Anda di halaman 1dari 15

KLOROFORM

Disusun oleh :

RISTUTI HARIYANI 063234008


EKA FITRI YANTI 083234026
SUN’AM WIDIYO R 083232211

JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Karakter (sifat-sifat Fisik)

 Beberapa sifat kloroform:


• pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap,
tidak berwarna berbau manis.
• Rumus molekul = CHCl 3
• Massa molar = 119.38 g/mol
• Kepadatan = 1.483 g/cm 3
• Titik lebur = -63.5 °C
• Titik didih = 61.2 ° C
• Kelarutan dalam air = 0.8 g/100 ml (20 °C)
• Indeks bias (n D) = 1.4459
• Bentuk molekul = Tetrahedral
Sumber (Asal kontaminan/polutan)

• Kloroform diperoleh dari reaksi bromoform


dengan aluminium klorida

CHBr3 +AlCl3 CHCl3 +AlBr3

• kloroform digunakan dalam produksi


klordiflorometan untuk tetrafluoroetilena

CHCl3 + 2HF → CHClF2 + 2HCl

 
Reaksi-reaksi yang Relevan

• Reaksi kloroform dengan hidrogen fluorida


membentuk klordiflorometan
CHCl3 + 2HF → CHClF2 + 2HCl
• Reaksi halogenasi metana
CH4+ 3Cl2  CHBr3 + 3HCl
Perubahan-perubahan Spesies

Dapat menghasilkan karbon monoksida,


karbon dioksida, hidrogen klorida bila
dipanaskan hingga dekomposisi.

2CHCl3 + O2 = CO + CO2+ 2HCl +2Cl2


Perpindahan (Jejak di Sistem &
Lingkungan air, udara, atau tanah)
• Ketika dilepaskan ke udara, bahan ini diharapkan
memiliki waktu paruh yang lebih besar dari 30 hari.
• Ketika dilepaskan ke tanah, kloroform dapat mengalami
biodegradasi dan larut dalam air bawah tanah.
• Ketika dilepaskan di air, kloroform tidak mengalami
biodegradasi dan tidak menguap dan menyebar.
• Ketika dilepaskan ke udara, kloroform mengalami
fotolisis oleh reaksi dengan hidroksil yang
mengahasilkan radikal
Efek Toksikologi

Toksikologi Data:

Kloroform: Kulit kelinci LD50:> 20 gm / kg; inhalasi LC50 tikus: 47702


mg/m3/4H; data iritasi: kulit kelinci 10 mg/24H terbuka ringan; mata kelinci: 20
mg / 24H sedang; diselidiki sebagai tumorigen, mutagen, efektor reproduksi.

Toksisitas Reproduksi:

Lahir cacat telah terlihat pada tikus dan mencit terpapar yang menghirup
kloroform pada konsentrasi yang lebih besar dari 100 ppm di udara. Menelan
kloroform oleh hewan laboratorium hamil telah mengakibatkan fetotoxicity tetapi
tidak cacat lahir, dan hanya pada tingkat yang menyebabkan efek ibu sakit
parah.
Inhalasi:

Bertindak sebagai anestesi yang relatif kuat mengganggu saluran pernapasan dan
menyebabkan sistem efek saraf pusat, termasuk sakit kepala, mengantuk, pusing.
konsentrasi yang lebih tinggi dapat mengakibatkan ketidaksadaran dan bahkan
kematian Dapat menyebabkan luka hati dan gangguan darah. paparan
berkepanjangan bisa mengakibatkan kematian karena denyut jantung yang tidak
teratur dan ginjal dan gangguan hati.

Tertelan:
Penyebab parah terbakar di mulut dan tenggorokan, nyeri di dada dan muntah.
jumlah besar dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan inhalasi.

Kontak Kulit:
Penyebab iritasi kulit yang mengakibatkan kemerahan dan sakit. Menghapus minyak
alami. Mungkin diserap melalui kulit.

Kontak Mata:
Uap menyebabkan rasa sakit dan iritasi mata. Percikan dapat menyebabkan iritasi
dan kerusakan mata yang mungkin.
Identifikasi (Kualitatif)

• Menggunakan gas kromatografi karena titik


didih dari kromatografi saat kecil dan spesifik
yaitu 61.2°C.
(Metode GC-MS )
Identifikasi Kuantitatif

• Destilasi atau penyulingan adalah suatu


proses penguapan yang diikuti
pengembunan.Distilasi dilakukan untuk
memisahkan suatu cairan dari campurannya
apabila komponen lain tidak ikut menguap
Perundang-undangan yang Terkait
dan Tuntutan yang diberlakukan
 PP 85/1999, Tentang pengelolaan limbah B3
 Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 907/menkes/sk/vii/2002,
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum.
 PP RI nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah B3 pasal 33.
 Federal, Negara & Peraturan Internasional - Bagian 1 (SARA 302 -
313)
 Federal, Negara & Peraturan Internasional - Bagian 2 (RCRA--TSCA)
 MSDS ini telah disiapkan sesuai dengan kriteria bahaya / risiko dari
Peraturan Pengawasan Produk (CPR) dan MSDS berisi semua
informasi yang diperlukan oleh CPR.
Ide-ide Penanganan (preventif dan
kuratif)
• Inhalasi:
Mencari udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas,
berikan oksigen.
• Tertelan:
Jika tertelan, berikan air minum yang banyak.
Jangan memberikan sesuatu melalui mulut kepada
orang yang tidak sadar. Diberi pertolongan medis
• Kontak Kulit:
Segera basuh kulit dengan air sekurang-kurangnya
15 kali agar tidak terkena iritasi.
• Kontak Mata:
Segera basuh mata dengan air selama minimal 15
menit, kemudian mengedipkan kelopak mata selama
beberapa detik
TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai