overlay of datasets using one dataset as a sieve or cookie 
– proximity analysis and environmental impact Assessment cutter to select a subset of the other dataset.

MapInfo

OVERLAYS
• Layer: A thematic plane of GIS features containing geographically 
and logically related data
• Overlaying involves superimposing two or more map layers to 
produce a new map layer.
• Example: a new genetically engineered variety of wheat grows well in 
Example: a new genetically engineered variety of wheat grows well in
dry environments, with long growing seasons and alkaline soils. Given 
the availability of data on the length of the growing season, moisture 
regime and soil alkalinity, where is the best place to plant the wheat? 
– overlaying (superimposing) several maps showing (separately) water‐
overlaying (superimposing) several maps showing (separately) water‐
budget, growing season length, soil pH, sodium content, and so on. The GIS 
analysis can establish the locations where all the favorable soil conditions 
coincide, as the places where the wheat will grow best.

12
 3-9-2011

THE BENEFITS OF GIS INCLUDE:

• Better information management

• Higher quality analysis

• Ability to carry out 
Ability to carry out “what
what if?
if?” scenarios
scenarios

• Improve project efficiency

PEMODELAN GIS PEMODELAN GIS

PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS PERTANIAN DI SUATU KAWASAN PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS PERTANIAN DI SUATU KAWASAN

Dimana saja lahan

yang cocok untuk Slope
komoditas pertanian Curah Hujan
tertentu di kawasan Soil
Land Use
ini? Hidrolog
Transportasi
Posisii
Matahari
Statistik
Batas Admin
Georeferensi

Integrasi:
teknologi, disiplin, Slope
keahlian, sdm, Curah Hujan Data lainnya
organisasi Soil
Land Use
Hidrolog Luaran (a.l. Peta Tematik):
Modeling: Transportasi
•Kemampuan & kesesuaian
•Kriteria Posisii
lahan
•Konvensi Matahari
Statistik
•Daya Dukung Lahan
•Kesepakatan Batas Admin
•Produktivitas Tanaman
•Aturan Main Georeferensi Tiap jenis/
jenis/kelas terdiri dari 18 Lembar Peta
•lainnya
Peta Slope ada 18 lembar
Data lainnya

Ada > 13 jenis/

jenis/kelas tematik data spasial

13
 3-9-2011

PEMODELAN GIS
PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS PERTANIAN
WHAT IS A TOPOGRAPHIC MAP?
DI SUATU KAWASAN
™ Whether on paper or on a computer screen, a map is
the best tool available to catalog and view the
arrangement of things on the Earth's surface. Maps of
Slope
Curah Hujan
various kinds
kinds——road maps, political maps, land use
Soil
Land Use maps, maps of the world—
world—serve many different
purposes.
Hidrologi
Transportasi
Posisi Matahari
Statistik

™ One of the most widely used of all maps is the

Batas Admin
Georeferensi

topographic map. The feature that most distinguishes

Data lainnya
topographic maps from maps of other types is the
use of contour lines to portray the shape and
elevation of the land. Topographic maps render the
Tiap jenis
jenis//kelas terdiri dari 18 Lembar Peta
Peta Soil ada 18 lembar
three-
three -dimensional ups and downs of the terrain on a
two-
two -dimensional surface.

WHAT IS A TOPOGRAPHIC MAP? LAYER CETAK PADA PETA TOPOGRAFI

™ Topographic maps usually portray both natural and
manmade features. They show and name works of
nature including mountains, valleys, plains, lakes,
rivers, and vegetation. They also identify the principal
works of man, such as roads, boundaries,
transmission lines, and major buildings.
™ The wide range of information provided by
topographic maps make them extremely useful to
professional and recreational map users alike.
Topographic maps are used for engineering, energy
exploration, natural resource conservation,
environmental management, public works design,
commercial and residential planning, and outdoor
activities like hiking, camping, and fishing.

14
 3-9-2011

Contoh Peta PETA RUPABUMI SKALA 1:25.000

Rupabumi skala
1:10.000 Daerah
Bogor-
Bogor -Puncak-
Puncak-
Cianjur

Peta Rupabumi Digital

Skala 1:25.000,
Lembang - Bandung

PETA TOPOGRAFI
& TEMATIK

Contoh Peta
Tematik Soil
Skala 1:100.000.000

Contoh Peta
Topografi/Rupabumi
Skala 1:50.000
Daerah Sulawesi

15
 3-9-2011

™ Pemodelan (dalam bentuk

PETA gambar) sebagian atau seluruh
permukaan bumi ke dalam
suatu bidang yang dipilih, mis.
• Peta adalah • Peta menyajikan
bidg. datar atau yg dapat
penyajian grafis unsur-
unsur -unsur di didatarkan dengan skala
dari seluruh atau permukaan bumi tertentu dan sistem proyeksi
sebagian dengan cara dipilih.
permukaan
k b
bumii memilih,
ilih
pada suatu skala menseleksi, dan KARAKTERISTIK PETA (Hard copy)
dan sistem proyeksi men-
men -generalisasi ™ SKALA
peta tertentu. sesuai dengan ™ SISTEM PROYEKSI/KOORDINAT
maksud dan tujuan ™ SISTEM PENYIMPANAN
dari pembuat peta ™ SISTEM PENYAJIAN/VISUALISASI
tersebut ™ HUBUNGAN SPASIAL

16
 3-9-2011

SKALA PETA
™ Jarak merupakan bagian penting dalam hal hubungan spasial
™SKALA
diantara unsur-
unsur-unsur geografik.
geografik. Jarak sering perlu
Perbandingan jarak di peta dengan jarak (yang terkait) di lapangan
diketahui/dihitung..
diketahui/dihitung
(sebenarnya – real world)
™ Untuk mengetahui ukuran (jarak) di peta haruslah diketahui
perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan (real world).
™ Perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan didefinisikan
sebagai skala peta.
peta.
™SKALA terkait dengan RESOLUSI
•perbandingan angka --- 1:10.0000
Kepadatan informasi per-
‘Kepadatan’ per-unit satuan luas yang dapat disajikan pada
peta
•kesamaan nilai --- 1 cm sama dengan 50 m
0 5 10 15 20 25
•grafis
™ Pada sistem digital skala ini terkait dengan resolusi yaitu
“kepadatan” informasi per unit satuan luas tertentu
tertentu..
™ Meskipun pada sistem digital secara visual peta adalah scale
scale--less,
namun kulitas informasi (mis.
(mis. Ketelitian geometrik) tetap terkait
dengan resolusi data pada saat dilakukan pengukuran 1:50.000
(acquisition). Citra
1:250.000
Peta Garis

200 200 150

™SKALA terkait dengan RESOLUSI PETA
300 KONTUR

100

150
250

100

17
 3-9-2011

MAP PROJECTION BASICS Map Projection Basics

• Map projections are mathematical formulas for • The purpose of a map projection is to represent
transforming coordinates from a three
three--dimensional features on the Earth’s surface as accurately as
space to a two-
two-dimensional space. possible in relationship to the spatial properties
of shape, area, scale and direction.

• The two-
two-dimensional space is referenced
f in a
Cartesian coordinate system, where feature
coordinates are represented in distances measured
from the X and Y axis. The origin has an X and Y value
of 0, and coordinates may be represented in either
positive or negative values.
• Map projections that preserve these properties
are known as conformal, equal-area, equidistant
and azimuthal respectively.
• Some level of distortion is always present in a
map projection. By definition, they are a
compromise of error and distortion.

Projection Properties Map Projection Basics

• SHAPE Conformal maps preserve local
shape, The categories are:
• AREA Equal-area or equivalent 1) Cylindrical
maps retain all areas at the same scale
• SCALE Equidistant maps maintain certain
2) Conic
distances 3) Planar or azimuthal
• DIRECTION Azimuthal maps express certain accurate
directions. 4) Mathematical

18
 3-9-2011

Map Projection Basics Map Projection Basics

• Conic projections can be either conformal,

equal-area or equidistant, depending on the
complexity.
latitude of
origin
central meridian
origin standard parallel

central meridian
latitude of
• Cylindrical projections are conformal. origin
origin
• UTM is examples of cylindrical
• Projections

Source of Projection
Map Projection Basics
ORTHOGRAPHIC
• Planar or Azimuthal projections display true-
direction.

origin, and latitude and

longitude of center
of projection

19
 3-9-2011

Source of Projection Source of Projection

STEREOGRAPHIC GNOMONIC

Projections Universal Transverse Mercator

• Conformal Transverse Mercator, Ste

Ste--
reographic, Lambert
Conformal Conic
• Equal
Equal--Area Albers
• Equidistant Equidistant Conic (Simple
Conic)
• Azimuthal Stereographic

20
 3-9-2011

SISTEM PROYEKSI/KOORDINAT
Northings and Eastings ™ Posisi suatu unsur geografik di permukaan bumi dapat
dinyatakan oleh nilai lintang (latitude) dan bujur (longitude)
• The scale unsur tersebut dengan unit satuan derajat.
factors in each ™ Selain itu dapat juga dinyatakan dalam sistem proyeksi peta;
UTM zone mis. Mercator, Polyeder, dll.
varies from
0.999600 at
the central Yang dipakai di
meridian; Indonesia

values are
greater than
1.0 on east ™ Indonesia menganut sistem proyeksi Tranvers Mercator (TM
and west outer 6o) dengan sistem koordinat UTM (Universal Tranvers
portions of the Mercator).
zones.

SISTEM PROYEKSI/KOORDINAT SISTEM PROYEKSI/KOORDINAT

o
0 equator
o
0

21
 3-9-2011

SISTEM PROYEKSI/KOORDINAT
™ Dalam sistem UTM dikenal adanya sistem pembagian zona Zona UTM & Pembagian Lembar Peta 1:250.000
koordinat. Setiap zona mempunyai lebar 6o sepanjang garis Bujur. Untuk Indonesia

96 102 108 114 120 126 132 138

96 102 108 114 120 126 132 138
UTM ZONE 47 UTM ZONE 48 UTM ZONE 49 UTM ZONE 50 UTM ZONE 51 UTM ZONE 52 UTM ZONE 53
UTM ZONE 47 UTM ZONE 48 UTM ZONE 49 UTM ZONE 50 UTM ZONE 51 UTM ZONE 52 UTM ZONE 53
6 6
0421 0521

0420 0520 0620

6 6 0419 0519 0619 0719

0418 0518 0618 0718 0818

0517 0617 0717 0817 0917 1017

0516 0616 0716 0816 0916 1016

0 0
0615 0715 0815 0915 1015 1115 1215

0614 0714 0814 0914 1014 1114 1214

0713 0813 0913 1013 1113 1213

0 0 0812 0912 1012 1112 1212

0911 1011 1111 1211

0910 1010 1110 1210

6 6
1109 1209

1108 1208 1608

6 6

96 102 108 114 120 126 132 138

96 102 108 114 120 126 132 138

PEMBAGIAN LEMBAR PETA TM6 PEMBAGIAN LEMBAR PETA TM6

SISTEM GRID/KOORD. UTM
SISTEM GRID/KOORD. UTM
1408 - 6 6o
96o 102o

1408

1408 - 13 4 5 6

3 4

13 4
2 3
1 2
1 2

1408 - 122
0o
UTM Zona 47

22
 3-9-2011

SISTEM PENYIMPANAN & CONTOH PETA INDEKS

VISUALISASI DATA

2015
1,5o

4 5 6
1o
3 4
1 2 3 2015-31
1 2

HUBUNGAN SPASIAL
1. Pembuatan peta indeks
indeks::
™ Unsur geografik di lapangan (real world)
a. Kabupaten K terletak antara 107o 30 30’’ 30
30”” BT - 108o 42
42’’ 30
30”” BT, dan
memiliki hubungan dan keterkaitan antara 6o 40
40’’ 40
40”” LS - 7o 30
30’’ 30
30”” LS, hitung berapa jumlah lembar peta
geometrik antara satu dengan lainnya yang harus ada,
ada, dan gambarkan secara grafis peta indeks
indeks-
-nya untuk peta
™ Dengan adanya saling hubungan dan
dengan skala 1:50
50..000
keterkaitan ini situasi/keadaan lapangan
dapat dipahami untuk mengambil tindakan b. Apabila posisi lembar peta dengan skala 1:50
50KK yang berada di pojok kiri
kiri--
yang sesuai dengan kebutuhan (seseorang) bawah peta indeks terkait dengan peta skala 1:250 250K
K dengan nomor
pada suatu saat 4422,, berapa nomor lembar peta yang berada di posisi pojok kanan-
4422 kanan-atas
™ Suatu hubungan/keterkaitan antara unsur- peta indeks
indeks??
unsur geografik yang didasarkan atas lokasi
dinamakan hubungan spasial (spatial
relationship) 2. Model peta digital dan sistem penyimpanan data:
data:
™ Pada peta, hubungan spasial a. Jelaskan secara sistematik bagaimana prinsip dasar sistem peta digital!
terjadi/disajikan secara implisit. ‘Sifat dan keberadannya’ tergantung kepada
‘pembaca’ peta b. Jelaskan secara konseptual bagaimana struktur data topologi dan apa
manfaat utama adanya struktur topologi ini.
ini.
•Unsur geografik mana saja yang bertautan (connect) dg. unsur geografik lain
•Unsur geogr. mana saja yang bersebelahan (adjacent/contiguous) dengan
unsur geografik lain
•Unsur geografik mana saja yang memotong (intersect) unsur geografik lain
•Unsur geografik mana saja yang berdekatan dengan unsur geografik lain
•Posisi relatif diantara unsur-unsur geografik yang ada

23
 3-9-2011

JENIS INFORMASI PADA PETA

BAGAIMANA MEMODELKAN PETA DALAM
SISTEM DIGITAL ™ Jenis
informasi yang dapat diekstrak dari peta
adalah informasi spasial dan non-spasial;
KEDALAM MODEL VEKTOR & MODEL RASTER
•Informasi spasial terkait dengan posisi
BERBASISKAN KARAKTERISTIK PETA absolut/relatif & lokasi unsur gografis atau
™ SKALA objek yang dipetakan;
™ SISTEM PROYEKSI/KOORDINAT •Informasi non-spasial terkait dengan
™ SISTEM PENYIMPANAN karakteristik unsur geografis atau objek
™ SISTEM PENYAJIAN/VISUALISASI yang dipe-takan.
™ HUBUNGAN SPASIAL

PEMODELAN DASAR DATA GEO‐‐SPASIAL
PEMODELAN DASAR DATA GEO
LAYER CETAK PADA PETA TOPOGRAFI
Grafik  Model 
Primitif Kartografis Model Matematis

Pasangan x & y:
Point T
(x, y): ((xt, , yyt)
(x, y): 

6 4
Rangkaian (x, y) terbuka:
8 2
Line 7 5 3 f[(x, y)]: (x
f[(x, y)]:  (x1, y1), (x2, y2), (x3, y3), (x4, y4), 
1
(x5, y
, y5), (x
), (x6, y
, y6), (x
), (x7, y
, y7), (x
), (x8, y
, y8)

Rangkaian (x, y) yg
(x, y) yg. . menutup
menutup::
8 7 65 4

9
3
2 f[(x, y)]: (x1, y1), (x2, y2), (x3, y3), (x4, y4), 
f[(x, y)]: (x
1
Polygon 10 (x5, y5), (x6, y6), (x7, y7), (x8, y8),  
17
11 (x9, y9), (x10, y10), (x11, y11), 
13 14
15 16
12 (x12, y12), (x13, y13), (x14, y14), 
(x15, y15), (x16, y16), (x17, y17), 
), (x
(x1, y1)

Yang diterapkan
Yang  diterapkan pada sistem
komputer

24
 3-9-2011

PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR

2244-345
Pasirluhur
KONVERSI PETA Pasirluhur

KONVENSIONAL (PETA CETAK)

KEDALAM MODEL VEKTOR U
Pertelon
1:37.500
Jalan Aspal
Jalan Setapak
Pasawahan Sungai
Pemukiman
Sawah
Hutan Gelondong

Hutan Cemara

Hutan Serpih
Galian C
Listrik Tegangan
Tinggi

Sistem Proyeksi: Polyeder

Elipsoid: Bessel
Datum Horisontal: Pasir Sancang

Data dasar: Foto Udara 1984

PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR
2244-345 2244-345
Pasirluhur Pasirluhur

U U
1:37.500 1:37.500
Layer Titik Layer Titik
Galian C Teg. Tinggi
Teg

Galian C
Listrik Tegangan
Tinggi

Sistem Proyeksi: Polyeder Sistem Proyeksi: Polyeder

Elipsoid: Bessel Elipsoid: Bessel
Datum Horisontal: Pasir Sancang Datum Horisontal: Pasir Sancang

Data dasar: Foto Udara 1984 Data dasar: Foto Udara 1984

25
 3-9-2011

PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR
2244-345 2244-345
Pasirluhur Pasirluhur

U U
1:37.500 1:37.500
Layer Garis Layer Garis
Jalan Sungai
Jalan Aspal
Jalan Setapak Sungai

Sistem Proyeksi: Polyeder Sistem Proyeksi: Polyeder

Elipsoid: Bessel Elipsoid: Bessel
Datum Horisontal: Pasir Sancang Datum Horisontal: Pasir Sancang

Data dasar: Foto Udara 1984 Data dasar: Foto Udara 1984

PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR
2244-345 2244-345
Pasirluhur Pasirluhur
Pasirluhur

U U
Pertelon
1:37.500 1:37.500
Layer Poly Layer Poly
Pasawahan
Pemukiman Landcover
Sawah
Pemukiman Hutan Gelondong

Hutan Cemara

Hutan Serpih

Sistem Proyeksi: Polyeder Sistem Proyeksi: Polyeder

Elipsoid: Bessel Elipsoid: Bessel
Datum Horisontal: Pasir Sancang Datum Horisontal: Pasir Sancang

Data dasar: Foto Udara 1984 Data dasar: Foto Udara 1984

26
 3-9-2011

PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR PETA TOPOGRAFI & PEMILAHAN KELAS UNSUR
2244-345 2244-345
Pasirluhur Pasirluhur

U U
1:37.500 1:37.500
Layer Poly Layer Poly
Hutan Sawah
Sawah
Hutan Gelondong

Hutan Cemara

Hutan Serpih

Sistem Proyeksi: Polyeder Sistem Proyeksi: Polyeder

Elipsoid: Bessel Elipsoid: Bessel
Datum Horisontal: Pasir Sancang Datum Horisontal: Pasir Sancang

Data dasar: Foto Udara 1984 Data dasar: Foto Udara 1984

Layer Galian C - Titik

PETA TOPOGRAFI & LAYER GEOGRAFIS (KELAS UNSUR)
PETA TOPOGRAFI &
Layer Teg.
Teg. Tg - Titik
2244-345 LAYER GEOGRAFIS
Pasirluhur Layer Jalan – Grs.
Grs. (KELAS UNSUR)
Pasirluhur

Layer Sungai – Grs

Grs..

U Layer Pemukiman - Poly

Pertelon
1:37.500 1
Jalan Aspal
Jalan Setapak
2 Layer
y Hutan – Poly.
y
Pasawahan Sungai
Pemukiman
Sawah
3
Hutan Gelondong Layer Sawa
Hutan Cemara 4 – Poly.

Hutan Serpih
5
Galian C
Listrik Tegangan
Tinggi

6
Sistem Proyeksi: Polyeder
Elipsoid: Bessel
Datum Horisontal: Pasir Sancang

Data dasar: Foto Udara 1984

7

27
 3-9-2011

40 PENGUKURAN 40 PENGUKURAN
GC03 KOORDINAT GC03 KOORDINAT
TITIK - TITIK -
GC02 GC02
GALIAN C GALIAN C
30 30

GC05 ID X Y GC05 ID X Y
20 GC01 32
3,2 12 0
12,0 20 GC01 32
3,2 12 0
12,0
GC02 6,0 35,2 GC02 6,0 35,2
GC03 24,1 38,0 GC03 24,1 38,0
GC04 37,0 7,0 GC04 37,0 7,0
10 GC01 10 GC01
GC05 37,0 24,9 GC05 37,0 24,9

GC04 GC04

0 10 20 30 40 0 10 20 30 40

MODEL DATA JENIS TITIK – GALIAN C MODEL DATA JENIS TITIK – GALIAN C
No. ID X Y Nm_GC Kpst_GC Tahun
Penambahan atribut 12,0 Shinta 3000 1980
1 GC01 3,2
non-
non -spasial yang
2 GC02 6,0 35,2 Bella 7500 1990
diperlukan
3 GC03 24,1 38,0 Brigita 5000 2001
4 GC04 37,0 7,0 Gayatri 9000 1995
No. ID X Y Nm_GC Kpst_GC Tahun 5 GC05 37,0 24,9 Kendedes 8500 2008
1 GC01 32
3,2 12,0
, Shinta 3000 1980
2 GC02 6,0 35,2 Bella 7500 1990
3 GC03 24,1 38,0 Brigita 5000 2001
4 GC04 37,0 7,0 Gayatri 9000 1995 No. ID X Y ID Nm_GC Kpst_GC Tahun
5 GC05 37,0 24,9 Kendedes 8500 2008 1 GC01 3,2 12,0 GC01 Shinta 3000 1980
2 GC02 6,0 35,2 GC02 Bella 7500 1990
Atribut spasial Atribut non-
non-spasial 3 GC03 24,1 38,0 GC03 Brigita 5000 2001
4 GC04 37,0 7,0 GC04 Gayatri 9000 1995
5 GC05 37,0 24,9 GC05 Kendedes 8500 2008

28
 3-9-2011

MODEL DATA JENIS TITIK – GALIAN C MODEL DATA JENIS TITIK – GALIAN C
Struktur di Komputer Struktur di Komputer
Header Layer Galian C Brigita
Nama Layer Point 5000
Layer Galian C 24.1 Layer Galian C Bella Gayatri
Jenis Grafik Primitif GC01 2001
ID 3.2 -9 File 1 - Spasial 38.0 File 2 – Non Spasial 7500 9000
X 12.0 GC04 Point -9 Point 1990 1995
Y Shinta 37.0 GC01 GC04 GC01 -9 -9
Nm_GC 8000 7.0 3.2 37.0 Shinta GC03 GC05
Kpst_GC 1980 Gayatri
12.0
12 0 70
7.0 8000 Brigita Kendedes
Tahun -9 9000
Closing Symbol GC02 1995 -9 -9 1980 5000 8500
EOF 5.0 -9 GC02 GC05 -9 2001 2008
35.2 GC05 5.0 37.0
GC02 -9 -9
Bella 37.0 35.2 24.9
7500 24.9 GC04 -99
-9 -9
1990 Kendedes
-9 8500 GC03 -99
GC03 2008
24.1 -9
38.0 -99

40
PENGUKURAN MODEL DATA JENIS TITIK – TEG. TINGGI
TT09 KOORDINAT
No. ID X Y Nm_TT Tg_TT Tahun
TITIK -
1,0 Cipatujah 1 20 1990
TEGANGAN 1 TT03 9,8
30 29,8
TINGGI 2 TT05 25,9 Ciseke 25 1996
TT05
3 TT07 15,3 19,5 Pasawahan 20 2001
4 TT09 35,9 37,5 Cipatujah 2 25 1996
ID X Y

20 TT05 25,9 29,8

TT07 TT07 15,3 19,5
TT03 9,8 1,0
TT09 35,9 37,5 No. ID X Y ID Nm_GC Tg_TT Tahun
10
1 TT03 9,8 1,0 TT03 Cipatujah 1 20 1990
2 TT05 25,9 29,8 TT05 Ciseke 25 1996
3 TT07 15,3 19,5 TT07 Pasawahan 20 2001
TT03 4 TT09 35,9 37,5 TT09 Cipatujah 2 25 1996
0 10 20 30 40

29
 3-9-2011

40 40
17
LAYER GARIS 17
LAYER GARIS
- JALAN - JALAN
1 16 1 16

2 1 15 2
1 15
14 14
3
4 2 13
3 3
4
2 13
3
SEGMENTASI, SEGMENTASI,
5 8 9 12 5 8 9 12
6 7 10 6 7 10
11 11

PENENTUAN PENENTUAN
87 87
30 30
88
4 18
TITIK
88
4 18
TITIK
589 90 589 90
PEMBENTUK PEMBENTUK
19 19
91 92
93 75
8 48 91 92
93 75
8 48

SEGMEN & SEGMEN &

83 81 71 20 21 83 81 71 20 21
78 73 46 78 73 46
70 22 47 70 22 47
85 82 77 76 74 72 44 85 82 77 76 74 72 44
PENOMORAN PENOMORAN
23 45 23 45
84
6
80 79
7 69
42
84
6
80 79
7 69
11 42
86 68
10 24 43 86 68 24 43
20 67
25
26
11
38
40
41
TITIK 20 67 10 25
26 38
40
41
TITIK
66 27 36 39 66 27 36 39
28 34 28 34
65 30 32 37 65 30 32 37
64 29 33 35 64 29 33 35
31 31
9 63
62 49 9 63
62 49
61 50 61 50
60 60
10 59
51 10 59
51
58 52 58 52
12 53 12
53
Node awal/akhir
57 57
54 54

Vertex
55 55

56 56

0 0
10 20 30 40 10 20 30 40

MODEL DATA JENIS GARIS – JALAN MODEL DATA JENIS GARIS – JALAN
(Data Spasial) (Data Spasial)
Seg Fea_ID Node_aw Vertex Node_ak Seg Nama_Jln Perkerasan Tahun …… …
1 200020 1 2, 3 4 1 J-K02 Butas 2000
2 200020 4 5, 6, 7, 8 , 9, 10 11 2 J-K02 Butas 2000
3 200010 11 12, 13, 14, 15, 16 17 3 Y-K04 Hotmix 2007
4 200010 20 19, 18 11 4 Y-K04 Hotmix 2007
5 200090 4 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93 77 5 S-F01 Tanah 1945
6 200090 77 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85 86 6 S-F03 Tanah 1975
7 200090 77 76, 75, 74, 73, 72, 71 70 7 S-F03 Tanah 1975
8 200010 70 - 20 8 Y-K04 Hotmix 2007
9 200010 57 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65,66, 67, 68, 69 70 9 Y-K04 Hotmix 2007
10 200010 20 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 29 10 Z-K02 Beton 1999
30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 11 S-F01 Tanah 1980
11 200090 29 48
45, 46, 47
12 Z-K02 Beton 1999
12 200010 29 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55 56

30
 3-9-2011

MODEL DATA JENIS GARIS – JALAN MODEL DATA JENIS GARIS – JALAN
Struktur di Komputer (File Spasial) Struktur di Komputer (File Non-
Non-Spasial)

Layer Jalan 2 y8 y77 x71 x30 200090 x53

Layer Jalan Butas Hotmix Tanah Hotmix Beton Beton
Line 200020 x9 x70 y71 y30 x29 y53
File2 – Non Spasial 2000 2007 1975 2007 1999 1999
1 x4 y9 y70 -9 x31 y29 x54 Line -9 -9 -9 -9 -9 -9
200020 y4 x10 x76 …. y31 x56 y54 1 3 5 7 9 11 -99
x1 x11 y10 y76 …. …. y56 x55 J-K02 Y-K04 S-F01 S-F03 Y-K04 S-F01
y1 y11 -9 x75 …. …. x49 y55 B t
Butas H t i
Hotmix T
Tanah
h T
Tanah
h H t i
Hotmix T
Tanah
h
x4 x5 ..... y75 -9 …. y49 -9 2000 2007 1945 1975 2007 1980

y4 y5 ..... x74 11 x46 x50 -99 -9 -9 -9 -9 -9 -9

2 4 6 8 10 12
x2 x6 ..... y74 200090 y46 y50
J-K02 Y-K04 S-F03 Y-K04 Z-K02 Z-K02
y2 y6 -9 x73 x29 x47 x51
x3 x7 7 y73 y29 y47 y51
y3 y7 200090 x72 x48 -9 x52
-9 x8 x77 y72 y48 12 y52

LAYER POLY – KELAS HUTAN 40

LAYER POLY -
2244-345 HUTAN
Pasirluhur
SEGMENTASI,
30 PENENTUAN
TITIK
U PEMBENTUK
1:37.500 SEGMEN
Layer Poly 20
Hutan

Hutan Gelondong

Hutan Cemara

Hutan Serpih 10

Sistem Proyeksi: Polyeder

Elipsoid: Bessel
Datum Horisontal: Pasir Sancang

Data dasar: Foto Udara 1984 0

10 20 30 40

31
 3-9-2011

40 40
LAYER POLY - LAYER POLY -
94 17 143 94 17 143
147 144 147 144
95 96 95 96

7 6
16 16
HUTAN HUTAN
1 97 141 142 1 97 141 142
2 15 2 15
98 140 98 140
14 138 14 138
139 139
4
3 99 13 3 99 13
4 100 4 100
5 8 9 12 137 5 8 9 10 12 137
10
PENOMORAN PENENTUAN
6 7 11 6 7 11

5
136 136
87 133 87 133
TITIK 8 DAN
101 101
30 30
135 135
102 104 132 134 102 104 132 134
88 88

9
103 106 18 103 106 18
131 131
PEMBENTUK PENOMORAN
89 107 89 107
2
105 130 105 130
90 109 90 109
19 108 48 19 108 48
SEGMEN POLYGON
91 92 111 129 91 92 111 129
93 75 128 93 75 128
3
71 110 71 110
83 81 78 73 20 112 113 127 46 83 81
78 73 20 112 113 127 46
85 77 76 74 72 70 21 126 47 85 77 76 74 72 70 21 126 47
82 114 115 44 45 82 114 115 44 45
84 80 79 69 22 125 84 80 79 69 22 125
23 116 117 124 42 23 116 117 124 42
86 68 43 86 68 43
24 24
20
123
20
118 41 118 123 41
67 25 40 67 25 40
122 122
26 119 38 26 119 38
66 121 36 66 121 36
10
39 39
27 28 34 27 28 34
65 120 30 32 37 65 120 30 32 37
64 33 35 64 33 35
29 31 29 31
63 63
62 62
1
49 49
61 50 61 50
60 51 60 51
10 59
52 10 59
52
58 58
57 53 57 53
54 54

55 55

146 56 145 146 56 145

0 0
10 20 30 40 10 20 30 40

MODEL DATA JENIS POLY – HUTAN MODEL DATA JENIS POLY – HUTAN
(Data Spasial) (Data Non-
Non-Spasial)

Poly Node_aw Vertex Node_ak

Poly Landcov Produksi HPH … …
30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 145,
1 29 29 1 Serpih 500.000 Perhutani
56, 55, 54, 53, 52, 51, 50, 49
119, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 127 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 2 Serpih 400.000 Perhutani
2 120 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 48, 47, 46, 45, 44, 43, 42, 41, 40, 120
39, 38, 37, 36, 35, 34, 33, 32, 31, 30, 29, 28 3 Gelondong 75.000 Fajar Timur
19, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 4 Gelondong 450.000 Fajar Timur
3 20 20
27, 26, 25, 24, 23, 22, 21
5 Cemara 50.000 Baplan
121 122
121, 122, 123
123, 124
124, 125
125, 126
126, 127
127, 128
128, 129
129, 130
130, 131
131, 132
132, 133
133, 134
134, 135
135, 136
136,
4 119 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 18, 106, 107, 108, 119 6 Cemara 350.000 Baplan
109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118 7 Cemara 300.000 Baplan
5 106 105, 104, 103, 102, 101, 8, 9, 10, 11, 18 106
8 Serpih 250.000 Pemda Jabar
6 101 100, 99, 98, 97, 96, 95, 94,17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 9, 8 101
9 Serpih 250.000 Pemda Jabar
7 101 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 147, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100 101
10 Serpih 450.000 Pemda Jabar
8 77 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 1, 2, 3, 4, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93 77

77 93, 92, 91, 90, 89, 88, 87, 4, 5, 6, 7, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 19, 20, 70, 77
9
71, 72, 73, 74, 75, 76

10 77 76, 75, 74, 73 72, 71, 70, 69, 68, 67, 66, 65, 64, 63, 62, 61, 60, 59, 58, 57, 86,
77
85, 84, 83, 82, 81, 80, 79, 78,

32
 3-9-2011

MODEL DATA JENIS POLY – HUTAN STRUKTUR DATA – SPAGHETTI

Struktur di Komputer (File Spasial)
A x16 y7 x9 y19 x12 y11 2
3 5 6
x14 y16 x6 y9 x20 y12 x24 1 4 7 8
Layer Hutan x50 …. -9 y120 …. y119 x101 y106 x101 …. x77 y70 ….
y14 x15 y6 x8 y20 x22 y24
Poly y50 x144 3 …. …. -9 y101 -9 y101 x93 y77 x69 …. A C
x13 y15 x5 y8 x21 y22 x25
17 B
9
1 x49 y144 x20 …. x143 5 x8 6 …. y93 -9 y69 ….
y13 x14 y5 x7 y21 x23 y25 14 12 11
x29 y49 .… y20 x21 y143 x106 y8 x101 …. x77 10 x68 x80 10
16
x4 y14 x4 y7 x22 y23 x26 13
y29 x29 …. x19 y21 …. y106 x9 y101 x100 y77 x77 y68 y80
y4 -9 y4 x11 y22 x24 y26 15
x30 y29 x48 y19 x20 …. x105 y9 …. y100 -9 y77 …. x79 18 G H I
x3 B x13 y11 x12 y24 x27 27
y30 -9 y48 …. y20 x106 y105 x10 …. x101 9 x76 …. y79
y3 x13 y13 -9 y12 x11 y27 19
…. 2 …. … -9 y106 x104 y10 x8 y101 x77 y76 x58 x78 22 24 26
21
x2 y13 -9 G x13 y11 x10 23
…. x120 …. x106 4 …. y104 x11 y8 -9 y77 x75 y58 y78 20 25
y2 x12 C x14 y13 x12 y10
x48 y120 x28 y106 x119 …. x103 y11 x101 8 …. y75 x57 x77
x1 y12 x11 y14 x14 y12 x11 •1 kali direkam: 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 15, 16, 17, 18,
y48 x119 y28 …. y119 x118 y103 x18 y101 x77 …. …. y57 y77
y1 x11 y11 x18 y14 -9 y11 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27
…. y119 x120 …. x121 y118 x102 y18 -9 y77 x76 …. x86 -9 •2 kali direkam: 4, 7, 10, 14, 22, 24
…. …. y120 x120 y121 x119 y102 x106 x17 y11 x10 y18 -9 I -9
7 …. y76 x70 y86 -99 •3 kali direkam: 12, 13
y17 x7 y10 x19 H x11 -99 •4 kali direkam: 11

STRUKTUR DATA – SPAGHETTI STRUKTUR DATA – SPAGHETTI

2
A x16 y7 x9 y19 x12 y11 3 5 6
1 4 4 7 7 8 36 34 33
x14 y16 x6 y9 x20 y12 x24
30
16 37
y14 x15 y6 x8 y20 x22 y24 17 A B C 12
1 35 32
9 17
13 14 29
x13 y15 x5 y8 x21 y22 x25 15 31
11 18
2 19
y13 x14 y5 x7 y21 x23 y25 16 3
27
21
14 13 13 11 11 10 5 28
10 20
x4 y14 x4 y7 x22 y23 x26 15 14 13 12 12 11 11 10
4
9 22
y4 -9 y4 x11 y22 x24 y26 6 26
24
8 23
x3 B x13 y11 x12 y24 x27
18 G H I 7 25
y3 x13 y13 -9 y12 x11 y27 27 36 34 33
x2 y13 -9 G x13 y11 x10 19 30
22 22 24 24 26 16 1
37 37
1 35 32
y2 x12 C x14 y13 x12 y10 21 12
23 17 17
20 25 13 14 15 29
31
x1 y12 x11 y14 x14 y12 x11 18 18
•1 kali direkam: 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 15, 16, 17, 18, 11 2 2 19 19
3 3
y1 x11 y11 x18 y14 -9 y11 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27 5 5
21 21 27
28
•2 kali direkam: 4, 7, 10, 14, 22, 24 10
4 4
20 20
x17 y11 x10 y18 -9 I -9 9 22 22
•3 kali direkam: 12, 13
-99 26
y17 x7 y10 x19 H x11 •4 kali direkam: 11 8
6 6
23
24
25
7

33
 3-9-2011

STRUKTUR DATA – TOPOLOGI STRUKTUR DATA – TOPOLOGI

1. Daftar Koordinat Titik No. X Y No. X Y
2. Daftar Segmen No. Node Node
Vertex
Seg.
Seg. Awal Akhir
2 1 x1 y1 15 x15 y15
3 5 6 1 4 3, 2, 1, 17, 16, 15 14
1 4 7 8
2 x2 y2 16 x16 y16
2
2 14 - 13
3 x3 y3 17 x17 y17 3 5 3 -
17 A B C 1 4
6
7 8 13 4
9
4 x4 y4 18 x18 y18 4 4 7 - 4
14 12 17
16
11
10 5 x5 y5 19 x19 y19 9 5 13 - 12
13 1 3 8 9
6 x6 y6 20 x20 y20 6 12 - 11
15 14 13 12 11
18 G H I x7 x7 21 x21 y21 10 7 11 - 10
7 16
27 2 5 6 7
19 8 x8 y3 22 x22 y22 15 8 7 - 11
22 24 26
18
13 11
21
9 x9 y9 23 x23 y23 27 9 10 9, 8 7
20 23 25 14 10
x10 y10 x24 y24 12 10 24 25, 26, 27 10
10 24 19 22 24 26
21 -
x11 y11 x25 y25 11 11 24
11 25 20 23 25
12 22 23 24
12 x12 x12 26 x26 y26
13 22 - 12
13 x13 y13 27 x27 y27
14 14 18, 19, 20, 21 22
14 x14 x14

STRUKTUR DATA – TOPOLOGI STRUKTUR DATA – TOPOLOGI

3. Daftar Poligon 3. Daftar Poligon Kiri & kanan No. Pol. Pol.
Pol. Segmen
Seg.
Seg. Kiri Kanan
A 1, 2, 3 L 1 L A

2
B 3, 5, 6, 8, 4 2
2 A G
3 5 6 C 7, 9, 8 3 5 6 3 A B
1 4 7 8 1 4 7 8
4 G 14, 13, 5, 2 4 4 B L
17 17
H 13, 12, 11, 6 5
1 A 3 B 8 C 9 9 1 A 3 B 8 C 9 9
B G
i 11 10
11, 10, 7 6 B H
14 13 12 11 14 13 12 11
10 10 L 7 C I
16 16
2 5 6 7 2 5 6 7
15 Node Node 15 8 C B
G 13 H 11 I Pol. Vertex G 13 H 11 I
18 Awal Akhir 18
27 27 9 C L
14 10 A 14 13, 4, 3, 2, 1, 17, 16, 15 14 14 10
19 12 L 19 12 10 I L
22 26 B 12, 11, 7, 6, 5, 4 22 26
21
24 13 13 21
24
23 23 11 I H
20 25 C 11 10, 9, 8, 7 11 20 25
12 H L
G 14 18, 19, 20, 21, 22, 12, 13 14
L 13 G H
H 12 22, 23, 24, 11 12
14 G L
I 11 24, 25, 26, 27, 10 11

34
 3-9-2011

PETA KONVENSIONAL (CETAK) Vs PETA DIGITAL

7
35
Konvensional Digital
10 ƒ Statis & Dinamis
18 ƒ Statis
12 P
Q ƒ Proses updating mahal ƒ Proses updating murah
42 5
23 ƒ Rigid ƒ Fleksibel
10
ƒ Diskrit (lembar per lembar) ƒ Kontinu & yang perlu saja
9
ƒ Analisis & modeling secara ƒ Analisis & modeling secara
langsung tidak mungkin langsung sangat mungkin
Poligon Segmen
ƒ Menurunkan (generate) ƒ Menurunkan (generate)
P 12, 9, 5, 7, 0, 10 data tidak perlu
data perlu interpretasi
Q 10 interpretasi

MENGHITUNG JUMLAH LEMBAR PETA

PENGGABUNGAN DUA LAYER PETA DIGITAL DAN PEMBUATAN PETA INDEKS

107 o 50’ 30” BT

D
Kecamatan 00o 25’ 00” LU

A
108o 42’ 30” BT
C
B
00o 15’ 20” LU

Az Bz
C D B
A t
w A
u B By
B
u
C
u Dy

A
Cw 107o 30’ 30” BT 108o 15’ 20” BT
z
t Cx Dx 00o 24’ 50” LS 00o 22’ 00” LS
Cv

u
w y

• Berapa jumla lembar peta dalam skala 1:50.000?

v x • Gambarkan Peta Indeks yang terkait dengan peta
Jenis Tanaman
dengan skala tsb.!
tsb.!

35
 3-9-2011

MENYUSUN BASIS DATA SPASIAL MENYUSUN BASIS DATA SPASIAL

DARI PETA CETAK DARI PETA CETAK

L
‘Nomor Peta”
S
Cibarusah

Legenda U
H
Jalan
H Sungai
Jembatan
L
S Sumur Air
H Hutan Campuran
H
L Ladang

• Pada peta cetak di atas tergambar obyek-obyek yang

dipetakan sesuai dengan legenda yang ada.
• Susun basis data spasial (Peta Digital) yang terkait
dengan grafik primitif poligon pada peta cetak
tersebut secara benar dan lengkap!

KONSEP VEKTOR &

PENAMPILAN PETA MODEL RASTER
RASTER Real
World
Pemodelan Dengan Raster
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 J P
1 J P
Pemodelan Dengan Raster Pemodelan Dengan Vektor 2 R J
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 J
0 J P 4 J J
1 J P titik 5 J
2 R J 6 J P P R
garis 7
3 J J P P
4 J J 8 J
5 J 9 J
6 J P P R
poligon
7 J P P
8 J
9 J

36
 3-9-2011

PERMASALAHAN CODING RASTER

1 – (jelas) kelas A
VISUAKISASI PETA VEKTOR & PETA RASTER 1 2
B 3
C 2 – lebih ke A daripada B atau E
3 – C lebih dominan daripada B atau E
4 5 6 4 – (jelas) kelas A
A D E 5 – lebih ke E, bagaimana D?
6 – (jelas) E
7 8 9
7 – A lebih dari 50 %
F
8 – F dominan
9 – 50 % E, 50 % F

A A C C

A
A E E E

A F E F

RASTERISASI RASTERISASI
Pertanian Pertanian

Jalan + Jalan +
Sumur Sumur

P P J

P J

J S

37
 3-9-2011

RASTERISASI RASTERISASI
Pertanian Pertanian

Jalan + Jalan +
Sumur Sumur

RASTERISASI KONVERSI RASTER KE VEKTOR

Peta dg. resolusi rendah
Sungai dalam Sungai dalam
rasterisasi ‘bentuk’ baru ‘bentuk
bentuk’’ asli ‘bentuk’ raster

8 x 12 sel

Sungai Penyambungan Peta hasil Pembandingan bentuk asli

Peta dg. resolusi tinggi pusat sel vektorisasi dg. hasil vektorisasi

24 x 36 sel

rasterisasi ‘bentuk’ baru

38
 3-9-2011

KONVERSI RASTER KE VEKTOR FULL RASTER ENCODING

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 a a a a a a a a a a
A 1 a a a a a a a a a a
2 a a a a b b b b b b
B 3 a a a b b b b b b b
Perbedaan antara
4 d d d d b b b b b b
‘bentuk
bentuk”” asli dengan
hasil vektorisasi 5 d d d d d b b b b b

(Zoom in) D 6 d d d d d c c c c c

C 7 d d d d d c c c c c
8 d d d d d c c c c c
9 d d d d c c c c c c

? bytes

KOMPRESI DATA DENGAN RUN-LENGTH KOMPRESI DATA DENGAN Block Encoding

Run-Length From_To Run-Length Value Point A Block Encoding

Encoding Encoding Encoding
V R-L Brs V From To V Point B 0,0,4,a 4,5,1,b
A a 10 0 a 0, 0 3, 2 a 23

B a 10 1 b 4, 2 9, 2 b 29 2,6,4,b 5,4,1,d
a 4 2 a
b
0, 3
3, 3
2, 3
9, 3
a
b
32
39 D 6,0,4,d 5,5,1,b
b 6 2
D a 3 3 d 0, 4 3, 4 d 43 C 6,6,4,c 6,4,1,d
C b 7 3 b 4, 4 9, 4 b 49 0,4,2,a 6,5,1,c
651c
d 4 4 d 0, 5 4, 5 d 54
b 6 4 b 5, 5 9, 5 b 59
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,6,2,a 7,4,1,d
0
0 1
a a
2 3
a a
4 5
a a
6 7
a a
8 9
a a
d 5 5 d 0, 6 4, 6 d 64 0 a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
0,8,2,a 7,5,1,c
1
1
2
a
a
a
a
a
a
a
a
a
b
a
b
a
b b
a a
b
a
b
b
d
5
5
5
6
c
d
5, 6
0, 7
9, 6
4, 7
c
d
69
74 2 a a a a b b b b b b
2,4,2,b 8,4,1,d
3 a a a b b b b b b b c 5 6 c 5, 7 9, 7 c 79 3 a a a b b b b b b b 4,0,2,d 8,5,1,c
d d d d
4,2,2,d
4 b b b b b b
5 d d d d d b b b b b
d 5 7 d
c
0, 8
5, 8
4, 7
9, 7
d
c
84
89
4 d

d
d

d
d

d
d

d
b
d
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
9,4,1,c
c 5 7 5
4,4,1,b 9,5,1,c
6 d d d d d c c c c c
7 d d d d d c c c c c d 5 8 d 0, 9 4, 8 d 93 6 d d d d d c c c c c
8 d d d d d c c c c c
c 5 8 c 5, 9 9, 8 c 99 7 d d d d d c c c c c
9 d d d d c c c c c c
d 4 9 8 d d d d d c c c c c
c 6 9 9 d d d d c c c c c c

39
 3-9-2011

A - Peta Tematik B - Quadtree METODA PROSES PENGADAAN DATA

QUAD-
QUAD-
TREE
INDUSTRI 0 1

Real c 210 211

Estate 20 21
a b 212 213
RURAL 2 3
Perumahan 22 23

CITRA
a = pelayanan publik SATELIT
b = daerah rekreasi Tabel Atribut
c = daerah perdagangan
Level Quadtree
ATRIBUT
Skema 1 2 3
Root 0 Industri (I)
PEMROSESA
1 Industri (I) N CITRA &
KLASIFIKASI

2 Pemukiman (P)
Leaf 20 Real Estate (R)
0 1 2 3
21 Derah Pelayanan
210 Perdagangan (D)
211 Perdagangan (D)
Node 212 Pelayanan Publik (P)
20 21 22 23
213 Daerah Rekreasi (R)
22 Perumahan (H)
23 Perumahan (H)
3 Rural (K)
210 211 212 213

MEJA DIGITASI

40