Anda di halaman 1dari 2

Mengalirkan Air ke Dusun Plunyon

Pemandangan gersang di sekitar aliran Sungai Kuning mengisi perjalanan TIM SAR DIY menuju kaki Merapi. Pipa-pipa air yang tadinya terlihat kokoh, kini hanya menjadi tumpukan besi tua yang peyok akibat terhantam lahar dingin. Pohon-pohon pinus yang dulunya tinggi berdiri menantang tingginya Merapi, roboh tak berdaya. Sedangkan jembatan Kali Kuning yang menghubungkan Desa Plunyon-sebuah desa di lereng Merapi-dengan hutan pinus di kaki gunung, bahkan tak terlihat dasarnya karena tertutup pasir dan abu vulkanik. Pasokan Air Bersih Ayo angkat! Siji, loro, telu! teriakan seorang penduduk desa mengomandoi warga dusun dan TIM SAR. Batu bulat besar dengan diameter kurang lebih 100 cm, coba mereka pindahkan. Sekian menit mereka mengungkit, mendorong dan menarik batu hingga mencucurkan banyak keringat. Dan Akhirnya berhasil juga batu segede kuda nil itu dipindahkan. Hhhhh! hembusan nafas lega plus kecapekan keluar dari hidung mereka. Pasca letusan Merapi, siapa bilang semua telah usai. Masih banyak kerusakankerusakan akibat erupsi Merapi yang belum diperbaiki. Salah satunya adalah Dusun Plunyon. Pedukuhan yang terletak di bawah Kinahrejo ini memang tidak begitu parah terkena dampak awan panas. Ini kelihatan jelas dengan masih utuhnya rumah-rumah penduduk di sana. Meskipun keganasan wedhus gembel tidak sempat menggembelkan tempat ini, tetapi dekatnya dusun ini dengan aliran Sungai Kuning, membuatnya rawan banjir lahar dingin. Bencana inilah yang menjadi masalah bagi kelangsungan hidup warga Plunyon. Pipapipa besi yang digunakan untuk mengalirkan air dari sumber rusak berat. Batu-batu besar yang dibawa oleh sungai telah membuat sebagian pipa patah. Padahal pipa-pipa tersebut sangat penting untuk memberi pasokan air bersih di dusun yang terletak di lereng selatan ini. Pada pertengahan Desember lalu warga dan dibantu oleh relawan dari Tim SAR DIY bahu-membahu menyambung pipa-pipa itu kembali. Pekerjaan dimulai dari pagi sekitar pukul 09.00 WIB hingga Dzuhur. Wah, bening, seger banyune! seru seorang penduduk warga dengan polos ketika merasakan air yang keluar dari pipa yang masih utuh.

Menurut Mas Pey alias Ferry Ardianto Komandan Lapangan Operasi SAR DIY, selama ini penduduk dusun hanya dapat mengandalkan pasokan air dari pemerintah. Memang di setiap sudut jalan di dusun ini telah dipasang tandon-tandon air yang selalu diisi mobil tanki setiap sore. Tandon-tandon air ini tidak hanya ditemukan di Dusun Plunyon saja, tetapi juga di setiap desa yang terkena dampak letusan Merapi. Pasokan air bersih adalah hal yang sangat vital untuk saat ini. Pekerjaan yang Tertunda Suara gergaji mesin atau yang dikenal dengan chain saw mengisi lembah tersebut. Angin berhembus pelan, walaupun kadang agak kencang sehingga harus menutup mata untuk mencegah debu masuk. Aliran air Kali Kuning sangat tenang, airnya yang segar terasa ketika kaki ini masuk ke dalam. Pohon-pohon besar yang bertumbangan akibat sapuan lahar dingin harus dibersihkan. Gergaji mesin pun digunakan untuk melibas batang-batang yang mengganggu jalur pipa tersebut. Penduduk Dusun Plunyon masih belum bisa merasakan segarnya mata air pegunungan karena pekerjaan yang kami lakukan bahkan belum setengahnya. Saat jam sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB, mereka beristirahat sejenak untuk makan siang. Obrolan yang ditemani oleh rokok pun mengisi istirahat mereka. Harapan para relawan adalah segera merampungkan pekerjaan ini, dan kalau bisa hari ini semua batang pohon yang mengganggu jalur pipa sudah bisa disingkirkan. Tetapi ternyata berbeda dengan keinginan para penduduk yang ingin berhenti siang ini. Mereka kebanyakan petani, jadi kalau siang biasanya istirahat baru sorenya kerja lagi. ujar Kodok koordinator SRU (Search and Rescue Unit) yang bertugas di Plunyon. Apa boleh buat dengan tidak adanya penduduk desa, anggota TIM SAR juga tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini sendiri. Yah, sepertinya proyek penyambungan pipa harus dilanjutkan esok hari, hingga semua penduduk Plunyon dapat menyiram tubuhnya dengan sejuknya air pegunungan.

Anda mungkin juga menyukai