Ajaran von savigny ini sebenarnya menjadi dasar dari seluruh system
HPI eropa continental. Focus HPI eropa continental menjadi hub
hukum ttt yg dg bantuan titik2 taut dpt dilokasikan tempat kdd
hukum-nya.
TTP Sekunder
TTP Primer :
1. Kewarganegaraan
Contoh : +
WNI WNA
Krn perbedaan ke-WN-an menimb hub HPI → ada 2 stelsel
hukum yg bertemu ingat pd hatah intern (ke-WN-an) bisa
disamakan dg gol rakyat/keturunan daripada para pihak.
Ke-wn-an ini dpt dimasukan dlm ttp yg didasarkan pd
prinsip personil.
2. Bendera Kapal
→ Bendera dari suatu kapal yg berbeda dapat
menimbulkan hub HPI.
Contoh : sebuah kapal berbendera panama,
pemiliknya berke-WN-an Inggris & berkedudukan
sebagai badan hukum di Hongkong, sedangkan
kapalnya berlayar di perairan indo dg mengangkut
wn Indonesia. Disini bendera kapal menautkan kpd
stelsel hukum tertentu, krn itu timbul hub HPI.
3. Domisili
→ Domisili seseorang dapat menimbulkan hub HPI
Contoh → seorang warga inggris A yg mempunyai domisili
di Negara Y, melangsungkan perkawinan dg warga
inggris B yg berdomisili di Negara X.
Contoh lain → 2 orang indo yg kebetulan sedang studi di
Jerman Barat melansungkan perkawinan-perkawinan
disana
4. Tempat kediaman (residence)
→ Sebagai pengganti apabila belum mempunyai
domisili
→ Tempat berada (Place Of Sojourn) de facto
seseorang. Contoh → 2 org WN Malaysia yg
berkediaman di indo utk sementara waktu telah
melangsungkan perkawinan
Alternative
Pada saat yg bersamaan, kemungkinan beberapa factor
bersamaan berlaku. Maka harus dipilih antara titik2 taut
tersebut mana yg paling disukai.
STATUS PERSONAL
A. Pengertian Status Personal
Adl kondisi/keadaan suatu pribadi dalam hukum yg
diberikan/diakui oleh Negara utk mengamankan &
melindungi lembaga2nya.
Status Personal
- Hak dan kewajiban
- Kemampuan & ketdk mampuan bertindak di bidang
hukum, yg unsur2 nya tdk dpt berubah atas kemauan
pemiliknya.
Kesim SP adl kdd hukum seseorang yg umumnya
ditentukan oleh hukum dari Negara ia dianggap terikat
secara permanen.
B. Ruang Lingkup Status Personal
1. Konsepsi Luas
Status personal meliputi berbagai hak2 hukum pada umunya,
termasuk permulaan (lahirnya) dan terhentinya kepribadian,
kemampuan utk melakukan perbuatan hukum, perlindungan
kepentingan pribadi, persoalan yg berkaitan dg hukum
keluarga & waris.
Alasan !!!!!!!
1. Diperkecil berlakunya hukum asing
2. Masih kurang bhn bacaan mengenai sb hukum asing
3. Ind terletak dlm lingkungan neg2 pemakai prinsip ]
domisili
KETERTIBAN UMUM DAN HAK-
HAK YANG TELAH DIPEROLEH
A. Istilah ketertiban umum
Perancis → ordre public
Belanda → openbare orde
Jerman → vorbehact klausel
Italia → ordine publicio
Spanyol → orde publicio
Prinsipnya:
Jika pemberlakuan hukum asing dpt menimbulkan
pelangg/bttgn dgn sendi2 pokok hukum setempat (lex fori),
maka hukum asing dpt dikesampingkan atas dsr demi kepent
Umum/KU.
Kesimpulan → KU memiliki sbg pembatas / pencegah
berlakunya hukum asing.
C. Luas Lingkup KU
- KU internasional
- KU intern
D. Pemakaian KU
- Hrs dipakai seminimal mungkin
- Pertimbangan politis
- Sbg rem darurat pd ka, yg hrs dipergunakan apbl
diperlukan.
F. KU dlm RUU HPI Indonesia
Ps 3 rUU HPI : bhw kaidah2 hukum asg yg
sebenarnya hrs diberlakukan mnr ket2 HPI tdk
akan dipergunakan blmn bttgn dg ku & kesusilaan
yg baik.
Dg diterimanya konsepsi ku yg sll dipergunakan
sbg rem darurat, maka dlm hal2 pengec hukum
asing yg seyogyanya hrs dipergunakan mnr kett
HPI sendiri akan dikesampingkan&diganti dg
pemakaian hukum nas intern ind.
HAK-HAK YANG DIPEROLEH
Istilah
- Belanda → veekregen rechten
- Perancis → droit acquis
- Inggris → vested rigts, Acuaired rigts,
Rigts and obligation,
Created abroad
- Jerman → wonlerworworbenen rechte
Wiyono → pelanjutan keadaan hokum
Sunaryatih → apakah hak2 & kewajiban yg dimiliki seseorg
brdsk kaidah2 hukum asing ttt perlu diakui/tidak oleh lex fori
Sudargo → misal hak2 yg telah diperoleh dlm HPI, bhw
perub thd fakta2 tdk akan mempengaruhi blk nya kaidah2
hukum yg semula digunakan.
Contoh : mnrt Kett dari suatu neg X “A adl dewasa . lalu
pindah ke neg Y mnjd WN Y dmn menentukan kedewasaan
yg berbeda.
Jika diterima kett sekali dws tetap dws maka mnr HPI neg Y,
A tetap dws (diterima prinsip hak2 yg diperoleh)
Penyelundupan hukum
(Penghindaran Pelaksanaan
hukum)
Istilah
Belanda → westondukiking
fraudem lagis.
Inggris → fraudlent creation of point of contract
hukumm)
1. Kualifikasi Menurut Lex Fori
Teori (franz khan = jerman )+ bartin
(perancis).
KUAL → hrs dilakukan mnr hukum materiil
subyek hukum (lex fori).
Kecuali :
Ke-wn-an
Benda bergerak dan tidak bergerak
Kontrak yg ada phnya
Konvensi2 internasional
Perbandingan hukumm
Pengertian yg digunakan oleh mahukumamah int.
Segi Positif → kaidah2 hukum lex fori lebih
dikenal hukum perkara yg ada relative
lebih mudah diselesaikan.
Segi Negatif → adakalanya dpt
menimbulkan ketidakadilan
Contoh Kasus → Ogden V Ogden (1908).
A berdomisili di perancis berusia 19 tahun
A menikah dg B (wanita wn inggris). Pernikahann
dilakukan di inggris
A+B tanpa izin ortu A (diwajibkan olleh ps 148 code civil
perancis).
Di perancis A mengajukan permohonan pembatalan
perkaw dg dasar tidak seizing ortu. Permohonan
dikabulkan oleh pengad peramcis.
Kemudian B menikah dg C (wn inggris) di inggris
C menyadari bhw B masih terikat perkaw dg A (krn
perkaw blm dibubarkan), maka C mengajukan
permohonan pembatalan prekaw dg B (poliandri)
Permohonan C diajukan di pengadilan inggris.
Penyelesaian : apakah perkawinan A+B sah ?
TT → hukum inggris (peristiwa di inggris & perancis) (A
wn perancis)
Putusan hukumm :
Testamen sang suami yg mengabaikan hak2 istri atas
harta bersama dianggap batal.
Suami hanya berhak ½ bag dari harta kekayaan
Janda berhak ½ bag dari harta kekayaan.
Permohonan dikabulkan.
3. Kualifikasi Otonom
Dikemukakan oleh ernstkabel dan beckett.
→ Menggunakan metode perbandingan hukum utk membangun
suatu stm kual yg berlaku secara universal terlepas dari salah
satu stm hukum ttt.
Artinya : dlm HPI hrsnya ada pengert hukum yg khas & blk
umu serta memp makna yg sama dimanapun.
Tetapi dalam praktek sukar dilaksanakan, sebab :
1) Menemukan & menetapkan pengertian2 hukum yg dapat
dianggap berlaku umum adl pekerjaan yg sulit.
2) hukum yg akan menggunakan kualifikasi yg demikian ini
hrslah mengenal semua system hukum di dunia ini agar ia
dpt menemukan konsep2 yg memang diakui si seluruh dunia.
Proses Kualifikasi
1. Kualifikasi tahap I (kual primer) = qualification ersten grades
= primary classification = qualification in de eerstegraad.
Menemukan hukum yg hrs dipergunakan (lex causae)
Hrs dilakukan kualifikasi bdsrk lex fori.
Kaidah2 HPI lex fori hrs dikualifikasikan mnr hukum
material sang hakim.