Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pendidikan Agama Islam

Nama : Akhyar Rusydi


NIM : 10. 12. 042
Kelas : Akuntansi A

ISLAM DAN MODERNISASI

Modern adalah lawan kata dari tradisional, yaitu suatu istilah yang

diidentikkan dengan zaman teknologi. Modernitas adalah sebuah sikap yang

mempertanyakan problem masa lampau, bentuk tradisional harus dipertanyakan dan

diuji, tidak ada sikap kembali ke belakang. Ide-ide masa lampau tidak relevan lagi di

masa sekarang. (Deliar Noer, Gerakan Modern, 320-321)

Modernisasi identik dengan rasionalisasi. Hal itu berarti proses perombakan

pola pikir dan tata kerja lama yang tidak rasional dan menggantinya denga pola pikir

dan tata kerja baru yang lebih rasional. Kegunaannya ialah untuk memperoleh daya

guna dan efisiensi yang maksimal. Hal itu dilakukan dengan menggunakan penemuan

mutakhir manusia di bidang ilmu pengetahuan.

Perkembangan jaman atau modernisasi telah membawa berbagai dampak

positif bagi kehidupan manusia. Seiring dengan makin modernnya berbagai aspek

kehidupan, makin meningkat pula kualitas hidup masyarakat. Mekanisasi dan

indistruliasasi di berbagai bidang misalnya, membawa pada perubahan cara hidup

yang relatif lebih baik.

Seperti pada bidang pertanian. Penggunaan alat perontok padi, mesin traktor,

rekayasa bibit unggul, mempercepat masa penggarapan lahan, pengolahan sawah,

meningkatkan panen dan mempermudah pengelolaan hasilnya. Demikian pula di


bidang transportasi, industri, ekonomi, dan berbagai sektor yang terkena imbas

modernisasi. Kesemuanya bertujuan membuat hidup manusia lebih baik, lebih

sejahtera, lebih mudah dan diharapkan membawa kebahagiaan.

Dampak positif lain dari modernisasi adalah makin berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dengan makin rasional dan logisnya pola pikir

masyarakat, makin berkembang pula penemuan-penemuan baru. Manusia tak lagi

pasrah pada kondisi dan menerima keadaan apa adanya, tetapi makin memacu diri

untuk mencari jawaban dan solusi dari setiap permasalahan. Inilah yang melahirkan

kemajuan dan inovasi di berbagai sektor ilmu.

Modernisasi membawa pula dampak pada hubungan dan interaksi antar

manusia yang makin luas. Berbagai teknologi transportasi dan komunikasi yang

ditemukan manusia, membuat dunia seolah makin kecil dan tak berjarak. Dengan

pesawat, kapal, mobil, dan alat transportasi modern lainnya, berbagai tempat dapat

dijangkau dalam waktu yang relatif singkat. Alat komunikasi modern seperti telpon

dan internet, membuat kita dapat mengetahui kabar berita rekan dan saudara kita yang

ada di belahan bumi lain hanya dalam hitungan menit. Semua berkat revolusi

tekonologi sebagai dampak modernisasi.

Meski membawa sejumlah dampak positif bagi perkembangan kehidupan

manusia, arus modernisasi membawa pula dampak negatif. Seperti pola hidup yang

makin konsumtif dan serba instan akibat serbuan media dan iklan yang menyerbu

setiap waktu.

Lahirnya sikap individualistik akibat tuntutan arus modernisasi dimana

persaingan menjadi semakin ketat. Yang kuat yang akan bertahan menyebabkan nilai-

nilai tradisional seperti gotong royong, kerja sama dan sifat kekeluargaan makin

memudar di tengah masyarakat, bahkan perlahan menghilang.


Hal negatif lain yang muncul sebagai dampak modernisasi adalah sikap hidup

kebarat-baratan. Masyarakat masih banyak yang sulit membedakan antara mana

budaya barat yang baik dan mana yang merupakan sampah. Akibatnya, semua yang

berasal dari barat dianggap modern dan nilai-nilai dari timur dianggap usang dan

ketinggalan zaman. Menjamurlah sikap materialisme (mengagung-agungkan harta),

permissive (menghalalkan segala hal), seks bebas, dan pola hidup hedonisme (sikap

hidup yang hanya mencari kesenangan hidup belaka).

Sebagai agama yang ajarannya paling sempurna dan berlaku sepanjang masa

tanpa memandang batasan geografis, Islam memberikan dasar bagi semua aspek

kehidupan manusia di dunia, baik pribadi maupun masyarakat, dan yang dipandang

selalu sesuai dengan semangat perkembangan. Termasuk modernisasi.

Nurcholis Madjid dalam “Islam Kemodernan dan KeIndonesiaan”

(177:1987), menyatakan seorang muslim sepenuhnya meyakini kebenaran Islam

sebagai way of life. Semua nilai dasar way of life yang menyeluruh itu tercantum

dalam Kitab Suci Al Quran. Maka sebagai penganut way of life Islam dengan

sendirinya juga menganut cara berpikir Islami. Demikianlah dalam menetapkan

penilaian tentang modernisasi juga berorientasi pada nilai-nilai besar Islam.

Islam menghadirkan solusi dalam menghadapi arus modernisasi yang kian hari makin

tak terbendung. Yaitu :

1. Meningkatkan peran kedua orang tua dan keluarga. Allah SWT dalam Quran Surah

An Nisaa ayat 9 berfirman :

‫سِديًدا‬
َ ‫ل َوْلَيُقوُلوْا َقْوًل‬
ّ ‫عَلْيِهْم َفْلَيّتُقوا ا‬
َ ‫خاُفوْا‬
َ ‫ضَعاًفا‬
ِ ‫خْلِفِهْم ُذّرّيًة‬
َ ‫ن‬
ْ ‫ن َلْو َتَرُكوْا ِم‬
َ ‫ش اّلِذي‬
َ ‫خ‬
ْ ‫َوْلَي‬
Artinya :

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah

dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Dalam ayat ini, Allah menyampaikan pentingnya kedua orang tua

menyampaikan ucapan dan perkataan yang benar bagi setiap anak-anaknya. Artinya

menjadi tauladan bagi keturunannya, agar jangan sampai anak-anak mereka menjadi

keturunan yang lemah, baik dari segi ilmu maupun iman. Peran orang tua dan

keluarga terhadap tumbuh kembang suatu individu sangat besar, sebab mencapai 60

% dari pembentukan karakter seseorang.

2. Memilih lingkungan pergaulan yang baik. Lingkungan mempengaruhi hingga 30

persen karakter individu. Karena itu, perlulah memilih dan memilah lingkungan

pergaulan yang baik agar tidak terjerumus. “Barang siapa yang bergaul dengan

penjual parfum, niscaya akan kecipratan harumnya, dan siapa yang bergaul dengan

penjual ikan akan turut berbau amis”. Nasihat ini sungguh patut dijadikan acuan

untuk menentukan siapa dan dimana sebaiknya kita berteman.

3. Lingkungan pendidikan. Meski peran lingkungan pendidikan hanya 10 persen dari

keseluruhan pembentukan karakter seseorang, namun ini tak kalah pentingnya. Sebab,

berbagai ilmu dan pengetahuan dapat ditemukan disini yang berguna untuk

menghadapi era modernisasi.

Anda mungkin juga menyukai