Anda di halaman 1dari 4

(Belum tahu Judul)

Orang yang mengerti sehat belum tentu menjalani hidup sehat, orang yang menjalani hidup sehat sudah
pasti mengerti apa arti sehat. Ketahuilah, survey dari American Heart Association (AHA) 35% terhadap
18.000 remaja mengaku sudah cukup sehat. Berbagai alasan ia nyatakan bahwa mereka memang benar-
benar sehat. Namun siapa sangka, hanya satu persen yang memenuhi criteria sehat menurut AHA.
Criteria itu didasarkan pada tujuh temuan pola hidup sehat. Antara lain: Tidak merokok, menjaga berat
badan, latihan dan olahraga, makan makanan bergizi, memperhatikan tekanan darah, mengontrol
tingkat kolesterol dalam darah dan yang terakhir mengontrol glukosa dalam darah. Apa yang salah?
Tidak ada yang salah. Tanyakan pada lingkungan anda atau diri anda sendiri. Apakah anda lebih memilih
hidup enak, dalam arti kata, tidak akan membatasi apa yang akan diserap oleh tubuh dan berapa banyak
aktivitas yang anda keluarkan? Sebagian besar cenderung memang memilih hidup enak tanpa
memperhatikan dampak yang ditimbulkan kemudian. Tidak teratur dan tidak terkontrol merupakan
hambatan umum yang dijumpai pada pola hidup kita.

Masalahnya orang dizaman modern ini, sulit melakukan langkah awal sebagai bentuk perubahan,
menunggu musuh tersebut datang, baru mereka menyadarinya.

Perlunya sosialisasi dan pengetahuan seputar pola hidup sehat bukan saja penting, namun sudah
selayaknya pola tersebut menjadi pegangan hidup bagi kita. Hidup sehat ini bukan perkara kita mudah
melakukannya atau tidak, bagaimana kita menjalankannya tanpa ada beban dan rasa penyiksaan pada
diri kita. Yang terpenting adalah komitmen. Penyakit itu selalu datangnya terlambat, jika kita tidak
menyiapkan strategi sebelum berperang, tentu kita akan kalah. Ibarat kita tidak membawa bekal untuk
hidup sehat, kita akan kehabisan nutrisi untuk melawan penyakit. Koreksi diri kita, apakah kita sudah
menyiapkan segala kebutuhannya sebelum berangkat? Bila sudah, syukur, karena kita telah menjaga
rahmat terbesar dari Tuhan yaitu kesehatan. Bila belum, apa yang seharusnya kita lakukan?

Perlunya pencegahan sedini mungkin adalah tindakan awal bagi diri kita. Penulis tidak akan menjelaskan
tentang bagaimana pola hidup sehat. Karena, penulis rasa sudah banyak artikel tentang cara-cara
menerapkan pola hidup sehat. Disini kami akan mengajak anda sekalian, untuk melakukannya demi
kebahagiaan anda suatu saat. Kami dorong anda untuk melakukan pola tersebut dengan cara yang
mudah, tanpa tekanan dan frustasi.

Tidak ada alasan, tidak untuk melakukan olahraga. Suka atau tidak suka, sempat atau tidak sempat,
bahkan bermalas-malasan adalah fakta bahwa tubuh anda mengungkapkan berbagai alas an untuk
menolak berolahraga. harus melakukan perubahan. Apapun alas an anda, tidak memberikan sedikit
waktu untuk berolahraga, sama artinya anda pergi ke suatu tempat, tidak menyiapkan segala
perlengkapan anda, di tengah perjalanan anda mendapatkan hambatan. Ketika hambatan itu datang,
anda sudah pasti mencari bantuan, bukan? Bantuan tersebut sudah pasti menguras banyak tenaga,
pikiran dan financial. Begitu pula yang terjadi pada tubuh anda, saat anda tidak membekali tubuh ini
dengan hidup sehat, penyakit itu akan datang. Ketika sakit, baru anda merasakan bahwa penyakit
tersebut telah menguras tenaga, pikiran dan keuangan yang tak terduga. Tidakkah lebih baik kita
berinvestasi sebelum hambatan itu datang.

Tidak perlu berolahraga sampai kehabisan nafas. Cukup berolahraga rutin, untuk pemula yang tidak
biasa berolahraga, menggerakkan badan selama 20 menit itu sudah cukup. Lakukan hal tersebut setiap
hari. Atau minimal tiga minggu sekali sewajarnya. Semua olahraga itu baik, apa yang anda suka,
lakukanlah. Hal yang paling mudah adalah jalan cepat. Dengan berjalan cepat setiap harinya, kadar
lemak dan kalori di tubuh kita akan turun. Tentunya diimbangi dengan pola makan yang teratur, dan
istirahat yang cukup. Pola makan yang teratur sendiri, apa gambarannya?

Betapa pentingnya pola makan yang teratur adalah membiasakan diri kita menghadapi fase penyerapan
tubuh yang terkontrol. Perbedaan bila kita menunda makan, maka cenderung besar nafsu makan kita
pada akhirnya. Tubuh tidak akan mengontrol, otak yang merespon kita untuk memasukkan banyak
makanan ke dalam tubuh kita. Karena kita tidak makan seharian, atau telat makan. Usahakan makanan
yang masuk bukan makanan yang asal kenyang. Percuma asal kenyang bila kita tidak sama sekali
menyerap nutrisi yang baik, yang seharusnya tubuh sangat membutuhkan komposisi yang seimbang..
Contohnya: Kandungan gizi dari 100gr nasi putih dengan 100gr nasi merah. Sama kalorinya. Namun
komposisi yang baik adalah nasi merah. Nasi merah mengandung glikemiks yang sangat rendah sekali.
50 GI, sedangkan nasi putih mengandung 64 GI. Tidak seberapa memang, tapi faktanya Indeks Glikemiks
yang tanpa kita sadari konsumsi banyak, sangatlah berpengaruh besar pada tubuh kita. Glikemiks yang
tinggi membuat kita semakin lahap memakan suatu makanan. Otak akan sangat cepat merespon suatu
makanan yang masuk. Idealnya kita memang tidak pernah berapa kalori yang masuk ke dalam tubuh
kita. Tapi, setidaknya kita mengerti porsi takaran yang kita makan, menentukan berapa energy yang
harus kita keluarkan kemudian.

Yang kedua, prinsip memakan makanan yang sehat faktanya sangat sulit diterapkan pada diri kita. Saya
ingin menikmati makanan enak-enak dulu, nanti kalau sudah nenek-kakek, baru saya akan
menguranginya. Prinsip inilah yang seharusnya kita ubah. Ingat, berinvestasi lebih penting dibanding
menyediakan investasi ketika bencana itu datang. Bayangkan betapa sengsaranya, bila kita tidak bisa
mengonsumsi makanan enak, seperti Kentang goreng, Pizza, soft drink dan lain-lain. Penulis tidak
munafik, bahwa kami pun mengakui suka. Namun setelah itu energy apa yang akan kita keluarkan.
Makanan seperti itu sejatinya, harus dibakar habis sebagai bahan bakar kebutuhan tubuh kita. Tentunya
kita tidak akan mengonsumsinya setiap hari. Prinsip hidup sehat adalah bukan menyiksa, tapi tahu
batasan. Hidup sehat tidak ada aturannya. Dengan tidak adanya aturan, bukan berarti kita semena-
mena. Kita mengenal etika, kita juga mengenal norma, sudah selayaknya kita mengenal tubuh kita
sendiri. Lakukan hal yang mendorong anda untuk makan makanan sehat tapi tetap enak. Bila anda
penggemar nasi, kurangi setengah dari porsinya. Bila anda penggemar coklat, batasi frekuensi
makannya. Bila anda tidak suka sayur, variasikan menu anda dengan kebutuhan serat yang memadai.
Banyak sekali suplemen serat, vitamin dan sayur yang dapat langsung dikonsumsi. Komposisi protein
demikian, sangat dibutuhkan pada tubuh kita setelah berolahraga dan sebelum tidur. Apalagi bagi anda
yang menjalani diet. Seorang Atlit membutuhkan komposisi protein sebanyak 30% dari kalori tubuh.
Sedangkan orang diet, sebagian besar malah menghindari ikan, daging, dan sumber protein lainnya yang
didapat dari hewan kemudian beralih menjadi Vegan. Kelihatannya menyiksa mendengar teori seperti
itu. Kenapa? Orang yang menjalani pola seperti ini, memang sering berhasil dalam menurunkan berat
badan. Tapi kebanyakan setelah mereka melakukan diet, mereka kehilangan banyak nutrisi. Berat badan
yang turun itu adalah air dan massa otot. Bukan dari lemak atau karbo yang seharusnya kita buang.
Lihatlah perbedaan antara orang yang menjalani diet pengurangan makanan dan diet penambahan
makanan tapi dengan skala kecil. Pilihan kedua tadi, sulit rasanya diterapkan bagi mereka yang belum
mengerti konsep sebenarnya, tapi sangat membawa efek perubahan besar pada tubuh kita. Yang benar
seharusnya adalah penghilangan pada lemak, bukan pada berat badan yang masih terlihat elastis
walaupun sudah turun. Sayangnya, gejala seperti ini seringkali dialami oleh banyak wanita. Kembali ke
konsep awal, apapun alas an anda, yakinilah bahwa anda mampu menjalankan hidup sehat dengan
mengubah persepsi yang selama ini anda tidak indahkan.

Manisnya hidup merupakan pilihan anda sendiri. Memberikan peluang untuk berinvestasi, langkah
utama yang bagus untuk memahami arti gaya hidup sehat itu. Seimbangkan hidup dengan metode yang
anda sukai tapi tetap bermanfaat. Seperti: berjogginglah di pagi hari dengan music yang anda suka,
bergabunglah pada klub olahraga, adakan rutinitas bertemu teman untuk saling memotivasi. Rutinitas
itu bisa melalui, facebook, twitter atau situs2 yang menunjang anda untuk berolahraga. Selain itu,
Selektif terhadap makanan yg anda makan. Apa saja terserah, asalkan komposisinya tepat, tubuh akan
memprosesnya dengan baik pula.

Prinsipnya adalah tekad untuk mengubah kebiasaan yang salah. Hidup tidak akan nikmat kalau kita
menginginkan harapan yang menyiksa diri. Segalanya hanya bisa kita dapatkan melalui pola-pola yang
benar, disiplin, dan tekad yang kuat. Semoga akan membawa perubahan pada anda semua, dari yang
tidak suka menjadi suka. Perubahan itulah yang terpenting.

*Kebutuhan tubuh kita adalah karbohidrat 40%, protein 30%, lemak 20%. Sisanya cairan yang harus
kita konsumsi 2 liter per harinya.

Judul alternative:

1. Sehat sebagai perubahan


2. Ciptakan suasana sehat guna mendukung aktivitasmu
3. menjadi sehat adalah
4.

Anda mungkin juga menyukai