Anda di halaman 1dari 21

Info Kesehatan

Saat Stres Menyerang Fisik Anda


05/06/2011 | 20:43 | Info Kesehatan

Perhatikan lima ciri gangguan fisik yang dapat menjadi pertanda bahwa Anda
mengalami stres berat berdasarkan beberapa penelitian dari universitas terkemuka
dunia.

Berita Terpopuler
 Jangan Lakukan Kegiatan Ini Setelah Makan!
 Hati-Hatilah, Pria Penyuka Oral Seks
 Cegah Stroke dengan Pisang
 Cara Menjaga Ingatan Otak
 Seks Sehat dan Teratur Perpanjang Umur Pria
 Kurang Tidur, Bisa Tambah Berat Badan
 Bersepeda Jadi Pemicu Terbesar Serangan Jantung
 Konsumsi Kopi Bikin Wanita Sulit Hamil
 Awas Viagra Dapat Menyebabkan Kehilangan Pendengaran
 Pria Kurang Tidur Bisa Kurangi Kejantanan
 Pornografi di Mata Wanita

Tips

Tips Berhadapan dengan Anak Moody


01/06/2011 | 11:00 | Tips

Amukan dan perubahan suasana hati adalah bagian dari cara anak-anak dalam
mengekspresikan kemarahan dan frustrasi. Sedikit yang menyadari bahwa ada
cara yang lebih baik dan lebih dapat diterima secara sosial untuk menyampaikan
ketidakpuasan mereka

Inilah Alasan Larangan Merokok


Tidak Efektif
Desliana Carolina

Artikel Terkait

 Jumlah Perokok Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia


 Faktor Genetik Bikin Perokok Kecanduan
 Lukman Edy: Kampanye Antirokok Mematikan Industri
08/05/2011 23:52 | Rokok

Liputan6.com, London: Geram dengan mereka yang tetap merokok di kawasan


bebas asap rokok? Ternyata ada alasan ilmiah di balik tindakan menyebalkan para
perokok itu.

Menurut hasil penelitian dari para ahli di Universitas Oxford, Inggris, alasannya
adalah karena otak tidak bisa merespons kata-kata negatif. Semakin banyak
larangan atau tanda dilarang merokok, maka akan semakin mendorong para
perokok untuk melakukan kegiatan favoritnya tersebut.

"Anda akan mendapatkan efek ironis dari kata-kata negatif. Ketika saya meminta
Anda untuk tidak memikirkan seekor gajah berwarna merah muda maka
visualisasi dari gajah itu pasti akan muncul dalam benak Anda. Banyak pesan
kesehatan seperti larangan merokok disosialisasikan dengan kata-kata negatif.
Akibatnya, pesan tersebut malah menjadi bumerang," kata pimpinan penelitian,
Brian Earp, belum lama ini.

Untuk menguji teorinya, Earp meminta sekelompok relawan untuk melihat


kumpulan gambar yang dibawanya. Hasilnya, para relawan yang mayoritas
merupakan perokok memilih gambar larangan merokok yang mereka akui sangat
memotivasi mereka untuk merokok.(Dailymail/ADO)

Larangan Merokok Bukan Pelanggaran HAM

Posted by agil on 1/12/11 • Categorized as Berita

Larangan Merokok Bukan Pelanggaran HAM – Berita Terbaru, Pernyataan


untuk larangan merokok, menuai kritik dari para perokok yang mengatakan
bahwa larangan merokok sama dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
tidak bisa dibenarkan. Menurut Direktur Jenderal HAM Kemenkum HAM,
Harkristuti Harkriswono mengatakan “Pelanggaran HAM itu bila kita melakukan
sesuatu yang membatasi hak-hak asasi yang diatur dalam UU. Merokok kan tidak
ada (hak asasi).” Menurutnya, merokok adalah sebuah pilihan. Seseorang yang
memilih untuk merokok juga tidak bisa dilarang karena itu merupakan hak
seseorang untuk memilih.

“Kalau dia memilih sesuatu yang buruk dengan


dirinya, kita tidak bisa buat apa-apa kan,” ungkap Harkristuti. Jadi larangan
merokok sepertinya tidak bisa dihentikan, karena memang sulit bagi perokok
untuk menghilangkan kebiasaannya itu. Paling tidak dapat dibatasi pada area
merokok, karena merokok juga tidak membahayakan diri sendiri saja, melainkan
orang yang menghisapnya pun berbahaya bagi kesehatan.

Maka dari itu, larangan untuk merokok sepertinya tidak dapat dihilangkan, namun
kita hanya bisa mengurangi resiko bahaya merokok bagi orang yang tidak suka
merokok, yaitu dengan cara membatasi area untuk merokok di sejumlah tempat.
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

Posted by ahyar on February 22, 2009

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan


dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada
anggota keluarga yang merokok“. Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban
saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.

Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga
mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan
memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru.
Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri.
Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si
perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di
negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan
sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030
tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di
negara-negara berkembang.

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah


menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap
tahun.

Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh
banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui
dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan
gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker
laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke,


yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di
sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.
ZAT KIMIA

Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni
tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain
dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat
digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau
tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).

Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam


hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol,
nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan
kanker (karsinogen).

NIKOTIN

Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi,
dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar
nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran
memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar
nikotin 17 mg per batang.

TIMAH HITAM (Pb)

Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus
rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10
ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh
adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap
rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke
dalam tubuh!

GAS KARBONMONOKSIDA (CO)

Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan


hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan
dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi
karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya
“di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar
gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam
darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!

TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap
rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam
rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.

DAMPAK PARU-PARU

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi)
dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil,
terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan
penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel
radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan
pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi
dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan
merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema
paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade
terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama
sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas
menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal


sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya
kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-
paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

DAMPAK TERHADAP JANTUNG

Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan


penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara
industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan
gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan
1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan
peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga)
menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga
berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream
smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap
tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping
merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup
oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan
racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon
monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada
asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat
bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan
ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke
otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.

Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya


kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin
juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung,
tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama
jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh
lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi
trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung


persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO
menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen,
dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh
darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan
viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.

Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel
(dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan
darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan
dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida
darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

PENYAKIT JANTUNG KORONER


Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.

Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok
dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan
bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan
bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti
hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.

Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang
dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat
penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh
darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.

PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau
tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir
dengan amputasi.

PENYAKIT (STROKE)

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak
dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada
perokok dibandingkan dengan bukan perokok.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan


kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap
HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan,
sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan
kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS
sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan
AIDS.

Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu
hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus
hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan,
dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang
dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.

Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga


kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian
mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi
perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan
pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu
dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga,
perusahaan, maupun pemerintah.
KEBIASAAN MEROKOK

Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan


tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan
penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan
usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan
penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.

Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama,


guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi
teladan dengan tidak merokok. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di
tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan
dan penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan pada
bungkus rokok dan iklan rokok.

Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita
semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang
sehat dan makmur.

GERBANG NARKOBA

Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan.
Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu baik
secara fisik maupun psikologis. Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang
kompulsif, dimulai dengan upacara menyalakan rokok dan menghembuskan
asap yang dilakukan berulang-ulang.

Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang menjadi ketagihan) rokok dalam


Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) dikelompokkan
menjadi Nicotine Related Disorders. Sedangkan WHO menggolongkannya
sebagai bentuk ketagihan. Proses farmakologis dan perilaku yang menentukan
ketagihan tembakau sama dengan proses yang menimbulkan ketagihan pada
obat, seperti heroin dan kokain.

Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama
seperti obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin
lebih menimbulkan ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan
marijuana. Menurut Flemming, Glyn dan Ershler merokok merupakan tingkatan
awal untuk menjadi penyalahguna obat-obatan (drug abuse). Mencoba merokok
secara signifikan membuka peluang penggunaan obat-obatan terlarang di masa
yang akan datang.

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki
risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk
menjadi peminum berat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Perhatian khusus mengenai masalah ini dikaitkan dengan meningkatnya jumlah
perokok remaja.

Menangani masalah kebiasaan merokok pada remaja diharapkan dapat


mencegah masalah yang akan timbul dikemudian hari berkaitan kebiasaan
tersebut, salah satunya adalah pencegahan penyalahgunaan narkoba. Menurut
Teddy Hidayat, Spesialis Kedokteran Jiwa, Remaja yang berisiko tinggi adalah
remaja-remaja yang memiliki sifat pemuasaan segera, kurang mampu menunda
keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah cemas, gelisah, dan
depresif.

Pemahaman tentang kebiasaan merokok dan kecenderungan sifat kepribadian


seseorang akan sangat membantu upaya menghentikan kebiasaan yang
merugikan tersebut. Untuk pencegahan kebiasaan merokok pada anak-anak dan
remaja. Orang tua serta guru memegang peranan besar untuk mengawasi,
memberikan informasi yang benar dan yang terpenting tidak menjadi contoh
perilaku individu yang ketagihan kebiasaan merokok.

GANGGU KESEHATAN JIWA

Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam
sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181
responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin
memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden
perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui
pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu
pada 50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat
jalan dan 90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan.

Berdasaran penelitian dari CASA (Columbian University`s National Center On


Addiction and Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat
mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para
perokok aktif pun tampaknya lebih sering mengalami serangan panik dari pada
mereka yang tidak merokok Banyak penelitian yang membuktikan bahwa
merokok dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi
menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya memiliki gejala-
gejala depresi dan kecemasan (ansietas).

Sebagian besar penderita depresi mengaku pernah merokok di dalam hidupnya.


Riwayat adanya depresi pun berkaitan dengan ada tidaknya gejala putus obat
(withdrawal) terhadap nikotin saat seseorang memutuskan berhenti merokok.
Sebanyak 75% penderita depresi yang mencoba berhenti merokok mengalami
gejala putus obat tersebut. Hal ini tentunya berkaitan dengan meningkatnya
angka kegagalan usaha berhenti merokok dan relaps pada penderita depresi.

Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun,
dilaporkan bahwa gejala putus obat yang dialami oleh pasien depresi lebih
bersifat gejala fisik misalnya berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa
lelah dan peningkatan berat badan).

Nikotin sebagai obat gangguan kejiwaan Merokok sebagai salah satu bentuk
terapi untuk gangguan kejiwaan masih menjadi perdebatan yang kontroversial.
Gangguan kejiwaan dapat menyebabkan seseorang untuk merokok dan merokok
dapat menyebabkan gangguan kejiwaan, walau jumlahnya sangat sedikit, sekitar
70% perokok tidak memiliki gejala gangguan jiwa.

Secara umum merokok dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi, menekan


rasa lapar, menekan kecemasan, dan depresi. Dalam beberapa penelitian nikotin
terbukti efektif untuk pengobatan depresi. Pada dasarnya nikotin memberikan
peluang yang menjanjikan untuk digunakan sebagai obat psikoaktif. Namun
nikotin memiliki terapheutic index yang sangat sempit, sehingga rentang antara
dosis yang tepat untuk terapi dan dosis yang bersifat toksis sangatlah sempit.

Sehingga dipikirkan suatu bentuk pemberian nikotin tidak dalam bentuk murni
tetapi dalam bentuk analognya. Namun, kerangka pemikiran pemberian nikotin
sebagai obat tidaklah dalam bentuk kebiasaan merokok. Seperti halnya morfin
yang digunakan sebagai obat analgesik kuat (penahan rasa sakit), pemberiannya
harus dalam pengawasan dokter. Gawatnya, saat ini nikotin bisa didapatkan
dengan bebas dan mudah dalam sebatang rokok, hal ini perlu diwaspadai karena
kebiasaan merokok tidak lantas menjadi sebuah pembenaran untuk pengobatan
gejala gangguan kejiwaan.

SISTIM REPRODUKSI

Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu
berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi
seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa

Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical
Assosiation’s Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang
merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.

pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami
resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada
wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut
mengatakan dari 3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris,
berhubungan erat dengan merokok.

120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami


impotensi akibat merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200
kasus kanker rahim per tahunnya.

WANITA MEROKOK, MENOPAUSE DINI

Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa


menopause sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi
resiko osteoporosis dan serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti
Norwegia.

“Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka
yang saat ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini
dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok,” kata Dr. Thea F.
Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.

Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun,
perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum
menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi
dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.

Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang


perempuan lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok
yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata
Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.

Mereka meneliti hubungan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok
pasif juga mungkin mempengaruhi waktu menopause. Para peneliti tersebut
mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia
45 tahun.

KEBIJAKAN PEMERINTAH

Menurut Menkessos, pertumbuhan yang sangat cepat ini membuat Indonesia


diperkirakan akan mencapai rekor, terutama dengan berbagai masalah
kesehatan yang cukup berat, di antaranya berkaitan dengan rokok. Sementara
itu diakui Menkessos, larangan membatasi aktivitas merokok di tempat umum
masih belum bisa dilakukan lebih tegas.
Meski PP nomor 81/1999 yang diperbarui dengan PP 38/2000 tentang
Pengamanan Rokok bagi Kesehatan sudah diberlakukan, tetapi diakui pula, law
enforcement-nya belum ada sehingga belum memiliki kekuatan.

detikcomTingginya target penerimaan negara dari cukai rokok yang mencapai Rp


17 triliun pada anggaran 2001 dinilai telah menyebabkan pemerintah tidak
konsisten menegakkan PP No.38/2000 tentang pengamanan rokok bagi
kesehatan.

Komisi VII DPR mendesak untuk mengatur masalah rokok itu dibuat dalam
bentuk UU, sehingga masyarakat akan mempunyai posisi tawar yang cukup kuat.
Disamping itu, DPR akan dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap
pemerintah maupun industri rokok.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan menindak tegas


perusahaan rokok yang menayangkan iklan rokok di media elektronik di bawah
pukul 21:30 waktu setempat. “Bila teguran ini tidak diindahkan, BPOM akan
melakukan upaya hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku,” tegasnya. Iklan rokok yang melanggar ketentuan PP No.81 tahun 1999
tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan dan PP No.38 tahun 2000 tentang
Perubahan Atas PP no 81 tahun 1999 akan dikenakan pidana penjara paling
lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp100 juta. Penerimaan
cukai rokok pada tahun 2000 mencapai Rp 10,27 triliun, sedangkan belanja
kesehatan akibat merokok sesuai data dari Ditjen POM Depkes pada tahun yang
sama mencapai Rp 11 triliun.

BERHENTI MEROKOK

Beberapa alasan untuk berhenti merokok

1. Impotensi

Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai


suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi
days ereksi penis.

2. Wajah keriput

Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel
kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah.
Sehingga akan menyebabkan keriput.

3. Gigi berbercak dan nafas bau.


Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat
pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di
mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada
perokok.

4. Anda dan di sekitar’ menjadi bau.

Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada
segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-
barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang
membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.

5. Tulang rapuh

Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan


osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus
patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu
dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang
yang disebabkan oleh merokok.

6. Depresi

Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu


menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya
berkurang saat seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya
mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung mencari
‘pelarian’ ke rokok.

7. Panutan yang buruk bagi anak.

Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok


sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan
meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.

8. Kebakaran

jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang
masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.

9. Sirkulasi darah yang buruk

Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen
ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh
komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen
yang penting bagi kehidupan sel.

10. Terkesan bodoh

Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak


mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila
masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh
kan.

TIGA HAL UTAMA

Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu
bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok


langsung maupun perokok pasif.

Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang


bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.

Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.

STRATEGI BERHENTI MEROKOK

Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:

1. Rencanakan waktu berhenti

Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya


mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari
berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.

2. Obat-obatan

Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek


terburuk terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep
dokter maupun obat over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan
tersebut dengan dokter anda.

3. Bantu diri anda sendiri

Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok,


carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari
berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American
Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal
seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia ,Komite
Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri anda dengan
informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari rokok setelah berhenti
merokok.

4. Kelompok pendukung

Entah anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung.


Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti
merokok.

5. Konseling

Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya,


psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja
yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk
mengatasinya.

6. Cold turkey

Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih


cold turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti
semua orang yang berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu
makan bertambah, mudah tersinggung.

Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu
berupa dukungan ataupun pengobatan.

7. Olahraga

Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang
bertambah setelah anda berhenti merokok.

8. Ajak Sahabat/Keluarga Anda

Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk


menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.

9. Terapi alternatif

Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk


membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti
berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok,
berarti metode tersebut cocok dengan anda.

Untuk berhenti merokok, anda membutuhkan pendekatan personal. Apa yang


berhasil untuk orang lain belum tentu berhasil pada anda

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN?

Bila anda seorang perokok dan berencana ingin memiliki anak, berhentilah
merokok sekarang juga! (Para ahli merekomendasikan setidaknya anda berhenti
merokok sebulan sebelum terjadinya pembuahan). Berkonsultasilah dengan
dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk membantu menghilangkan
kebiasaan merokok anda. Banyak sekali tehnik yang ditawarkan, carilah yang
paling cocok untuk dilakukan.

Berikut ada 7 cara berhenti merokok yang kami anjurkan:

1. Bersihkan dan buang. Bersihkan dan buang semua rokok yang anda miliki.

2. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti “Anda sekarang bukan
perokok” dan tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi – di
tempat tidur, atas meja dsb.

3. Lakukan terus-menerus. Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah anda
tentukan untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya.

4. Pusatkan perhatian pada pekerjaan sehari-hari untuk mengalihkan keinginan


merokok.

5. Berpikir positif. Pikirkan diri anda sebagai seorang yang bukan perokok.
Apabila ada tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman anda itu
dengan tegas “Saya tidak merokok”.

6. Mintalah dukungan dari keluarga, kawan dekat dan rekan sekerja untuk
membantu anda membuang kebiasaan merokok ini.

7. Melawan keinginan untuk merokok:

Mengalihkan perhatian ketika anda ingin merokok. Katakan pada diri


anda “Nanti!!” dan lakukan hal-hal positif lainnya.

Menarik nafas panjang. Tarik nafas panjang selama lima detik dan
lepaskan perlahan-lahan.
Minum air yang banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein
seperti kopi, teh atau cola.

Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak
selalu terpikir untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya
berkebun, membaca buku dsb.

Melakukan olahraga sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20


menit setiap sesi.

Membasuh tangan atau mandi ketika anda ingin merokok.

Kunyah sesuatu seperti permen karet, dsb.

Berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk
berhenti merokok

Pada awalnya berhenti merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat.


Jangan kaget bila ada tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan
perasaan, kurang konsentrasi, gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi,
serta nafsu makan bertambah. Fase ini disebut fase withdrawal. Akan hilang
sendiri setelah tiga sampai empat minggu.

Dari berbagai sumber. Selengkapnya

Bahaya Merokok

Hidup bebas tanpa merokok

Apakah Anda seorang perokok? hanya merokok kadang-kadang saja?


atau perokok pasif?

Kebanyakan perokok, yang jarang merokok, ataupun yang bisa


menghabiskan 2 pack rokok setiap hari, ingin berhenti merokok.

Kita tahu bahwa disamping rasa rokok yang enak, energi yang timbul


setelah merokok, dan perasaan nyaman setelah menghirup udara, ada
keinginan untuk berhenti karena takut akan bahaya merokok atau hal lain.
Takut terkena kanker di kemudian hari, kolesterol meningkat, detak
jantung tidak beraturan, penyakit maag, hingga masalah penampilan
seperti gigi menguning dan nafas bau tembakau serta baju bau asbak.

Alasan orang untuk merokok bermacam-macam. Ada yang merokok


karena ingin mendapat efek segar, atau karena kebiasaan, misalnya
senang, marah, gelisah yang memicu keinginan merokok, atau karena
tubuh meminta dosis nikotin yang minimal sama dengan hari sebelumnya.

Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berhenti. Tetapi ini bukan
perkara gampang. Pemicu keinginan merokok bisa bermacam-macam,
dan tiba-tiba datangnya. Pada saat itu, orang yang sudah berhenti
merokok selama 3 bulan sekalipun bisa kembali merokok.

Cari bantuan

Jika Anda kesulitan untuk berhenti merokok, atau untuk mencegah


kembali merokok setelah berhenti untuk jangka waktu yang lama, carilah
bantuan. Sesuatu yang bisa membantu Anda melepaskan kebiasaan
merokok. Bantuan bisa berupa pergaulan yang baru, dukungan dari
keluarga, hobby baru seperti olah raga, atau alat bantu berhenti merokok.

Telusuri website ini melalui link di sebelah kiri, dan temukan banyak hal
tentang bahaya merokok, serta bagaimana cara berhenti merokok, untuk
selamanya.

"Saya tidak bergantung lagi kepada rokok. Saya tidak  butuh rokok untuk berpikir
atau menyelesaikan masalah. Saya mendapat energi dari sesuatu yang lain.
Saya bebas!"

Bahaya merokok!

Mungkin anda sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat anda
lebih berbahaya bagi anda daripada bagi si perokok itu sendiri. Asap Utama
adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di
hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh
ujung rokok yang terbakar.

Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan
mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat
berbahaya, diantaranya :
TARMengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru
dan meyebabkan kanker.

KARBON MONOKSIDA (CO) Gas beracun yang dapat mengakibatkan


berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
NIKOTIN Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan
sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.

Bila anda berada di ruangan berasap rokok cukup lama, maka ketiga zat
beracun di atas akan masuk ke paru-paru anda.

Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat
kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak
merokok di sekitarnya. Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker
paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain
dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :

ANGINA
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.

ASMA
Mengalami kesulitan bernafas.

ALERGI
Iritasi akibat asap rokok.

Gejala-gejala gangguan kesehatan :iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit


tenggorokan, batuk dan sesak nafas.Wanita hamil yang merokok atau menjadi
perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang
dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut
jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya
oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi
kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan
tenggorokan. Dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di
rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.
Banyak orang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli.
Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu
bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok


langsung maupun perokok pasif.

Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang


bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.

Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.
http://www.antirokok.or.id/product_index.htm

Anda mungkin juga menyukai