Anda di halaman 1dari 4

Therapy process

Second session

Sesi kedua ada sesi melihat sejauh mana perkembangan subyek ketika di terapi. Dengan
melihat perkembangan dari sesi pertama yaitu membuat teknik terapi berupa problem
solving. Yaitu tekniknya antara lain :

1. Mencatat ketika perilaku subyek (tidur di kelas) muncul.

2. Seberapa sering efek dari tidur di kelas/ apa saja akibatnya.

3. Kapan, di mana , dan bagaimana perilaku itu muncul?

Dan langkah-langkah untuk mengatasi rasa ngantuknya sebagai berikut :

1. Mengobrol dengan teman

2. Makan permen

3. Berimajinasi hal yang menyenangkan

4. Membuat catatan, kemudian di tempelkan

5. Self instruction (menginstruksikan dirinya agar tidak mengantuk, seperti : berkata,


“aku tidak akan ngantuk”)

6. Phsycal guidance (subject menggerak-gerakkan tubuhnya ketika merasa dirinya mulai


mengantuk)

7. Time managemen (subjek mencatat aktifitas sehari-hari, dari pertama kali bangun
hingga menjelang tidur)

8. Meminta bantuan orang lain (ketika di kost meminta teman satu kost, ketika di
kampus meminta teman dekat atau teman sekelas agar memperingatkannya supaya
tidak tidur di kelas)

9. Writing (subjek menulis pesan-pesan singkat di buku, menempelkan pesan yang di


tulis di kertas di dinding kamarnya dan pada white board di dinding kamar, di
lemarinya)subjek menulis dengan bolpoint warna agar tulisan terlihat lebih hidup dan
membuat subjek tidak mengantuk. seperti (aku pasti bisa tidak tidur di kelas, anda
tidur anda gagal. Kesempatan tidak datang dua kali, waktu adalah ilmu)

Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi hasil semua yang telah di sebutkan di


atas.Misalnya pada hambatan, subjek merasa mempunyai beberapa hambatan dalam
proses terapi misalnya saja : Pertama, seharian ada kuliah sehingga menguras banyak
energi dan menyebabkan mengantuk sehingga dia tahu bahwa hal ini merupakan masalah
bilogis pada diri subjek. Kedua yaitu ketika subjek melakukan langkah WRITING subjek
merasa malas yang menjadikan salah satu hambatan bagi subjek dalam proses tarapi ini.
Kemudian yang Ketiga, ketika pulpen subjek macet sehingga subjek merasa niat nya
untuk memotivasi dirinya berubah menjadi malas dan hal ini juga merupakan hambatan
bagi diri subjek.

Adapun tindakan subjek dalam menghadapi hambatan yang di hadapi selama proses
terapi yakni :

a. Mengobrol dengan teman, subjek menyadari bahwa berbicara/ mengobrol dengan


teman bukan solusi yang baik akan tetapi solusi ini yang di rasa subjek yang efektif
dalam mengatasi rasa mengantuknya dan yang terpenting membuat subjek tidak tidur
di kelas sehingga mengalihkan perhatian dari ingin tidur menjadi tidak tidur. Dan
subjek juga memilih mengob rol dengan teman topiknya seputar pelajaran. Sisi
negatif dari sesi ini adalah di marahi dosen dan tidak mengerti pelajaran.

b. Pysycal guidance, yakni menggerak-gerakkan tubuh ketika subjek merasa mulai


mengantuk dan ingin tidur. Sisi positif dari tindakan ini subjek bisa bertahan 5 sampai
10 menit dari rasa ngantuknya. Dan sisi negatifnya : perilaku tidur di kelas bisa terjadi
lagi (relapse).

c. Makan permen , teknik atau cara ini di rasa subjek kurang efektif, justru perilakunya
yang sering tidur di kelas sering terjadi (relapse berlebihan).

d. Imaginasi yang menyenangkan. Teknik ini atau tindakan ini juga membuat subjek
malah mengantuk dan subjek merasa tidak efektif.

e. Wrinting, menulis di buku mata kuliah subjek denga bolpoint berwarna agar mudah di
bawa kemana-mana. Subjek juga tidak lupa menempelkan sebagian tulisannya di
dinding kamarnya, lemari pakaian. Dampak positif dari tindakan writing ini subjek
lebih ada motivasi di dirinya agar tidak mengantuk dan membuat subjek senang
dengan melihat tulisannya yang menjadi motivasi bagi diri subjek. Di tahap ini atau
tindakan ini subjek tidak merasa adanya dampak negatif sehingga subjek
menyimpulkan paling efektif dari semua tindakan yang subjek pilih.

Skala prioritas subjek :

Saat sesei / pertemuan pertama : 4 (karena sebelumnya melakukan teknik kontrol diri )

Saat sesi / pertemuan kedua : 4 konstan (skala tetap)

Prognosis (sejauh mana prediksi kesembuhan subjek )

- Baik

- Keinginan subjek : dosen menjelaskan dengan nada pelan  saat subjek dalam
kondisi capek, semangat, senang sedih subjek tidak mengantuk (yang penting ada
usaha  kata subjek)
Prioritas (sejauh mana subjek mendapat prioritas untuk di terapi)

- Harus segera / tinggi

- Karena subjek merasa ketika dirinya tidur  subjek kerja dua kali  sangat
menganggu subjek

- Masalah suka tidur di kelas ini di rasa subjek sangat menganggu  hal ini merupakan
inisiatif dari diri subjek.

- Adanya rasa malu di diri subjek  karena suka di bilang “tukang tidur ” oleh teman-
temannya.

Harapan subjek dari treatmen :

- Mengantuk sekali  sedang  tidak ngantuk sama sekali

- Lebih konsentrasi belajar  suka mengantuk+ tidur di kelas  tidak konsen belajar
dan subjek tidak ingin mempengaruhi nilai kuliah nya.

Anda mungkin juga menyukai