Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Pertemuan 10

MODUL

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI SKS)


Oleh : Agustina Zubair, M.Si.

(3

POKOK BAHASAN Komunikasi Kelompok DESKRIPSI Pokok bahasan komunikasi kelompok membahas mengenai definisi, , karakteristik dan jenis komunikasi kelompok. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian komunikasi kelompok, fungsi-fungsi dari komunikasi kelompok, karakteristik yang dimiliki sebuah komunikasi kelompok dan jenis-jenis komunikasi kelompok.

1. Alvin A.Golberg dan Carl E.Larson, Komunikasi kelompok (terjemahan), UI Press, Jakarta, 1985

KOMUNIKASI KELOMPOK

1. Definisi dan karakteristik komunikasi kelompok Dalam karakteristik komunikasi sudah dijelaskan bahwa proses komunikasi membutuhkan partisipasi pelaku-pelaku yang terlibat. Demikian pula dalam komunikasi kelompok, peserta kelompok harus aktif terlibat dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan secara timbal balik. Kelompok sendiri berarti sekumpulan perorangan yang relative kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka. Kelompok ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan, jumlahnya cukup kecil sehingga semua anggota bisa berkomunikasi dengan mudah sebagai pengirim dan penerima. 2. Para anggota kelompok harus dihubungkan satu sama lain dengan beberapa cara. 3. Diantara anggota kelompok harus ada beberapa tujuan yang sama. 4. Para anggota kelompok harus dihubungkan oleh beberapa aturan dan struktur yang terorganisasi. Pada umumnya kelompok mengembangkan norma, atau peraturan mengenai perilaku yang diinginkan. Norma-norma yang mengatur perilaku para anggota disebut dengan harapan peran. Menurut Napier tersebut apabila: 1. Anggota menginginkan keanggotaan yang kontinyu dalam kelompok. 2. Pentingnya keanggotaan kelompok seseorang semakin tinggi dan Gershenfeld (1987), anggota kelompok akan menerima norma

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

3
3. Kelompok bersifat kohesif, dan para anggota berhubungan sangat erat, terikat satu sama lain dan saling tergantung satu sama lain dan kelompok memenuhi kebutuhan mereka.

4. Pelanggaran norma dihukum dengan reaksi yang negative atau dikucilkan


dari kelompok.

2. Jenis Komunikasi kelompok Terdapat beberapa jenis kelompok yaitu: 1. Kelompok Pemecahan Masalah. 2. Kelompok Pengembangan Ide. 3. Kelompok Pengembangan Pribadi. 4. Kelompok Pendidikan atau Belajar 1. Kelompok Pemecahan Masalah Kelompok pemecahan masalah adalah sekumpulan individu yang bertemu memecahkan suatu masalah tertentu atau untuk mencapai suatu keputusan mengenai beberapa masalah tertentu. Pendekatan pemecahan masalah yang meminjam formulasi tahap-tahap dalam refleksi berfikir seorang filsuf John Dewey diidentifikasi ada enam tahap. dirancang agar pemecahan masalah lebih efisien dan efektif. 1. Definisi dan analisis masalah. Beberapa pertanyaan untuk menjabarkan suatu masalah pada umumnya , adalah: a) waktu, b) sebab, dan c) akibat. 2. Menyusun criteria untuk mengevaluasi pemecahan. Pada umumnya, nilai. 3. Identifikasi pemecahan yang mungkin. 4. Evaluasi pemecahan. 5. Pemilihan pemecahan terbaik. 6. Pengujian terhadap pemecahan yang dipilih. terdapat dua criteria yang harus dipertimbbangkan yaitu: a) criteria praktis dan b) kriteria Tahap-tahap ini

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

4
Dua pendekatan popular dalam organisasi sekarang ini, yaitu:

1. Kelompok nominal, mengurutkan peringkat beberapa masalah penting dengan


cara mengumpulkan kontribusi para anggotanya dan memprioritaskannya tanpa evaluasi atau diskusi.

2. Metoda Delphi, para pakar memberikan respons terhadap kuesioner hingga


daftar gabungan akhir diperoleh sebagai opini dari para pakar tersebut.

2. Kelompok Pengembangan Ide Banyak kelompok kecil dibentuk semata-mata hanya untuk mengembangkan ide. Dalam hal ini, cara sumbang saran sering dipakai. Sumbang saran merupakan teknik untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara memunculkan gagasan sebanyak mungkin. Dalam system ini, proses terdiri dari dua tahap , yaitu : a) periode sumbang saran dan b) periode evaluasi. Selama proses pengembangan ide harus dipatuhi empat aturan umum berikut: 1. Kritik negative tidak diperbolehkan 2. Kuantitas lebih penting 3. Kombinasi dan penambahan diperkenalkan 4. Kebebasan diperkenankan. 3. Kelompok Pengembangan Pribadi Kelompok pengembangan pribadi berusaha membantu para anggotanya untuk menyelesaikan masalah tertentu. Kelompok pengembangan pribadi yang lain bersifat lebih terapis dan dirancang untuk mengubah aspek kepribdian atau perilaku secara mendasar. Beberapa kelompok pengembangan pribadi yang popular , antara lain: 1. Kelompok tatap muka 2. Kelompok pelatihan asertif 3. Kelompok peningkatan kesadaran 4. Kelompok Pendidikan atau Belajar Tujuan dari kelompok pendidikan atau belajar ini adalah untuk memperoleh informasi baru atau keterampilan baru melalui pertukaran pengetahuan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

5
Format Kelompok Kecil, antara lain: 1. Panel atau meja bundar. Dalam format panel atau meja bundar, anggota kelompok mengatur diri mereka sendiri dalam pola melingkar atau semi melingkar. 2. Seminar Dalam seminar, anggota kelompok adalah para pakar dan berpartisipasi dalam format panel atau meja bundar. 3. Simposium Dalam symposium, setiap anggota menyajikan presentasi yang telah disiapkan, seperti halnya pidato didepan umum. 4. Simposium-forum. Simposium-forum terdiri dari dua bagian: a) symposium, dengan pembicara yang sudah disiapkan, dan forum yang mempersilahkan para hadirin untuk mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh pembicara. Klasifikasi yang popular tentang peran anggota kelompok kecil diketengahkan oleh Kenneth Benne dan Paul Sheats, yang mengemukakan system tiga bagian, yaitu: 1. Peran tugas kelompok. Peran tugas kelompok adalah peran yang membuat kelompok mampu untuk memfokuskan secara lebih spesifik dalam mencapai tujuan kelompok.

2. Peran membina dan mempertahankan kelompok. Kelompok merupakan satu unit


yang para anggotanya memiliki hubungan interpersonal yang beragam. Hubungan ini perlu dipelihara jika kelompok ingin berfungsi secara efektif-jika para anggota kelompok ingin merasa puas dan produktif. 3. Peran Individual. Peran ini menghambat kelompok dalam mencapai tujuannya dan lebih berorientasi pada individu ketimbang kelompok. Peran semacam ini sering diistilahkan dengan malfungsi, yang menghambat efektivitas kelompok baik dalam hal produktivitas maupun kepuasan pribadi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

6
Sifat Komunikasi Kelompok Adapun sifat-sifat dari komunikasi kelompok diantaranya adalah: 1. Titik berat perhatian komunikasi kelompok adalah pada gejala komunikasi dalam kelompok kecil tentang bagaimana caranya untuk dapat lebih mengerti proses komunikasi kelompok, memperkirakan hasilnya serta lebih meningkatkan proses komunikasi kelompok. 2. Sementara dinamika kelompok adalah suatu studi tentang berbagai aspek tingkah laku kelompok, maka komunikasi kelompok hanya memusatkan perhatian pada proses komunikasi dalam kelompok kecil.

3.

Sementara diskusi kelompok memberi berbagai saran tindak untuk analisis. meningkatkan Kedua-duanya keterampilan mempunyai komunikasi kepentingan kelompok, terhadap komunikasi kelompok menitikberatkan pada deskripsi dan efektivitas dan perkembangan keterampilan kelompok dalam jangka panjang.

4.

Sementara komunikasi antar pribadi umumnya merupakan pertemuan yang spontan dan tidak diatur antara dua sampai empat orang, komunikasi kelompok merupakan situasi yang diatur, dimana para pesertanya mengidentifikasi dirinya sebagai kelompok dan lebih menyadari sasaran-sasaran bersama.

5.

Sebagai

kebalikan

komunikasi

organisasional,

komunikasi

kelompok lebih cenderung melibatkan pengaruh antar pribadi dan emosional, lebih cenderung terjadi secara langsung dalam pertemuan tatap muka, dan lebih spontan, kurang diatur, dan kurang berorientasi pada tujuan. 6. Latihan laboratorium berkaitan dengan bermacam pendekatan kelompok kecil dalam usaha meningkatkan mawas diri, pemahaman terhadap orang lain dan meningkatkan kegiatankegiatan kelompok. 7. Menurut Murray, suatu bidang studi memerlukan lima komponen untuk menjadi suatu disiplin: yaitu ruang lingkup atau lapangan studi, suatu teori atau beberapa teori, metodologi riset, kritik dan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

7
penerapan. Apabila kriteria di atas dipenuhi, komunikasi kelompok dapat dikategorikan sebagai suatu disiplin. Proses-Proses Komunikasi dan Sikap Para Anggota Salah satu kesimpulan penelitian kelompok kecil yang tercatat secara baik adalah bahwa para anggota kelompok cenderung mempunyai penilian yang sama tentang suatu masalah apabila mereka dihadapkan pada penilian pihak lain. Grove berargumentasi bahwa banyak hasil eksperimen terdahulu, khususnya yang dilakukan oleh para psikolog, telah melibatkan studi-studi laboratorium yang dibentuk sedemikian rupa sehingga komunikasi antar anggota kelihatan seperti diatur dan tidak wajar. Akibatnya timbul keraguan apakah hasil-hasil penemuan tersebut dapat digunakan dalam menjelaskan proses-proses komuniaksi. Para ahli komunikasi lisan telah berusaha meneliti pola hubungan antara komunikasi kelompok dengan sikap dan penilaian para anggotanya. Penemuan mereka, sealin mendukung juga memperbaharui hasil-hasil studi yang dilakukan para psikologi di masa lampau. Dengan cara memberi kesempatan kepada anggota-anggota kelompok untuk mendiskusikan hasil-hasil peringkat penilaian mereka sendiri tentang berbagai macam lukisan, artistik, serta kemudian setelah mengadakan penilaian ulang, Simpson menemukan bahwa perbedaan pendapat tentang hasil-hasil peringkat penialain uang menurun sekitar 27 persen. Studi-studi seperti ini mendorong Paulson untuk memberi kesimpulannya bahwa tekanan-tekanan untuk mencapai kesatuan pendapat di dalam kelompok diskusi cukup kuat dan bahwa penilaian yang independen seringkali harus mengalah pada tekanan tekanan tersebut. Apakah akan mengarah pada suatu kebaikan atau sebaliknya, sikap-sikap cenderung untuk berubah setelah diskusi. Utterback telah mengadakan serangkaian evaluasi tentang perubhan sikap yang terjadi dalam konferensi-konferensi antar perguruan tinggi mengenai berbagai masalah yang menonjol dalam masyarakat. Berbagai hal yang acapkali ditemui dalam berbagai penelitian ini adalah: (1) Pendapat para individu cenderung bergeser mengikuti pendapat mayoritas (pada saat belum mengadakan diskusi). Pergeseran ini terjadi pada hampir lebih separuih masalah yang didiskusikan. (2) Hampir semua pergeseran pendapat terjadi pada mereka yang mengikuti konferensi tanpa mempunyai ikatan sebelumnya pada suatu pendapat. (3) Diskusi mengakibatkan terjadinya posisi proses yang sama sekali baru dan diterima oleh kelompok sesering penerimaan kelompok pada posisi yang dianut mayoritas. Selain itu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

8
Utterbcak juga menemukan bahwa sikap mahasiswa lebih banyak berubah melalui keikutsertaan mereka dalam diskusitentang masalah yang kompleks dan singkat daripada mendengarkan diskusi panel pada radio tentang masalah yang sama. Sistem A-B-X dari Newcomb Sistem A-B-X dari Newcomb memperluas teori hubungan intra pribadi dari Heider sampai kepada interaksi yang terjadi antara anggota dari kelompok yang hanya te5rdiri dari 2 orang anggota. Model dari Newcomb melibatkan 3 unsur yaitu A dan B, yang mewakili 2 orang individu yang berinteraksi dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B, dapat diterangkan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan atau keadaan simetris antara satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi terjadi karena A harus berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk mencari suatu keadaan yang simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan informasi tentang orientasi B terhadap X dan ini dapat dilakukan melalui interaksi. Oleh karena keseimbangan atau keadaan simetris perlu dicari, A mungkin terdorong untuk mempengaruhi atau merubah orientasi B terhadap X, jika A menemukan keadaan yang tidak seimbang di antara mereka. B dengan sendirinya juga akan mempunyai dorongan yang sama terhadap orientasi A. Besarnya pengaruh yang akan ditanamkan oleh A dan B terhadap satu sama lain, serta kemungkinan usaha masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui tindakan komunikasi akan meningkat pada saat daya tarik (L dari Heider menunukkan daya tarik), dan intensitas sikap terhadap X meningkat. Teori dari Newcomb dapat membantu ahli komunikasi kelompok dalam menjelaskan dan memperkirakan tingkah laku kelompok-kelompok yang beranggotakan 2 orang. Pada tingkatan antar-pribadi, teori menjelaskan beberapa motivasi dan tekanan yang akan memibulkan beberapa tindakan komunikasi. Teori ini juga menguraikan dan menjelaskan kegiatan itu sendiri. Teori hubungan antar-pribadi dari Heider, dibandingkan sistem A-B-X dari Newcomb agak kurang langsung mencakup proses-proses komunikasi kelompok kecil. Model dari Newcomb memusatkan perhatian pada pola hubungan yang ada antara 2 individu dalam berinteraksi dan pada objek yang mempengaruhi interaksi di antara mereka. Suatu teori kelompok kecil yang lebih terperinci dan yang mengikutsertakan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

9
komunikasi sebagai salah satu komponen utama, adalah teori Festinger tentang prosesproses perbandingan sosial. Kepemimpinan dan Komunikasi Kelompok Salah satu pertanyaan dasar dari penelitian komunikasi lisan tentang kepemimpinan ialah apakah tingkah laku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi hasil diskusi. Suatu strategi penelitian pada hakikatnya adalah untuk melatih pemimpin-pemimpin memperlihatkan perbedaan gaya-gaya kepemimpinan. Seringkali, penelitian membandingkan tingkah laku kepemimpinan yang kelompok sentris (group-centered) dengan yang pemimpin sentris (leader-centered). Yang dimaksud dengan kelompok sentris ialah jika seorang pemimpin secara aktif mendorong anggota kelompok untuk sama-sama ikut bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan kelompok. Sedangkan yang dimaksud dengan pemimpin-sentris ialah kalau pemimpin formal dari kelompok menganggap dirinya bertanggung jawab sepenuhnya terhadap fungsi-fungsi diatas. Perbandingan antara dua bentuk tingkah laku pemimpin tersebut di atas menghasilakn hal-hal sebagai berikut: (1) Pemimpin-pemimpin yang pemimpin sentris dinilai lebih tinggi draipada pemimpin yang kelompok-sentris dalam hal nilai andil mereka terhadap kelompok. (2)Diskusi kelompok sentris dinilai lebih baik daripada diskusi pemimpin-sentris dan dianggap memiliki tingkatan lebih tinggi dalam hal keterlibtan, kerjasama, situasi yang hangat dan ramah, dan kemudahan untuk memberi sumbangan pendapat. Diskusi kelompok-sentris nampak menghasilkan kepuasan yang lebih besar dalam hal keputusan yang dicapai serta interaksi anggota yang lebih tinggi. Suatu penelitian oleh ortensen menunjukkan bahwa pemimpin-pemimpin yang ditugaskan dalam diskusi kelompok mahasiswa mungkin tidak akan muncul sebagai pemimpin yang sebenarnya atau sebagai individu yang sebenarnya memiliki pengaruh yang besar dalam kegiatan kelompok.Penemuan Mortensen untuk sementara menyimpulkan dengan kombinasi penemuan Wischmeier dan Storey, bahwa pemimpin yang diangkat secara resmi namapk tidak dapat menerpkan banyak pengruh yang diinginkan dalam proses diskusi. Selanjutnya Barnlund menemukan bahwa penialian kelompok sebaya (pee ratings) mengenai kepemimpinan peserta, bervariasi secara jelas dan tergantung pada sifat tugas yang dihadapi kelompok serta keanggotaan kelompok. Penemuan Barnlund mendukung dugaan bahwa hasil penelitian tentang kepemimpinan dalam kelompok kecil cenderung bermacam-macam dalam berbagai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

10
situasi dan hasil-hasil penelitian ke dalam gejala kepemimimpinan hanya dapat diperbandingkan apabila kelompok yang diteliti dihadapkan pada tugas-tugas yang sama. Sebagai usaha untuk memberi penjelasan lebih lanjut mengenai proses timbulnya kepemimpinan, Geier meneliti kelompok-kelompok mahasiswa selama satu triwulan akademis. Dengan memberi perhatian khusus pada ciri-ciri anggota yang mungkin dapat mengarahkan anggota sebaya (peers) untuk terus-menerus menolak usaha-usaha kepemimpinan, Geier menemukan bahwa pemimpin yang sebelumnya telah dianggap tidak banyak tahu, tidak berpartisipasi dan sangat kaku akan mengakibatkan penolakan anggota sebaya pada tahap perkembangan kelompok. Sedangkan penolakan anngota sebaya pada tahapan akhir disebabkan oleh sikap-sikap otoriter serta pengucapan kata-kata yang menyinggung perasaan. Penelitian yang dikemukakan dalam hal ini, hanyalah suatu bagian dari apa yang telah dilakukan terhadap komuniaksi kelompok. Tujuan kami adalah mengenalkan kepada anda, meskipun singkat beberapa pertanyaan yang telah dikemukakan oleh para penelitian empiris terhadap gejala komunikasi kekompok. Tujuan pokok kami disini adalah agar anda dapat mulai melihat gejala komunikasi kelompok sebagai sesuatu yang lain daripada sebagai sesuatu yang tidak beraturan seperti yang mungkin anda nilai saat ini karena pengalaman anda yang lalu.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Agustina Zubair M.Si PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Anda mungkin juga menyukai