Anda di halaman 1dari 11

GD2213 GEODESI SATELIT

Samuel

15108061

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNIK KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2010
Astronomi Geodesi

Karakteristik umum

Astronomi Geodesi adalah cabang ilmu yang paling tua dari geodesi satelit dalam menentukan
kerangka dasar geodetic. Astronomi geodesi adalah salah satu ilmu geodesi yang mempelajari
posisi relative dari bumi (garis lintang dan garis bujur) dari planet, bintang dan revolusi
terhadap matahari. Dasar-dasar dari ilmu astronomi geodesi saat ini digunakan dalam teknologi
GPS saat ini. Dasar kerja dari ilmu astronomi geodesi adalah menggunakan sifat-sifat bumi
sebagai planet yang berevolusi terhadap matahari dan berotasi pada porosnya, serta sifat-sifat
objek langit lainnya. Pengamatan astronomis pada astronomi geodesi bertujuan untuk
menentukan sudut jurusan dari suatu arah antara dua titik yang ada di permukaan bumi. Titik
tersebut sangat penting dalam pembuatan kerangka dasar geodetic dalam pemetaan suatu
wilayah. Sudut jurusan juga diperlukan untuk pemberian arah awal (arah utara). Serat untuk
mengontrol ukuran-ukuran sudut pada ukuran polygon.

Parameter yang Diketahui


1. Deklinasi matahari δ
2. Lintang tempat pengamat φ.
Besaran yang diukur
1. Waktu pada saat pengamatan.
2. Sudut antara matahari dan target.
3. Sudut tinggi matahahari dapat berupa zenith maupun sudut miring.
Cara menentukan posisi titik dari parameter dan besaran di atas
Penentuan posisi titik dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode sudut waktu dan
metode tinggi matahari. Berikut adalah cara dengan metode waktu.
 Cari nilai UT
 Ubah bujur menjadi satuan waktu dengan dibagi 150
 Cari nilai t. t=UT + E+ λ−24 jam
 Cari Amatahari dengan rumus tan Amatahari= -sin t/cos φ tan δ−sin φ cos t
 Apabila target di sebelah kanan matahari maka A = A matahari + β
 Apabila target di sebelah kiri matahari maka A = Amatahari - β
 Kemudian dengan menggunakan Azimuth cari koordinat titik dengan menggunaka
koordinat titik kerangka sebagai acuannya.
Menggunakan metode tinggi matahari
1. Cari deklinasi matahari dan sudut tinggi matahari yang telah dikoreksi salh indeks
2. Cari nilai dari refraksi (r), r = r m ×C p ×C t
3. Cari nilai tinggi matahari (h), h = hu −s .i−r + p
4. Cari nilai Azimuth, Cos A = sin δ – sin φ sin m/ ( cos φ cos m)
5. Kemudian dengan menggunakan Azimuth cari koordinat titik dengan menggunaka
koordinat titik kerangka sebagai acuannya.
Satelit Fotografi
Karakteristik umum
Ilmu satelit fotografi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari pengukuran arah ke satelit
dengan memotret satelit yang memiliki latar belakang bintang-bintang. Ilmu satelit fotografi
adalah metode tertua yang diciptakan manusia dengan menggunakan satelit buatan. Metode
ini digunakan pada satelit-satelit buatan awal. Saat ini metode satelit fotografi sudah tidak
digunakan lagi karena kurangnya presisi dari citra yang diciptakan. Salah satu sumbangsih ilmu
satelit fotografi pada dunia adalah penentuan parameter penggepengan bumi yang ditentukan
dari penjejakan satelit (penggepengan, f=1/298,3) Pada tahun 1959, dapat dibuktikan bahwa
bumi berbentuk “pear shape” dari analisa satelit Vanguard yang menggunakan metode satelit
fotografi. Satelit fotografi dihasilkan tracking rocket dan fotogrametri. Pada satelit fotografi
kamera ballistic ditempatkan pada foto theodolit dari fotogametri terrestrial. Pada satelit
fotografi titik control didapat dari citra bintang.
Parameter yang diketahui
1. Posisi dari citra satelit dengan acuan pada bintang di daerah pengamatan
2. Posisi dari bintang yang ada pada latar belakang satelit
Besaran yang diukur
1. Waktu pemunculan yang didapat pada merekam citra fotografi
2. Kenaikan toposentrik yang tepat
3. Deklinasi dari satelit
4. Orbit dari satelit
5. Kecepatan, besaran dan arah dari satelit
Cara menentukan posisi titik dari parameter dan besaran di atas
Untuk menetukan posisi dapat digunakan rumus sebagai berikut,
∑ i ∂ S/∂ Pi. ∆ P = ( ρ’ - ρo ) + V

Pi = tidak diketahui ( orbital, stasiun , dll)

ρ’ = vektor range yang diamati

ρo = vektor range model = ro – SR

dimana ,

ro adalah posisi geosentrik satelit yang sudah dikomputisasi

SR adalah posisi geosentrik satelit

V = residual
Transit Doppler
Karakteristik umum
Sistem satelit navigasi TRANSIT diciptakan oleh Amerika Serikat. Sistem TRANSIT didesain pada
tahun 1958, dan dinyatakan operasional pada tahun 1964 untuk militer dan 1967 untuk pihak
sipil. Saat ini sistem TRANSIT sudah tidak operasional lagi, karena sudah digantikan oleh
teknologi GPS, yang notabene lebih canggih. Sistem satelit TRANSIT memanfaatkan efek
Doppler. Efek Doppler adalah efek yang menjelaskan tentang frekuensi gelombang diterima
pada suatu titik dan frekuensi gelombang sumber, ketika sang penerima gelombang dan
sumber saling bergerak satu dengan yang lainnya. Dalam geodesi satelit observasi Doppler
memiliki peranan penting karena kebanyakan satelit menerima frekuensi yang stabil. Pada
pengaplikasiannya posisi satelit TRANSIT dipengaruhi oleh medan gaya berat bumi dan datum
yang digunakan adalah datum geosentrik. Gelombang frekuensi yang digunakan sekitar 150
sampai 400 MHz.
Parameter yang diketahui
1. Koordinat satelit TRANSIT
2. Kecepatan cahaya
3. Jumlah efek Doppler yang terintergrasi pada selang waktu tertentu
Besaran yang diukur
1. Frekuensi penerima
2. Frekuensi sinyal stabil
Cara menentukan posisi titik dari parameter dan besaran di atas
Posisi dapat diketahui dengan rumus,
1 1
fg
N jk= (
c { k
2 2 2 2 2 2
) 2 2
( X − X i ) + ( Y k −Y i ) + ( Z k −Z i ) } − {( X j− X i ) + ( Y j −Y i ) + ( Z j−Zi ) } +(f g−f s )¿
Xi, Yi, Zi = koordinat yang dicari
Xj, Yj, Zj = koordinat satelit 1
Xk, Yk, Zk = koordinat satelit 2
Fg = frekuensi sinyal referensi stabil
Njk = Jumlah efek Doppler yang terintergrasi pada selang waktu tertentu
Fs = frekusensi sinyal penerima
c = kecepatan cahaya
SLR
Karakteristik umum

Sistem SLR atau satellite laser ranging adalah sebuah sistem satelit yang mulai dikembangkan
oleh NASA pada tahun 1964 dengan peluncuran satelit Beacon-Explorer B. SLR merupakan salah
satu sistem penentuan posisi absolute yang paling teliti saat ini. Sistem ini berbasiskan pada
pengukuran jarak dengan laser ke satelit yang dilengkapi dengan retro-reflektor laser. Saat ini
sistem SLR telah banyak diaplikasikan untuk berbagai aplikasi pada geodesi, yaitu:

a. Penentuan posisi absolute titik secara teliti, bai untuk keperluan realisasi sistem
referensi koordinat maupun untuk studi geodinamika dan deformasi.
b. Penentuan orbit satelit yang dilengkapi reflector laser.
c. Penentuan parameter orientasi bumi, yaitu presesi, nutrasi, pergerakan kutub, dan
rotasi bumi.
d. Studi medan gaya berat bumi
e. Studi respon kerak bumi terhadap fenomena pasut lautan dan atmosfer.
f. Studi variasi pusat bumi
g. Penentuan nilai koefisien gravitasi GM.

Parameter yang diketahui

1. Kecepatan cahaya
2. Waktu tempuh dari stasiun bumi ke sateli dan kembali lagi ke bumi (dt) yang dihitung
oleh jam atom
3. Posisi dari satelit

Besaran yang diukur


1. Jarak
2. Koreksi
3. waktu

Cara menentukan posisi titik dari parameter dan besaran di atas


Tentukan dahulu jarak dengan rumus,
d = c.t/2 + do + ds + db + dr + 
dimana :
t = data ukuran selang waktu tempuh pulsa laser dari sinyal start–stop
d0 = koreksi eksentrisitas di tanah
ds = koreksi eksentrisitas di satelit
db = delay sinyal di sistem tanah (ground system)
dr = koreksi refraksi
 = kesalahan random dan bias yang tersisa

Tentukan koordinat dengan rumus

r0 – m r = p
r0 = koordinat teleskop

mr= koordinat reflector

[p]= jarak antara reflector dengan teleskop yang dicari dengan rumus jarak dari bumi ke bulan

GPS
Karakteristik umum

GPS adalah sistem satelit navigasi yang palin popular dan yang paling banyak digunakan saat ini.
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Sistem ini dapat
digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca. Sistem ini juga didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti,dan juga informasi mengenai waktu
secara kontinyu di seluruh dunia. Sampai saat ini, GPS adalah satu-satunya sistem navigasi yang
menggunakan satelit dan mempunyai karakteristik prima yang dapat melakukan itu. Disampin
produk dasar tersebut (posisi, kecepatan, dan waktu), sebenarnya ada parameter lainnya yang
dapat ditentukan oleh teknologi GPS ini antara lain,

1. Percepatan
2. Attitude parameters
3. TEC (Total Electron Content)
4. WVC (Water Vapor Content)
5. Polar motion parameters
6. Dan lain-lain

Pada dasarnya GPS terdiri dari tiga satelit utama, yaitu segmen angkasa (space segment) yang
terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem control (control segment system) yang terdiri dari
stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, serta yang terakhir adalah segmen pemakai
(user segment) yang terdiridari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal
dan data GPS.

Parameter yang diketahui

1. Koordinat satelit
2. Kecepatan gelombang
3. Refraksi
4. Kesalahan jam
5. Efek multipath
6. Noise
7. Kecepatan cahaya
Besaran yang diukur

1. Interval waktu antara receiver dan satelit


2. Beda fase

Cara mendapatkan posisi titik dari parameter dan besaran di atas

Posisi titik dapat ditentukan dengan rumus,

Pi =  + d + dtrop + dioni + (dt – dT) + MPi + Pi

Li =  + d + dtrop + dioni + (dt – dT) + MCi - INi + Ci

Keterangan

Pi = c.ti

= pseudorange pada frekuensi fi (m), (I=1,2)

Li = i.I

= jarak fase (carrier range) pada frekuensi fi (m), (I=1,2)

 = jarak geometris antara pengamat (x,y,z) dengan satelit (m)

c = kecepatan cahaya dalam vakum (m/s)

 = panjang gelombang sinyal (m)

d = kesalahan jarak yang disebabkan oleh kesalahan ephemeris

dtrop = bias yang disebabkan oleh refraksi troposfer (m)

ni dion = bias yang disebabkan oleh refraksi ionosfer (m)

dt ,dT = kesalahan dan offset dari jam receiver dan jam satelit (m)

MPi,MCi = efek dari multipath pada hasil pengamatan

N1,N2 = ambiguitas fase dari fase sinyal–sinyal L1 dan L2

Pi,Ci = derau (noise) pada hasil pengamayan L1 dan L2


LLR
Karakteristik umum

Sistem LLR (Lunar Laser Ranging), mulai dikembangkan pada pada tahun 1969 dengan
ditempatkannya sekelompok reflector laser di permukaan bulan oleh misi Apollo 11, sistem LLR
pada dasarnya punya prinsip kerja yang sama dengan SLR. Hanya untuk LLR pengukuran jarak
dengan laser dilakukan ke bulan bukan ke satelit. Pengukuran jarak ke bulan dilakukan dengan
memanfaatkan retro-reflektor yang ditempatkan dipermukaan bulan oleh para astronot dari
Amerika Serikat dan Rusia yang ikut misi Apollo dan Luna ke bulan. Sampai saat ini LLR telah
diaplikasikan dalam berbagai bidang geodesi, yaitu antara lain :

a. Penentuan posisi absolute titik secara teleti, baik untuk realisasi kerangka referensi
koordiant maupun studi geodinamika.
b. Penentuan parameter orientasi bumi.
c. Penentuan konstanta gravitasi (GM) bumi dan bulan.
d. Penentuan orbit bulan serta variasi rotasinya.
e. Studi medan gaya berat bumi.
f. Studi interaksi dinamika bumi dan bulan.
g. Penentuan parameter relativitas.

Parameter yang diketahui

1. Koordinat bulan
2. Koefisien gravitasi bulan
3. Kecepatan cahaya
4. Rotasi bumi
5. Pergerakan kutub
6. Presesi dan nutasi
7. Librasi
8. Pasang surut
9. Aberasi
10. Efek-efek relativitas
11. Pergerakan lempeng

Besaran yang diukur

1. Jarak
2. Waktu

Cara mendapatkan posisi titik dari parameter dan besaran di atas

Koordinat dapat dicari dengan rumus,

r0 – m r = p

r0 = koordinat teleskop dalam sistem barisentris


mr= koordinat reflector dalam sistem barisentris

[p]= jarak antara reflector dengan teleskop yang dicari dengan rumus jarak dari bumi ke bulan

d=c.dt/2. Ukuran jarak akan dipengaruhi oleh pasang surut air laut

VLBI
Karakteristik umum

Teknik VLBI (Very Long Baseline Interferometry) pertama kali dikembangkan dalam bidang
astronomi radio dengan objektif untuk mempelajari secara rinci struktur sumber-sumber
gelombang radio di luar angkasa dengan resolusi ketinggian angular yang tinggi. Teknik VLBI
dapat dipandang sebagai teknik penentuan posisi relative dengan menggunakan data fase dari
gelombang radio yang dipancarkan oleh kuasar, yaitu benda langit pemancar gelombang radio
alamiah. Dalam geodesi satelit, VLBI adalah teknik penentuan posisi relative yang paling teliti
untuk baseline (jarak antar titik) yang relative panjang.

Dalam bidang geodesi sistem VLBI terutama dimanfaatkan untuk aplikasigeodetik berskala
global dan menuntut ketelitian yang tinggi seperti,

1. Realisasi kerangka referensi koordinat


2. Penentuan parameter-parameter orientasi bumi
3. Studi geodinamika

Parameter yang diketahui

1. Frekuensi

Besaran yang diukur

1. Waktu

Cara mendapatkan posisi titik dari parameter dan besaran di atas

Fungsi dari VLBI dapat dituliskan sebagai berikut,


1
t obs =
SNR. Beff

Keterangan
δtobs : Nilai delay sinyal (berkorelasi dengan badwidth efektif Beff)
Beff : Bandwidth efektif dari sinyal VLBI yang terekam
SNR : Rasio sinyal dan noise

Dengan rumus tobs umum sebagai berikut.

Δtobs= Δtg +Δ tclock +Δ tinst +Δ ttrop+ Δ tionos +Δ t rel + …

Keterangan
Δtclock = kontribusi kemunculan delay sinyal dari kesalahan mis-synchronization dari jam
referensi pada setiap pengamatan
Δtinst = kontribusi delay sinyal dari kesalahan delay propagasi sepanjang bagian saat
perjalanan sinyal didalam kabel/instrumen lainnya
Δ ttrop = kontribusi delay sinyal dari kesalahan delay propagasi sepanjang bagian yang tidak
terionisasi pada atmosfer bumi
Δ tionos = kontribusi delay sinyal dari delay propagasi sepanjang bagian yang terionisasi pada
atmosfer bumi
Δ t rel = koreksi relativitas umum dan khusus untuk delay geometrik klasik tg
rumus dari geometri klasik adalah :

tg = 1 ŝ. [r2 (t) – r1 (t + tg (t))]c

Anda mungkin juga menyukai