Anda di halaman 1dari 4

Inovasi, Langkah, Serta Implementasinya Bagi Pendidik

dan Peserta Didik dalam Pembelajaran


Inti dari pendidikan adalah mengembangkan serta mengubah tingkah laku peserta didik
menjadi pribadi yang mempuyai mutu atau kualitas bagus, baik dalam aspek psikomotor, mental
maupun psikis. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pendidikan perlu adanya pembaharuan
yang bertujuan untuk mendorong terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik dari pada
sebelumnya. Pembaharuan atau yang biasa disebut dengan inovasi bukan selalu berarti sesuatu
hal yang baru diciptakan, tetapi dapat berupa sesuatu yang sudah “lama” dikenal, diterima, atau
diterapkan oleh masyarakat di luar sistem sosial yang menganggapnya sebagai sesuatu yang
masih “baru”. Pengertian “baru” juga tidak selalu harus datang dari luar, tetapi dapat berupa
teknologi setempat (indegenuous technology) atau kebiasaan setempat (kearifan tradisional)
yang sudah lama ditinggalkan.

Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau “pengajaran”. pengajaran mempunyai


arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967, hal 22). Dengan demikian pengajaran
diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar
mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan
primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan
secara optimal.Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar,
dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang
relative lama dan karena adanya usaha.

Pembelajaran didasarkan pada kerja otak yaitu otak kanan yang


memproses keseluruhan dan otak kiri yang memproses bagian-bagian. Dalam hal ini otak
manusia mempunyai bagian-bagian berbeda yang menjalankan berbagai fungsi mental, berpikir,
seksualitas, memori, pertahanan, emosi, pernafasan, dan kreativitas. Otak tidak dirancang dengan
baik untuk mengikuti instruksi formal. Dalam kenyataannya, otak sama sekali tidak didesain
untuk efisiensi atau ketertataan. Justru, otak berkembang paling baik melalui seleksi dan
kemampuan bertahan hidup.
Pembelajaran yang kerjanya didasarkan kerja otak lebih dikenal dengan gaya pembelajaran
berbasis otak. Gaya pembelajaran berbasis otak objeknya adalah pebelajar sebagai individu anak
yang dalam proses belajar harus menyesuaikan sesuai dengan pribadi anak berdasarkan usia dan
kepribadian dan karakteristik anak. Proses pembelajaran berkelanjutan sangat membutuhkan
adanyainovasi pembelajaran yang mencakup discovery, invention, dan innovasion. Dari ketiga
cakupan tersebut yang paling ditekankan adalah pada innovasion karena inovasi erat kaitannya
dengan proses pembelajaran. Di mana proses pembelajaran melibatkan manusia (siswa dan guru)
yang memiliki karakteristik khas, yaitu keinginan untuk mengembangkan diri, maju dan
berprestasi.

Anak adalah pebelajar yang nantinya akan belajar mengenal sesuatu berdasarkan
pengalaman mereka. Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu. Pembelajaran (instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan
konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni kepada
penumbuhan aktivitas subjek didik. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu sistem
sehingga dalam sistem belajar ini terdapat komponen-komponen siswa atau peserta didik, tujuan,
materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur serta alat atau media yang harus
dipersiapkan.

Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam teori seperti teori


behaviorisme, konstruktivisve, kognitivisme, humanisme, paikem, dan sebagaimnya. Masing-
masing teori pembelajaran tersebut secara bertahap selalu berkembang seiring berjalannya waktu
sampai saat ini. Dari teori-teori tersebut, masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Tidak ada teori yang benar-benar sempurna, yaitu tidak ada yang paling baik maupun paling
jelek, semuanya saling berkaitan.

Selain teori pembelajaran, kita juga memerlukan metode dan teknik pembelajaran untuk
melaksanakan dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan Teknik
pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik untuk mencapai tujuan yang bersifat
implementatif. Guru berperan sebagai fasilitastor dan mendukung potensi yang ada dalam diri
anak. Guru dilarang mengarah-arahkan dan memberi bimbingan, sebaiknya guru hanya
menyampaikan gagasan atas suatu masalah, dan keputusan terakhir diserahkan pada anak, dan
jika anak tersebut menolak gagasan guru, justru hal tersebut yang diharapkan.

Tahap perkembangan kreativitas ialah meliputi tahap sensori-motoris, tahap


praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal. Intelek merupakan daya
upaya atau potensi untuk memahami sesuatu hal yang menggambarkan kemampuan seseorang
dalam berfikir atau bertindak secara abstrak, kesanggupan mental untuk memahami, mengamati,
menghubungkan suatu kemampuan secara efektif. Pembahasan tentang intelek tidak akan
terlepas dari intelegensi. Intelek dan kreatifitas memiliki perbedaan namun keduanya saling
terkait. Karena kedua hal tersebut dijadikan kriteria untuk menentukan bakat seseorang. Namun
kita sebagai pendidik bisa mengoptimalkan perkembangan keduanya dengan mengetahui
susunan otak dan teori belahan otak dan bagaimana mengoptimalkannya. Empat cara
mengembangkan anak untuk berpikir kreatif yaitu membangunkepribadian,
menumbuhkembangkan motivasi, mengendalikan proses pembentukan anak kreatif(persiapan
waktu, tempat, fasilitas dan bahan yang memadai, mengatur kegiatan, memelihara iklim kreatif
agar tetap terpelihara) dan mengevaluasi hasil dari berpikir kreatif.

Secara umum dalam menjadikan anak kritis diperlukan interaksi dari peserta didik, proses
pembelajaran yang bersifat menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi, cara penilaian dengan
telaah yang lebih dalam, pendidik yang lebih memusatkan pembelajarannya pada pemberian
pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci yang fungsional, dan pendidik harus
mengimbangi dengan meningkatkan perkembangan bahasa peserta didik. Kemampuan
menyampaikan pikiran diperlukan keterampilan dalam bahasa (berbicara) dan rasa percaya diri
yang cukup. Pendidik perlu memberikan motivasi dalam menumbuhkan rasa percaya diri
peserta didik, lebih dari itu pendidik senang tiasa memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengungkapkan pikirannya.

Problem solver sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran karena dengan adanya
problem solver ini maka pembelajaran akan semakin hidup dan semakin menggairahkan. Selain
itu, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan untuk berfikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru. Anak cerdas istimewa
mempunyai naluri, dorongan dari dalam dirinya untuk mencari ilmu pengetahuan. Proses
berpikirnya multimodalitas, menyeluruh, terdapat hipersensiifitas dan peningkatan memori.
Anak cerdas istimewa tidak selalu menunjukan prestasi yang optimal. Cara belajarnya
visuospasial. Harus dikenali adanya penyebab pencapaian yang tidak optimal. Penanganan harus
dimulai sedini mungkin, melibatkan medis untuk diagnostic, terapis dan guru. Cara belajar harus
disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak.

Contoh inovasi sederhana di dalam kelas seperti membuat yel-yel. Yel-yel ini biasanya
dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk bersama-sama
mengucapkan beberapa yel yang telah diajarkan kepada mereka. Tujuannya antara lain
menumbuhkan semangat belajar siswa,menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, mewujudkan hubungan yang akrab antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa. Berbagai variasi yel dapat diciptakan oleh guru, dengan mengubah lagu tertentu yang
sudah dihapal siswa serta menggunakan kepalan tangan, suara yang bersemangat, mimik muka
serta kekompakan siswa dalam pengucapannya.

Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau dilakukan
oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Berbagai
inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang
belajar. Seperti yang telah dipaparkan, pada hakekatnya sifat inovasi itu amat relatif, dalam arti
inovasi yang kita lakukan sebenarnya barangkali sudah tidak asing bagi orang lain. Tetapi
sebagai seorang guru yang setiap hari berinteraksi dengan anak, maka tidaklah salah apabila
terus-menerus melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan,
pendekatan, metode dan sistem pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya
berbagai inovasi-inovasi baru yang segar dan mencerahkan.

Anda mungkin juga menyukai