Anda di halaman 1dari 24

PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS
VIII.5 SMP NEGERI 6 PAREPARE

OLEH

RESKY ANGGRIANI Nim : 209 250 008


Program Studi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Parepare
(UMPAR)

ABSTRAK
Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah
dengan menyediakan media pembelajaran yang menarik, media Audio Visual adalah
tawaran untuk meningkatkan prestasi belajar peserta pendidikan agama islam. Maka
tujuan penelitian ini untuk: a. mengetahui penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar peserta didik. b.
mengetahui penerapan media audio visual pada pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Penelitian yang peneliti lakukan ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian tindakan kelas(PTK). Urutan kegiatan
penelitian mencakup: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi.
Dalam teknik dan pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi.
Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis kuantitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.5 SMP Negeri 6 Parepare.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media Audio Visual pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam mampu meningkatkan prestasi belajar peserta
didik khususnya peserta didik di kelas VIII.5 SMP Negeri 6 Parepare. Hal tersebut
dapat di lihat secara kuantitatif adalah perbandingan dari siklus I 71,9 % dan siklus II
80,7 %. Jadi hasil tes menunjukkan adanya peningkatan sebesar 8,8 %. Sedangkan
bukti secara kualitatif adalah dapat di jelaskan dari banyaknya siswa yang
menyatakan senang terhadap penggunaan media Audio Visual ini, suasana kelas
menjadi hidup.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa penggunaan media Audio
Visual dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Kata kunci : Metode Audio Visual dan Prestasi Belajar Peserta didik

1
PENDAHULUAN untuk kepentingan dirinya dan juga
A. Latar Belakang Masalah orang lain. Dan juga guru harus dapat
Keberhasilan pencapaian membuat proses pembelajaran yang
kompetensi suatu mata pelajaran menyenangkan, yaitu berkaitan erat
bergantung kepada beberapa aspek. dengan suasana belajar yang
Salah satu aspek yang sangat menyenangkan sehingga peserta didik
mempengaruhi kebehasilan pencapaian dapat memusatkan perhatianya secara
kompetensi, yaitu cara pendidik dalam penuh pada belajarnya. Perkembangan
melaksanakan pembelajaran. ilmu pengetahuan dan teknologi
Kecenderungan yang terjadi semakin mendorong upaya- upaya
pada proses pembelajaran di Indonesia pembaharuan dan pemanfaatan hasil-
adalah kegiatan belajar masih berpusat hasil teknologi dalam proses belajar.
pada pendidik, yaitu pendidik lebih Para pendidik dituntut agar mampu
banyak bercerita atau berceramah. menggunakan alat- alat yang dapat
Peserta didik tidak banyak disediakan oleh sekolah. Pendidik
aktif terlibat dalam proses sekurang- kurangnya dapat
pembelajaran,peserta didik menggunakan alat yang murah dan
tidak/jarang menggunakan media efisien yang meskipun sederhana dan
pembelajaran, sehingga proses bersahaja tetapi merupakan keharusan
pembelajaran menjadi pasif dan dalam upaya mencapai tujuan
kurang bermanfaat. Oleh karena itu pengajaran yang diharapkan. Media
paradigma lama di mana orientasi pembelajaran merupakan salah satu
belajar lebih berpusat pada peserta unsur yang sangat penting dalam
didik harus mulai ditinggalkan dan proses belajar mengajar yang dapat
diganti dengan orientasi belajar lebih dimuati pesan yang akan disampaiakan
berpusat pada peserta didik dengan kepada peserta didik, baik berupa alat,
cara pendidik menjadi fasilitator orang maupun bahan ajar, selain itu
dengan menyediakan media, media media pembelajaran merupakan salah
salah satunya dengan media audio satu cara untuk memotivasi dan
visual. berkomunikasi dengan peserta didik
Dengan menjadi fasilitator agar lebih efektif.
pendidik akan dapat menciptakan Kemajuan ilmu pengetahuan
pembelajaran yang aktif, yaitu dan teknologi telah mengalami
merupakan proses pembelajaran di perkembangan yang sangat pesat
mana seorang pendidik harus dapat terutama dibidang informasi dan
menciptakan suasana yang sedemikian telekomunikasi. Melalui kemajuan
rupa sehingga peserta didik aktif tersebut para peserta didik dapat
bertanya, mempertanyakan dan juga menggunakan berbagai media sesuai
mengemukakan gagasannya. Keaktifan dengan kebutuhan dan tujuan
peserta didik ini sangat penting untuk pembelajaran. Dengan menggunakan
membentuk generasi yang kreatif, media komunikasi bukan saja
yang mampu menghasilkan sesuatu mempermudah dan mengefektifkan

2
proses pembelajaran akan tetapi juga manusia, sehingga keberhasilan
bias membuat proses pembelajaran pendidikan sangat bergantung pada
lebih menarik. unsur manusianya. Sesuai dengan
Dalam proses belajar mengajar firman-Nya dalam surat Al-Mujadilah
di kelas yang hanya menggunakan ayat 11 sebagai berikut:
metode ceramah dan pendidik sebagai
satu- satunya sumber belajar tanpa
adanya media, maka komunikasi
antara pendidik dan peserta didik tidak
akan berjalan secara lancar. Hal ini
terkait dengan permasalahan dalam
proses belajar mengajar. Permasalahan
yang dihadapi suasana kelas ramai,
penjelasan pendidik membosankan,
materi cenderung bersifat umum dan
kadang- kadang penyampaian pendidik Terjemahnya:
terlalu cepat, hal ini menjadikan Allah akan meninggikan orang-
peserta didik kurang konsentrasi orang yang beriman diantara kamu
bahkan menjadkan peserta didik dan orang-orang yang diberi ilmu
kuranh konsentrasi bahkan menjadi pengetahuan beberapa derajat, dan
malsa mengikuti mata pelajaran Allah Maha mengetahui apa yang
disekolah. kamu kerjakan
Dalam pembelajaran Pendidikan Unsur manusia yang paling
Agama Islam, tidak semua materi bisa menentukan keberhasilan pendidikan
diceritakan atau diterangkan saja, adalah pelaksanaan pendidikan yaitu
melainkan harus diperlihatkan agar pendidik, pendidik merupakan ujung
materi yang didapat peserta didik tombak pendidikan, sebab dia secara
tersebut akan selalu di ingat dan di langsung berupaya mempengaruhi,
pahami. Dengan menggunakan media membina, dan mengembangkan
audio visual, peserta didik juga dapat kemampuan peserta didik agar menjadi
termotivasi belajarnya. Peserta didik manusia yang cerdas, terampil serta
akan dapat cepat memahami dan bermoral tinggi. Sebagai ujung tombak
mengerti tentang materi yang diajarkan pendidik di tuntut memiliki
dengan menggunakan media tersebut. kemampuan dasar yang di perlukan
Oleh sebab itulah dasar adanya sebagai pendidik sekaligus sebagai
penggunaan media audio visual pada pengajar. Sebagai pengajar paling
pembelajaran Pendididkan Agama tidak pendidik harus menguasai bahan
Islam ini diharapkan agar peserta didik yang diajarkan dan terampil dalam
dapat melihat, dan memahami objek melaksanakan atau mengembangkan
yang dipelajari, sehingga kesenjangan bahan pelajaran.
yang ada dapat teratasi. Sehubungan dengan penggunaan
Pendidikan senantiasa media, berdasarkan beberapa
berkenaan dengan upaya pembinaan teori bahwa mengelola media

3
merupakan salah satu judul Penerapan Penggunaan Media
kemampuan yang harus dikuasai Audio Visual pada Pembelajaran
oleh pendidik profesional. Pendidikan Agama Islam dalam
Artinya pendidik harus meningkatkan Prestasi Belajar Peserta
mempunyai pengetahuan yang Didik di kelas VIII.5 SMP Negeri 6
cukup tentang media, Parepare. Yang berjumlah 21 orang,
keterampilan membuat dan dengan media tersebut diharapkan agar
menggunakannya, khususnya peserta didik lebih mudah memahami
alat- alat bantu sederhana serta materi pelajaran sekaligus dapat
memiliki sikap positif didalam meningkatkan prestasi belajar peserta
menggunakanya, utamanya didik dalam proses belajar mengajar
dalam kegiatan proses belajar dengan baik dan benar.
mengajar. B. Rumusan Masalah
Prestasi belajar merupakan Berdasarkan latar belakang
hasil pengukuran terhadap peserta masalah diatas, maka rumusan masalah
didik setelah mengikuti proses dari penelitian ini adalah:
pembelajaran dalam periode tertentu 1. Bagaimana penggunaan Media
yang dapat diukur menggunakan Audio Visual dalam pembelajaran
instrumen yang relevan. Banyak faktor Pendidikan Agama Islam pada
yang mempengaruhi prestasi belajar, peserta didik di kelas VIII.5 SMP
ada yang dari dalam diri(internal) dan NEGERI 6 PAREPARE?
ada yang dari luar diri(eksternal). 2. Bagaimana penerapan Media
Hasil observasi awal terhadap Audio Visual pada pembelajaran
prestasi belajar peserta didik Pendidikan Agama Islam dalam
menunjukkan bahwa prestasi belajar meningkatkan prestasi belajar
peserta didik sebagian besar masih peserta didik di kelas VIII.5 SMP
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal NEGERI 6 PAREPARE?
(KKM), sehingga dapat disebut bahwa C. Pengertian Judul
prestasi belajar peserta didik masih Untuk menghindari
rendah. kesimpangsiuran dalam memberikan
Prestasi belajar yang interprestasi mengenai skripsi ini,
menunjukkan tingkat keberhasilan penulis terlebih dahulu mengemukakan
peserta didik dalam belajar di sekolah beberapa pengertian pokok dan istilah-
dipengaruhi oleh beberapa faktor. istilah yang terdapat dalam judul
Menurut Conny R. Semiawan, peran PENERAPAN PENGGUNAAN
keluarga lebih banyak bersifat MEDIA AUDIO VISUAL PADA
memberikan dukungan baik dalam hal PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
penyediaan fasilitas maupun AGAMA ISLAM DALAM
penciptaan suasana belajar yang MENINGKATKAN PRESTASI
kondutif. BELAJAR PESERTA DIDIK DI
Berdasarkan paparan diatas KELAS VIII.5 SMP NEGERI 6
dilihat dari pentingnya dalam hal PAREPARE sebagai berikut:
pendidikan maka peneliti fokus pada

4
1. Penerapan adalah mempraktekkan, pembelajaran Pendidkan Agama Islam
memasangkan.jadi penerapan dalam meningkatkan prestasi belajar
merupakan sebuah tindakan yang peserta didik di kelas VIII.5 SMP
dilakukan baik secara individu NEGERI 6 PAREPARE.
maupun kelompok dengan maksud E. Kegunaan Penelitian
untuk mencapai tujuan yang telah a. Kegunaan Ilmiah
dirumuskan. 1. Dengan dilaksanakan PTK maka
2. Penggunaan media merupakan peserta didik sebagai peneliti
bagian yang integral dari sedikit demi sedikit mengetahui
keseluruhan situasi mengajar. Ini strategi, media maupun metode
berarti bahwa media pengajaran pembelajaran yang sesuai dengan
merupakan salah satu unsure yang tujuan atau kompetensi dasar
harus dikembangkan guru. pembelajaran.
3. Audio visual berasal dari kata 2. Sebagai modal dalam mendesain
audible dan viseble, audible yang kegiatan belajar mengajar dalam
artinya dapat didengar, viseble memberikan latihan secara
artinya dapat dilihat. langsung kepada peserta didik
4. Pembelajaran adalah suatu untuk dapat meningkatkan
kegiatan yang dilakukan secara keaktifan dan prestasi belajar
sadar dan sengaja. pada peserta didik.
5. Prestasi adalah hasil yang dicapai, 3. Dengan dilaksanakan PTK akan
tinggi rendahnya suatu nilai yang sangat membantu peserta didik
dicapai seseorang. yang mengalami kesulitan belajar.
6. Belajar adalah suatu proses usaha Dengan adanya tindakan yang
yang dilakukan individu untuk baru dari peserta didik akan
memperoleh suatu perubahan memungkinkan peserta didik
tingkah laku yang baru secara terlibat secara aktif dalam proses
keseluruhan, sebagai hasil kegiatan belajar mengajar, mampu
pengalaman individu itu sendiri berfikir kreatif sehingga peserta
dalam interaksi dengan didik termotivasi untuk mengikuti
lingkungannya. proses pembelajaran.
D. Tujuan Penelitian b. Kegunaan praktis
Berdasarkan rumusan Pelaksanaan sebagai
masalah di atas maka tujuan penelitian aktivitas tentulah memiliki kegunaan
ini adalah sebagai berikut: begitu juga dengan penelitian ini
1. Untuk mengetahui penggunaan diharapkan akan bermanfaat.
Media Audio Visual dalam F. Garis- garis Besar Isi Skripsi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk memberikan gambaran
pada prestasi belajar peserta didik di singkat tentang isi skripsi ini, penulis
kelas VIII.5 SMP NEGERI 6 akan mengemukakan garis- garis besar
PAREPARE. menganai isinya sebagai berikut:
2. Untuk mengetahui penerapan Pada Bab pertama, sebagai
Media Audio Visual pada bab pendahuluan berisi latar belakang,

5
rumusan masalah, tujuan penelitian, mengartikan media sebagai segala
garis- garis besar isi skripsi yang bentuk dan saluran untuk proses
memberikan gambaran umum transmisi informasi. Apabila media itu
mengenai tentang isi skripsi. membawa pesan atau informasi yang
Pada Bab kedua, membahas bertujuan intruksional atau
tentang kajian pustaka yang mencakup mengandung maksud-maksud
di dalamnya kajian pustaka, kerangka pengajaran, maka media itu disebut
berpikir dan hipotesis penelitian. media pembelajaran.
Pada Bab Ketiga, berisi Romiszowski seperti
tentang metode penelitian yang disebutkan R. Angkowo dan A.
didalamnya mencakup pembahasan Kosasih mengungkapkan: Media as
setting penelitian, persiapan PTK, the carries on messages, from some
subjek penelitian, sumber data, teknik transmitting source (which may be a
dan alat pengumpulan data, indikator human being or inanimate object), to
kinerja, analisis data, dan prosedur the receiver of the message (which in
penelitian. our case is the learner). (Media
Pada Bab keempat, akan sebagai penyampai pesan, dari
membahas tentang hasil penelitian beberapa sumber pesan (bisa berupa
yang mencakup pembahasan tentang manusia atau benda mati), kepada
deskripsi sekolah, hasil penelitian penerima pesan (dalam hal ini adalah
siklus I. siklus II dan pembahasan. peserta didik).
Pada Bab kelima, adalah Dari berbagai definisi di atas
merupakan bab penutup yang memuat dapat dirumuskan bahwa media
tentang kesimpulan dan saran- saran. pembelajaran adalah segala sesuatu
KAJIAN PUSTAKA DAN yang dapat dipergunakan untuk
KERANGKA BERFIKIR menyalurkan pesan dan dapat
A. Kajian Pustaka merangsang pikiran peserta didik
a. Media Audio Visual sehingga dapat mendorong terjadinya
1. Pengertian media audio visual proses pembelajaran pada diri peserta
Istilah media audio visual didik.
terdiri dari tiga kata yaitu media, audio Audio visual berasal dari kata
dan visual. Adapun arti dari ketiga kata audible dan visible, audible yang
tersebut adalah : kata media berasal artinya dapat didengar, visible artinya
dari bahasa Latin dan merupakan dapat dilihat.
bentuk jamak dari kata medium yang Dalam Kamus Besar Ilmu
secara harfiah berarti perantara atau Pengetahuan, audio adalah hal-hal
pengantar informasi. Menurut Arief S. yang berhubungan dengan suara atau
Sadiman, dkk media secara harfiah bunyi. Audio berkaitan dengan indera
berarti perantara atau pengantar pesan pendengaran, pesan yang akan
dari pengirim pesan ke penerima disampaikan dituangkan kedalam
pesan. Association for Education and lambang-lambang auditif, baik verbal
Communication Technology (AECT) (kedalam kata-kata/bahasa lisan)
seperti dikutip Yusufhadi Miarso maupun non verbal.

6
Visual adalah hal-halyang bukan sembarangan
berkaitan dengan penglihatan; menggunakannya.
berfungsi sebagai penglihatan diterima f) Jika suatu pokok bahasan
melalui indera penglihatan; dihasilkan memerlukan lebih dari satu
atau terjadi sebagai gambaran dalam macam media maka guru dapat
ingatan memanfaatkan multimedia yang
Melihat perincian pengertian memperlancar proses belajar
komponen-komponen yang ada, maka mengajar.
dapat disimpulkan bahwa media 3. Fungsi media audio visual
pembelajaran audio visual adalah Media merupakan salah satu
sarana atau prasarana yang ide yang sangat tepat dalam menyiasati
penyerapannya melalui pandangan dan kejenuhan peserta didik karena
pendengaran yang dipergunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
membantu tercapainya tujuan belajar. media diarasa cukup efektif dan dapat
2. Prinsip-prinsip penggunaan media menggairahkan semangat mereka
audio visual dalam mengikuti jalannya proses
Media Audio Visual belajar mengajar. Media audio visual
digunakan dalam upaya peningkatan mempunyai berbagai macam fungsi,
atau mempertinggi mutu proses seperti yang disebutkan Yusuf Hadi
kegiatan belajar-mengajar. Agar dapat Miarso sebagai berikut:
mengoptimalkan peranan media a) Media mampu memberikan
pembelajaran yang digunakan untuk rangsangan yang bervariasi pada
mencapai tujuan pembelajaran, maka otak, sehingga otak dapat
harus diperhatikan prinsip-prinsip berfungsi secara optimal.
penggunaannya antara lain: b) Media dapat mengatasi
a) Penggunaan media pembelajaran keterbatasan pengalaman yang
hendaknya dipandang sebagai dimiliki oleh para peserta didik.
bagian integral dari suatu sistem c) Media dapat melampaui batas
pengajaran. ruang kelas.
b) Media pembelajaran hendaknya d) Media memungkinkan adanya
dipandang sebagai sumber belajar interaksi langsung antara peserta
yang digunakan dalam pemecahan didik dan lingkungannya.
masalah yang dihadapi dalam e) Media menghasilkan keseragaman
proses belajar mengajar. pengamatan.
c) Guru harus benar-benar f) Media membangkitkan keinginan
menguasai teknik dari media dan minat baru.
pembelajaran yang digunakan. g) Media membangkitkan motivasi
d) Guru harus memperhitungkan dan merangsang untuk belajar.
untung ruginya penggunaan media h) Media memberikan pengalaman
pembelajaran. yang integral dari sesuatu yang
e) Penggunaan media pengajaran konkret maupun abstrak.
harus diorganisir secara sistematis i) Media memberikan kesempatan
peserta didik untuk belajar

7
mandiri, pada tempat dan waktu ditampilkan melalui foto,
serta kecepatan yang ditentukan gambar dan film.
sendiri. Memberikan pengalaman yang
j) Media dapat meningkatkan nyata dan dapat menumbuhkan
kemampuan ekspresi diri guru kegiatan berusaha sendiri pada
maupun peserta didik. setiap peserta didik.
4. Kelebihan dan kekurangan media Meletakkan dasar-dasar yang
audio visual konkret dari konsep yang
a) Kelebihan media audio visual abstrak sehingga dapat
Sifatnya mudah untuk mengurangi kepahaman yang
dipindahkan. bersifat verbalisme.
Memungkinkan interaksi yang b) Kekurangan maedia audio visual
lebih langsung antara peserta Kecepatan merekam dan
didik dengan lingkungan dan pengaturan trek yang
kenyataan. bermacam-macam
Memungkinkan peserta didik menimbulkan kesulitan untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai memainkan kembali rekaman
kemampuan dan minat masing- yang direkam pada suatu mesin
masing. perekam yang berbeda
Perpaduan tes dan gambar dengannya.
halaman cetak sudah Film dan video yang tersedia
merupakan hal lumrah, dan ini selalu sesuai dengan kebutuhan
dapat menambah daya tarik, dantujuan belajar yang
serta dapat memperlancar diinginkan kecuali film dan
pemahaman informasi yang video itu dirancangdan
disajikan dalam dua format, diproduksi khusus untuk
verbal dan visual. kebutuhan sendiri.
Khusus pada teks terprogram, Pengadaan film atau video
peserta didik akan umumnya memerlukan biaya
berpartisipasi atau berinteraksi yang mahaldan waktu yang
dengan aktif karena harus banyak.
memberi respon terhadap Kekhawatiran muncul bahwa
pertanyaan dan latihan yang peserta didik tidak memiliki
disusun, peserta didik dapat hubungan pribadi dengan
segera mengetahui apakah pendidik, dan peserta didik bisa
jawabannya benar atau salah. jadi bersikap pasif selama
Menampilkan obyek yang penayagannya.
selalu besar yang tidak Program yang tersedia saat ini
memungkinkan untuk dibawa belum memperhitungkan
kedalam kelas, misalnya: kreativitassiswa, sehingga hal
gunung, sungai, masjid, kabah. tersebut tentu tidak dapat
Obyek -obyek tersebut dapat

8
mengembangkan kreativitas 8) Alat bantu audio visual sebaiknya
peserta didik. digunakan secara hati-hati dan
Media ini hanya akan mampu disimpan dengan baik.
melayani secara baik bagi b. Pembelajaran Pendidikan Agama
mereka yang sudah mempunyai Islam
kemampuan dalam berfikir Pembelajaran adalah suatu
abstrak. kegiatan yang dilakukan secara sadar
5. Cara Pemakaian Media Audio dan sengaja. Dan pendidikan agama
Visual Dalam Pembelajaran Islam adalah usaha sadar untuk
Dalam pengaplikasian media menyiapkan siswa dalam meyakini,
audio visual ada hal-hal yang harus menghayati dan mengamalkan Agama
dipersiapkan misalnya; pendidik harus Islam melalui kegiatan bimbingan,
tahu cara pengoprasian media tersebut, pengajaran dan atau latihan dengan
pendidik harus terlebih dahulu tahu memperhatikan tuntunan untuk
konten alat bantu yang akan menghormati agama lain dalam
digunakan, dan yang pasti harus sesuai hubungan kerukunan atara umat
dengan indikator pencapaian yang beragama dalam masyarakat untuk
akan dicapai. Berikut akan dijelaskan mewujudkan pwesatuan nasional. Dari
saran-saran untuk menggunakan media pengertian tersebut dapat ditemukan
audio visual dalam pembelajaran agar beberapa hal yang perlu diperhatikan
dapat berfungsi secara optimal: dalam pembelajaran Pendidikan
1) Bahan yang disajikan harus Agama Islam, yaitu sebagai berikut:
mengarah langsung pada masalah yang 1. Pendidikan Agama Islam sebagai
dibicarakan oleh kelompok, dalam usaha sadar yakni sutau kegiatan
artian harus terarah. bimbingan, pengajaran dan atau
2) Bahan seyogianya hanya latihan yang dilakukan secara
disajikan pada waktu yang tepat berencana dan sadar akan tujuan
sehingga tidak menyebabkan yang dicapai.
terputusnya kelangsungan berpikir. 2. Peserta didik yang hendak
3) Pimpinan sebaiknya mengetahui disiapkan untuk nmencapai tujuan
bagaimana menjalankan alat bantu. dalam arti ada yang dibimbing,
4) Alat bantu sebaiknya diajari atau dilatih dalam
mengajarkan sesuatu, tidak sekedar peningkatan pemahaman,
menayangkan sesuatu. penghayatan dan pengalaman
5) Partisipasi peserta didik sangat terhadap ajaran Islam.
diharapkan dalam situasi ketika alat 3. Pendidik atau guru Pendidikan
bantu audio visual digunakan. Agama Islam yang melakukan
6) Rencana mutlak diperlukan untuk kegiatan bimbingan, pengajaran
membuat bahan yang disajikan dengan dan latihan secara sadar terhadap
alat bantu lebih efektif. peserta didiknya untuk mencapai
7) Beberapa alat bantu sebaiknya tujuan Pendidikan Agama Islam.
digunakan. Dapat diakatakan bahwa fungsi
pembelajaran pendidikan agama Islam

9
adalah memelihara dan diperoleh dengan jalan keuletan
mengembangkan fitrah dan sumber kerja.
daya insan yang ada pada peserta didik Sementara itu, Syaiful
menuju kepada terbentuknya manusia Djamarah Bakri menjelaskan bahwa
seutuhnya sesuai dengan norma Islam prestasi adalah suatu kegiatan yang
yang diridhoi Allah. Demikian juga telah dikerjakan, diciptakan baik
peradaban manusia dalam masyarakat secara individu maupun kelompok.
dari masa ke masa semakin Kemudian pada bagian lain, Syaiful
berkembang kearah suatu kemajuan Bahri Djamarah setelah mengutip
dan kemajuan itu diperoleh melalui beberapa pendapat tentang prestasi,
interaksi sosial berhubungan sesama menyimpulkan bahwa: Prestasi
manusia maka semakin cepat pula adalah hasil dari suatu kegiatan yang
perkembangan peradaban dan telah dikerjakan, diciptakan, yang
kemajuan. menyanagkan hati yang diperoleh
c. Prestasi Belajar dengan jalan keuletan, baik secara
1) Pengertian Prestasi Belajar individu maupun kelompok dalam
Prestasi belajar pada dasarnya bidang tertentu. Dari beberapa
terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan pengertian tentang pretasi di atas maka
belajar. Kedua kata tersebut memiliki secara sederhana dapat di katakan
arti yang berbeda, oleh karena itu agar bahwa prestasi adalah hasil dari suatu
pemahaman kita tentang prestasi aktivitas yang di peroleh seseorang
belajar menjadi lebih mendalam, maka yang menyenangkan hati, sehingga
kedua kata tersebut akan dibahas dapat memberikan kepuasan kepada
secara terpisah kemudian seseorang yang melakukan aktivitas
mengintegrasikannya dalam satu tersebut.
pengertian utuh. Berikut ini akan 3. Belajar
diuraikan kedua kata tersebut satu Belajar secara umum dapat
persatu. diartikan sebagai proses perubahan
1. Prestasi perilaku, akibat interaksi individu
Istilah prestasi dalam Kamus dengan lingkungan Muhammad Ali.
Umum Besar Indonesia yang disusun Sedangkan perilaku itu sendiri
oleh W.J.S. Poerwadarminta kata atau mempunyai pengertian yang sangat
istilah prestasi diartikan sebagaiHasil luas, bisa pemahaman, pengetahuan,
yang dicapai, tinggi keterampilan, sikap dan sebagainya.
tinggi rendahnya suatu nilai yang Walaupun demikian, tidak semua
dicapai seseorang. perubahan perilaku merupakan hasil
2. Masud Hasan Abdul Qohar,seperti belajar, oleh Slameto mendefinisikan
dikutip Syaiful Bahri Djamarah tentang belajar sebagai berikut:
memberikan batasan tentang Belajar adalah suatu proses
prestasi adalah apa yang telah usaha yang dilakukan individu untuk
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil memperoleh suatu perubahan timgkah
yang menyenagkan hati yang laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu

10
sendiri dalam interaksi dengan individu sebagai hasil aktivitas dalam
lingkungannya. belajar.
Dari pengertian ini dapat Sedangkan pengertian yang
dipahami, bahwa perubahan yang lebih khusus lagi tentang prestasi
terjadi akibat proses itu harus bersifat belajar dikemukakan oleh Syamsu
keseluruhan. Meliputi perubahan ilmu Mappa dalam Pammuserung sebagai
pengetahuan, perubahan dalam bentuk berikut: Prestasi belajar adalah hasil
kecakapan, keterampilan sikap, harga yang dicapai murid dalam bidang studi
diri, pengertian, minat, watak, dan tertentu dengan menggunakan tes
penyesuaian diri. Secara singkat dapat standar sebagai alat ukur keberhasilan
dikatakan, perubahan itu harus murid.
menyangkut segala aspek organisme 2) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
dan tingkah laku pribadi seseorang Prestasi Belajar
Sardiman A.M. Untuk mencapai prestasi
Berdasarkan pemahaman seperti ini, belajar peserta didik sebagaimana
Sardiman A.M. menyimpulkan bahwa: yang diharapkan, maka perlu
Dengan demikian dapatlah diperhatikan beberapa faktor yang
dikatakan bahwa belajar itu mempengaruhi prestasi belajar terdiri
sebagai rangkaian kegiatan jiwa dari luar peserta didik. Faktor-faktor
dan raga, psikofisik untuk yang berasal dari dalam diri anak
menuju keperkembangan pribadi bersifat biologis sedangkan faktor
manusia seutuhnya yang berarti yang berasal dari luar diri anak antara
menyangkut unsur cipta, rasa lain adalah faktor keluarga, sekolah,
dan karsa, rana kognitif, efektif, masyarakat dan sebagainya.
dan psikomotorik. a . Faktor Intern
4. Prestasi Belajar Faktor internal adalah faktor-
Setelah mengetahui pengetian faktor yang berasal dari dalam individu
prestasi dan pengertian belajar, maka dan dapat mempengaruhi hasil belajar
sekarang kita melihat apa itu prestasi individu. Faktor-faktor internal itu
belajar. meliputi faktor fisiologis dan
Dalam Kamus Besar Bahasa fsikologis.
Indonesia disebutkan prestasi 1). Faktor fisiologis
belajar adalah penguasaan Faktor fisiologis adalah faktor-
pengetahuan dan keterampilan faktor yang berhubungan dengan
yang dikembangkan melalui kondisi fisik individu. Faktor ini
mata pelajaran, lazimnya dibedakan menjadi dua macam sebagai
ditunjukkan dengan nilai tes atau berikut:
angka yang diberikan oleh guru. a). Keadaan jasmani pada umumnya
Selanjutnya Syaiful Djamarah mempengaruhi aktivitas belajar
Bakri mendefinisikan bahwa prestasi seseorang. Kondisi fisik yang sehat
belajar adalah hasil yang dicapai murid dan bugar akan memberikan
berupa kesan- kesan yang pengaruh positif terhadap kegiatan
mengakibatkan perubahan dalam diri belajar individu. Sebaliknya,

11
kondisi fisik yang lemah atau sakit Kecerdasan adalah
akan menghambat tercapainya kemampuan belajar disertai kecakapan
hasil belajar yang maksimal. Oleh untuk menyesuaikan diri dengan
karena jasmani sangat keadaan yang dihadapinya.
mempengaruhi proses belajar, Kemampuan ini sangat ditentukan oleh
maka perlu ada usaha untuk tinggi rendahnya intelegensi yang
menjaga kesehatan jasmani. normal selalu menunjukkan kecakapan
b). Keadaan fungsi jasmani/fisiologis. sesuai dengan tingkat perkembangan
Selama proses belajar berlangsung, sebaya. Ada kalanya perkembangan ini
peran fungsi fisiologi pada tubuh ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang
manusia sangat mempengaruhi berbeda antara satu anak dengan anak
hasil belajar terutama panca indra. yang lainnya, sehingga seseorang anak
Panca indra yang berfungsi dengan pada usia tertentu sudah memiliki
baik akan mempermudah aktivitas tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
belajar dengan baik pula. Dalam dibandingkan dengan kawan
proses belajar, panca indra sebayanya. Oleh karena itu jelas
merupakan pintu masuk bagi bahwa faktor intelegensi merupakan
segala informasi yang diterima dan suatu hal yang tidak diabaikan dalam
ditangkap oleh manusia, sehingga kegiatan belajar mengajar.
manusia dapat mengenal dunia b). Bakat
luar. Panca indra yang memiliki Bakat adalah kemampuan
peranan besar dalam aktivitas tertentu yang telah dimiliki seseorang
belajar adalah mata dan telinga. sebagai kecakapan pembawaan. Dari
Oleh karena itu, baik pendidik pernyataan di atas jelaslah bahwa
maupun peserta didik perlu tumbuhnya keahlian tertentu pada
menjaga panca indra dengan baik, seseorang sangat ditentukan oleh bakat
baik preventif maupun yang yang dimilikinya sehubungan dengan
bersifat kuratif, dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi
menyediakan sarana belajar yang rendahnya prestasi belajar bidang-
memenuhi persyaratan, bidang studi tertentu. Dalam proses
memeriksakan kesehatan fungsi belajar terutama belajar keterampilan,
mata dan telinga secara periodik, bakat memegang peranan penting
mengkonsumsi makanan yang dalam mencapai suatu hasil akan
bergizi. prestasi yang baik. Apalagi seorang
2). Faktor psikologis pendidik atau orang tua memaksa
Faktor psikologis adalah anaknya untuk melakukan sesuatu
keadaan psikologis seseorang yang yang tidak sesuai dengan bakatnya
dapat mempengaruhi proses belajar. maka akan merusak keinginan anak
Beberapa faktor psikologis yang utama tersebut.
yang mempengaruhi proses belajar c). Minat
sebagai berikut: Minat adalah suatu rasa lebih
a). Kecerdasan/intelegensi suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang

12
menyuruh. Minat adalah inginkannya dapat tercapai sesuai
kecenderungan yang tetap untuk dengan keinginannya.
memperhatikan dan mengenai d). Sikap
beberapa kegiatan. Kegiatan yang Dalam proses belajar, sikap
dimiliki seseorang diperhatikan terus individu dapat mempengaruhi
menerus yang disertai dengan rasa keberhasilan proses belajarnya. Sikap
sayang. Minat sangat mempengaruhi adalah gejala internal yang berdimensi
proses dari hasil belajar. Jika efektif berupa kecenderuan positif
seseorang tidak berminat mempelajari untuk mereaksi atau merespon dengan
sesuatu, ia tidak akan berhasil dengan cara yang relative tetap terhadap objek,
baik dalam mempelajari hal tersebut. orang, peristiwa dan sebagainya, baik
Sebaliknya, jika seseorang secara positif maupun negatif.
mempelajari sesuatu yang di landasi Sikap peserta didik dalam
minat, maka hasil yang di harapkan belajar dapat dipengaruhi perasaan
akan lebih baik.Jika setiap peserta senang atau tidak senang pada
didik menyadari hal itu, maka performan pendidik, pelajaran, atau
persoalan yang timbul adalah lingkungan sekitarnya. Dan untuk
bagaimana mengusahakan agar hal mengantisipasi munculnya sikap yang
yang di sajikan dalam belajar dapat negative dalam belajar, pendidik
menarik minat para peserta didik, atau sebaiknya berusaha untuk menjadi
bagaimana caranya menentukan agar pendidik yang professional dan
para peserta didik mempelajari hal-hal bertanggung jawab terhadap profesi
yang menarik. yang dipilinya. Dengan profesionalitas,
Berdasarkan pendapat di atas, seorang pendidik akan berusaha
jelaslah bahwa minat besar memberikan yang terbaik bagi peserta
pengaruhnya terhadap belajar atau didiknya, berusaha mengembangkan
kegiatan. Bahkan pelajaran yang kepribadian sebagai seorang pendidik
menarik minat peserta didik lebih yang empatik, sabar dan tulus kepada
mudah dipelajari dan disimpan karena peserta didiknya, berusaha untuk
minat menambah kegiatan belajar. menyajikan pelajaran yang dia punya
Untuk menambah minat seorang dengan baik dan menarik sehingga
peserta didik di dalam menerima membuat peserta didik dapat
pelajaran di sekolah peserta didik mengikuti pelajaran dengan senang
diharapkan dapat mengembangkan yang tidak menjemukan, menyakinkan
minat untuk melakukannya sendiri. peserta didik bahwa bidang studi yang
Minat belajar yang telah dimiliki dipelajari bermanfaat bagi diri peserta
peserta didik merupakan salah satu didik.
faktor yang dapat mempengaruhi hasil e). Motivasi
belajarnya. Apabila seseorang Motivasi dalam belajar adalah
mempunyai minat yang tinggi terhadap faktor yang penting karena hal tersebut
sesuatu hal maka akan terus berusaha merupakan keadaan yang mendorong
untuk melakukan sehingga apa yang di keadaan peserta didik untuk
melakukan belajar. Persoalan

13
mengenai motivasi dalam belajar individu. Menurut Slameto faktor
adalah bagaimana cara mengatur agar ekstern yang dapat mempengaruhi
motivasi dapat ditingkatkan. Demikian belajar adalah keadaan keluarga,
pula dalam kegiatan belajar mengajar keadaan sekolah dan lingkungan
seorang anak didik akan berhasil jika masyarakat.
mempunyai motivasi untuk belajar. a). Keadaan Keluarga
Dalam perkembangannya Keluarga merupakan
motivasi dapat dibedakan menjadi dua lingkungan terkecil dalam masyarakat.
macam yaitu (a) motivasi instrinsik tempat seseorang dilahirkan dan
dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi dibesarkan. Keluarga adalah lembaga
instrinsik dimaksudkan dengan pendidikan pertama dan utama.
motivasi yang bersumber dari dalam Keluarga yanng sehat besar artinya
diri seseorang yang atas dasarnya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat
kesadaran sendiri untuk melakukan menentukan dalam ukuran besar yaitu
sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan pendidikan agama,bangsa, negara dan
motivasi ekstrinsik dimaksudkan dunia.
dengan motivasi yang datangnya dari Peralihan pendidikan informal
luar diri seseorang peserta didik yang ke lembaga-lembaga formal
menyebabkan peserta didik tersebut memerlukan kerjasama yang baik
melakukan kegiatan belajar. Dalam antara orang tua dan guru sebagai
memberikan motivasi seorang pendidik dalam usaha meningkatkan
pendidik harus berusaha dengan segala hasil belajar anak. Jalan kerjasama
kemampuan yang ada untuk yang perlu ditingkatkan, dimana orang
mengarahkan perhatian peserta didik tua harus menaruh perhatian yang
kepada sasaran tertentu. Dengan serius tentang cara belajar anak di
adanya dorongan ini dalam diri peserta rumah. Perhatian orang tua dapat
didik akan timbul inisiatif dengan memberikan dorongan dan motivasi
alasan mengapa ia menekuni pelajaran. sehingga anak dapat belajar dengan
Untuk membangkitkan motivasi tekun. Karena anak memerlukan
kepada mereka, supaya dapat waktu, tempat dan keadaan yang baik
melakukan kegiatan belajar dengan untuk belajar.
kehendak sendiri dan belajar secara b). Keadaan Sekolah
aktif. Sekolah merupakan lembaga
b. Faktor Ekstern pendidikan formal pertama yang.
Faktor ekstern adalah faktor- sangat penting dalam menentukan
faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik,
prestasi belajar yang sifatnya di luar karena itu lingkungan sekolah yang
diri peserta didik, yaitu beberapa baik dapat mendorong untuk belajar
pengalaman-pengalaman, keadaan yang lebih giat. Keadaan sekolah ini
keluarga, lingkungan sekitarnya dan meliputi cara penyajian pelajaran,
sebagainya. Pengaruh lingkungan ini hubungan pendidik dengan peserta
pada umumnya bersifat positif dan didik, alat-alat pelajaran dan
tidak memberikan paksaan kepada kurikulum. Hubungan antara pendidik

14
dan peserta didik kurang baik akan ajaran-ajaran agama yang termaktub
mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. dalam kurikulum pendidikan agama.
Peserta didik dituntut untuk menguasai Selama ini profil pendidik
bahan pelajaran yang akan diajarkan, Pendidikan Agama Islam dianggap
dan memiliki tingkah laku yang tepat masih kurang dalam meningkatkan
dalam mengajar. Oleh sebab itu, kualitas pembelajaran Pendidikan
pendidik harus dituntut untuk AgamaIslam masih tergolong
menguasai bahan pelajaran yang monoton. Hal ini juga didukung oleh
disajikan, dan memiliki metode yang hasil penelitian Farchan yang
tepat dalam mengajar. Salah satu menyatakan bahwa penggunaan
faktor yang rnenunjang keberhasilan metode pembelajaran Pendidikan
dalam proses belajar adalah Agama Islam disekolah masih
tersedianya sumber belajar yang kebanyakan masih mengunakan cara-
memadai. cara pembelajaran tradisional, yaitu
c). Lingkungan Masyarakat ceramah monoton dan statis
Di samping orang tua, kontekstual.
lingkungan juga merupakan salah satu B. Kerangka Berpikir
faktor yang tidak sedikit pengaruhnya Kerangka berpikir merupakan
terhadap hasil belajar peserta didik metode konseptual tentang bagaimana
dalam proses pelaksanaan Pendidikan teori berhubungan dengan berbagai
Agama Islam. Karena lingkungan alam faktor yang diidentifikasi sebagai
sekitar sangat besar pengaruhnya masalah yang penting. Salah satu
terhadap perkembangan pribadi peserta faktor yang berpengaruh dalam
didik, perkembangan prestasi belajar prestasi belajar adalah dari faktor
peserta didik, sebab dalam kehidupan media pembelajaran yang digunakan
sehari-hari akan lebih banyak bergaul berpengaruh terhadap hasil belajar
dengan lingkungan dimana dia berada. peserta didik karena media
d. Penerapan Media audio visual pembelajaran sangat penting dalam
pada pembelajaran pendidikan keberhasilan seseorang dalam belajar.
agama islam dalam Pada pembelajaran media Audio
meningkatkan prestasi belajar Visual terjadi kesepakatan antara
peserta didik peserta didik tentang aturan-aturan
Proses belajar mengajar dalam berkolaborasi. Masalah yang
Pendidikan Agama Islam pada dipecahkan bersama akan disimpulkan
hakikatnya adalah proses komunikasi, bersama. Peran pendidik hanya sebagai
yakni proses penyampaian pesan fasilitator yang mengarahkan peserta
pendidikan agama dari sumber pesan didik untuk mencapai tujuan belajar.
atau pengirim atau pendidik yang Media Audio Visual dalam
melalui saluran atau media tertentu meningkatkan prestasi belajar peserta
kepada penerima pesan (peserta didik). didik dan akan terdorong untuk belajar
Adapun pesan yang akan secara aktif, karena media
dikomunikasikan dalam pembelajaran pembelajaran ini sangat diperlukan
Pendidikan Agama Islam adalah dalam proses belajar mengajar

15
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas VIII.5
belajar peserta didik. Oleh sebab itu SMP Negeri 6 Parepare.
dapat disimpulkan bahwa media Audio B. Persiapan PTK
Visual dapat meningkatkan prestasi Sebelum PTK dilaksanakan
belajar peserta didik. dibuat berbagai input instrumental
C. Hipotesis Penelitian yang akan digunakan untuk memberi
Berdasarkan kajian pustaka dan perlakuan dalam PTK, yaitu rencana
kerangka pikir yang telah diuraikan, pembelajaran yang akan dijadikan
maka rumusan hipotesisnya sebagai yaitu kompetensi dasar. Selain itu akan
berikut: Jika diterapkan media Audio dibuat perangkat pembelajaran.
Visual dalam pembelajaran pendidikan C. Subjek Penelitian
agama islam maka prestasi belajar Dalam PTK ini yang menjadi
peserta didik dikelas VIII.5 SMP subjek penelitian adalah peserta didik
Negeri 6 Parepare dapat meningkat. di kelas VIII.5 terdiri dari 21 peserta
didik dengan komposisi perempuan 8
METODE PENELITIAN dan laki-laki 13 orang.
A. Setting Penelitian D. Sumber Data
Setting dalam penelitian ini Sumber data dalam penelitian
meliputi : tempat penelitian,waktu ini terdiri dari beberapa sumber, yakni
penelitian, dan siklus PTK sebagai peserta didik, pendidik dan teman
berikut : sejawat serta kolaborator.
1. Tempat Penelitian 1. Peseta didik
Penelitian tindakan kelas ini Untuk mendapatkan data
dilakukan di SMP Negeri 6 Parepare. tentang penerapan metode Audio
Sebagai subyek dalam penelitian ini Visual dan prestasi belajar peserta
adalah kelas VIII.5 dengan jumlah didik dalam pembelajaran PAI
peserta didik 21 orang, terdiri dari 8 2. Pendidik
perempuan dan 13 laki-laki. Untuk melihat tingkat prestasi
2. Waktu Penelitian belajar peserta didik dalam
Penelitian ini dilaksanakan pembelajaran PAI dengan metode
pada tahun ajaran baru 2013/2014, Audio Visual.
yaitu bulan Agustus 2013. Penentuan 3. Teman Sejawat dan Kolaborator
penelitian mengacu pada kelender Teman sejawat dan kolaborator
akademik sekolah, karena PTK dimaksudkan sebagai sumber data
memerlukan beberapa Siklus yang untuk melihat implementasi PTK
membutuhkan proses pembelajaran secara komprehensif, baik dari sisi
yang efektif dikelas. peserta didik maupun pendidik.
3. Siklus PTK E. Teknik dan Alat Pengumpulan
PTK ini dilaksanakan melalui Data
dua siklus untuk melihat Penerapan 1. Teknik
penggunaan Media Audio Visual pada Teknik pengumpulan data
Pembelajaran Pendidikan Agama dalam penelitian ini adalah tes dan
Islam dalam meningkatkan prestasi observassi.

16
a. Tes : Dipergunakan untuk dalam kegiatan pembelajaran.
mendapatkan data tentang Kegiatan analisis meliputi :
peningkatan prestasi belajar peserta 1. Penerapan penggunaan metode
didik Audio Visual : Dengan
b. Observasi : Dipergunakan untuk menganalisis tingkat keberhasilan
mengumpulkan data tentang penerapan metode Audio Visual
penerapan metode Audio Visual kemudian dikategorikan dalam
dalam pembelajaran PAI klasifikasi berhasil, kurang
2. Alat Pengumpulan Data berhasil, dan tidak berhasil.
Alat pengumpulan data dalam 2. Prestasi belajar peserta didik
PTK ini meliputi dalam pembelajaran PAI :
tes,observasi,sebagaimana berikut ini. Dengan menganalisis tingkat
a. Tes : Menggunakan butir soal/ prestasi belajar peserta didik
instrumen soal untuk mengukur dalam proses pembelajaran PAI
peningkatan prestasi belajar peserta kemudian dikategorikan dalam
didik klasifikasi tinggi, sedang, dan
b. Observasi : Menggunakan lembar rendah.
observasi untuk menilai aktifitas H. Prosedur Penelitian
peserta didik pada saat proses Siklus 1
pembelajaran berlangsung. Siklus pertama dalam PTK ini
F. Indikator Kinerja terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
Dalam PTK ini yang akan pengamatan dan refleksi sebagai
dilihat indikator kinerja meningkatnya berikut
prestasi belajar Peserta didik setelah 1. Perencanaan (Planing )
menggunakan metode Audio Visual a. Peneliti melakukan analisis
dari siklus I ke siklus II kurikulum untuk mengetahui
1. Peserta didik kompetensi dasar yang akan
a. Tes : rata-rata nilai ulangan disampaikan kepada peserta
harian didik dengan menggunakan
b. Observasi : keaktifan peseta metode Audio Visual
didik dalam proses b. Membuat silabus pembelajaran
pembelajaran PAI c. Membuat rencana pelaksanaan
2. Pendidik pembelajaran
a. Dokumentasi : kehadiran d. Membuat lembar kerja peserta
peserta didik didik
b. Observasi : hasil observasi e. Membuat instrument yang
G. Analisis Data digunakan dalam siklus PTK
Data yang dikumpulkan pada f. Menyusun alat evaluasi
setiap kegiatan observasi dari pembelajaran
pelaksanaan siklus penelitian di 2. Pelaksanaan (Acting) langkah-
analisis secara deskriptif dengan langkah
menggunakan teknik persentase untuk a. Pembukaan, pendidik
melihat kecenderungan yang terjadi mengadakan apersepsi dengan

17
mengajukan beberapa perkembangan prestasi belajar peserta
pertanyaan sederhana. didik dengan menggunakan lembar
b. Penyajian materi, pendidik observasi.
menyebutkan topik yang akan 4. Refleksi(Reflecting)
diajarkan, lalu membacakan Peneliti melakukan refleksi
teks dalam topik tersebut, terhadap hasil dan menyimpulkan dari
dengan menggunakan audio siklus I sampai siklus II sehingga dapat
visual. diketahui bahwa ada peningkatan pada
3. Pengamatan (Observation) prestasi peserta didik.
a. Situasi kegiatan pembelajaran HASIL PENELITIAN DAN
b. Prestasi peserta didik PEMBAHASAN
c. Kemampuan peserta didik A. Deskripsi Objek Penelitian
dalam dialog atau tanya jawab SMP Negeri 6 Parepare berdiri
4. Refleksi ( Reflecting ) pada tahun 1982. Sekolah ini terletak
a. Peneliti melakukan evaluasi di Jl. Pendidikan, Kelurahan Bukit
terhadap tindakan yang telah Harapan, Kecamatan Soreang, Kota
dilakukan. Parepare. Secara fisik SMP Negeri 6
b. Merencanakan perbaikan pada Parepare masih dalam tahap
siklus ke II dengan tindakan pembangunan guna mengembangkan
yang lebih. potensi sekolah tersebut. Namun jika
Siklus II dilihat dari potensi sumber daya
Pelaksanaan tindakan pada manusianya. Sekolah ini sudah mampu
siklus II merupakan kelanjutan dari bersaing dengan sekolah-sekolah
pelaksanaan tindakan pada siklus I. menengah pertama lainnya. Hal ini
Adapun langkah-langkah pelaksanaan terbukti dengan prestasi yang cukup
tindakan pada siklus II tetap mengacu mengagumkan yang diraih oleh siswa-
pada skenario pembelajaran seperti siswi disekolah tersebut dan ditunjang
pada siklus I. oleh tenaga guru/pengajar
berpengalaman dan potensial dalam
1. Perencanaan(Planing) bidang pendidikan. Berikut rincian
Penelitian membuat rencana mengenai profil keadaan SMP Negeri
pembelajaran berdasarkan hasil 6 Parepare yang dilengkapi dengan
refleksi pada siklus pertama. fasilitas antara lain:
2. Pelaksanaan(Acting) Visi dan Misi SMP Negeri 6
Pendidik melaksanakan Parepare
pembelajaran dengan menerapkan Visi
media audio visual berdasarkan Unggul Dalam Prestasi dan Iptek
rencana pembelajaran hasil refleksi Berdasarkan Nilai-nilai Imtaq
pada siklus pertama. Misi
3. Pengamatan (Observation) a. Menumbuhkan semangat
Pendidik melakukan berdisiplin,berdedikasi, dalam
pengamatan dan pencatatan dalam meningkatkan kualitas.
kegiatan pembelajaran terkait dengan

18
b. Melaksanakan pembelajaran Qalqalah dan Ra dengan menggunakan
secara terencana dan terarah. Media Audio Visual.
c. Menumbuhkan pengalaman Ketuntasan secara klasikal
terhadap pelajaran agama yang pada siklus I yaitu 38,1 % atau 8 dari
dianut untuk menjadi pedoman 21 peserta didik berada pada kategori
dalam bertindak. tuntas dan 61,9 % atau 13 dari 21
d. Membimbing siswa mengenal peserta didik berada pada kategori
potensi dirinya melalui kegiatan tidak tuntas, ini berarti terdapat 13
ekstrakurikuler. peserta didik yang perlu perbaikan
e. Menerapkan manajemen karena mereka belum mencapai
pendidikan parsitipatif dengan ketuntasan secara klasikal dalam
melibatkan semua warga sekolah, pembelajaran Pendidikan Agama Islam
orang tua, dan masyarakat. dengan menggunakan media Audio
f. Mengadakan pembinaan kegiatan Visual.
seni, pramuka, dan olahraga. Selanjutnya peneliti dan
g. Melaksanakan 7K demi pendidik kelas melakukan refleksi dan
terciptanya sekolah yang aman evaluasi bersama. Maka identifikasi
dan sehat. masalah tahap siklus 1 ini adalah:
SMP Negeri 6 Parepare terletak a. Masih adanya beberapa peserta
di Kelurahan Bukit Harapan, didik yang kurang fokus pada
Kecamatan Soreang Kota Parepare. tampilan materi yang disajikan.
b. Masih adanya peserta didik
B. Hasil Penelitian yang mendapatkan nilai
a) Siklus 1 dibawah KKM.
Pelaksanaan siklus 1 ini b) Siklus 2
dilaksanakan pada hari selasa, 3 Pelaksanaan siklus 2 ini
september 2013 tindakan yang dilaksanakan pada hari kamis, 19
dilakukan untuk tahap ini adalah september 2013, dari hasil evaluasi
memanfaatkan media audio visual pada pelaksanaan siklus 1 sebelumnya,
sesuai dengan hasil refleksi dan ternyata masih menunjukkan beberapa
evaluasi. kelemahan yang menyebabkan belum
Pada siklus 1 terdapat 13 sepenuhnya berhasil.
peserta didik yang belum mencapai Dari hasil peserta didik siklus
KKM. Jadi ada 8 peserta didik yang 1 masih terdapat 13 peserta didik yang
telah mencapai KKM. Sedangkan belum mencapai kriteria yang
keseluruhan hasil pada tahap ini ditentukan, berdasarkan indikator
mencapai rata- rata nilai 71,9. ketercapaian dan kriteria ketuntasan
Peningkatan yang ditunjukkan minimum sebesar 73.
adalah perhatian siswa dan keaktifan Maka untuk siklus 2 ini, hasil
siswa dalam proses pembelajaran. tes menunjukkan 13 siswa yang belum
Pada siklus ini guru mencapai indikator ketercapaian pada
menyampaikan materi Hukum Bacaan siklus 1 mampu bersikap positif dan
mampu mencapai standar KKM mata

19
pelajaran PAI yaitu 73 walaupun nantinya sangat berpengaruh terhadap
masih ada beberapa yang belum prestasi belajar peserta didik yang
mencapai KKM. Secara keseluruhan tentu saja orientasi akhirnya nanti
hasil rata- rata siklus 2 ini kelas VIII.5 adalah mencapai tujuan pembelajaran
sebanyak 80,7. dan tujuan pendidikan.
Sedangkan hasil observasi C. Pembahasan
pada siklus 2 ini diketahui dari skor Fokus dalam penelitian ini
rata- rata yaitu sebesar 26, 38%. adalah penerapan penggunaan media
Sehingga pelaksanaan siklus 2 ini audio visual pada pembelajaran
dapat dikatakan sudah mencapai pendidikan agama islam dalam
keberhasilan dan peningkatan dalam meningkatkan prestasi belajar peserta
proses pembelajaran yang ditunjukkan didik.
oleh makin banyaknya perhatian Penelitian ini dilakukan
peserta didik pada proses KBM dengan dengan dua siklus, siklus pertama
menggunakan media audio visual. dilaksanakan empat kali pertemuan
Pelaksanaan siklus II dan siklus kedua dilaksanakan empat
dilaksanakan oleh peneliti dengan kali pertemuan.
menggunakan media audio visual. Salah satu cara menciptakan
Dengan menggunakan tolak ukur pada lingkungan belajar yang
pelaksanaan refleksi siklus I, sehingga menyenangkan dalam pembelajaran
hal yang sebelumnya dirasa kurang pendidikan agama islam adalah dengan
kini sudah bisa dilakukan perbaikan menggunakan media audio visual.
terutama dalam hal peningkatan Melalui media ini diharapkan peserta
pemaham peserta didik terhadap didik mampu berperan aktif dalam
materi yang disampaikan. mengikuti pembelajaran pendidikan
Ketuntasan secara klasikal agama islam.
pada siklus II yaitu 76,2% atau 16 Dengan menggunakan media
peserta didik dari 21 peserta didik tersebut ternyata menjadikan peserta
berada pada kategori tuntas dan 23,80 didik lebih bersemangat dibanding
% atau 5 peserta didik yang termasuk dengan pertemuan sebelumnya. Ada
dalam kategori tidak tuntas dari 21 keinginan untuk bertanya walaupun
peserta didik. Jika ketuntasan tersebut sebagian besar masih di dominasi oleh
berdasarkan kategori ketuntasan peserta didik yang aktif. Begitu
klasikal, maka prestasi belajar setelah seterusnya sampai pertemuan terakhir
pembelajaran dengan menerapkan pada siklus I.
media Audio Visual pada siklus II Hasil observasi siklus I
telah tuntas secara klasikal. dilakukan pada saat pembelajaran
Untuk itu upaya pembaharuan berlangsung. Setelah dilakukan empat
dalam proses pelaksanaan kali pertemuan, dapat diamati pada tes
pembelajaran amatlah penting untuk siklus 1 menunjukkan rata- rata 71,9.
dilakukan, baik pada pendekatan, Sedangkan pada siklus II
metode, ataupun strategi belajar pertemuan pertama, kedua, ketiga,dan
mengajar. Karena hal inilah yang keempat peneliti menggunakan media

20
audio visual tampak ekspresi peserta Adapun hipotesis dari hasil
didik menunjukkan rasa senang dan penelitian adalah:
semangat dalam mengikuti 1. Penggunaan media Audio
pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan Visual dalam pembelajaran
tindakan siklus II, dapat dilihat pada PAI terhadap prestasi belajar
tes siklus II peserta didik menunjukkan peserta didik di kelas VIII.5
pada rata- rata 80,7 ada peningkatan SMP NEGERI 6 PAREPARE
prestasi belajar terhadap pembelajaran dapat meningkatkan prestasi
pendidikan agama islam sebesar 8,8%, belajar pesereta didik sesuai
jadi dapat diketahui bahwa prestasi yang diinginkan.
belajar peserta didik mengalami 2. Penerapan media Audio Visual
peningkatan yang cukup tinggi. pada pembelajaran PAI
Jadi hasil observasi lapangan terhadap prestasi belajar peserta
menunjukkan adanya peningkatan didik di kelas VIII.5 SMP
prestasi belajar dari siklus I dan siklus NEGERI 6 PAREPARE dapat
II mengalami peningkatan sebesar memberikan peningkatan dan
8,8%. pemahaman lebih kepada
Berdasarkan hasil tes dan peserta didik.
observasi. Maka penggunaan media KESIMPULAN DAN SARAN
audio visual sangat sesuai dengan A. Kesimpulan
materi yang akan diajarkan. Sedangkan Berdasarkan hasil penelitian dan
bukti lain adalah pernyataan peserta pembahasan sebelumnya, maka dapat
didik yang mengatakan senang ditarik kesimpulan bahwa :
terhadap penggunaan media audio 1. Dari data tes dan observasi yang
visual. Sudah sangat jelas bahwa telah dikumpulkan bahwa ternyata
penggunaan media audio visual yang penerapan penggunaan media
diterapkan oleh peneliti pada audio visual pada siklus I masih
pembelajaran pendidikan agama islam, terdapat beberapa peserta didik
dapat meningkatkan prestasi belajar yang belum mencapai KKM, dan
peserta didik. masih adanya peserta didik yang
Adapun indikator kurang fokus pada tampilan materi
keberhasilan penerapan penggunaan yang disajikan. Pada siklus II
media audio visual sebagai berikut: penerapan penggunaan media
1. Pada saat pembelajaran peserta audio visual data tes dan observasi
didik terlibat lebih aktif untuk menunjukkan keberhasilan yang
mencari sendiri, semangat dan ditunjukkan pada ketercapaian
tidak merasa bosan pada saat KKM peserta didik dan makin
pembelajaran berlangsung. banyak perhatian peserta didik
2. Adanya peningkatan prestasi pada proses KBM dengan
belajar peserta didik terlihat pada menggunakan media audio visual.
saat tes dan observasi yang di 2. Pelaksanaan penerapan
lakukan oleh peneliti. penggunaan media audio visual
D. Uji Hipotesis Tindakan pada materi pendidikan agama

21
islam dapat terlaksana sesuai fahami agar bisa bermanfaat dalam
dengan apa yang sudah dunia pendidikan.
direncanakan. Dengan adanya 4. Profesionalitas dari seorang
pelaksanaan pembelajaran pendidik dalam mengajar dan
pendidikan agama islam dengan mendidik menjadi faktor pendukung
penerapan penggunaan media keberhasilan peserta didik. Maka
audio visual dapat meningkatkan pendidik diharapkan menguasai
prestasi belajar peserta didik hal pelajaran tersebut dengan segala teknik
ini terlihat dari hasil tes dan mengajar sehingga ketika mengalami
observasi pada siklus II. kendala mampu mencari jalan keluar
3. Penilaian terhadap penerapan sebagai alternatif.
penggunaan media audio visual DAFTAR PUSTAKA
pada pembelajaran pendidikan
agama islam secara kuantitatif A.Achsin., Media Pendidikan: Dalam
berupa angka- angka yang Kegiatan Belajar Mengajar,Ujung
diperoleh dari perhitungan prestasi Pandang: IKIP, 1986
belajar peserta didik dapat Ali Muhammad . Guru Dalam Proses
diketahui bahwa penerapan Belajar Mengajar. Bandung.
penggunaan media audio visual Sinar Baru, 1984
yaitu meningkatnya prestasi Ahmad Rivai dan Nana Sudjana,Media
belajar peserta didik dari siklus I Pengajaran(Penggunaan dan
ke siklus II. Pembuatan). Bandung: Sinar
B. Saran Baru.1991
Melihat hasil penelitian diatas AM Sardiman, Interaksi dan Motivasi
sebagai saran dari peneliti yang di Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali,
harapkan adalah dapat menjadi 1993
pertimbangan bagi peningkatan mutu Angkowo R. dan A. Kotasi,
Pendidikan Agama Islam adalah Optimalisasi Media
sebagai berikut: Pembelajaran, Jakarta: PT.
1. Pendidik diharapkan lebih banyak Grasindo,2007
berpikir tentang media dan strategi Arikunto Suharsimi, Dasar- dasar
apa yang harus diterapkan untuk Evaluasi Pendidikan (Edisi
mencapai kompetensi dasar yang Revisi), Jakarta: Bumi Aksara,
ditargetkan. 2006
2. Penerapan dalam penggunaan media ................................,prosedur
audio visual untuk proses belajar harus penelitian: suatu pendekatan
diterapkan sesuai dengan materi, agar praktek Cet. XIII; Jakarta Rineka
dapat memberikan manfaat yang lebih Cipta, 2002
maksimal pada peserta didik. .........................,Prosedur Penelitian,
3. Selain media audio visual sebagai suatu Pendekatan Praktis Jakarta:
media pembelajaran tentunya masih Bina Aksara, t th.
banyak media-media lain yang harus di Asryad Ashar , Media Pembelajaran,
Jakarta: Rajawali Press, 2002

22
......................... , Media Pembelajaran, Sugandi Achmad,, dkk. Teori
Jakarta: PT. Raja Grafindo Pembelajaran, (Semarang: UPT
Persada,2005 MKK UNNES, 2004
Dagun M. Save . Kamus Besar Ilmu Sugiono, Metode penelitian
Pengetahuan, Jakarta: Lembaga pendidikan :pendekatan kualitatif
pengkajian Kebudayaan dan kuantitatif,R dan D Cet. IV;
Nusantara (LPKN).2006 Bandung: Rineka Cipta,2008
Departemen Agama RI, Al-Quran Sujana Nana, Tuntutan Penyusun
Dan Terjemahnya, Jakarta: CV Karya Ilmiah,Cet I:Bandung:Sinar
Pustaka Al Kautasar, 2009. Baru Algesindo,1999,
Djamarah Bahri Syaiful Bahri dan Sulaeman Hamzah Amir , Media
Aswan Zain, Strategi Belajar Audio-Visual untuk Pembelajaran,
Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Penerapan, dan Penyuluhan,
Cipta, 2006 Jakarta: PT. Gramedia, 1985
Esa Nur Wahyuni dan Baharuddin, Winkel W.S. , Psikologi Pengajaran,
Teori Belajar dan Pembelajara, Jakarta: Gramedia Widiasarana
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.2012 Indonesia, 1996.
Harahap H. A. H Poerbakawatja Y. Miarso, Teknologi Pendidikan:
Soegarda , Ensiklopedi Pengertian dan Penerapannya di
Pendidikan, Jakarta: Gunung Indonesia, Jakarta: Rajawali, 1984
Agung, 1982 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih
Menteri Agama RI, Proyek Pendidikan Teknologi Pendidikan, Jakarta:
Agama Dan Peningkatan Kencana, 2004
Pembelajaran Pendidikan Dalam Zanhikan , Tinjauan Tentang Minat
Nasional (Makalah Pada Konvensi Belajar Siswa, di akses dari
Nasional Pendidikan Indonesia III, internet, www. google.com.2009
Ujung Pandang, 4-6 Maret 2010).
Miarso Y., dkk, Teknologi Komunikasi
Pendidikan: Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia.
Jakarta: CV. Rajawali, 1884
Nashir Ibrahim , Mukaddimti Fi-
Tarbiyah, (Aman: Ardan, tt.)
S. Arief Sadiman, et. Al, Media
Pendidikan Pengertian,
Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006
Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu
Pengetahuan, Jakarta: Lembaga
Pengkajian Kebudayaan
Nusantara ( LPKN), 2006

23

Anda mungkin juga menyukai