Anda di halaman 1dari 36

BAB I berakhlak mulia, sehat, berilmu,

PENDAHULUAN cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

A. Latar belakang Masalah warga Negara yang demokratif serta

Pendidikan merupakan bertanggung jawab.1Dengan

sarana utama didalam membentuk demikian pendidikan menduduki

dan menciptakan sumber daya posisi penting untuk menuju

manusia yang berkualitas baik perkembangan suatu bangsa

melalui pendidikan informal dirumah sehingga tujuan pendidikan nasional

atau melalui pendidikan formal diatas dapat tercapai apabila ada

disekolah. Tanpa adanya pendidikan tanggung jawab dari semua pihak.

formal dan informal akan sulit untuk Baik peserta didik, orang tua,

mencetak kualitas sumber daya pendidik, pemerintah, lembaga

manusia yang baik yang dapat pendidikan (sekolah) serta

menentukan masa depan bangsa. masyarakat. Sehingga pendidikan

Tujuan pendidikan nasional bukan hanya tanggung jawab dari

berdasarkan UU RI No. 20 tahun salah satu pihak saja melainkan

2003 tentang Sistem Pendidikan semua pihak.

Nasional, sebagai berikut: Dalam suatu pendidikan,

Pendidikan nasional didalamnya terdiri dari beberapa

bertujuan untuk berkembangnya unsur yaitu pendidik, peserta didik,

potensi peserta didik agar menjadi interaksi, tujuan, materi, alat dan

manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa,


1
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003
metode, serta lingkungan.2 Pendidik bervariasi.3Selain itu, lingkungan

atau pengajaran merupakan orang sekolah yang jauh dari keramaian,

yang membimbing peserta didik polusi serta lingkungan sekolah yang

untuk mencapai suatu tujuan. Suatu nyaman merupakan faktor penting

tujuan tersebut diwujudkan dengan bagi kelangsungan belajar peserta

adanya suatu interaksi edukatif, yang didik. Lingkungan sekolah juga

mana interaksi tersebut dilandasi memberikan konstribusi besar

dengan adanya materi dan metode terhadap motivasi belajar peserta

serta lingkungan tempat manusia didik.

berpijak. Motivasi belajar adalah

Lingkungan belajar adalah merupakan faktor psikis yang

segala sesuatu yang berhubungan bersifat non intelektual. Peranannya

dengan tempat proses pembelajaran yang khas adalah dalam hal

dilaksanakan, Lingkungan penumbuhan gairah, merasa senang

merupakan salah satu faktor yang dan semangat belajar. Peserta didik

mempengaruhi motivasi belajar yang memiliki motivasi kuat akan

peserta didik. Manusia selama mempunyai banyak energi untuk

hidupnya selalu akan mendapat melakukan kegiatan belajar.4 Banyak

pengaruh dari keluarga, sekolah, siswa yang memiliki motivasi yang

masyarakat luas. Ketiganya disebut lemah dalam belajar atau tiadanya

dengan lingkungan belajar, yang motivasi belajar yang dapat

akan mempengaruhi manusia secara


3
Ibid, h. 166
2 4
Umar tirtaraharja & la sulo, Sardiman, Interaksi dan Motivasi
Pengantar Pendidikan. (Jakarta : PT Rineka Belajar Mengajar, (Jakarta : CV Rajawali,
Cipta, 2005), h. 51 1986), h. 86
melemahkan kegiatan belajar. Oleh seseorang rela untuk menggerakkan

sebab itu, motivasi belajar pada diri kemampuan tenaga dan waktunya

peserta didik diperkuat terus untuk menjalankan semua kegiatan

menerus, maka perlu diciptakan yang telah menjadi tugas dan

suasana belajar yang nyaman dan tanggung jawabnya agar

menyenangkan. kewajibannya terpenuhi serta sasaran

Motivasi adalah dorongan dan tujuan yang ingin dicapai

dasar yang menggerakkan seseorang terwujud. Sebagaimana firman Allah

bertingkah laku. Dorongan ini berada SWT dalam QS. Al-Mujadilah: 11

pada diri seseorang yang sebagai berikut :

menggerakkan untuk melakukan



sesuatu yang sesuai dengan dorongan
dalam dirirnya. Oleh sebab itu,


perbuatan seseorang yang didasarkan

atas motivasi tertentu mengandung

tema sesuai dengan motivasi yang

mendasarinya.5

Motivasi adalah kekuatan

dari dalam individu yang

menggerakkan individu untuk

bergerak. Motivasi merupakan
pendorong yang menyebabkan


5
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi
dan Pengekurannya (Jakarta : Bumi Aksara,
2008), h. 1
Dalam proses belajar,

motivasi sangat diperlukan sebab
Terjemahnya :
Hai orang-orang beriman seseorang yang tidak mempunyai
apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang- motivasi dalam belajar, tak akan
lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah mungkin melakukan aktivitas belajar
akan memberi kelapangan
untukmu. dan apabila dengan baik. Sebab segala sesuatu
dikatakan: "Berdirilah kamu",
Maka berdirilah, niscaya Allah yamg menarik minat orang lain
akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan belum tentu menarik minat orang
orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. selama sesuatu itu tidak bersentuhan
dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan. dengan kebutuhannya.

Motivasi belajar bisa Motivasi pada dasarnya

mengambil berbagai macam bentuk dapat membantu dalam memahami

dan pada akhirnya akan menjadi dan menjelaskan perilaku individu,

karakteristik pribadi yang secara luas termasuk perilaku individu yang

ditentukan melalui proses belajar. sedang belajar. Ada beberapa

Bila motivasi belajar seorang anak peranan penting dari motivasi dalam

sudah berkembang baik sebagai belajar dan pembelajaran, antara lain

sebuah ciri pribadi, masa depannya dalam (a) menentukan hal-hal yang

akan diberkahi dengan penemuan, dapat dijadikan penguat belajar, (b)

kesempatan, dan kontribusi.6 memperjelas tujuan belajar yang

hendak dicapai, (c) menentukan

ragam kendali terhadap rangsangan


6
Raymond J dan Judith H, Hasrat
Untuk Belajar, (Yogyakarta : Rineka Cipta,
2004), h. 23
belajar, (d) menentukan ketekunan didik di MAN 2

belajar.7 Parepare?

Dari gambaran di atas, 3. Faktor-faktor apa yang

kondisi riil di MAN 2 terkait dengan mempengaruhi

lingkungan dan motivasi belajar, lingkungan sekolah

menunjukkan sangat penting terhadap motivasi belajar

dilakukan penelitian tentang: peserta didik di MAN 2

LINGKUNGAN SEKOLAH DAN Parepare?

KORELASINYA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR PESERTA

DIDIK DI MAN 2 PAREPARE C. Hipotesis

B. Rumusan masalah Adapun hipotesis yang

Berdasarkan pada latar merupakan jawaban sementara dari

belakang masalah di atas, maka perlu permasalahan diatas adalah :

mengemukakan beberapa rumusan 1. Dengan adanya

masalah sebagai berikut: lingkungan yang asri,

1. Bagaimana lingkungan bersih dan nyaman dapat

sekolah peserta didik di meningkatkan

MAN 2 Parepare ? lingkungan belajar

2. Bagaimana tingkat peserta didik di MAN 2

motivasi belajar peserta parepare.

2. Dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta


7
Hamzah B. Uno, op. Cit, h. 27
didik di MAN 2 Syamsu yusuf menyatakan

parepare. sebagai berikut :

3. Dengan adanya faktor Sekolah merupakan lembaga


pendidikan formal yang secara
lingkungan sekolah dapat sistematis melaksanakan
program bimbingan,
mempengaruhi motivasi pengajaran, dan latihan dalam
rangka membantu siswa agar
belajar peserta didik di mampu mengembangkan
potensinya, baik yang
MAN 2 Parepare. menyangkut aspek moral,
spiritual, intelektual, emosional
D. Pengertian judul maupun sosial.

Proposal ini berjudul Jadi, lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah dan adalah jumlah semua benda hidup

korelasinya terhadap motivasi belajar dan mati serta seluruh kondisi yang

peserta didik di MAN 2 Parepare . ada di dalam lembaga pendidikan

Untuk menjaga kesimpang siuran formal yang secara sistematis

dalam judul ini, maka penulis akan melaksanakan program pendidikan

mengemukakan pengertian kata-kata dan membantu peserta didik

yang terdapat dalam judul tersebut mengembangkan potensinya.

yang dianggap perlu. 2. Motivasi Belajar

1. Lingkungan Sekolah Motivasi belajar adalah

Imam supardi menyatakan kekuatan yang ada didalam diri

lingkungan adalah jumlah semua peserta didik yang dapat mendorong

benda hidup dan mati serta seluruh peserta didik untuk melakukan

kondisi yang ada di dalam ruang aktivitas (belajar) guna mencapai

yang kita tempati. prestasi belajar.


Berdasarkan dari pengertian yang ingin dicapai dalam penelitian

diatas, maka dapat dikemukakan ini adalah:

definisi operasionalnya bahwa a. Untuk mengetahui

lingkungan sekolah dan korelasinya lingkungan sekolah peserta

terhadap motivasi belajar adalah didik di MAN 2 Parepare.

bagaimana cara atau sistem kesatuan b. Untuk mengetahui tingkat

ruang dalam lembaga pendidikan motivasi belajar peserta

formal yang memberikan pengaruh didik di MAN 2 Parepare.

pembentukan sikap dan c. Untuk mengetahui faktor-

pengembangan potensi peserta didik faktor yang mempengaruhi

terhadap motivasi peserta didik. lingkungan sekolah

E. Tujuan dan manfaat penelitian terhadap motivasi belajar

1. Tujuan penelitian peserta didik di MAN 2

Segala sesuatu yang Parepare.

dilakukan tentunya mempunyai 2. Manfaat penelitian

tujuan yang ingin dicapai. Tujuan a. Manfaat Teoritis (Ilmiah)

adalah sesuatu yang diharapkan :

tercapai setelah usaha dan kegiatan 1) Mengupayakan

yang selesai. Oleh sebab itu, pengembangan

penelitian ini merupakan suatu usaha pendidikan dalam

dan kegiatan yang memiliki tujuan usaha melengkapi

yang ingin dicapai. Adapun tujuan hasil-hasil penelitian

selama ini.
2) Diharapkan dapat motivasi peserta didik

menjadi acuan dan dalam pembelajaran.

referensi bagi 3) Bagi peserta didik,

peneliti berikutnya, dapat memelihara

terutama bagi yang lingkungan sekolah

mengkaji masalah dengan baik sehingga

yang relevan. dapat meningkatkan

3) Informasi bagi pihak motivasi belajar.

lain yang akan

mengarahkan penulis

kepada obyek yang F. Garis-garis besar isi skripsi

sesuai di masa yang Untuk memberikan

akan datang. gambaran singkat tentang isi skripsi

b. Manfaat Praktis : ini,penulis akan mengemukakan

1) Memberikan bahan garis-garis besar mengenai isinya

informasi dan bahan sebagai berikut :

praktis bagi pihak- Pada bab I, sebagai bab

pihak tertentu yang pendahuluan berisi latar belakang,

ingin mengambil rumusan masalah, hipotesis,

manfaat dari penulisan pengertian judul, tujuan dan

ini. kegunaan penelitian, garis-garis

2) Bagi pendidik, sebagai besar isi skripsi yang memberikan

bahan pertimbangan

untuk meningkatkan
gambaran umum mengenai tentang Pada bab IV, akan

isi skripsi. membahas tentang hasil penelitian

Pada bab II, membahas yang mencakup tentang deskripsi

tentang tinjauan pustaka yang lokasi penelitian, dalam hal ini di

mencakup didalamnya hubungan MAN 2 parepare, hasil penelitian,

dengan penelitian sebelumnya, pembahasan, dan uji hipotesis.

landasan teori yang meliputi : Pada bab V, adalah

pengertian lingkungan, lingkungan merupakan bab penutup yang

sekolah, pengertian motivasi belajar, memuat tentang kesimpulan san

macam-macam motivasi belajar, saran-saran

fungsi motivasi belajar, ciri-ciri

motivasi belajar, dan prinsip-prinsip

motivasi belajar. BAB II

Pada bab III, berisi tentang TINJAUAN PUSTAKA

metode penelitian yang didalamnya A. Hubungan dengan penelitian

mencakup pembahasan jenis sebelumnya

penelitian, populasi dan sampel, a. Betty Asmarayati dengan

instrument penelitian, kemudian judul : Hubungan antara

membahas tentang prosedur motivasi dan Disiplin

pengumpulan data, dan diakhiri dengan prestasi belajar IPS

dengan pembahasan tekhnik dan siswa kelas VIII semester

analisis data. ganjil SMP Negeri I Bandar

lampung tahun ajaran 2010-


2011.8 Dari hasil dengan prestasi belajar IPS.9

penelitiannya diperoleh Semakin tinggi motivasi

kesimpulan bahwa ada belajar maka prestasi belajar

hubungan antara motivasi juga akan semakin tinggi.

dengan prestasi belajar IPS. B. Landasan Teori

b. Ernawati dengan judul : Penelitian ini menggunakan

Hubungan sikap siswa teori korelasi. Korelasi adalah

terhadap pelajaran IPS metode untuk mengetahui tingkat

lingkungan belajar dan keeratan hubungan dua peubah atau

motivasi belajar dengan lebih yang digambarkan oleh

prestasi belajar IPS siswa besarnya koefisien korelasi.

kelas VII semester ganjil di Koefisien korelasi adalah koefisien

SMP nusantara Bandar yang menggambarkan tingkat

lampung tahun pelajaran keeratan hubungan antar dua peubah

2010-2011. Dari hasil atau lebih. Besaran dari koefisien

penelitiannya diperoleh korelasi tidak menggambarkan

kesimpulan bahwa ada hubungan sebab akibat antara dua

hubungan yang signifikan peubah atau lebih, tetapi semata-

antara motivasi belajar mata menggambarkan keterkaitan

9
Ernawati, Hubungan sikap siswa
8
Betty Asmarayanti, Hubungan terhadap pelajaran IPS lingkungan belajar
antara motivasi dan Disiplin dengan dan motivasi belajar dengan prestasi IPS
prestasi belajar IPSsiswa kelas VIII siswa kelas VII semester ganjil di SMP
semester ganjil SMP Negeri I Bandar nusantara Bandr lampung tahun
lampungtahun pela jaran 2010-2011 pelajaran2010-2011
linier antar peubah.10 Model hubungan antara kedua

hubungan yang dapat dilakukan peubah itu.

adalah besaran korelasi memiliki c) Arah korelasi yang

sifat hubungan satu arah dan sifat ditengarai dengan tanda

yang lain, yakni berlawanan arah. positif (+) dan negatif (-),

Dalam statistika, besaran korelasi yakni arah yang

antara dua peubah yang menunjukkan kesejajaran

dikorelasikan secara garis besar antara nilai peubah X

mengandung tiga makna, yakni: dengan nilai peubah Y.

a) Bilangan yang mendekati Arah besaran korelasi ini

1 atau mendekati - 1, ditunjukkan oleh tanda

berarti hubungan antar yang ada didepan besaran

peubah bisa dinyatakan korlasi. Bila tanga

kuat. besaran korelasi memiliki

b) besaran korelasi antara tanda (+), maka arah

dua peubah adalah suatu korelasinya positif.

ukuran hubungan linear Sedangkan bila memiliki

antara kedua peubah itu, tanda negatif (-) maka

sehingga bila nilai r = 0, arah korelasnya negatif.

bukan berarti dan Koefisien korelasi linier

berimplikasi tidak ada (Pearson product moment correlation

coefficient) antara dua variabel dapat

dicari dengan persamaan berikut:


10
Mattjik & Sumertajaya. Teori
Analisis Korelasi. Thn. 2000
Berikut ini adalah contoh 5) Membandingkan r hitung

perhitungan korelasi linier sederhana dan r tabel dengan

hasil pengamatan densitas pakan (X) kesimpulan:

terhadap tingkat kecernaan bahan a. ]Jika harga mutlak r

kering (Nilai RTabel pada derajat hitung lebih besar dari r

bebas 10-2 = 8, dimana 10 adalah tabel maka ada korelasi.

jumlah data yang diperbandingkan) b. Jika r hitung bernilai

dengan taraf kepercayaan 5% = negatif maka korelasinya

0,632 sedangkan pada taraf negatif.

kepercayaan 1% = 0,765. Hasil R c. Jika r hitungbernilai

yang diperoleh (0,7911) ini positif maka korelasinya

selanjutnya dibandingkan dengan positif.

nilai RTabel sehingga diperoleh R = d. Jika r hitung lebih kecil

0,7911 atau berhubungan sangat dari r tabel maka

erat". kesimpulannya tidak ada

Cara mencari arti teori korelasi diantara

korelasi, yakni: variabel.

1) dihitung jumlah faktor 1 1. Lingkungan Sekolah

2) Menghitung jumlah a. Pengertian Lingkungan

faktor 2 Manusia sebagai makhluk

3) Menghitung jumlah sosial pasti akan selalu bersentuhan

perkalian faktor 1 dan 2 dengan lingkungan sekitar.

4) Menghitung nilai r Lingkungan inilah yang secara


langsung / tidak langsung dapat Lingkungan adalah segala

mempengaruhi karakter / sifat sesuatu yang berada di diri kita, yang

seseorang. Lingkungan secara sempit dalam arti yang lebih sempit,

diartikan sebagai alam sekitar diluar lingkungan merupakan hal-hal /

diri manusia atau individu sedangkan sesuatu yang berpengaruh terhadap

secara arti luas, lingkungan perkembangan manusia.12 Oemar

mencakup segala material dan Hamalik mengatakan Lingkungan

stimulus didalam dan diluar individu, adalah sesuatu yang ada dialam

baik yang bersifat fisiologis, sekitar yang memiliki makna /

psikologis, maupun sosio kultural. pengaruh tertentu kepada individu.13

Secara fisiologis, lingkungan Lingkungan menyediakan stimulus

meliputi kondisi dan material terhadap individu sedangkan

jasmaniah di dalam tubuh. Secara individu memberikan respon

psikologis, lingkungan mencakup terhadap lingkungan yang ada di

segenap yang diterima oleh individu dalam alam sekitar.

mulai sejarah sejak dalam kondisi Segala kondisi yang berada

konsensi, kelahiran, sampai di dalam dan di luar individu baik

kematian.11 Secara sosio kultural, fisiologis, psikologis, maupun sosial

lingkungan mencakup segenap kultural akan mempengaruhi tingkah

stimulus, interaksi, dan dalam individu ke arah yang lebih besar.

hubungannya dengan perlakuan


12
Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan
ataupun karya orang lain. dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 1994), h. 56
11 13
M. Dalyono, Psikologi Oemar Hammalik, Proses Belajar
Pendidikan, (Jakarta : Rineka cipta, 2005), Mengajar, (Jakarta : Bumi aksara, 2003), h.
h. 28 120
Lingkungan berpengaruh secara anak di tengah-tengah kegiatan

langsung maupun tidak langsung. utama mereka, yaitu bermain dan

Pengaruh yang langsung misalnya menghabiskan waktu untuk

pergaulan dengan keluarga, teman- menikmati masa anak-anak dan

teman sedangkan pengaruh tidak remaja. Kegiatan dalam waktu luang

langsung misalnya melalui televisi, itu adalah mempelajari

membaca Koran dan sebagainya. caraberhitung, cara membaca huruf

Berdasarkan berbagai dan mengenal tentang moral (budi

pernyataan diatas, dapat disimpulkan pekerti) dan estetika (seni). Untuk

bahwa lingkungan adalah segala mendampingi dalam kegiatan scola

sesuatu yang berada di alam sekitar anak-anak didampingi oleh orangahli

yang memiliki makna / pengaruh dan mengerti tentang psikologi anak,

terhadap karakter / sifat seseorang sehingga memberikan kesempatan

secara langsung maupun tidak yang sebesar-besarnya kepada anak

langsung. untuk menciptakan sendiri dunianya

b. Pengertian lingkungan melalui berbagai pelajaran.

sekolah Adapun secara istilah

Kata sekolah berasal dari Sekolah adalah sebuah lembaga yang

Bahasa Latin: skhole, scola, scolae dirancang untuk pengajaran peserta

atau skhola yang memiliki arti: didik di bawah pengawasan

waktu luang atau waktu senggang, pendidik.Dengan demikian,

dimana ketika itu sekolah adalah lingkungan sekolah dapat diartikan

kegiatan di waktu luang bagi anak- segala sesuatu yang tampak dan
terdapat di sekolah, baik itu alam mengajar di kelas.15 Definisi lain

sekitar maupun setiap individu yang menyebutkan bahwa sekolah

berada di dalamnya. Mengenai adalah suatu lembaga yang

masalah ini, terdapat dalam Q.S an- memberikan pelajaran kepada

Nur : 36 yang berbunyi : peserta didiknya.16Sekolah dapat

mengembangkan dan meningkatkan



pola pikir anak karena di sekolah
mereka belajar bermacam macam

ilmu pengetahuan.

Nana Syaodih Sukmadinata
mengatakan, lingkungan sekolah
meliputi :

Terjemahnya : 1) Lingkungan fisik sekolah
Bertasbih kepada Allah di seperti sarana dan
masjid-masjid yang Telah prasarana belajar, sumber-
diperintahkan untuk sumber belajar, dan media
dimuliakan dan disebut nama- belajar.
Nya di dalamnya, pada waktu 2) Lingkungan sosial
pagi dan waktu petang.14 menyangkut hubungan
peserta didik dengan
Sekolah merupakan teman-temannya,
pendidik-pendidiknya, dan
lingkungan pendidikan formal. staf sekolah yang lain.
3) Lingkungan akademis
Dikatakan formal karena disekolah yaitu suasana sekolah dan
pelaksanaan kegiatan
terlaksana serangkaian kegiatan belajar mengajar dan

terencana dan terorganisasi, termasuk

kegiatan dalam rangka proses belajar


15
Winkel, W.S, Psikologi
pengajaran, (Yogyakarta : Media abadi,
2009), h. 28
16
Oemar hammalik, Proses belajar
14
Departemen Agama RI, Al- mengajar, (Jakarta : Bumi aksara, 2003), h.
Quran dan Terjemahannya, h.35 5
berbagai kegiatan iklim dan keadaan alamnya. Salah
kokurikuler.17
satu faktor yang mempengaruhi
Berdasarkan uraian diatas
kenyamanan atau iklim di sekolah
dapat disimpulkan bahwa lingkungan
tersebut adalah hubungan atau
sekolah merupakan tempat bagi
keterikatan antar warga sekolah,
peserta didik untuk belajar bersama
interaksi antar warga sekolah, rasa
teman-temannya secara terarah guna
saling mempercayai dan saling
menerima transfer pengetahuan dari
menghargai antar warga sekolah.
pendidik yang didalamnya mencakup
Bila keadaan faktor-faktor tersebut
keadaan sekitar suasana sekolah,
tinggi maka semakin positif iklim di
relasi peserta didik dengan teman-
sekolah, begitu pula dengan keadaan
temannya, relasi peserta didik
alam di sekolah tersebut. Dengan
dengan pendidik dan dengan staf
keadaan alam yang baik dan sejuk
sekolah, kualitas dan metode
dapat memotivasi peserta didik untuk
mengajarnya, masyarakat sekolah,
lebih giat belajar karena apabila
tata tertib, fasilitas-fasilitas sekolah,
keadaan alam di sekolah tidak baik,
dan sarana prasarana sekolah.
nyaman dan sejuk maka peserta didik
c. Karakteristik
tidak dapat melakukan proses
lingkungan sekolah
pembelajaran dengan baik pula serta
1. Lingkungan fisik
setiap sekolah sangat perlu
Keadaan lingkungan fisik di
melengkapi sarana dan prasarana
MAN 2 di pengaruhi dengan keadaan
yang lengkap untuk menunjang
17
Nana Syaodih sukmadinata,
Landasan psikologi proses pendidikan, prestasi belajar siswanya. Selain itu
(Bandung : PT remaja rosdakarya , 2004),h.
164
peserta didik harus diarahkan untuk belajar mengajar dan berbagai

mampu menggunakan sarana dan kegiatan kokurikuler sangat penting

prasarana tersebut seperti komputer. untuk menciptakan lingkungan

2. Lingkungan Sosial akademis yang baik karena dapat

Lingkungan sosial di MAN membuat setiap warga sekolah

2 parepare merupakan salah satu merasa nyaman untuk melakukan

faktor yang mempengaruhi motivasi aktivitas mereka masing-masing

belajar seseorang, lingkungan sosial setiap hari.

yang dimaksud yakni hubungan d. Motivasi Belajar

peserta didik dengan peserta didik a. Pengertian Motivasi

yang lainnya, peserta didik dengan Belajar

para pendidik, serta peserta didik Motivasi belajar berasal dari

dengan staf sekolah lainnya. Dengan dua kata, yaitu motivasi dan belajar.

adanya hubungan yang baik antara Motivasi dan belajar merupakan dua

unsur-unsur sekolah tersebut dapat hal yang saling mempengaruhi.

menciptakan suasana lingkungan Dalam dunia pendidikan kedua kata

sosial yang nyamn disekolah tersebut sangat berpengaruh dan

tersebut. memiliki hubungan yang sangat

3. Lingkungan berkesinambungan.

Akademis Istilah motivasi berasal dari

Lingkungan akademis di kata motif yang dapat diartikan

MAN 2 parepare seperti suasana sebagai kekuatan yang terdapat

sekolah dan pelaksanaan kegiatan dalam diri individu, yang


menyebabkan individu tersebut kekuatan, baik dari dalam maupun

bertindak dan berbuat.18 Sedangkan dari luar yang mendorong seseorang

Dr. Wayan Ardhan menjelaskan, untuk mencapai tujuan tertentu yang

bahwa motivasi dapat dipandang telah ditetapkan sebelumnya. Atau

sebagai suatu istilah umum yang dengan kata lain, motivasi dapat

menunjukkan kepada pengaturan diartikan sebagai dorongan mental

tingkah laku individu dimana terhadap perorangan atau orang-

kebutuhan-kebutuhan atau dorongan- orang sebagai masyarakat. Motivasi

dorongan dari dalam dan dorongan- juga dapat diartikan sebagai proses

dorongan dari lingkungan sekolah untuk mencoba mempengaruhi orang

yang mendorong individu untuk agar melakukan pekerjaan yang

memuaskan kebutuhan- diinginkan, sesuai dengan tujuan

kebutuhannya atau untuk berusaha tertentu yang telah direncanakan

menuju tercapainya tujuan yang sebelumnya.20

diharapkan.19 Secara umum, motivasi

Motivasi juga dapat adalah suatu perubahan energi dalam

dikatakan sebagai perbedaan antara pribadi seseorang yang ditandai

dapat melaksanakan dan mau dengan timbulnya afektif dan reaksi

melaksanakan. Motivasi lebih dekat untuk mencapai tujuan. Rumusan ini

pada mau melaksanakan tugas untuk mengandung unsur-unsur bahwa

mencapai tujuan. Motivasi adalah datangnya motivasi itu dimulai dari

18
Hamzah B. Uno, teori motivasi adanya perubahan energi dalam
dan pengukurannya (Jakarta : Bumi Aksara,
2008) h. 3
19
Wayan Ardhana, Pokok-pokok
20
Jiwa Umum (Surabaya : 1985), h. 165 Hamzah B. Uno, op. cit, h. 1
pribadi atau bisa disebut dengan informasi, keinginan berprestasi,

intrinsik, motivasi ini ditandai ingin menjadi yang terbaik,

dengan timbulnya perasaan (afektif), keinginan diterima orang lain dan

dan motivasi ditandai oleh reaksi- sebagainya. Sedang motivasi dari

reaksi untuk mencapai tujuan.21 luar disebut motivasi ekstrinsik,

Thomas L, Good dan Jere seperti dalam bentuk pujian, hadiah

B. Braphy mendefinisikan motivasi (reward), persaingan, dan hukuman

sebagai suatu energi penggerak dan (punishment).22

pengarah, yang dapat memperkuat Motivasi ekstrinsik sangat

dan mendorong seseorang untuk diperlukan siswa, karena tidak semua

bertingkah laku. Ini berarti perbuatan pelajaran yang ada di sekolah

seseorang tergantung motivasi yang menarik bagi siswa. Kadang ada

mendasarinya. Dan motivasi adalah siswa yang belum memahami belajar

sesuatu yang dibutuhkan untuk itu untuk apa, apa kegunaan mata

melakukan aktivitas. pelajaran yang diberikan gurunya,

Para ahli psikologi sehingga menimbulkan reaksi yang

menggolongkan motivasi dilihat dari berbeda terhadap pelajaran yang

sumbernya kepada dua hal, motivasi diberikan. Ada siswa yang

intrinsik, yaitu motivasi yang muncul menerimanya dengan senang dan

dari dalam diri seseorang. Misalnya, gembira, ada pula yang merasa

keinginan untuk memperoleh

keterampilan tertentu, memperoleh


22
Siti Sumarni, Forum Guru
21
Oemar Hamalik, PsikologiBelajar memotivasi Belajar, (http:// pikiran-
dan Mengajar (Bandung : Sinar Baru, 1992), rakyat.com/) diakses pada tanggal 15 April
h. 173 2009.
terpaksa karena takut terhadap mengatakan belajar
berhubungan dengan
gurunya. perubahan tingkah laku
seseorang terhadap
Dari berbagai definisi yang sesuatu situasi tertentu
yang disebabkan oleh
dikemukakan oleh para ahli di atas, pengalamannya yang
berulang-ulang dalam
dapat disimpulkan bahwa motivasi situasi itu, di mana
perubahan tingkah laku
dapat menimbulkan terjadinya itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar
perubahan energi dalam diri individu kecenderungan respon
pembawaan,
untuk melakukan sesuatu yang kematangan atau
keadaan-keadaan sesaat
didorong karena adanya tujuan, seseorang.
(3) Morgan dalam buku
kebutuhan atau keinginan. Introduction to
psychology
Adapun pengertian belajar mengemukakan bahwa
belajar adalah setiap
menurut beberapa ahli, di antaranya : perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah
(1) Skinner, yang dikutip laku yang terjadi
Barlow dalam bukunya sebagai suatu hasil dari
Educational latihan dan
23
Psychology. pengalaman.
Theteaching Proces,
berpendapat bahwa Bertolak dari berbagai
belajar adalah suatu
proses adaptasi atau definisi yang telah dikemukakan oleh
penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung para pakar pendidikan, secara umum
secara progresif.
Berdasarkan belajar dapat dipahami sebagai
eksperimennya, Skinner
percaya bahwa proses tahapan perubahan seluruh tingkah
adaptasi tersebut akan
mendatangkan hasil laku individu yang relatif menetap
optimal apabila ia
diberi penguat sebagai hasil pengalaman dan
(reinforcer).
(2) Belajar dalam buku
theories of Learning, 23
Ngalim Purwanto, Psikologi
Hilgard dan Bower Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2002),
h. 85
interaksi dengan lingkungan yang individu melakukan perbuatan

melibatkan proses kognitif.24 belajar.25 Sedangkan Sardiman

Pengertian motivasi dan mengatakan, motivasi belajar adalah

belajar di atas, dapat diambil sebuah merupakan faktor psikis yang

kesimpulan bahwa motivasi belajar bersifat non intelektual, peranan

adalah segala sesuatu yang yang luas adalah dalam hal

mendorong siswa supaya belajar menimbulkan gairah, merasa senang

dengan baik. Dalam kegiatan belajar dan semangat untuk belajar, siswa

mengajar, apabila ada seseorang yang memiliki motivasi kuat, akan

siswa yang tidak berbuat sesuatu mempunyai banyak energi untuk

yang seharusnya dikerjakan maka melakukan kegiatan belajar.26

dapat dilihat bahwa siswa tersebut b. Macam-macam

tidak memiliki motivasi, dalam hal Motivasi belajar

ini siswa mengalami perubahan Secara garis besar motivasi

energi, tidak terangsang afeksinya belajar terdiri dari dua unsur, yaitu

untuk melakukan sesuatu karena motivasi instrinsik dan motivasi

tidak memiliki tujuan dalam belajar. ekstrinsik.

H. Mulyadi mengatakan, (1) Motivasi Intrinsik

motivasi belajar adalah Motivasi intrinsik

membangkitkan dan memberikan merupakan suatu tindakan yang

arah dorongan yang menyebabkan


25
Mulyadi, Psikologi Pendidikan,
(Malang : Biro Ilmiah, FT. IAIN Sunan
24
Muhibbin Syah, Psikologi Ampel, 1991), h. 87
26
Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Sardiman, Psikologi Motivasi
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), h. Belajar Mengajar, (Bandung : Rosdakarya,
92 1990), h. 104
digerakkan oleh suatu sebab yang bidang studi tertentu, jadi motivasi

datangnya dari dalam diri individu. itu muncul dari kesadaran diri sendiri

Sardiman mengatakan, motivasi dengan tujuan secara esensial, bukan

intrinsik adalah motif-motif yang sekedar simbol dan seremonial.

menjadi aktif atau berfungsinya tidak (2) Motivasi Ekstrinsik

perlu dirangsang dari luar, karena Motivasi ekstrinsik

dalam diri setiap individu sudah ada merupakan suatu tindakan yang

dorongan untuk melakukan sesuatu. digerakkan oleh suatu sebab yang

Teori motivasi intrinsik menjelaskan datangnya dari luar. Pengaruh ini

kesadaran tentang keingintahuan, bisa dari adanya sugesti, perintah,

memahami lingkungan, kesadaran paksaan atau bahkan dari bujukan

eksistensi diri dan kesadaran tentang orang lain sehingga siswa mampu

merealisasikan kemampuan.27 untuk berbuat sesuatu.

Motivasi intrinsik itu timbul Motivasi ekstrinsik adalah

karena dalam diri individu seseorang hal dan keadaan yang datang dari

itu memiliki dorongan yang kuat luar individu siswa yang juga

untuk melakukan sesuatu, misalnya mendorongnya untuk melakukan

dalam belajar seorang siswa kegiatan belajar. Pujian dan hadiah,

mempunyai keinginan untuk peraturan/tata tertib sekolah, suri

mencapai tujuan dalam belajar dan teladan orang tua, guru, dan

ingin menjadi orang yang terdidik, seterusnya merupakan contoh-contoh

yang berpengetahuan dan ahli dalam konkret motivasi ekstrinsik yang

27
Ibid, h. 88
dapat menolong siswa untuk kegiatan-kegiatan
belajarnya.
belajar.28 (2) Pemilih dari tipe-tipe
kegiatan-kegiatan
Belajar yang efektif dimana seseorang
berkeinginan untuk
menurut beberapa tokoh psikologi melakukannya.
(3) Pemberi petunjuk pada
diantaranya adalah cara belajar yang tingkah laku.

teratur, tuntas, berkesinambungandan Fungsi motivasi juga

produktif. Seorang pelajar jika dipaparkan oleh Tabrani dalam

belajarnya tidak sungguh- bukunya Pendekatan Dalam Proses

sungguh,asal-asalan, tidak terus- Belajar Mengajar, yaitu :

menerus dan tidak (1) Mendorong timbulnya


kelakuan atau
berkesinambungan baik dilingkungan perbuatan.
(2) Mengarahkan aktivitas
sekolah maupun lingkungan rumah belajar peserta didik.
(3) Menggerakkan dan
berarti ia tidakmembiasakan dirinya menentukan cepat atau
lambatnya suatu
untuk belajar efektif, dan akhirnya perbuatan.30

hasilbelajarnya tidak memenuhi Sama halnya dengan

sasaran dan tujuan yang diimpikan.29 pendapat yang dikemukakan oleh

c. Fungsi Motivasi belajar Sardiman, bahwa ada tiga fungsi

Motivasi merupakan faktor motivasi :

yang sangat penting di dalam belajar (1) Mendorong manusia


untuk berbuat.
sebab motivasi berfungsi sebagai : (2) Menentukan arah
perbuatan, yakni kearah
(1) Pemberi semangat tujuan yang hendak
terhadap seorang dicapai.
peserta didikdalam

30
Tabrani Rusyan, Pendekatan
28
Sardiman, op.cit, h. 90 dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung :
29
Winkel, op.cit, h. 35 Remaja Rosdakarya, 1989), h. 95
(3) Menentukan arah Sardiman mengemukakan
perbuatan, yakni
menentukan perbuatan- bahwa motivasi yang ada pada diri
perbuatan apa yang
harus dikerjakanyang individu itu antara lain :
serasi guna mencapai
tujuan.31 (1) Tekun menghadapi tugas
(dapat bekerja terus
Di samping itu, motivasi menerus dalam waktu
yang lama, tidak berhenti
dapat juga berfungsi sebagai sebelum selesai).
(2) Ulet menghadapi
pendorong usaha dan pencapaian kesulitan (tidak lekas
putus asa). Tidak
hasil prestasi. Adanya motivasi yang memerlukan dorongan
dari luar untuk
baik dalam belajar akan dapat berprestasi sebaik
mungkin (tidak cepat
mewujudkan hasil yang baik. Dalam puas dengan prestasi
yang telah dicapainya).
belajar manusia memang tidak (3) Menunjukkan minat
terhadap bermacam-
terlepas dari keinginan untuk macam masalah untuk
orang dewasa (misalnya
mencapai tujuan, akan tetapi sebelum masalah pembangunan
agama, politik, ekonomi,
mencapai hal tersebut manusia harus keadilan, pemberantas
korupsi, penentangan
bisa melihat dulu dampak dari setiap terhadap setiap tindakan
kriminal, amoral &
perbuatan yang akan dilakukan sebagainya.
(4) Lebih senang belajar
dengan ketentuan bermanfaat untuk mandiri.
(5) Cepat bosan pada tugas-
kehidupannya. tugas yang rutin (hal-hal
yang bersifat mekanis,
d. Ciri-ciri motivasi berulang-ulang begitu
saja, sehingga kurang
belajar kreatif).
(6) Dapat mempertahankan
pendapatnya (kalau
sudah yakin akan
sesuatu).
(7) Tidak mudah melepaskan
hal yang diyakini itu.
31
Sardiman, op.cit. 84
(8) Senang mencari & guru, agar dalam berinteraksi dengan
memecahkan masalah
soal-soal. siswanya dapat memberikan motivasi

Apabila seseorang memiliki yang tepat dan optimal.

ciri-ciri seperti diatas, berarti orang Didalam proses belajar

itu selalu memiliki motivasi yang siswa yang termotivasi secara

cukup kuat. Ciri-ciri motivasi itu intrinsik dapat dilihat dari

akan sangat penting dalam kegiatan kegiatannya yang tekun dalam

belajar mengajar. Dalam kegiatan mengerjakan tugas-tugas belajar

belajar mengajar akan sangat berhasil karena merasa butuh & ingin

baik, kalau siswa tekun mengerjakan mencapai tujuan belajar yang

tugas, ulet dalam memecahkan sebenarnya. Tujuan belajar yang

berbagai masalah & hambatan secara sebenarnya adalah untuk menguasai

mandiri. Siswa yang belajar dengan apa yang sedang dipelajari, bahkan

baik tidak akan terjebak pada sesuatu karena ingin mendapat pujian dari

rutinitas & mekanis. Siswa harus guru.

mampu mempertahankan Berdasarkan pendapat diatas

pendapatnya, kalau ia sudah yakin & dapat disimpulkan bahwa ciri

dipandangnya cukup rasional, seseorang yang mempunyai motivasi

bahkan lebih lanjut siswa harus juga yaitu : tekun menghadapi, ulet

peka & responsif terhadap berbagai menghadapi kesulitan, menunjukkan

masalah umum & bagaimana minat terhadap bermacam-macam

memikirkan pemecahannya. Hal-hal masalah untuk orang dewasa, lebih

itu semua harus dipahami benar oleh senang belajar mandiri, cepat bosan
terhadap tugas-tugas yang rutin, e. Prinsip-prinsip

dapat mempertahankan pendapatnya, Motivasi Belajar

tidak mudah melepaskan hal yang Motivasi memiliki peranan

diyakini itu serta senang mencari & yang strategis dalam aktivitas belajar

memecahkan masalah soal-soal. peserta didik, sebab tidak ada

Siswa yang termotivasi secara seorang pun yang belajar tanpa

intrinsik aktivitasnya lebih baik adanya motivasi.Prinsip ini disusun

dalam belajar daripada siswa yang atas dasar penelitian yang seksama

termotivasi secara intrinsik. dalam rangka mendorong motivasi

Motivasi sangat belajar peserta didik di sekolah

berhubungan erat dengan perhatian berdasarkan pandangan demokratis.

dan sikap pendidik, pendidik Ada 17 prinsip motivasi yang

berperan sangat penting untuk dilaksanakan, yaitu :

mendorong peserta didik agar dapat 1. Pujian lebih efektif daripada

belajar dengan penuh perhatian. hukuman.

Dengan demikian, pendidik 2. Semua peserta didik

merupakan salah satu sumber yang mempunyai kebutuhan

sangat penting dalam menumbuhkan psikologis (yang bersifat

motivasi peserta didik. Pendidik dasar) yang harus mendapat

adalah komponen yang sangat pemuasan.

penting yang terdapat di dalam 3. Motivasi yang berasal dari

lingkungan sekolah. dalam diri individu lebih


efektif daripada motivasi cukup efektif untuk

yang dipaksakan dari luar. merangsang minat yang

4. Jawaban (perbuatan) yang sebenarnya.

serasi (sesuai dengan 9. Teknik dan prosedur

keinginan) memerlukan mengajar yang bermacam-

usaha penguatan.32 macam itu efektif untuk

5. Motivasi mudah menjalar memelihara minat peserta

dan menyebar luas terhadap didik.

orang lain. 10. Minat khusus yang dimiliki

6. Pemahaman yang jelas oleh peserta didik berdaya

tentang tujuan belajar akan guna untuk mempelajari

merangsang motivasi. hal-hal lainnya.

7. Tugas-tugas yang 11. Kegiatan-kegiatan yang

bersumber dari diri sendiri merangsang minat para

akan menimbulkan minat peserta didik yang tergolong

yang lebih besar untuk kurang tidak ada artinya

mengerjakannya ketimbang bagi para peserta didik yang

bila tugas-tugas itu tergolong pandai.

dipaksakan oleh pendidik. f. Bentuk-Bentuk

8. Pujian-pujian yang Motivasi di Sekolah

datangnya dari luar kadang- Kegiatan belajar mengajar

kadang diperlukan dan di sekolah memiliki peranan motivasi

penting baik intrinsik maupun


32
Ibid, h. 82
ekstrinsik. Motivasi bagi pelajar melaksanakan peranannya dengan

dapat mengembangkan aktifitas dan cara bagaimana memberikan angka-

inisiatif, dapat mengarahkan dan angka itu dapat dikaitkan dengan

memelihara ketekunan dalam values yang terkandung di dalam

melakukan kegiatan belajar. Ada setiap pengetahuan yang diajarkan

beberapa bentuk dan cara untuk kepada para peserta didik sehingga

menumbuhkan motivasi dalam tidak hanya sekedar kognitif saja

kegiatan belajar di sekolah. tetapi juga ketrampilan dan

afeksinya.

a. Memberi Angka c. Hadiah

Angka dalam hal ini sebagai Hadiah dapat dikatakan

simbol dari nilai kegiatan belajarnya. sebagai motivasi, karena hadiah itu

Angka-angka yang baik bagi para untuk suatu pekerjaan, tetapi tidaklah

peserta didik merupakan motivasi selalu demikian, mungkin tidaklah

yang sangat kuat. Tetapi ada juga, menarik bagi seseorang yang tidak

bahkan banyak peserta didik bekerja senang dan tidak berbakat untuk

atau belajar hanya ingin mengejar suatu pekerjaan tersebut.33

pokoknya naik kelas saja. Ini c. Saingan/Kompetisi

menunjukkan bahwa motivasi yang Saingan atau kompetisi

dimilikinya kurang berbobot bila dapat digunakan sebagai alat

dibandingkan dengan peserta didik motivasi untuk mendorong belajar

yang menginginkan angka baik. Oleh peserta didik. Persaingan, baik

sebab itu pendidik harus


33
Sardiman, op.cit, h. 91
persaingan individual maupun yang akan belajar dengan keras bisa

persaingan kelompok dapat jadi karena harga dirinya.

meningkatkan prestasi belajar peserta e. Memberi Ulangan

didik. Memang unsur persaingan Para peserta didik akan

banyak dimanfaatkan di dalam dunia menjadi giat belajar kalau

industri atau perdagangan, tetapi juga mengetahui ada ulangan. Oleh

sangat baik digunakan untuk karena itu memberi ulangan

meningkatkan kegiatan belajar merupakan sarana motivasi. Tetapi

peserta didik. yang harus diingat oleh pendidik

d. Ego-Involvement jangan terlalu sering mengadakan

Menumbuhkan kesadaran ulangan karena dapat menyebabkan

kepada peserta didik agar merasakan bosan. Dalam hal ini guru harus

pentingnya tugas dan menerimanya terbuka maksudnya, kalau akan ada

sebagai tantangan sehingga bekerja ulangan harus diberitahukan kepada

keras dengan mempertaruhkan harga peserta didiknya.

diri, adalah sebagai salah-satu bentuk f. Mengetahui Hasil

motivasi yang cukup penting. Dengan mengetahui hasil

Seseorang akan berusaha dengan pekerjaan, apalagi kalau terjadi

segenap tenaga untuk mencapai kemajuan, akan mendorong siswa

prestasi yang baik dengan menjaga untuk lebih giat belajar.semakin

harga dirinya. Penyelesaian tugas mengetahui bahwa grafik hasil

dengan baik adalah simbol belajar meningkat, maka ada

kebanggaan dan harga diri, siswa motivasi pada diri peserta didik
untuk terus belajar, dengan suatu memahami prinsip-prinsip pemberian

harapan hasilnya terus meningkat.34 hukuman.

g. Pujian i. Hastrat Untuk Belajar

Apabila ada siswa yang Hastrat untuk belajar, berarti

sukses yang berhasil menyelesaikan ada unsur kesengajaan untuk belajar.

tugas dengan baik, perlu diberikan Hal ini akan lebih baik, bila

pujian. Pujian ini adalah bentuk dibandingkan segala sesuatu kegiatan

reinforcement yang positif dan yang tanpa maksud. Hasrat untuk

sekaligus merupakan motivasi yang belajar berarti pada diri anak didik

baik. Pujian merupakan motivasi jika itu memang ada motivasi untuk

pemberiannya harus tepat. Dengan belajar, sehingga sudah barang tentu

pujian yang tepat akan memupuk hasilnya akan lebih baik.

suasana yang menyenangkan dan j. Minat

mempertinggi gairah belajar serta Motivasi memiliki

sekaligus akan membangkitkan harga hubungan yang sangat erat dengan

diri. minat, sebab motivasi muncul karena

h. Hukuman ada kebutuhan, begitu juga minat

Hukuman sebagai sehingga tepatlah kalau minat

reinforcement yang negatif tetapi merupakan alat motivasi yang pokok.

kalau diberikan secara tepat dan Proses belajar akan berjalan lancar

bijak bisa menjadi alat motivasi. kalau disertai dengan minat. Minat

Oleh sebab itu pendidik harus dapat dibangkitkan dengan cara-cara

sebagai berikut:
34
Ibid, h. 92
1) Membangkitkan adanya maka motivasi merupakan hal yang

suatu kebutuhan utama yang harus dimiliki oleh setiap

2) Menghubungkan dengan peserta didik. Motivasi ini harus

persoalan pengalaman yang dimulai dari diri peserta didik itu

lampau sendiri. Motivasi dalam diri peserta

3) Memberi kesempatan untuk didik merupakan hal yang paling

mendapatkan hasil yang baik. penting, sebab apabila peserta didik

4) Menggunakan berbagai tersebut tidak mempunyai kesadaran

macam bentuk mengajar dalam belajar maka motivasi itu

k. Tujuan yang diakui tidak akan tumbuh, walaupun faktor

Rumusan tujuan yang diakui dari luar diri peserta didik sudah

dan diterima baik oleh peserta didik, mendukung. Maka dari itu harus

akan merupakan alat motivasi yang terdapat upaya untuk menumbuhkan

sangat penting, sebab dengan motivasi belajar.

memahami tujuan yang harus Membangkitkan motivasi

dicapai, karena dirasa sangat berguna belajar peserta didik tidaklah mudah.

dan menguntungkan, maka akan Pendidik merupakan salah satu cara

timbul gairah untuk belajar. untuk menumbuhkan motivasi

g. Upaya Menumbuhkan belajar peserta didik, karena pendidik

Motivasi Belajar merupakan orang yang berperan

Pentingnya motivasi untuk penting dalam proses belajar peserta

belajar dalam pencapaian tujuan didik. Namun apabila pendidik tidak

yang diharapkan oleh peserta didik, paham dengan hal yang diinginkan
oleh peserta didik, maka motivasi 2) Hadiah, namun

tersebut tidak bisa ditumbuhkan dari dengan pemberian

dalam diri peserta didik. Motivasi hadiah tidak semua

tersebut dapat ditumbuhkan dari senang, karena

dalam diri peserta didik. Motivasi hadiah tersebut tidak

tersebut dapat ditumbuhkan salah akan menarik bagi

satunya dengan cara pendidik peserta didik yang

memberikan reward pada peserta tidak berbakat dalam

didik yang aktif dalam kegiatan suatu pekerjaan.

belajar mengajar. 3) Persaingan /

Sardiman menyatakan kompetisi, dengan

bahwa bentuk dan cara yang dapat persaingan

digunakan untuk menumbuhkan individual maupun

motivasi dalam belajar adalah : kelompok dapat

1) Pemberian angka, meningkatkan

hal ini disebabkan kegiatan belajar

karena banyak peserta didik.

peserta didik belajar 4) Ego-involvement,

dengan tujuan utama yaitu menumbuhkan

yaitu untuk kesadaran kepada

mencapai angka / peserta didik agar

nilai yang baik. merasakan

pentingnya tugas dan


menerimanya menyelesaikan tugas

sebagai tantangan dengan baik, hal ini

sehingga bekerja merupakan bentuk

keras dengan penguatan positif.

mempertaruhkan 8) Hukuman, dengan

harga diri. pemberian hukuman

5) Memberi ulangan, yang tepat dapat

diberikan tugas meningkatkan

disebabkan para motivasi peserta

peserta didik akan didik dalam belajar.

menjadi giat belajar 9) Hasrat belajar,

kalau mengetahui dengan adanya

akan ada ulangan. hasrat belajar yang

6) Memberitahukan tumbuh dari dalam

hasil, hal ini akan diri peserta didik itu

mendorong peserta sendiri, maka hasil

didik untuk lebih belajar akan lebih

giat belajar terutama baik.

kalau terjadi 10) Minat, minat adalah

kemauan. motivasi pokok yang

7) Pujian, jika ada

peserta didik yang

berhasil
timbul karena disiplin belajar di dalam kelas, dan

kebutuhan.35 (5) membagikan hasil PR dan

11) Tujuan yang diakui, ulangan dalam waktu yang singkat.36

dengan memahami Selain itu pendidik dapat

tujuan yang akan memberikan inisiatif lain untuk

dicapai, maka akan menumbuhkan motivasi intrinsik

mempermudah untuk peserta didik, diantaranya adalah

menimbulkan gairah dengan menggunakan pujian

belajar peserta didik. berdasarkan prestasi, dan hukuman

W.S Winkel, asalkan tidak menyakitkan peserta

mengemukakan bahwa upaya-upaya didik. Inisiatif-inisiatif tersebut

yang dapat dilakukan oleh seorang digunakan untuk menggerakkan

pendidik dalam menumbuhkan siswa belajar.

motivasi intrinsik pada peserta didik, Berdasarkan pendapat-

yaitu : (1) menjelaskan mengenai pendapat diatas dapat disimpulkan

tujuan dan kegunaan mempelajari bahwa terdapat usaha-usaha dalam

suatu pelajaran yang diajarkan, (2) menumbuhkan motivasi belajar

menunjukkan antusiasme dan peserta didik, yaitu dengan cara

menggunakan prosedur mengajar menjelaskan mengenai tujuan dan

yang sesuai, (3) memberikan materi maksud dari sebuah pembelajaran,

pelajaran yang tidak terlalu mudah menggunakan, menggunakan variasi

dan tidak terlalu sulit, (4) menjaga metode pembelajaran, memberikan

35 36
Sardiman A.M, Interaksi dan W.S. Winkel, Psikologi
Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta :
Rajawali Pers, 2010), h. 92-95 PT. Gramedia, 1983), h. 30
materi pembelajaran yang mudah A. Jenis penelitian

dimengerti peserta didik, Dalam sebuah penelitian,

memberikan pujian bagi peserta perlu dijelaskan variabel sebagai

didik yang berprestasi dan hukuman tema sentral pembahasan. Variabel

bagi peserta didik yang melanggar, merupakan indikator terpenting yang

menerapkan disiplin belajar peserta menentukan keberhasilan sebuah

didik. penelitian. Sebab variabel adalah

C. Hipotesis tindakan objek penelitian atau apa yang

Memperhatikan tinjauan menjadi titik perhatian suatu

pustaka yang telah dipaparkan , maka penelitian.

hipotesis tindakan dirumuskan Sugiono mengemukakan

sebagai berikut : Dengan adanya bahwa :

lingkungan yang baik dan bersih Variabel penelitian pada


dasarnya adalah segala
maka motivasi belajar peserta didik sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh
dapat meningkat disertai dengan peneliti untuk mempelajari
sehingga diperoleh informasi
faktor pendukung seperti : keadaan tentang hal tersebut,
kemudian ditarik
iklim, peran seorang pendidik dalam kesimpulannya.37

proses pembelajaran, serta sarana Sebelum membahas lebih

dan prasarana yang memadai jauh dalam skripsi ini, maka

sehingga tercapai prestasi belajar dipandang perlu pengklasifikasian

dengan baik. variabel yang terdapat dalam judul.

BAB III 37
Sugiono, Metode Penelitian
Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
METODE PENELITIAN Kualitatif dan RD), (Bandung : Alfabet,
2003), h. 46
Variabel penelitian ini terdiri atas : tertentu dan sama.39 Dari pengertian

pertama, lingkungan sekolah, dan; diatas dapat disimpulkan bahwa

kedua, motivasi belajar. Olehnya itu, populasi adalah semua obyek yang

lingkungan sekolah merupakan akan diteliti yaitu lingkungan

variabel independen sedangkan sekolah, dan seluruh peserta didik

motivasi belajar merupakan variabel MAN 2 parepare dengan jumlah 300

dependen. Selanjutnya dalam peserta didik.

penelitian ini menggunakan model

atau desain penelitian dalam bentuk

deskriptif kuantitatif.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan

obyek penelitian.38 Sedangkan

Sukandarrumidi mengatakan

populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian baik terdiri dari benda

yang nyata, abstrak, peristiwa

ataupun gejala yang merupakan

sumber data dan memiliki karakter

38
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian (suatu pendekatan praktek), Edisi
Revisi V (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), h.
39
108 Sukandarrumidi, Op. Cit, h. 47

Anda mungkin juga menyukai