Anda di halaman 1dari 10

Nama : Altenasyah

Nim : 080113 1, 452


Jurusan : Adminis"rasi Negara (Non-Reg)
Tugas individu : Perilaku Organisasi

Soal
1. Bagaimana organisasi bisa efektif dan efisien berikan contoh?
Jawab
Untuk menjadi pemimpin yang dapat memimpin organisasinva secara
efektif dan efisien, maka pemimpin harus dapat mengamalkan 3 kunci sukses
seorang pemimpin, apa saja 3 kunci sukses tersebut ?
1) Seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, mampu melihat
mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang
buruk untuk anggotanya maupun anggotanya organisasinya. Integritas
merupakan bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan
organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit
untuk melakukan ini. Dengan kata lain, "satunya kata dengan perbuatan".
Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan
langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
contohnva :
 Mampu menindak lanjuti segala kesalahan yang terjadi dalam organisasi,
baik yang dilakukan oleh anggotanya, maupun yang dilakukan oleh
dirinya sendiri. Baik itu secara terbuka mengakui telah melakukan
kesalahan, serta menerima sanksi yang telah disepakati, maupun
memberikan sanksi setimpal kepada anggota yang melakukan kesalahan.
 Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam lingkup
organisasi tersebut.
 Bersedia untuk mengulur atau menarik produk/jasa karena praktek bisnis
yang tidak etis.
2) Seorang pemimpin harus memiliki keberanian, keberanian untuk
memperjuangkan kebenaran dan kebaikan melalui kecerdikan (kreativitas),
kesabaran, ketelatenan, dan ketangguhan. Contoh : Berani mengambil
keputusan terhadap langkah yang akan diambil untuk masa depan
organisasinya, serta terhadap hal-hal penting yang berkaitan dengan
penting organisasi.
3) Seorang pemimpin harus memiliki karakter, yaitu cara berpikir, cara
bertindak, cara merasa. Contoh :
 seorang pemimpin harus memiliki karekter yang sesuai dengan visi
organisasi yang dipimpinya , sehingga cara berpikir, bertindak dan merasa
sesuai dengan visi, tujuan, dan organisasi, bukan sekedar atas kemauannya
sendiri (kemauan pribadi)
 Bertangung jawab, atas jabatan kepemimpinannya, melakukan segala
kewajibannya sebagai pemimpin, bertangung mengecek semua kinerja
anggotanya.
Organisasi yang efektif adalah organisasi yang diukur dari kinerjanya
(performance-nya) dengan. konsep (1) efisien dan (2) efektif. Organisasi yang
efisien adalah organisasi yang menjalankan aktivitasnya atau setiap pekerjaan
yang dijalankan dengan benar (doing thing right) atau mengacu pada ukuran
penggunaan sumberdaya yang langka. Sedangkan organisasi yang efektik adalah
organisasi yang menjalankan setiap kegiatan organisasi dengan benar (doing the
right things), dengan demikian penilaiannnya pada prestasi yang dicapai oleh
individu, kelornpok ataupun organisasi. Tiga macam kriteria penilaian keefektifan
organisasi dapat dilihat dari tiga sisi organisasi:
 Efektivitas individu, yang dapat dilihat dari proses evaluasi kinerja
individu secara rutin yang nantinya dapat dijadikan acuannya kenaikkan
promosi, karir atau jabatan. Efektivitas individu dapat terjadi karena
kemampuan, keahlian, pengetahuan, sikap, motivasi maupun tekanan.
 Efektivitas kelompok, yang dapat dilihat dari kontribusi masing masing
individu pada kelompoknya atau unit kerjanya masing masing. Efektivitas
kelompok dapat tedadi karena kepemimpinan, kepaduan (integreted),
status, struktur, peranan maupun norma-norma kelompok.
 Efektivitas organisasi adalah akumulasi efektivitas individu dan kelompok.
Efektivitas organisasi dapat dilakukan dan dapat teriadi karena adanya
lingkungan, teknologi, pilihal strategis, struktur ataupun proses, serta
kebudayaan. Bila organisasi yang ada telah efektif maka untuk
menciptakan keunggulan diperlukan peran pemimpin yang lebih dibanding
organisasi yang lain. Peran lebih kepemimpinan disini adalah perlunya
pemimpin sebagai designer, sebagai teacher, serta sebagai steward, agar
tercipta organisasi yang unggul.

2. Bagaimana caranya agar kemampuan manusia itu bisa dimanfaatkan


oleh organisasi?
Jawab
Manajer adalah seseerang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Tingkatan manajer,
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional,
berdasarkan tingkatannya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer
lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramit di mana jumlah
karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak.
Manejemen ini pertama (first-line management), dikenal pula dengan
istilah manajemen oporasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah
yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat
dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer
shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak
dan bertugas sebagai penghujung antara keduanya. Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik,
atau manajer divisi.
 Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah
executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan
secara umum dan mengarahkan j.dannya perusahaan. Contoh top
mantyumen ad an CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information
Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Peran manajer
Henry Mintzberg seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan
bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat
kerjanya. la kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam
tiga kelompok. yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan
orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini
meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan
penghubung. Yang ke dua adalah peran informasional, meliputi peran
manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan meliputi peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Keterampilan manajer
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
1. Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.
Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret
itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh
karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan
untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
2. Selain kernarnpuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan
dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang
persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik
pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
4. Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer
pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankansuatu pekerjaan, tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat,
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan
dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
2. Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara. bijaksana.
3. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan
cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utarna bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari
berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua,
manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah
alternatif yang dianggap paling balk. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
3. Hubungan perilaku dalam organisasi dengan perilaku dahm.
masyarakat terutama dalam peran kepemimpinannya.
Jawab
Kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam hubungan
organisasi dengan perilaku dalam masyarakat terutama dalam manajemen_
Menurut pendapat john pfifner menyatakan bahwa kepemimpinan itu sebagai
suatu seni, untuk mengkoordinasi dan memberikan dorongan terhadap individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Brown
menyatakan bahwa kepemimpinan itu merupakan suatu situasi dan dalam suatu
masyarakat apakah yang dapat diharapkan dari pemimpin itu. Black (1994) dalam
bukunya Management, A guide to Executive Commanc, mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah kernarnpuan meyakinkan orang lain supaya bekerja sama di
bawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai atau melakukan suatu
tujuan tertentu.

Unsur-Unsur Kepemimpinan
Menurut Azwar (1996) bahwa kepemimpinan dapat muncul jika
ditemukan kurangnya empat unsur pokok yaitu:
1. Adanya pemimpin
Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemirnpiryakni
seseorang yang mendorong dan atau mempengaruhi seseorang atau
sekelompok orang lain, sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi dan
menguntungkan untuk melakun aktivitas-aktivitas yang diinginkan.
2. Adanya pengikut
Pengikut adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mendapatkan dorongan atau, pengaruh sehingga bersedia dan dapat
melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai, tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Adanya sifat atau perilaku tertentu
Perilaku atau sifat tertentu yang dimiliki oleh pemimpin dapat
dimanfaatkan untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau
sekelompok orang.
Pendapat-pendapat tentang kepemimpinan dapat disimpulkan menjadi
tiga teori yang penting:
1) Teori keturunan
1) Teori kejiwaan
2) Teori lingkungan
Setelah mempelajari pendapat-pendapat ajaran tersebut diatas maka
kepemimpinan itu dapat dibedakan:
1) Pemimpin berdasarkan atas keturunan
1) Pemimpin berdasarkan atas pemilihan
2) Pemimpin berdasarkan atas penunjukkan

Kecakapan kepemimpinan yang pokok daripada kepemimpinan


administratif dapat dibedakan kedalam tiga bagian yaitu:
1) Kecakapan konsepsional artinya kernampuan mengetahui kebijaksanaan
organisasi secara keseluruhan.
2) Kecakapan kemanusiaan artinya kemampuan untuk bekerja didalam kelompok
atau dengan kelompok.
3) Kecakapan teknis artinya kecakapan teknis ini penting bagi pimpinan tingkat
menengah dan pimpinan tingkat bawah dimana hubungan antara
pemimpin dan bawahan sangat dekat.
Adapun fungsi dan kecakapan kepemimpinan dapat diuraikan antara
lain sebagai berikut:
· Mengetahui bidang tugasnya
· Peka atau tanggap terhadap keadaan lingkungannya
· Melakukan hubungan antar manusia dengan baik
· Mampu melakukan hubungan keda atau komunikasi dengan
baik kedalam maupun keluar
· Mampu mclakukan koordinasi
· Mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat
· Mampu mengadakan hubungan masyarakat
Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan
teori ini memiliki kecendrungaii keandi 2 hal.
· Pertarna yang disebut dengan. Konsiderasi yaitu kecendrungan
seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela
bawahan, memberi masukan kepada bawahan clan bersedia berkonsultasi
dengan bawahan.
· Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang
pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang
dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas,
kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah
bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada
bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

Teori Kewibawaan pemimpin


· Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan
kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat
mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang
dikeliendaki oleh pemimpin.

Teori Kepeinimpinan Situasi


· Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik
dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat
kedewasaan bawahan.

Teori Kelompok
· Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran
yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat
diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya
kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya dengan segenap filsafat keterampilan dan sikapnya. Gaya
kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk
melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi , kuasa
ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya
kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan
itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila
pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada irnbalan atau reward
(baik ekonomis maupun nonekonomis) berarti telah digunakan gaya
kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada
hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.
Pendekatan kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang diterima dalam banyak
situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya.
· Otokratis
Kepeminipinan seperti ini menggunakan metode pendekatan
kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya.
Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan
pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi keda yang
rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan.
· Partisipasif
Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga
keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.
· Demokrasi
Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan
pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah
kepemimpinan pemimpin yang demokrasi cenderung bermoral tinggi
dapat bekerjasama, mengutamakan mutu keria dan dapat mengarahkan diri
sendiri.
· Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur
organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif Yaitu pemimpin
menghindari kuasa dan tanggung jawab, kemudian menggantungkannya
kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi
masalahnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai