Anda di halaman 1dari 110

PERATURAN BERSAMA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI


DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA


DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI


DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Negara


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008
tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya,
dipandang perlu menetapkan kembali Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya;

b. bahwa untuk kelancaran dan tertib administrasi dalam pelaksanaan


keputusan tersebut, perlu menetapkan Peraturan Bersama Menteri
Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan
Angka Kreditnya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3890);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
84);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 108);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/
Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2797);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3098), sebagaimana telah sepuluh kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3176);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3547);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4332);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4016), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4192);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri

2
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
13. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
14. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun
2005;
15. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia sebagaimana telah tiga kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan
Angka Kreditnya.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA
KREDITNYA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:

(1) Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,


tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
teknologi dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang
penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan, dan
pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang
berwenang.
(2) Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang
dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan dari berbagai disiplin
ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan
kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan
manusia.
(3) Kegiatan kerekayasaan adalah kegiatan bertahap yang secara
runtun meliputi penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan
dan pengoperasian.
(4) Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian multi disiplin ilmu
pengetahuan yang dapat dilanjutkan melalui kegiatan
pengembangan dan perekayasaan.
(5) Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan

3
yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,
manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
ada atau menghasilkan teknologi baru.
(6) Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk
menghasilkan sistem, model, nilai, produk dan/atau proses
produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang
dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan
estetika, dalam suatu kelompok kerja fungsional.
(7) Pengoperasian adalah kegiatan yang meliputi uji operasional dan
evaluasi, pemasaran, penjualan serta pelayanan pasca jual,
modifikasi dan perawatan dari suatu produk atau sistem
kerekayasaan untuk tujuan non komersial maupun komersial.
(8) Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
Pejabat Fungsional Perekayasa dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan.
(9) Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk
membantu menilai prestasi kerja Perekayasa.
(10) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Instansi
pemerintah yang secara fungsional bertanggung jawab dalam
pengelolaan Jabatan Fungsional Perekayasa secara nasional.
(11) Majelis Perekayasa adalah Tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa
dengan tugas memberikan pemikiran tentang pengembangan
perekayasaan nasional dan pemikiran tentang Jabatan Fungsional
Perekayasa termasuk di dalamnya norma-norma dan kode etik
kerekayasaan.
(12) Organisasi Fungsional Kerekayasaan adalah organisasi yang
dibentuk secara temporer (ad hoc) untuk pelaksanaan kegiatan
kerekayasaan dalam rangka melaksanakan suatu kegiatan
tertentu.
(13) Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structures/WBS) adalah
struktur pembagian pekerjaan berdasarkan jenis kegiatan
kerekayasaan atau bidang keilmuan.
(14) Paket Pekerjaan (Work Package/WP) merupakan rincian kerja dari
struktur rincian kerja (WBS) tertentu yang disusun berdasarkan
disiplin keilmuan atau kegiatan perekayasaan.
(15) Kepala Program (Program Director) adalah Inisiator Program yang
memberikan arahan tentang garis-garis besar kegiatan termasuk
status keterkinian teknologi (state of the art technology), strategi
keuangan program, maupun eksekusinya.
(16) Insinyur Kepala (Chief Engineer) adalah Pengelola Program yang
bertanggung jawab terhadap kualitas teknis hasil program,
sumber daya manusia dan fasilitas program.
(17) Asisten Insinyur Kepala (Assistant Chief Engineer) adalah Asisten
Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap kualitas
teknis hasil program, sumber daya manusia dan fasilitas program.

4
(18) Manajer Program (Program Manager) adalah Pengelola Program
yang bertanggung jawab terhadap pendanaan dan jadwal
pencapaian sasaran.
(19) Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager) adalah
Asisten Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap
pendanaan dan jadwal pencapaian sasaran.
(20) Ketua Kelompok (Group Leader) adalah Kepala sebuah struktur
rincian kerja (WBS) yang membawahkan beberapa paket kerja.
(21) Ketua Sub Kelompok (Leader) adalah Kepala sebuah paket kerja.
(22) Staf Perekayasa (Engineering Staff) adalah Pelaksana kegiatan
penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian seperti diinstruksikan dalam buku acuan/petunjuk
program (Program Manual) untuk spesifik bidang tertentu.
(23) Buku Acuan/Petunjuk Program (Program Manual) merupakan
acuan umum yang menjelaskan semua hal berkaitan dengan
program.
(24) Buku Acuan/Petunjuk Desain (Design Manual) adalah acuan yang
menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan program desain.
(25) Buku Acuan/Petunjuk Kerekayasaan (Engineering Manual)
merupakan acuan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan
dengan teknis kerekayasaan.
(26) Buku Acuan/Petunjuk Pengujian (Testing Manual) merupakan
acuan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan
pengujian kerekayasaan.
(27) Buku Acuan/Petunjuk Produksi dan Integrasi (Production and
Integration Manual) merupakan acuan yang menjelaskan semua
hal yang berkaitan dengan program produksi suatu hasil desain.
(28) Catatan Teknis (Technical Notes/TN) adalah dokumen laporan
yang terdiri dari hanya satu subjek yang melatarbelakangi
kegiatan sebuah paket kerja yang disajikan dalam bentuk catatan–
catatan teknis oleh staf perekayasa (Engineering Staff).
(29) Laporan Teknis (Technical Report/TR) adalah dokumen laporan
hasil kegiatan Paket Pekerjaan (WP) yang ditulis oleh ketua sub
kelompok (Leader) yang merupakan rangkuman dari beberapa
catatan teknis (TN).
(30) Revisi Laporan Teknis (Technical Memorandum/TM); adalah
dokumen laporan yang merupakan perbaikan dari satu atau
beberapa pasal dari laporan teknis (TR) yang mungkin terjadi
sebagai akibat dari perkembangan kegiatan.
(31) Dokumen Teknis (Technical Document/TD) adalah dokumen
laporan hasil kegiatan struktur rincian kerja (WBS) yang ditulis
oleh Ketua Kelompok (Group Leader) yang merupakan rangkuman
dari beberapa laporan teknis (TR) dalam struktur rincian kerja
(WBS) tersebut.
(32) Laporan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan Kegiatan
(Progress Control and Monitoring/PCM) adalah dokumen laporan
hasil pemantauan dan pengendalian jalannya program dari segi
jadwal dan aliran pendanaan yang ditulis oleh Manajer Program
(Program Manager).
(33) Laporan Akhir Program (Program Document/PD) adalah dokumen
laporan hasil akhir dari program yang merupakan rangkuman dari

5
seluruh dokumen teknis (TD) dan laporan pemantauan dan
pengendalian kemajuan kegiatan (PCM) dari program tersebut
yang ditulis oleh Insinyur Kepala (Chief Engineer), Manajer
Program (Program Manager) dan kepala program (Program
Director).
(34) Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit
Perekayasa adalah Pejabat Eselon II.
(35) Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara
dan memberhentikan dalam dan dari jabatan fungsional
Perekayasa adalah Pejabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(36) Unit Perekayasaan lnstansi Pemerintah adalah unit kerja yang
melaksanakan kegiatan fungsional Kerekayasaan pada
Departemen, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Departemen
atau Instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
(37) Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung,
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala
Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara,
Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin oleh pejabat
struktural eselon I dan bukan merupakan bagian dari
Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen.
(38) Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur.
(39) Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah
Bupati/Walikota.
(40) Pemberhentian adalah pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Perekayasa bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil.

BAB II

USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 2

(1) Bahan penilaian angka kredit Perekayasa disampaikan pimpinan


unit kerja paling rendah pejabat struktural eselon III yang
bertanggung jawab di bidang kepegawaian setelah diketahui
atasan langsung pejabat fungsional yang bersangkutan kepada
pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit.
(2) Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit
Perekayasa menyampaikan usul penetapan angka kredit kepada
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit melalui tim
penilai.
(3) Usul penetapan angka kredit untuk Perekayasa dibuat menurut
contoh sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan
Bersama ini.
(4) Setiap usulan penetapan angka kredit Perekayasa harus dilampiri
dengan:

6
a. Surat pernyataan melakukan kegiatan kerekayasaan dan
bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana
tersebut pada Lampiran II Peraturan Bersama ini;
b. Surat penyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
dan bukti fisiknya dibuat menurut contoh formulir
sebagaimana tersebut pada Lampiran III Peraturan Bersama
ini;
c. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang
pelaksanaan tugas perekayasa dan bukti fisiknya, dibuat
menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada
Lampiran IV Peraturan Bersama ini;
d. Surat Pernyataan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
dan fotocopi bukti-bukti mengenai ijazah/Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan dan/atau keterangan yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang, dibuat menurut
contoh sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Peraturan
Bersama ini.

Pasal 3

(1) Setiap usulan penetapan angka kredit bagi Perekayasa harus


dinilai secara seksama oleh Tim Penilai berdasarkan rincian
kegiatan dan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008.
(2) Hasil penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit untuk ditetapkan angka kreditnya.

Pasal 4

(1) Penetapan angka kredit Perekayasa sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 3 ayat (2) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, dibuat menurut contoh sebagaimana
tersebut dalam Lampiran VI Peraturan Bersama ini.
(2) Asli Penetapan Angka Kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala
Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara, dan tembusannya disampaikan kepada:
a. Perekayasa yang bersangkutan;
b. Sekretaris Tim Penilai Perekayasa yang bersangkutan;
c. Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Bagian
Kepegawaian instansi yang bersangkutan; dan
d. Pejabat lain yang dipandang perlu.

Pasal 5

(1) Penilaian dan penetapan angka kredit Perekayasa dilakukan


paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
(2) Dalam hal Perekayasa akan dipertimbangkan untuk naik
pangkat, penetapan angka kredit ditetapkan paling lambat 3

7
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk kenaikan pangkat periode April angka kredit
ditetapkan paling lambat bulan Januari tahun yang
bersangkutan;
b. Untuk kenaikan pangkat periode Oktober angka kredit
ditetapkan paling lambat bulan Juli tahun yang
bersangkutan.

Pasal 6

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dalam


menetapkan angka kredit dapat mendelegasikan atau
memberikan kuasa kepada pejabat lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (1) Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/
2008.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam rangka
tertib administrasi dan pengendalian harus membuat spesimen
tandatangan dan disampaikan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan Kepegawaian
Negara.
(3) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, spesimen tandatangan pejabat yang
menggantikan tetap harus dibuat dan disampaikan kepada
Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara.

Pasal 7

Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berhalangan sehingga tidak
dapat menetapkan angka kredit sampai batas waktu yang ditentukan
dalam Pasal 5 ayat (2), maka angka kredit dapat ditetapkan oleh
pejabat lain satu tingkat dibawahnya, yang secara fungsional
bertanggung jawab di bidang kerekayasaan setelah mendapatkan
delegasi atau kuasa dari pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit atau atasan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

BAB III

TIM PENILAI

Pasal 8

(1) Syarat untuk dapat diangkat menjadi Anggota Tim Penilai adalah
sebagai berikut:
a. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
jabatan/pangkat Perekayasa yang dinilai;
b. Memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja
Perekayasa; dan

8
c. Dapat aktif melakukan penilaian.
(2) Masa jabatan Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk
masa jabatan berikutnya.
(3) Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali
masa jabatan secara berturut-turut sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), dapat diangkat kembali setelah melampaui masa
tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(4) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang pensiun atau
berhalangan 6 (enam) bulan atau lebih, maka Ketua Tim Penilai
mengusulkan penggantian anggota tim secara definitif sesuai
masa kerja yang tersisa kepada pejabat yang berwenang
menetapkan Tim Penilai.
(5) Dalam hal terdapat Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua Tim
Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
(6) Susunan Anggota Tim Penilai paling kurang 7 (tujuh) orang
terdiri dari unsur teknis yang secara langsung bertanggung
jawab di bidang kerekayasaan, unsur kepegawaian, dan pejabat
fungsional Perekayasa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis;
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota dari unsur
kepegawaian;
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
d. Paling sedikit 4 (empat) orang anggota.
(7) Dalam hal komposisi jumlah anggota tim penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi, maka Anggota Tim
Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai
kompetensi dalam penilaian prestasi kerja di bidang
kerekayasaan.
(8) Kualifikasi pendidikan dan tata cara penilaian Tim Penilai dalam
melakukan tugas ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Perekayasa.

Pasal 9

(1) Tugas Tim Penilai Pusat adalah:


a. Membantu Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk dalam
menetapkan angka kredit Perekayasa Madya pangkat
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan
Perekayasa Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang
IV/e yang ada di lingkungan pemerintah pusat dan daerah;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau Pejabat
Eselon I yang ditunjuk, yang berhubungan dengan penetapan
angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
(2) Tugas Tim Penilai Instansi adalah:
a. Membantu Pejabat Pembina Pegawai Pusat atau Pejabat lain
yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian serendah-
rendahnya eselon II dalam menetapkan angka kredit

9
Perekayasa Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang
III/a sampai dengan Perekayasa Madya pangkat Pembina
golongan ruang IV/a yang bekerja di lingkungan Instansi
Pusat;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian Pusat atau Pejabat lain yang ditunjuk
yang membidangi kepegawaian serendah-rendahnya eselon
II yang berhubungan dengan penetapan angka kredit
sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
(3) Tugas Tim Penilai Unit Kerja adalah:
a. Membantu Pejabat yang ditunjuk di lingkungan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang membidangi
kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II) dalam
menetapkan angka kredit Perekayasa Pertama pangkat
Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan
Perekayasa Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di
lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pejabat
yang ditunjuk di lingkungan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi yang membidangi kepegawaian
(serendah-rendahnya eselon II) yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf
a.
(4) Tugas Tim Penilai Provinsi adalah:
a. Membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang
bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang
membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II)
bagi Perekayasa Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan Perekayasa Madya pangkat
Pembina golongan ruang IV/a dalam menetapkan angka
kredit di lingkungan Provinsi;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan atau
pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian
(serendah-rendahnya eselon II) yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf
a.
(5) Tugas Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah:
a. Membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota
yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang
membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II)
bagi Perekayasa Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan Perekayasa Madya pangkat
Pembina golongan ruang IV/a dalam menetapkan angka
kredit di lingkungan Kabupaten/Kota;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota yang bersangkutan
atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi
kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II) yang
berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana
dimaksud dalam huruf a.

10
(6) Dalam hal Tim Penilai Provinsi belum terbentuk, penilaian dan
penetapan angka kredit Perekayasa dapat dimintakan kepada
Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja.
(7) Dalam hal Tim Penilai Kabupaten/Kota belum terbentuk,
penilaian dan penetapan angka kredit Perekayasa dapat
dimintakan kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat,
Tim Penilai Provinsi yang bersangkutan atau Tim Penilai Unit
Kerja.

Pasal 10

(1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya,


dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh Sekretaris
Tim Penilai yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang
kepegawaian.
(2) Sekretariat Tim Penilai dibentuk dengan keputusan pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.

Pasal 11

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat


membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para
ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau
bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis
yang diperlukan.
(2) Tugas pokok Tim Penilai Teknis adalah memberikan saran dan
pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan
penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang
memerlukan keahlian tertentu.
(3) Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab
kepada Ketua Tim Penilai.

BAB IV

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT

Pasal 12

Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat


(1), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan
jabatan dan/atau kenaikan pangkat Perekayasa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 13

(1) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dapat


dipertimbangkan apabila:
a. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan

11
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
(2) Kenaikan jabatan dari jenjang Perekayasa Madya menjadi
Perekayasa Utama ditetapkan oleh Presiden setelah
mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
(3) Kenaikan jabatan dari jenjang Perekayasa Pertama sampai
dengan Perekayasa Madya ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian instansi masing-masing.

Pasal 14

(1) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dapat


dipertimbangkan apabila:
a. Paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian
pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir.
(2) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah yang
menduduki jabatan Perekayasa Madya pangkat Pembina Tingkat
I golongan ruang IV/b menjadi Pembina Utama Muda golongan
ruang IV/c sampai dengan untuk menjadi Perekayasa Utama
pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, ditetapkan
dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan
teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
(3) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menduduki
jabatan Perekayasa Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I golongan
ruang III/b sampai dengan untuk menjadi Perekayasa Madya
pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ditetapkan
dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang
bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala
Badan Kepegawaian Negara.
(4) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi yang
menduduki jabatan Perekayasa Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b sampai dengan untuk menjadi Perekayasa
Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b,
ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian
Daerah Provinsi yang bersangkutan setelah mendapat
persetujuan teknis Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian
Negara yang besangkutan.
(5) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota
yang menduduki jabatan Perekayasa Pertama pangkat Penata
Muda golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat
I golongan ruang III/b sampai dengan untuk menjadi

12
Perekayasa Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang
III/d, ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan
setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional
Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
(6) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota
yang menduduki jabatan Perekayasa Muda pangkat Penata
Tingkat I golongan ruang III/d untuk menjadi Perekayasa Madya
pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina
Tingkat I golongan ruang IV/b ditetapkan oleh Gubernur yang
bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala
Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan.

Pasal 15

(1) Kenaikan pangkat bagi Perekayasa dalam jenjang jabatan yang


lebih tinggi dapat dipertimbangkan jika kenaikan jabatannya
telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Perekayasa yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit
yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan
untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.
(3) Perekayasa pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam
masa pangkat yang diduduki, pada tahun berikutnya diwajibkan
mengumpulkan paling kurang 20 % (dua puluh persen) angka
kredit dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari
kegiatan tugas pokok.
(4) Perekayasa Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina
Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Perekayasa
Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, diwajibkan
mengumpulkan paling kurang 12 (dua belas) angka kredit setiap
kenaikan pangkat yang berasal dari kegiatan pengembangan
profesi.
(5) Perekayasa Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang
IV/e, setiap 2 (dua) tahun sejak menduduki jenjang pangkat
diwajibkan mengumpulkan paling kurang 50 (lima puluh) angka
kredit dari kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi.

BAB V

PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, DAN


PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN

Pasal 16

Pengangkatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian dalam


dan dari jabatan Perekayasa ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13
Pasal 17

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam
jabatan Perekayasa harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV di
bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
(2) Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi
Jabatan Fungsional Perekayasa, yang telah dipersiapkan pada
waktu pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil;
(3) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat
harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional
Perekayasa sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh
Instansi Pembina;
(4) Kualifikasi pendidikan dan pelatihan fungsional untuk Jabatan
Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
ditetapkan lebih lanjut oleh Instansi Pembina.
(5) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (3), yang
tidak lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Perekayasa,
diberhentikan dari jabatan Perekayasa;
(6) Surat Keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan
Perekayasa dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut pada
Lampiran VII Peraturan Bersama ini.

Pasal 18

(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam


jabatan Perekayasa dapat dipertimbangkan dengan ketentuan
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
(1) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/219/M.PAN/ 7/2008;
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan
pangkat yang dimilikinya, sedangkan jenjang jabatan
Perekayasa ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang
diperoleh setelah melalui penilaian dan penetapan angka kredit
dari pejabat yang berwenang yang berasal dari unsur utama
dan unsur penunjang.
(3) Surat Keputusan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari
jabatan lain ke dalam jabatan Perekayasa dibuat menurut
contoh sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII Peraturan
Bersama ini.

14
Pasal 19

Bagi Perekayasa yang karena perpindahan jabatan, memiliki


pangkat/golongan ruang lebih tinggi dari jabatan Perekayasa yang
diperolehnya dapat mengajukan kenaikan jabatan satu tingkat lebih
tinggi setelah satu tahun dalam jabatannya dan memenuhi angka
kredit yang diperlukan untuk kenaikan jabatan.

Pasal 20

Selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1)


dan Pasal 18 ayat (1) pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
jabatan Perekayasa dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan
Perekayasa.

Pasal 21

(1) Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang


III/a sampai dengan Perekayasa Utama, pangkat Pembina
Utama Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari
jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
menduduki pangkat dan/atau jenjang jabatan terakhir tidak
dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan
untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
(2) Perekayasa Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap 2 (dua)
tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat
mengumpulkan paling rendah 50 (lima puluh) angka kredit dari
kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi.
(3) Pembebasan sementara bagi Perekayasa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) didahului dengan peringatan paling
lambat 6 (enam) bulan sebelum batas waktu pembebasan
sementara dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut pada
Lampiran IX Peraturan Bersama ini.
(4) Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Perekayasa dibebaskan sementara dari
jabatannya, apabila:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat
berat berupa penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar bidang kerekayasaan;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
e. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
(5) Perekayasa yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) huruf a selama menjalani hukuman disiplin tetap
melaksanakan tugas pokok jabatan Perekayasa, dapat dinilai dan
ditetapkan angka kreditnya.
(6) Surat Keputusan pembebasan sementara dari jabatan
Perekayasa dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut pada
Lampiran X Peraturan Bersama ini.

15
Pasal 22

(1) Perekayasa diberhentikan dari jabatannya, karena:


a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2), tidak dapat mengumpulkan
angka kredit yang ditentukan; atau
b. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin berat
berupa penurunan pangkat.
(2) Surat Keputusan pemberhentian dari jabatan Perekayasa dibuat
menurut contoh sebagaimana tersebut pada Lampiran XI
Peraturan Bersama ini.

BAB VI

PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN

Pasal 23

(1) Perekayasa yang dibebaskan sementara karena tidak dapat


mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi, diangkat kembali dalam jabatan
Perekayasa apabila telah memenuhi angka kredit
kekurangannya.
(2) Perekayasa yang dibebaskan sementara karena dijatuhi
hukuman disiplin, dapat diangkat kembali dalam jabatan
Perekayasa apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut
telah berakhir.
(3) Perekayasa yang dibebaskan sementara karena diberhentikan
sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
1966, dapat diangkat kembali dalam jabatan Perekayasa apabila
berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi
hukuman percobaan.
(4) Perekayasa yang dibebaskan sementara karena ditugaskan di
luar bidang kerekayasaan, dapat diangkat kembali dalam
jabatan Perekayasa apabila telah selesai melaksanakan tugas di
luar bidang kerekayasaan dengan ketentuan usia paling tinggi
54 (lima puluh empat) tahun untuk Perekayasa Pertama dan
Perekayasa Muda, dan paling tinggi 58 (lima puluh delapan)
tahun untuk Perekayasa Madya dan Perekayasa Utama.
(5) Perekayasa yang dibebaskan sementara karena cuti di luar
tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada instansi
semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan Perekayasa.
(6) Perekayasa yang dibebaskan sementara karena tugas belajar
lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali dalam jabatan
Perekayasa apabila telah selesai menjalani tugas belajar.
(7) Pengangkatan kembali dalam jabatan Perekayasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), dan ayat (5) dapat dilakukan apabila

16
usia yang bersangkutan paling kurang 2 (dua) tahun sebelum
mencapai batas usia pensiun.
(8) Surat Keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan
Perekayasa dibuat sesuai contoh sebagaimana tersebut pada
Lampiran VII Peraturan Bersama ini.

Pasal 24

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam jabatan Perekayasa


sebagaimana tersebut dalam Pasal 23, jabatannya ditetapkan
berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah
angka kredit yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan
fungsional Perekayasa.

BAB VII

PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN DAN


ANGKA KREDIT

Pasal 25

(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan


Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PAN/7/2008 telah dan masih melakukan tugas di
bidang Kerekayasaan berdasarkan keputusan Pejabat yang
berwenang dapat diangkat ke dalam jabatan Perekayasa melalui
penyesuaian/inpassing dengan ketentuan sebagai berikut:
a. telah memiliki pengalaman kerja di bidang kerekayasaan
minimal 10 (sepuluh) tahun berdasarkan pendidikan
minimal S-1 atau Diploma IV di bidang teknologi sesuai
dengan kualifikasi yang ditentukan;
b. pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c;
c. berusia paling tinggi 54 (lima puluh empat) tahun untuk
Perekayasa Pertama dan Perekayasa Muda, dan berusia
paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun untuk
Perekayasa Madya dan Perekayasa Utama.
d. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
e. direkomendasikan oleh Pimpinan Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Perekayasa.
(2) Jenjang jabatan dan jumlah angka kredit penyesuaian/inpassing
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada
pendidikan, pangkat, dan masa kerja dalam pangkat terakhir
sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PAN/7/2008.
(3) Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian/inpassing
sebagaimana dimaksud Lampiran III Peraturan Menteri Negara

17
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008
dihitung dalam pembulatan ke bawah, yaitu:
a. Masa kerja dalam pangkat terakhir kurang dari 1 (satu)
tahun, masuk dalam kolom kurang 1 (satu) tahun sebagai
dasar perhitungan angka kredit kumulatif
penyesuaian/inpassing;
b. Masa kerja dalam pangkat terakhir 1 (satu) tahun sampai
dengan kurang dari 2 (dua) tahun, masuk dalam kolom 1
(satu) tahun sebagai dasar perhitungan angka kredit
kumulatif penyesuaian/inpassing;
c. Masa kerja dalam pangkat terakhir 2 (dua) tahun sampai
dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, masuk dalam kolom 2
(dua) tahun sebagai dasar perhitungan angka kredit
kumulatif penyesuaian/inpassing;
d. Masa kerja dalam pangkat terakhir 3 (tiga) tahun sampai
dengan kurang dari 4 (empat) tahun, masuk dalam kolom 3
(tiga) tahun sebagai dasar perhitungan angka kredit
kumulatif penyesuaian/inpassing;
e. Masa kerja dalam pangkat terakhir 4 (empat) tahun atau
lebih, masuk dalam kolom 4 (empat) tahun sebagai dasar
perhitungan angka kredit kumulatif penyesuaian/inpassing.
(4) Surat Keputusan penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan
angka kredit Perekayasa, ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang mengangkat dan memberhentikan Perekayasa yang
dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut dalam
Lampiran XII Peraturan Bersama ini.
(5) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit
Perekayasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
setelah memperhitungkan formasi Perekayasa yang tersedia.

Pasal 26

(1) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit


Perekayasa di lingkungan instansi pusat dan daerah dapat
ditetapkan mulai tanggal penetapan peraturan bersama ini dan
paling lambat tanggal 31 Agustus 2009 dengan ketentuan
berlakunya surat keputusan penyesuaian/inpassing terhitung
mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya dari tanggal penetapan.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang dalam masa penyesuaian/inpassing
telah dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, maka
sebelum disesuaikan dalam jabatan dan angka kredit
Perekayasa, yang bersangkutan terlebih dahulu dipertimbangkan
kenaikan pangkatnya agar dalam penyesuaian/inpassing jabatan
dan angka kredit telah digunakan pangkat terakhir.

18
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 27

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Perekayasa tidak


dapat menduduki jabatan rangkap, baik jabatan fungsional lain
maupun jabatan struktural.

Pasal 28

Pegawai Negeri Sipil yang pada saat penyesuaian/inpassing telah


memiliki pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan terakhir yang
dimiliki atau jabatan terakhir yang diduduki serta telah memiliki masa
kerja 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir, kenaikan pangkatnya
setingkat lebih tinggi dapat dipertimbangkan mulai periode kenaikan
pangkat berikutnya, apabila telah mengumpulkan angka kredit paling
kurang 10 % (sepuluh) persen dari jumlah angka kredit untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan
tugas pokok.

Pasal 29

(1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan


tindakan dalam melaksanakan pembinaan Perekayasa, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi selaku Instansi Pembina
Jabatan Perekayasa melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi
kepada pejabat yang berkepentingan dan Perekayasa.
(2) Untuk pembinaan karier Perekayasa secara profesional sesuai
kompetensi jabatan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
selaku Instansi Pembina, antara lain melakukan :
a. menetapkan standar kompetensi Jabatan Fungsional
Perekayasa;
b. menetapkan pedoman formasi Jabatan Fungsional
Perekayasa;
c. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan Jabatan
Fungsional Perekayasa;
d. melakukan pengkajian dan pengusulan tunjangan Jabatan
Fungsional Perekayasa;
e. mensosialisasikan Jabatan Fungsional Perekayasa serta
petunjuk pelaksanaannya;
f. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
fungsional/teknis fungsional Perekayasa;
g. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional
Perekayasa;
h. memfasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa;
i. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Perekayasa;
j. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan
kode etik Perekayasa;
k. melakukan monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional
Perekayasa.

19
BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Ketentuan teknis yang belum diatur dalam Peraturan Bersama ini akan
diatur kemudian oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara baik secara
bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.

Pasal 31

Untuk mempermudah pelaksanaan Peraturan Bersama ini, dilampirkan


Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan
Angka Kreditnya sebagaimana tersebut pada Lampiran XIII Peraturan
Bersama ini.

Pasal 32

Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27 Agustus 2008

KEPALA MENTERI NEGARA


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, RISET DAN TEKNOLOGI,

EDY TOPO ASHARI KUSMAYANTO KADIMAN

20
CONTOH : LAMPIRAN IA :
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT PERATURAN BERSAMA
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA PERTAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :13/M/PB/VIII/2008
NOMOR :22 TAHUN 2008
TANGGAL 27 AGUSTUS 2008

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


JABATAN PEREKAYASA PERTAMA
Nomor:

INSTANSI MASA PENILAIAN :


Bulan ……Tahun s/d Bulan……………… Tahun

I KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP
3 Nomor Seri Kartu Pegawai
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Jenis Kelamin
6 Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
7 Jabatan Penata Ruang / TMT
8 Masa Kerja golongan lama
9 Masa Kerja golongan baru
10 Unit Kerja
II UNSUR YANG DINILAI
ANGKA KREDIT MENURUT
No UNSUR , SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/ gelar
1 Doktor (S3)
2 Pasca Sarjana (S2)
3 Sarjana (S1)
B Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Kegiatan Kerekayasaan dan memperoleh
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

1 Lamanya lebih dari 960 jam


2 Lamanya antara 641 s.d 960 jam
3 Lamanya antara 481 s.d 640 jam
4 Lamanya antara 161 s.d 480 jam
5 Lamanya antara 81 s.d 160 jam
6 Lamanya antara 31 s.d 80 jam
7 Lamanya antara 10 s.d 30 jam
C. Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan Golongan III
JUMLAH
II KEGIATAN KERAKAYASAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian

1 Sebagai Staf Perekayasa ( Enginnering Staff )


a. Melaksanakan kegiatan Kerekayasaan
1) Melaksanakan desain konseptual
(a) Menetapkan tujuan dan kebutuhan desain (Design Requirement
and Objective)
(b) Menyusun filosofi rancang bangun
(c) Menetapkan metoda yang digunakan
2) Melaksanakan desain awal
(a) Merekayasa bentuk konfigurasi
(b) Mengkalkulasi kinerja awal
(c) Membuat gambar teknis (Engineering Drawing) awal
3) Melaksanakan Desain rinci
(b) Mengoptimasi hasil desain awal
(c) Melaksanakan konfigurasi desain rinci
(d) Menetapkan konfigurasi
4) Melaksanakan perhitungan
(a) Melaksanakan perhitungan pendekatan awal
(b) Melaksanakan perhitungan analitik rinci
(c) Melaksanakan komputasi numerik
5) Melaksanakan pengujian
(a) Menetapkan konfigurasi pengujian
(b) Membuat benda uji
(c) Menetapkan sistem penginderaan pengujian
(d) Menetapkan sistem perolehan dan pengolahan data
(e) Melaksanakan operasi pengujian
(f) Menganalisis data
(g) Menginterpretasi hasil uji
6) Melaksanakan explorasi
(a) Menetapkan instrumentasi explorasi
(b) Menetapkan sasaran explorasi
(c) Melaksanakan explorasi
(d) Menganalisis data explorasi
(e) Menginterpretasi hasil explorasi
7) Melaksanakan observasi
(a) Menetapkan instrumentasi observasi
(b) Menetapkan sasaran observasi
(c) Melaksanakan observasi
(d) Menganalisis data observasi
(e) Menginterpretasi hasil observasi
8) Melaksanakan pengukuran
(a) Menetapkan instrumentasi pengukuran
(b) Menetapkan sasaran pengukuran
(c) Melaksanakan pengukuran
(d) Menganalisis data pengukuran
(e) Menginterpretasi hasil pengukuran
9) Melaksanakan modifikasi produk
(a) Melaksanakan repair (perbaikan) produk
(b) Melaksanakan modifikasi produk
10) Melaksanakan perawatan produk
(a) Melaksanakan perawatan rutin (harian) produk
(b) Melaksanakan perawatan berkala produk
(c) Melaksanakan perbaikan menyeluruh (over haul ) produk
11) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
(a) Menetapkan parameter kelayakan
(b) Melaksanakan penyelidikan kesesuaian dengan paramater
kelayakan
12) Melaksanakan studi banding sistem teknologi
(a) Menetapkan acuan studi banding
(b) Melaksanakan perbandingan kinerja suatu teknologi
b Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya
B Pelaksanakan penyusunan Pedoman dan Pembuatan Laporan dalam Organisasi
Fungsional Kerekayasaan

4 Menyusun catatan teknis (Technical Notes) , yaitu menuliskan hasil-hasil kerja


dari setiap staf Perekayasa (Engineering Staff) setiap saat dari kegiatan yang
dilakukan

a. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff ) mempersiapkan catatan teknis


(TN )

III PENGEMBANGAN PROFESI


A. Penyebarluasan produk Teknologi Sesuai dengan Tugas dalam Program yang
Sedang Berjalan
1 Membuat karya tulis di bidang kerekayasaan
a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional
b Dalam bentuk buku yang dipublikasikan nasional
c Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional

d Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional yang diakui
instansi pembina
e Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah yang
tidak dipublikasikan
B Pendayagunaan produk Teknologi
1 Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI (kecuali merk)

2 Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh royalti


D Perolehan Sertifikat Profesi
Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1 x per jenis)

E Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan Lain di Bidang Kerekayasaan

1. Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan yang dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional


b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga yang berwenang

2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku


b. Dalam bentuk makalah
JUMLAH
JUMLAH UNSUR UTAMA

IV KEGIATAN PENUNJANG
B Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konferensi di bidang kerekayasaan

1. Pemrasaran
2. Moderator/pembahas/narasumber
3. Peserta
C. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi di bidang Kerekayasaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
a. Internasional
b. Nasional
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND
D Keanggotaan dalam Tim Penilai
Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review ), setiap Surat Keputusan
E Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
a. 10 Tahun
b. 20 Tahun
c. 30 Tahun
2. Satyalancana Pembangunan
3. Satyalancana Wirakarya
4. Bintang Jasa
5. Bintang Mahaputera.
F Perolehan Gelar Kesarjanaan lainnya
1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, setiap gelar
2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Sarjana ( S-2 )
b. Doktor ( S-3 )
JUMLAH UNSUR PENUNJANG

Butir kegiatan jenjang jabatan satu tingkat di atas / di bawah *)

1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

*) Dicoret yang tidak perlu

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :


1. Surat pernyataan melakukan kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan, dan pengoperasian
2. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan …………………
3 Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
4 Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang perekayasaan
5 dan seterusnya

IV Catatan Pejabat Pengusul :


1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya

( jabatan )

(nama pejabat pengusul )


V Catatan Anggota Tim Penilai :
1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

( Nama Penilai I )

(Nama Penilai II )
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

(Nama )
CONTOH : LAMPIRAN IB :
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT PERATURAN BERSAMA
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA MUDA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :13/M/SKB/VIII/2008
NOMOR :22 TAHUN 2008
TANGGAL 27 AGUSTUS 2008

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


JABATAN PEREKAYASA MUDA
Nomor:

INSTANSI MASA PENILAIAN :


Bulan ……Tahun s/d Bulan……………… Tahun

I KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP
3 Nomor Seri Kartu Pegawai
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Jenis
J i Kelamin
K l i
6 Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
7 Jabatan Penata Ruang / TMT
8 Masa Kerja golongan lama
9 Masa Kerja golongan baru
10 Unit Kerja
II UNSUR YANG DINILAI
ANGKA KREDIT MENURUT
No UNSUR , SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/ gelar
1 Doktor (S3)
2 Pasca Sarjana (S2)
3 Sarjana (S1)
B Pendidikan dan Pelatihan di Bidangg Kegiatan
g Kerekayasaan
y dan memperoleh
p
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

1 Lamanya lebih dari 960 jam


2 Lamanya antara 641 s.d 960 jam
3 Lamanya antara 481 s.d 640 jam
4 Lamanya antara 161 s.d 480 jam
5 Lamanya antara 81 s.d 160 jam
6 Lamanya antara 31 s.d 80 jam
7 Lamanya antara 10 s.d 30 jam
C. Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan Golongan III
JUMLAH
II KEGIATAN KERAKAYASAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian

2 Sebagai
g Ketua Sub Kelompok p ((Leader))
a. Memberikan supervisi kepada para Engineering Staff dalam:
1) Melaksanakan desain konseptual/ awal
(a) Memberikan beberapa alternatif metoda desain
(b) Menetapkan metoda kalkulasi
(c) Menilai hasil desain awal

2) Melaksanakan desain rinci


(a) Memberikan metoda optimasi
(b) Mensintesiskan hasil desain awal menjadi desain rinci
(c) Memberikan metoda iterasi desain
3) Melaksanakan perhitungan
(a) Melaksanakan penurunan persamaan matematik/modelling
(b) Melaksanakan deskritisasi persamaan
(c) Memberikan metoda pemecahan persamaan
4) Melaksanakan Pengujian
(a) Menyajikan beberapa alternatif jenis peralatan pengujian
(b) Menentukan peralatan perolehan data
(c) Menentukan peralatan pengolah data

(d) Memberikan metoda dan strategi pengujian


(e) Memberikan metoda interpretasi hasil pengujian

5) Melaksanakan explorasi
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran explorasi

(b) Menetapkan metoda explorasi


(c) Melaksanakan penurunan hasil explorasi menjadi model
matematika
6) Melaksanakan observasi
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran observasi
(b) Menetapkan metoda observasi
( ) Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi model
(c)
matematika

7) Melaksanakan pengukuran
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran pengukuran
(b) Menetapkan metoda pengukuran
(c) Melaksanakan penurunan hasil pengukuran menjadi model
matematika
8) Melaksanakan modifikasi produk
(a) Memberikan metoda modifikasi produk
(b) Memberikan metoda perbaikan (repair ) produk

9) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi


(a) Memberikan metoda perawatan produk
(b) Memberikan metoda perbaikan menyeluruh (over haul ) produk

10) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi


(a) Menetapkan persyaratan kelayakan
(b) Melaksanakan pemilihan parameter kelayakan
(c) Menetapkan model yang akan dipakai sebagai acuan
11). Menetapkan acuan banding
b Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan para Staf
Perekayasa (Engineering Staff ) tentang pekerjaan mereka

c Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan berkala yang


diselenggarakan dan dipimpin oleh Ketua Kelompok (Group Leader )
1). Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan Paket Kerja
(Work Package ) yang dipimpinnya
2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Ketua Kelompok
(Group Leader ) secara berkala (Pemaparan, diskusi, dan
penyimpulan hasil)

d Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya

4 Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager)


a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan pendanaan
bersama dengan Manajer Program (Program Manager).

) Mengusulkan
1). g metoda pengendalian
p g proyek,
p y , dan sejenisnya
j y untuk
penjadwalan dan pengendalian program

2). Mengusulkan rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan dengan


pihak-pihak terkait.

b Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain bersama


Manajer Program (Program Manager )

g
c Mengusulkan p g
pengadaan barangg melalui Pengelola
g gg
anggaran sesuai
dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok (Group Leader )
bersama Manajer Program (Program Manager )

d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Ketua Kelompok (Group


Leader ) bersama Manajer Program (Program Manager )

1). Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi pendanaan


yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian pendanaan yang
baru terhadap produk kerja

2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu


pengadaan barang

e Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana


1). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan Kegiatan
(PCM ) bersama Manajer Program (Program Manager )

2). Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi waktu dan
dana
B Pelaksanakan penyusunan Pedoman dan Pembuatan Laporan dalam Organisasi
Fungsional Kerekayasaan

4 Menyusun catatan teknis (Technical Notes) , yaitu menuliskan hasil-hasil kerja


dari setiap staf Perekayasa (Engineering Staff) setiap saat dari kegiatan yang
dilakukan

b Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader ) memeriksa catatan tenis (TN )

III PENGEMBANGAN PROFESI


A. Penyebarluasan produk Teknologi Sesuai dengan Tugas dalam Program yang
Sedang Berjalan
1 M
Membuat
b t karya
k tulis
t li di bidang
bid kerekayasaan
k k
a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional
b Dalam bentuk buku yang dipublikasikan nasional
c Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional
d Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional yang diakui
instansi pembina
e Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah yang
tidak dipublikasikan
B Pendayagunaan produk Teknologi
1 Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI (kecuali merk)

2 Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh royalti


D Perolehan Sertifikat Profesi
Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1 x per jenis)

E Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan Lain di Bidang Kerekayasaan

1 Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan yang dipublikasikan :


1.

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional


b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga yang berwenang

2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku


b. Dalam bentuk makalah
JUMLAH
JUMLAH UNSUR UTAMA

IV KEGIATAN PENUNJANG
B Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konferensi di bidang kerekayasaan

1. Pemrasaran
2. Moderator/pembahas/narasumber
3. Peserta
C. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi di bidang Kerekayasaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
a. Internasional
b. Nasional
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND
D Keanggotaan dalam Tim Penilai
Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review ), setiap Surat Keputusan
E Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
a. 10 Tahun
b 20 Tahun
b.
c. 30 Tahun
2. Satyalancana Pembangunan
3. Satyalancana Wirakarya
4. Bintang Jasa
5. Bintang Mahaputera.
F Perolehan Gelar Kesarjanaan lainnya
1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, setiap gelar
2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Sarjana ( S-2 )
b. Doktor ( S-3 )
JUMLAH UNSUR PENUNJANG

Butir kegiatan jenjang jabatan satu tingkat di atas / di bawah *)


1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

*) Dicoret yang tidak perlu

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :


1. Surat pernyataan melakukan kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan, dan pengoperasian
2 Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan …………………
2.
3 Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
4 Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang perekayasaan
5 dan seterusnya

IV Catatan Pejabat Pengusul :


1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya

( jabatan )

(nama pejabat pengusul )

V Catatan Anggota Tim Penilai :


1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

( Nama Penilai I )
(Nama Penilai II )
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

(Nama )
CONTOH : LAMPIRAN IC :
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT PERATURAN BERSAMA
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA MADYA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :13/M/SKB/VIII/2008
NOMOR :22 TAHUN 2008
TANGGAL 27 AGUSTUS 2008

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


JABATAN PEREKAYASA MADYA
Nomor:

INSTANSI MASA PENILAIAN :


Bulan ……Tahun s/d Bulan……………… Tahun

I KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP
3 Nomor Seri Kartu Pegawai
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Jenis Kelamin
6 Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
7 Jabatan Penata Ruang / TMT
8 Masa Kerja golongan lama
9 Masa Kerja golongan baru
10 Unit Kerja
II UNSUR YANG DINILAI
ANGKA KREDIT MENURUT
No UNSUR , SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/ gelar
1 Doktor (S3)
2 Pasca Sarjana (S2)
3 Sarjana (S1)
B Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Kegiatan Kerekayasaan dan memperoleh
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
1 Lamanya lebih dari 960 jam
2 Lamanya antara 641 s.d 960 jam
3 Lamanya antara 481 s.d 640 jam
4 Lamanya antara 161 s.d 480 jam
5 Lamanya antara 81 s.d 160 jam
6 Lamanya antara 31 s.d 80 jam
7 Lamanya antara 10 s.d 30 jam
C. Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan Golongan III
JUMLAH
II KEGIATAN KERAKAYASAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian

3 Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader)


a. Mengkombinasikan hasil-hasil dari seluruh Paket Pekerjaan (WP) yang
berada di bawahnya dalam kelompok keilmuan/keahliannya
1). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja ( WBS )
untuk masalah disain
2). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja ( WBS)
untuk masalah testing
3). Melaksanakan sub-integrasi produk s truktur rincian kerja (WBS )
untuk masalah explorasi
4). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja ( WBS )
untuk masalah observasi

5) Melaksanakan sub-integrasi produk WBS untuk masalah pengukuran


6). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja ( WBS )
untuk masalah modifikasi
7). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja ( WBS )
untuk masalah perawatan

b Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan melakukan iterasi


teknis diantara kelompok ( group ) yang terkait

c Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu,


pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan struktur rincian kerja
(WBS)- nya dengan melakukan iterasi yang terkait dengan ketersediaan
aliran pendanaan

d Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain


bersama Manajer Program (Program Manager )

e Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Manajer


Program (Program Manager )

f Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan secara


berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Program Director dan
dihadiri oleh Insinyur Kepala ( Chief Engineer ) dan Manajer Program
(Program manager )

1). Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan struktur


rincian kerja (WBS ) yang dipimpinnya

2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala Program


(Program Director ) secara berkala (paparan, diskusi dan
kesimpulan)

g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya

5 Manajer Program (Program Manager)


a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan pendanaan.

1). Merencanakan jadwal pendanaan program yang telah ditetapkan

(a) Memberikan metoda pengendalian proyek, dan sejenisnya untuk


penjadwalan dan pengendalian program
(b) Membuat rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan dengan
pihak-pihak terkait.
b Menetapkan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran sesuai
dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok ( Group Leader )

d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Group Leader

1). Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi pendanaan


yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian pendanaan yang
baru terhadap produk kerja

2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu


pengadaan barang
e Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana

1). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan Kegiatan


(PCM )
2). Menyusun Laporan kemajuan program dari segi waktu dan dana

3). Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi waktu dan


dana di hadapan Kepala Program ( Program Director ) secara berkala

f Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama Kepala Program


(Program Director ) dan Insinyur Kepala ( Chief Engineer )
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya

6 Asisten Insinyur Kepala (Asistant Chief Engineer)


a Menyiapkan draft Engineering/ Test/ Production manual
1). Menyiapkan draft buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual )

2). Menyiapkan draft buku acuan pengujian ( Test Manual )


3). Menyiapkan draft buku acuan produksi (Production Manual )
b Mengusulkan personil yang sesuai serta klarifikasi dan sandi kerja (job
code )
c Mengusulkan rencana waktu keterlibatan personil dalam tiap prorgram

d Menyiapkan pertemuan dalam rangka koordinasi kerja


e Memantau pelaksanaan program bersama Insinyur Kepala ( Chief
Engineer )

f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya

B Pelaksanakan penyusunan Pedoman dan Pembuatan Laporan dalam Organisasi


Fungsional Kerekayasaan

1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Program (Program Manual)


b Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa buku acuan
program (Program Manual )
2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Desain (Design Manual ) yang terdiri dari
Design, Requirement, and Objective (DR&O) , State of The Art Method ,
Mean of Compliance , Engineering Drawing and Documentation, Design
Scheduling

a Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leader) mempersiapkan buku acuan


desain (Design Manual)

3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kerekayasaan/ Pengujian/ Produksi


(Engineering/ Test/ Production Manual )

a. Menyusun Engineering Manua l yang terdiri dari test objective, test


method, parameter definition, instrument system, test article system, test
operation, data analysis, integration, and deploy system, engineering test
scheduling

1). Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leader ) mempersiapkan buku


acuan kerekayasaan ( Engineering Manual )

b. Menyusun buku acuan pengujian ( Test manual )


1). Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leader ) mempersiapkan buku
acuan pengujian (Test Manual )

c. Menyusun Production manual yang terdiri dari production method,


production scheduling, sub assembly, small assembly, product integration,
product scheduling

1). Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leader ) mempersiapkan buku


acuan produksi (Production Manual )
4. Menyusun catatan teknis ( Technical Notes) , yaitu menuliskan hasil-hasil kerja
dari setiap staf Perekayasa (Engineering Staff) setiap saat dari kegiatan
yang dilakukan

a Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader ) memeriksa catatan teknis (TN )

5. Menyusun Laporan Teknis (Technical Report) a tau revisi laporan teknis


(Technical Memorandum) yang merupakan hasil dari kegiatan leader dengan
acuan laporan teknis ( Technical Report ) dari para staf Perekayasa
(Engineering Staff ) yang terlibat
b Sebagai Ketua Sub Kelompok ( Group Leader) memeriksa Laporan Teknis
(Technical Report ) atau revisi laporan teknis ( Technical Memorandum )

6. Menyusun dokumen teknis (Technical Document ) yang merupakan hasil


kerja Ketua Sub Kelompok ( Group Leader ) yang merupakan rangkuman hasil-
hasil Peket Pekerjaan ( WP ) yang terkait dengan acuan laporan teknis
(Technical Report ) yang dihasilkan

a. Sebagai Ketua Sub Kelompok ( Group Leader ) mempersiapkan dokumen


teknis (Technical Document )

7. Membuat Program Document yang merupakan integrasi hasil-hasil kerja


setiap Group Leader yang terlibat dengan acuan pada seluruh Technical
Document yang dihasilkan

b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa laporan akhir


program (Program Document )

8. Menyusun laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan


(Progress Control and Monitoring ), yaitu membukukan dan merangkum hasil
kerja Manajer Program (Program Manager ) dan Asisten Manajer Program
(Asisten Program Manager ) dalam bentuk dokumen yang meliputi evaluasi
program terhadap dana serta perubahan-perubahannya

a. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) mempersiapkan laporan


pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan ( Progress Control and
Monitoring )

b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa laporan


pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan ( Progress Control and
Monitoring )

III PENGEMBANGAN PROFESI


A. Penyebarluasan produk Teknologi Sesuai dengan Tugas dalam Program yang
Sedang Berjalan
1 Membuat karya tulis di bidang kerekayasaan
a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional
b Dalam bentuk buku yang dipublikasikan nasional
c Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional
d Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional yang diakui
instansi pembina
e Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah yang
tidak dipublikasikan
B Pendayagunaan produk Teknologi
1 Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI (kecuali merk)

2 Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh royalti


Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan
Kerekayasaan
C. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan
Kerekayasaan
Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan
Kerekayasaan
D Perolehan Sertifikat Profesi
Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1 x per
jenis)
E Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan Lain di Bidang Kerekayasaan
1. Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan yang dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional


b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga yang berwenang

2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku


b. Dalam bentuk makalah
JUMLAH
JUMLAH UNSUR UTAMA

IV KEGIATAN PENUNJANG
A. Pengajar/Pelatih di Bidang Kerekayasaan
1. Mengajar/melatih Diklat, per 2 Jam Pelajaran
2. Membimbing siswa
3. Menyusun kurikulum/buku/diktat/modul berkaitan dengan pelatihan kegiatan
kerekayasaan
B Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konferensi di bidang kerekayasaan

1. Pemrasaran
2. Moderator/pembahas/narasumber
3. Peserta
C. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi di bidang Kerekayasaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
a. Internasional
b. Nasional
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND
D Keanggotaan dalam Tim Penilai

Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa secara aktif,


setiap DUPAK
Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review ), setiap Surat Keputusan

E Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa


1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
a. 10 Tahun
b. 20 Tahun
c. 30 Tahun
2. Satyalancana Pembangunan
3. Satyalancana Wirakarya
4. Bintang Jasa
5. Bintang Mahaputera.
F Perolehan Gelar Kesarjanaan lainnya
1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, setiap gelar
2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Sarjana ( S-2 )
b. Doktor ( S-3 )
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
Butir kegiatan jenjang jabatan satu tingkat di atas / di bawah *)

1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

*) Dicoret yang tidak perlu

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :


1. Surat pernyataan melakukan kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan, dan pengoperasian
2 Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan …………………
2.
3 Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
4 Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang perekayasaan
5 dan seterusnya

IV Catatan Pejabat Pengusul :


1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya

( jabatan )

(nama pejabat pengusul )

V Catatan Anggota Tim Penilai :


1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

( Nama Penilai I )

(Nama Penilai II )
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

(Nama )
CONTOH : LAMPIRAN ID :
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT PERATURAN BERSAMA
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA UTAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR :13/M/PB/VIII/2008
NOMOR :22 TAHUN 2008
TANGGAL 27 AGUSTUS 2008

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


JABATAN PEREKAYASA UTAMA
Nomor:

INSTANSI MASA PENILAIAN :


Bulan ……Tahun s/d Bulan……………… Tahun

I KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP
3 Nomor Seri Kartu Pegawai
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Jenis Kelamin
6 Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya
7 Jabatan Penata Ruangg / TMT
8 Masa Kerja golongan lama
9 Masa Kerja golongan baru
10 Unit Kerja
II UNSUR YANG DINILAI
ANGKA KREDIT MENURUT
No UNSUR , SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/ gelar
1 Doktor (S3)
2 Pasca Sarjana (S2)
3 Sarjana (S1)
B Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Kegiatan Kerekayasaan dan memperoleh Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
1 Lamanya lebih dari 960 jam
2 Lamanya antara 641 s.d 960 jam
3 Lamanya antara 481 s.d 640 jam
4 Lamanya antara 161 s.d 480 jam
5 Lamanya antara 81 s.d 160 jam
6 Lamanya antara 31 s.d 80 jam
L
7 Lamanya t 10 s.dd 30 jam
antara j
C. Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan Golongan III
JUMLAH
II KEGIATAN KERAKAYASAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian

7 Insinyur Kepala (Chief Engineer)


a Membentuk Organisasi Program bersama Kepala Program (Program Director ) dan
Manajer Program (Program Manager )

b Membuat perencanaan SDM yang sesuai kebutuhan, berkoordinasi dengan para


Kepala Unit Struktural yang terlibat dalam program
1). Merencanakan waktu keterlibatan personil dalam tiap program

2). Mendiskusikan dan menetapkan Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam
program dengan para Kepala Unit Struktural
c Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesifikasi teknis barang yang diusulkan Ketua
Kelompok (Group Leader)

d Mengintegrasikan hasil-hasil dari seluruh WBS ditinjau dari kualitas teknik pemenuhan
Design, Requirement, and Objective (DR&O)

1). Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kinerja secara rutin


2). Memberikan saran perbaikan, alternatif teknik yang lain pada pertemuan diskusi
dengan para Ketua Kelompok (Group Leader )secara bersama atau sendiri-
sendiri, untuk mendiskusikan hasil - hasil program secara berkala
sendiri

3). Melakukan optimasi desain (trade-off ) terhadap kondisi batas yang masih bisa
dinegosiasi diantara struktur rincian kerja (WBS ) dan prioritasi hasil-hasil struktur
rincian kerja (WBS ) untuk mendapatkan produk akhir yang paling sesuai pada
akhir tahun anggaran

e Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis di hadapan kepala program secara


berkala

f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya

8 Kepala Program (Program Director )

a Melakukan perencanaan program bersama Pengelola Program (Program Manager )


dan Insinyur Kepala (Chief Engineer ) membentuk organisasi program, menentukan
jumlah struktur rincian kerja (WBS ) dan jumlah paket pekerjaan (WP) untuk setiap
struktur rincian kerja (WBS )

b Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program serta pejabat-pejabat


fungsional atas usulan Insinyur Kepala (Chief Engineer ), dan Program Manajer
(Program Manager )

c Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari segi teknik ketepatan waktu dan
pendanaan secara berkala bersama para Ketua Kelompok (Group Leader ), Program
Manajer (Program Manager ) dan Insinyur Kepala (Chief Engineer )

d Memantau jalannya program

1). Memberikan saran-saran pada setiap fasa penelaahan program (program


review ): tahap persiapan (Preliminary ), tahap rinci (Detail ), tahap kritis (Critical )
dan tahap akhir (Final )

2). Melaporkan jalannya program serta mempertanggung jawabkan hasil program


kepada kepala unit struktural (pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara
berkala

e Mensosialisasikan hasil program kepada para Stakeholders terkait untuk dilakukan Uji
Operasional dan Evaluasi

1). Memberikan presentasi mengenai program berjalan

) Memperagakan
2). p g hasil-hasil program
p g
f Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas Kekayaan Inteletual di
hadapan yang berwenang

g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya

B Pelaksanakan penyusunan Pedoman dan Pembuatan Laporan dalam Organisasi Fungsional


Kerekayasaan

1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Program (Program Manual)


a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) mempersiapkan buku acuan program
(Program Manual )
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku acuan program
(Program Manual )

2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Desain (Design Manual ) yang terdiri dari Design,
Requirement, and Objective (DR&O) , State of The Art Method , Mean of Compliance ,
Engineering Drawing and Documentation, Design Scheduling

b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) memeriksa buku acuan desain (Design
Manual )

c Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku acuan desain (Design
c.
Manual )

3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kerekayasaan/ Pengujian/ Produksi (Engineering/ Test/


Production Manual )
a. Menyusun Engineering Manua l yang terdiri dari test objective, test method, parameter
definition, instrument system, test article system, test operation, data analysis,
integration and deploy system
integration, system, engineering test scheduling

2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa buku acuan kerekayasaan
(Engineering Manual )

3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku acuan


kerekayasaan (Engineering Manual )

b. Menyusun buku acuan pengujian (Test manual )


2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) memeriksa buku acuan pengujian
(Test Manual )

3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku acuan pengujian
(Test Manual )

c. Menyusun Production manual yang terdiri dari production method, production


scheduling, sub assembly, small assembly, product integration, product scheduling

2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa buku acuan produksi
(Production Manual )

3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku acuan produksi
(Production Manual )
4. Menyusun catatan teknis (Technical Notes) , yaitu menuliskan hasil-hasil kerja dari setiap
staf Perekayasa (Engineering Staff) setiap saat dari kegiatan yang dilakukan

a Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader ) memeriksa catatan tenis (TN )

5. Menyusun Laporan Teknis (Technical Report) a tau revisi laporan teknis (Technical
Memorandum) yang merupakan hasil dari kegiatan leader dengan acuan laporan teknis
(Technical Report ) dari para staf Perekayasa (Engineering Staff ) yang terlibat

c. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) menyetujui Laporan Teknis (Technical


Report ) atau revisi laporan teknis (Technical Memorandum )

6. Menyusun dokumen teknis (Technical Document ) yang merupakan hasil kerja Ketua Sub
Kelompok (Group Leader ) yang merupakan rangkuman hasil-hasil Peket Pekerjaan (WP )
yang terkait dengan acuan laporan teknis (Technical Report ) yang dihasilkan

b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer )memeriksa dokumen teknis (Technical


Document )

c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui dokumen teknis (Technical


Document )

7. Membuat Program Document yang merupakan integrasi hasil-hasil kerja setiap Group
Leader yang terlibat dengan acuan pada seluruh Technical Document yang dihasilkan

a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) mempersiapkan (Program Document )

c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui laporan akhir program


(Program Document )
8. Menyusun laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan (Progress Control
and Monitoring ), yaitu membukukan dan merangkum hasil kerja Manajer Program
(Program Manager ) dan Asisten Manajer Program (Asisten Program Manager ) dalam
bentuk dokumen yang meliputi evaluasi program terhadap dana serta perubahan-
perubahannya

c. Sebagai Kepala Program menyetujui laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan


kegiatan (Progress Control and Monitoring )

9. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya


III PENGEMBANGAN PROFESI
A. Penyebarluasan produk Teknologi Sesuai dengan Tugas dalam Program yang Sedang
Berjalan
B j l

1 Membuat karya tulis di bidang kerekayasaan


a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional
b Dalam bentuk buku yang dipublikasikan nasional
c Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional

d Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional yang diakui instansi
pembina
e Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah yang tidak
dipublikasikan
B Pendayagunaan produk Teknologi
1 Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI (kecuali merk)

2 Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh royalti


C. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan Kerekayasaan

Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan Kerekayasaan

D Perolehan Sertifikat Profesi


Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1 x per jenis)

E Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan Lain di Bidang Kerekayasaan


1. Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan yang dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional


b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga yang berwenang

2. Menerjemahkan/menyadur
j y di bidangg teknologi
g yang
y g tidak dipublikasikan
p :

a. Dalam bentuk buku


b. Dalam bentuk makalah
JUMLAH
JUMLAH UNSUR UTAMA

IV KEGIATAN PENUNJANG
A. Pengajar/Pelatih di Bidang Kerekayasaan
1. Mengajar/melatih Diklat, per 2 Jam Pelajaran
2. Membimbing siswa
3. Menyusun kurikulum/buku/diktat/modul berkaitan dengan pelatihan kegiatan kerekayasaan

B Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konferensi di bidang kerekayasaan

1. Pemrasaran
2. Moderator/pembahas/narasumber
3. Peserta
C. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi di bidang Kerekayasaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
a. Internasional
b. Nasional
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND
D Keanggotaan dalam Tim Penilai

Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa secara aktif, setiap DUPAK

Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review ), setiap Surat Keputusan

E Perolehan
P l h Penghargaan/Tanda
P h /T d Jasa
J
1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
a. 10 Tahun
b. 20 Tahun
c. 30 Tahun
2. Satyalancana Pembangunan
3. Satyalancana Wirakarya
4. Bintang Jasa
5. Bintang Mahaputera.
F Perolehan Gelar Kesarjanaan lainnya
1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, setiap gelar
2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Sarjana ( S-2 )
b. Doktor ( S-3 )
JUMLAH UNSUR PENUNJANG

Butir kegiatan jenjang jabatan satu tingkat di atas / di bawah *)

1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

*) Dicoret yang tidak perlu

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :


1. Surat pernyataan melakukan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan, dan
pengoperasian
2 Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan …………………
2.
3 Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
4 Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang perekayasaan
5 dan seterusnya

IV Catatan Pejabat Pengusul :


1. ……
2. ……
3. ……
4. dan seterusnya
( jabatan )

(nama pejabat pengusul )


V Catatan Anggota Tim Penilai :
1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

( Nama Penilai I )

(Nama Penilai II )
VI Catatan Ketua Tim Penilai :
1 ……
2 ……
3 ……
4 dan seterusnya

Ketua Tim Penilai,

(Nama )
CONTOH : LAMPIRAN II PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
KEGIATAN KEREKAYASAAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN KEREKAYASAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :..........................................................................
NIP :..........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :..........................................................................
Jabatan :..........................................................................
Unit kerja :..........................................................................

Menyatakan bahwa:

Nama :............................................................................
NIP :............................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :...........................................................................
Jabatan :............................................................................
Unit kerja :............................................................................

Telah melakukan kegiatan kerekayasaan sebagai berikut :

Jumlah Jumlah
Satuan Angka Keterangan/
Volume Angka
No Uraian Kegiatan Tanggal Hasil Kredit bukti fisik
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
dst

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

.........................,...............................

Atasan langsung

NIP.

44
CONTOH : LAMPIRAN III PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PROFESI PEREKAYASA NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI PEREKAYASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :..................................................................................
NIP :..................................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :..................................................................................
Jabatan :..................................................................................
Unit kerja :..................................................................................

Menyatakan bahwa:

Nama :..................................................................................
NIP :..................................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :..................................................................................
Jabatan :..................................................................................
Unit kerja :..................................................................................

Telah melakukan kegiatan pengembangan profesi Perekayasa sebagai berikut :

Jumlah Jumlah
Satuan Angka Keterangan/
Volume Angka
No Uraian Kegiatan Tanggal Hasil Kredit bukti fisik
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
dst

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

.........................,...............................

Atasan Langsung

NIP.

45
CONTOH : LAMPIRAN IV PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
KEGIATAN PENUNJANG KEGIATAN KEPEGAWAIAN NEGARA
KEREKAYASAAN NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG KEGIATAN KEREKAYASAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :..................................................................................
NIP :..................................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :..................................................................................
Jabatan :..................................................................................
Unit kerja :..................................................................................

Menyatakan bahwa:

Nama :..................................................................................
NIP :..................................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :..................................................................................
Jabatan :..................................................................................
Unit kerja :..................................................................................

Telah melakukan kegiatan penunjang kegiatan kerekayasaan sebagai berikut :

Jumlah Jumlah
Satuan Angka Keterangan/
Volume Angka
No Uraian Kegiatan Tanggal Hasil Kredit bukti fisik
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
dst

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

.........................,...............................

Atasan Langsung

NIP.

46
CONTOH : LAMPIRAN V PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA
SURAT PERNYATAAN TELAH RISET DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PELATIHAN KEREKAYASAAN NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

SURAT PERNYATAAN
TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEREKAYASAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :..................................................................................
NIP :..................................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :..................................................................................
Jabatan :..................................................................................
Unit kerja :..................................................................................

Menyatakan bahwa:

Nama :..................................................................................
NIP :..................................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :..................................................................................
Jabatan :..................................................................................
Unit kerja :..................................................................................

Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kerekayasaan sebagai berikut :

Jumlah Jumlah
Satuan Angka Keterangan/
Volume Angka
No Uraian Kegiatan Tanggal Hasil Kredit bukti fisik
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
dst

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

.........................,...............................

Atasan Langsung

NIP.

47
CONTOH : LAMPIRAN VI PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA
PENETAPAN ANGKA KREDIT RISET DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

PENETAPAN ANGKA KREDIT


Nomor :

Masa penilaian : ................................ s/d .................................


Instansi :
I KETERANGAN PERORANGAN
1 N a m a
2 NIP
3 Nomor Seri KARPEG
4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Jenis Kelamin
7 Pendidikan Tertinggi
8 Jabatan Fungsional / TMT
Lama
9 Masa Kerja golongan
Baru
9 Unit kerja
II PENETAPAN ANGKA KREDIT L A M A B A R U JUMLAH
1 UNSUR UTAMA
A 1) Pendidikan Formal
2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat Surat
Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP)
B Kegiatan Kerekayasaan

C Pengembangan Profesi Perekayasa

Jumlah Unsur Utama

2 UNSUR PENUNJANG KEREKAYASAAN


Penunjang Kegiatan Kerekayasaan
Jumlah Unsur Penunjang
Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang
III DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM
JABATAN…………………. / PANGKAT……………….. / TMT…………………

ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Ditetapkan di ...........................................


Kepala BKN Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian BKN pada tanggal ..........................................
TEMBUSAN disampaikan kepada :
1. Perekayasa yang bersangkutan;
2. Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan; ..............................................................
3. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan; NIP.
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
5. Kepala Biro/ Bagian yang menangani Kepegawaian,
Instansi / BKD yang bersangkutan .
CONTOH : LAMPIRAN VII PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA DAN
SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
PERTAMA KALI/ PENGANGKATAN KEPEGAWAIAN NEGARA
KEMBALI DALAM JABATAN NOMOR : 13/M/SKB/VIII/2008
FUNGSIONAL PEREKAYASA NOMOR :
TANGGAL :

KEPUTUSAN
MENTERI /PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)
NOMOR :..................................................................
TENTANG
PENGANGKATAN PERTAMA KALI/PENGANGKATAN KEMBALI
DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA

MENTERI /PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA,*)

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 27 dan Pasal 32 Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional
Perekayasa dan Angka Kreditnya, dipandang perlu untuk mengangkat/mengangkat kembali*)
Saudara.................................. dalam jabatan Perekayasa .....……….;
b. ...............................................................................……………...................................;
..................................................................................................................
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah sepuluh kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008
6. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan Nomor 22 TAHUN 2008;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Terhitung mulai tanggal ....... . ..... ......mengangkat/mengangkat kembali *) Pegawai Negeri Sipil:
a. Nama : ...................................................
b. NIP : ...................................................
c. Pangkat/golongan ruang/TMT : ...................................................
d. Unit kerja : ...................................................
Dalam jabatan...................................... dengan angka kredit sebesar ........ ( .......................).

KEDUA : **) ..................................................................…………………………………………………


KETIGA : **) .....................................................................................................................
KEEMPAT : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan
diindahkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di...............……….............…..
pada Tanggal ....................………........….

_____________________________
NIP.
TEMBUSAN :
1. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *)
3. Kepala BKD Provinsi/BKD Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian
Instansi yang bersangkutan;*)
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah
Yang bersangkutan;*)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan.
*) Coret yang tidak perlu.
**) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.
CONTOH : LAMPIRAN VIII PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET
KEPUTUSAN PENGANGKATAN/ DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
PERPINDAHAN DARI JABATAN KEPEGAWAIAN NEGARA
LAIN KE DALAM JABATAN NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
FUNGSIONAL PEREKAYASA TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

KEPUTUSAN
MENTERI /PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)
NOMOR :..................................................................

TENTANG
PENGANGKATAN/PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA

MENTERI /PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA,*)

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 30 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan
Angka Kreditnya, dipandang perlu untuk mengangkat Saudara...............................dalam
jabatan Perekayasa ............……….;
b. ...............................................................................……………............................................
..........................................................................................;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah sepuluh kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008;
6. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan nomor 22 TAHUN 2008.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Terhitung mulai tanggal ......................................mengangkat Pegawai Negeri Sipil :
a. Nama : ...................................................
b. NIP : ...................................................
c. Pangkat/golongan ruang/TMT : ...................................................
d. Unit kerja : ...................................................
Dalam jabatan ............................. dengan angka kredit sebesar .................. (...................).
KEDUA : **)...................................................………………………………………………….........
KETIGA : **) .............................................................................................................
KEEMPAT : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui
dan diindahkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di...............……….............…..
pada tanggal ....................………........….

_____________________________
NIP.
TEMBUSAN :
1. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *)
3. Kepala BKD Propinsi/BKD Kabupaten atau Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian
Instansi yang bersangkutan;*)
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah
yang bersangkutan;*)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan.
*) Coret yang tidak perlu.
**) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.
CONTOH : LAMPIRAN IX PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET
SURAT PERINGATAN DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

SURAT PERINGATAN

NOMOR :

DARI : ………....................................................................
KEPADA YTH. : ........………………....................................................
ALAMAT : ..............................………………..............................
TANGGAL : ..................................................………………..........

1. Dengan ini memberitahukan dengan hormat, bahwa :


Nama : ...........................................…………….............................................................
NIP : ...............................................………………......................................................
Pangkat/Gol. ruang :
.................................................................................................………………....
Jabatan : .................................................………………....................................................
Unit kerja : ...............................................………………......................................................
Sampai dengan tanggal Surat Peringatan ini sudah .....…………….. tahun menduduki
jabatan………………………………….. tetapi belum memenuhi ketentuan angka kredit yang ditentukan
sejumlah……………………………………………...

2. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PAN/7/2008 dan Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan Nomor 22 TAHUN 2008 diminta agar Saudara dapat
memenuhi ketentuan angka kredit yang dipersyaratkan.

3. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas, maka Saudara akan dibebaskan sementara dari
Jabatan Perekayasa.

4. Demikian untuk dimaklumi dan harap perhatian Saudara sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : …………............................…………..
pada tanggal : …………………….............................

NIP
Tembusan :
1. Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *)
2. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan; *)
3. Pimpinan unit kerja Perekayasa yang bersangkutan;
4. Pejabat lain yang dipandang perlu.

*) Coret yang tidak perlu.


CONTOH : LAMPIRAN X PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET
KEPUTUSAN PEMBEBASAN DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
SEMENTARA DARI JABATAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PEREKAYASA NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

KEPUTUSAN
MENTERI/PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
NOMOR :…………………………..

TENTANG
PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN PEREKAYASA
MENTERI /PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA,*)

Menimbang : Bahwa Saudara …………………….. NIP …………… jabatan…………………… pangkat/golongan ruang


…………..……………jabatan .......................... berdasarkan keputusan Nomor ……………………….
tanggal ……………………..dinyatakan.............**) dipandang perlu untuk membebaskan sementara
dari jabatan Perekayasa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah sepuluh kali diubah terakhir
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008;
7. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan Nomor 22 TAHUN 2008.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Terhitung mulai tanggal ……………………………… membebaskan sementara Pegawai Negeri Sipil :
a. Nama : …………………………………………
b. NIP : …………………………………………
c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : …………………………………………
d. Unit Kerja : …………………………………………
dari jabatan.............dengan angka kredit sebasar.......(................)
(diisi dengan angka dan huruf)
KEDUA : Saudara..........dapat diangkat kembali dalam jabatan..........apabila telah...........
KETIGA : ***)
KEEMPAT : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui
dan diindahkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : ……………………..
pada tanggal : …………………….

NIP
TEMBUSAN :
1. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara/ Kantor Regional BKN yang bersangkutan;*)
3. Pimpinan Instansi yang bersangkutan;
4. Kepala BKD Propinsi/BKD Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian instansi yang bersangkutan;*)
5. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
6. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan.*)

*) Coret yang tidak perlu.


**) Alasan pembebasan sementara
***) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.
CONTOH : LAMPIRAN XI PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET
KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
DARI JABATAN PEREKAYASA KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

KEPUTUSAN
MENTERI/PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
NOMOR : …………………………..
TENTANG
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN PEREKAYASA KARENA DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
TINGKAT BERAT DAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP/TIDAK DAPAT
MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN *)

MENTERI /PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA,*)


Menimbang : a. bahwa Saudara …………………….. NIP …………… jabatan…………………… pangkat/golongan ruang
…………..……………terhitung mulai tanggal ………..……. telah dijatuhi hukuman disiplin tingkat
berat berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang Nomor ………………………. tanggal
……………………../dinyatakan tidak dapat mengumpulkan angka kredit dalam jangka waktu 1
(satu) tahun sejak dibebaskan sementara *);

b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil
dalam jabatan Perekayasa, dipandang perlu memberhentikan Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan dari jabatan Perekayasa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah sepuluh kali diubah terakhir
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008;
3. Perturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008;
7. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan Nomor 22 TAHUN 2008.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Terhitung mulai tanggal ……………………. memberhentikan dengan hormat dari jabatan Perekayasa:
a. Nama : ………………………………………….........................
b. NIP : ………………………………………….........................
c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : ………………………………………….........................
d. Unit Kerja : ………………………………………….........................
KEDUA : **)
KETIGA : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui
dan diindahkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ……………………...............................
pada tanggal ……………………...............................

NIP
TEMBUSAN :
1. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara/ Kantor Regional BKN yang bersangkutan;*)
3. Pimpinan Instansi yang bersangkutan;
4. Kepala BKD Propinsi/BKD Kabupaten atau Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian instansi yang bersangkutan;*)
5. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
6. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro atau Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan.*)

*) Coret yang tidak perlu.


**) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.
CONTOH : LAMPIRAN XII PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET
KEPUTUSAN PENYESUAIAN DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
DALAM JABATAN DAN ANGKA KEPEGAWAIAN NEGARA
KREDIT JABATAN PEREKAYASA NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2008

KEPUTUSAN
MENTERI /PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)
NOMOR :..................................................................
TENTANG
PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT PEREKAYASA
MENTERI/ PIMPINAN LPND /GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA,*)
Menimbang : a. bahwa Saudara .................. NIP ............... dengan Keputusan .............. Nomor: ........., tanggal
..................... terhitung mulai tanggal ................ telah ditugaskan melakukan kegiatan
kerekayasaan pada ............................................................;
b. bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/219/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008, dipandang perlu menetapkan keputusan penyesuaian
dalam jabatan dan angka kredit Perekayasa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
43 Tahun 1999;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah sepuluh kali diubah terakhir
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008;
6. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 13/M/PB/VIII/2008 dan Nomor 22 TAHUN 2008.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Terhitung mulai tanggal ....... . ..... ...................Pegawai Negeri Sipil :
a. Nama : ...................................................
b. NIP : ...................................................
c. Pangkat/golongan ruang/TMT : ...................................................
d. Unit kerja : ...................................................
disesuaikan dalam jabatan........ dengan angka kredit .......(.........) sesuai dengan Lampiran III *)
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008.
KEDUA : **) ...................................................…………………………………………………
KETIGA : **) .....................................................................................................
KEEMPAT : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan
perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan
diindahkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di...............……….............…..
pada tanggal ....................………........….

_____________________________
NIP
TEMBUSAN :
1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *)
2. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan, *)
Instansi yang bersangkutan;*)
3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
4. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan;*)
5. Pejabat instansi lain yang berkepentingan.
*) Coret yang tidak perlu.
**) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu.
Lampiran XIII PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA
RISET DAN TEKNOLOGI DAN KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 13/M/PB/VIII/2008
NOMOR : 22 TAHUN 2008
TANGGAL: 27 AGUSTUS 2008

MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Menimbang : a. bahwa Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya yang


diatur dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara, Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 tentang Jabatan
Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya sudah tidak sesuai
dengan perkembangan profesi dan tuntutan kompetensi
perekayasa saat ini;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu
mengatur kembali Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka
Kreditnya dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan
Angka Kreditnya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 84);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/ Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan
Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3098), sebagaimana telah sepuluh kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3176);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3547);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik

2
Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4332);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4016), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4192);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4263);
13. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
14. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
64 Tahun 2005;

3
15. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telah tiga kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;

Memperhatikan : 1. Usul Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan


surat Nomor 175/KA/BPPT/IV/2008 tanggal 30 April 2008;
2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat
Nomor K.26-30/V.67-1/93 tanggal 6 Juni 2008.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN
ANGKA KREDITNYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini
yang dimaksud dengan:
1. Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
teknologi dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang
penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan, dan
pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat
yang berwenang.
2. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang
dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan dari berbagai disiplin
ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan
kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan
manusia.
3. Kerekayasaan adalah kegiatan bertahap yang secara runtun
meliputi penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian.

4
4. Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian multi disiplin ilmu
pengetahuan yang dapat dilanjutkan melalui kegiatan
pengembangan dan perekayasaan.
5. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan
yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,
manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
ada atau menghasilkan teknologi baru.
6. Perekayasaan adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk menghasilkan
sistem, model, nilai, produk dan/atau proses produksi dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks
teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika, dalam
suatu kelompok kerja fungsional.
7. Pengoperasian adalah kegiatan yang meliputi uji operasional dan
evaluasi, pemasaran, penjualan serta pelayanan pasca jual,
modifikasi dan perawatan dari suatu produk atau sistem
kerekayasaan untuk tujuan non komersial maupun komersial.
8. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
Pejabat Fungsional Perekayasa dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan.
9. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Tim Penilai
yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan
bertugas menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Perekayasa.
10. Majelis Perekayasa adalah Tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa
dengan tugas memberikan pemikiran tentang pengembangan
perekayasaan nasional dan pemikiran tentang Jabatan Fungsional
Perekayasa termasuk di dalamnya norma-norma dan kode etik
kerekayasaan.
11. Organisasi Fungsional Kerekayasaan adalah organisasi yang
dibentuk secara temporer (ad hoc) untuk pelaksanaan kegiatan

5
kerekayasaan dalam rangka melaksanakan suatu kegiatan
tertentu.
12. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structures/WBS) adalah
struktur pembagian pekerjaan berdasarkan jenis kegiatan
kerekayasaan atau bidang keilmuan.
13. Paket Pekerjaan (Work Package/WP) merupakan rincian kerja
dari struktur rincian kerja (WBS) tertentu yang disusun
berdasarkan disiplin keilmuan atau kegiatan perekayasaan.
14. Kepala Program (Program Director) adalah Inisiator Program yang
memberikan arahan tentang garis-garis besar kegiatan termasuk
status keterkinian teknologi (state of the art technology), strategi
keuangan program, maupun eksekusinya.
15. Insinyur Kepala (Chief Engineer) adalah Pengelola Program yang
bertanggung jawab terhadap kualitas teknis hasil program, sumber
daya manusia dan fasilitas program.
16. Asisten Insinyur Kepala (Assistant Chief Engineer) adalah Asisten
Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap kualitas
teknis hasil program, sumber daya manusia dan fasilitas program.
17. Manajer Program (Program Manager) adalah Pengelola Program
yang bertanggung jawab terhadap pendanaan dan jadwal
pencapaian sasaran.
18. Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager) adalah
Asisten Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap
pendanaan dan jadwal pencapaian sasaran.
19. Ketua Kelompok (Group Leader) adalah Kepala sebuah struktur
rincian kerja (WBS) yang membawahkan beberapa paket kerja.
20. Ketua Sub Kelompok (Leader) adalah Kepala sebuah paket kerja.
21. Staf Perekayasa (Engineering Staff) adalah Pelaksana kegiatan
penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian seperti diinstruksikan dalam buku acuan program
(Program Manual) untuk spesifik bidang tertentu.
22. Buku Acuan Program (Program Manual) merupakan acuan umum
yang menjelaskan semua hal berkaitan dengan program.

6
23. Buku Petunjuk Desain (Design Manual) adalah acuan yang
menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan desain
kerekayasaan.
24. Buku Petunjuk Kerekayasaan (Engineering Manual) merupakan
acuan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan teknis
kerekayasaan.
25. Buku Petunjuk Pengujian (Testing Manual) merupakan acuan
yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan pengujian
kerekayasaan.
26. Buku Petunjuk Produksi dan Integrasi (Production and Integration
Manual) merupakan acuan yang menjelaskan semua hal yang
berkaitan dengan produksi suatu hasil desain.
27. Catatan Teknis (Technical Notes/TN) adalah dokumen laporan
yang terdiri dari hanya satu subjek yang melatarbelakangi
kegiatan sebuah paket kerja disajikan dalam bentuk catatan–
catatan teknis oleh staf perekayasa (Engineering Staff).
28. Laporan Teknis (Technical Report/TR) adalah dokumen laporan
hasil kegiatan Paket Pekerjaan (WP) yang ditulis oleh ketua sub
kelompok (Leader) yang merupakan rangkuman dari beberapa
catatan teknis (TN).
29. Laporan Teknis (Technical Report/TR) atau revisi laporan teknis
(Technical Memorandum/TM); adalah dokumen laporan yang
merupakan perbaikan dari satu atau beberapa pasal dari laporan
teknis (TR) yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
perkembangan kegiatan.
30. Dokumen Teknis (Technical Document/TD) adalah dokumen
laporan hasil kegiatan struktur rincian kerja (WBS) yang ditulis
oleh Ketua Kelompok (Group Leader) yang merupakan
rangkuman dari beberapa laporan teknis (TR) dalam struktur
rincian kerja (WBS) tersebut.
31. Laporan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan Kegiatan
(Progress Control and Monitoring/PCM) adalah dokumen laporan

7
hasil pemantauan dan pengendalian jalannya program dari segi
jadwal dan aliran pendanaan yang ditulis oleh Manajer Program
(Program Manager).
32. Laporan Akhir Program (Program Document/PD) adalah dokumen
laporan hasil akhir dari program yang merupakan rangkuman dari
seluruh dokumen teknis (TD) dan laporan pemantauan dan
pengendalian kemajuan kegiatan (PCM) dari program tersebut
yang ditulis oleh Insinyur Kepala (Chief Engineer), Manajer
Program (Program Manager) dan kepala program (Program
Director).
BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK,
Pasal 2
Jabatan Fungsional Perekayasa termasuk dalam rumpun jabatan
penelitian dan perekayasaan.
Pasal 3
(1) Jabatan Fungsional Perekayasa berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional pada kegiatan kerekayasaan.
(2) Jabatan Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 4
Tugas pokok Pejabat Fungsional Perekayasa adalah melakukan
kegiatan kerekayasaan.
BAB III
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 5
(1) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
(2) Tugas pokok Instansi Pembina adalah membina jabatan fungsional
Perekayasa menurut peraturan perundang-undangan, dengan fungsi
sebagai berikut:

8
a. pengembangan dan penyusunan metodologi, standar, dan
pedoman teknis kerekayasaan;
b. penyusunan pedoman formasi jabatan Perekayasa;
c. pengembangan dan penyusunan standar kompetensi jabatan
Perekayasa;
d. fasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik Perekayasa;
e. penetapan kebijakan/pembinaan diklat fungsional meliputi
penyusunan pedoman diklat, pengembangan kurikulum diklat,
bimbingan dan koordinasi penyelenggaraan serta evaluasi
diklat Perekayasa;
f. penyelenggaraan sertifikasi Perekayasa;
g. pengembangan sistem informasi jabatan Perekayasa;
h. fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi profesi
Perekayasa;
i. fasilitasi penerbitan buletin/majalah profesi yang bergerak di
bidang kerekayasaan;
j. evaluasi dan fasilitasi pengusulan tunjangan jabatan
Perekayasa;
k. evaluasi dan monitoring penerapan standar dan kode etik
Perekayasa, pedoman teknis kerekayasaan dan administrasi
jabatan Perekayasa.
l. sosialisasi dan bimbingan penerapan metodologi, standar,
pedoman teknis kerekayasaan, kode etik dan organisasi
profesi Perekayasa.
BAB IV
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal 6
Unsur dan sub unsur kegiatan Perekayasa yang dapat dinilai angka
kreditnya, terdiri dari:
1. Pendidikan, meliputi:
a. Pendidikan Sekolah dan memperoleh gelar/ijazah;
b. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) kegiatan kerekayasaan dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP);
c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.

9
2. Kegiatan kerekayasaan meliputi:
a. Melaksanakan kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan dan pengoperasian;
b. Melaksanakan penyusunan pedoman dan pembuatan laporan
dalam organisasi fungsional kerekayasaan.
3. Pengembangan profesi meliputi:
a. Penyebarluasan produk teknologi sesuai dengan tugas yang
sedang dilaksanakan dengan membuat karya tulis di bidang
kerekayasaan;
b. Pendayagunaan produk teknologi;
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis
pengelolaan kegiatan kerekayasaan;
d. Keanggotaan dalam Majelis Perekayasa;
e. Perolehan Sertifikat Profesi;
f. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di
bidang kerekayasaan;
4. Kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas Perekayasa,
meliputi:
a. Pengajar/Pelatih di bidang kerekayasaan;
b. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi di bidang
kerekayasaan;
c. Keanggotaan organisasi profesi Perekayasa;
d. Keanggotaan Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa;
e. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
f. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
BAB V
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 7
(1) Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. Perekayasa Pertama;
b. Perekayasa Muda;
c. Perekayasa Madya;
d. Perekayasa Utama.

10
(2) Jenjang pangkat Perekayasa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:
a. Perekayasa Pertama:
1. Penata Muda, golongan ruang III/a;
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Perekayasa Muda:
1. Penata, golongan ruang III/c;
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Perekayasa Madya:
1. Pembina, golongan ruang IV/a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
d. Perekayasa Utama:
1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d;
2. Pembina Utama, golongan ruang IV/e.
(3) Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Perekayasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah jenjang
pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang
dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan.
(4) Penetapan jenjang jabatan Perekayasa untuk pengangkatan
dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang
dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan
jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).
BAB VI
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI
DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT
Pasal 8
Setiap kegiatan kerekayasaan dilaksanakan berdasarkan Organisasi
Fungsional Kerekayasaan.

11
Pasal 9
(1) Organisasi Fungsional Kerekayasaan di dalam kegiatan
kerekayasaan terdiri dari 3 (tiga) bentuk, yaitu tipe A, tipe B, dan
tipe C.
(2) Organisasi fungsional tipe A, yaitu organisasi fungsional yang
paling sedikit terdiri 5 (lima) struktur rincian kerja (WBS), dengan
melibatkan institusi luar (baik dalam maupun luar negeri). Institusi
luar dapat berupa struktur rincian kerja (WBS) ataupun paket
pekerjaan (WP). Setiap struktur rincian kerja (WBS) terdiri dari
minimal 2 (dua) paket pekerjaan (WP).
(3) Organisasi fungsional tipe B, yaitu organisasi fungsional yang
terdiri dari minimal 2 (dua) struktur rincian kerja (WBS), yang pada
setiap struktur rincian kerja (WBS), terdiri dari sedikitnya 2 (dua)
paket pekerjaan (WP).
(4) Organisasi fungsional tipe C, yaitu organisasi fungsional yang
terdiri hanya dari 1 (satu) struktur rincian kerja (WBS) yang terdiri
dari beberapa paket pekerjaan (WP).
Pasal 10
(1) Setiap kegiatan kerekayasaan dituangkan dalam bentuk
Organisasi Fungsional Kerekayasaan yang diduduki oleh:
a. Staf Perekayasa (Engineering Staff);
b. Ketua Sub Kelompok (Leader);
c. Ketua Kelompok (Group Leader);
d. Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager);
e. Manajer Program (Program Manager);
f. Asisten Insinyur Kepala (Assistant Chief Engineer);
g. Insinyur Kepala (Chief Engineer);
h. Kepala Program (Program Director).
(2) Rincian kegiatan untuk setiap jenjang Jabatan Fungsional
Perekayasa dibagi dalam peran pada organisasi perekayasaan
dengan tugas pokok sebagai berikut:
a. Staf Perekayasa (Engineering Staff):
Pelaksana kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam

12
buku acuan program (Program Manual) untuk spesifik bidang
tertentu, di bawah koordinasi ketua sub kelompok (Leader);
b. Ketua sub Kelompok (Leader):
Kepala sebuah paket kerja, dan bertugas memimpin para
pelaksana paket kerja yang terdiri dari staf perekayasa dan
staf teknisi;
c. Ketua Kelompok (Group Leader):
Kepala sebuah struktur rincian kerja (WBS) yang
membawahkan beberapa paket kerja, dan bertugas sebagai
koordinator dan integrator teknis hasil-hasil program dari
paket-paket kerja yang dibawahkan;
d. Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager):
Asisten Pengelola Program dari segi pendanaan dan jadwal
pencapaian sasaran;
e. Manajer Program (Program Manager):
Pengelola Program dari segi pendanaan dan jadwal
pencapaian sasaran;
f. Asisten Insinyur Kepala (Assistant Chief Engineer):
Asisten Pengelola Program dari segi kualitas teknis hasil
program, sumber daya manusia dan fasilitas program;
g. Insinyur Kepala (Chief Engineer):
Pengelola Program dari segi kualitas teknis hasil program,
sumber daya manusia dan fasilitas program;
h. Kepala Program (Program Director):
Inisiator Program yang memberikan arahan tentang garis-
garis besar kegiatan termasuk status keterkinian teknologi
(state of the art technology), strategi keuangan program,
maupun eksekusinya.
(3) Kegiatan peran terkait dalam jenjang perekayasaan adalah
sebagai berikut:
a. Perekayasa Pertama:
1. Peran sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff);
2. Peran sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader).
b. Perekayasa Muda:

13
1. Peran sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader);
2. Peran sebagai Ketua Kelompok (Group Leader);
3. Peran sebagai Asisten Program Manajer (Assistant
Program Manager).
c. Perekayasa Madya:
1. Peran sebagai Ketua Kelompok (Group Leader);
2. Peran sebagai Manajer Program (Program Manager);
3. Peran sebagai Asisten Insinyur Kepala (Assistant Chief
Engineer).
d. Perekayasa Utama:
1. Peran sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer);
2. Peran sebagai Kepala Program (Program Director).
(4) Rincian kegiatan kerekayasaan sesuai dengan peran dalam jabatan,
sebagai berikut:
a. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff):
1. Menetapkan tujuan dan kebutuhan desain (Design
Requirement and Objective);
2. Menyusun filosofi rancang bangun;
3. Menetapkan metoda yang digunakan;
4. Merekayasa bentuk konfigurasi;
5. Mengkalkulasi kinerja awal;
6. Membuat gambar teknis (Engineering Drawing) awal;
7. Melaksanakan iterasi hasil desain awal;
8. Mengoptimasi hasil desain awal;
9. Melaksanakan konfigurasi desain rinci;
10. Menetapkan konfigurasi;
11. Melaksanakan perhitungan pendekatan awal;
12. Melaksanakan perhitungan analitik rinci;
13. Melaksanakan komputasi numerik;
14. Menetapkan konfigurasi pengujian;
15. Membuat benda uji;
16. Menetapkan sistem penginderaan pengujian;
17. Menetapkan sistem perolehan dan pengolahan data;
18. Melaksanakan operasi pengujian;

14
19. Menganalisis data;
20. Menginterpretasi hasil uji;
21. Menetapkan instrumentasi explorasi;
22. Menetapkan sasaran explorasi;
23. Melaksanakan explorasi;
24. Menganalisis data explorasi;
25. Menginterpretasi hasil explorasi;
26. Menetapkan instrumentasi observasi;
27. Menetapkan sasaran observasi;
28. Melaksanakan observasi;
29. Menganalisis data observasi;
30. Menginterpretasi hasil observasi;
31. Menetapkan instrumentasi pengukuran;
32. Menetapkan sasaran pengukuran;
33. Melaksanakan pengukuran;
34. Menganalisis data pengukuran;
35. Menginterpretasi hasil pengukuran;
36. Melaksanakan perbaikan (repair) produk;
37. Melaksanakan modifikasi produk;
38. Melaksanakan perawatan rutin (harian) produk;
39. Melaksanakan perawatan berkala produk;
40. Melaksanakan perbaikan menyeluruh (over haul) produk;
41. Menetapkan parameter kelayakan;
42. Melaksanakan penyelidikan kesesuaian dengan
parameter kelayakan;
43. Menetapkan acuan studi banding;
44. Melaksanakan perbandingan kinerja suatu teknologi;
45. Mempersiapkan catatan teknis (TN)
46. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader):
1. Memberikan beberapa alternatif metoda desain;
2. Menetapkan metoda kalkulasi;
3. Menilai hasil desain awal;

15
4. Memberikan metoda optimasi;
5. Mensintesiskan hasil desain awal menjadi desain rinci;
6. Memberikan metoda iterasi desain;
7. Melaksanakan penurunan persamaan matematik/
modelling;
8. Melaksanakan deskritisasi persamaan;
9. Memberikan metoda pemecahan persamaan;
10. Menyajikan beberapa alternatif jenis peralatan pengujian;
11. Menentukan peralatan perolehan data;
12. Menentukan peralatan pengolah data;
13. Memberikan metoda dan strategi pengujian;
14. Memberikan metoda interpretasi hasil pengujian;
15. Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
explorasi;
16. Menetapkan metoda explorasi;
17. Melaksanakan penurunan hasil explorasi menjadi model
matematika;
18. Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
observasi;
19. Menetapkan metoda observasi;
20. Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi model
matematika;
21. Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
pengukuran;
22. Menetapkan metoda pengukuran;
23. Melaksanakan penurunan hasil pengukuran menjadi
model matematika;
24. Memberikan metoda modifikasi produk;
25. Memberikan metoda perbaikan (repair) produk;
26. Memberikan metoda perawatan produk;
27. Memberikan metoda perbaikan menyeluruh (over haul)
produk;
28. Menetapkan persyaratan kelayakan;
29. Melaksanakan pemilihan parameter kelayakan;

16
30. Menetapkan model yang akan dipakai sebagai acuan;
31. Menetapkan acuan banding;
32. Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi
dengan para staf perekayasa (Engineering Staff) tentang
pekerjaan mereka;
33. Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan
paket pekerjaan (Work Package) yang dipimpinnya;
34. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Ketua
Kelompok (Group Leader) secara berkala (Pemaparan,
diskusi, dan penyimpulan hasil);
35. Ketua Sub Kelompok (Leader) memeriksa catatan teknis
(TN);
36. Ketua Sub Kelompok (Leader) mempersiapkan Laporan
Teknis (TR) atau revisi laporan teknis (Technical
Memorandum);
37. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader):
1. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah disain;
2. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah testing;
3. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah explorasi;
4. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah observasi;
5. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah pengukuran;
6. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah modifikasi;
7. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah perawatan;

17
8. Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan
melakukan iterasi teknis diantara kelompok (group) yang
terkait;
9. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan
waktu, pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan
struktur rincian kerja (WBS) dengan melakukan iterasi
yang terkait dengan ketersediaan aliran pendanaan;
10. Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan
pihak lain bersama Manajer Program (Program Manager);
11. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya
kepada Manajer Program (Program Manager);
12. Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan
struktur rincian kerja (WBS) yang dipimpinnya;
13. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala
Program (Program Director) secara berkala (paparan,
diskusi dan kesimpulan);
14. Mempersiapkan buku acuan desain (Design Manual);
15. Mempersiapkan buku acuan kerekayasaan (Engineering
Manual);
16. Mempersiapkan buku acuan pengujian (Test Manual);
17. Mempersiapkan buku acuan produksi (Production
Manual);
18. Menyetujui catatan teknis (TN);
19. Memeriksa Laporan Teknis (TR) atau revisi laporan teknis
(Technical Memorandum);
20. Mempersiapkan Dokumen Teknis (TD);
21. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
d. Sebagai Asisten Manajer Program (Assistant Program
Manager):
1. Mengusulkan metoda pengendalian proyek, dan
sejenisnya untuk penjadwalan dan pengendalian program;
2. Mengusulkan rencana pendanaan yang telah
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait;

18
3. Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak
lain bersama Manajer Program (Program Manager);
4. Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola
anggaran sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua
Kelompok (Group Leader) bersama Manajer Program
(Program Manager);
5. Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi
pendanaan yang berjalan, mendiskusikan dampak
kesesuaian pendanaan yang baru terhadap produk kerja;
6. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan
waktu pengadaan barang;
7. Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan
Kegiatan (PCM) bersama Manajer Program (Program
Manager);
8. Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi
waktu dan dana.
9. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
e. Sebagai Manajer Program (Program Manager):
1. Memberikan metoda pengendalian proyek, dan sejenisnya
untuk penjadwalan dan pengendalian program;
2. Membuat rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan
dengan pihak-pihak terkait.;
3. Menetapkan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain;
4. Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola
anggaran sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua
Kelompok (Group Leader);
5. melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi
pendanaan yang berjalan, mendiskusikan dampak
kesesuaian pendanaan yang baru terhadap produk kerja;
6. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan
waktu pengadaan barang;
7. Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan
Kegiatan (PCM);

19
8. Menyusun Laporan kemajuan program dari segi waktu
dan dana;
9. Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi
waktu dan dana di hadapan Kepala Program secara
berkala;
10. Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama
Kepala Program (Program Director) dan Insinyur Kepala
(Chief Engineer);
11. Memeriksa buku acuan program (Program Manual);
12. Memeriksa Laporan Akhir Program (Program Document);
13. Mempersiapkan Laporan Pemantauan dan Pengendalian
Kemajuan Kegiatan (PCM);
14. Memeriksa Laporan Pemantauan dan Pengendalian
Kemajuan Kegiatan (PCM);
15. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
f. Sebagai Asistant Chief Engineer (Asisten Insinyur Kepala):
1. Menyiapkan draft buku acuan kerekayasaan (Engineering
Manual);
2. Menyiapkan draft buku acuan pengujian (Test Manual);
3. Menyiapkan draft buku acuan produksi (Production
Manual); Mengusulkan personil yang sesuai serta
klarifikasi dan sandi kerja (job code);
4. Mengusulkan rencana waktu keterlibatan personil dalam
tiap prorgram;
5. Menyiapkan pertemuan dalam rangka koordinasi kerja;
6. Memantau pelaksanaan program bersama Insinyur
Kepala (Chief Engineer);
7. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
g. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer):
1. Membentuk Organisasi Program bersama Kepala
Program (Program Director) dan Manajer Program
(Program Manager);

20
2. Merencanakan waktu keterlibatan personil dalam tiap
prorgram;
3. Mendiskusikan dan menetapkan Sumber Daya Manusia
yang terlibat dalam program dengan para Kepala Unit
Struktural;
4. Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesifikasi teknis
barang yang diusulkan Ketua Kelompok (Group Leader);
5. Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kinerja
secara rutin;
6. Memberikan saran perbaikan, alternatif teknik yang lain
pada pertemuan diskusi dengan para Ketua Kelompok
(Group Leader) secara bersama atau sendiri-sendiri,
untuk mendiskusikan hasil-hasil program secara berkala;
7. Melakukan optimasi desain (trade-off) terhadap kondisi
batas yang masih bisa dinegosiasi diantara struktur rincian
kerja (WBS) dan prioritasi hasil-hasil struktur rincian kerja
(WBS) untuk mendapatkan produk akhir yang paling
sesuai pada akhir tahun anggaran;
8. Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis di
hadapan kepala program secara berkala;
9. Mempersiapkan buku acuan program(Program Manual);
10. Memeriksa buku acuan desain (Design Manual);
11. Memeriksa buku acuan kerekayasaan (Engineering
Manual);
12. Memeriksa buku acuan pengujian (Test Manual);
13. Memeriksa buku acuan produksi (Production Manual);
14. Menyetujui Laporan Teknis (Technical Report) atau revisi
laporan teknis (Technical Memorandum);
15. Memeriksa Dokumen Teknis (Technical Document);
16. Mempersiapkan Laporan Akhir Program (Program
Document);
17. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
h. Sebagai Kepala Program (Program Director):

21
1. Melakukan perencanaan program bersama Pengelola
Program (Program Manager) dan Insinyur Kepala (Chief
Engineer) membentuk organisasi program, menentukan
jumlah struktur rincian kerja (WBS) dan jumlah paket
pekerjaan (WP) untuk setiap struktur rincian kerja (WBS);
2. Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program
serta pejabat-pejabat fungsional atas usulan Insinyur
Kepala (Chief Engineer), dan Kepala Program (Program
Manager);
3. Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari segi teknik
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama
para Ketua Kelompok (Group Leader), Kepala Program
(Program Manager) dan Insinyur Kepala (Chief Engineer);
4. Memberikan saran-saran pada setiap fasa penelaahan
program (program review): tahap persiapan (Preliminary),
tahap rinci (Detail), tahap kritis (Critical) dan tahap akhir
(Final);
5. Melaporkan jalannya program serta mempertanggung-
jawabkan hasil program kepada kepala unit struktural
(pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara
berkala;
6. Memberikan presentasi mengenai program berjalan;
7. Memperagakan hasil-hasil program;
8. Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak
Atas Kekayaan Intelektual dihadapan yang berwenang;
9. Menyetujui Buku acuan program (Program Manual);
10. Menyetujui buku acuan desain (Design Manual);
11. Menyetujui buku acuan kerekayasaan (Engineering
Manual);
12. Menyetujui buku acuan pengujian (Test Manual);
13. Menyetujui buku acuan produksi (Production Manual);
14. Menyetujui Dokumen Teknis (TD);
15. Menyetujui Laporan Akhir Program (Program Document);

22
16. Menyetujui Laporan Pemantauan dan Pengendalian
Kemajuan Kegiatan (PCM);
17. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
(5) Perekayasa Pertama sampai dengan Perekayasa Utama yang
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang
tugas Perekayasa diberikan nilai angka kredit sebagaimana
tersebut dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
Pasal 11
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Perekayasa yang sesuai
dengan peran terkait dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), Perekayasa
yang satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatan
dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara
tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 12
Penilaian angka kredit Perekayasa yang melakukan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, ditetapkan sebagai berikut:
a. Bagi Pejabat Fungsional Perekayasa yang melaksanakan tugas
dalam peran terkait di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang
diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
setiap angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara ini .
b. Bagi Pejabat Fungsional Perekayasa yang melaksanakan tugas
dalam peran terkait di bawah jenjang jabatannya, angka kredit
yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari
setiap angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara ini.
Pasal 13
(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit terdiri
dari:

23
a. Unsur utama; dan
b. Unsur penunjang.
(2) Unsur utama terdiri dari:
a. Pendidikan;
b. Kegiatan Kerekayasaan; dan
c. Pengembangan profesi.
(3) Unsur penunjang terdiri dari kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas kerekayasaan, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 pada butir 4.
(4) Rincian kegiatan kerekayasaan dan angka kredit masing-masing
unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
Pasal 14
(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh
setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan
dan kenaikan pangkat Perekayasa adalah sebagaimana tersebut
dalam Lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara ini.
(2) Komposisi jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan
jabatan dan kenaikan pangkat Perekayasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), untuk:
a. Perekayasa dengan pendidikan sekolah Sarjana Strata satu
(S.1) atau Diploma IV adalah sebagaimana tersebut dalam
lampiran III Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara ini;
b. Perekayasa dengan pendidikan sekolah Sarjana Strata dua
(S.2) adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran IV
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
ini;
c. Perekayasa dengan pendidikan sekolah Sarjana Strata tiga
(S.3) adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran V
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
ini;.
(3) Angka Kredit penjenjangan terdiri dari
a. Pendidikan dan Pelatihan;
b. Kegiatan kerekayasaan; dan
c. Pengembangan Profesi.

24
(4) Jumlah angka kredit kumulatif minimal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah:
a. paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur utama; dan
b. paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari
unsur penunjang.
Pasal 15
(1) Perekayasa yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan
pangkat berikutnya.
(2) Perekayasa pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam
masa pangkat yang didudukinya, maka pada tahun kedua
diwajibkan mengumpulkan paling rendah 20% (dua puluh persen)
angka kredit dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari tugas
pokok Perekayasa.
Pasal 16
Perekayasa Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat
I golongan ruang IV/b sampai dengan Perekayasa Utama pangkat
Pembina Utama golongan ruang IV/e diwajibkan mengumpulkan
paling rendah 12 (dua belas) angka kredit dari kegiatan
Pengembangan Profesi.
Pasal 17
Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e,
setiap 2 (dua) tahun sejak menduduki jabatan/pangkatnya wajib
mengumpulkan paling rendah 50 (lima puluh) angka kredit dari
kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi.
Pasal 18
(1) Perekayasa yang secara bersama-sama membuat karya tulis
ilmiah di bidang kerekayasaan, diberikan angka kredit dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 60% (enam puluh persen) bagi penulis
utama dan 40% (empat puluh persen) untuk penulis
pembantu;

25
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 50% (lima puluh persen) bagi penulis
utama dan masing-masing 25% (dua puluh lima persen) untuk
penulis pembantu; dan
c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 40% (empat puluh persen) bagi
penulis utama dan masing-masing 20% (dua puluh persen)
untuk penulis pembantu.
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
paling banyak 3 (tiga) orang.
BAB VII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 19
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap
Perekayasa diwajibkan mencatat, menginventarisir seluruh
kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan Daftar Usulan
Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
(2) Setiap Perekayasa mengusulkan secara hirarkhi Daftar Usulan
Penilaian Angka Kredit (DUPAK) setiap tahun.
(3) Penilaian dan penetapan angka kredit Perekayasa dilakukan
paling kurang 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan
sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 20
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:
a. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi selaku
Kepala instansi pembina Jabatan Fungsional Perekayasa atau
pejabat lain setingkat eselon I yang ditugaskan pada Instansi
Pembina untuk penetapan angka kredit Perekayasa Madya,
pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai
dengan Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama,
golongan ruang IV/e untuk perekayasa di Instansi Pembina
dan instansi lain;
b. Pejabat yang ditunjuk di lingkungan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi yang membidangi kepegawaian
(serendah-rendahnya eselon II) bagi Perekayasa Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a

26
untuk Perekayasa di lingkungan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi;
c. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan
atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi
kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II) bagi
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
III/a sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a untuk Perekayasa di ingkungan instansi
masing-masing;
d. Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan
atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi
kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II) bagi
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
III/a sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a untuk Perekayasa di lingkungan instansi
masing-masing;
e. Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota yang
bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang
membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II)
untuk Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat
Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan masing-masing.
(2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh:
a. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa pada Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi bagi pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, selanjutnya
disebut Tim Penilai Pusat;
b. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa bagi pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b di Instansi
Pembina, selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja;
c. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa Instansi di
lingkungan instansi pusat bagi pejabat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c selain Instansi Pembina,
selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi;
d. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa pada Sekretariat
Daerah Provinsi bagi pejabat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d selanjutnya disebut Tim Penilai Provinsi;

27
e. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa pada Sekretariat
Daerah Kabupaten/Kota bagi pejabat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e selanjutnya disebut Tim Penilai
Kabupaten/Kota.
Pasal 21
(1) Tim Penilai Jabatan Perekayasa terdiri dari unsur unit teknis yang
membidangi kerekayasaan, kepegawaian dan Pejabat Fungsional
Perekayasa.
(2) Jumlah anggota Tim Penilai paling kurang 7 (tujuh) orang dengan
susunan sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota;
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur yang
membidangi kepegawaian; dan
d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota.
(3) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling
kurang 2 (dua) orang dari Pejabat Fungsional Perekayasa.
(4) Syarat untuk menjadi Anggota Tim Penilai, adalah:
a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
jabatan/ pangkat Perekayasa yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja
Perekayasa; dan
c. dapat aktif melakukan penilaian.
Pasal 22
(1) Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk karena belum
memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan,
penilaian angka kredit Perekayasa dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Unit Kerja.
(2) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk karena belum
memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan,
penilaian angka kredit Perekayasa dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Unit Kerja.
(3) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena
belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan,
penilaian angka kredit Perekayasa dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Provinsi atau Tim Penilai Unit Kerja.

28
(4) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh:
a. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk
Tim Penilai Pusat dan Tim Penilai Unit Kerja;
b. Kepala Badan/Pusat Penelitian dan Pengembangan atau
pejabat lain pada instansi terkait yang ditunjuk serendah-
rendahnya eselon II yang membidangi Kegiatan Teknologi
pada instansi pusat untuk Tim Penilai Instansi;
c. Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi; dan
d. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai
Kabupaten/Kota.
Pasal 23
(1) Masa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai
dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali
setelah melampui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka
Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai
pengganti.
Pasal 24
Tata kerja Tim Penilai Perekayasa dan tata cara penilaian angka
kredit Perekayasa ditetapkan oleh Instansi Pembina.
Pasal 25
Usul Penetapan Angka Kredit Perekayasa diajukan oleh:
a. Pejabat Pembina Kepegawaian setingkat eselon I atau serendah-
rendahnya eselon II di lingkungan masing-masing kepada Kepala
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk penetapan
angka kredit Perekayasa Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/b sampai dengan Perekayasa Utama, Pembina
Utama, golongan ruang IV/e.
b. Pimpinan Unit Kerja yang terkait serendah-rendahnya eselon III di
lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi kepada
pejabat yang dimaksud dalam pasal 20 ayat (1) butir b untuk
penetapan angka kredit Perekayasa Pertama, pangkat Penata

29
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Perekayasa Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a.
c. Pejabat Pembina Kepegawaian serendah-rendahnya eselon III di
lingkungan masing-masing kepada pejabat yang dimaksud dalam
pasal 20 ayat (1) butir c untuk penetapan angka kredit Perekayasa
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a yang bekerja di lingkungan Instansi Pusat.
d. Pejabat yang membidangi kepegawaian setingkat eselon III atau
serendah-rendahnya eselon IV kepada pejabat yang dimaksud
dalam pasal 20 ayat (1) butir d untuk penetapan angka kredit
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a yang bekerja di lingkungan Provinsi.
e. Pejabat yang membidangi kepegawaian setingkat eselon III atau
serendah-rendahnya eselon IV kepada pejabat yang dimaksud
dalam pasal 20 ayat (1) butir e untuk penetapan angka kredit
Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a yang bekerja di lingkungan Kabupaten/Kota.
Pasal 26
Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan
kenaikan jabatan/pangkat Perekayasa sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB VIII
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PEREKAYASA
Pasal 27
Pejabat yang berwenang mengangkat dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa adalah Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

30
Pasal 28
(1) Pegawai Negeri Sipil yang di angkat untuk pertama kali dalam
jabatan Perekayasa harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang
teknologi sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat harus
mengikuti dan lulus diklat fungsional perekayasa sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan oleh Instansi Pembina;
(3) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi
dari Calon Pegawai Negeri Sipil; dan
(4) Kualifikasi pendidikan dan pelatihan fungsional untuk Jabatan
Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan lebih lanjut oleh Instansi Pembina.
Pasal 29
(1) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28,
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Perekayasa
dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Perekayasa.
(2) Formasi jabatan Perekayasa sebagaimana pada ayat (1) untuk:
a. Pegawai Negeri Sipil Pusat ditetapkan oleh Menteri yang
bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
b. Pegawai Negeri Sipil Daerah ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian Provinsi/Kabupaten/Kota masing-masing
setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang
bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
dan berdasarkan pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian
Negara.

31
(3) Pedoman perhitungan beban kerja dan penyusunan formasi
jabatan Perekayasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a dan huruf b, diatur lebih lanjut oleh Instansi Pembina.
Pasal 30
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam
Jabatan Fungsional Perekayasa dapat dipertimbangkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 29;
b. memiliki pengalaman di bidang kerekayasaan paling kurang 2
(dua) tahun;
c. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan
d. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-
3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang
dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah
angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit; dan
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
BAB IX
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pasal 31
(1) Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
sampai dengan Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama
Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari
jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
menduduki jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan
angka kredit minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
(2) Perekayasa Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap 2 (dua)

32
tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat
mengumpulkan paling rendah 50 (lima puluh) angka kredit dari
kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi.
(3) Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Perekayasa dibebaskan sementara dari jabatannya,
apabila:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat
berupa penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar bidang kerekayasaan;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
e. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Pasal 32
(1) Perekayasa yang telah selesai menjalani pembebasan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) huruf a, d, dan e,
dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Perekayasa.
(2) Perekayasa yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 ayat (3) huruf b, dapat diangkat kembali dalam
Jabatan Fungsional Perekayasa apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan pihak yang berwajib yang bersangkutan dinyatakan
tidak bersalah.
(3) Perekayasa Pertama dan Perekayasa Muda yang dibebaskan
sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) huruf
c, dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa paling tinggi berusia 54 (lima puluh empat) tahun.
(4) Perekayasa Madya dan Utama yang dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) huruf c, dapat
diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional Perekayasa paling
tinggi berusia 58 (lima puluh delapan) tahun.
(5) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Perekayasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan menggunakan
angka kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah angka
kredit dari tugas pokok Perekayasa yang diperoleh selama
pembebasan sementara.

33
Pasal 33
Perekayasa diberhentikan dari jabatannya, apabila:
a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1)
dan ayat (2), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3)
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin berat
berupa penurunan pangkat.
Pasal 34
Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian
dari Jabatan Fungsional Perekayasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 31, Pasal 32, dan Pasal 33, ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB X
PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN
DAN ANGKA KREDIT
Pasal 35
(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara ini ditetapkan bertugas pada
instansi/unit kerja Perekayasa dapat disesuaikan/diinpassing ke
dalam jabatan Perekayasa dengan ketentuan:
a. telah memiliki pengalaman kerja di bidang kerekayasaan
minimal 10 (sepuluh) tahun berdasarkan pendidikan minimal
S-1 atau Diploma IV di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan;
b. pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c;
c. usia paling tinggi 54 (lima puluh empat) tahun pada saat
pengangkatan dalam jabatan Perekayasa Pertama dan Muda;
d. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun pada saat
pengangkatan dalam jabatan Perekayasa Madya dan Utama;

34
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
f. direkomendasikan oleh Pimpinan Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Perekayasa.
(2) Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan jumlah
Pegawai Negeri Sipil yang akan disesuaikan/diinpassing harus
memperhitungkan formasi jabatan.
(3) Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/inpassing dalam
jabatan Perekayasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
sebagaimana tersebut dalam lampiran VI Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
(4) Angka kredit kumulatif sebagaimana tersebut dalam lampiran VI
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini,
hanya berlaku sekali selama masa penyesuaian/inpassing.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 36
(1) Pejabat fungsional Perekayasa yang pada saat Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini ditetapkan telah 5
(lima) tahun atau lebih dalam pangkat terakhir dan belum
memenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi dibebaskan sementara dari jabatannya paling lama 1 (satu)
tahun sejak ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Perekayasa dan Angka Kreditnya.
(2) Pejabat fungsional Perekayasa yang pada saat Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini ditetapkan telah 1
(satu) tahun atau lebih dalam pembebasan sementara,
diberhentikan dari jabatannya paling lama 1 (satu) tahun sejak
ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa
dan Angka Kreditnya.

35
8ABXII
KETENTUAN
PENUTUP
P a s a3l 7
K e t e n t u apne l a k s a n a aPne r a t u r aM
n e n t e rN
i e g a r aF = r d a y s n r n . r n
A p a ra tuN
r e gar aini diaturlebihlanjutolehKepalaBa:anPeng k aj i an
d a n P e n e ra pan
Teknolcgi
danKepala
BadanKepegawa;an
Negar a.
Pasal38
Paca saat PeraturanMenteriNegara Pendayagunaan
Aparatur
Negaraini ditetapkan,
Keputusan
MenteriNegaraPendayagunaan
Aparatur Negara Nomor:24lKEP/M.PANl2l2003 ten:ang Jabatan
F u n g si o n aPler ekayasa
danAngkaKr editnya
dicabutcan dinyatak an
ti d a kb e rl a ku.
Pasal39
Apabilaada perubahan sehinggaketentuanperaturan
mendasar ini
d i a n g g a ti
p d aksesuailagi,makadapatditinjau
kembali.
Pasal40
P e ra tu raMenter
n i
Negar aPendayagunaan
Apar atur
N:gar aini r nul ai
b e rl a kup a d atanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
P a d a t a n g g a l4 J u l i 200S

$rys* E\)AN.A

TURNEGAR A.

EFFENDI
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008
Tanggal 4 Juli 2008

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA


ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
I PENDIDIKAN A Pendidikan Sekolah dan 1. Doktor (S3) ijazah 200 Semua Jenjang
Memperoleh Gelar/Ijazah 2. Magister (S2) ijazah 150 Semua Jenjang
3. Sarjana (S1) ijazah 100 Semua Jenjang
B Pendidikan dan Pelatihan 1. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat 15 Semua Jenjang
di Bidang Kegiatan kerekayasaan 2. Lamanya 641 – 960 jam Sertifikat 9 Semua Jenjang
dan Memperoleh Surat Tanda 3. Lamanya 481 – 640 jam Sertifikat 6 Semua Jenjang
Tamat Pendidikan dan 4. Lamanya 161 – 480 jam Sertifikat 3 Semua Jenjang
Pelatihan (STTPP) 5. Lamanya 81 – 160 jam Sertifikat 2 Semua Jenjang
6. Lamanya 31 - 80 jam Sertifikat 1 Semua Jenjang
7. Lamanya 10 - 30 jam Sertifikat 0.5 Semua Jenjang
C Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan III Sertifikat 2.0 Semua Jenjang
II KEGIATAN KEREKAYASAAN A Pelaksanakan kegiatan 1. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff)
penelitian terapan, a. Melaksanakan kegiatan Kerekayasaan
pengembangan, perekayasaan 1). Melaksanakan desain konseptual
dan pengoperasian (a) Menetapkan tujuan dan kebutuhan desain (Design Lembar kerja 0.079 Perekayasa Pertama
Requirement and Objective)
(b) Menyusun filosofi rancang bangun Lembar kerja 0.098 Perekayasa Pertama
(c) Menetapkan metoda yang digunakan Lembar kerja 0.083 Perekayasa Pertama
2). Melaksanakan desain awal
(a) Merekayasa bentuk konfigurasi Lembar kerja 0.109 Perekayasa Pertama
(b) Mengkalkulasi kinerja awal Logbook per 0.113 Perekayasa Pertama
kegiatan dan
Lembar kerja
(c) Membuat gambar teknis (Engineering Drawing) Lembar kerja 0.115 Perekayasa Pertama
awal
3). Melaksanakan Desain rinci
(a) Melaksanakan iterasi hasil desain awal Lembar kerja 0.152 Perekayasa Pertama
(b) Mengoptimasi hasil desain awal Lembar kerja 0.125 Perekayasa Pertama
(c) Melaksanakan konfigurasi desain rinci Lembar kerja 0.228 Perekayasa Pertama
(d) Menetapkan konfigurasi Lembar kerja 0.076 Perekayasa Pertama
4). Melaksanakan perhitungan
(a) Melaksanakan perhitungan pendekatan awal Logbook dan 0.109 Perekayasa Pertama
Lembar kerja
(b) Melaksanakan perhitungan analitik rinci Logbook dan 0.255 Perekayasa Pertama
Lembar kerja
(c) Melaksanakan komputasi numerik Logbook dan 0.671 Perekayasa Pertama
Lembar kerja
5). Melaksanakan pengujian
(a) Menetapkan konfigurasi pengujian Lembar kerja 0.183 Perekayasa Pertama
37
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
(b) Membuat benda uji Benda kerja/ 0.175 Perekayasa Pertama
Lembar Kerja
(Product Working
sheet )
(c) Menetapkan sistem penginderaan pengujian Lembar kerja 0.090 Perekayasa Pertama
(d) Menetapkan sistem perolehan dan pengolahan Lembar kerja 0.113 Perekayasa Pertama
data
(e) Melaksanakan operasi pengujian Logbook 0.420 Perekayasa Pertama
(f) Menganalisis data Lembar kerja 0.275 Perekayasa Pertama
(g) Menginterpretasi hasil uji Lembar kerja 0.289 Perekayasa Pertama
6). Melaksanakan explorasi
(a) Menetapkan instrumentasi explorasi Lembar kerja 0.174 Perekayasa Pertama
(b) Menetapkan sasaran explorasi Lembar kerja 0.125 Perekayasa Pertama
(c) Melaksanakan explorasi Logbook dan 0.569 Perekayasa Pertama
Lembar kerja
(d) Menganalisis data explorasi Lembar kerja 0.491 Perekayasa Pertama
(e) Menginterpretasi hasil explorasi Lembar kerja 0.267 Perekayasa Pertama
7). Melaksanakan observasi
(a) Menetapkan instrumentasi observasi Lembar kerja 0.240 Perekayasa Pertama
(b) Menetapkan sasaran observasi Lembar kerja 0.110 Perekayasa Pertama
(c) Melaksanakan observasi Logbook dan 0.638 Perekayasa Pertama
Lembar kerja
(d) Menganalisis data observasi Lembar kerja 0.423 Perekayasa Pertama
(e) Menginterpretasi hasil observasi Lembar kerja 0.246 Perekayasa Pertama
8). Melaksanakan pengukuran
(a) Menetapkan instrumentasi pengukuran Lembar kerja 0.158 Perekayasa Pertama
(b) Menetapkan sasaran pengukuran Lembar kerja 0.076 Perekayasa Pertama
(c) Melaksanakan pengukuran Logbook dan 0.571 Perekayasa Pertama
Lembar kerja
(d) Menganalisis data pengukuran Lembar kerja 0.489 Perekayasa Pertama
(e) Menginterpretasi hasil pengukuran Lembar kerja 0.551 Perekayasa Pertama
9). Melaksanakan modifikasi produk
(a) Melaksanakan repair (perbaikan) produk Lembar kerja dan 0.480 Perekayasa Pertama
foto
(b) Melaksanakan modifikasi produk Lembar kerja dan 0.251 Perekayasa Pertama
foto
10). Melaksanakan perawatan produk
(a) Melaksanakan perawatan rutin (harian) produk Lembar kerja dan 0.057 Perekayasa Pertama
foto
(b) Melaksanakan perawatan berkala produk Lembar kerja dan 0.136 Perekayasa Pertama
foto
(c) Melaksanakan perbaikan menyeluruh (over haul ) Lembar kerja dan 0.336 Perekayasa Pertama
produk foto
11). Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
(a) Menetapkan parameter kelayakan Lembar kerja 0.123 Perekayasa Pertama
(b) Melaksanakan penyelidikan kesesuaian dengan Lembar kerja 0.315 Perekayasa Pertama
paramater kelayakan

38
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
12). Melaksanakan studi banding sistem teknologi
(a) Menetapkan acuan studi banding Lembar kerja 0.145 Perekayasa Pertama
(b) Melaksanakan perbandingan kinerja suatu Lembar kerja 0.301 Perekayasa Pertama
teknologi
b Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa Pertama
berbahaya
2. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader)
a Memberikan supervisi kepada para Engineering Staff dalam:
1). Melaksanakan desain konseptual/ awal
(a) Memberikan beberapa alternatif metoda desain Lembar Instruksi 0.820 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Menetapkan metoda kalkulasi Lembar Instruksi 0.218 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Menilai hasil desain awal Lembar kerja 0.602 Perekayasa Muda
2). Melaksanakan desain rinci
(a) Memberikan metoda optimasi Lembar Instruksi 0.174 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Mensintesiskan hasil desain awal menjadi desain Lembar kerja 0.354 Perekayasa Muda
rinci
(c) Memberikan metoda iterasi desain Lembar Instruksi 0.419 Perekayasa Muda
Teknik
3). Melaksanakan perhitungan
(a) Melaksanakan penurunan persamaan Lembar kerja 0.425 Perekayasa Muda
matematik/modelling
(b) Melaksanakan deskritisasi persamaan Lembar kerja 0.369 Perekayasa Muda
(c) Memberikan metoda pemecahan persamaan Lembar Instruksi 0.190 Perekayasa Muda
Teknik
4). Melaksanakan Pengujian
(a) Menyajikan beberapa alternatif jenis peralatan Lembar Instruksi 0.206 Perekayasa Muda
pengujian Teknik
(b) Menentukan peralatan perolehan data Lembar Instruksi 0.209 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Menentukan peralatan pengolah data Lembar Instruksi 0.206 Perekayasa Muda
Teknik
(d) Memberikan metoda dan strategi pengujian Lembar Instruksi 0.200 Perekayasa Muda
Teknik
(e) Memberikan metoda interpretasi hasil pengujian Lembar Instruksi 0.200 Perekayasa Muda
Teknik
5). Melaksanakan explorasi
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran Lembar Instruksi 0.256 Perekayasa Muda
explorasi Teknik
(b) Menetapkan metoda explorasi Lembar Instruksi 0.171 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Melaksanakan penurunan hasil explorasi menjadi Lembar kerja 0.241 Perekayasa Muda
model matematika
6). Melaksanakan observasi
39
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran Lembar Instruksi 0.192 Perekayasa Muda
observasi Teknik
(b) Menetapkan metoda observasi Lembar Instruksi 0.175 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi Lembar kerja 0.392 Perekayasa Muda
model matematika
7). Melaksanakan pengukuran
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran Lembar Instruksi 0.400 Perekayasa Muda
pengukuran Teknik
(b) Menetapkan metoda pengukuran Lembar Instruksi 0.249 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Melaksanakan penurunan hasil pengukuran Lembar kerja 0.343 Perekayasa Muda
menjadi model matematika
8). Melaksanakan modifikasi produk
(a) Memberikan metoda modifikasi produk Lembar Instruksi 0.245 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda perbaikan (repair ) produk Lembar Instruksi 0.314 Perekayasa Muda
Teknik
9). Melaksanakan perawatan produk
(a) Memberikan metoda perawatan produk Lembar Instruksi 0.248 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda perbaikan menyeluruh (over Lembar Instruksi 0.215 Perekayasa Muda
haul ) produk Teknik
10). Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
(a) Menetapkan persyaratan kelayakan Lembar Instruksi 0.221 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Melaksanakan pemilihan parameter kelayakan Lembar Instruksi 0.247 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Menetapkan model yang akan dipakai sebagai Lembar Instruksi 0.269 Perekayasa Muda
acuan Teknik
11). Menetapkan acuan banding Lembar Instruksi 0.240 Perekayasa Muda
Teknik
b Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan Lembar Keputusan 0.068 Perekayasa Muda
para Staf Perekayasa (Engineering Staff ) tentang pekerjaan (decission sheet )
mereka
c Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Ketua
Kelompok (Group Leader )
1). Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan Materi presentasi 0.180 Perekayasa Muda
Paket Kerja (Work Package ) yang dipimpinnya

2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Ketua Materi presentasi 0.067 Perekayasa Muda
Kelompok (Group Leader ) secara berkala (Pemaparan,
diskusi, dan penyimpulan hasil)

d Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa
berbahaya Pertama/Muda

40
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
3. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader)

a Mengkombinasikan hasil-hasil dari seluruh Paket Pekerjaan


(WP) yang berada di bawahnya dalam kelompok
keilmuan/keahliannya
1). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja 0.525 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah disain
2). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja 0.420 Perekayasa Madya
(WBS) untuk masalah testing
3). Melaksanakan sub-integrasi produk s truktur rincian kerja Lembar kerja 0.420 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah explorasi
4). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja 0.420 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah observasi
5) Melaksanakan sub-integrasi produk WBS untuk masalah Lembar kerja 0.420 Perekayasa Madya
pengukuran
6). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja 0.525 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah modifikasi
7). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja 0.390 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah perawatan
b Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan Lembar Keputusan 1.200 Perekayasa Madya
melakukan iterasi teknis diantara kelompok (group ) yang (decission sheet )
terkait
c Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan Lembar Keputusan 0.330 Perekayasa Madya
waktu, pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan (decission sheet )
struktur rincian kerja (WBS)- nya dengan melakukan iterasi
yang terkait dengan ketersediaan aliran pendanaan

d Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan Kontrak kerjasama 0.428 Perekayasa Madya
pihak lain bersama Manajer Program (Program Manager )

e Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Lembar Usulan 0.400 Perekayasa Madya
Manajer Program (Program Manager ) spesifikasi teknis
f Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
secara berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh
Program Director dan dihadiri oleh Insinyur Kepala (Chief
Engineer ) dan Manajer Program (Program manager )

1). Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan Materi presentasi 0.600 Perekayasa Madya
struktur rincian kerja (WBS ) yang dipimpinnya

2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Materi presentasi 0.120 Perekayasa Madya
Kepala Program (Program Director ) secara berkala
(paparan, diskusi dan kesimpulan)

41
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa
berbahaya Muda/Madya

4. Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager)


a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan bersama dengan Manajer Program (Program
Manager).
1). Mengusulkan metoda pengendalian proyek, dan Lembar Kerja 0.140 Perekayasa Muda
sejenisnya untuk penjadwalan dan pengendalian
program
2). Mengusulkan rencana pendanaan yang telah Lembar kerja 0.160 Perekayasa Muda
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
b Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain Draft kontrak 0.239 Perekayasa Muda
bersama Manajer Program (Program Manager )
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran Lembar kerja 0.180 Perekayasa Muda
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader ) bersama Manajer Program (Program
Manager )
d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Ketua Kelompok
(Group Leader ) bersama Manajer Program (Program
Manager )
1). Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap Lembar kerja 0.167 Perekayasa Muda
kondisi pendanaan yang berjalan, mendiskusikan
dampak kesesuaian pendanaan yang baru terhadap
produk kerja
2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan Lembar kerja 0.164 Perekayasa Muda
ketepatan waktu pengadaan barang
e Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana

1). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Draft PCM report 0.565 Perekayasa Muda
Kemajuan Kegiatan (PCM ) bersama Manajer Program
(Program Manager )
2). Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi Draft Laporan 0.100 Perekayasa Muda
waktu dan dana
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa Muda
berbahaya
5. Manajer Program (Program Manager)
a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan.
1). Merencanakan jadwal pendanaan program yang telah
ditetapkan
(a) Memberikan metoda pengendalian proyek, dan Lembar Instruksi 0.325 Perekayasa Madya
sejenisnya untuk penjadwalan dan pengendalian Teknik
program

42
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
(b) Membuat rencana pendanaan yang telah Lembar kerja 0.359 Perekayasa Madya
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
b Menetapkan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain Kontrak kerjasama 0.478 Perekayasa Madya
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran Lembar kerja 0.360 Perekayasa Madya
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader )
d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Group Leader

1). melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap Lembar Keputusan 0.334 Perekayasa Madya
kondisi pendanaan yang berjalan, mendiskusikan (decission sheet )
dampak kesesuaian pendanaan yang baru terhadap
produk kerja

2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan Lembar Keputusan 0.328 Perekayasa Madya
ketepatan waktu pengadaan barang (decission sheet )
e Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana

1). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian PCM Report 0.810 Perekayasa Madya
Kemajuan Kegiatan (PCM )
2). Menyusun Laporan kemajuan program dari segi waktu Materi presentasi 0.240 Perekayasa Madya
dan dana
3). Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi materi presentasi 0.120 Perekayasa Madya
waktu dan dana di hadapan Kepala Program (Program
Director ) secara berkala

f Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama Kepala Lembar Keputusan 0.800 Perekayasa Madya
Program (Program Director ) dan Insinyur Kepala (Chief (decission sheet )
Engineer )
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa Madya
berbahaya
6. Asisten Insinyur Kepala (Asistant Chief Engineer)
a Menyiapkan draft Engineering/ Test/ Production manual
1). Menyiapkan draft buku acuan kerekayasaan Engineering Test 1.080 Perekayasa Madya
(Engineering Manual ) Manual
2). Menyiapkan draft buku acuan pengujian (Test Manual ) Production Manual 0.930 Perekayasa Madya

3). Menyiapkan draft buku acuan produksi (Production Production Manual 1.500 Perekayasa Madya
Manual )
b Mengusulkan personil yang sesuai serta klarifikasi dan sandi Lembar Kerja 0.300 Perekayasa Madya
kerja (job code )

c Mengusulkan rencana waktu keterlibatan personil dalam tiap Lembar Kerja 0.300 Perekayasa Madya
prorgram

43
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
d Menyiapkan pertemuan dalam rangka koordinasi kerja Lembar Kerja 0.240 Perekayasa Madya
e Memantau pelaksanaan program bersama Insinyur Kepala Lembar Kerja 1.350 Perekayasa Madya
(Chief Engineer )
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa Madya
berbahaya
7. Insinyur Kepala (Chief Engineer)
a Membentuk Organisasi Program bersama Kepala Program Lembar Keputusan 0.800 Perekayasa Utama
(Program Director ) dan Manajer Program (Program Manager ) (decission sheet )

b Membuat perencanaan SDM yang sesuai kebutuhan,


berkoordinasi dengan para Kepala Unit Struktural yang terlibat
dalam program
1). Merencanakan waktu keterlibatan personil dalam tiap Lembar Kerja 0.960 Perekayasa Utama
program
2). Mendiskusikan dan menetapkan Sumber Daya Manusia Draft SK Tim Kerja 0.610 Perekayasa Utama
yang terlibat dalam program dengan para Kepala Unit
Struktural
c Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesifikasi teknis barang Lembar Keputusan 0.733 Perekayasa Utama
yang diusulkan Ketua Kelompok (Group Leader) (decission sheet )
d Mengintegrasikan hasil-hasil dari seluruh WBS ditinjau dari
kualitas teknik pemenuhan Design, Requirement, and
Objective (DR&O)
1). Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kinerja Lembar Instruksi 0.473 Perekayasa Utama
secara rutin Teknik
2). Memberikan saran perbaikan, alternatif teknik yang lain Lembar Keputusan 0.400 Perekayasa Utama
pada pertemuan diskusi dengan para Ketua Kelompok (decission sheet )
(Group Leader )secara bersama atau sendiri-sendiri,
untuk mendiskusikan hasil - hasil program secara
berkala
3). Melakukan optimasi desain (trade-off ) terhadap kondisi Lembar Keputusan 0.573 Perekayasa Utama
batas yang masih bisa dinegosiasi diantara struktur (decission sheet )
rincian kerja (WBS ) dan prioritasi hasil-hasil struktur
rincian kerja (WBS ) untuk mendapatkan produk akhir
yang paling sesuai pada akhir tahun anggaran
e Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis di hadapan Materi presentasi 0.207 Perekayasa Utama
kepala program secara berkala
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa Madya
berbahaya
8. Kepala Program (Program Director )

44
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
a Melakukan perencanaan program bersama Pengelola Lembar Kerja 1.100 Perekayasa Utama
Program (Program Manager ) dan Insinyur Kepala (Chief
Engineer ) membentuk organisasi program, menentukan
jumlah struktur rincian kerja (WBS ) dan jumlah paket
pekerjaan (WP) untuk setiap struktur rincian kerja (WBS )
b Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program Surat Keputusan 1.540 Perekayasa Utama
serta pejabat-pejabat fungsional atas usulan Insinyur Kepala
(Chief Engineer ), dan Program Manajer (Program Manager )

c Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari segi teknik Lembar Keputusan 0.384 Perekayasa Utama
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama (decission sheet )
para Ketua Kelompok (Group Leader ), Program Manajer
(Program Manager ) dan Insinyur Kepala (Chief Engineer )

d Memantau jalannya program


1). Memberikan saran-saran pada setiap fasa penelaahan Lembar Instruksi 0.473 Perekayasa Utama
program (program review ): tahap persiapan Teknik
(Preliminary ), tahap rinci (Detail ), tahap kritis (Critical )
dan tahap akhir (Final )
2). Melaporkan jalannya program serta mempertanggung Materi presentasi 0.220 Perekayasa Utama
jawabkan hasil program kepada kepala unit struktural
(pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara
berkala

e Mensosialisasikan hasil program kepada para Stakeholders


terkait untuk dilakukan Uji Operasional dan Evaluasi

1). Memberikan presentasi mengenai program berjalan Materi presentasi 0.304 Perekayasa Utama

2). Memperagakan hasil-hasil program Benda kerja/ 0.431 Perekayasa Utama


Lembar benda
Kerja (Product
Working sheet )
f Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas Dokumen HAKI 0.577 Perekayasa Utama
Kekayaan Inteletual di hadapan yang berwenang

g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa Utama
berbahaya
B. Pelaksanakan penyusunan 1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Program (Program Manual)
Pedoman dan Pembuatan
Laporan dalam Organisasi
a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) mempersiapkan Program Manual 2.640 Perekayasa Utama
Fungsional Kerekayasaan
buku acuan program (Program Manual )

45
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa Program Manual 1.980 Perekayasa Madya
buku acuan program (Program Manual )
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku Program Manual 2.640 Perekayasa Utama
acuan program (Program Manual )
2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Desain (Design Manual ) yang
terdiri dari Design, Requirement, and Objective (DR&O) , State of
The Art Method , Mean of Compliance , Engineering Drawing and
Documentation, Design Scheduling

a. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan Design Manual 0.990 Perekayasa Madya
buku acuan desain (Design Manual)
b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) memeriksa buku Design Manual 1.760 Perakayasa Utama
acuan desain (Design Manual )
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku Design Manual 1.100 Perekayasa Utama
acuan desain (Design Manual )
3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kerekayasaan/ Pengujian/
Produksi (Engineering/ Test/ Production Manual )

a. Menyusun Engineering Manua l yang terdiri dari test objective,


test method, parameter definition, instrument system, test
article system, test operation, data analysis, integration, and
deploy system, engineering test scheduling

1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) Engineering 0.990 Perekayasa Madya
mempersiapkan buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual
Manual )
2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa Engineering 1.760 Perekayasa Utama
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual ) Manual

3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Engineering 1.100 Perekayasa Utama
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual ) Manual

b. Menyusun buku acuan pengujian (Test manual )


1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) Test manual 0.990 Perekayasa Madya
mempersiapkan buku acuan pengujian (Test Manual )

2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) memeriksa Test manual 1.760 Perekayasa Utama
buku acuan pengujian (Test Manual )
3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Test manual 1.100 Perekayasa Utama
buku acuan pengujian (Test Manual )
c. Menyusun Production manual yang terdiri dari production
method, production scheduling, sub assembly, small
assembly, product integration, product scheduling

46
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) Production Manual 0.990 Perekayasa Madya
mempersiapkan buku acuan produksi (Production
Manual )
2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa Production Manual 1.760 Perekayasa Utama
buku acuan produksi (Production Manual )

3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Production Manual 1.100 Perekayasa Utama
buku acuan produksi (Production Manual )

4. Menyusun catatan teknis (Technical Notes) , yaitu menuliskan


hasil-hasil kerja dari setiap staf Perekayasa (Engineering Staff)
setiap saat dari kegiatan yang dilakukan
a. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff ) Technical Notes 0.107 Perekayasa Pertama
mempersiapkan catatan teknis (TN )
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader ) memeriksa catatan Technical Notes 0.190 Perekayasa Muda
tenis (TN )
c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) menyetujui catatan Technical Notes 0.518 Perekayasa Madya
teknis (TN )
5. Menyusun Laporan Teknis (Technical Report) a tau revisi laporan
teknis (Technical Memorandum) yang merupakan hasil dari
kegiatan leader dengan acuan laporan teknis (Technical Report )
dari para staf Perekayasa (Engineering Staff ) yang terlibat

a. Sebagai Ketua Kelompok (Leader) mempersiapkan Laporan Technical Report/ 0.367 Perekayasa Muda
Teknis (Technical Report ) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum )
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader) memeriksa Technical Report/ 0.525 Perekayasa Madya
Laporan Teknis (Technical Report ) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum )
c. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) menyetujui Technical Report/ 0.613 Perekayasa Utama
Laporan Teknis (Technical Report ) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum )
6. Menyusun dokumen teknis (Technical Document ) yang
merupakan hasil kerja Ketua Sub Kelompok (Group Leader ) yang
merupakan rangkuman hasil-hasil Peket Pekerjaan (WP ) yang
terkait dengan acuan laporan teknis (Technical Report ) yang
dihasilkan
a. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader ) Technical 0.769 Perekayasa Madya
mempersiapkan dokumen teknis (Technical Document ) Document
b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer )memeriksa Technical 0.493 Perekayasa Utama
dokumen teknis (Technical Document ) Document
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Technical 2.089 Perekayasa Utama
dokumen teknis (Technical Document ) Document

47
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
7. Membuat Program Document yang merupakan integrasi hasil-
hasil kerja setiap Group Leader yang terlibat dengan acuan pada
seluruh Technical Document yang dihasilkan
a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) mempersiapkan Program 3.300 Perekayasa Utama
(Program Document ) Document
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa Program 2.475 Perekayasa Madya
laporan akhir program (Program Document ) Document
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Program 3.300 Perekayasa Utama
laporan akhir program (Program Document ) Document
8. Menyusun laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan
kegiatan (Progress Control and Monitoring ), yaitu membukukan
dan merangkum hasil kerja Manajer Program (Program Manager )
dan Asisten Manajer Program (Asisten Program Manager ) dalam
bentuk dokumen yang meliputi evaluasi program terhadap dana
serta perubahan-perubahannya

a. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) Progress Control 1.320 Perekayasa Madya
mempersiapkan laporan pemantauan dan pengendalian and Monitoring
kemajuan kegiatan (Progress Control and Monitoring )
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa Progress Control 0.330 Perekayasa Madya
laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan and Monitoring
(Progress Control and Monitoring )
c. Sebagai Kepala Program menyetujui laporan pemantauan dan Progress Control 2.200 Perekayasa Utama
pengendalian kemajuan kegiatan (Progress Control and and Monitoring
Monitoring )
9. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2.000 Perekayasa Utama
berbahaya
III PENGEMBANGAN A. Penyebarluasan produk 1. Membuat karya tulis di bidang kerekayasaan
PROFESI Teknologi Sesuai dengan Tugas a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional Buku 15 Semua Jenjang
dalam Program yang Sedang
Berjalan b. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan nasional Buku 10 Semua Jenjang
c. Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional Makalah 12.5 Semua Jenjang

d. Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional Makalah 6 Semua Jenjang
yang diakui instansi pembina
e. Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan Makalah 1 Semua Jenjang
ilmiah yang tidak dipublikasikan
B. Pendayagunaan produk 1. Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI Dokumen 10 Semua Jenjang
Teknologi (kecuali merk)
2. Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh royalti Dokumen 5 Semua Jenjang

48
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
C. Penyusunan Petunjuk Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Dokumen 5 Perekayasa Madya
Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Kegiatan Kerekayasaan dan Perekayasa
Pengelolaan Kegiatan Utama
Kerekayasaan
D. Perolehan Sertifikat Profesi Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1 x Sertifikat 3 Semua Jenjang
per jenis)
E. Penerjemahan/Penyaduran Buku 1. Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan yang
dan Bahan Lain di Bidang dipublikasikan :
Kerekayasaan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara Tiap buku 2 Semua Jenjang
nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga yang Tiap buku 1 Semua Jenjang
berwenang
2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak
dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku Tiap buku 1 Semua Jenjang
b. Dalam bentuk makalah Tiap buku 0.5 Semua Jenjang

IV. KEGIATAN PENUNJANG A. Pengajar/Pelatih di Bidang 1. Mengajar/melatih Diklat, per 2 Jam Pelajaran Surat Tugas 0.04 Perekayasa Madya
Kerekayasaan dan Perekayasa
Utama

2. Membimbing siswa Surat Tugas 2 Perekayasa Madya


dan Perekayasa
Utama
3. Menyusun kurikulum/buku/diktat/modul berkaitan dengan Dokumen 0.5 Perekayasa Madya
pelatihan kegiatan kerekayasaan dan Perekayasa
Utama
B. Peran serta dalam Seminar/ 1. Pemrasaran Sertifikat 3 Semua Jenjang
Lokakarya/ Konferensi di bidang 2. Moderator/pembahas/narasumber Sertifikat 2 Semua Jenjang
kerekayasaan 3. Peserta Sertifikat 1 Semua Jenjang

C. Keanggotaan dalam Organisasi Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
Profesi di bidang Kerekayasaan a. Internasional 1
b. Nasional Surat Keputusan 0.75 Semua Jenjang
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND Surat Keputusan 0.5 Semua Jenjang

D. Keanggotaan dalam Tim Penilai Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa secara PAK 0.04 Perekayasa Madya
aktif, setiap DUPAK dan Perekayasa
Utama
Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review ), setiap Surat Surat Keputusan 2 Semua Jenjang
Keputusan
E. Perolehan Penghargaan/Tanda 1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
Jasa a. 10 Tahun Tanda Jasa 1 Semua Jenjang
49
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
b. 20 Tahun Tanda Jasa 2 Semua Jenjang
c. 30 Tahun Tanda Jasa 3 Semua Jenjang
2. Satyalancana Pembangunan Tanda Jasa 4 Semua Jenjang
3. Satyalancana Wirakarya Tanda Jasa 4 Semua Jenjang
4. Bintang Jasa Tanda Jasa 6 Semua Jenjang
5. Bintang Mahaputera. Tanda Jasa 8 Semua Jenjang
F. Perolehan Gelar Kesarjanaan 1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, setiap gelar Penghargaan 15 Semua Jenjang
lainnya 2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Sarjana ( S-2 ) Ijazah 10 Semua Jenjang
b. Doktor ( S-3 ) Ijazah 15 Semua Jenjang

50
o) o
ro

IL
E
tr u
(, 5 t-
tlJ l tu
f E
<z ^
t x.6 lr) z
< =)o = @ t
Y f
INLN
IkF E F o
zt> F
(, z
=14 o uJ
I,IJ ttl II
P<--6 o z lt
TU
Y o
245.?, I.- t a
H3{= :<
(9
=e^ff-;
d<*-)
z
-
E35g 3
O
5 o
-ct O
lf)
rr)
"o -. o=- z- F6 i z f-)
.. r{ z
= <Q
*>z o o
o
* zf6 o
z
$

=
J =sf
=<<
f
.Y
F-Y z :o o
4zw o o
*<E z
c' 6
:lYTU o o
==i
Yft<
J
o
(,
f

r.u=
ozv z
o
c\I

H63
Y-Z
h
@
-)
$3?
(, o
z
-o
=
o
|r)
<z
zY< -
<oF z s
-74 LIJ
- tLIJ
36t
>z
(L o
=
?*'
Y
l
F
z
:l
s
(l'
c.-
(u(/,(l'
(u.9.x
E 6=o
cic
f,
a G-
z *Ec g
:) si;
oco
=Y(!'6;
i!r!anO
:flF--x
'Yx0J=a
E.:vo)=c
1 c o
\oo(D4) c j o. -

5 ni rt o Hd
o
z
E.

E.

a?z
ffPR
o
LrJ
z
gbs E.
F o
af3* F
rn
z
o
g;; R ul
t
Y
ul
z
UJ
tJ-
lJ-
UJ

=3T: Y
z

i61s
uluJU<
o-o-zt-
z
t
e:
:J z &
= U.|

t5 =st
(,
z
3t
itft
j$q
E?s)
-"frt
FYA

g3x N

t"r"A F
zEo E.
({=
-;-2
=sry
=5h
@Ei
Pvl
E'H
ole f

Y i;
(L c
(L (!

s6F '6
o Eia q)
x
z cA e o
c (E o)
E (, -
;:lc:
c=
(s (E
o,
f z 6gE o
o G' o
U) !qPl := q :
o 0 C'
z a
z o (u x
6
+
ul c=c v
-) (l0G
E o
o-
F
c
z !cu
o o) (U (t
UJ c3 c Y (u
L i90ct
oS c
(u E
-=
= k:
tr p;p (5 z 4 at
o .g < * :(U
uJ P EP o)
tr ;-oi o 16 o
d.Ea Y f(L o-
:< z
uJ
)< o-
(9
z
E.
E.
o
o
<z ql
^/n@ z
< lx
(9Fi( F v.
l

?*> llJ
(
Y
E. F o
z
lrJ
ffttrx )<
(L
L

uJ
=?EF z o
E9F; II
z)d. 1

ffi
< (9 ul'r o
d{o--.r z
P?at J
<ooX tr
tz2> z
irgr E3q
zE =99
r r _{ S
z
/sd'
o- =o_z */
?
r <24
<<(
*j z* <
;

;v8
fi=tr
u?e
s=x
o<=
(.)
tt)

zm=
196
!-O-

i3;
5aS
-22
0u*
U)'2fr
Vltu
=rn
of
Y
6
c
C'
n (!
p6t- .; o

O t r i -:i
^ 0)
6 <n x J
z o
o
6 (L
z
Sj:<g I o o(u
- &E8. b o
z I
f
+
uJ CfCl
- oo6 o o F
z
tll
Ecc 6 c
(u o
c9c Y {g
(t
o -: 9 9a !9: - c vf
o
E
vq) b (! 6 7v,
-
o .!2
-
-E-Y
==E
=
A <: o
T

FE[Eg
U) UJ 6

c o
(u Y JL
x z
ul
(L
E
c
o
(L
1.. 1

E
t
s
l E.

IJJ

tZs
<lo
z
&.
srs t
l
F- o

=xz
frtcE
FzEE
UJ
z
IU
u-
Ll-
UJ
g
6 3g:
= 4S; owStt
<oH-f,
t <* 4
PiX6 J
trfiEE=g
|lJ
z,
&e
=LJ

it ;.4a d

d
g
=o-a
<zJ
z
s
F 3X
3$6 -
5 ==9 z
-
=€8
6_<3
z
t!
-

g9a
{32
O<u"l
zmo-
<{<
-'A
5<f
>)<g
U>
F
z
3til llj
(,
aVff' o
aJt
o =
o_E g
>z p-
Ol 1t(o
CJ
Y A'E c (t
CLts o (E
o
€O EE5 S 'g,
o (u
:: (sE os -
x x
o
(u o
€( !E
g+
a. F
i;
6
o G' (L

o (o o
o
3EE$
(o(,- O (5
o
I

b F
c
+

E ;EE 9
iZ 9H c E
G

tn
o) (!(u
:t
(u
E
(E
6 € 9 6 g( 5 o z= o a
v ; =o- lz
o EFc'6r -<i !c (U
@ zp o
c EES9 f4
(L
)! z
ul
€c
o
o-
I

uJ
J

z
l t
I
F ut
$ z

E.

LrJ
<z ^
tt6 z
<fo
(9F:S! F
9
- [ <r =
\ Y
Eo.i- z
ul<-x
E =BF 6 (L

s is= **
=4fr-$
t!
Y
(t
d2Xc+
r>Jg
H
;'i1
",jE
k508 q z
-* o
fr i''oe
o-o-zt- F
5 o
lU
E
2.9 Y
#
F-
n5
F4
g z
f
(1 I
= <z z F

:s
-o
tr{
Eu z
YO =
I
<z
Y o
\)a
F
z< o
<o- z
z
z t
:)
Y
:)
U)
uJ
z
I,IJ
n
Y
f
F
z
f,
ig
TZ
x.
\J
F

{E
=(,
z
-
z
Y

o
U

E= z
t
U)
t
U)
o
z
- (J o a
E, U) U) E.
a (L o

Anda mungkin juga menyukai