Anda di halaman 1dari 36

DISKUSI KASUS TERSANGKA DEMAM BERDARAH DENGUE

Khori Pretika Sakinah Wenti Septiana

IDENTIFIKASI
Nama Jenis Kelamin Umur No. Medrek MRS : An. M.A.Z : Laki-laki : 5 tahun : 228469 : 13 april 2011

ANAMNESIS
4 hari SMRS, pasien mengalami demam tinggi, terus menerus, batuk (+), berdahak warna putih, pilek (-), kejang (-), menggigil (-), sakit kepala (-), pegal (-), mual (+), muntah (+) setiap makan isi apa yang dimakan dan minum @1/4 gelas. Os berobat ke bidan, diberi parasetamol sirup. Demam turun setelah makan obat namun kemudian naik lagi. Bintik-bintik merah di kulit (-), gusi berdarah (-), mimisan (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.

1 hari SMRS, pasien tampak semakin lemah. Demam makin tinggi, bintik merah di kulit (+), gusi berdarah (-), mimisan (-), muntah (), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Kemudian pasien berobat ke RSUD IS.

Riwayat Penyakit Dahulu: Tahun 2010: Pasien mengalami pengobatan TB paru selama 5 bulan, namun pengobatan dihentikan sebelum pasien dinyatakan sembuh. Riwayat keluarga/tetangga menderita DBD disangkal

Riwayat kehamilan ibu dan kelahiran anak: Lahir ditolong bidan, spontan, cukup bulan, langsung menangis, BBL: ?

Riwayat Makanan ASI 0 - 2 tahun Bubur nasi 6 8 bulan Nasi tim 8 bulan - 2 tahun Nasi biasa 2 tahun sekarang Pertumbuhan dan perkembangan Tengkurap 3 bulan Duduk 6 bulan Berdiri 11 bulan Berjalan 1 tahun 2 bulan

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM Kesadaran : compos mentis Tekanan Darah : 100/60 mmHg Nadi : 100 x/m Suhu : 38C Pernapasan : 24 x/menit Keadaan umum : tampak sakit sedang Tinggi badan : 112 cm Berat badan : 20 kg BB/U = 20/18 x 100% = 111,11% TB/U = 112/109 x 100% = 102,75% BB/TB = 20/20 x 100% = 100% Kesan : gizi baik

Kulit : ptechiae (+) Kepala : normocephali Rambut : lurus hitam, tidak mudah dicabut Mata : pupil bulat, isokor, RC +/+ N Konjungtiva pucat -/ Mulut : Gusi berdarah (-), dinding faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tidak hiperemis Leher : Colli dextra: teraba massa, soliter, ukuran 1x0.5 cm, lunak, mobile, nyeri (-) Colli sinistra: teraba massa, soliter, ukuran 1x0.5 cm, lunak, mobile, nyeri (-)

Thorax Paru-paru Inspeksi : statis dan dinamis simetris, retraksi tidak ada Palpasi : stremfremitus kanan = kiri Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-). Jantung Inspeksi : pulsasi, iktus cordis dan voussour cardiaque tidak terlihat Palpasi : thrill tidak teraba Auskultasi : HR=100 kali/ menit, irama reguler, murmur dan gallop tidak ada, Bunyi Jantung I dan II normal

Abdomen Inspeksi : datar Palpasi : lemas, hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal Lipat paha dan genitalia Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada Ekstremitas Akral dingin tidak ada, CRT < 3 detik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi: Hb Ht Leukosit Trombosit Urinalisa: Glukosa Protein Eritrosit Leukosit Epitel : 12 g/dl : 35 vol% : 6500 /mm3 : 290.000/mm3

::: 0-2/LPB : 2-3/LPB :+

DIAGNOSIS BANDING Tersangka DBD grade II + limfadenopati regio colli dextra et sinistra Chikungunya + limfadenopati regio colli dextra et sinistra DIAGNOSIS KERJA Tersangka DBD grade II + limfadenopati regio colli dextra et sinistra

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 1500cc gtt XV Paracetamol sirup 3 x 200mg (pro renata)

PROGNOSIS
Quo ad vitam Quo ad functionam : bonam : bonam

Tanggal

Keterangan

14 April 2011

S : demam (-) O : KU: sens: compos mentis Tekanan Darah : 100/60 mmHg Nadi : 92 x/m Suhu : 37.1C Pernapasan : 22 x/menit KS : Kepala: NCH -, Konjungtiva palpebra pucat -/-, gusi berdarah () Leher: colli dextra et sinistra = teraba massa, soliter, ukuran 1x0.5 cm, lunak, mobile, nyeri (-) Thorax: simetris, retraksi (-), cor dan pulmo dalam batas normal Abdomen: datar, lemas, hepar/lien tidak teraba, BU (+) N, nyeri tekan (-) Extremitas: akral dingin (-) A : Tersangka DBD derajat II + limfadenopati P : IVFD RL 1500 cc gtt XV Paracetamol sirup 3 x 200mg (pro renata) Rencana Biopsi (di RSMH) Rencana BCG test S : demam (-) O : KU: sens: compos mentis Tekanan Darah : 100/60 mmHg Nadi : 90 x/m Suhu : 36.7C Pernapasan : 22 x/menit KS Kepala: NCH -, Konjungtiva palpebra pucat -/-, gusi berdarah () Leher: colli dextra= teraba massa, soliter, ukuran 1x0.5 cm, lunak, mobile, nyeri (-) Thorax: simetris, retraksi (-), cor dan pulmo dalam batas normal Abdomen: datar, lemas, hepar/lien tidak teraba, BU (+) N, nyeri tekan (-) Extremitas: akral dingin (-) A : Tersangka DBD derajat II + limfadenopati P : IVFD RL 1500 cc gtt XV

15 April 2011

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN
Virus Dengue (DEN) : demam dengue (DF) dan demam hemorrhagic dengue (DHF) / dengue shock syndrome pada manusia. Terdapat 4 serotipe virus dengue yang disebut DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 Virus ini : Aedes (Stegomyia), Aedes aegypti, Aedes albopictus dan Aedes polynesiensis.

DBD ditegakkan jika terdapat: Demam akut selama 2-7 hari. Adanya minimal satu dari manifestasi perdarahan (uji torniquet positif, ekimosis, purpura, petekie, perdarahan pada mukosa, traktus gastrointestinal, lebam pada bekas suntikan, hematemesis, dan melena) Trombositopenia ( 100.000 sel/ mm3) Adanya bukti kebocoran plasma, ditandai dengan:
Kenaikan hematokrit 20% dari hematokrit normal pasien. Penurunan hematokrit 20% setelah resusitasi cairan. Adanya efusi pleura, asites, hipoproteinemia.

Teori antigen antibodi


 kompleks antibodi-antigen aktifasi komplemen C3 C3A dan C5A anafilaktosin

C3a dan C5a anafilaktosin mempunyai sifat sebagai: mediator vasoaktif kebocoran plasma prokoagulan

PERDARAHAN

Syok hipovolemia

Teori infection Enhancing Antibody


Sel fagosit mononuklir ab nonnetralisasi makrofag

Makrofag+ab nonnetralisasi

IL-1. IL-6, TNF alfa

Platelet Activating Factor (PAF)

PERDARAHAN DAN KEBOCORAN PLASMA

WHO membagi penyakit DHF menjadi 4 derajat: - Derajat I : demam disertai gejala tidak khas dengan uji tourniquet +. - Derajat II : derajat 1 ditambah perdarahan spontan. - Derajat III : nadi cepat dan lemah, tekanan nadi < 20 mm Hg, dan akral dingin. - Derajat IV : syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak teratur.

Tatalaksana DBD grade 1

Tatalaksana DBD grade II

Tatalaksana DBD grade III dan IV

Komplikasi
Perdarahan gastrointestinal masif Ensefalopathy Edema paru DIC Efusi pleura

ANALISIS KASUS

KU: DEMAM sejak 4 hari SMRS, pasien demam tinggi Penyebab demam yang biasa ditemui pada anak:
demam berdarah dengue, demam tifoid, malaria, infeksi saluran kemih demam chikungunya.

demam tifoid biasanya


demam terjadi lebih dari tujuh hari, pasien baru 3 hari lamanya demam tidak menyingkirkan tifoid.

Akan tetapi, pada demam tifoid, terdapat:


typhoid tounge, rhagaden, anoreksia, dan adanya diare yang diselingi dengan periode konstipasi.

Demam malaria sesuai tipe plasmodium penyebab malaria.


Plasmodium vivax/ ovale: demam timbul selang satu hari. Plasmodium malariae : demam timbul selang dua hari.

Demam chikungunya
Demam timbul mendadak menular dalam keluarga. Disertai ruam makulopapular dan nyeri pada persendian.

Akan tetapi, pada demam chikungunya tidak ditemukan perdarahan gastrointestinal dan syok. Pada pasien tidak ditemukan keluhan yang mengarah ke infeksi saluran kemih, seperti disuria, sakit pinggang, dan urgensi.

Pada demam berdarah dengue (DBD), demam tinggi timbul secara mendadak selama 2-7 hari yang diselingi fase turunnya demam (fase kritis) pada hari ke 3, 4 atau 5 demam.

PEMERIKSAAN FISIK: compos mentis, Tekanan darah dan nadi dalam batas normal, akral pucat tidak ada manifestasi perdarahan ptechiae. tersangka DBD (TDBD) derajat II.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai