Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jl. TGH. Zainuddin Abdul Majid No. 162-164 Selong 83612
Telp. (0376) 21425, 22690, Extension (0376) 21726, 22690, Faximile ( 0376 ) 22715

Selong, 15 Januari 2019

TELAAHAN STAF

Bahwa dalam rangka pembangunan bangunan gedung negara sebagai bagian awal dari proses
penyelenggaraan bangunan gedung negara yang fungsional, andal, efektif, efisien, dan diselenggarakan
secara tertib, diperlukan adanya Pedoman Teknis sebagai landasan dalam penyelenggaraan
pembangunannya. bahwa Pedoman Teknis pembangunan Bangunan Gedung Negara tersebut perlu
ditetapkan dengan Peraturan Presiden maupun Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
Adapun peraturan yang telah diterbitkan oleh pemerintah yang menjadi landasan dalam berproses
pembangunan bangunan gedung negara diantaranya adalah :
1. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 3833);
2. Undang-undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 134 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4247);
3. Undang–undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 4438);
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 No. 64 Tambahan Lembaran Negara No.
3956);
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 No. 83 Tambahan Lembaran Negara No. 4532);
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4609);
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
9. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
10. Keputusan Presiden RI Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu;
11. Keputusan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara RI jo Peraturan
Presiden RI Nomor 15 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden RI Nomor 10
Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Negara RI;
12. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan;
13. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 286/PRT/M/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Pekerjaan Umum;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

Dan didalam pelaksaan dan penerapan undang-undang maka disusunlah peraturan yang dapat
dijadikan pedoman dalam melaksanakan peraturan tersebut diatas, sehingga setiap pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga harus mendapat bantuan
teknis berupa tenaga Pengelola Teknis dari Departemen Pekerjaan Umum dalam rangka pembinaan
teknis, yang mana tenaga Pengelola Teknis tersebut akan bekerja sesuai dengan aturan yang ada yakni
berpedoman kepada beberapa undang-undang diantaranya adalah :
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara ;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara ;
3. SE Nomor 6 Tahun 2010 Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Tenaga Pengelola Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dalam rangka Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
Yang berikutnya peraturan tersebut dijadikan dasar dan pedoman Pengeola Teknis dalam
memberikan bantuan kepada Kementrian/Lembaga non teknis dalam melakukan pengadaan
Pembangunan Gedung Negara. Dan menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2011 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara Bab I pasal 4 ayat 5 dan lima berbunyi , ayat ke-
empat “Pengelolaan teknis Bangunan gedung Negara adalah pemberian bantuan teknis oleh
Menteri kepada kementerian/lembaga/SKPD dalam pembangunan bangunan gedung Negara”
ayat ke-lima “Tenaga pengelola teknis adalah tenaga teknis Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum/SKPD yang bertanggung jawab dalam pembinaan
bangunan gedung negara, yang ditugaskan untuk membantu kementerian/lembaga/SKPD dalam
pembangunan bangunan gedung negara” dan pada Bab III pasal 11 ayat ke-dua dan ke-tiga yang
berbunyi “Pengelolaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tenaga
pengelola teknis yang bersertifikat”, ayat ke-dua “Tenaga pengelola teknis bertugas membantu
dalam pengelolaan kegiatan pembangunan bangunan gedung negara di bidang teknis
administratif"
Dan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara pada Bab ke II Pasal Empat ayat ke-satu “Setiap
pembangunan Bangunan Gedung Negara yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga harus
mendapat bantuan teknis berupa tenaga Pengelola Teknis dari Departemen Pekerjaan Umum
dalam rangka pembinaan teknis” , pada Bab V huruf B Tata Organisasi Tata Laksana, tentang
organisasi pengelola kegiatan pada bagian ke empat dan ke enam, bagian keempat berbunyi “Pengelola
Teknis yaitu tenaga bantuan dari Instansi Teknis Setempat”, bagian ke Enam “Pengelola Teknis
Kegiatan berfungsi membantu Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen dalam
mengelola Kegiatan dibidang teknis administratif selama pembangunan bangunan gedung negara
pada setiap tahap, baik di tingkat program maupun di tingkat operasional. Pengelola teknis
adalah pejabat fungsional bidang tata bangunan dan perumahan atau yang bersertifikat pengelola
teknis yang ditetapkan oleh dan bertanggung jawab secara fungsional kepada: ƒ Direktur
Jenderal Cipta Karya c.q. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan untuk satuan
kerjasatuan kerja Kementerian/Lembaga tingkat Pusat di wilayah DKI Jakarta; atau ƒ Dinas
Pekerjaan Umum/Instansi teknis provinsi yang bertanggung jawab dalam pembinaan bangunan
gedung sebagai bentuk penyelenggaraan tugas dekonsentrasi untuk satuan kerja - satuan kerja
Kementerian/Lembaga di luar wilayah DKI Jakarta; serta bertanggung jawab secara operasional
kepada Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan”

SE Nomor 6 Tahun 2010 Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Tenaga Pengelola Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dalam rangka Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, ini berisikan tentang petunjuk teknis dalam melaksanakan dan menjalankan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 45/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, mulai dari tahap :
1. Penetapan anggaran ;
2. Proses perencanaan;
3. Proses pelelangan;
4. Proses Pelaksanan Fisik;
5. Proses Serah Terima Pekerjaan.
Dimaksudkan setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan yang diatas yang telah diatur dalam undang-
undang dapat dilalui sesuai tahapan pekerjaan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas dari Pengelola Teknis Kegiatan/Proyek ( PTP), sesuai
peraturan dan perundang-undangan adalah membantu Dinas/Instansi Non Teknis dalam
melaksanakan pekerjaan pembangunan bangunan gedung negara yang bersifat admnistrasi teknis,
bukan terhadap pekerjaan fisik dilapangan yang sudah diatur dalam undang-undang siapa saja pihak –
pihak yang berhak dan berkewajib dan berkewajiban melaksanakannya.

Demikiaan telahaan staf ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan difahami sebagai informasi yang dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum


Dan Penataan Ruang
Kabupaten Lombok Timur

TONY SATRYA WIBAWA, SP.,ME.


NIP. 19750503 200003 1 004

Anda mungkin juga menyukai