Anda di halaman 1dari 1

KHUTBAH JUM’AT

Pertama-tama marilah kita semua senantiasa mengucapkan puji dan puja, serta syukur
kehadirat Allah SWT, karena pada hari ini kita masih diberikan nikmat kesehatan, kekuatan dan
kesempatan terlebih lagi nikmat iman, sehingga kita masih dapat melakukan ibadah kepada-Nya.
Salawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi sebagai Uswatun Hasanah di atas
Bumi ini.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT, marilah dikesempatan ini kita semua untuk senantiasa
meningkatkan ketakwaan dalam arti takwa yang sebenarnya takwa dan berusaha sekuat tenaga untuk
menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang Allah.

Hadirin yang terhormat dan yang dimuliakan Allah, adapun judul Khutbah Insya Allah yang akan
saya sampaikan pada kesempatan ini yaitu “SHALAT SEBAGAI TIANG AGAMA”.
Firman Allah SWT dalam Qur’an Surah Taha ayat 14

“Sesungguhnya Aku ini adalah tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan shalat
untuk mengingat Aku”

Shalat yang diperlukan bagi setiap muslim merupakan upaya paling efektif untuk mengingat Allah, shalat
juga merupakan satu-satunya hubungan komunikasi langsung makhluk dengan khaliknya. Manusia
dalam kehidupan sehari-hari yang sarat dengan berbagai kesibukan , terutama dalam era globalisasi saat
kebutuhan hidup semakin meningkat. Hal itu mengakibatkan persaingan hidup semakin tajam dan pada
gilirannya menimbulkan ketidak pastian dan kesenjangan. Oleh karena itu shalat sangat diperlukan
sebagai kontrol dan barometer kehidupannya.

Kedudukan shalat dalam syariat Islam adalah sebagai tiang Agama. Hal itu menunjukkan betapa
pentingnya kedudukan shalat dalam islam. Orang yang mendirikan shalat berarti menegakkan Agama,
sebaliknya apabila orang tersebut tidak memperhatikan shalatnya, maka sama halnya dengan
menghancurkan Agamanya. Oleh karena itu, sebagai manusia harus memperhatikan shalat dengan
sebaik-baiknya sehingga termasuk orang yang mendirikan shalat dengan baik dan benar.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

“Shalat adalah tiang agama, barang siapa mendirikan shalat, berarti mendirikan Agama, barang siapa
meninggalkannya berarti ia telah menghancurkan Agamanya” (HR. Baihaqi).

Shalat adalah tiang agama, kita harus memelihara dan mendirikan shalat dengan baik dan benar. Apabila
mendirikan sebuah bangunan, maka kekuatannya terletak pada pondasi dan tiangnya. Apabila tiang itu
kokoh, maka kokohlah bangunan tersebut. Dengan demikian pula halnya dengan shalat sebagai tiang
Agama, maka perkokohlah shalat kita.

Anda mungkin juga menyukai