------------------4
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi
asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki
oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan
dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil,
dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur,
akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik,
montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga
kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya
tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru,
editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang
menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
8 Berbicara masalah pengangguran terselubung, ada yang mengatakan bahwa pengangguran
terselubung memiliki arti orang yang bekerja namun kapasitas pekerjaan yang di lakukannya di bawah
25% dari jumlah efektif waktu jam kantor. Dengan asumsi jumlah efektif jam kantor rata-rata adalah 8
jam, berarti waktu pengangguran terselubung melakukan pekerjaannya adalah 2 jam.
Angkatan kerja merupakan faktor penting dalam proses produksi, yaitu sebagai sarana produksi, tenaga
kerja lebih penting dari pada sarana produksi yang
lainnya, seperti; bahan mentah, tanah, air dan sebagainya. Karena manusia lah yang menggerakkan
semua sumber-sumber tersebut untuk menghasilkan barang (Simanjuntak, P.J 1981).
Penduduk usia kerja biasanya dikelompokkan ke dalam angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Konsep ini diadopsi dari negara yang sudah maju yang mempunyai ciri-ciri ekonomi dan tenaga kerja
yang berbeda dengan negara yang sedang berkembang serta pertumbuhan ekonominya stabil.
Selain itu penyediaan tenaga kerja yang sifatnya terbatas karena tidak semua penduduk merupakan
angkatan kerja, dalam hal ini hanya penduduk yang telah mencapai usia minimum tertentu baru
dianggap sebagai tenaga kerja potensial atau angkatan kerja, serta statusnya tidak sebagai mengurus
rumah tangga, sekolah, dan lainnya.
Di Indonesia misalnya, hanya mereka yang telah mencapai usia 10 tahun ke atas baru dianggap sebagai
angkatan kerja. Selain itu, tidak semua usia kerja terlibat dalam kegiatan ekonomi (bekerja) seperti yang
telah diuraikan di atas. Sehingga jumlah angkatan kerja dalam suatu daerah pada suatu kurun waktu
tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia kerja, semakin besar jumlah penduduk usia kerja, maka
akan cenderung semakin besar jumlah angkatan kerja.
9 Diperlukan kebijakan pembangunan lapangan kerja yang berdasar pada ketersediaan ... Diperlukan
kebijakan yang mengatur tenaga kerja ahli Indonesia untuk ...
images.shierr.multiply.multiplycontent.com/.../
10A. 1. Tenaga kerja adalah jumlah orang yang di minta untuk melaksanakan suatu pekerjaan
pada tingkat upah tertentu
2. Angkatan kerja adalah penduduk berusia kerja, yaitu antara 15 tahun hingga 65 tahun, yang
bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi
mencari pekerjaan
3. Kesempatan kerja adalah lowongan pekerjaan yang dapat di isi oleh pencari kerja untuk
mendapatkan pekerjaan.
B. Hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran.
Jumlah penduduk mempunyai hubungan langsung dengan jumlah angkatan kerja, kesempatan
kerja dan pengangguran. Semakin tinggi jumlah penduduk suatu Negara, semakin tinggi juga
jumlah angkatan kerja kesempatan kerja dan pengangguran di Negara tersebut.
C. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
1. Tingkat pengangguran tinggi
2. Jumlah angkatan kerja tinggi
3. Tingkat pendidikan dan ketrampilan angkatan kerja rendah
4. Penyebaran angkatan kerja tidak merata
5. Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja kurang maksimal
D. Dampak pengangguran terhadap keamanan lingkungan.
1. Turunnya tingkat kemakmuran masyarakat
2. Jika banyak orang yang menganggur berarti banyak orang yang tidak mempunyai pendapatan.
Sehingga permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang sedikit.
3. Kemampuan pemerintah untuk menarik pajak sedikit karena pendapatan masyarakat yang
rendah.
4. Dapat menimbulkan masalah politik maupun social misalnya meningkatnya jumlah penduduk
miskin banyak kejahatan yang dapat timbul, atau meningkatnya kegiatan ekonomi illegal seperti
barang-barang selundupan.
5. Bagi si penganggur sendiri akan mengalami tekanan mental karena merasa tida berguna serta
menerima pandangan negative dari masyarakat.