Anda di halaman 1dari 6

Tugas terstruktur

MANFAAT MIKROBILOGI DALAM


BIDANG PETERNAKAN

Di Susun oleh :

JOHAN SETIWAN : 105050100111140

KELAS : F

FAKULTAS PERTERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2010-2011
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di bidang ini
disebut mikrobiolog. Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista
dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula
dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang
beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil
yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu
memperbanyak diri secara mitosis.

Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa


hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk
jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara itu, sebagian besar mikrooganisme dapat
menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan
bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil Setiap sel tunggal
mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain
dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.

Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme


ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi
yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan
tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang
telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam
bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan
akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan
dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena
aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik
yang merugikan maupun yang menguntungkan.Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme
disadari tertutama karena kerugian yang ditimbulkannya pada manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan. Misalnya dalam bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan
mikroorganisme yang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya
yang khas. Walaupun di bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang
menguntungkan jauh lebih menonjol. Menurut Schlegel ( 1994) beberapa bukti mengenai
peranan mikrobiologi dapat dikemukakan sebagai berikut:
Tujuan

1. Manfaat mikrobiologi dalam bidang peternakan


2. Mikroorganisme yang meguntunkan bagi produk peternakan
3. Mikroorganisme yang merugikan (pathogen) bagi produk peternakan
Pembahasan

MIKROBIOL
MIKROBIOL
OGI
OGI

Peternakan

Hasil Ternak Nutrisi dan Makanan Ternak Produksi Reproduksi

Kerusakan Hasil Ternak Patogen/Penyakit Menguntungkan


B. PERANAN YANG MERUGIKAN

1. Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan


Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium diphtheriae
penyebab dipteri.

2. Penyebab kebusukan makanan (spoilage)


Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang tumbuh
dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta
aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam
pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak
protein-protein. Pada proses pembusukan sayur dan buah, mikroorganisme pektinolitik mampu
merombak bahan-bahan yang mengandung pektin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan
(Tarigan, 1988). Mikroorganisme seperti bakteri, khamir (yeast) dan kapang (mould) dapat
menyebabkan perubahan yang tidak dikehendaki pada penampakan visual, bau, tekstur atau rasa
suatu makanan. Mikroorganisme ini dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya, seperti
proteolitik, lipolitik, dll. Atau berdasarkan kebutuhan hidupnya seperti termofilik, halofilik, dll.

3. Penyebab keracunan makanan (food borne disease).


Bakteri penghasil racun (enterotoksin atau eksotoksin) dapat mencemari badan air, misalnya
spora Clostridium perfringens, C. Botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticus.
Spora dapat masuk ke dalam air melalui debu/tanah, kotoran hewan, dan makanan-limbah. Jika
makanan atau minuman dan air bersih tercemari air tersebut, maka dalam keadaan yang
memungkinkan, bakteri tersebut akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau minuman
mengandung racun dan bila dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan makanan. Bahkan
menurut Dwidjoseputro (2005) pada makanan yang telah dipasteurisasi pun juga dapat
mengandung racun (toksin) . Makanan yang telah dipasteurisasi kemudian terus menerus
disimpan di dalam kaleng pada temperatur kamar, dapat mengandung racun yang berasal dari
Clostridium botulinum. Spora-spora dari bakteri ini tidak mati dalam proses pasteurisasi. Dalam
keadaan tertutup (anaerob) dan suhu yang menguntungkan, maka spora-spora tersebut dapat
tumbuh menjadi bakteri serta menghasilkan toksin. Racun yang dihasilkan tidak mengganggu
alat pencernaan, melainkan mengganggu urat saraf tepi.

4. Menimbulkan pencemaran
Materi fekal yang masuk ke dalam badan air, selain membawa bakteri patogen juga akan
membawa bakteri pencemar yang merupakan flora normal saluran pencernaan manusia,
misalnya E. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan sebagi indicator pencemaran air oleh
materi fekal.
Kesimpulan

1. Cakupan mikrobiologi dalam kehidupan sangatlah luas, dikarenakan hampir semua sektor
kehidupan melibatkan mikrobia di dalamnya, misalnya sektor perternakan,perternanian,
medis, industri, biokimia dan banyak lagi lainnya.
2. Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi, mikrobiologi terbagi menjadi beberapa
cabang lagi, berdasarkan konsentrasi pokok bahasannya. Pembagian mikrobiologi ini
didasarkan pada orientasinya.
3. Mikroorganisme memiliki banyak peranan dalam kehidupan, baik peranan yang
menguntungkan maupun peranan yang merugikan. Salah satu peranannya yang
merugikan adalah karena beberapa jenis mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit
dan menimbulkan pencemaran. Sedangkan peranan yang menguntungkan adalah
peranannya dalam meningkatkan produksi perternakan,kesuburan(pertanian) dan
memudahkan dalam menanganan vesible produk hasil peternakan yang mudah rusak
tetapi dengan mikroorganisme mengunakan ilmu mikrobilogy mudah di tangani dan
menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai