PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Manajemen Sumber Daya Manusia ahli menyarankan bahwa setiap pemimpin atau manajer
organisasi dapat mengubah paradigma sumber daya manusia. Sumber daya manusia harus ditangani
sebagai aset yang harus diberdayakan, dikembangkan dan dipelihara perasaan dan harapan mereka,
berarti bahwa sumber daya manusia selalu bekerja untuk meningkatkan motivasi dan kinerja kerja.
Sayangnya, revolusi pemikiran dan perawatan sumber daya manusia belum diikuti oleh lompatan
sepadan dalam pemikiran di bidang akuntansi. Konsep akuntansi konvensional yang hampir
diterapkan oleh semua perusahaan di Indonesia tidak dapat menampilkan nilai sumber daya
manusia dalam laporan keuangan, baik pada neraca atau laporan laba rugi. Bahkan jika ada dalam
laporan keuangan hanya di pos biaya gaji atau pelatihan dan pendidikan. Seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk sumber daya manusia dianggap sebagai biaya operasional (pengeluaran
pendapatan, biaya dan pendekatan) daripada belanja modal (Sofian S. Harahap, 2004).
Perlakuan biaya yang dikeluarkan untuk sumber daya manusia yang diperlakukan berbeda dalam
konsep akuntansi sumber daya manusia, di mana sebagian biaya yang dikeluarkan untuk sumber
daya manusia yang memiliki nilai ekonomi di masa mendatang akan dikapitalisasi sebagai aktiva dan
diamortisasi sesuai dengan kehidupan ekonomi. Sehingga sumber daya manusia akan diperlakukan
dengan baik sebagai aset perusahaan dalam pelaporan keuangan.
PT. Pupuk Sriwijaya adalah salah satu perusahaan manufaktur pupuk terbesar di Sumatera Selatan,
yang dimiliki oleh pemerintah. Dalam kegiatan operasional PT. Pupuk Sriwijaya membutuhkan
banyak ahli dalam bidang mereka masing-masing. PT. Pupuk Sriwijaya benar-benar memperhatikan
kualitas karyawan mereka dengan mengalokasikan dana yang besar untuk pembiayaan yang
berkaitan dengan sumber daya manusia. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kinerja keuangan
PT.Pupuk Sriwijaya setiap tahun.
Sebagai salah satu BUMN di Indonesia yang sedang mencoba untuk mewujudkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG), PT. Pupuk Sriwidjaja selalu memperhatikan aspek transparansi,
independensi, tanggung jawab akuntabilitas, dan keadilan dalam semua aspek operasionalnya,
termasuk dalam pelaporan keuangan tahunan. Menurut penulis, dengan menerapkan konsep
akuntansi sumber daya manusia di beberapa bagian dari Pelaporan Keuangan, akan meningkatkan
kualitas transparansi, akuntabilitas dan tanggung jawab dalam laporan keuangan PT. Pupuk
Sriwidjaja. Dan juga kondisi ini akan mempengaruhi penilaian dari pihak internal dan eksternal pada
PT. Pupuk Sriwidjaja, penilaian termasuk tentang kualitas sumber daya manusia yang ada di PT.
Pupuk Sriwidjaja sendiri. Karena perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
akan memperlakukan sumber daya manusia sebagai harta perusahaan yang harus dijaga keberadaan
mereka dan kemampuan.
mengetahui dampak dari penerapan konsep akuntansi sumber daya manusia terhadap kinerja
keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja. Oleh karena itu, judul yg tepilh,
1
"Dampak Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Konsep Menuju Kinerja Keuangan Di PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang "
Sistematis Laporan
Tulisan dan diskusi dalam naskah ini dibagi ke dalam lima bab dengan kontinuitas berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
laporan sistematis.
BAB II: DASAR TEORI
Terdiri dari teori sebagai dasar untuk diskusi dan menulis tentang isu-isu yang mencakup Akuntansi
Sumber Daya Manusia, pembahasan ruang lingkup konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia, tujuan
dan manfaat Akuntansi Sumber Daya Manusia, konsep dan landasan teori Akuntansi Sumber Daya
Manusia, Sumber Daya Manusia sebagai aktiva, perlakuan biaya Sumber Daya Manusia dalam
Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia peran dalam mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan dan teori-teori tentang kinerja keuangan perusahaan.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan desain penelitian, metode pengumpulan data, variabel yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen yang akan dipelajari
dalam penelitian ini dan teknis dalam menganalisis data.
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan secara singkat tentang profil perusahaan dan masalah perlakuan biaya
dalam Laporan Keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja, kapitalisasi biaya Sumber Daya Manusia sebagai aset,
Perbandingan PT. Pupuk Sriwidjaja Laporan Keuangan sebelum dan sesudah kapitalisasi Sumber
Daya Manusia sebagai aset dan menganalisis dampak penerapan konsep Akuntansi Sumber Daya
Manusia terhadap kinerja keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja menggunakan rasio Return On Equity
(ROE), Return On Investment (ROI), Gross Profit Margin (GPM) Net Profit Margin (NPM) dan
Produktif Power Total Investasi (EP).
BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam bab ini, yang merupakan bab penutup menguraikan kesimpulan dari Bab IV, keterbatasan
penelitian ini dan saran yang akan bermanfaat bagi perusahaan dan pihak - pihak lain.
2
1.4. Lokasi Penelitian ini
Dalam pelaksanaan dan pengumpulan data yang akan digunakan sebagai sumber dalam penelitian
ini objek yang dipilih adalah PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, terletak di Jl. Walikota Zen Palembang
30118, Sumatera Selatan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Agar lebih terarah dalam melakukan penelitian, ruang lingkup penelitian ini meliputi: evaluasi
perlakuan biaya Sumber Daya Manusia dalam Laporan Keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja juga dampak
dari pelaksanaan Akuntansi Sumber Daya Manusia Konsep terhadap kinerja keuangan PT. Pupuk
Sriwidjaja.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Dari definisi ini ada tiga tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia:
1. Mengidentifikasi nilai Sumber Daya Manusia
2. Mengukur biaya dan nilai manusia yang dikontribusikan kepada perusahaan
3. Menilai dampak dari pemahaman informasi ini dan dampaknya terhadap perilaku manusia
Kemudian, dari berbagai masalah yang berkaitan dengan Akuntansi Sumber Daya Manusia Belkaoui
berpendapat:
1. Mengkapitalisasi biaya Sumber Daya Manusia yang lebih valid dari
dihitung biayanya itu
2. Informasi Sumber Daya Manusia tampaknya sangat relevan untuk proses pengambilan keputusan,
baik untuk pihak internal dan eksternal
3. Akuntansi Sumber Daya Manusia menunjukkan secara eksplisit pengakuan bahwa manusia adalah
sumber daya organisasi dan sebagai bagian integral dari sumber daya lain
Eric G. Flamholtz dalam bukunya "Akuntansi Sumber Daya Manusia" yang dikutip oleh Amin Wijaya
Tunggal, menyatakan sebagai berikut:
"Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah akuntansi untuk manusia sebagai sumber daya bagi
organisasi."
Dari definisi ini, diketahui bahwa Akuntansi Sumber Daya Manusia tentang biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk merekrut, memilih, merekrut, melatih dan mengembangkan sumber daya
manusia. Selain itu, terkait juga dengan pengukuran sumber daya manusia perusahaan nilai
ekonomi.
Usry Hammer mendefinisikan Akuntansi Sumber Daya Manusia sebagai berikut:
"Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah penilaian keuangan dari proses pembangunan untuk
3
personel atau kelompok personel dalam lingkungan organisasi dan masyarakat dan untuk memantau
penilaian setiap saat. Proses ini berkaitan dengan nilai investasi tersebut. "
Definisi di atas menjelaskan bahwa Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah proses pengembangan
perlakuan akuntansi sekelompok orang dalam suatu organisasi yang terkait dengan investasi sumber
daya manusia dan nilai-nilai ekonomi.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia
adalah mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi tentang pengeluaran
dan investasi sumber daya manusia perusahaan untuk pihak yang berkepentingan
Menurut Flamhotz ada dua jenis biaya Sumber Daya Manusia, yaitu Sumber Daya Manusia Akuntansi
Biaya (HRCA) dan Nilai Sumber Daya Manusia Akuntansi (HRVA).
1. Sumber Daya Manusia Akuntansi Biaya (HRCA)
HRCA didefinisikan sebagai biaya pengeluaran untuk memperoleh atau mengganti manusia.
Berdasarkan definisi yang menjelaskan bahwa HRCA adalah pengukuran dan pelaporan biaya yang
dikeluarkan untuk pengembangan, pencarian dan sumber daya tenaga kerja pengganti organisasi.
Dua jenis biaya yang berkaitan dengan HRCA yaitu: Personal Akuntansi Biaya dan Akuntansi Aktiva
Manusia. Dimana Akuntansi Biaya pribadi adalah biaya yang terkait dengan fungsi manajemen
personalia dalam pencarian dan pengembangan sumber daya manusia sedangkan manusia Aktiva
Akuntansi merupakan biaya sumber daya manusia itu sendiri termasuk sebagai aset sumber daya
manusia perusahaan.
2. Akuntansi Sumber Daya Manusia Nilai (HRVA)
HRVA didefinisikan sebagai pengukuran dari nilai kini manfaat yang diharapkan akan diperoleh dari
sumber daya manusia.
2.1.2. Tujuan dan Fungsi Akuntansi Sumber Daya Manusia
Menurut Belkaoui (1995) tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah untuk memberikan
informasi tentang sumber daya manusia di perusahaan yang berguna untuk pengambil
keputusan. Secara umum, Akuntansi Sumber Daya Manusia fungsi:
1. Untuk melengkapi informasi tentang nilai Sumber Daya Manusia yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan tentang perolehan, alokasi, pengembangan, pemeliharaan Sumber Daya
Manusia untuk mencapai efektivitas tujuan organisasi
2. Untuk memberikan informasi kepada manajer personalia bahwa ia secara efektif dapat
memonitor dan penggunaan Sumber Daya Manusia
3. Menyediakan indikator untuk memantau aset
4. Membantu pengembangan prinsip-prinsip manajemen untuk menjelaskan dampak keuangan dari
berbagai praktik Sumber Daya Manusia
4
2.1.3. Sumber Daya Manusia sebagai Aset
2.1.3.1. Definisi Aset
Pernyataan FASB No 3 dalam mendefinisikan konsep-konsep akuntansi keuangan aktiva tetap
sebagai "Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang dapat diperoleh atau dikendalikan
oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu"
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa sesuatu yang disebut aset jika memenuhi karakteristik
tesis berikut:
1. Memberikan manfaat ekonomi di masa mendatang
2. Diperoleh atau dikendalikan oleh badan usaha tertentu
3. Sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu
Sementara itu, Ikatan Akuntan Indonesia mendefinisikan aktiva tetap sebagai berikut:
"Aset adalah sumber daya dikendalikan oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomis di masa datang mengalir ke perusahaan"
IAI dimaksud dalam ayat lain:
"Manfaat ekonomi masa yang akan datang yang diwujudkan dalam aset adalah potensi aset
tersebut untuk memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas
di perusahaan. Potensi ini bisa berbentuk sesuatu yang produktif dan bagian dari efektivitas
operasional perusahaan. Mei juga dalam bentuk sesuatu yang dapat dikonversi menjadi kas dan
setara kas atau kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti pengurangan biaya yang
dihasilkan dari penggunaan proses produksi alternatif. "
2.1.3.2. Sumber Daya Manusia Aset
Berdasarkan definisi yang telah dinyatakan FASB dalam konsep No.3 sesuatu pernyataan yang bisa
dikatakan sebagai aset jika memenuhi tiga karakteristik yaitu, memberikan manfaat ekonomi di
masa depan, diperoleh atau dikendalikan oleh badan usaha tertentu, dan konsekuensi dari transaksi
masa lalu atau peristiwa.
Sumber Daya Manusia memenuhi karakteristik pertama yang memberikan manfaat ekonomi di masa
depan. Karyawan yang bekerja lebih dari satu periode akuntansi dikategorikan sebagai aset karena
memberikan manfaat dalam bentuk layanan yang dapat dinikmati oleh lebih dari satu periode
akuntansi.
Karakteristik kedua yang menyatakan sesuatu yang dikatakan sebagai aset tetap jika hapenned
berdasarkan transaksi masa lalu atau peristiwa masa lalu. Sumber Daya Manusia memenuhi
karakteristik karena perusahaan bisa mendapatkan karyawan melalui transaksi atau peristiwa masa
lalu, dimana remunerasi yang potensial di masa depan akan diperoleh dari karyawan.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia dengan jasa yang
diberikan kepada perusahaan harus dikategorikan sebagai aset karena memenuhi ketiga
karakteristik tersebut.
Setelah sumber daya manusia dapat diterima sebagai aset, aset harus diamortisasi, tujuannya adalah
untuk menyamakan konsumsi aset dengan manfaat yang diperoleh, dalam konsep akuntansi
konvensional disebut "Pencocokan Biaya Terhadap Pendapatan". Dalam amortisasi sumber daya
manusia pada dasarnya diamortisasi biaya dikeluarkan untuk sumber daya tersebut selama masa
manfaat.
5
Penggantian biaya sumber daya manusia adalah pengorbanan yang harus terjadi untuk
menggantikan sumber daya manusia yang sekarang digunakan. Contohnya meliputi biaya biaya
penggantian pemisahan, biaya kehilangan produktivitas posisi lain dan kehilangan biaya
produktivitas posisi ini.
6
3. Gross Profit Margin (GPM) Margin Laba Kotor (GPM)
GPM adalah perbandingan antara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan jumlah
penjualan, rasio ini mencerminkan laba kotor yang dapat dicapai dari total penjualan.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi biaya operasional yang digunakan GPM
perhitungan. The GPM tinggi rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih tinggi
untuk menghasilkan pendapatan operasi untuk menutupi biaya operasional yang timbul. Rasio ini
dapat diukur dengan rumus:
Gross Profit
GPM =
Net sales
4. Laba Bersih Margin (NPM) / Penjualan Margin
NPM digunakan untuk menganalisis dan menilai seberapa baik pencapaian tujuan atau kinerja
perusahaan pada periode tertentu. Marjin Laba Bersih menunjukkan rasio antara laba bersih dengan
Income after Tax
NPM =
penjualan bersih. Net Sales
Financial Performance
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Sebuah kuantitatif berarti
penelitian ilmiah sistematis tentang fenomena variabel yang telah diteliti yang berhubungan
atau mempengaruhi satu sama lain. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengetahui
perbandingan perlakuan akuntansi sumber daya manusia sebagai biaya dan sebagai aset.
Selanjutnya, untuk mengetahui juga dampak dari akuntansi sumber daya pengobatan manusia
untuk kinerja keuangan serta biaya dan aset. Mengembangkan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan model matematis, teori yang berkaitan dengan proses pengukuran. Penelitian
kuantitatif adalah untuk mendukung bukti deskriptif yang dilakukan melalui pengamatan
empiris.
Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif kinerja keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja sebelum dan
sesudah penerapan konsep akuntansi Sumber Daya Manusia dengan menggunakan rasio seperti:
Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit
Margin (NPM) dan Earning Power (EP ).
3.2. Metode Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMN / BUMD) yang terdapat di Kota Palembang, yang berjumlah 28 perusahaan. Dari
populasi yang ada untuk memilih, penulis menggunakan metode simple random sampling, yang
digambarkan dalam suatu cara untuk memberikan kesempatan yang sama pada setiap
perusahaan. Dengan cara ini perusahaan yang muncul pertama adalah PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang
3.3. Metode Pengumpulan Data
1. Data primer
Berarti data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian datum ini adalah tentang informasi
tentang sumber daya manusia di PT. Pupuk Sriwidjaja dan informasi tentang biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui pihak lain atau tidak langsung diperoleh oleh para peneliti dari
subyek penelitian yaitu data yang mendukung data primer. Data yang diperoleh dari laporan
keuangan tahunan PT. Pupuk Sriwidjaja termasuk Laba Rugi dan Neraca dalam lima tahun
terakhir (2005-2009).
3.4. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Literatur
Studi Sastra dilakukan dengan mendapatkan, mempelajari dan memahami jurnal referensi,
literatur, sumber-sumber dari internet, dan buku-buku yang erat terkait dengan materi dalam
script ini.
2. Bidang Studi
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penulisan
naskah ini dengan langsung berinteraksi dengan objek penelitian.
8
3.5. Teknik Analisis Data
Secara garis besar penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dapat dijelaskan dalam skema
berikut:
Financial Data
Analyses
Evaluate HR costs
and analyze the
financial ratios
Descriptive
analyses
9
Untuk lebih rinci analisis data teknik dapat digambarkan dengan skema berikut:
10
REFERENCES
Adrian, M. Fahmi. 2008. Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dalam Upaya
Peningkatan Laba Perusahaan pada PT. Pupuk Sriwijaya .Script, University
of Sriwijaya, Palembang (not published).
11