Perhatikan lima ciri gangguan fisik yang dapat menjadi pertanda bahwa Anda
mengalami stres berat berdasarkan beberapa penelitian dari universitas terkemuka
dunia.
Berita Terpopuler
Jangan Lakukan Kegiatan Ini Setelah Makan!
Hati-Hatilah, Pria Penyuka Oral Seks
Cegah Stroke dengan Pisang
Cara Menjaga Ingatan Otak
Seks Sehat dan Teratur Perpanjang Umur Pria
Kurang Tidur, Bisa Tambah Berat Badan
Bersepeda Jadi Pemicu Terbesar Serangan Jantung
Konsumsi Kopi Bikin Wanita Sulit Hamil
Awas Viagra Dapat Menyebabkan Kehilangan Pendengaran
Pria Kurang Tidur Bisa Kurangi Kejantanan
Pornografi di Mata Wanita
Tips
Amukan dan perubahan suasana hati adalah bagian dari cara anak-anak dalam
mengekspresikan kemarahan dan frustrasi. Sedikit yang menyadari bahwa ada
cara yang lebih baik dan lebih dapat diterima secara sosial untuk menyampaikan
ketidakpuasan mereka
Artikel Terkait
Menurut hasil penelitian dari para ahli di Universitas Oxford, Inggris, alasannya
adalah karena otak tidak bisa merespons kata-kata negatif. Semakin banyak
larangan atau tanda dilarang merokok, maka akan semakin mendorong para
perokok untuk melakukan kegiatan favoritnya tersebut.
"Anda akan mendapatkan efek ironis dari kata-kata negatif. Ketika saya meminta
Anda untuk tidak memikirkan seekor gajah berwarna merah muda maka
visualisasi dari gajah itu pasti akan muncul dalam benak Anda. Banyak pesan
kesehatan seperti larangan merokok disosialisasikan dengan kata-kata negatif.
Akibatnya, pesan tersebut malah menjadi bumerang," kata pimpinan penelitian,
Brian Earp, belum lama ini.
Maka dari itu, larangan untuk merokok sepertinya tidak dapat dihilangkan, namun
kita hanya bisa mengurangi resiko bahaya merokok bagi orang yang tidak suka
merokok, yaitu dengan cara membatasi area untuk merokok di sejumlah tempat.
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga
mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan
memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru.
Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri.
Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si
perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di
negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan
sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030
tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di
negara-negara berkembang.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh
banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui
dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan
gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker
laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni
tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain
dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat
digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau
tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).
NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi,
dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar
nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran
memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar
nikotin 17 mg per batang.
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus
rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10
ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh
adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap
rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke
dalam tubuh!
TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap
rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam
rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi)
dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil,
terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan
penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel
radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan
pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi
dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan
merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema
paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade
terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama
sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas
menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream
smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap
tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping
merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup
oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan
racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon
monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada
asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat
bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan
ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke
otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel
(dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan
darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan
dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida
darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok
dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan
bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan
bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti
hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang
dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat
penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh
darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau
tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir
dengan amputasi.
PENYAKIT (STROKE)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak
dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada
perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu
hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus
hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan,
dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang
dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita
semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang
sehat dan makmur.
GERBANG NARKOBA
Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan.
Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu baik
secara fisik maupun psikologis. Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang
kompulsif, dimulai dengan upacara menyalakan rokok dan menghembuskan
asap yang dilakukan berulang-ulang.
Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama
seperti obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin
lebih menimbulkan ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan
marijuana. Menurut Flemming, Glyn dan Ershler merokok merupakan tingkatan
awal untuk menjadi penyalahguna obat-obatan (drug abuse). Mencoba merokok
secara signifikan membuka peluang penggunaan obat-obatan terlarang di masa
yang akan datang.
Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki
risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk
menjadi peminum berat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Perhatian khusus mengenai masalah ini dikaitkan dengan meningkatnya jumlah
perokok remaja.
Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam
sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181
responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin
memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden
perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui
pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu
pada 50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat
jalan dan 90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan.
Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun,
dilaporkan bahwa gejala putus obat yang dialami oleh pasien depresi lebih
bersifat gejala fisik misalnya berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa
lelah dan peningkatan berat badan).
Nikotin sebagai obat gangguan kejiwaan Merokok sebagai salah satu bentuk
terapi untuk gangguan kejiwaan masih menjadi perdebatan yang kontroversial.
Gangguan kejiwaan dapat menyebabkan seseorang untuk merokok dan merokok
dapat menyebabkan gangguan kejiwaan, walau jumlahnya sangat sedikit, sekitar
70% perokok tidak memiliki gejala gangguan jiwa.
Sehingga dipikirkan suatu bentuk pemberian nikotin tidak dalam bentuk murni
tetapi dalam bentuk analognya. Namun, kerangka pemikiran pemberian nikotin
sebagai obat tidaklah dalam bentuk kebiasaan merokok. Seperti halnya morfin
yang digunakan sebagai obat analgesik kuat (penahan rasa sakit), pemberiannya
harus dalam pengawasan dokter. Gawatnya, saat ini nikotin bisa didapatkan
dengan bebas dan mudah dalam sebatang rokok, hal ini perlu diwaspadai karena
kebiasaan merokok tidak lantas menjadi sebuah pembenaran untuk pengobatan
gejala gangguan kejiwaan.
SISTIM REPRODUKSI
Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu
berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi
seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa
Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical
Assosiation’s Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang
merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.
pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami
resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada
wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut
mengatakan dari 3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris,
berhubungan erat dengan merokok.
“Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka
yang saat ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini
dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok,” kata Dr. Thea F.
Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.
Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun,
perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum
menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi
dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.
Mereka meneliti hubungan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok
pasif juga mungkin mempengaruhi waktu menopause. Para peneliti tersebut
mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia
45 tahun.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Komisi VII DPR mendesak untuk mengatur masalah rokok itu dibuat dalam
bentuk UU, sehingga masyarakat akan mempunyai posisi tawar yang cukup kuat.
Disamping itu, DPR akan dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap
pemerintah maupun industri rokok.
BERHENTI MEROKOK
1. Impotensi
2. Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel
kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah.
Sehingga akan menyebabkan keriput.
Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada
segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-
barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang
membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
5. Tulang rapuh
6. Depresi
8. Kebakaran
jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang
masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen
ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh
komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen
yang penting bagi kehidupan sel.
Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu
bahu-membahu berbuat tiga hal utama :
Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.
Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:
2. Obat-obatan
4. Kelompok pendukung
5. Konseling
6. Cold turkey
Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu
berupa dukungan ataupun pengobatan.
7. Olahraga
Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang
bertambah setelah anda berhenti merokok.
9. Terapi alternatif
Bila anda seorang perokok dan berencana ingin memiliki anak, berhentilah
merokok sekarang juga! (Para ahli merekomendasikan setidaknya anda berhenti
merokok sebulan sebelum terjadinya pembuahan). Berkonsultasilah dengan
dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk membantu menghilangkan
kebiasaan merokok anda. Banyak sekali tehnik yang ditawarkan, carilah yang
paling cocok untuk dilakukan.
1. Bersihkan dan buang. Bersihkan dan buang semua rokok yang anda miliki.
2. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti “Anda sekarang bukan
perokok” dan tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi – di
tempat tidur, atas meja dsb.
3. Lakukan terus-menerus. Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah anda
tentukan untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya.
5. Berpikir positif. Pikirkan diri anda sebagai seorang yang bukan perokok.
Apabila ada tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman anda itu
dengan tegas “Saya tidak merokok”.
6. Mintalah dukungan dari keluarga, kawan dekat dan rekan sekerja untuk
membantu anda membuang kebiasaan merokok ini.
Menarik nafas panjang. Tarik nafas panjang selama lima detik dan
lepaskan perlahan-lahan.
Minum air yang banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein
seperti kopi, teh atau cola.
Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak
selalu terpikir untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya
berkebun, membaca buku dsb.
Berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk
berhenti merokok
Bahaya Merokok
Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berhenti. Tetapi ini bukan
perkara gampang. Pemicu keinginan merokok bisa bermacam-macam,
dan tiba-tiba datangnya. Pada saat itu, orang yang sudah berhenti
merokok selama 3 bulan sekalipun bisa kembali merokok.
Cari bantuan
Telusuri website ini melalui link di sebelah kiri, dan temukan banyak hal
tentang bahaya merokok, serta bagaimana cara berhenti merokok, untuk
selamanya.
"Saya tidak bergantung lagi kepada rokok. Saya tidak butuh rokok untuk berpikir
atau menyelesaikan masalah. Saya mendapat energi dari sesuatu yang lain.
Saya bebas!"
Bahaya merokok!
Mungkin anda sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat anda
lebih berbahaya bagi anda daripada bagi si perokok itu sendiri. Asap Utama
adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di
hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh
ujung rokok yang terbakar.
Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan
mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat
berbahaya, diantaranya :
TARMengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru
dan meyebabkan kanker.
Bila anda berada di ruangan berasap rokok cukup lama, maka ketiga zat
beracun di atas akan masuk ke paru-paru anda.
Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat
kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak
merokok di sekitarnya. Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker
paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain
dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :
ANGINA
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.
ASMA
Mengalami kesulitan bernafas.
ALERGI
Iritasi akibat asap rokok.
Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.
http://www.antirokok.or.id/product_index.htm