Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam
yang sangat melimpah, salah satunya adalah rempah-rempah. Sejak zaman dahulu, kunyit sudah dimanfaatkan sebagai bumbu masak, bahan untuk membuat jamu atau obat tradisional, dan pewarna alami makanan. Digunakannya kunyit sebagai bahan untuk membuat obat tradisional dikarenakan didalam rimpang kunyit terdapat senyawa aktif yang bisa digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit, diantaranya untuk mengobati gusi bengkak, luka, sesak nafas, sakit perut, usus buntu, encok, gangguan pencernaan, perut kembung, menurunkan tekanan rendah, dan lain-lain. Kunyit tumbuh baik pada ketinggian 240-1200 m di atas permukaan laut. Kunyit termasuk tumbuhan berbatang semu. Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 m. Tanaman menghasilkan rimpang berwarna kuning jingga. Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri dan senyawa kurkumin. Kurkumin sangat berguna karena memiliki sifat anti tumor dan antioksidan. Untuk mendapatkan konsentrasi kurkumin yang tinggi dibutuhkan proses lebih lanjut terhadap rimpang kunyit, yaitu dengan cara mengekstrak rimpang kunyit sehingga menghasilkan produk oleoresin. Alasan utama disajikan dalam bentuk oleoresin adalah alasan ekonomis dan higienis, karena rempah-rempah kering mengandung lebih banyak komponen yang tidak diperlukan secara fungsional daripada oleoresinnya dan proses produksi oleoresin dapat mematikan mikroba. Selain itu, untuk proses penyimpanan produk oleoresin memiliki stabilitas yang lebih baik dalam menjaga warna dan aroma dibandingkan dengan proses pengeringan. Proses pembuatan oleoresin tidak melalui sintesia kimiawi. Oleh karena itu, oleoresin bersifat natural. Solvent hanya digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi kandungan aktif, contohnya adalah kunyit yang digunakan sebagai pewarna dengan status natural (berkode E100).
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mendapatkan senyawa aktif yang terkandung dalam kunyit yaitu kurkumin dalam bentuk produk yang terkonsentrasi (oleoresin).