Anda di halaman 1dari 15

Sewa kendaraan untuk perjalanan dinas, 

bolehkah?

Posted on 28 Mei 2018 by auditor berbagi

Cukup banyak pertanyaan yang masuk kepada kami terkait dengan judul di atas. Apakah boleh
seseorang atau rombongan yang melakukan perjalanan dinas, melakukan sewa kendaraan di lokasi
tujuan perjalanan dinas? Sebagai contoh, PNS A dengan golongan IV melakukan perjalanan dinas
atas perintah dari Medan ke Jakarta selama 5 hari. Di Jakarta, PNS A tersebut bermaksud untuk
menyewa kendaraan selama 5 hari untuk dipakai keliling-keliling ke lokasi tujuan. Untuk membahas
hal tersebut, silahkan membaca artikel berikut sampai dengan akhir.

Seperti yang kita ketahui, perjalanan dinas dalam negeri diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 113 Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Tetap, dan Pegawai
Tidak Tetap. Adapun untuk besaran nilainya mengacu pada SBM pada tahun yang bersangkutan.
Untuk tahun 2018 yaitu PMK 37 Tahun 2018 tentang Perubahan PMK 49 Tahun 2017 tentang SBM
TA 2018.

REGULASI TERKAIT:

1. PMK 113 Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Tetap, dan
Pegawai Tidak Tetap.

Pasal 8 Ayat (1) : Perjalanan Dinas Jabatan terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:

a. uang harian;
b. biaya transpor;
c. biaya penginapan;
d. uang representasi;
e. sewa kendaraan dalam Kota; dan/atau
f. biaya menjemput/mengantar jenazah.

Pasal 8 Ayat (7) : Sewa kendaraan dalam Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dapat
diberikan kepada Pejabat Negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di Tempat Tujuan.

Pasal 8 Ayat (8) : Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) sudah termasuk biaya untuk
pengemudi, bahan bakar minyak, dan pajak.

Pasal 10 Ayat (5e) : sewa kendaraan dalam Kota dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil dan
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya;

2. PMK 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas PMK 49 Tahun 2017 tentang SBM Tahun 2018

Dalam penjelasan tentang biaya sewa kendaraan dalam PMK 37 Tahun 2018 disebukan sebagai
berikut:

Satuan biaya sewa kendaraan pelaksanaan kegiatan insidentil merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat), roda 6 (enam)
/bus sedang, dan roda 6 (enam) /bus besar untuk kegiatan yang sifatnya insidentil (tidak bersifat
terus-menerus). Satuan biaya ini diperuntukan bagi:
1) Pejabat Negara yang melakukan perjalanan dinas dalam negeri di tempat tujuan; atau
2) Pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan mobilitas tinggi, berskala besar, dan tidak tersedia
kendaraan dinas serta dilakukan secara selektif dan efisien.
Satuan biaya sewa kendaraan sudah termasuk bahan bakar dan pengemudi.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN:

Dari petikan regulasi di atas dapat disimpulkan bahwa, sewa kendaraan pada lokasi tujuan
perjalanan dinas merupakan salah satu komponen pembiayaan perjalanan dinas yang diperbolehkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun perlu diingat, bahwa bolehnya
sewa kendaraan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria.

Kriteria sewa kendaraan yang diperbolehkan pada lokasi tujuan perjalanan dinas adalah sebagai
berikut:

1. Sewa kendaraan yang dilakukan adalah sewa kendaraan yang bersifat insidentil (tidak terus
menerus)

2. Sewa kendaraan diperuntukkan bagi Pejabat Negara.

3. Sewa kendaraan dilakukan untuk kegiatan yang memiliki mobilitas tinggi, berskala besar, dan
tidak tersedia kendaraan dinas.

4. Dilaksanakkan secara selektif dan efisien.

5. Satuan biaya sewa kendaraan sudah termasuk pembiayaan untuk pengemudi dan bahan bakar.

Apabila telah memenuhi kriteria – kriteria tersebut di atas, maka sewa kendaraan pada lokasi tujuan
perjalanan dinas tidak menjadi masalah karena telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

CONTOH:

1. Bapak Wahyu PNS dengan golongan IV yang kebetulan adalah Kepala Satker A setingkat eselon II
melakukan perjalanan dinas dari Medan ke Jakarta. Di Jakarta, Bapak Wahyu berencana akan
melaksanakan konsultasi pada 3 Kementerian/Lembaga yang berbeda. Bapak Wahyu beranggapan
karena banyaknya tempat yang akan dikunjungi, maka Bapak Wahyu berencana untuk menyewa
mobil di Jakarta selama pelaksanaan kegiatan. Pertanyaannya, bolehkah Bapak Wahyu menyewa
kendaraan di Jakarta? Dan kemudian melampirkan sebagai salah satu pembiayaan untuk perjalanan
dinas!

Jawab:

Memperhatikan contoh 1 di atas, maka kita bisa simpulkan bahwa Bapak Wahyu tidak
diperkenankan untuk melakukan sewa kendaraan dinas sebagai bagian dari pembiayaan perjalanan
dinas. Salah satu alasan utamanya adalah karena Bapak Wahyu bukan Pejabat Negara.

2. Bapak Menteri A melaksanakan perjalanan dinas dari Jakarta ke Mataram. Bolehkah dilakukan
sewa kendaraan di Mataram untuk mobilitas Bapak Menteri selama di Mataram?

Jawab:
Karena Menteri merupakan Pejabat Negara, maka diperkenankan untuk dilakukan sewa kendaraan
di Mataram yang akan digunakan oleh Bapak Menteri selama melaksanakan kegiatan di Mataram.

BESARAN SATUAN BIAYA SEWA KENDARAAN DI TAHUN 2018

Berikut kami sajikan satuan satuan biaya sewa kendaraan di tahun 2018 sesuai dengan SBM 2018.

 
 

Catatan:

Uraian/penjelasan di atas, selain untuk kegiatan perjalanan dinas, digunakan juga sebagai penjelasan
untuk melakukan sewa kendaraan untuk kegiatan-kegiatan lainnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Terimakasih, selamat membaca.

Untuk pertanyaan dan diskusi dapat di tulis dalam kolom komentar atau dikirim melalui email
auditorberbagi@gmail.com

CAKUPAN KOMPONEN STANDAR BIAYA PAKET MEETING (HALFDAY, FULLDAY, FULLBOARD)

Posted on 23 Oktober 2017 by auditor berbagi

Pembahasan mengenai Paket Meeting (Halfday, Fullday, dan Fullboard) sudah dua kali kami bahas
dalam artikel yang berbeda pada laman ini, bagi para pembaca yang belum membaca dapat
membuka pada artikel di bawah ini:

PAKET MEETING (FULLBOARD, FULLDAY, HALFDAY)

STANDAR SATUAN HARGA UNTUK PAKET MEETING (HALFDAY, FULLDAY, FULLBOARD)

Pada artikel kali ini, kami akan menguraikan terkait dengan apa saja komponen yang dibiayakan
pada satuan harga halfday, fullday, dan fullboard. Pertanyaan tersebut banyak disampaikan kepada
kami pada saat pertemuan-pertemuan dimana kami mengisi sebagai narasumber kegiatan. Untuk
lebih lanjut silahkan dibaca sampai tuntas.  

Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa tidak diperkenankan lagi kepada
pengelola anggaran dana APBN/APBD mengeluarkan pembiayaan-pembiayaan tambahan di luar
satuan harga yang telah ditentukan dalam SBU/SBM. Artinya, satuan biaya halfday,
fullday, dan fullboard yang di atur dalam SBU/SBM  tersebut merupakan satuan biaya per orang
untuk mengikuti kegiatan.

APA ACUAN YANG DAPAT BAPAK/IBU GUNAKAN?

Penjelasan mengenai komponen yang dibiayai dalam satuan harga halfday,


fullday, dan fullboard telah dijelaskan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.02/2013
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014, dimana pada penjelasan standar satuan
biaya halfday, fullday, dan fullboard dijelaskan sebagai berikut:

a. Paket Fullboard
Satuan biaya paket fullboard disediakan untuk paket kegiatan rapat yang  diselenggarakan
di luar kantor sehari penuh dan bermalam/menginap. Komponen paket mencakup: minuman
selamat datang, akomodasi 1 malam, makan 3 (tiga) kali, rehat kopi dan kudapan 2 (dua) kali,
ruang pertemuan dan fasilitasnya (termasuk screen projector, podium, flip chart, white board,
standard sound system, mikrophon, alat tulis, air mineral, dan permen).

b. Paket Fullday
Satuan biaya paket fuIlday disediakan untuk kegiatan rapat/pertemuan yang diiakukan di luar kantor
minimal 8 (delapan) jam tanpa menginap. Komponen paket mencakup: minuman selamat datang,
makan 1 (satu) kali, rehat kopi dan kudapan 2 (dua) kali, ruang pertemuan (termasuk screen
projector, podium, flip chart, white board, standard souryd system, mikrophon, alat tulis, air
mineral, dan permen).

c. Paket Halfday
Satuan biaya paket halfday disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan di luar
kantor selama setengah hari minimal 5 (lima) jam. Komponen biaya mencakup: minuman selamat
datang, makan 1 (satu) kali (siang), rehat kopi dan kudapan 1 (satu) kali, ruang pertemuan
(termasuk screen projector, podium, flip chart, white board, standard sound system, mikrophon,
alat tulis, air mineral, dan permen).

SIMPULAN!!!

Jadi, apabila suatu Satker mengadakan kegiatan di luar kantor, misal halfday, fullday, atau fullboard,
maka tidak diperkenankan kembali mengeluarkan biaya-biaya lain.

Contoh: Satker A mengadakan kegiatan fullday di Hotel Melati. Untuk mendukung kegiatan tersebut,
Satker A juga melaksanakan pembelian snack dan makan siang untuk peserta. Selain itu, Satker A
juga melakukan penyewaan soundsystem untuk mendukung kegiatan tersebut.

Atas contoh tersebut, kegiatan pembelian snack, makan siang, dan penyewaan soundsystem
merupakan pengeluaran yang tidak dipekenankan. Karena seharusnya snack, makan siang, dan
penyewaaan sound system menjadi tanggungjawab atau harus disediakan oleh pihak Hotel Melati.

Namun, untuk transport peserta, uang saku peserta, honor narasumber, uang harian SPD, tetap
dibayarkan, karena itu merupakan hak dari peserta sesuai dengan perannya masing-masing.

KOK YANG DIGUNAKAN PENJELASAN PMK 72/2013? BUKANKAH ITU UNTUK TAHUN ANGGARAN
2014?

Apabila Bapak/Ibu pengelola keuangan APBN membaca dan memahami SBM yang terbit pada setiap
tahun, maka mulai SBM TA 2015 sampai dengan SBM TA 2017, pada bagian penjelasan masing-
masing SBM, tidak dijelaskan kembali terkait dengan cakupan komponen biaya halfday,
fullday, dan fullboard tersebut. Oleh karena itu, menurut hemat kami, penjelasan tersebut masih
tetap berlaku dan harus menjadi rujukan bagi Bapak/Ibu yang akan mengadakan kegiatan di luar
kantor.
Daftar SBU/SBM mulai Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017 dapat diunduh pada link di bawah
ini:

Daftar Standar Biaya Masukan (SBM)

SARAN!!!

Penting untuk kami ingatkan kembali, bagi Bapak/Ibu pengelola keuangan APBN maupun pembaca
lainnya, agar membiasakan membaca suatu aturan (misalkan SBM), harus dibaca juga terkait dengan
penjelasan atas masing-masing komponen yang diatur tersebut. Membaca penjelasan pada suatu
aturan akan meminimalisir perbedaan persepsi dan kesalahan tafsir pada saat pelaksanaan.

Demikian, semoga bermanfaat.

Terimakasih, selamat membaca.

Untuk pertanyaan dan diskusi dapat di tulis dalam kolom komentar atau dikirim melalui email
auditorberbagi@gmail.com

PAKET MEETING (FULLBOARD, FULLDAY, HALFDAY)

Posted on 22 Mei 2017 by auditor berbagi

Salah satu kegiatan yang sering dilaksanakan oleh Satker Pengelola APBN adalah kegiatan Fullboard,
Fullday, dan Halfday. Ketiga kegiatan tersebut umumnya sering disebut dengan
istilah Paket Meeting. Paket Meeting dapat dilaksanakan di dalam kota ataupun luar kota. Tentu saja
semua penilaian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada KPA dan PPK dengan memperhatikan
prinsip-prinsip pelaksanaan anggaran, khususnya prinsip efisen, ekonomis, efektif, dan selektif. Pada
artikel kali ini, saya akan membahas terkait dengan Paket Meeting tersebut, termasuk
pertanggungjawaban keuangannya. Seperti yang lainnya, penyelenggaraan Paket Meeting harus
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu,
Paket Meeting harus mengacu pada SBU/SBM pada tahun anggaran berjalanan, dan pada artikel ini
disesuaikan dengan PMK Nomor 33/PMK.02/2016 tentang SBM TA 2017.

PENGERTIAN

Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di
luar kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif dan bersifat
koordinatif yang sekurangkurangnya melibatkan peserta dari eselon I lainnya/ masyarakat.

1. Fullboard merupakan paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor


sehari penuh dan menginap.
2. Fullday merupakan paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor
minimal 8 (delapan) jam tanpa menginap.

3. Halfday merupakan paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor


minimal 5 (lima) jam tanpa menginap.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan secara sederhana bahwa pada saat ada pegawai yang
mengikuti kegiatan fullboard, fullday, atau halfday, maka semua item pengeluaran yang keluar
akibat dari diadakannya Paket Meeting tersebut sudah ditanggung oleh negara melalui satuan
biaya fulboard, fullday, atau halfday yang sudah dibayarkan. Tidak boleh lagi ada pengeluaran-
pengeluaran atau pembebanan tambahan lagi di uar satuan biaya Paket Meeting tersebut.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Syarat Umum

1. Akomodasi untuk pejabat eselon II ke atas yaitu 1 (satu) kamar untuk 1 (satu) rang.

2. Akomodasi untuk pejabat eselon III ke bawah yaitu 1 (satu) kamar untuk 2 (dua) orang.

Syarat Khusus

 Fullboard

o Dilaksanakan di luar kantor.

o Menginap.

 Fullday

o Dilaksanakan di luar kantor.

o Minimal pelaksanaan 8 jam.

o Tanpa menginap.

 Halfday

o Dilaksanakan di luar kantor.

o Minimal pelaksanaan 8 jam.

o Tanpa menginap.

KOMPONEN YANG DIBIAYAI

Terdapat beberapa komponen yang dapat dibiayai dari kegiatan Paket Meeting yaitu:


1. Satuan biaya paket fullboard, fullday, dan halfday. Satuan biaya paket kegiatan dihitung
dengan satuan OP (orang/paket). Satuan OP dibedakan untuk (a) Menteri dan Setingkat
Menteri; (b) Eselon I dan Eselon II; (c) Eselon III ke bawah.

2. Uang harian fullboard, fullday, dan halfday. Uang harian fullboard,


fullday, dan halfday dihitung dengan satuan OH (orang/hari). Uang harian dibedakan
menjadi (a) uang harian fullboard di luar kota; (b) uang harian fullboard di dalam kota; (c)
uang harian fullday atau halfday di dalam kota.

3. Uang harian perjalanan dinas dan penginapan. Dapat diberikan 1 hari sebelum dan 1 hari
setelah kegiatan apabila faktor transportasi dipertimbangkan. Besaran uang harian dan
penginapan yang dapat ditanggung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN

Bukti pertanggungjawaban untuk pelaksanaan fullboard, fullday, dan halfday relatif sama dengan


bukti perjalanan dinas pada umumnya, dimana harus terdapat Surat Tugas, SPD, dan bukti lainnya.

Untuk mengetahui detail tentang bukti pertanggungjawaban perjalanan dinas, termasuk untuk
kegiatan Paket Meeting ini, dapat membaca pada artikel di bawah ini….

Bukti Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Luar Kota

CONTOH KASUS

Contoh 1

Pak Arif, merupakan seorang Kepala Bidang (Gol. IV) dari Dinas Pendidikan Kota Mataram mendapat
undangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengikuti sosialisasi peraturan
terkait dengan aturan pemberian sertifikasi guru. Kegiatan dilaksankan pada hari Rabu sampai
dengan Jumat, Tanggal 24 sampai dengan 26 Mei 2017 di Hotel Millenium Jakarta. Acara pada hari
Rabu dimulai pukul 16.00 WIB dan penutupan hari Jumat pukul 11.00 WIB. Pada surat undangan
dijelaskan bahwa seluruh akomodasi dan transportasi ditanggung oleh Instansi Asal peserta.

Terhadap contoh kasus tersebut, Dinas Pendidikan Kota Mataram dapat membiayai Pak Arif untuk
mengikuti kegiatan tersebut dengan rincian sebagai berikut:

1. Uang hari fullboard luar kota untuk daerah DKI Jakarta sebesar Rp180.000,00 x 3 hari =
Rp540.000,00. (diterima oleh Pak Arif)

2. Biaya Paket Meeting Fullboard untuk daerah DKI Jakarta dengan tingkatan Eselon III ke
bawah sebesar Rp764.000,00 x 2 hari = Rp1.528.000,00 (diserahkan kepada panitia pada
saat check in di hotel Millenium. Rp764.000,00 merupakan batas tertinggi, disesuaikan
dengan realisasi biaya Paket Meeting yang disepakati dengan hotel, namun tidak boleh
melebihi dari pagu yang ditetapkan).
3. Pak Arif mendapatkan fasilitas menginap di hotel dengan sistem sharing, atau sekamar
berdua dengan peserta lainnya, sarapan, makan siang, makan malam, coffee
break, dan tidak boleh dibebani dengan biaya-biaya lainnya.

4. Biaya transportasi (tiket pesawat dan taksi) dari Mataram ke Jakarta dengan perhitungan
sebagai berikut:

o Tiket Pesawat Mataram ke Jakarta (Pergi – Pulang) dengan nilai estimasi sebesar


Rp3.230.000,00 (disesuaikan dengan realisasi atau harga tiket)

o Taksi dari tempat kedudukan ke Bandara di Mataram (2x) sebesar Rp213.000,00 x 2


= Rp426.000,00.

o Taksi dari Bandara di Jakarta ke lokasi kegiatan (2x) sebesar Rp213.000,00 x 2 =


Rp426.000,00.

Catatan: Pak Arif tidak diperkenankan diberikan uang harian dan penginapan 1 hari sebelum dan 1
hari sesudah kegiatan, karena acara baru dimulai pada Rabu sore, dan ditutup pada Jumat siang, dan
penerbangan dari Mataram ke Jakarta dapat ditempuh dengan 1x perjalanan tanpa transit.  

Contoh 2

Pak Sahidin, merupakan seorang Kepala Dinas (Gol. IV –  Eselon II) dari Dinas Pendidikan Kota
Mataram mendapat undangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengikuti
sosialisasi peraturan terkait dengan aturan pemberian sertifikasi guru. Kegiatan dilaksankan pada
hari Rabu sampai dengan Jumat, Tanggal 24 sampai dengan 26 Mei 2017 di Hotel Millenium Jakarta.
Acara pada hari Rabu dimulai pukul 08.00 WIB dan penutupan hari Jumat pukul 18.00 WIB. Pada
surat undangan dijelaskan bahwa seluruh akomodasi dan transportasi ditanggung oleh Instansi Asal
peserta.

Terhadap contoh kasus tersebut, Dinas Pendidikan Kota Mataram dapat membiayai Pak Sahidin
untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan rincian sebagai berikut:

1. Uang hari fullboard luar kota untuk daerah DKI Jakarta sebesar Rp180.000,00 x 3 hari =
Rp540.000,00. (diterima oleh Pak Sahidin).

2. Uang harian perjalanan dinas untuk daerah DKI Jakarta sebesar Rp530.000,00 x 2 hari =
Rp1.060.000,00 (uang harian ini dapat diberikan apabila (atau dengan syarat) Pak Sahidin
berangkat sehari sebelum pelaksanaan dan pulang sehari setelah pelaksanaan kegiatan).

3. Biaya penginapan sebesar Rp1.490.000,00 x 2 hari (tarif eselon II) (biaya penginapan ini
dapat diberikan apabila (atau dengan syarat) Pak Sahidin berangkat sehari sebelum
pelaksanaan dan pulang sehari setelah pelaksanaan kegiatan) (tarif penginapan tersebut
bersifat pagu tertinggi, realisasi yang dibayarkan sesuai dengan bukti riil biaya penginapan,
namun tidak boleh melebihi pagu).

4. Biaya Paket Meeting Fullboard untuk daerah DKI Jakarta dengan tingkatan Eselon III ke
bawah sebesar Rp764.000,00 x 3 hari = Rp2.292.000,00 (diserahkan kepada panitia pada
saat check in di hotel Millenium. Rp764.000,00 merupakan batas tertinggi, disesuaikan
dengan realisasi biaya Paket Meeting yang disepakati dengan hotel, namun tidak boleh
melebihi dari pagu yang ditetapkan).

5. Pak Arif mendapatkan fasilitas menginap di hotel tanpa sistem sharing, yaitu Pak Sahidin
menginap sekamar sendiri, sarapan, makan siang, makan malam, coffee break, dan tidak
boleh dibebani dengan biaya-biaya lainnya.

6. Biaya transportasi (tiket pesawat dan taksi) dari Mataram ke Jakarta dengan perhitungan
sebagai berikut:

o Tiket Pesawat Mataram ke Jakarta (Pergi – Pulang) dengan nilai estimasi sebesar


Rp3.230.000,00 (disesuaikan dengan realisasi atau harga tiket)

o Taksi dari tempat kedudukan ke Bandara di Mataram (2x) sebesar Rp213.000,00 x 2


= Rp426.000,00.

o Taksi dari Bandara di Jakarta ke lokasi kegiatan (2x) sebesar Rp213.000,00 x 2 =


Rp426.000,00.

Catatan: Pak Sahidin dapat diberikan uang harian dan penginapan 1 hari sebelum dan 1 hari sesudah
kegiatan, karena acara baru dimulai pada Rabu pagi, sehingga dia bisa berangkat sehari sebelumnya,
dan ditutup pada Jumat sore,  sehingga dia bisa berangkat pulang esok harinya. Begitupula dengan
penginapan, berlaku hal yang sama.

Catatan: Apabila dalam pelaksanaan fullboard, fullday, dan halfday terdapat sharing pembiayaan,


maka tidak boleh terjadi pengeluaran yang sama. Sehingga dalam surat undangan, surat tugas,
dan bukti SPD harus dijelaskan secara detail dan tegas pembagian atau sharing pembiayaan
tersebut. Misal satuan biaya paket kegiatan ditanggung oleh instansi penyelenggara, sedangkan
transportasi ditanggung oleh peserta, begitu juga sebaliknya, atau jenis sharing pembiayaan
lainnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Terimakasih, selamat membaca.

Untuk pertanyaan dan diskusi dapat di tulis dalam kolom komentar atau dikirim melalui email
auditorberbagi@gmail.com

STANDAR SATUAN HARGA UNTUK PAKET MEETING (HALFDAY, FULLDAY, FULLBOARD)

Posted on 4 Oktober 2017 by auditor berbagi

Melihat statistik pengunjung dalam wordpress kami ini yang cukup banyak membaca artikel terkait
dengan Paket Meeting (Halfday, Fullday, dan Fullboard), pada artikel berikut ini kami mencoba
menyajikan standar biaya pelaksanaan halfday, fullday, dan fullboard di seluruh Indonesia. Standar
pembiayaan halfday, fullday, dan fullboard mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2017.
Sesuai dengan artikel kami sebelumnya (klik untuk membaca artikel sebelumnya), bahwa
pelaksanaan paket meeting akan ditanggung tiga jenis komponen, yaitu: Komponen biaya paket
meeting, komponen uang harian, dan komponen perjalanan dinas. Ketiga komponen tersebut
berfungsi sebagai batas tertinggi, yang maknanya tidak boleh melampaui standar yang sudah
ditetapkan (Pasal 2a PMK 33/PMK.02/2016 jo PMK 78/PMK.02/2017).

Adapun komponen pembiayaan per masing-masing Provinsi di Indonesia terlihat pada gambar
berikut ini:

STANDAR BIAYA PAKET MEETING

A. Standar untuk Menteri/Setingkat Menteri

B. Standar untuk pejabat eselon I dan eselon II


C. Standar untuk pejabat eselon III ke bawah
Penting Untuk Dibaca!!!!!

Perlu kami ingatkan kembali kepada Bapak/Ibu pengelola keuangan, bahwa nilai-nilai yang tertuang
dalam standar tersebut merupakan batas tertinggi pembiayaan untuk kegiatan paket meeting. Tidak
diperkenankan lagi adanya pembiayaan-pembiayaan lain yang dikeluarkan dari Kas Negara terkait
dengan kegiatan paket meeting tersebut. Misalnya adanya sewa ruangan, pembelian snack, dll.
Satuan biaya paket meeting di atas sudah menanggung secara keseluruhan kegiatan meeting
tersebut. Misalkan untuk standar biaya Paket Meeting fullboard, maka komponen tersebut sudah
termasuk biaya kamar, sarapan pagi, coffe break, sound system, ruang meeting, makan siang, dan
makan malam, serta biaya lainnya.

Adapun realisasi pengadaannya harus mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terkahir
dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015. (untuk membaca artikel dan mendownload aturan
pengadaan barang/jasa dapat melalui link ini…..)

STANDAR UANG HARIAN


Adapun bagi Bapak/Ibu yang menjadi pengelola keuangan di Satker masing-masing, yang ingin
mengetahui lebih jauh terkait dengan Paket Meeting (halfday, fullday, dan fullboard) sampai dengan
bentuk pertanggungjawaban keuangannya beserta contoh kasusnya, dapat membaca pada artikel
sebelumnya atau dengan meng klik disini……

Demikian, semoga bermanfaat.

Terimakasih, selamat membaca.

Untuk pertanyaan dan diskusi dapat di tulis dalam kolom komentar atau dikirim melalui email
auditorberbagi@gmail.com

Daftar Standar Biaya Masukan (SBM)

Posted on 27 Januari 2017 by auditor berbagi

Standar Biaya Masukan (SBM) adalah satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang
ditetapkan untuk menghasilkan biaya komponen keluaran dalam penyusunan rencana kerja dan
anggaran kementerian negara/ lembaga. Standar biaya masukan berfungsi sebagai batas tertinggi
atau estimasi. Fungsi sebagai batas tertinggi dan estimasi tergantung dari jenis pengeluarannya dan
telah diatur dalam lampiran 1 dan lampiran 2 standar biaya masukan.

SBM umumnya dibuat per tahun anggaran dan berlaku selama satu tahun. Penerbitan SBM
dilakukan satu tahun sebelum tahun anggaran tersebut diberlakukan, karena standar biaya masukan
dipergunakan sebagai salah satu bahan dalam penyusunan RKA-KL. SBM dipergunakan sebagai
acuan setiap kementerian/lembaga/satker pada saat melakukan pengeluaran yang bersumber dari
APBN. Memahami SBM, maka pada saat membaca lampirannya, seharusnya/wajib dikuti dengan
membaca penjelasan setiap jenis pengeluaran tersebut. Karena tanpa membaca penjelasan pada
setiap item pengeluaran, memungkinkan terjadinya kekeliruan persepsi.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui Standar Biaya Masukan yang pernah ada per tahun anggaran
dapat mendownload pada link berikut ini….

SBM 2013

SBM 2014

SBM 2015

SBM 2016

SBM 2017

Terimakasih, selamat membaca.

Anda mungkin juga menyukai