Anda di halaman 1dari 2

Schultz, Suane, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1997).

Frank G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Penerjemah Drs. A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius, 1994) Hall, Calvin S. dan Gardner Lindzey, Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis), Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1993).

Di dalam lingkungan sosial, kita dapat menemukan berbagai karakteristik mahasiswa Ada orang yang terobsesi mengumpulkan nilai akademis dan belajar terus menerus. Ada yang sibuk berorganisasi, Ada yang aktif menyalurkan hobi, ada pula yang gelisah karena tidak dapat mengembangkan diri secara maksimal.Variasi karakteristik individu seperti di atas mencerminkan variasi kebutuhan yang mendominasi seseorang.

Menurut konsep Hirarki Kebutuhan Individu Abraham Maslow (dalam Schultz, 1991), manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal dan dibawa sejak lahir. Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan-tingkatan dari yang terendah sampai tertinggi. Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum muncul kebutuhan tingkat selanjutnya. Kebutuhan paling tinggi dalam hirarki kebutuhan individu Abraham Maslow adalah Aktualisasi Diri.

aktualisasi adalah "be myself" (menjadi dirinya sendiri). Bagaimana proses atau cara seseorang untuk bisa sampai pada "be myself" inilah yang menjadikan Maslow and Rogers berbeda. Untuk bisa mengaktulisasikan dirinya, seseorang tidak harus terlebih dahulu terpenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang berada di tingkat di bawahnya (menurut Maslow). Karena sebenarnya teori Maslow bukanlah sesuatu yang linier, tetapi ada inter-relasi atau overlappingnya. Artinya orang bisa saja "sampai" pada self-actualization tanpa harus fulfilled kebutuhan akan fisik dasar, rasa aman, etc. Yang diperlukan untuk bisa sampai pada aktualisasi diri adalah "keberanian" untuk keluar dari belenggu kebutuhan-kebutuhan yang ada di bawahnya. Contoh dalam dunia politik adalah Mahatma Gandhi: beliau berani keluar dari belenggu kebutuhan fisik dasar (beliau bukan dari keluarga berada), rasa aman (beliau bisa saja tinggal tetap di London daripada pulang ke India), etc. namun tokh berani untuk mencari aktualisasi dirinya dengan rela bekerja from scratch demi bangsa dan negaranya. Contoh lain dalam dunia bisnis adalah para wirausaha, entrepreneur yang berani untuk keluar dari segala jerat dan belenggu rasa (ingin dihormati, rasa aman, kebutuhan dasar)

dan mencari sesuatu yang bisa atau lebih menjadikan dirinya berarti. Inilah hakekat dari aktualisasi diri.

Anda mungkin juga menyukai