Anda di halaman 1dari 8

A.

KEHIDUPAN AWAL MANUSIA INDONESIA

1. Teori kehidupan di bumi,

Berdasarkan penelitian tentang lapisan kulit bumi atau menurut geologi,dilakukan


pembagian zaman sebagai berikut:
• Zaman arkaekum,yaitu zaman tertua yang diperkirakan sekitar 2500 juta
tahun. Pada zaman ini masih belum ada tanda – tanda kehidupan karena
keadaan bumi masih belum stabil.
• Zaman palaeozoikum,berusia sekitar 340 juta tahun.zaman ini juga disebut
dengan zaman primer atau pertama karena meskipun kondisi bumi belum
setabil dan teruz berubah – ubah sudah menunjukan tanda – tanda
kehidupan yaitu makhluk hidup bersel satu.
• Zaman mesoikum,berusia sekitar 140 tahun. Zaman ini juga disebut zaman
reptil, sebab mahkluk hidup yang muncul dan berkembang pada zaman ini
adalah sejenis reptil dengan sangat besar seperti dinosaurus, atlantosaurus
dsb.
• Zaman neozoikum atau zaman kainozoikum,berusia sekitar 60 juta tahun yang
lalu.zaman ini kehidupan berkembang dengan pesat.zaman ini dibedakan
atas dua macam,yaitu:
a. Zaman tersier, yaitu pada zaman ini kehidupan binatang besar mulai
berkurang dan berbagai jenis binatang menyusui mulai muncul seperti
kera dan monyet
b. Zaman kuarter,berusia sekitar 600.000 tahun. Pada zaman ini mulai
muncul dan berkembangnya manusia purba , zaman ini dibedakan
menjadi 2 macam yaitu:
• kala plestosin atau zaman diluvium,berlangsusng sekitar
600.000 tahun zaman ini juga disebut zaman es
• dan zaman holosin atau zaman alluvium. Zaman ini
`berkembang sejak 20.000 tahun yang lalu.

2. Pendapat para ahli mengenai kehidupan awal

• Max muller manyatakan bahwa asal dari bangsa Indonesia adalah daerah asia
tenggara.
• Prof.dr.h.kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah
campa,kochin cina,kamboja.
• Van heine geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah
asia.
• Willem smith menyakan dalam penelitiannya tentang asal usul bangsa
Indonesia melaui penggunaan bahasa oleh bangsa Indonesia.
• Hogen menyatakan bahwa bangsa Indonesia yang 9898mendiami daerah
pesisir melayu berasal dari Sumatra.
• Drs Moh Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah unan.
• Prof.kroom menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari dearah
cina tengah,karena cina tengah terdapat sumber sumber sungai besar.
• Mayundar menyatakan bahwa bangsa Indonesia yang berbahasa austronesia
berasal dari India,kemudian menyebar ke indo china terus ke daerah Indonesia
dan pasifik.
• Prof.moh.Yamin menentang semua pendapat yang dikemukakan oleh para
ahli.dia berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia berasal dari daerah
Indonesia sendiri
• Dr.Brandes yang dikirim ke Indonesia tahun 1884 menyatakan bahwa bangsa
yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan
bangsa bangsa pada daerah daerah yang membentang dari sebelah utara pulau
Formosa,sebelah barat daerah nadagaskar,sebelah selatan yaitu tanah
jawa,bali’sebelah timur sampai kepantai barat amerika.

Berdasarkan teori teori yang telah dikemukakan oleh para Ahli tersebut dapat
disimpulkan menjadi 2 hal dari asal usul bangsa yang menempati daerah kepulauan
Indonesia yaitu
 Pertama ,bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri
pendapat ini merujuk pada pendapat Moh Yamin yang didukung dengan
penemuan fosil maupun artefak tertua di wilayah Indonesia.
 Kedua ,penduduk yang menempati daerah kepulauan Indonesia
diperkirakan berasal dari daratan asia. Melalui jejak-jejak sejarah yang
berhasil diteliti diketahui bahwa bangsa indonesia berasal dari Yunan Selatan.
Walaupun demikian terdapat pula pendapat para ahli menyebutkan bahwa
masyarakat awal yang menempati wilayah indonesia termasuk rumpun bangsa
melayu. Bangsa melayu langsung mejadi nenek moyang bangsa Indonesia sekarng
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
• Bangsa Proto Melayu
Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia dengan melaui dua jalan,yaitu jalan
barat (melalui semenanjung melayu terus ke Sumatra dan selanjutnya tersebar ke
seluruh Indonesia ) dan jalan timur ( melalui Filipina terus ke Sulawesi dan
selanjutnya tersebar ke seluruh indonesia)
• Bangsa Deutro Melayu
Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang sejak tahuun
500 SM. Mereka masuk melalui jalan barat untuk memasuki wilayah indonesia yaitu
melalui daerah semenanjung Malaya terus ke Sumatera dan selanjutnya ke seluruh
wilayah indonesia

B. PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI


INDONESIA

1. Apa itu manusia purba?


Manusia purba (prehistoric people) adalah jenis manusia yang hidup jauh
sebelum tulisan di temukan , sekitar 4 juta tahun yang lalu. Manusia purba
mempunyai volum otak yang lebih kecil dari pada manusia ,hidup secara
berkelompok,makanannya buah-buahan dan binatang kecil.

2. Para peneliti manusia purba


Terungkapnya berbagai jenis manusia purba di dunia berawal dari penemuan
fosil-fosil dan artefak-artefak. Berikut ini adalah para ahli yang meneliti keberadaan
manusia purba :
• Eugene Dubois merupakan seorang dokter berkebangsaan belanda yang
pertama kali datang ke Indonesia bertujuan untuk melakukan penelitian
terhadap keberadaan manusia purba. Ia berhasil menemukan fosil tengkorak
pada tahun 1890 di dekat desa trinil,jawa timur.
• Ter Haar, Oppenoorth, G.H.R von koeningswald ketiga peneliti
mengadakan penelitian di dearah ngandong ( kabupaten blora). Mereka berhasil
menemukan 14 fosil manusia purba. Fosil tersebut lebih di kenal homo
soloenis,karena di temukan di sepanjang aliran sungai bengawan solo tahun
1936-1941.
• Tjokrohandoyo Dan Duifjes usaha penggalian tjokrohandoyo di bawah
pimpinan Duifjes telah menemukan 2 fosil fosil tersebut ditemukan di Desa
Perning dekat mojokerto dan sangiran dekat surakarta. Diperkirakan fosil
tersebut berasaldari lapisan tanah yang sangat tua.fosil tersebut di beri nama
homo mojokertenis.
• Prof. Dr. Teuku yacob melakukan penelitian di desa sangiran dan meluas di
sepanjang sungai bengawan solo. Behasil menemukan 13 fosil dan fosil terakhir
di temukan tahun 1973 di desa sambung macan dan sragen.penelitian itu dapat
di jadikan sumber yang berharga untuk mengetahui perkembangan manusia
purba pada masa prasejarah.

3. Jenis Manusia Purba Di Indonesia

• Megantrhopus Paleojavanicus berarti manusia besar. Di tenukan di


sangiran oleh von koeningswald pada tahun 1941 berupa rahang bawah yang
jauh lebih besar dan kuat dari pithecanthropus erctus. Diperkirakan fosil ini
adalah makhluk tertua yang pernah hidup di pulau jawa.

• Pithecanthropus berarti manusia kera. Di temukan di trinil desa ngawi,


perning daerah mojokerto, sangiran ,kedung brubus, sambung macan dan
ngandong. Volum otak dari fosil itu berada diantara volume otak manusia dan
kera. Oleh karena itulah fosil ini disebut manusia kera.

a) Pithecanthropus erctus
Berarti amnesia kera yang sudah dapat berjalan tegak. Penelitian itu
didasarkan pada penemuan tulang rahang, dua geraham, bagian atas
tengkorak, dan tulang paha kaki. Itulah sebabnya Eugene Dubois
menyimpulkan hasil temuannya dapat berjalan dengan tegak.

b) Pithecanthropus mojokertenis
Berarti amnesia kera dari mojokrto. Ditemukan dan diteliti oleh von
koeningswald antara tahun 1936-1941, di daerah perning mojokerto.
temuannya Berupa tengkorak anak–anak.diperkirakan adalah anak-anak
phitecanthropus.

c) pithecanthropus soloenis
berarti manusia kera dari solo. Ditemukan di daerah ngandong,lembah
sungai bengawan solo antara tahun 1931-1934.penemuannya berupa 11
buah fosil tengkorak, tulang rahang,dan gigi.

• Homo sapien manusia purba yang telah memiliki bentuk tubuh yang sma
dengan manusia sekarang. Dapat menggunakan akal pikiran dan memiliki
sifat. Ditemukan di daerah Indonesia, yaitu daerah wajak dan fosilnya di beri
nama homo wajakenis.penemuannya berupa tengkorak ditemukan pada tahun
1889 oleh van reictshotten

4. Hasil-Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kebudayan adalah sebuah hasil pemikiran manusia yang dilakukan dengan


sadar,yaitu sadar untuk apa segala sesuatu itu di lakukan atau diperbuat. Kebudayaan
yang dibuat oleh manusia bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
sehingga sifat kebudayaan manusia dapat dibedakan atas kebudayaan yang bersifat
material atau kebendaan dan kebudayaan yang bersifat rohani.

a. Kebudayaan Material atau Kebendaan


Manusia mulai mengenal kebudayaan material (benda) ketika mereka mulai
membutuhkannya. Awalnya peralatan yang mereka buat masih sangat sederhana,
yakni terbuat dari batu atau tulang.
Dalam perkembangan berikutnya, akal pikiran manusia semakin maju, maka
peralatan-peralatan kehidupan yang dibuatnya pun bertambah bagus. Mereka sudah
mulai mengasahnya, walaupun belum sempurna. Perkembangan peralatan-peralatan
ini terjadi pada masa mesolitikum. Hasil kebudayaan yang berhasil ditemukan seperti
kapak genggam sumatera, kapak pendek (bache courte), pebble, flakes dan lain-lain.
Pada masa kehidupan bercocok tanam, jiwa seni manusia mulai tumbuh. Hasil
kebudayaan mereka mulai mengalami peningkatan, dan disamping itu, batu yang
dipergunakan sebagai peralatan-peralatan adalah batu-batu pilihan sejenis batu
kalsedon.
Pada masa kehidupan menetap dan bercocok tanam, pola pikiran manusia
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Manusia mulai mengenal logam sebagai
bahan dasar untuk membuat peralatan-peralatan yang diperlukan.
Bangsa Indonesia mulai mengenal logam dalam bentuk logam campuran, yaitu
logam tembaga dengan timah yang disebut perunggu. Disamping itu, manusia sudah
pula mengenal dan mengolah biji-biji besi untuk membuat peralatan-peralatan yang
dibutuhkannya, tetapi sayangnya benda-benda dari besi tidak berhasil ditemukan oleh
para ahli, karena besi dapat lapuk atau hancur.

b. Kebudayaan Rohani
Kebudayaan rohani mulai muncul dalam kehidupan manusia sejak manusia
mengenal sistem kepercayaan dalam hidupnya, dan pada masa berburu dan
mengumpukan makanan. Hal ini diketahui melalui penemuan kuburan.
Penemuan kuburan menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki anggapan
tertentu dan memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal.
Inti kepercayaan terus berkembang dari zaman ke zaman. Penghormatan dan
pemujaan kepada roh nenek moyang terlihat pada peninggalan-peninggalan berupa
tugu-tugu batu seperti pada bangunan-bangunan masa Megalitikum. Bangunan-
bangunan Megalitikum banyak ditemukan pada tempat-tempat yang tinggi. Hal ini
muncul dari ungkapan masyarakat bahwa roh nenek moyang berada pada suatu
tempat yang lebih tinggi.
Melalui perkembangan pola pikir manusia,manusia mulai menyadari dan
merasakan adanya kekuatan yang maha dahsyat atau maha besar di luar dirinya
sendiri. Kekuatan itulah yang kemudian diketahui berasal dari kekuatan Tuhan Yang
Maha Esa. Dari kepercayaan itu, selanjutnya berkembang kepercayaan yang bersifat
animisme, dinamisme, dan monoisme.

C. BUDAYA BACSON-HOABINH, DONG SON, SA HUYNH,


INDIA DI INDONESIA
1 . Perkembangan Budaya bascon-Hoabinh
Istlah ini digunakan sejak tahun 1920an , yaitu untuk menunjukkan suatu tempat
pembuatan alat-alat Batu yang khas dengan ciri dipangkas pada dua sisi
permukaannya. Ciri khas alat batu kebudayaan di budaya bascon ini adalah
penyerpihan pada satu atau dua sisi permukaan batu kali yang berukuran lebih kurang
satu kepalan, dan sering kali seluruh tepiannya menjadi bagian yang tajam Disamping
alat – alat adri batu juga ada alat – alat serpih, batu giling dari berbagai ukuran , alat –
alat dari tulang dsb. Di wilayah Indonesia , alat alat batu ini banyak ditemukan
daerah Sumatra , jawa, nusa tenggara, kalimantan, Sulawesi sampai ke irian jaya.
Disamping daerah-daerah di atas , peralatan batu kebudayaan bascon , juga berhasil di
temukan pada daerah-daerah seperti minahasa , flores , Maluku utara ,dan daerah-
daerah lain di Indonesia .
2 . Perkembangan Budaya Dong Son
Pembuatan benda-benda perunggu di Vietnam utara di mulai sekitar tahun 2500
SM . penemuan kebudayaan dari kebudayaan dong son sangat penting karena benda-
benda logam yg di temukan di Indonesia pada umumnya bercorak dong son, dan
bukan dapat pengaruh dari budaya cina maupun india. Dari penemuan budaya-budaya
dong son itu , diketahui cara pembuatnya dengan cara teknik cetak lilin. Budaya dong
son sagat besar pengaruhnya terhadap perkembangan budaya perunggu , bahkan tidak
kurang dari 56 nekara yang berhasil di temukan di wilayah Indonesia .
3. Perkembangan Budaya Sa Huynh

Budaya Sa Huynh di Vietnam bagian selatan didukung oleh suatu kelompok


penduduk yang berbahasa Austronesia (Cham) yang diperkirakan berasal dari daerah-
daerah di kepulauan Indonesia.
Sebelum adanya budaya Sa Huynh atau budaya turunannya langsung, daerah
Vietnam bagian selatan sepenuhnya didiami oleh bangsa yang berbahasa Austronesia.
Kemudian mereka dikalahkan oleh ekspansi penduduk Vietnam sekarang dan hanya
sebagai kelompok minoritas hingga dewasa ini.
Dari sudut pandang Indonesia, keberadaan orang-orang Cham dekat pusat-
pusat penemuan benda-benda logam di Vietnam Utara pada akhir masa prasejarah
mempunyai arti yang amat penting, namun, hubungan-hubungan langsung dengan
pusat-pusat pembuatan benda-benda perunggu di daerah Dong Son sangat terbatas.a
Hal ini terbukti dengan penemuan tujuh buah nekara tipe Heger I di daerah selatan
Vietnam dari 130 nekara yang berhasil ditemukan hingga menjelang tahun 1990.
Benda-benda perunggu yang tersebar sampai ke wilayah Indonesia melalui
jalur-jalur antara lain:
1. Melalui jalur darat; yaitu Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan
Indonesia.
2. Melalui jalur laut; yaitu dengan menyebrangi lautan dan terus tersebar di
daerah kepulauan Indonesia.

Kebudayaan Sa Huynh yang diketahui hingga saat sekarang kebanyakan


berasal dari penemuan kubur tempayan (jenazah dimasukkan ke dalam tempayan
besar) dan penguburan ini adalah adat kebiasaan yang mungkin di bawa oleh orang-
orang Cham pertama ke kepulauan Indonesia. Penemuan-penemuan Sa Huynh
terdapat di kawasan pantai mulai dari Vietnam Tengah ke selatan sampai ke delta
lembah sungai Mekong.
Kebudayaan Sa Huynh yang berhasil ditemukan meliputi berbagai alat yang
bertangkai corong seperti sekop, tembilang dan kapak, Namun ada pula yang tidak
bercorong.

4. Perkembangan Budaya India di Indonesia

Upaya-upaya yang dilakukan orang-orang India dalam penyebaran


kebudayaan sangat berbeda, yaitu melalui hasil-hasil kasrya sastra. Hasil karya sastra
berbahasa Sansekerta dan Tamil, sudah lama berkembang di wilayah Asia tenggara
termasuk Indonesia.
Antara abad pertama hingga kelima Masehi muncul pusat-pusat perdagangan
di wilayah Indonesia, terutama pada daerah-daerah yang dekat dengan jalur
perdagangan tersebut. Munculnya kota-kota pusat perdagangan di wilayah Indonesia,
pada awalnya hanya sebagai tempat peristorahatan bagi para pedagang yang telah
menempuh jarak yang cukup jauh. Namun kota-kota yang menjadi tempat
persinggahan tersebut memberi peluang kepada bangsa Indonesia untuk ikut serta
dalam kegiatan perdagangan. Hal ini yang menyebabkan daerah Indonesia akhirnya
menjadi pusat pertemuan para pedagang dari Cina dengan India dan Romawi.
Pengaruh India berhasil masuk ke berbagai sektor kehidupan masyarakat
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan masyarakat Indonesia yang
beragama Hindu dan Buddha, serta berdirinya kerajaan-kerajaan di Indonesia yang
mendapat pengaruh India seperti kerajaan Kutai, Tarumanegara, Holing dan kerajaan-
kerajaan yang berdiri pada masa selanjutnya.

5. Perkembangan Budaya Logam di Indonesia.

Pesatnya perkembanga teknologi perunggu di wilayah Indonesia diikuti


Denga kemunculan pusat-pusat pembuatan benda-benda dari logam.Tempat-
Tempat pencetakan benda-benda dari logam itu dapat pitemukan di daerah
Jawa,Bali,Madura,dan lain-lain.

a. Tahap logam awal di Sumatra.


Pada dataran Pasemah di daerah Sumatra selatan banyak ditemukan
kubur batu dari tradisi Megalitikum. A.N. Vander Hoop (1932) berasil
menemukan kubur peti batu di daerah Tegur wangi. Ditemukan pula patung
manusia dan hewan yang dipahat sebagai relief. Beberapa relief menunjukan
pertempuran manusia melawan harimau atau ular.Sedangkan gajah dan kerbau
di pahat sebagai hewan yang dapat dikendalikan manusia.

b. Tahap logam awal di Jawa.


Di pulau Jawa terdapat banyak situs-situs dari tahap logam awal
,terutama dalam hubunganya dg sarkofagus. Di daerah Leuwiliang berhasil
ditemukan serangkaian bekal kubur yg tersusun dalam penguburan tanpa
wadah yg sudah hancur.

c. Tahap logam awal di bali


Perkembangan benda-benda logam awal pulau bali terkait dengan bekal
kubur, karena benda-benda logam ditemukan dalam jumlah yang cukup
banyak pada sarkofagus. Daerah tempat penemuannya seperti gilimanuk,
ditemukan tombak besi yang bertangkai.

d. Tahap logam awal di sumba


Tradisi penguburan di sumba , NTB pada masa logam awal telah
melibatkan berbagai benda dari logam. Dalam hal ini masyarakat sumba
mengenal benda-benda logam hanya untuk bekal kubur, melainkan juga
sebagai peralatan rumah tangga,bertani,berkebun,dll.

e. Tahap logam awal di kepulauan talaud dan maluku utara


Penguburan dalam tmpayan di daerah ini aslinya ditempatkan di lantai
gua. Di maluku utara berhasil di temukan sisa-sisa penguburan dalam
tempayan yang berhasil di gali di goa uattamdi di pulau kayoa. Benda-
benda logam yang berhasil di temukan berupa pecahan besi dan perunggu.

f. Tahap logam awal di sulawesi


Pada goa di daerah sulawesi selatan ditemukan kubur tempayan.di daerah
sulawesi tengah juga di temukan jenis-jenis tempayan kubur. Dalam
tempayan tersebut banyak di temukan benda-benda logam sebgai bekal
kubur.

Anda mungkin juga menyukai