Anda di halaman 1dari 52

PENYAKIT Beberapa

KULIT

ALERGIK:

Masalah dan Usaha Penanggulangan

PIDATO PENGUKUHAN

Dibacakan pad a Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar Madya dalam IImu Penyakit Kulit dan Kelamin Pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang , 16 Juni 2001

Oleh: Kabulrachman

Yang saya horrnati . Rektor / Ketua Senat Universitas Diponeqorc SeKretaris Senat Universitas DIPonegorc

Face Anggota Dewan Penyantun Universitas Diponeqoro


Para Anggota Senat IDewan Guru Besar Universitas Diponeqoro Para Guru Besar tamu Para Pejabat Sipil dan Militer Para Pembantu Rektor Universitas Diponeqorc Para Dekan dan Pembantu Dekan di linqkuncan Universitas Diooneccro Para Ketua dan Sekretaris Lernbapa di linqkunqan Universitas Diponeqoro Para Pimpinan Perguruan Tinggi Negri dan Swasta Para Dosen dan Assisten di Imgkungan Universitas Diponeqoro Para Karyawan Adrninistrasi di Imgkungan Universitas Diponegoro Para Alumni Universitas Diponegoro Para Tamu Undangan yang says muliakan serta para Mahasiswa Universitas Diponeqoro yang saya cintai

Assalamu'alaikum

weretimetuilem

wabararokatuh.

Pada kesempatan yang berbahagia ini . pertarna-tarna, izinkanlah saya untuk-memanjatkan puji syukur yang sedalam-dalamnya ke hadirat Tuhan rahmat dan diberi

Yang Maha Esa , yang tiada henti-hentinya hidayah-Nya kesempatan kepada kita sernua. sehingga

melimpahkan

pad a hari ini saya

untuk menyampaikan

Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar

Madya Rapat

dalam

mata pelajaran

Ilmu Penyakit Diponegoro

Kulit dan Kelamin dan di hadapan

dihacacrn para ,'"'::'Olr,r:

Senat Terbuka

Universitas

sekalian. Perkenankanlah sang at dalam saya untuk menyampaikan yang ucapan terima kasih yang haoirin

dan penghargaan

se-tinqqi-tmcqinya waktu

kepada

yang saya muliakan. guna menghadiri

yang telah meluangkan pengukuhan ini

yang sangat

berharga

upacara

Hadlirin

yang saya muliakan Perkembangan

. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin terakhir ata , in:

Dermato-venereologi, sangatlah seperti dengan jamur) penyakit Kosmetlk

khususnya

pada tahun-tahun dengan maupun

pes at , baik yang berkaitan genetika rnisalnya Menular bioloqi

ilrnu-ilrnu yang

casar berkarta-:

imunologi subbidanq , Penyakit kelamin Medik Kulit

Alerqi-irnunoloqi ( semula Bedah Anak Kulit

Mikoioqi disebut dan sebaca

Seksual

venereologi) Dermatologi . Morbus

Onkoloqi umum

Dermatologi

Histopatoloqi Derrnatoloqi karena

Hansen

( Lepra). kedudukan erat yang str ateqis disioiin ilrn.,

sendiri

rnernpunya:

mempunyai yang

hubungan lain seperti Da1am

sangat

dengan

kedokteran Patoloqi Kesehatan kesempatan

Parasitoloqi Ilmu Bedah dan dengan

Mikrobioioqi Radioloqi 11m!..

Ilmu Penyakit Anak untuk

I.Kebidanan bekerjasama

Kandungan disiplin

sehinqqa ilmu tersebut

misainya dalam bidang penelitian ataupun pengelolaan .sangatlah besar.:


,2

kasus

Untuk memberikan Derrnato-venereoloqi

gambaran tidaklah

secara mungkm

menyeluruh dapat

tentang

disampaikan ini

dalam waktu yang singkat mi. Untuk itu pad a kesempatan .saya hanya akan mengetengahkan ditugaskan

salah satu subbidang yang dan judul

kepada saya , yaitu Arerqi-lrnunoloqi

yang akan saya ketengahkan adalah

;, PENYAKIT KULIT ALERGIK Usaha Penanggulangannya " . Judui rru saya pilih mengingat dijurnpai dalam kehidupan kompleks. ataupun

8eberapa

Masalah

dan

penyakit se-hari-hari yang

kuli; alergik banyak dan rnernpunyai baik luas.

permasalahan penderita

yang

dapat

menimpa lebih

, keluarga

masyarakat

yang

bahkan bagi dokter sendiri para spesialis merupakan penyaikit

8agi teman sejawat

khususnya ini

kulit ( Dermatologist) yang

, masalah biasa

pengalaman-pengalaman

dialami

sehan-hari,namun

saya berpendapat bahwa informasi ini sangat

perlu bagi masyarakat

Hadirin yang terhormat ,


Masalah Penyakit Alergi

Penyakit

Kulit

Alergik didssari

(PKA)

merupakan

kelompok (reaksi

pen yak it kulit yang

oleh mekanisme

alergi

antigen-antibodi

) .Seperii halnya dengan penyakit alergi yang

lain, penyakit ini timbul akibat reaksi sensitisasi yang berlebihan Badan kita selalu bereaksi terhadao zat-zat asing melalui mekanisme imunologik yang sangat kompleks dalam bentuk

reaksi peradangan (catatan kaitannya terhadap dengan sistem zat asing

lrnunoloqi adalah ilmu yang aaa pertahanan tubuh).Apabila reaksi paparan sensitisasi

yang

menimbulkan

berulang, akan terjadi peradangan khronik yang mengakibatkan kerusakan jaringan atau hipersensitivitas Pad a umumnya

penyakit alergi merupakan interaksi antara predisposisi genetik lingkungan Meski jarang menyebabkan kematian. pengaruh

penyakit alergi terhadap kehidupan seseorang tidaklah kecil . Seorang anak dengan penyakit alerqi, akan mempunyai persoalan dengan menurun berkurang. terganggu belajar ataupun kurangnya kesempatan berrnam bisa

teman

sebaya.

Prestasi

belajar di sekolahpun lingkungannya yang biasa aktif

pergaulan Remaja dan

dengan pemuda misalnya

menjaoi akan aktivitas

kegiatannya.

belajar bersama

sosial . dan olah raga. Seorang kepala keluarga yang menjaoi tulang punggung ekonomi keluarga. Juga akan menqalarni

hambatan profesi

kerja dan peningkatan pengemudi.

karir

Begitu pula dengan pabrik mereka Dan segl sering

lain misalnya.

pekerja

bangunan / konstruksi akan sulit menjalankan ,setidaknya

.dosen . teknisi. dan lain-lain pekerjaan ada tiga dengan komponen baik.

ekonomi

yang

dikelompokkan

dalam

melihat

aspek

biaya

dalam

suatu

penyakit, yaitu biaya langsung ( biaya yang dikeluarkan untuk pelayanan medis obat-obat-an, pemeriksaan penunjang,

pengadaan sarana kesehatan, penelitian dan pendidikan), biaya tidak langsung ( hilangnya produktivitas kerja pasien ataupun keluarganya,waktu yang terbuang dan perawatan di rumah) dan

biaya yang tak terukur ( antara lain kehilangan pendidikan dan terganggunya perkembangan kar.r)."

Hadirin yang saya muliakan ,


Pcnyakit Kulit
A/ergi!;'

Beberapa penyakit kulit alerqik penting yang akan saya ketengahkan


Dermatitis RKKO)

.yaitu
Kontak

Dermatitis Alergik Reaksi

Eksema) Kulit

Atopik Obat

Karena

dan Urtikaria

(bidurJw)

. Alergl makanan . rneskipun namun pada kesempatan ini

mempunyai manifestasi pada kulit

tidak akan dibicarakan secara khusus , selain bukan merupakan diagnosis, Juga sudah terkait dengan urtikaria dan dermatitis
bite ")

atopik. Demikian pula dengan Giqitan serangga ( 'insect , yang Juga termasuk meskipun Prurigo

dalam kelompok penyakit kulit alergik ,

ada kaitannya dengan penyakit lain yang disebut sebagai faktor eksternal .serta kelainan pigmentasi

namun secara makro belum menjadi masalah di rnasyarakat . Data beberapa Penyakit Kulit Alergik di Rumah Sakit

Umum Pusat Dr.Kariadi Semarang selama lima tahun ( 1996 2000 ) ,yang dapat dilihat pada Gambar 1, menunjukkan bahwa

dari

empat

penyakit Kontak

kulit

alegik

tersebut

diatas diikut:

kaslJs oleh

Dermatitis

menempat

urutan

tertinggi

Dermatitis Atopik . Urtikaria can Reaksi Kulit Karena Obat.

:600 :400 .200 U) U)

.422

:CC?

• BARU • cML KUNJUNGAN

:J

:000 300

«
~

PKA
Gambar 1 Penyakit Kulit Alergik (PKA) di RSUP dr.Kariadi ( 1996 - 2000 )

Keterangan

DA

=
=

Dermatitis Atooik Dermatitis Kontak Alerqika

DKA

RKKO

Re aks: Kulit Karena Obat

Pada tahun-tahun terakhir im teiah terjadi suatu kernajuan yang pesat ilmu pengetahuan yang menyangkut respon imun ( pada

kemampuan mengenal apakah bahan ItU asing atau tidak) kulit dan peranannya penemuan. molecule dalam patoqenesis chemokine. yang

PKA .Penemuanadhesion eel!

rrusalnya cytokine dan mekanisme

imunogenetik

menentukan

fenotip klinis dan berbagai kelainan kulit alergik, terus berlanjut

.Penemuan-penemuan

ini telah membawa kepada paradiqrna

baru mekanisme kelainan kulit alergik dan kemajuan-kemajuan dalam pendekatan baru pad a pengelolaannya. Di sam ping itu pula perhatian masyarakat terhadap penyakit kulit alergik ini juga rnakin besar, antara lain disebabkan PKA cukup banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari , berita-berita adanya kelainan akibat alergi obat , misalnya Sindroma StevenJohnson ancaman ekonomik pada penderita penyakit kulit

akibat kerja ( PKAK) , dan sebagainya

KuaJitas hidup pada Penyakit Ku/it Alergik

Peqalanan penyaklt ku\it a\erglk yang su\it diduga,

dapat

rnenyebabkan gangguan pada pendidikan .pekerjaan ( okupasi) dan secara keseluruhan dapat mempengaruhi kualitas hidup (
quality of life)

Dampak ekonorni juga cukup besar: misalnya

pad a Dermatitis ( eksema) tang an , yang mewakili penyakit kulit akibat kerja ( okupasi) terbesar. yang merupakan " occupationrelated clisability'"

Dalam Dermatoiogi lengkap disebut


measurement"

, penilaian
Related

kualitas hid up, atau lebih


Quality of Life (HRQL)

"Health

pad a penelitian

,sudah mulai dianjurkan.Hal ini tidak hanya ditujukan kepada

sanqat penting karena penilaian

penyakit kulit itu sendiri ( misalnya "severity "-nya), namun juga kualitas hidup yang ( human diakibatkannya
relationship),

, termasuk

hubungan

antarmanusia
activities),

aktivitas sosial ( social


of Oaily Living) ,

aktivitas se-hari-hari

( Activities

)()

pekerjaan

Isekolah

. emosionalnya

Keuntungan . lain dari .Dengan melihat kita lebih yang

penilaian HRQA adalah dari segl pengobatan kualitas hidup sebelurn dapat lengkap mengetahui setelah

selarna dan setelah pengobatan. atau perbaikan dengan

kernajuan

pengobatan.lnstrumen-instrumen

digunakan dalam menilai kualitas hidup penderita misalnya Eczema Disability index Quality index ( DlQI) (DSQl) -u

penyakit kulit Life

(EDI) .the Dermatology

dan Dermatology

Specific Quality of Life

Hadirin yang saya hormati

Dermatitis (Eksema) Atopik (DA)

Salah satu Penyakit perhatian kita adalah

Kulit Alergik

yang perlu rnendapat ( DA) atau senng

Dermatitis

Atopik

disebut juga Eksema Atopik DA merupakan penyakit peradangan individu hidung yang memiliki eksema), riwayat atopi kulit yang terjaci paca (adanva asma alerqi

baik pada keluarganya

atau pad a dirinya

sendiri .DA dapat terjadi pada berbagai tingkat umur. yaitu tipe bayi ( yang oleh awam sering disalah artikan sebaqai eksema susu ) , tipe anak I adolesen dan tipe dewasa . Penyakit kekhususannya reaksi ini banyak menarik para peneliti.~arena

antara lain

meskipun penyakit ini tergolong namun kelainan pada kulit

alergi tipe I (cepat)

menyerupai

reaksi alergi tipe IV . karena ternyata penyakit ini

•1

11

Juga timbul Ikelembaban pteronyssinus

akibat

pengaruh Debu

lingkungan Rumah

. misalnya

suhu

. Tungau )6

( Dermatophagoides

Seiring dengan perkembangan pengetahuan kernajuan tentang DA pun

ilmu pengetahuan telah banyak

maka

mengalami

antara lain peran limfosit T . baik T helper -1 ( Th-1 ) IgE spesifik , peran sel riset telah membuktikan

maupun Th-2 . sitokin . faktor genetik Langerhans dan eosinofil Berbaqai

peran pentrnq Th-2 dengan sitokin interleuktn ( IL)-4.IL-5 dan IL13 yang membantu menjelaskan peranan igE dan eosinofil IFN--;' dan TNFCationic

pad a DA. sedangkan Th-1

rnernproduksi IL-2

[3Peran Major Besic Protem ( MBP 1 serta Eosinophil


Protein

(ECP)

meskipun

belum jelas

mekanismenya DA sendiri . Gell & segera

berperan dalam rnerurnbulkan reaksi inflamasi DA merupakan Coombs), reaksi alergi tipe I ( menurut yang semula dianggap

klasifikasi reaksi

merupakan

yang gejala-gejalanya

dapat diamati beberapa

menit setelah fakta

penderita terpapar oleh alergen.Dengan bahwa reaksi segera tersebut tahap lambat (late

diunqkapkannya

dapat berlanjut

rnenjadi reaksi gejala-gejala adhesi yang

phase reaction

) dengan

radang,para

peneliti tertarik akan molekul-molekul

terlibat dalam proses ekstravasasi sel-sel radang. Gejala yang ditimbulkan DA sangat bervariasi , namun

yang paling mencolok adalah rasa gatal disertai ruam kulit yal1g kemerahan pada lokasi yang khas Pada bayi biasanya pada

12

kedua pipi ,sedangkan

anak /dewasa pad a lipat siku .Hpat iULUt

dan tempat lain: bersifat khronik dan residif . Penyaktt ;n! S2rtng disebut sebagai penyakit multifaktorial. faktor yang berperan genetik, karena memang banyak oiokhernik.

irnunoalerqik.

lingkungan

, stress, dan sebagianya

Makanan sebaqai salah namun Usaha

satu faktor pencetus semula masih dalam perdebatan. nampaknya hal ini sudah banyak yang menerimanya.

untuk mengetahui relevansi alergen makanan pada DA antara lain telah dilakukan oleh Hill( 2000) yang melakukan studi yang disebut penelitian telur bayi
8

The

Melbourne

Atopy bahwa

Cohort alergen

Study ( MACS).Dari makanan misalnya

ini didapatkan

susu sapi . kacang merupakan penyebab utama DA pada

Hubungan Dermatitis Atopik dan Asma

Walaupun Atopik

mekanisme

yang

menghubungkan

Dermatitis dengan

dengan Asma masih belum dapat dijelaskan

memuaskan

.narnun DA diakui merupakan faktor prediksi bagi

timbulnya asma . DA dan asma alergik . maupun rhinitiS alergik ( alerqi hidung) mempunyai banyak Atopi persamaan yartu IgE keduanya untuk alergen

mernpunyai timbulnya

iatar belakang respon yang

predispcsis: terhadap

diperantarai

iingkungan . DA merupakan jenis penyakit alerqi pertama yang dapat diketahui melalui gejala klinis pada usia kurang dari 6 akan rnenjadi sensitif terhadap dan akan berakibat allergen timbulnya

bulan. Bayi tersebut inhalan

pada usia 1-2 tahun

13

gejala-gejala dengan

alergi pernafasan Atopik

, baik asma atau rinitis. Anak tidak disertai asma

Dermatitis

, meskipun

rnenunjukkan hiperaktivitas bronchus non spesifik .Banyak yang berpendapat menunggu pencegahan bahwa untuk mencegah alergi tidak perlu

gejala tirnbul karena bila sensitisasi

sudah terjadi. antara lain

lebih sulit dilakukan. Usaha tersebut

adalah menunda atau menghindari yang berpotensi menyebabkan alergi.

makanan atau lingkungan

Tanpa penanganan yang tepat , sebagian besar DA yang diderita oleh anak dl bawah 2 tahun dapat berkembang meniadi asmaDari makin beberapa penelitian . ternyata makin dini DA muncul kemungkinan untuk beresiko menjadi asma

besar

dikerr-ucian han Aiergi pernafasan ( asma) dapat terjadi pada 50% anakdengan DA pada tiga bulan pertama yang disertai

dua atau lebih famili atopi 910. 1.Hubungan etiologis antara asma 1 dan DA ini dapat dilihat dan adanya riwayat keluarga merupakan alasan yang kuat untuk mengobati anti alergi DA dan , dan

penderita DA

pada anak dengan obat-obat untuk memutuskan alergen

Strategi yang baik asma adalah Oleh

hubungan namun

menghindari

hal ini sulit dilakukan

karenanya penggunaan antialergi yang efektif dan aman pada anak-anak dapat yang baru pertama kaf terserang atau paling tidak DA diharapkan menghambat

menghentikan

progresivitas gejala kearah asma.

14

Data tentang Dermatitis Atopik pada anak di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Kariadi Semarang (1996-2000) rnenunu+xan

bahwa angka kejadian tertinggi pad a usia yaitu 62,6% ( 123/197) , kelompok

Bawah Lima Tahun 37.4% (

umur 5-14 th

74/197) ,seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2. Saat ini telah diketahui adanya fenomena baru yang dapat menerangkan sebagian sebab hipereakstifitas subjek alerqi dan khronisitas penyakit alergi 140 non spesifik pada

223

... ....
<'tI
Q)

120 100 80 60 40 20 .Iakl-iakl • wan Ita • total <1 tahun 1 - 4 tahun Umur
Gambar 2 Dermatitis Atopik Pada Anak Di RSUP Dr.Kariadi ( 1996-2000)

"0

s::::
Q)

a..

E -,

o ~.
5 - 14 tahun

Fenomena Inflammation allergen adanya

yang ini,

disebut

sebagai

Minimal

Persister»

akan menetap selama ada pajanan dengan debu rumah ). MPI ini ditandai serta peningkatan dengan ekspresi

( misalnya infiltrasi

sel-sel inflamasi

15

molekul mempunyai cara

adhesi.

Penelitian

mengenai

molekul

adhesi

berbagai tujuan , diantaranya berbagai penyakit

untuk mencari caramelalui pendekatan

pengobatan

biomolekuler. Sudah pengobatan menjadi kenyataan bahwa pada umumnya

penyakit alergi belum memberikan

kepuasan bagi

para klinisi . dan telah diketahui bahwa reaksi alergi berlanjut dalam proses peradangan
12

yang

dapat

mengakibatkan untuk secara

kerusakan jarinqan menggunakan

Dan saat ini ada kecenderungan sasaran terapi karena

MPI sebaqai

teoritis, MPI yang dihambat akan mengurangi gejala dan derajat penyakit (ICAM-1) secara dalam tidak proses langsung. Keterlibatan ekstravasasi molekul adhesi

merupakan

salah satu

sasaran pengobatan antihistamin generasi akhir." Selain psikologikpun DA dirnulai gangguan yang bersifat fisik, gangguan

dapat terjadi pada Dermatitis Atopik . Meskipun dari bayi dan secara bertahap dapat terjadi

perbaikan

. namun sebagian

penderita akan berlanjut .Hal ini

tentunya berdampak buruk bagi kualitas hidup, termasuk aspek sosio-ekonomi.Meskipun angka kejadian penyakit ini cukup

tinggi dan "dampak psikososiat cukup besar , namun penilaian yang telah dilakukan terhadap kualitas hidup sangat kecil dan di Indonesia tentang nampaknya belum banyak dilakukan penelitian

kualitas hid up dari penderita .

16

Diharapkan

pad a setiap penelitian

, khususnya

yang

berkaitan dengan pengobatan gambaran kliniknya setelah pengobatan dilihat

peneliti tidak hanya melihat

namun Juga kualitas hidup sebelum dan Dengan demikian penilaian tidak hanya
saja

dari sudut dokter

tetapi juga

dari

pandangan

penderita

Hadirin yang saya hormati .

Dermatitis Kontak Alergika

Penyakit

Kulit Alerglk

lain . yang Juga menimbu kan


Kontak Alergik . Dermatitis

banyak masalah yaitu Dermatitis Kontak Alergika (DKA) ,adalah

suatu peradangan kulit yailg hipersensitivitas tipe iV

didasari mekanisrne alergik (reaksi

menurut Gel! & Comb) , yang diakibatkan karena kontak dengan bahan yang yang bersifat alergenik( sensitizer) .dan terjadi pad a

orang-orang tertentu . Jenis kontaktan sangat bervariasi . elsa berupa bahan kimia ( misa!nya kosrnetik , detergen , semen obat-obat oles. bahan-bahan kimia lain digunakan dipabrk dan fisik

dsb.), bioJogik

( misalnya turnbuhan / binatang)

misalnya sinar matahari ), selain itu juga tergantung lingkungan dan aktivitas/pekerjaan orang tersebut ( misalnya , pekerja petani , ibu rumah tangga , dsb.),

bangunan , pekerja salon,

sehingga sering dikatakan bahwa Dermatitis Kontak merupakan penyakit spesifik lingkungan,yang disebabkan oleh bahan yang ada di lingkungan .Syarat utama untuk terjadinya reaksi alergi

17

karena kontak tersebut adalah adanya bahan yang mampu mensensitisasi tubuh pejamu ( host) dan biasanya merupakan bahan alami atau sintetik organik atau anorganik dengan berat molekul rendah.Sahan tersebut dinamakan hapten (alergen tak lengkap) dan untuk menjadi alergen lengkap harus dapat

menembus sawar kulit dan bergabung dengan protein jaringan


(carrier protein)

Pada kontak pertama belum terjadi kelainan memori rrnun

kulit , karena tubuh pejarnu baru mengalami

spesifik terhadap bahan kontaktan (pada tingkat sel T) Baru pada pap nan uiang , akan terjarf respon imun peradangan kulit ( dermalills) Kelainan kulit berupa kernerahan dengan batas tak jelas pada lokasi dirnana terjadi kontak, disertai bintil-bintil atau lepuh
( pepule. vesiku/a/bu/a)

dalam bentuk

bisa bersifat kering ( pada keadaan

khronis) namun bisa bersifat basah I eksudatif ( pada keadaan akut) ,disertai rasa gatal hebat ( pada keadaan akut) atau gatal ringan/sakit ( pada keadaan khronik) .OKA dapat terjadi pada Hal ini

kulit disemua tempat diseluruh badan yang terkontak akan

sangat mengganggu aktivitas, apalagi kalau hal tersebut


.'~1516

terjadi padakedua tangan Serinqkali

OKA ini menyerupai

Dermatitis Kontak yang lain

,yang disebut Dermatitis Kontak Iritan , yang dapat terjadi pada setiap orang dan tidak didasari oleh mekanisme alergi ,namun secara klinis kadangkadang ( misalnya sulit dibedakan dengan khronis

Dermatitis

Kontak Alergi

pada keadaan

18

).Oleh karenanya dalam

menegakkan

diagnosis,

seringkali

mengunakan pemeriksaan penunjang dengan uji tempel ( "patch test "), untuk mengetahui alergen penyebab.

Hadirin yang terhormat ,

Penyakit Kulit Akibat Kerja

Didalam Dermatologi ada yang disebut Akibat Kerja ( PKAK) , yang merupakan

Penyakit bag ian

KuJit dari

kedokteran okupasi ( Occupational medicine) disebabkan karena bahan kimia .fnekanik

PKAK dapat

fisik ,dan bioloqik.

Sebagian besar ( 80%) Dermatosis Akibat KerJa adalah Dermatitis Kontak , yang terdiri dari Dermatitis Kontak Alerqika dan Dermatitis Kontak Iritan .DKA ini banyak di de rita oleh para pekerja dari berbagai bidang , misalnya pekerja bangunan pekerja pabrik, yang dalam prosesnya banyak menggunakan bahan kimia Dengan adanya kelainan tersebut .rnaka

produktivitas

pekerja tersebut

menurun dan pada gilirannya

akan menurunkan produksi.Dari hasil survei yang dilaksanakan oleh Pusat Hiperkes (kegiatan proyek dan rutin di 14 Balai

Hiperkes) terkena

,menunjukkan bahwa hanya 25 % tenaga kerja yang Dermatitis Kontak sembuh setelah setelah diobati diobati tetapi , 50% masih

menunjukkan memerlukan

perbaikan pengobatan

secara berkala dan 25 % setelah , bahkan

diobati tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan

19

setelah dermatitis Ada

pidah

ketempat

lain
17

pun

masih

menunjukkan

gejala

kontak menahun dua perbedaan

besar

antara

derrnatologi klinik dan


klinik. ahli penyakit diagnostik kulit

dermatologi okupesi. Pad a dermatologi


melakukan mengevaluasi dengan pendekatan adanya tentang gejala oleh yang

masalah

dengan

kadang-kadang

berkorelasi pada banyak dibidang kesehatan dan

penemuan okupasi tidak

spesialis kulit

lain Sedangkan harus para lebih ahli ahli

dermatology berkoordinasi

spesialis saja , namun

dengan

kedokteran/kesehatan industri , sarjana teknik

Juga dengan fisika-radiasi.

, teknisi

ecologist

laboratorium bekerjasarna pekerja

Seorang dengan

occupational dermatologist juga harus


pengelola untuk menjaqa prcduktivitas perhatian

pada bidang

pekerjaannya.Oengan preventif kondisi terutama dan kontrol ekonomi industri PKAK

demikian
16

harus ditujukan , meskipun namun masih

kepada

Oi Indonesia kurang balk ,

masih

dalam

yang

keqiatan tetap

industri,

kecil dan menengah tidak memandang rnasalah

berjalan

Di sisi lain,

industri tersebut

besar atau kecil , karena yang menjadi

adalah bahan yang terlibat dalam proses produksi Penggunaan ataupun prevalensi bahan-bahan yang kimia lain oleh berbagai pabrik pada

usaha-usaha Penyakit

, akan Kerja

berpengaruh

Kulit Akibat iritan ).

, khususnya

dermatitis

kontak ( alergik maupun

Masalah

lain yang akan muncul adalah

kompensasi

perpindahan karyawan.Untuk mengatasi masalah ini diperlukan peran ahli penyakit kulit Pada Oktober 1995 , telah terbentuk yang

Kelompok Studi Dermatosis Akibat Kerja (KsDAK) dalam jangka pengertian profesi panjang bertujuan

untuk (1)menyebarluaskan PKAK pada kalangan pekerja pada

dan penqetahuan terkait

tentang

, instansi

serta

masyarakat

umumnya penegakan

;(2).bekerjasama diagnosis

dengan instasi terkait dalam hal pengobatan, usaha penceqar.an

pelaporan dan prosedur kompensasi ; (3) membenkan rnasi.kan berdasarkan data ilmiah kepada para pembuat kebtjakan Di Indonesia Penyakit Akibat nampaknya PKAK sebagai baqian c an ( Occupational yang
Diseases)

Kerja tempat

be.urn

mendapatkan pengelolaanl

sernestmya

dalam

rar cka
Ke: a

penyelesaian

masalah Penyakit Akibat

meskipun secara periodik pernah melibatkan Spesialis Pen, akl! Kulit dalam penataran dokter perusahaan oleh Dit Hiperkes Pengaruh PKAK pad a bidang ekonomi , antara lain

biaya yang berhubungan dengan

pengobatan dan kornper sasi

pekerja terhadap cacat yang dia dapatkan , biaya tak langsung sebagai akibat kehilangan hari kerja dan kehilangan

produktivitas , biaya pelatihan ulangan dan biaya yang berkaitan dengan kualitas hidup . Sebagai contoh , di Denmark sebesar 3 1995

perusahaan asuransi telah membayar kompensasi miliar dollar AS setahun pada

tahun 1991 sampai

21

sedangkan tersebut kesehatan PKAK karena

di Amerika hanya

Serikat

160 milyar

dollar es

AS dari

.Jurnlah biaya
4

mewakili

puncak

gunung

yang berkaitan memiliki

dengan dermatitis hukum

kontak alergi klaim

implikasi

berupa

asuransi yang harus

PKAK merupakan

salah satu daftar penyakit eacatan sesuai PKAK Departemen

diberi kompensasiMenurut kompensasi yang Jamsosek terhadap

Tenaga

Kerja , 1992 ,

dengan masih

UU No 3 tahun sangat

diberikan

sedikitBanyak keeelakaan kerja

kompensasi

diberikan

hanya

pada diagnosis

saja."
Untuk melakukan PKAK Analisis asuransi) dipaharni kemampuan pajanan , rehabilitasi oleh upaya diagnostik dokter upaya dan rnanajernen perlu kasus

perusahaan referal

ditingkatkan ( untuk

, penilain

eaeat

serta pencatatan

Ipelaporan hal

, perlu pula

dokter

perusahaan.Dalam

rru

para

Dermatologist dapat berperan dalam masalah-masalah


termasuk tentang ,program investigasi penyakit lapangan , riset , peneatatan dengan

tersebut,

I pelaporan
industri

kulit .kerjasarna , konsultasi

unit kesehatan

pelatihan

, dan sebagainya

, seperti dapat

dilihat pad a Skema 1. Perkembangan tantangan aktit. baqi industri mendatang dermatologi untuk , nampaknya merupakan seeara

lebih

berpartisipasi

MJ\NAGEME'" Industria' hygIene saretv

Medl(~! serv.ce Health survc,!Jam:e Health hazard evaluaucn

LABOR
labor safely committee Wofk~r heaHn information Previsions in collectives Bargaining contracts

Cor-suuaucn And Information

Ctmic ar

appnc anoo

Consultation an:) tntounaucu 101 ratnrcatcd prodvcts eoo COIlSUfTle,s( e 9 cc s-oenc s ,

'-------------

CO'1:"'jl!dll(",a"d.'nl("~.'~:;' •. .r = LiltJe'I'IU prvjl; ..··, C~r'll11'dl ~;;;'e\y ':;;" _" Commcrcrar fll1ns t'~';;:;:C'':' I" r.H'.utauullng 01 o-otec-v.. . \~' ,q ununcnr cteansco

coonereuou ..... ith nduslrial hygIC!H~unl1S ~'r;ljlr1ee(!r"1g and other medical spec.at.st
Respor"1slbiltl'! to comrensa<'\10r, I aw d",lilrlg wi:'! ~llr8np'---',,$ c'").$C'r1St.·s

Teaching pr oerams In department of oermatotoqv anc

occupational
rrredrcrne

Skema 1. Peranan Dermatologi (Sumber

pada industri
17 )

Samitz MH & Cohen SR

8eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencegah terulangnya Dermatitis Kontak Alergika , baik dalam kehidupan se-hari-hari ,maupun dalam kawasan pekerjaan .adalah mencan penyebab atau alergennya melakukan anamnesis yang Hal ini dapat dilakukan cermat mempelajari dengan riwayat

23

penyakit

atau dilakukan

pemeriksaan

penunjang

, yaitu uji

tempel ("patch tesf'). 8agi pengelola perusahaan karyawan, dengan bahan , diperlukan khususnya kimia kecermatan yang , di dalam banyak samping

menempatkan berkecimpung penempatan pelindung.

bahan-bahan

kimia yang benar . serta penggunaan

Reeksi Kulit

Hadirin yang terhormat ,

Ketene Obat Masalah lain yang berkaitan dengan Penyakit Kulit Alergik adalah Reaksi Kulit Karena Obat ( Adverse
Reection ) Cutaneous Drug

Reaksi kulit karena obat ( RKKO) merupakan efek sam ping yang terjadi akibat ketidakcocokan dan umumnya disebabkan dan

oleh adanya reaksi alergi . RKKO ini merupakan problem merupakan salah satu sumber masalah para klinisi Hal m: bukan hanya karena sulit untuk menentukan kelainan kulit tersebut karena reaksi obat,

apakah Juga

namun

identifikasi dari obat penyebab. Setiap obat dapat menyebabkan efek sam ping hanya mung kin berbeda dalarn kualitas kuantitas kejadiannya . RKKO dapat disebabkan oleh sernua rnacarn obat . baik yang diberikan dokter lewat resep . tetapi juga obat bebas, dan

bahkan ramuan herbal.Obat yang sarna dapat rnenyebabkan

24

reaksi

yang berbeda

pada orang berbagai

yang sam a pada waktu menyebabkan

yang reaksi

berlainan;sebaliknya atau manifestasi Pada banyak lebih dari satu

obat dapat

klinis yang sama kasus macam , satu macam reaksi obat dapat menyebabkan ,suatu dengan biasanya obat dapat

Misalnya

menyebabkan

reaksi kulit apa yang disebut kulit yang menetap

Fixed Drug
bervvarna badan) tetap:

Eruption
kehitaman

( reaksi

yang sering

didapatkan

pada bibir, kelamin, rasa gatal,

.atau hanya kemerahan dapat pula

diserta bintil2 dengan reaksi hebat

menyebabkan

misalnya kernatian

Sindr orna
18

Steven Johnson

yang dapat menyebabkan Sakit Umum Reaksi

Data dl Rumah

Pusat Dr Kariadi Obat RKKO kelompok

Semarang secara

1996- 2000 ) tentang dapat berat dIll hat pada , relatif

Kulit karena

urnum

Gambar 3 . Meskipun
kecil , namun pada

yang bersifat ini dapat

menyebabkan Didapatkan yang hanya

kematian lebih dari 30 macam gambaran oleh obat,dari dan yang yang paling kiln
IS

pada kulit misalnya

disebabkan kemerahan

ringan,

paling

berat,misalnya

SineJroma

Steven-Johnson ( SSJ) atau Nekrolisis Epidermal Toksik ( NET)

25

182
(91%)

• ringan sid sedang • berat

18
(9%) .

Gambar Reaksi Kulit Karena

3 Obat (RKKO)

di RSUP Dr.Kariadi

1996-2000 Keterangan Reaksi ringan sid sedang entem (kemerahan), morbiliform,

eksematous, vasculitis Reaksl berat


Necrolysis ( 7)

Steven Johnson Syndrome ( 11) dan Toxic Epidermal

Selama enam tahun .di RSUP Dr.Kariadi Semarang

diketemukan 33 kasus Sindrorna Steven Johnson ( SJS) , dan 9 kasus Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) , dimana angka

kematian untuk:-SSJ adalah 6,1% (2/33) dan TEN 33% (3/9), seperti yang dapat dilihat pada Gambar

4.

Steven Johnson Syndrome sembuh

Toxic Epidermal Necrolysis sembuh 5 meninggal 3

26

meninqqal 2

pulang paksa 5

pulang paksa
1

Gambar 4 Reaksi Kul!t Karena Obat Tinckat Berat ( RSUP Kariarf 1995 - 2000 )

Disamping itu , mengenal RKKO juga tidak rnudah: ada yang tidak sulit untuk dikenal, misalnya bidur ( urtikaria), namun lebih banyak yang sulit dikenal reaksi obat Lebih menyulitkan sangat menjadi lagi

mekanisme karenanya dihadapkan

terjadinya para

bervariasi Oleh frustasi apabila

praktisi

klinik

pad a penderita yang diperkirakan

karena reaksi

obat .narnun untuk menuju kearah diagnosis terse but . tidak ada faktor pendukung .Pemeriksaan penunjang untuk menentukan suatu obat sebagai penyebab umumnya sangat pelik dan tidak sederhana , serta memerlukan keahlian , fasilitas lengkap serta tentu saja , biaya yang tidak sedikit." Reaksi efek sam ping karena obat , termasuk pada kulit merupakan reaksi yang tidak dapat dicegah , tetapi dapat

diusahakan agar timbulnya seminimal mungkin.

_I

,'"'

Penganggulangan

RKKO

memang

tidak

mudah

,tetapi

yang penting disini adalah pengenalan bila hal ini terjadi.penpqunaan obat .

akan adanya sedapat

RKKO dan dan

mungkin

seeepatnya

mung kin harus dihentikan RKKO

Saat ini adanya monitoring yang lebih

hanya dapat diperkirakan dokumentasi rumah ( 1993) yang

, karena lengkap klinik bahwa teratas Efek ini yang ( ,

intensif

masih belum ada padakebanyakan yang lain Dari reaksi data Dit POM

sakit maupun , nampak urutan

manitestasi 35,09%) Samping

obat pada kulit menempati sudah ada program nampaknya para profesi adanya

Meskipun Obat ( MESO)

Monitoring keberhasilan kesehatan

nasionai

sangat tergantung seeara sukarela

dari kesadaran diharapkan

melaporkan

Efek samping is

Obat ( ESO) yang dijumpai

pada Pusat MESO nasional

Hadirin yang saya muliakan

Urtikaria

Penyakit

Kulit Alergik

lain yang

mungkin

pernah

kita alarm,

adalah Urtikaria Urtikaria berupa beberapa dalam , dalam bahasa sehari-hari dan menonjol dan sering disebut bidur sarnpai ,

bentol

kemerahan

( 1 - 2mm

em) disertai yang

rasa gatal

dapat bersifat

kambuhan disertai

waktu

tak terbatas berupa

Kelainan

ini dapat

timbulnya subkutan

angioedema

pembengkakan periorbita

dari jaringan ( sekitar mata)1

atau kutan dengan

predileksi

, perioral ( sekitar mulutlbibir ) dan jaringan mulut , biasanya berlangsung beberapa hari.Urtikaria bisa bersifat akut ( kurang dari 6 minggu),bisa pula bersifat khronis sangat ( lebih dari 6

minggu)202122 Penyebab obat . makanan ,sehingga

urtikaria

bervariasi,misalnya dalam fisik

, mikroorganisme sangat

. fisik . penyakit bervanasi.Urtikaria

klasifikasinyapun

dapat disebabkan dermografisme),


uniketiei, cholinergic

oleh berbagai macam sebab : goresan ( getaran ( vibratory


urticana),

dingin ( cold

panas ( heat urtikaria).


urticana)
23

sinar) solar urtikaria) ,Iatihan (

Urtikaria yang diperantarai oleh proses imunologik dapat diakibatkan oleh bahan yang disuntikkan, dihirup dan dicerna. bahan parental lain serta kontak dan biasanya terlihat pada orang-orang, dengan atau tanpa riwayat atopi. Oleh karenanya

urtikaria yang diperantarai oleh sistem unun dibagi menjadi


IgE-dependent ( cytotoxic ( Atopic dan Non atopic) dan Non-lgE dependent

dan Immune complex) umumnya tidak mengancam jiwa ( kecuali bila ada pada jalan pernafasan misalnya pada

Urtikaria

pembengkaan angioedema)

Sebagian

dapat diatasi dengan

mudah atau

bahkan menghilang sendiri, tanpa terapi , namun sebagian lagi menjadi problem yang seringkali menyebabkan dokter maupun pasien lroninya,
trustresi.

baik

seringkali dokter spesialis

penyakit kulit sendiri tidak mampu untuk menanganinya.

Beberapa kasus urtikaria alergik bisa disebabkan oleh reaksi IgE terhadap IgE-dependent makanan, inhalan. Urtikaria yang bersifat non tipe II dan III .

, melibatkan hipersensitivitas

Beberapa keadaan yang termasuk kelompok ini adalah serum


sickness,

urtikaria vaskulitis dan reaksi transfusi .Seperti telah

kita ketahui bahwa pada serum sickness bisa dijumpai urtikaria , demam , sakit sendi dan limfadenopati dalam waktu 7-12 hari setelah terkena antigen. Sedangkan pada reaksi transfusi bisa terjadi "flushing", urtikaria atau angioedema dan tanda2 lain

dan sindrorna anafilaksik Sel mast diakui rnernpunyai peran sentral pada patofisioloqi yang

urtikaria. Lepasnya mediator vaso aktif dari sel mast,

didominasi oleh histamin , menyebabkan timbulnya lesi urtikaria , yaitu dengan ditariknya sel2 inflamasi dari sistem vaskuler lokal oleh mediator khemoatraktan dari sel mast. Mediator

sekunder yang dilepas . termasuk sitokin , akan meningkatkan dan memperpanjang reaksiPeran mediator yang bukan berasal respon vaskuler kutan

dari sel mast dan dan peningkatan

terhadap beberapa mediator pada utikaria , akhir-akhir ini telah -. mendapat perhatian Meskipun sel mast mempunyai peran sentral pada terjadinya urtikaria ,namun elemen seluler lain juga terlibat kenaikan . Adanya

jumlah eosinofil dan I atau neutrofil pad a biopsi kulit

penderita dengan urtikaria menunjukkan adanya peran dari selsel ini .Major Basic Protein ( MBP) ditemukan pad a lesi urtika(

30

dan pada penyakit lain ), triptase dan khimase dari neutrofil juga nampaknya penting untuk terjadinya urtikaria Walaupun tidak ada bukti langsung, ada 3 cara keterlibatan sitokin pada urtikaria namun paling tidak
21

1. Sitokin bertindak sebagai histamine releasing factor .Sejauh ini hanya IL-3 serta GM-CSF yang telah memperlihatkan pelepasan histamin dari sel mast manusia . 2 IL-2 dan IFN-y , yang dilepaskan dari sel limfosit T infiltrat seluler yang penting dalam menginduksi molekul adhesi Eselektin dan VCAM ( vascular cell adhesion molecule) 3 IL-4 yang dilepas dari sel mast yang dapat menstimuiasi sel B untuk meningkatkan produksi autoantibodi

Pada

Urtikaria

Akuta

, uJi tusuk

mempunyai

arti dalam

menduga adanya alergi terhadap makanan . namun tidak bisa membantu untuk menentukan etioloqi urtikaria khronika secara signifikan . Uji provokasi ( oral) tidak dianjurkan karena

kemungkinan jalan nafas).

adanya resiko odema orofaring (pembengkakan Adanya peranan kenaikan etiologi titer IgE total tidak lang sung dapat Bila

menunjukkan

secara

memungkinkan maka pemeriksaan RAST ( Radio allergosorbent test) terhadap makanan bisa digunakan. Beberapa peneliti

menyebutkan bahwa

cara untuk dapat menegakkan diagnosis

yang benar dari reaksi spesifik karena makanan adalah dengan anamnesis yang cermat , tes kulit ( yang mempunyai sensitivitas

31

tinggi, namun spesifisitas rendah) , tes serologi ( baik IgE total maupun IgE spesifik ) , dan dengan "Double blind placebo controlled food chalenge" tinggi)24 (sensitivitas rendah , spesifisitas

\-\adl(ln yang saya terhorrnat .

8eberapa masalah pada urtikaria

8eberapa hal

yang dapat menjadi masalah

antara lain

jenis urtikaria yang bersifat khronik ( 70% - 80% tidak diketahui dengan pasti penyebabnya Idiopathic Urticaria), tes-tes yang disebut penunjang sebagai masih Chronic belum

yang

memuaskan , adanya jenis urtikaria tertentu . misalnya Oelayed Pressure Urticaria yang timbul karena tekanan . sangat

mengganggu penderita,karena kelainan ini dapat terpacu akibat tekanan pakaian , berdiri ,duduk, serta kegiatan lain yang dapat menyebabkan tekanan.Gejala yang muncul rasa gatal .panas

disertai nyeri.Hal ini tentu saja akan penurunan kualitas hidup, karena mengurangnya enerji , kurang tidur .terrnasuk aktivitas yang terganggu ( baik karena penyakitnya sendiri , maupun karena terapi ) , emotional upset, dsb. Studi tentang Health-Related Quality of Life ( HRQL) pada penderita urtikaria mendapatkan bahwa pada penderita dengan Delayed Pressure Urticaria (DPU) , mempunyai masalah yang lebih besar dan menjadikan problem, rnobilitas, pakaian , pekerjaan khususnya mengenai kualitas

, hobi, dsb.Penilaian

32

hidup

HRQL)

dilakukan
Index

dengan
( DLQ/)
.25

menggunakan

The

Dermatology

Life Quality Instrument

dan Work Productivity

and Impairment

( WPAI)

Insiden

Urtikaria

khronika

belum

jelas,

ada

yang

menyebut angka 15% dari populasi . Urtikaria menguntungkan Penampakan namun 50% khronika merupakan keadaan yang tidak

dillhat dari segi personal,

sosial , pekerjaan urtikaria disertai yang akuta dengan dapat .

klinis tidak berbeda penderita Penyebab urtikaria

dengan khronika

angioedema.

Urtikaria

Khronika

ditetapkan hanya sekitar kurang dari 5% adalah histamin yang berasal dar: sel mast

Mediator utama kulit , meskipun

mediator lain yang berasal dan sel mast dan sel inflamasi yang lain juga ikut berperan Penyebab terjadinya aktivasi sel mast kutan pada urtikaria khronika , sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti

Saat ini telah diketahui bahwa

paling tidak ada dua kelompok


Urticaria,

penderita dengan Chronic Idiopathic tanpa autoantibodi fungsional

yaitu dengan atau autoantibodi telah

Adanya

dibuktikan secara invivo maupun in vitro Secara


in vivo , dengan

melakukan

injeksi

intradermal

dengan serum ( autologous lesi urtika disertai dengan basofil pengukuran

serum skin test ), bisa menimbulkan

kemerahan: pelepasan

sedangkan

secara in vitro atau

histamin dari sel mast

Ada bukti yang meyakinkan

bahwa dari berbagai

pusat

penelitian yang berbeda , autoimunitas berperan penting pada etiologi dari 50% penderita dengan CIU .Kemungkinan bahwa faktor pelepas histamin yang bersirkulasi
factors")

dalam darah terlibat

("

circulating

histamin-releasing

dalam

patogenesis

Hal ini menunjukkan adanya aktivitas degranulasi darah. paling tidak pad a sejumlah menunjukkan
autoantibodies)

basofil dalam peredaran penderita ..Penelitian autoantibodi IgG

lain

adanya

peran

(circulating

terhadap IgE (

tipe 1A) maupun autoantibody IgG terhadap resptor IgE dengan afinitas tinggi ( Fu: RI)( tipe-1) yang diekspresikan oleh lekosit basofil dan sel mast Autoantibodi yang berfungsi melepaskan histarnin yang hanya didapatkan pada penderita urtikaria
26

khronika , telah diketahui ada pad a 33 - 50% penderita

Bukti bahwa anti-Fcc: RI autoantibodi sebagai penyebab dari sejumlah penderita urtikaria khronika . 27 ditunjukkan adanya :
_J

kemampuannya

untuk

melepas

histamin

dad sel mast

manusia normal dan basofil, secara invitro,


:J

kemampuannya untuk menimbulkan reaksi timbulnya urtika yang kemerahan bila disuntikkan secara intradermal

kedalam kulit yang tidak terkena. u pada plasmaferesis, terjadi remisi dari urtikaria khronika

Hubungan

positif

antara

urtikaria

kronika Saat ini

dengan banyak

autoimunitas tiroid,

telah banyak diamati.

34

bukti-bukti yang diajukan oleh para peneliti mengeni hubungan tersebut , bahkan oleh sementara peneliti dikatakan bahwa sebagai salah satu manifestasi klinik dari penderita urtikaria khronika,

urtikaria khronika penyakit tiroid

, dan sejumlah

berespon secara cepat dengan pemberian hormon tiroid ,namun mekanisme yang pasti antara keduanya masih belum jelas.
28

.Apabila bukti-bukti adanya kaitan urtikaria khronika dengan tiroid sudah jelas. maka kerjasama yang baik antara

dermatologist

dengan Endokrinologist sangat diperlukan untuk

mengelola kelainan ini. Penderita yang sudah dipastikan menderita urtikaria kronika perlu diberikan laboratorium informasi , bahwa tes alergi pemeriksaan Pada

lain dan diet , tidak banyak gunanya.

beberapa kasus , pergantian pekerjaan mengindari alkohol serta

, mengurangi stres

kegiatan fisik , bisa menolong.

Pemeriksaan untuk menentukan penyebab urtikaria banyak sekali , oleh karena itu diperiukan kebijaksanaan dalam test

memilih ,agar tidak memberatkan penderita. Penggunaan kulit hipersensitivitas cepat

secara rutin dalam mengevaluasi

masih masih dipertanyakan."

Simpulan dan Saran

1. Meskipun di Indonesia belum ada data resmi tentang penyakit kulit alergik , namun sudah ada informasi luar negri ,bahwa Penyakit Kulit Alergik dari

nampak

35

mengalami gilirannya

kenaikan akan kinerja.

angka

kejadiannya, pada hidup

yang

pad a

berdampak serta kualitas

problema

sosioekonomik.

Kesulitan kepastian Alergik

dalam mekanisme .perlu

menetapkan terjadinya

penyebab beberapa dengan

ataupun Kulit

Penyakit

diimbangi penelitian

peningkatan para tenaga serta ketelitian serta

pengetahuan kesehatan calarn

dan ketrampilan kejelian

terkait

,disamping latar

meriqetahui dalam

belakang

setiap

kasus baqi penyakit lebih

ketramplian 3 Penanganan alergik.

menegakkan

diagnosis

secara

dini dari beberapa resiko yang

kulit berat

akan hari

mengurangi

cikernudian 4

Dalam rnenanqaru ciharapkan keterpaduan penderita kerja adanya

masalah-

masalah .

tersebut

di atas dan baik tenaga petugas antara

kerjasama pihak

kewaspadaan

berbaqai . keluarga penentu

dl rnasyarakat
/ pengguna serta yang para baik

pengusaha kebijakan kerjasama

. para

kesehatan penderita

, disamping dan dokter .

Hadirin yang terhormat


Pesan

, saya memberikan sedikit pesan kepada para peserta

untuk
para

Perkenankanlah mahasiswa

mahasiswa

, baik mahasiswa spesialis .

S1 maupun

program pendidikan

36

Saudara-saudara Anda semua

mahasiswa , penerus kami . Sebagian masa dari anca

adalah

nantinya

adalah

pendidik-pendidik

pada

rnendatan;

Catatlah hal-hal yang baik semasa anda belajar , sebagai beka dikemudian hari ,dan jauhkanlah hal-hal yang kurang baik .acar

tidak menjadi masalah dikemudian hari. 8elajarlah yang se-ba«baiknya ,pergunakanlah setiap kesempatan dan yang ada urt,» .karena dikarnpus

meningkatkan pengetahuan merupakan

pengetahuan dan ketrampilan modal dalam

ketrampilan

yang anda dapatkan profesi

menjalankan tidak rnenjadi hanya

dilapanpar sebac a secers

AFT A 2003 , seyogyanya ancaman , namun juga

dipandanq untuk

pemacu

meningkatkan kuaiitas ketrampiian.

Ucapan Terima Kasih

Hadirin yang saya muliakan. Sebelum saya mengakhiri pidato pengukuhan ini dan dalarn sekali lag SWT

kesempatan

yang sangat baik ini , perkenankanlah

saya mengucapkan Ucapan terima kasih kepada langsung, berbaqai telah

puji rasa syukur ke hadirat Allah

yang tak terhingga juga saya sarnpaikan secara lang sung maupun taK
serta

pihak yang menyetujui,

memberikan

kesempatan

peluang, mengarahkan pada saat ini untuk

, membantu dan mendukung serta hadir memberi pengukuhan restu kepada saya Sidang dalam Senat

membacakan

pidato

di hadapan

Terbuka yang mulia ini

~...,

J ,/

Secara khusus , saya menyampaikan kepada yang terhormat Indonesia

ucapan terima kasih Nasional Republik saya sebagai Guru

Menteri Pendidikan mengangkat Diponegoro

, yang berkenan

Besar Madya di Universitas

Terima kasih yang jjud'inaroJo MSc , segala

\'D\'D'S 'S~Y~
Rektor

'Sdm"i::>,,~)'y,_dTl 'y,_9P~O~

?ro1.kt:KO
, yang

Universitas

Diponegoro

memberikan

kemudahan. sehingga saya dapat berdiri di atas mimbar ini. Demikian pula ucapan terima kasih saya tujukan kepada ProfDR.Muladi SH. Profdr.Mulyono S Trastotenoyo, Rektor

pada masanya . yang te!ah mendorong saya untuk lebih maju. Kepaca yang terhormat dr. M.Anggoro DB Sachro Spf\(K), DTMH Dekan Fakultas Kedokteran SpPD( UNDIP KE) .dan

Pref DR or RRJ Sri Djoko Mangunsudirdjo

Mulyanto

. or.Saleh

Sp8 FICS( aim)

.Prci.cr.}'

SOc-bawo SpPA . di FK UNDIP .

Dekan pada masanya . para Pembantu Dekan

saya sarnpaikan rasa tenrna kasih yang sedalam-dalamnya

Kepada dr. H. Gatot Suharto Mkes MMR . Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Kariadi Semarang , dan Direktur-direktur sebe!umnya .memberikan beserta kesempatan seluruh jajarannya , yang telah

kepada saya

untuk memperdalam

pendidikan di Bidang Ilmu penyakit Kulit dan kelamin , m_elalui peiayanan pada penderita . saya ucapkan terima kasih . Rasa terima kasih saya sampaikan pula kepada Ketua , , Ketua

Sekretaris dan Anggota Senat Universitas Diponegoro Sekretaris dan Anggota Dewan Guru Besar

Universitas

38

Diponegoro

, Ketua , Sekretaris

dan anggota Senat Fakultas

Kedokteran UNOIP. Kepada seluruh guru-guru saya sejak SO sampai dengan UNOIP yang tak

Perguruan Tinggi, khususnya di Fakultas Kedokteran saya sampaikan rasa hormat dan terima kasih

terhingga

atas pelajaran dan pendidikan

yang telah diberikan

kepada saya. Kepada yang sangat saya hormati Prof.dr.M.Sukandar

(alrnarnurn.), Guru dan pembimbing saya , yang telah menerima saya sebagai asisten di bag ian Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin .saya mengucapkan terima kasih yang yang tak terhingga ditanamkan atas

bimbingan

ilmu serta kedisiplinan

kepada

saya , semasa beliau masih memimpin kami di bagian ;semoga arwah beliau tetap memperoleh perlindungan Allah SWT Ucapan terima kasih yang tulus juga saya tujukan kepada kakak-kakak seperguruan di Bagian IImu Penyakit Kulit dan

kelamin FK UNOIP . Prof.dr.Sapardi Prof.dr.Hartadi

Brodjohudoyo MPH. SpKK . SpKK ,yang telah

SpKK dan dr.S.Buditjahjono

memberikan bimbingan pada masa pendidikan saya.

Demikian pula saya sampaikan terima kasih yang dalam kepada dr.Ny.Sugastiasri Sumaryo SpKK selaku Ketua Bagian SpKK, selaku Ketua bagian di Bagian I.P.Kulit & Kelamin

I.P.Kulit & Kelamin, dr.H.M.Affandi sebelumnya, serta teman-teman

yang lain: dr.Prawito SP SpKK, , dr. Paulus Yogyartono SpKK ,

39

dr.lndrayanti dr.Prasetyowati SusantoSpKK Himbawani

S SpKK SpKK ,

dr.Suyoto , dr.TM

SpKK

,dr.Soebakir S SpKK SpKK

SpKK .dr.R.Ojoko , dr.Meilin

Sri Redjeki Suryatmadja

dr.Lewie

SpKK. dr.Asih SpKK

Budiastuti kasih

SpKK. atas

,dr. Diana E SpKK. selama

dr Diah Adrian;

tenma

kerjasamanya

.ru.
Kepada ProfdrNurdjaman dan ProfDrs.Sudjati dan perbaikan Prof. Dr Hartadi SpKK .Prof.H.Soebowo Hadisputro SpPA (KTI) saran saya .

Prof.DR.dr.Suharyo . yang naskah telah pidato

SpPD

membenkan pengukuhan

asupan

tru

menguc20aKan Keoada sampaikan atas segala pengorbanar. atas mimbar Demiklan aimarhumah atas segaia

tenma kasih . almarhum ayah dan almarhumah kasih yang tidak , dorongan saya ibu saya

rasa hormat kebijaksanaan dan doa mi. puia saya

dan tenrna

terhmgga . di

, kesabaran restu sehingga

. bimbingan berdiri

dapat

kepada

ayah

mertua hormat

dan

iou

mertua kasih

sampaikan

rasa

dan terima

kebiiaksanaan semua

, dan doa restunya. kakak saya kandung atas maupun semua saya

Kepada «akak .par

kakak-kakakku kasih

terima

sarnpaikan

ccronqan. ter.rna

birnbinqan saya seperti

. perhatian dapat

dan bantuan

yang pernah pendidikan juga

hlngga

menyelesaikan ini. Demikian

sampai adik-

pada jenjang

sekarang

kepada

40

adik iparku saya selama Kepada

. terima ini istriku

kasih atas perhatian

yang diberikan

kepada

. yang

telah

mengarbankan karier

sebaq.an keilmuan yang

besa: serra

hidup dan waktunya. akademik

dalam

mendukung

saya . tiada kata lain kecuali dan terima

rasa sayang

daoa:

saya berikan

kasih atas semuanya Kepada

dan perrrw-.taar Wawar,:; perhatiar dar- f~ai'2-

maaf atas kekurangperhatianku. Andang. pengertian merupakan Kepada dan menantuku ,pengarbanan kebanggaan Panitia

anak-anakku

Iva. terima

kasih atas segala selama


In!

daranganmu keluarga Guru

pengukuhan

Besar

. baik yang

ber ac a

di pusat maupun upacara

di fakultas/bagian. sernpurna

yang teiah berjalan

rnernpersrapkar dengan lanca: dar

ini dengan

sehingga kasih

saya sarnpaikan mahan

rasa terima

yang sebesar-besarnya

maaf bila ada hal-hal kepada semua

yang tidak berkenan. hadirin yang saya muliakan saya sekali dan saya kasih

Akhirnya harmati

. terimalah

penghargaan Semaga kepada

lagi. terima

yang se-tulus-tulus-nya rahmat dan hidayahnya

Allah swt selalu kita semua. Amin.

melimpahkar.

Wassalamu'alaikum

w.w.

Sernarang , 16 Juni 2001

41

1. Daftar Pustaka 2.

Jablonska

Changes, and Opportunities for Dermatology in the New Millenium .Arch Dermatol .2000
,136 : 57-59 N N : Meningkatkan kualitas hidup penderita alergi .Alergika .Media lnformasi Alergi Indonesia .Nov.1999 (Topik Utama) Rajaqopalan R. Economic Evaluations in Allergic Skin Diseases.ln.Leung DYM & Graeves,MW.: Allergic Skin Diseases A multidiscipline approach.Marcel Dekker.lncNew York Basel. 2000 ,pp.21-27 Larsen.FS. Epidemiology and Socioeconomic Impact of AllergiC Skm Diseases. In. Leung DYM and Graeves MW. AllergiC Skin Diseases A rnultidiscipline approach Dekker.lncNew York-basel, 2000 .pp. 1-13. .. Marcel

S . Issue,

3.

4.

SAnderson

RT McBride JS and Rajaqopalan R.Assesing Health-Related Quality of Life with Allergic Skin Diseases. I n. Skin D:sease: a multidisciotine Inc.New York-Basel. 2000.po331approach 392. Marcel

Allergic Dekker

6.

Champion RH & Parish WE Atoo«: Dermatitis. In : Rcok.Vvilkinson.Eblinq (eds) Textbook of Dermatology.VoLi 1n 5 ed.Edinburgh. Blackwell SCientific Publication.1992:589510. Budiaroja SA Dermatitis Atopik An Uodate for the next millennium .Media Derrnatovenereolcqrka Indonesiana ( Ecitorial) 2000. 27( 4) :155-156. HiII.DJ The Melbourne Atopy Cohort Study- The Relevance of food allergens to The Atopic diseases. Presented in 14th Regional Conference of Dermatology ( Asian-Austraiianjin Kua!a Lumour. Malaysia. 2000.

8.

9. Soebono H . Atopic dermatitis: The Skin as a windowinto tha pathogenesis of chronic allergic disease. Paper presented on Indonesian Allergy & Immunology Association 's scientific meeting, Bandung ,Indonesia ,February,1113,2000. 10 Baratawijaya K . Pediatric allergy' Can it be prevented. Kumpulan Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan PERALMUNI Cabang Bandung ,11-13 Februari 2000. 11 Boguniewicz M Atopic Dermatitis In.Leung DYM and Graeves MW. Allergic Skin Diseases : A multidiscipline approach Marcel Dekker.Inc.New York-basel, 2000pp. 113. 12. Soebowo . Fungsi molekul adhesi peradangan alergi. Kumpulasn Naskah Lengkap PIT -PERALMUNI, Bandung . 11-13 Februari 2000. 13 Baratawijaya ,KG CUITent Isues on Allergy and ETAC ( Early Treatment of Atopic Child) .Alergika ( Media lnforrnasi Alergi Indonesia) No 1,1999. 14 Sherertz, EF . AllergiC Contact Dermatitis: Gnereal principles and Causes.ln Adam RM : Occupational Skin Disease, 3'd ed. ,WB saunders Company, 1999,pp23 -32 15. Soebaryo, RW . Patogenesis Derrnatiis Kontak .Dalam Sudigdoadi dkk (eds) : Buku Makalah Lengkap Kursus Imuno- Dermatologi I ,Kelompok Studi Imunodermatologi ,2000 .hal '127'138 16 Samitz MH and Cohen ,SROccupational Skin Disease In. Moschella SL ; Hurley HJ. Dermatology .3rd ed. WB . Saunders Co, Philadelphia,- Tokyo, 1992 pp 1691 -1725

4" J

17. Priatna ,B. Peraturan Pemerintah tentang Dermatosis akibat kerja, Disampaikan pada Simposium Dermatosis akibat kerja . di Samarinda 22 -24 Agustus 1997 18. Gruchaila RS. Drug-induced cutaneous reactions In. Leung DYM and graeves ( eds) Allergic Skin Disease. Mercel Dekker,lnc,2000,pp 317 -19. 19. Ditjen POM .Program Monitoring Indonesia. Seminar & Lokakarya Januan 1993. Efek samping Obat di Erupsi obat , Jakarta ,23

20 Ledford.

OK . Urticaria and Angioedema. in Lieberman & .Anaerson JA : Allergic diseases. Dianqnosis and treatment Human Press, Inc.1997.pp 189-204. In :

21 Black P.,.K. & Greaves WM . Urticana and Angioedema, Kay AB (Ed) . Allergic and Allergic diseases. Blackwell SCience Ltd.Vo\'2 1997 , pp 1586 - 1604

22 .. Lawlor EF. The Physical Urticarias.ln.Leung


Graeves ( eds) . Allergic 2000, ppi95 - 207. Skin Disease.

DYM and Mercel Dekker.lnc.

23 Graeves WM : Urticaria and Angioedema.


and Graeves ( eds.). Allergic !nc.2000, pp 171 -207.

In : Leung DYM Skin Disease.Mercel Dekker,

24. Soebono. H . Alergi makananSimposiurn Atopik" .KONAS IX PERDOSKI Surabaya

satelit "Dermatitis 1999.

25. O'Donnel Thompson A , Schoenwetter W Effect of 60 mg


BID Fexofenadin Hel on Quality of life ,work productivity, and regular activity in patients with chronic urticaria .Annals of Aliergy,Astma, and Immunology, 1999;82(1) 122.

26. Sabroe RA , Seed PT , Francis OM . Barr RM , Black AK , Graeves MW . Chronic Idiopathic urticaria: comparison of the clinical features of patients with and without anti-Fcepsilon RI or anti-lgE autoantibodies. JAm Acad Dermatol 1999,March ;40(3):443-50. 27. Sabroe RA , Graeves MW. The pathogenesis of chronic idiopathic urticaria .Arch Oermatol 1997 :133 :1003 28 Hyemann W . Chronic urticaria and Angioedema associated with thyroid autoimmunity: Rewiew and therapeutic implications. JAm Acad Dermatol1999. 40: 229-32 29 Weber RW. Identifying the Causes of urticaria. In Leung YMD & Graeves MW .Allergic Skin Disease Mercel Dekker.lnc.2000.pp.463-72

-+5

RIWAYAT HIDUP 1. Data pribadi Nama lengkap NIP Alamat Tempat dan tanggallahir Agama Nama istri Nama anak-anak Nama cucu dr.Kabulrachman SpKK 130354867 JI.Lamongan V/7 . Semarang Pekalongan .6 April 1943 IsIam dr. Yekti Wirawanni 1. Wirawan Ari Rachmana ST (Arch),MM 2. Gayuh Andang Rachmadianto ST (Civ) Cessarro Ikhsan Rachmana

2.Riwayat Pendidikan Formal SR 1955 ( Pekalongan ) SMP 1959 ( Pekalongan-Demak ) SMA-8 1962 ( Semarang ) Dokter 1970 ( UNDIP) Spesialis Peny Kulit & Kelarnin ( SpKK)

1975 ( UNDIP )

3.Riwayat Pendidikanl Pelatihan IKursus Tambahan : a b c.


::L

Workshop on Educational Measurement ( WEM) 1972 International training course on Immunology (with special reference to leprosy) INDIA 1977 International Group training course on Dermatology ( Thailand) 1981 A.KTA mengajar V ( 1982) Training TIM INTI Rekonstruksi Kuliah UNDIP ( 1987) kepegawaian: Calon peqawa: negn

4. Jenjang a.

1 Mei 1971

46

b. c. d
e.

f. 9 h

1 September 1971 1 Oktober 1975 1 Oktober 1978 1 Oktober 1980 1 Oktober 1984 1 April 1988 1 Oktober 1992 1 Oesember 2000

: Penata Mudal Assisten Ahli madya Gol. Ilia : Penata Muda Tk I I Asisten Ahli GoL Illb : Penata I Lektor Muda GoL IIlc : Penata tk I ILektor Madya Gol Illd • Pembina ILektor Gol IVa : Pembina TK I /l.ektor Kepala Madya Go: IVb : Pembina Utama Muda ILektor Kepala Go! IVc Guru Besar Madya

5. Riwayat Kepegawaian : a Staf penqajar Biokimia FK Undip 1970 - 1972 b Staf pengajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UNDIP 1973 sekarang 6.Riwayat Jabatan Non structural
8.

Kepala Unit Pelaksana Fungsional ( UPF) Peny.Kulit & Kelamin RSUP.Or.Kariadi ( 1977-1984) Ketua Badan Koordinasi Pelaksana ( BAKORPEL) Program Pendidikan Profesi FK UNOIP (1978 - 1992 ) Sekretaris Program Studi I.P.Kulit & Kelamin pada Program Pendidikan Ookter Spesialis (PPOS) FK UNOIP. 1984-1991 Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin pada Program Pendidikan Ookter Spesialis ( PPOS) FK UNOIP ( 1991- 1993) Koordinator Program Pendidikan Dokter Spesialis ( PPOS ) FK UNOIP ( 1991-1993) Anggota Senat Fakultas Kedokteran 1993 - 2000 Anggota Senat Universitas Oiponegoro IAnggota Komisi III ,1994 - 2000

c.

e.

f. 9

47

h.

Direktur Eksekutif : Proyek Peningkatan Kualitas program S1 FK UNDIP ( Quality for Undergraduate Education ): 2000 - sekarang

Struktural : Pembantu Dekan Bidang Akademik: Penode I 1993 - 1996 Peri ode II 1996 - 1999

6. Keanggotaan dan kepengurusan dalam organisasi profasi a


b

Anggota Ikatan Dokter Indonesia: 1970 - sekarang Anggota biasa PERDOSKI ( Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelarnin Indonesia) 1975- sekarang .Anggota Pengurus Pusat PERDOSKI 1989 - 1992 i\nggota PERALMUNI ( Perhirnpunan f\lerg! lrnunolcqi Indonesia) . 1S'82 - sekarang

7' Penghargaan . 25 tahun rnengaodi secara terus rnenerus (UNDIP) 8.Karya publikasi ilmiah .; Daftar Karya Ilrnlah Hasil Deneiitian yana dioubUkaslkan sebagai penulis
utarna

Treatment of Acute Uncomplicated gonococcal urethritis with Thiamphenicol 2.5 9 for two consecutive days International Congress IUVDT ( International Union Against Venereal Disease and Treponematosis. Bali. 1987 ) 2 Tinea kapitis : suatu studi korelasi kliniko-etiologik di RSUP.Dr.Kariadi Semarang .Media Derrnatovenereolcqika lodonesiana ( MDVI ) - XXVI/40:25-29,1989

3. Pola dermatosis alergi di Sub baqian Alergi-Imunologi Lab.lUPF Peny.Kulit & Kelamin RS.Dr,Kariadi Semarang selama 5 th ( '85- '89) MDVI 1990/XV11/45)

-+8

Uikus penis vo.22.No4

Majalah

Kedokteran

Diponegoro

MKD) 1987

Penggunaan antibiotika pad a infeksi kulit bernanah : Suatu alternatif berdasarkan tes kepekaan MKD 1989 Vol.3
6

Evaluasi Multi Drug treatment pada Morbus Hansen rnultibasiler dengan penekanan pada pemeriksaan bakterioskopik ( tviDVi 1987/no.37 Eksistensi Lues sekunder sebagai " The Great Imitator" Dexa Media. ISSN 0215-7551 . No.2 Vol.5 Mei-Juti 1992) Peran makanan pada Eksema Vol 11 No.11 November 1992 Atopik Majalah Dokter MaJalar,

Keluarga

Evaluasi terapi uretritis gonore akuta non komplikata pada pna dengan regimen Mensing. Majalah MEDIKA No 8. Agustus 1992

10 Effectivitas vitamin A asam topikal dan tetrasikhn sistemik janqka pendek pada akne papulopustulosa . MKI volA7 No.11 Nov 1997 11. Dermatitis kontak pada pekerja di sebuah pabrik penyamakan kulit di Kodya Semarang .Media Medika Indonesiana ( MMI). vol.34 NO.3 1999 12 Peranan kompleks protein-polisakarida pada kulit menua pengaruhnya pada ketebalan dermo-epidermis , Kadar sebum dan kelernbaban . MMI VoL34 No.4 1999. 13. Penyakit kulit didaerah pantai tndonesiana.vol.Sc 2000) . ( Media DermatoVenereologika

14. Peranan stres pad a Dermatitis atopik Dewasa : pengaruhnya pada gradasi penyakit serta kekambuhan . MDVI NO.27 Edisi III th 2000 .

49

B ..Daftar karya IImiah hasil penelitian yang dipublikasikan oembamu. antara lain'

sebagai penulis

1. Pengobatan urtikaria khronika dengan astemizol ( Majalah Kedokteran Diponegoro . vol.25 No.1 1990 2. Neisseria Gonorrhoeae penqhasil penisilinase ( NGPP) pada WTS lokalisasi di Kodya Semarang . MDVI 1990;XVII/43:21-23 Perbandingan nasil pengobatan peroral antara am[pisilin dan trimetoprim-sulfametoksasol pad a impetigo krustosa dan impetigo bulosa. MDVI 1990:XVII/445-9 Uji banding tersamar ganda antara krim mometason furoat 0,1 % dan predikarbat 0.25% pada penderita Dermatitis atopik Anak . MKI volA3. NoA .April 1993
In

3.

4.

5. Leprosy 6.

children: a retrospective study

MDVI 23/4 suppl. 1996

Infeski kulit streptokokal sebagi kernunqkinan penyebab Glomerulonefritis akuta . Suatu studi retrospektif kasus-kasus GNA di RS.DrKariadi Semarang ( MDVI 1990)

C Daftar Karva IImlah bukan Denelitian yang dipublikasikan cenuiis ,-nama. amara lain:

sebagai

1. 8eberapa penyakit kulit gawat darurat dan penatalaksanaannya. Majalah Kedokteran Keluarga 1986:5(7) 365-369. 2. Penanggulangan Dermatomikosis superficial yang efektif rasionai. Majalah Kedokteran keluarga 1986:5(4) 182 -185. dan

50

3.

Pengaruh ling kung an dan pencemarannya terhadap kesehatan (Majalah Kedokteran Indonesia I MKI ,voIA2,No.5 Mei 1992) Sindroma Visero-kutanea No.16-17 Th VI Sept.lDes (Wahana 1992 Medika , ISSN

kulit

0852-0925)

Xantoma sebagai salah satu dengan hiperlipopreteinaemia Sept1994 Kajian terhadap faktor pencetus Vol.45 No 10.0ktober 1995

indikator kelainan internal,kaitanya Wahana Media , nO.23.Th VI

eksaserbasi

dermatitis

atopik

MKI

The role of cytokines in Atopic Derrnatitis : An approach therapy ( Media Medika Indonesiana ,2000 ) yang dipublikasikan

for emerging

D Daftar Karya Ilmiah bukan penelitian 12embantu . antara lain. 1.

sebagai

penulis

Beberapa imunoterapi pada dermatosis Kelamin ( BIPKK) volA No2.1992 Elektrodesikasil elektrofulgurasi dermatosis. BIPKK.No.1.voIA Nevus melanositik kongenital .BIKK. volA no.2 1992 Sindroma Psoriasis Senear-usher artropatika.

.Berkala

Ilmu peny.kulit

&

2.

• Pernakaiannya 1992 gigantosa

pada beberapa

3.

disertai kelainan

neroloqik

4. 5 6.

. BIKK.

Vol.S

NO.1 1992

MDVI 1992 penderita morbus

Hiperplasia pseudoepiteliomatosa pad a seorang Hansen tipe BT. MDVI1990;XVII/43.31-34 Lentiginosis simpleks 1989.XVI/40.53-60. unilateral

dan kolitis ulserativa

. MDVI

51

8.

Pengobatan dengan Elektrodesikasi/elektrofulgurasi tuberoskterosis.MDVI 1990;XV11/45 :28-32 Iktiosis lamelaris . MKD NO.1 1988.

pada

9.

10 Hiperplasi pseudoepiteliomatosa pada seorang penderita Morbus hansen tipe BT . MDVI 1990 :XVII/43:31-34 11 Hailey-hailey disease: laporan kasus. MDVI 1991/XVIII/49 : 34-41

12 .Atrophie blance : iaporan kasus . MDVI 1991 ;XV111/48:29-33.

E. Daftar Karya Ilmiah berupa buku ( sebagal kontnbutor) 1. Peciculosis.Dalarn Buku PENYAKIT PENULAR SEKSUAL Marwaii Harahap ( Ed) Penerbit PT Gramedia Jakarta 1988 2. Ke!ainan Pigmentasi Dalam Buku PENY AKIT KULIT Marwali harahap ( Ed.) Penerbit PT Gramedia .Jakarta 1990 . 1998

3. Infeksi jamur pada kulitda!am BUKU Pengenalan dan Penanggulanagn Penyakit Infeksi Badan Penerbit Universitas Diponegoro ISBN 979.8056.65.5 4. Antrax kulit . dalam BUKU ANTRAX PADA MANUSIA. ISBN 979.8056.29-9 5. Problema dermatologik pada usia lanjut dalam Buku GERIATRI (ISBN No. 979-496-193-0 ) 1999. Budhi-Darmojo dkk ( eds.)

52

F. Daftar Karya IImiah lain: (Disampaikan pada Seminar, symposium, kursus, sebagai penuJis tunggaD :

1. Manifetasi dermatologik pada Diabetes Mellitus. Simposium di Semarang 1975. 2. Kelainan kulit pada Neonatus . Disampaikan pad a Konggres Nasional PADVIII di Surabaya 1976 3. Kesehatan kulit dan masalahnya .Simposium Kosmetika. Di Ujung Pandang 1984. 4. Pioderma; klinis dan pengelolaannya . Simposium penyait Kulit Infeksi .di Jakarta 1986.

5. Uretritis menular seksual : Diagnosis dan penanganannya Simposium PMS di Yogyakarta 1988 6 Pemakaian antihistamin dalam bidang Dermatologi ( Simp.Semarang , 1989) Perubahan struktur serta faktor-faktor yang berpengaruh pada proses penuaan kulit .Simposium penanggulanagn proses menua kulit di Banjarmasin 21 Okt. 1989. Anatomi dan fisiologi kulit pada berbagai tingkat .Simposium Kulit Menua , di RSPAD Jakarta 1989 usia

9. Beberapa aspek biologik kulit : dasar-dasar pemikiran dalam usaha perawatan kulit.( Simp.Semarang 1988)

10. Dermatoterapi

pada infestasi parasit : suatu tinjauan terapi pada scabies , pedikulosis dan larva migrans kutan . ( Simppsium Derrnatoterapl. Jakarta, 1989 ) ((

11. Infeksi nosokomial pada kulit dan jaringan sub-kutan Pelatihan Nasional, Semarang 1991 )

53

12. Penggunaan kortikosteroid Simp.Semarang 1996)

topikal

yang

rasional

13. Menejemen penyakit Vesiko-Bulosa Khronika Kursus lrnunoderrnatoloqi Bandung 30Agustus - 2 September 2000 14. Menejernen Urtikaria khronika Bandung 2 September 2000 .Simposium Urtikaria

15. Sindroma Steven-Johnson : Aspek imunologik dan kontroversi penggunaan kortikosteroid sistemik .Konggres Nasional ke-IV,Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia ( PERALMUNI) di Medan 29-31 Maret 2001.

54

Anda mungkin juga menyukai