Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

Percobaan ini membahas kelarutan sebagai fungsi suhu, dimana zat yang digunakan
adalah asam oksalat (H2C2O4) dan sebagai larutan penitrasinya adalah laritan NaOH 0,2 N.
Kelarutan di sini sangat dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhunya dinaikkan, maka kelarutannya
akan besar. Sedangkan jika suhunya diturunkan, maka kelarutannya kecil. Pada suhu 40°C,
larutan asam oksalat diambil 10 ml kemudian dititrasi, ternyata volume larutan NaOH yang
dibutuhkan untuk menitrasi sebanyak 13,47 ml. Sedangkan untuk suhu 30°C volume larutan
NaOH yang digunakan untuk titrasi sebanyak 12,47 ml. Pada suhu 20°C dan 10°C dibututuhkan
larutan NaOH masing-masing sebanyak 9,23 ml dan 5,53 ml.

Pada percobaan ini volume larutan NaOH yang digunakan untuk menitrasi semakin
banyak dengan bertambahnya suhu. Oleh karena itu untuk menghemat waktu dan bahan, maka
seharusnya menitrasi dengan NaOH yang molaritasnya 0,5. Pada suhu 40°C, molalitas larutan
H2C2O4 adalah 0,01347 m. Sedangkan pada suhu 30°C, 20°C dan 10°C molalitasnya masing-
masing adalah 0,0127 m, 0,00923 m dan 0,00553 m.

Setelah dialurkan menjadi grafik log m vs 1/T, dihasilkan persamaan regresi y = -


1161.1x + 1.8872 sehingga
DS
H

nya sebesar 1161,1 kj/mol. Tanda minus hanya
menunjukkan arah kemiringan kurva.

Hasil percobaan ini jauh dari sempurna, kemungkinannya disebabkan oleh beberapa
hal antara lain:
1. Kekurangtelitian praktikan saat percobaan, dalam pembuatan larutan.
2. Validitas alat yang digunakan.
3. Pengamatan yang kurang teliti.
4. Kesalahan analisa data.

Kesimpulan
Suhu mempengaruhi kelarutan. Bila suhu tinggi, kelarutannya tinggi dan
sebaliknya.
Kalor pelarutan diferensial dapat diketahui dengan menentukan garis singgung
Pada suhu 40°C
V NaOH rata-rata
= 13,47 ml
V NaOH
= 0,2 N
VH2 C2 O4
= 10 ml
VNaOH. NNaOH
= VH2C2O4. NH2C2O4
13,47 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,2694 N
MH2C2O4
=2
N= 0,1347 M
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, maka:
V1.M1
= V2.M2
10.0,1347
= 100.M2
M
= 1,347.10-2 M
m = M = 1,347.10-2 m.
♥ Pada suhu 30°C
V NaOH rata-rata
= 12,47 ml
V NaOH
= 0,2 N
VH2 C2 O4
= 10 ml
VNaOH. NNaOH
= VH2C2O4. NH2C2O4
12,47 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,2494 N
MH2C2O4
=2
N= 0,1247 M
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, maka:
V1.M1
= V2.M2
10.0,1247
= 100.M2
M
= 1,247.10-2 M
m =M
= 1,247.10-2 m.
♥ Pada suhu 20°C
V NaOH rata-rata
= 9,23 ml
V NaOH
= 0,2 N
VH2 C2 O4
= 10 ml
VNaOH. NNaOH
= VH2C2O4. NH2C2O4
9,23 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,1846 N
MH2C2O4
=2
N= 0,0923 M
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, maka:
V1.M1
= V2.M2
10.0,0923
= 100.M2
M
= 0,923.10-2 M
m =M
= 0,923.10-2 m.
♥ Pada suhu 10°C
V NaOH rata-rata
= 5,53 ml
V NaOH
= 0,2 N
VH2 C2 O4
= 10 ml
VNaOH. NNaOH

= VH2C2O4. NH2C2O4
5,53 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,1106 N

MH2C2O4
=2
N= 0,0553 M
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, mak
Percobaan ini membahas kelarutan sebagai fungsi suhu, dimana zat yang
digunakan adalah asam oksalat (H2C2O4) dan sebagai larutan penitrasinya adalah larutan
NaOH 0,2 N. Kelarutan di sini sangat dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhunya dinaikkan,
maka kelarutannya akan besar. Sedangkan jika suhunya diturunkan, maka kelarutannya
kecil. Pada suhu 40°C, larutan asam oksalat diambil 10 ml kemudian dititrasi, ternyata
volume larutan NaOH yang dibutuhkan untuk menitrasi sebanyak 13,47 ml. Sedangkan
untuk suhu 30°C volume larutan NaOH yang digunakan untuk titrasi sebanyak 12,47 ml.
Pada suhu 20°C dan 10°C dibututuhkan larutan NaOH masing-masing sebanyak 9,23 ml
dan 5,53 ml.

Pada percobaan ini volume larutan NaOH yang digunakan untuk menitrasi semakin
banyak dengan bertambahnya suhu. Oleh karena itu untuk menghemat waktu dan bahan,
maka seharusnya menitrasi dengan NaOH yang molaritasnya 0,5. Pada suhu 40°C,
molalitas larutan H2C2O4 adalah 0,01347 m. Sedangkan pada suhu 30°C, 20°C dan 10°C
molalitasnya masing-masing adalah 0,0127 m, 0,00923 m dan 0,00553 m.

Setelah dialurkan menjadi grafik log m vs 1/T, dihasilkan persamaan regresi y =


-1161.1x + 1.8872 sehingga delta H DSnya sebesar 1161,1 kj/mol. Tanda minus hanya
menunjukkan arah kemiringan kurva.

Hasil percobaan ini jauh dari sempurna, kemungkinannya disebabkan oleh


beberapa hal antara lain:

1. Kekurangtelitian praktikan saat percobaan, dalam pembuatan larutan.

2. Validitas alat yang digunakan.

3. Pengamatan yang kurang teliti.

4. Kesalahan analisa data.

Anda mungkin juga menyukai