Co-planarity Condition Kondisi kesebidangan merupakan kondisi dimana dua buah stasiun pemotretan suatu foto stereo, titik obyek, dan rekaman titik yang bersangkutan pada pasangan foto stereo terletak dalam satu bidang yang sama. Persamaan yang menyatakan kondisi ini disebut sebagai persamaan koplanaritas
II. Deskripsi Co-linearity Condition Persamaan kolinier menyatakan bahwa titik obyek di permukaan tanah, bayangannya di citra, dan pusat proyeksi terletak pada satu garis lurus (Wolf, 1983; stman, 1986), dimana pada Gambar 2 ditunjukkan oleh titik P (di permukaan tanah), titik p (pada bidang citra), dan O (pusat proyeksi) terletak pada satu garis lurus.
Gambar 3. Kondisi kesegarisan pada foto yang terletak pada satu garis lurus. Persamaan yang dimiliki pada tiap titik pada citra diatas adalah:
' ' ' xa ya za ! ! X A X L YA YL Z A Z L
za ! f
Gambar 4. Citra yang memiliki persamaan.Persamaan Dengan mengalikan (Za/ZA- ZL) dari mersamaan d, e, f dan membagi persamaan d dan e dengan f, subtitusikan (-f) = za :
Yo, Zo) dan merupakan persamaan non linier sehingga perlu dilinierkan dengan menggunakan
za ! m 1 (
, , Xo,
XA XL ) za m Z A ZL
YA YL Z Z za m L A
ya ! m 1 (
Z A ZL Z Z za L A ... (f)
X A XL ) za m ZA ZL
YA YL Z Z za m L A
xa ! m11 (
ZA ZL Z Z za L A ... (e)
XA XL ) za m1 Z A ZL
YA YL Z Z za m1 L A
ZA ZL Z Z za L A ... (d)
deret Taylor. Jika akan dicari koordinat dalam sistem peta maka persamaan (2) harus diinvers, sebagaimana dirumuskan pada persamaan (Moffitt and Mikhail, 1980; JARS, 1993): Dalam hal ini : Xi, Yi, Zi xi, yi, zi f Tx, Ty, Tz r11,., r33 = Koordinat titik i pada system koordinat peta = Koordinat titik i pada system koordinat citra = Fokus sensor atau kamera = Koordinat titik pusat proyeksi sensor/ kamera = Elemen matrik rotasi, yang merupakan fungsi dari , ,
Untuk menyelesaikan kondisi ini maka dilakukan space resection dengan menentukan parameter orientasi ( , , dan posisi pusat proyeksi (Tx, Ty, Tz) sensor. Pada proses ini dibutuhkan minimal 3 buah titik yang diketahui koordinat peta dan koordinat citranya. Bila telah diketahui 6 buah parameter orientasi dan posisi pusat proyeksi sensor/kamera pada saat pemotretan maka dengan menggunakan persamaan diatas, setiap objek pada citra dapat dihitung koordinat petanya.