Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Dimas Rahman Affandi

34792

Elektroda Pentanahan pada Gardu Induk


Seperti yang kita tahu sebelumnya, adanya gardu induk salah satunya ialah
bertujuan untuk mengontrol atau menaikkan/menurunkan tegangan. Pada gardu induk
terdapat beberapa peralatan antara lain transformator daya, pemutus tenaga, arrester,
pemisah dan lain-lain. Dan pelapis peralatan-peralatan ini biasanya terbuat dari metal.
Apabila isolasi peralatan tidak berfungsi dengan baik maka bagian-bagian peralatan yang
seharusnya tidak bertegangan akan menjadi bertegangan. Akibat lain apabila isolasi
peralatan tidak berfungsi dengan baik adalah bakal munculnya arus gangguan (arus bocor)
yang mengalir pada bagian-bagian peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir
dalam dan permukaan tanah di sekitar gardu induk yang dapat mengakibatkan terjadinya
tegangan sentuh dan tegangan langkah yang bila melampaui batas keamanan akan
berbahaya baik terhadap orang maupun terhadap peralatan itu sendiri. Teganagn sentuh
ialah beda potensial antara tanah dengan titik berjarak 1 meter pada permukaan tanah
sedangkan tegangan langkah ialah adalah beda potensial pada permukaan tanah dari dua
titik yang berjarak satu langkah (1 meter) tanpa menyentuh atau bersentuhan dengan suatu
peralatan apapun. (Untuk lebih jelas lihat gambar)

Tegangan Sentuh Tegangan Langkah

Untuk mencegah atau memperkecil besarnya tegangan pada permukaan tanah tersebut
dalam suatu gardu induk, maka rangka dari peralatan harus selalu ditanahkan yaitu dengan
cara menambahkan elektroda pentanahan yang ditanam ke dalam tanah. Tapi sebenarnya
besarnya beda tegangan pada permukaan tanah ini tergantung pada tahanan jenis tanah.
Namun karena nilai tahanan jenis tanah pada suatu lokasi adalah konstan, maka untuk
memperbaiki karakteristik pentanahannya, yang harus disesuaikan adalah penggunaan
elektroda pentanahan.

Elektroda atau konduktor yang digunakan untuk pentanahan harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain:

1. Memiliki daya hantar jenis yang cukup besar


 sebuah konduktor yang ditanahkan harus memiliki daya hantar jenis yang besar
agar beda potensial pada daerah di sekitarnya menjadi tidak terlalu besa, yang
apabila besar maka dapat berbahaya bagi orang yang berjalan atau berada di
sekitarnya
Muhammad Dimas Rahman Affandi
34792

2. Memiliki kekerasan (kekuatan) secara mekanis


 Hal ini jelas, karena elektroda tersebut tertimbun dibawah tanah, sehingga rentan
terhadap guncangan-guncangan yang dapat berakibat rusak atau patahnya
elektroda, terutama bila digunakan pada daerah yang tidak terlindung terhadap
kerusakan fisik. Oleh karena itu batang elektroda harus kuat secara mekanis.
.
3. Tahan terhadap peleburan dari keburukan sambungan listrik
 Seperti yang kita ketahui, elektroda itu sebagai penghantar arus gangguan yang
berasal dari atas (gardu induk) lalu dialirkan ke tanah, sehingga elektroda itu seperti
ujung tombaknya. Oleh karena itu walaupun konduktor, ia harus tahan terhadap
peleburan walau akan terkena magnitude arus gangguan dalam waktu yang lama.

4. Tahan terhadap korosi


 Bahan konduktor harus tahan terhadap korosi atau pengkaratan agar elektroda
tersebut dapat bekerja secara maksimal. Karena didalam tanah, akan terdapat air-air
rembesan (air tanah) yang dapat memicu terjadinya korosi pada elektroda
pentanahan tersebut.

Pada umumnya tembaga digunakan sebagai bahan untuk konduktor pentanahan karena
tembaga dapat dikatakan mempunyai sifat yang memenuhi syarat di atas.

Anda mungkin juga menyukai