Anda di halaman 1dari 1

NAMA : NINA AMBAR SARI

NIM : J1C108227
KELOMPOK : 2 (DUA)
PRAKTIKUM : PARASITOLOGI

Dipylidium caninum

KLASIFIKASI :

Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Family : Dipylidiidae
Genus : Dipylidium
Spesies : Dipylidium caninum

Gambar. Dipylidium caninum


DESKRIPSI :
Morfologi : Cacing dewasanya memiliki bentuk datar & panjang, panjangnya
sekitar 40 sampai 50 cm. Tubuh terdiri dari kepala atau scolex,
leher, dan bagian tersegmentasi disebut strobilus. Setiap segmen
berisi dua proglottids. Proglottid adalah salah satu set organ
reproduksi. Dipylidium caninum sering diidentifikasi dengan
examing segmen dalam tinja. Memiliki dua kelamin pori-pori yang
terletak lateral pada setiap segmen, dengan dua proglottids per
segmen. Segmen sering digambarkan sebagai menyerupai biji
mentimun, dan cukup aktif saat terlihat di luar tuan rumah mereka
dalam feces. Larva disebut oncospheres umum, tetapi khusus
untuk D. caninum, larvanya diistilahkan "hexacanth" karena dari
enam kait di ujung posterior.
Karakteristik: Dipylidium caninum merupakan parasit monoecious, atau
hermaprodit. Setiap segmen strobilus yang memiliki dua set organ
reproduksi laki-laki dan perempuan (proglottids). Segmen
membebaskan diri dari tubuh cacing dan keluar tuan rumah melalui
ekskresi kotoran, kemudian dengan hospes intermediet yaitu
kutu. Anjing tertelan kutu dimana di dalam telur kutu tersebut
berkembang menjadi bentuk larva disebut cysticercoid, yang tidak
seksual dewasa. Ketika akhirnya mencapai host yang pasti nya bisa
mencapai kematangan seksual.
Parasit : Infeksi terhadap manusia, biasanya pada anak-anak dan
menyebabkan diare dan gelisah yang dirasakan oleh anak.
DAFTAR PUSTAKA :
Alley, Barth. 2010. Dipylidium
http://www.e-cleansing.com/parasites/canine-tapeworm-
dipylidiumcaninum.html
Diakses pada 6 April 2011

Anda mungkin juga menyukai