Anda di halaman 1dari 5

PENGAWASAN INTERN PADA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG

KESEJAHTERAAN RAKYAT
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen. Pengawasan harus dilakukan
untuk menjaga agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
dalam rangka pencapaian tujuan. Melalui pengawasan dapat dilakukan penilaian
apakah suatu entitas telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya
secara hemat, efisien, dan efektif, serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang
telah ditetapkan, dan ketentuan yang berlaku. Dengan demikian, melalui pengawasan
dapat diperoleh informasi mengenai kehematan, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan
kegiatan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk penyempurnaan kegiatan dan
pengambilan keputusan oleh pimpinan.
Presiden selaku Kepala Negara/Kepala Pemerintahan telah bertekad mewujudkan
penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme (KKN).
PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan untuk menjamin agar
pelaksanaan kegiatan pemerintahan berjalan sesuai dengan rencana dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, dalam
rangka mewujudkan good governance and clean government, pengawasan juga diperlukan
untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien, transparan,
akuntabel, serta bersih dan bebas dari praktik-praktik KKN.
Pengawasan terhadap penyelenggaran pemerintahan tersebut dapat dilakukan melalui
:
- Pengawasan melekat
- Pengawasan masyarakat
- Pengawasan fungsional
- Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat atau built in control merupakan pengawasan yang diwujudkan
dalam berbagai upaya yang terjalin dalam tata laksana kegiatan yang dilakukan
organisasi. Pengawasan ini secara keseluruhan menyatu dengan sistem manajemen
dalam suatu organisasi. Pengawasan melekat telah diatur secara khusus dalam
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
Pengawasan Melekat. Pengawasan melekat dapat dilakukan antara lain melalui
.:: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ::.
http://www.menkokesra.go.id Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open
Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e9s Aeprvreil,d 2010, 01:17
pengawasan atasan langsung terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh unit
kerja yang berada dibawahnya.
Contoh dari pengawasan melekat yang dilakukan atasan langsung adalah seperti
yang diamanatkan dalam Keppres Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 68 dan Pasal 69 yang berbunyi
sebagai berikut :
_Atasan kepala kantor/satuan kerja menyelenggarakan pengawasan
terhadap pelaksanaan anggaran yang dilakukan oleh kepala kantor satuan kerja
dalam lingkungannya._
_Atasan langsung bendaharawan melakukan pemeriksaan kas bendaharawan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali._
_Kepala biro keuangan departemen/lembaga mengadakan verifikasi terhadap
Surat Perintah Membayar (SPM) pada kantor/satuan kerja dalam lingkungan
departemen/lembaga bersangkutan._
_Kepala biro keuangan departemen/lembaga melakukan verifikasi Surat
Perintah Membayar (SPM) pada proyek dalam lingkungan departemen/lembaga
bersangkutan._
- Pengawasan Masyarakat
Pengawasan masyarakat merupakan pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat yang
dilakukan antara lain dalam bentuk pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh
lembaga perwakilan rakyat, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi non pemerintah,
serta pengaduan dan pemberian informasi baik secara langsung maupun melalui
media masa atau opini publik mengenai pelayanan terhadap masyarakat dan penyelenggaraan
pemerintahan. Pengaduan atau pemberian informasi oleh masyarakat secara langsung
telah diakomodir melalui Kotak Pos 5000 serta kotak-kotak pengaduan dan saran
yang disediakan oleh intansi pemerintah. Bahkan Presiden sendiri telah menyediakan
Kotak Pos dan sarana SMS untuk menampung pengaduan/pemberian informasi dari
masyarakat.
Contoh dari pengawasan masyarakat adalah seperti yang tertuang dalam Keppres
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 48 Ayat (7) yang berbunyi sebagai berikut :
_Masyarakat yang tidak puas terhadap tanggapan atau informasi
yang disampaikan oleh pengguna barang/jasa dapat mengadukan kepada Menteri/Panglima
TNI/Kapolri/Pemimpin Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pemimpin
BHMN/Direksi BUMN/BUMD._
- Pengawasan Fungsional
Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh lembaga/aparat
pengawasan yang dibentuk atau ditunjuk khusus untuk melaksanakan fungsi pengawasan
secara independen terhadap obyek yang diawasi.
Pengawasan fungsional tersebut dilakukan oleh lembaga/badan/unit yang mempunyai
tugas dan fungsi melakukan pengawasan fungsional melalui audit, investigasi,
dan penilaian untuk menjamin agar penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan
.:: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ::.
http://www.menkokesra.go.id Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open
Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e9s Aeprvreil,d 2010, 01:17
rencana dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan fungsional dilakukan baik oleh pengawas ekstern pemerintah maupun
pengawas intern pemerintah. Pengawasan ekstern pemerintah dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), sedangkan pengawasan intern pemerintah dilakukan oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
yang berlaku.
BPK melakukan pengawasan fungsional dengan menguji kesepadanan laporan
pertanggungjawaban
keuangan negara dan memberikan pendapat terhadap kelayakan pertanggungjawaban
keuangan negara tersebut (fungsi attestation). Dalam hal ini BPK melakukan pengawasan
terhadap pertanggungjawaban pemerintah secara keseluruhan atas pengelolaan keuangan
negara. Pengawasan yang dilaksanakan BPK diharapkan dapat memberikan masukan
kepada DPR mengenai kewajaran pertanggungjawaban keuangan negara oleh pemerintah.
APIP melakukan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan negara agar
berdaya guna dan berhasil guna untuk membantu manajemen pemerintahan dalam rangka
pengendalian terhadap kegiatan unit kerja yang dipimpinnya (fungsi quality assurance).
Pengawasan yang dilaksanakan APIP diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pimpinan penyelenggara pemerintahan mengenai hasil, hambatan, dan penyimpangan
yang terjadi atas jalannya pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tanggung
jawab para pimpinan penyelenggara pemerintahan tersebut.
Lembaga/badan/unit yang ada di dalam tubuh pemerintah (pengawas intern pemerintah),
yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan fungsional adalah Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yang terdiri dari :
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Inspektorat Jenderal Departemen
Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) /Kementerian
Lembaga Pengawasan Daerah atau Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota
BPKP sebagai aparat pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan Pemerintah/Presiden. Itjen Departemen/Inspektorat Utama/Inspekorat
LPND/Kementerian sebagai aparat pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri atau Kepala LPND bertugas
untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan Menteri atau Kepala
LPND. Sedangkan Lembaga Pengawasan Daerah sebagai aparat pengawasan penyelenggaran
pemerintahan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur/Bupati/Walikota
bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
Gubernur/Bupati/Walikota.
Laporan hasil pengawasan oleh masing-masing APIP disampaikan kepada pihak yang
menjadi atasan dan kepada siapa APIP tersebut bertanggungjawab. Dengan demikian
BPKP melaporkan hasil pengawasannya kepada Presiden, Itjen Departemen/Inspektorat
Utama/Inspektorat LPND/Kementerian melaporkan hasil pengawasannya kepada Menteri
atau Kepala LPND, dan Lembaga Pengawasan Daerah melaporkan hasil pengawasannya
kepada Gubernur/Bupati/Walikota. Pelaporan hasil pengawasan juga dapat dilaporkan
kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Contoh dari pelaksanaan pengawasan fungsional yang dilaksanakan oleh APIP adalah
seperti yang diamanatkan dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 48 Ayat (5) yang berbunyi sebagai berikut
:
_Unit pengawasan intern pada instansi pemerintah melakukan pengawasan
kegiatan/proyek, menampung dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang
berkaitan dengan masalah atau penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa,
.:: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ::.
http://www.menkokesra.go.id Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open
Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e9s Aeprvreil,d 2010, 01:17
kemudian melaporkan hasil pemeriksaaannya kepada menteri/pimpinan instansi
yang bersangkutan dengan tembusan kepada Kepala Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)._
Contoh lain dari pelaksanaan pengawasan fungsional yang dilaksanakan oleh APIP
adalah seperti yang diamanatkan dalam Keppres Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 70 dan 71 yang berbunyi
sebagai berikut :
_Inspektur jenderal departemen/pimpinan unit pengawasan pada lembaga
melakukan pengawasan atas pelaksanaan anggaran negara yang dilakukan oleh
kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek dalam lingkungan departemen/lembaga
bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku._
_Hasil pemeriksaan inspektur jenderal departemen/pimpinan unit pengawasan
pada lembaga tersebut disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga yang membawahkan
proyek yang bersangkutan dengan tembusan disampaikan kepada Kepala BPKP._
_BPKP melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku._
_Inspektur jenderal departemen/pimpinan unit pengawasan lembaga, Kepala
BPKP, dan unit pengawasan daerah wajib menindaklanjuti pengaduan masyarakat
mengenai pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara._
PENGAWASAN INTERN PADA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
Dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan Menko Kesra,
pada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat telah dibentuk unit
pengawasan intern dengan nomenklatur Inspektorat. Inspektorat membantu Menko
Kesra untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan Menko Kesra
dalam rangka pencapaian tujuan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat. Secara umum pengawasan yang dilakukan Inspektorat dapat membantu Menko
Kesra dalam hal :
- memberikan gambaran atas kinerja organisasi
- meningkatkan kinerja organisasi
- mendeteksi penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan
- membantu agar pelaksanaan kegiatan selalu berada pada track yang benar
(sesuai dengan rencana, kebijakan, dan peraturan yang berlaku)
- memberikan gambaran mengenai kehematan, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan
kegiatan
.:: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ::.
http://www.menkokesra.go.id Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open
Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e9s Aeprvreil,d 2010, 01:17
- sebagai early warning system (sistem peringatan dini) kepada Menko Kesra
untuk dapat melakukan tindakan koreksi terhadap masalah-masalah yang terjadi
dalam pencapaian kinerja dan terhadap penyimpangan yang terjadi.
Pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat merupakan fungsi pelayanan kepada
manajemen yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi manajemen untuk digunakan
dalam pengambilan keputusan. Melalui pengawasan intern diharapkan dapat diperoleh
informasi yang tepat yang dibutuhkan oleh Menko Kesra, sehingga ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan kualitas keputusan bisa ditingkatkan.
Pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat dapat dipandang sebagai upaya untuk
membantu mengarahkan seluruh kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang ada
guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, semua sumber daya
dimanfaatkan dan dilindungi, data dan laporan dapat dipercaya dan disajikan
secara wajar, serta ditaatinya kebijakan dan ketentuan yang berlaku.
Dengan demikian, pengawasan fungsional yang dilakukan oleh Inspektorat merupakan
salah satu unsur penting untuk mendorong tercapainya ketaatan terhadap ketentuan
yang berlaku, kehematan, efisiensi, dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan,
dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
dari praktik-praktik KKN.
Inspektorat dapat membantu Menko Kesra sebagai pimpinan tertinggi pada Kementerian
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam rangka pengendalian atas kegiatan
yang menjadi tugas dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
agar sejalan dengan kebijakan yang telah digariskan Menko Kesra dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Inspektorat juga dapat membantu pimpinan dalam menilai
akuntabilitas unit kerja yang berada dalam lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Inspektorat dituntut untuk memiliki petugas yang memenuhi kualifikasi sebagai
auditor untuk dapat melaksanakan pengawasan fungsional. Kualifikasi atau persyaratan
utama bagi auditor adalah competent dan independent. Untuk memenuhi persyaratan
kompetensi, petugas pada Inspektorat harus mempunyai pengetahuan, kemampuan,
dan keahlian yang cukup di bidang pengawasan. Untuk memenuhi persyaratan independensi,
Inspektorat berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menko Kesra sehingga
dalam melaksanakan tugasnya bisa seobyektif mungkin dan tidak bias terhadap
unit kerja yang diperiksanya. Inspektorat dapat diibaratkan sebagai mata dan
telinga pimpinan, sehingga kewenangannya diperoleh dari pimpinan dari suatu
organisasi dan laporan hasil pengawasannya juga ditujukan kepada pimpinan organisasi
tersebut.
Inspektur
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Drs. Bintang Susmanto, Ak, MBA
.:: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ::.
http://www.menkokesra.go.id Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open
Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e9s Aeprvreil,d 2010, 01:17
.:: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ::.
http://www.menkokesra.go.id Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open
Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e9s Aeprvreil,d 2010, 01:17

Anda mungkin juga menyukai